Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Dari segi fisika kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai titik cair
tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak megalami kristalisasi. Di pihak lain dari
segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik yang tak mudah menguap, yang di hasilkan
dari dekomposisisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagia penyusun lainnya
sehingga menghasilkan produk yang mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca adalah pruduk yang
mengalami vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang mengandung amat sedikit
bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi.

Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan terhadap
serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi kaca adalah bahan
yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi dari kekuatan tariknya. Dewasa
ini ada sekitar 800 macam kaca yang di hasilkan ada yang dengan keunggulan pada satu sifat tertentu,
dan ada pula yang lebih mementingkan keseimbangan pada seperangkat sifat tertentu.

Sebagaimana halnya dengan bahan-bahan yang sangat banyak di gunakan dalam peradaban
modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai
bahan ini di buat oleh pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba
menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang di gunakannya secar tidak sengaja di letakan
di atas massa trona di suatu pantai, penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan
orang kemudian berusaha menirunya.

Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca plat secara
kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil berbagai modifikasi
terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca
jendela) dan menurunkan biaya pembuatan kaca lembaran gosok dan poles

Bermacam-macam mesin otomatis di ciptakan pula untuk mempercepat produksi botol, bola
lampu dan sebagainya. Akibatnya, industri kaca dewasa ini telah tumbuh menjadi suatu industri yang
sangat terspesialisasi.

1
A. BAHAN BAKU

Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam 30 tahun terakhir namum
perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda masih merupakan bahan baku dari 90 persen
dari seluruh kaca yang di produksi di dunia.

1. Pasir

Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena itu, lokasi pabrik
kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir kaca,kandungan besinya tidak boleh melebihi
0,45 % untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab kandungan besi ini
bersifat merusak warna kaca pada umumnya.

2. Soda (Na2O)

Soda terutam di dapat soda abu padat Na2 CO3. sunber lainnya adalah bikarbonat, kerak
garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi besi dan
unutk mempercepat pencairan.

3. Kaca Soda Gamping (soda lime glass)

Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan untuk membuat
segala macambejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lain-lain, gelas atau barang pecah belah.

B. BAHAN TAMBAHAN

Sebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan gamping. Di samping
itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium karbonat), salpeter, boraks, asam borat,
asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersam berbagai oksida, karbonat serta garam-garam logam lain
untuk membuata kaca berwarna.

2
Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain seperti abrasif dan asam
fluorida.

1) Feldspar

Mempunyai rumus umum P2O.Al2O3 6SiO2.feldspsr mempunyai banyak keunggulan di


banding produk lain, karena murah, murni dan dapat di lebur dan seluruhnya terdiri dari oksidasi
pembentuk kaca

2) Borax

Borax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan boron oksida kepada kaca.
Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks sekarang banyak di
gunkan di dalam berbagai jenis kaca pengemas.

3) Kerak Garam ( salt cake )

Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan kaca, demikian pula
beberapa sulfat lain amonium sulfat dan barium sulfat, dan sering di tentukan pada. Kerak garam
ini di perkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki. Sulfat ini harus di
pakai bersama karbon agar tereduksi menjadi sulfit.

4) Arsen Trioksida

Dapat pula di tambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombang dalam kaca.

5) Nitrat

Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga tidak terlalu
kelihatan pada kaca produk.

3
6) Kalium Nitrat

Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.

7) Kulet (Cullet)

Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan kaca beling
dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan sampai 80% dari muatan bhan
baku.

8) Blok Refraktori

Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast banyak di
gunakan sebagai refraktor pada tanki kaca.

C. BAHAN BAKAR

Pada proses peleburan kaca sarana yang di gunakan adalah api yang sangat panas untuk
memanaskan tungku pemanas agar kaca dapat melelbur sesuai dengan suhu yang di inginkan atau
tergantung pada jenis bahan yang di kehendaki.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kaca

Kaca merupakan materi bening dan transparan (tembus pandang) yang biasanya di hasilkan dari
campuran silikon atau bahan silikon dioksida(SiO2), yang secara kimia sama dengan kuarsa (bahasa
Inggris: kwarts). Biasanya dibuat dari pasir. Suhu lelehnya adalah 2000 Derajat Celcius.Jenis kaca yang
paling umum di kenal dan yang telah digunakan sejak berabad-abad silam sebagai jendela dan gelas
minum adalah kaca soda kapur, yang terbuat dari 75% silica (SiO2) ditambah Na2O, CaO, dan sedikit
aditif lain.
Di dalam ilmu pengetahuan, istilah kaca didefinisikan dalam arti yang luas, kaca dapat
dibuat dari paduan bahan yang berbeda: paduan logam, ion-ion yang di cairkan, molekul
cair, dan polimer. Untuk banyak aplikasi seperti; botol, kaca mata, gelas dll.Kaca
memainkan peran penting dalam ilmu pengetahuan dan industri. Karena struktur
kimianya, fisik, dan khususnya sifat optik kaca cocok untuk aplikasi optik dan bahan Optoelektronik,
peralatan laboratorium, isolator termal, bahan penguat, dan seni kaca (seni, kaca studio).
Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita sehari-
hari. Tetapi seberapa banyakkah yang kita ketahui tentang senyawa unik ini? Inilah beberapa fakta
tentang kaca.Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian
karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia
sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga
partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah
menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta
berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik
lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses
pembentukannya.

B. Sejarah Perkembangan Kaca


Kaca pertama kali ditemukan secara tidak sengaja di daerah Syria pada 5000 SM, dengan
melelehnya batuan yang digunakan untauk memasak dan kemudian mengeras menjadi opaque (tidak
trnsparan).Sekitar 3500 SM, bahan dasar kaca mulai digunakan sebagai bahan yang memberi efek kilau
5
pada vas dan pot. Para pedagang yang mengetahui ini mulai menyebarkan informasi ini sepanjang
perjalanan mereka.
Pada 1600 SM mulai dibuat vas yang terbuat dari kaca. Juga ditemukan bukti-bukti pembuatan
kaca di daereah Yunani dan Cina. Pada tahun 1500 SM, pengrajin Mesir menmukan caara untuk
membuat pot kaca dengan cetakan. Terbukti dengan ditemukannya 3 buah vas dengan ukiran nama
Pharoh Thoutmosis III (1504-1450SM), yang membawa pengrajin kaca dari misi militernya di Cina.
Sampai abad 9 SM kerajinan kaca mulai berkembang didaerah Mesopotamia dan sampai ke Italia.
Cara pembuatan kaca yang tertulis pertama dibuat pada tahun 650 SM dengan ukiran diatas lempengan
batu yang tersimpan di perpustakaan raja Assyria Ashurbanipal (669-626 SM).Antara 27 SM samapi 14
SM, ditemukan caara baru dalam mengolah kaca yaitu disebut glassblowing.
Alat yang digunakan berupa pipa logam sempit sebagai alat untuk meniup. Lalu bangsa Roma
mulai menggunakan alat cetakan untuk membuat kaca. Pada tahun 100 M, bansa Roma menjadi yang
pertama menggunakan kaca dalam arsitektur, dengan ditemukannya clear glass yang digunakan pada
bangunan-bangunan penting dan vila-vila mewah. Sekitar tahun 1000 M, bangsa Eropa yang mulai
kesulitan mencari bahan dasarkaca mulai memakai bahan dasar lain, yaitu potash.
Pada abad 11, Jerman menciptakan metode membuat kaca lembaran .(glass sheet). Pada abad 13,
bangsa Venezia mulai memproduksi kaca dalam bentuk lembaran. Pada akhir abad19, mulai berdiri
bangunan yang menggunakan kaca sebagai bungkus luar bangunan dan menjadi hal yang sangat baru
karena pada zaman itu bangunan masih menggunakan batu bata untuk
dindingnya.

C. Macam-macam Kaca
Secara umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan:

1. Silika lebur.
Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida pada suhu tinggi, atau
dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini
mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai
ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan terhadap radiasi
ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang
harganya sekitar dua jutaan per kuvet.

6
2. Alkali silikat

Alkali silikat adalah satu-satunya kaca yang mengandung dua komponen yang di publikasikan
secara komersial. Pada proses pembuatannya pasir dan soda dilebur bersama-sama, dan hasilnya disebut
Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai kaca larut air (water soluble glass) dan banyak
dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang yang memiliki sifat tahan api.

3. Kaca soda gamping


Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95 persen dari semua kaca yang dihasilkan.
Kaca ini digunakan untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang
pecah belah.

4. Kaca timbal
Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti kalsium dalam campuran kaca cair,
didapatlah kaca timbal (lead glass). Kaca ini sangat penting dalam bidang optik, karena mempunyai
indeks refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks
bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan kecemerlangan pada “kaca potong” (cut glass).
Kaca ini juga digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame neon, radiotron,
terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai
sebagai perisai radiasi nuklir.

5. Kaca borosilikat
Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80% sampai 87% silika, dan kurang
dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan
dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Kaca borosilikat juga digunakan
sebagai isolator tegangan tinggi, dan digunakan juga untuk lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm
di Mt. Palomer (AS).

6. Kaca khusus
Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan, fitokrom, kaca optik dan kaca
keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk akhir
yang diinginkan.

7
7. Serat kaca (fiber glass)
Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini
biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.

Selain itu, ada juga kaca silika yang digunakan di dalam keteknikanyang mempunyai berbagai
substansi yang ditambahkan ke SiO2, sehingga membuatnya lebih mudah direkayasa, tetapi titik fusinya
menjadi lebih rendah. Kaca-silika di dalam keteknikan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Kaca alkali tanpa oksida berat. Kaca ini mempunyai titik lebur yang agak rendah. Pemakaiannya antara
lain untuk botol dan kacajendela.
2. Kaca alkali yang mengandung oksida berat. Kaca ini mempunyai sifat kelistrikan yang tinggi
dibandingkan dengan kaca alkali kelompok 1. Kaca flint ditambah dengan PbO atau kaca crown
ditambah dengan BaO digunakan sebagai kaca optik. Kaca khusus untuk bahan dielektrik kapasitor
adalah kaca flint yang disebut minos. Di antara kaca-kaca crown terdapat jenis yang disebut pireks. Pireks
mempunyai koefisien thermal 33. 10-7 per oC dan mampu menahan perubahan suhu yang mendadak.
3. Kaca non alkali.Penggunaan kaca ini adalah sebagai kaca optik dan bahan isolasi listrik. Beberapa jenis
kaca dari kelompok ini mempunyai titik pelunakan yang sangat tinggi.

D. SIFAT-SIFAT KACA
1. Massa jenis kaca berkisar antara 2 hingga 8,1 g/cm3.
2. Kekuatan tekannya 6000 hingga 21000 kg/cm2.
3. Kekuatan tariknya 1 hingga 300 kg/cm2. Karena kekuatan tariknya relatif kecil, maka
kaca adalah bahan yang regas. Walaupun kaca adalah substansi berongga, tetapi tidak
mempunyai titik leleh yang tegas, karena pelelehannya adalah perlahan-lahan ketika suhu
pemanasan dinaikkan.
4. Titik pelembekan kaca berkisar antara 500 hingga 1700° C. Makin sedikit kandungan SiO2 makin
rendah titik pelembekan kaca. Demikian pula halnya dengan muai panjang (α), makin banyak
kadar SiO2 yang dikandungnya akan makin kecil α nya.
5. Muai panjang untuk kaca berkisar antara 5,5. 10-7 hingga 150. 10-7 per derajat celcius. Nilai
dari angka muai panjang adalah sangat penting bagi suatu kaca dalam hubungannya dengan
kemampuan kaca menahan perubahan suhu. Piranti dari kaca yang dipanaskan atau didinginkan
secara tiba-tiba akan meregang. Hal ini disebabkan distribusi suhu yang tidak merata pada lapisan
luarnya dan keadaan tersebut menyebabkan piranti retak.

8
Jika kekuatan tarik piranti kaca lebih rendah dari kekuatan tekannya, maka pendinginan yang
mendadak pada permukaannya akan lebih memungkinkan terjadinya keretakan dibandingakan dengan
pemanasan yang tiba-tiba. Kaca silika jenis Red-Hot akan lebih aman dalam hal pendinginan atau
pemanasan tiba-tiba karena kaca jenis ini mempunyai α yang sangat rendah. Piranti kaca yang dindingnya
tipis, ketahanannya terhadap perubahan panas mendadak lebih baik dibandingkan dengan piranti kaca
yang dindingnya tebal. Hal ini karena dipengaruhi faktor kerataan pemuaian permukaan kaca bagian luar
dan dalam dinding piranti adalah tidak sama.
Kaca yang digunakan untuk suatu perangkat dan pada perangkat tersebut terdapat juga logam,
misalnya : lampu pijar dan tabung sinar katode, maka nilai α nya harus disesuaikan, yaitu harus rendah
karena selalu bekerja pada suhu yang cukup tinggi. Dengan demikian, maka tidak terjadi keretakan di
bagian kacanya pada waktu perangkat tersebut digunakan.
Kemampuan larut kaca terhadap bahan lain akan bertambah sesuai dengan kenaikkan suhunya.
Kaca yang mempunyai kekuatan hidrolik rendah ketahanan permukaannya pada media yang lembab
adalah kecil. Kaca silika mempunyai ketahanan hidrolik paling tinggi. Kekuatan hidrolik akan sangat
berkurang jika kaca diberi alkali. Pada kenyataannya, kaca silika adalah tidak peka terhadap asam kecuali
asam fluorida. Pada pabrikasi kaca, asam fluorida digunakan untuk membuat kaca embun.
Pada umumnya kaca tidak stabil terhadap pengaruh alkali. Sifat-sifat elektris dari kaca
dipengaruhi oleh komposisi dari kaca itu sendiri. Kaca yang digunakan untuk teknik listrik pada suhu
normal diperlukan syarat-syarat antara lain : resitifitas berkisar antara 108 hingga 1017 Ω-cm,
permitivitas relatif єr berkisar antara 3,8 hingga 16,2, kerugian sudut dielektriknya 0,003 hingga 0,01,
tegangan break-down 25 hingga 50 kV/mm.Kaca silika mempunyai sifat kelistrikan yang paling baik.
Pada suhu kamar, besarnya resitivitas adalah 107 Ω-cm, єr 3,8 dan sudut dielektriknya pada 1 MHZ
adalah 0,0003. Jika kaca silika ditambahkan natrium atau kalium, maka resitivitasnya akan turun, sudut
dielektriknya naik sedikit.
Sering kali oksida logam alkali ditambahkan pada pembuatan kaca dengan maksud agar sifat-
sifat kaca menjadi lebih baik. Oksida-oksida tersebut dimasukkan ke dalam kaca sebagai pemurnian
bahan-bahan mentah. Keberadaan natrium dalam kaca adalah lebih tidak menguntungkan dari kalium.
Karena ion Na adalah sangat kecil ukurannya dan sangat mudah bergerak di dalam medan listrik. Itulah
sebabnya mengapa Na dapat menambah konduktifitas kaca. Kaca yang mengandung oksida-oksida dua
logam alkali yang berbeda dimungkinkan mempunyai sifat isolasi yang lebih tinggi dibandingkan jika
kuantitas oksidanya hanya mengandung 1 bagian dari kuantitas oksida dua logam (efek netralisasi atau
polialkalin). Kemampuan isolasi kaca juga dapat lebih baik jika ditambah PbO atau BaO.

9
Adapun beberapa sifat-sifat lain dari kaca secara umum. Sifat-sifat tersebut adalah:
 Padatan amorf (short range order).
 Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
 Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
 Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
 Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca
banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
 Efektif sebagai isolator.
 Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.Reaksi yang terjadi dalam
pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 ? Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 ? CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C ? Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30 tahun
terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90 persen kaca yang
diproduksi di dunia.

E. PROSES PEMBUATAN

Urutan proses pembuatan kaca pada umumnya dapt di pecah-pecah menjadi langkah-langkah
sebagai berikut :

1. Transportasi bahan baku ke pabrik

2. Pengaturan ukuran bahn baku

3. Penimbunan bahan baku

4. Pengangkutan, penimbangan, dan pencampuran bahn baku, dan pemuatannya ke tanur


kaca

5. Reaksi pembentukan kaca di dalm tanur

6. Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuperasi

7. Pembuatan bentuk produk kaca

10
8. Penyelesaian produk kaca

Langkah-langkah tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern dengan menggunakan peralatan
otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi dengan sekop dan gerobak sebagaimana halnya
dengan pabrik-pabrik lama. Namun, dalam pabrik modern itu, pengisian tanur-tanur kecil masih di
lakukan dengan tangan sehingga banyak sekali menimbulkan debu beterbangan dimana-mana.
Kecenderungan dewasa ini adalh unutk menggunakn sistem transportasi dan pencampuran secara tumpak
dan mekanis yang tertutup sama sekali sehingga tidak ada lagi debu yang berterbangan selama
penanganan kaca atau bahn bakunya.

a) PROSES DARI BAHAN BAKU MENJADI PRODUK

Prosedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :

1. PELEBURAN

Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki. Tanur periuk (pot furnace),
dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di gunakan secara menguntungkana untuk membuat kaca
khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu harus di lindungi terhadap hasil pembakaran. Tanur
ini digunakann dalam pembuatan kaca optik dan kaca seni melalui proses cetak. Periuknya sebetulnya
ialah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan atau platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana
ini tanpa produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, keculai biola bejana
itu terbuat dari bejana platina.

Dalam tanur tanki (tank furnace), bahan tumpak itu dimuat ke satu ujung suatu tanki besar yang di
muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari blok-blok reflaktor, di antaranya ada yang
berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar 1350 t. Kaca itu membentuk kolam di dasar
tanur itu, sedang nyala api menjilat berganti darti satu sisi ke sisi lain. Kaca halusan (fined glass) di
kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya kontinyu. Dalam t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam
tanki periuk, dindingnya mengalami korosi karena kaca panas, kulaitas panas dan umur tanki bergantung
pada kualitas blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di tujukan pada reflaktori tanur kaca.Tanur
tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan kaca cair untuk satu hari sebanyak 1 t
sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara elektrotermal atau dengan gas.

Tanur-tanur yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi (regenerative furnace) dan
beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat ruang berisis susunan bata rongga. Gas nyala setelah
memberiakan kalornya pada waktu melalui tanur berisi akca cair, megalir ke bawah melalui satu
11
perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja terbuka atau bata rongga (checkerwork).
Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas keluar dari situ , dan isian itu berkisar antara 15000C
di dekat pintu keluar. Bersamaan dengan itu, udara di panaskan dengan melewatkannya melalui ruang
regemerasi yang telah di panaskan sebelumnya dan telah di campur denagn gas bahan bakar yang telah
terbakar, sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di bandingkan dengan jika udara tidak di
panaskan terlebih dahulu). Pada selang waktu yang teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit, aliran
campuran udar bahan bakar, atau siklus itu di balik, dan sekarang masuk tanur dari ujung yang
berlawanan melaui isian yang tealh mendapat pemanasan sebelumnya, kemudian melalui isian semula,
dan mencapai suhu yang lebih tinggi.

Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit demi sedikit setiap hari,
tergantung kepada kemampuan reflaktorinya menampung ekspansi. Bila tanur regenerasi itu sudah di
panaskan, suhunya harus di pertahankan sekurang-kurangnya 12000C setiap waktu. Kebanyakan kalor
hilang dari tanur melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil yang termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa
membiarkan dindingnya sedikit karena radiasi, suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu
dapat menyerang dinding dan melarutkannya. Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding tanur
kadang-kadang di pasang pipa air pendingin.

Pasir 45,4 gamping 6,8

Soda abu 16 kulet 22,7

Kerak garam 4,5 other 0,5-1,0

Serbuk batu bara 0,2

Tabel 2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan

12
2. PEMBUATAN BENTUK ATAU PENCETAKAN

Kaca dapat di bentuk dengan mesin atau denagn cetak tangan. Faktor yang terpenting yang harus di
perhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa rancang mesin itu haruslah sedemikian
rupa sehingga percetakan barang kaca dapat di selesaikan dalm tempo beberapa detik saja. Dalam waktu
yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair viscos menjadi zat cair yang berwarna bening. Jadi, jelas
sekali bahwa masalh rancang yang harus di selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam, dan jarak
bebas bantalan merupakan masalh yang rumit sekali. Keberhasilan mesin cetak kaca merupakan prestasi
besar bagi para insinyur kaca.

Berikut ini akan di bahas jenis-jenis mesin pembentuk kaca yang umum yaitu kaca jendela, kaca plat,
kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.

 Kaca Jendela

Pada proses fourcault, ruang penarikan di isi penuh dengan kaca dari tanki peleburan. Kaca itu di
tarik secara vertikal dari tanur melalui “dibitense” denagn suatu mesin penarik. Dibitense itu terdiri dari
sampan refraktonsi yang mempunyai celah di tengahnya. Kaca mengalir melalui celah ini, pada waktu
sampan setengah terbenam, kaca mengalir ke atas secara kontinyu. Penarikan kaca di mulai dengan
menurunkan pemancing dari logam ke gelas itu di melalui celah, pada waktu bersamaan denagn di
turunkannya dibitense, sehingga kaca mulai mengalir. Kaca itu di tarik ke atas secara kontinyu dalm
bentuk pita secepat itu dia mengalir melalui celah, dan permukaannya di dinginkan denagn gulungan air
di dekat itu pita kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang oleh rol-rol, di lewatkan melalui
cerobong penyangai atau lehr yang panjangnya 7,5 m. Pada waktu keluar dari lehr, kaca itu di potong-
potong menjadi lembaran menurut ukuran yang di kehendaki dan di kirim ke bagian penggolongan dan
pemotongan.

PPG industri es mengoperasikan proses fourcault yang di modifikasi dan menghasilkan kaca
pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn ketebalan sampai 0,55 cm. Pada proses ini
dibitense apung di ganti dengan batangan tarik yang terbenam, yang mengendalikan dan mengarahkan
lembran itu. Setelah di tarik ke atas sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di dalm lehr penyangai,
kaca itu di potong untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal atau rangkap dua, dilakukan penyangaian
kedua di dalam lehr horizontal standar 36 m.

13
 Kaca Plat

Bahan baru di tumpahkan ke satu ujung tanur, dan kaca cair pada suhu cair pada suhu sampai
setinggi 15950C, kemudian di lewatkan melalui zone pemurnian dan keluar melalui ujung yang satu lagi
dalam bentuk aliran yang tak putus-putus. Dari keluaran refraktori yang lebar itu, kaca cair dilewatkan
melalui dua rol pembentuk yang didinginkan dengan air, sehingga mengambil konfigurasi pita plastik.
Pita kaca itu di tarik di atas sederetan rol yang lebih kecil, yang juga didinginkan dengan air dengan
kecepatan permukaan sedikit lebih tinggi dari rol pembentuk. Efek peregangan yang di akibatkan oleh
perbedaan kecepatan dan pencairan kaca pada waktu mendingin menyebabkan pita itu menjadi lebih tipis
pada waktu memasuki lehr. Setealh mengalami penyangaian, pita itu di potong-potong menjadi lembaran
yang kemudian di gerinda dan di poles. Atau, boleh pula pita itu bergerak terus secara otomatis sepanjang
50 sampai 100 m, melalui operasi penyangaian, gerinda, poles, dan inspeksi sebelum di lewatkan ke
mesin potong yang memotong-motongnya menjadi ukuran yang cocok unutk pemanasan. Operasi
gerinda dan poles membuang kira-kira 0,8 mm, kaca dari masing-masing permukaan.

 Kaca Apung

Kaca apung di kembangkan oleh pilkington brothers di inggris. Perkembangan ini merupakan
suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca plat berkualitas tinggi. Proses apung mrnggunakan
sistem peleburan tanur tangki dimana bahna baku di umpankan pada satu ujung tanur dan kaca cair di
lewatakan melalui zone pemurnian dan masuk ke kanal sempit yang menghubungkan tanur dengan
penangas. Laju aliran di kendalikan secarra presisis dengan cara menaikan dan menurunkan pintu yang
membentang kanal itu secara otomatis, kaca cair lalu lewat ke dalam kolam timah cair, di atas
permikaaan tiamah itu, dalam atmosfir yang tak mengoksidasi, dan di bwah kondisis suhu yang di kontrol
dengan ketat. Pemanasan terkendali itu di menyebabkan cairnya semua ketakrataan sehingga
menghasilkan kaca yang kedua sisinya rata dan sejajar.

 Kaca Berkawat Dan Berpola

Kaca cair di alirkan darim bibir tanur dan lewat diantra rol-rol logam yang sudah mempunyai
goresan pola pada permukaanya. Rol itu membetuk kaca tadi dan mencetakan pola itu dalam satu operasi
saja. Karena itu menyebabkan cahaya terdisfusi sehingga tak tembus pandang. Kaca seperti ini cocok
unutk pintu, ruang kantor, dan dinding kamar mandi. Kaca itu dapt pula di perkuat dengan kawat yang
14
di pasangkan pada saat awal pembentukannya. Hal ini berguna untuk meningkatkan keselamatan,
misalnya pada jendela pintu darurat.

 Kaca Tiup

Kebutuhan modern akan kaca tiup akhir-akhir ini mendorong pengembangan metode produksi
yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin pembuatan botol merupakan satu-satunya mesin pencetak dengan
menggunkana udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis mesin itu
menghasilakan parison yaitu botol setengah jadi atau blanko botol.

Salah satu di antaranya adalah :

1. jenis umpan sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di gunkana dalam
pemnbuatan bola lampu dan gelas anggur.
2. jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat berbagai barang yang di buat
denagn press (tekan) tiup atau gabungan “pres dan tiup”.

Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal bundar yang berputar di
sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun menjauh dari permukaan kaca, di bika dan
dilepasakan sehingga tinggal parison yang di pegang pada leherny. Cetakan botol lalu naik dan
mengurung parison itu dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca itu mengalir ke dalam
cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol yang terbentuk sampai operasi pengumpulan.
Kemudian, setelah melepaskan botol itu, cetakan naik kembali mengungkung parison baru. Operasi ini
seluruhnya otomatis, dan kemudian kecepatan 60 unit per menit bukanlah sesuatu hal yamg luar biasa.

Pengumpan gumpal merupakan salah satu perkembangan penting dalam pembuatan barang kaca
secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir dari tanur melalui palung yang pada ujungnya
mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang itu, dan di potong dengan gunting mekanik
sehingga merupakan suatu gumpal dengan ukuran persis sebagaimana yang di kehendaki. Kaca itu lalu
di teruskan melalui suatu corong ke cetakan parison, yang melaui operasi pembetukan botol dalm posisi
terbalik. Sebuah jarum leher naik dan menempati posisinya, sementara sebuah plunyer jatuh dari atas;
dan udar tekan di “tiup enap” (settle blow) lalu mendorong kaca menjadi bentuk-bentuk lehernya.
Cetakan itu di tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher di tarik dan udar di suntikan pada “tiup
lawan” (counter blow) melalui leher yang baru terbentuk sehingga membuat lubang lowong. Cetakan
parison terbuka, parison itu di balikan sambil di pindahkan ke possisi baru, dimana botol yang setengah
15
jadi itu sekarang berada dalam posisis tegak. Kemudian, cetakan tiup akan mengungkung parison yang
di panaskann kembali untuk selang waktu yang singkat. Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan
akhir, dan bersamaan dengan itu menciptaka bentuk dalam dan bentuk luar pada botol itu. Cetakan tiup
itu kemudian berayun meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.

Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja bundar yang di kenal denagn
nama meja cetak parison ( parison mold table) dan meja tiup ( blow table). Berbagi operasi yang di
sebutkan di atas berlangsung pada waktu kaca itu bergerak mengelilingi meja tadi. Gerakan meja di
kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan piston bolak-balik dan berbagai operasi yang
berlangsung di atas meja di ikoordinasikan dengan gerakan meja oleh mekanisme pengatur waktu motor.
Piranti yang tersebut terakhir itu merupakan salh satu alt yang paling vital dan paling mahal di antara
semua peralatan yang di gunakan.

 Bola Lampu

Peniupan bola lampu yang tipis berbeda dengan pembuatan botol, karena bentuk dan ukuran bola
lampu pada mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri, dan bukan oleh cetakannya. Kaca cair mengalir
melalui bukaan berbentuk anulus pada tanur dan turun ke bawah melalui dua rol yang didinginkan dengan
air. Salah satu rol mempunyai lekkukan sehingga menyebabkan pita kaca mempunyai bagian yang
menggelembung yang bertepatan dengan lubang bundar pada konveyer rantai horizontal tempat pita itu
berpindah selanjutnya. Kaca itu melengkung melalui lubang itu karena beratnya sendiri. Di bawah setiap
lubang itu terdapat cetakan putar, nozel udar jatuh ke permukaan pita, masing-masing sebuah di atas
setiap gelembungan kaca atau lubnag konveyer.

Pada waktu pita itu bergerak, nozel melepaskan suatu hembusann udara yang kemudian
menyebabkan terbentuknya gelembung bola pada pita. Cetakan yang berputar itu sekarang naik dan
sebuah lagi hembusan udara, yang bertekanan jauh lebih rendah dari hembusan pertama membentuk
gelembung bola itu ke dalam cetakan menjadi bentuk bola lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu
kecil memukul bola lampu itu lepas dari pita. Bola lampu jatuh ke atas sabuk yang membawanya ke rak
lehr, dimana leher lampu di masukan ke dalam, diantara dua bilah vertikal yang menopangnya pada
waktu disangai. Waktu total unutk ke seluruhan operasi yang di sebutkan di atas, termasuk penyangaian
kira-kira 8 menit. Mesin ini ada yang mencapi kecepatan 2000 bola lampu per menit.

16
 Tabung Televisi

Tabung btelevisi yang sekarang di buat sampai sebesar 68 cm ukuran melintang, terdiri dari tiga
bagian utama, yaitu muka layar yang fosforeson tempat gambar televisi di munculkan, kaca pengurung,
dan penembak elektron. Pemasangan fosfor pada muka layar kurung di lakukan dengan penyerapan atau
pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu sendiri merupakan masalh yang sulit hingga kemudian di
temukan prosedur pencetakan centrifugal, yang menggunkan cetakan putar yang dapat menghasilkan
tebal dinding yang lebih seragam.

Bagian-bagian kaca itu di pertautkan satu sama lain dengan menggunkan nyala gas, gas atau
listrik. Untuk tabung televisi warna, fosfor di pasangkan pada permukaan sebelah dalam tabung.
Semacam topeng berlubang-lubang kemudian di pasang berkas elektron sebagaimana di kehendaki.
Dalm hal ini, suhu yang di gunakan untuk merapatkan bagian-bagian tabung tidak boleh terlalu tinggi
karena hal ini dapat merusak fosfor.

 Tabung Kaca

Pada proses danner, kaca cair mengalir ke atas sebuah batang lempung lowong berputar yang
terpasang dengan kemiringan 300. udara di tiupkan melaluinya dan kaca pada batangan itu mengalir
berlahan-lahan ke bawah dan di tarik ke luar dari bawah dalm bentuk tabung. Sepasang sabuk memegang
tabung itu dan menariknya dengan kecepatan seragam. Diameter dan tebal dinding di kendalikan melalui
pengaturan suhu, kecepatan tarik dan volume udar yang di tiupkan melalui batangan. Tabung ini tidak
memerlukan perlakuan penyaringan.

Kaca untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan kebanyakan kaca optik,
barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca warna, kaca arsitektur, dan berbagai barang seperti
itu di buat dengan cetak tangan (hand mold). Proses ini terdiri dari operasi penarikan suatu kwalitas kaca
tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari periuk atau tangki dan membawanya ke cetakan . di sini,
kualitas kaca yang persis di perlukan di potong dengan gunting dan cetakan itu di pasang dengan tangan
atau dengan tekanan hidraulik. Beberapa kaca tertentu di bentuk dengan cara semi otomatik yang
melibatkan gabungan proses percetakan dengan mesin dan tangan sebagaimana di uraikan di atas. Lalu
volumetrik dan bagian menara yang berbentuk silinder dan pyrek di buat dengan cara ini.

17
3. PENYANGAIAN ATAU SEPUH LINDAP

Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca harus disangai (anneal), baik
barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat dengan tangan. Secara singkat, penyangaina
menyangkut dua macam operasi yaitu :

a) Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa waktu yang cukup
lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam denagn jalan pengaliran plastik sehingga
regangannya kurang dari sustu maksimum yang di tentukan.
b) Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga regangan itu
selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku penyaringan, tidak lain hanyalah satu
ruang pemanasan yang di rancang dengan baik dimana laju pendingin dapat di atur sehingga
memenuhi persyaratan yang di sebut di atas.

Adanya hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence yang di sebabkan oleh tegangan itu
telah memungkinkan para ahli teknologi kaca merancang kaca yang dapat menangani kondisi tegangan
termal dan mekanii tertentu. Dengan data di atas sebagai dasar para insinyur berhasil membuat peralatan
penyangat kontinyu dengan pengaturan suhu otomatik dan sirkulasi terkendali sehingga penyangaian
dapat di laksanakan dengan biaya bahan bakar lebih rendah dan kerugian produk lebih sedikit.

4. PENYELESAIAN

Semua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian yang relatif sederhana tetapi
sangat penting, operasi ini meyangkut pembersihan, penggosoakan, pemolesan, pemotongan, gosok-
semprot dengan pasir, pemasangan email klasifikasi kwalitas, dan pengukuran. Walaupun tidak semua
harus dilakukan unutk setiap barang, namun satu atau dua di antara yang di sebutkan di atas selalu di
perlukan.

b) PENGEPAKAN DAN PEMASARAN

 PENGEPAKAN DAN PEMASARAN

Pada waktu pengiriaman barang pada gudang atau tempat bpenyimpanan karean kaca adalah
bahan yang sangat mudah pecah maka kaca tersebut di sekat dan di lapisi busa sebagai pelindung dari
kaca tersebur agar tidak terjadi benturan antara masing-masing kaca.

18
BAB III

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

A. Dampak Positif

Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya alat yang di cipatakan para
insinyur maka sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para penganggur yang ada di
sekeliling perusahaan tersebut, dan juga dapat bermanfaat bagi orang-orang sipil atau para arsitek dalam
mengembangkan suatu ide dalam perancangan bangunan. Dan dapt pula berguna bagi perusahaan
otomotif karena kaca sekarang tidak hanya sebagi kaca hiasan tetapi juga sebagai kaca pelindung.

B. Dampak Negatif

Dengan makin besarnya perusahaan kaca ini maka akan sangat menganggu lingkungahn karena
proses pembuatan kaca ini pasti mempunyai limbah yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup
manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya. Sudah tentu semua ekosistem kana berubah baik dari
struktur tanah ataupun air, tetapi ini tidak langsung terjadi sangat cepat tetapi secara berlahan-lahan.

19

Anda mungkin juga menyukai