Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

Salah MAKALAH IPA satu


produk kimia

BAHAN GELAS DAN


yang sering

KAYU
M Aditya F, M Rofii Nur, Satriyo Dimas Cahyo, Ersi Sawa Putri, Dita Wulan

digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kaca. Di dalam ilmu pengetahuan, kaca
merupakan paduan dari berbagai bahan yang berbeda : paduan logam, ion-ion yang
dicairkan, molekul cair dan polimer. Dalam aplikasinya, kaca digunakan sebagai botol, kaca
mata, peralatan rumah tangga dan lain-lain.

Dalam dunia industri, kaca banyak digunakan mengingat struktur kimia dan fisika, terlebih
lagi dalam sifat optiknya sehingga cocok sebagai bahan optik, bahan optoelektronik, alat-alat
laboratorium, isolator, bahan penguat dan barang-barang yang bernilai seni.

Kayu bukan hal yang asing di telinga kita. Kayu merupakan hasil hutan yang
mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu
memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan
penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang
sifat-sifat kayu.

Penggunaan kayu untuk suatu tujuan tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang
bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan,yang mengarah ke jenis kayu
yang akan di pilih.Misalkan untuk konstruksi (yang harus kuat,keras,mempunyai
keawetan alam yang tinggi) dapat dipilih jati,balau,bungur,bangkirai dll.Untuk lantai(yang
harus bersifat keras,tahan asam,daya abrasi tinggi)dapat dipilih jati,bungur dll.Berbagai

SMP NEGERI 1 TULANGAN SIDOARJO

1
macam jenis kayu yang ada dan secara teknis mengguntungkan.Selain itu kayu memiliki
nilai estetika tersendiri yang dapat menjadi pertimbangan.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari lebih dalam tentang
karakteristik,sifat dan jenis kayu.Kita juga tak boleh mengabaikan kelemahan-kelemahan
yang dimiliki oleh kayu,sehingga kita dapat memanfaatkan potensi kayu secara
maksimal dalam berbagai penggunaannya.

BAB II
BAHAN KACA

Latar belakang
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi
dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan
permukaan yang sangat halus dan kedap air. Kaca adalah amorf (non kristalin)
material padat yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya rapuh
Gelas dan kaca kini merupakan bahan yang telah umum dan banyak dipakai,
baik untuk keperluan rumah tangga, dalam konstruksi bangunan atau sebaggai alat
teknik. Ada berbagai macam gelas atau kaca, yang terutama dibedakan atas dasar
susunan kimianya, sedang jumlah yang terbesar yang dibuat adalah gelas kapur
soda. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang
sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang
saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi
akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel
silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah
gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang

2
dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir
serta berbagai penyusun lainnya..
Galas atau kaca banyak kita lihat disekitar kita, berupa alat makan dan minun,
kaca untuk bangunan, atau sebagai bejana dan wadah, bola lampu, block gelas,
genteng kaca, isolator listrik dan lainnya. Disamping itu terdapat gelas khusus yang
dibuat tahan terhadap suhu, atau tahan pecah, gelas optic dan lainnya
SIFAT- SIFAT KACA ATAU GELAS :
Kaca atau gelas memiliki sifat-sifat yang sangat khas bila disbanding dengan
keramik.Kehasan sifat kaca ini disebabkan oleh keunikan silika (SiO2) dan proses
pembentukannya.
Beberapa sifat kaca atau gelas yang sangat umum adalah sebagai berikut :
Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra
merah
Padatan amorf (short range order).
Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogenfluorida. Karena itulah
kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
Efektif sebagai isolator.
Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.

A. Gelas
1. Bahan Baku Pembuatan Gelas
a. SiO2
Merupakan bahan pokok pembuatan gelas dan diperoleh dari kwarsa.
Bila dipanasi pada suhu tinggi maka akan melebur, dan membentuk cairan
yang bening. Dengan penggunaan silica ini, pengembangan gelas akibat
perubahan suhu akan kecil.

b. Na2O
Didapat dari soda ash atau natrium karbonat. Penambahan natrium
karbonat kepada komposisi gelas akan menurunkan suhu peleburan oksida
dan akan memperbesar pemuaian kerana suhu, sebaliknya dengan sifat dari
Si2O oksida ini akan mempertinggi daya tahan terhadap kejutan suhu
terhadap kejutan suhu tetapi menurunkan akan sifat ketahan dari gelas.

3
c. CaO atau MgO
Didapat dari batu kapur atau batu dolomite. Dengan penambahan
oksida ini, dipakai sebagai penurunan suhu lebur ( flux ) serta mempertinggi
ketahanan gelas.

d. B2O3
Dipakai untum membuat gelas yang kecil pemuaiannya dan gelas
boro silikat.
Didapat dari borax (Na2B4O7.10H2O)

e. Al2O3
Didapat dari feldspar atau nephelin syenit. Dengan dicampurkannya
oksida ini, akan menaikkan suh lebur dan viskositas dari massa gelas, serta
memperbaiki sifat tahan lama.

f. PbO
Jika dicampur dengan silica akan membentuk gelas flint yang banyak
dipakai untuk pembuatan gelas alat rumah tangga bermutu tunggi.

2. Produk-produk Gelas
a. Gelas kapur soda
Gelas kapur yang terutama dibuat dari campuran silica, soda dan kapur.
Jenis gelas yang paling banyak dipakai, dalam bentuk alat makan dan minum, kaca
lembaran, pipa, bola lampu , dll

Kaca lembaran

b. Gelas Cair

4
Kita kenal dengan nama waterglass, terbuat dari hasil leburan silica dengn soda
abu, yang hasilnya berupa gelas cair yang mudah larut dalam air.

c. Gelas Silika
Gelas ini disebut pula gelas Vitreous, terbuat dari pelebiran kuarsa murni.
Kadang-kadang dicampur sedikit feldspar. Gelas ini dapat ditembus oleh sinar
ultraviolet ungu, sedangkan gelas kapur soda membiaskan sinar ultraviolet.

d. Gelas Bor
Disebut juga borosilicate glass yang tahan suhu dan pemuaiannya kecil.
Pemakaiannya terutama untuk pembuatan benda gelas untuk keperluan teknik, alat
laboratorium atau alat rumah tangga yang bermutu tinggi, yang dapat dipakai untuk
memasak. Gelas ini tahan suhu kejut. Jena atau pirex glass, untu alat laboratorium
adalah jenis borosilicate glass

Pirex glass

e. Gelas Timbal atau Lead Glass

5
Gelas ini memiliki pemuaian kecil, biasanya digunakan untuk pembuatan gelas-
gelas plastik.

Gelas plastic

f. Gelas Opal / Gelas Susu


Gelas yang tidak cerah, dimana dalam pembuatannya dicampur dengan oksida
sebagai bahan tambahan untuk tidak menjadi cerah. Salah satu oksidanya adalah
tepung Sn

Gelas opal

g. Gelas Translucent
Di pasaran kita kenal sebagai gelas es, dimana massa gelas sebenarnya
cerah/transparan, tetapi karena di satu sisi diberi garis berbentuk gambaran macam-
macam, maka cahaya yang seharusnya tembus tadi dibelokkan sehingga gelasnya
buram.

Gelas translucent

h. Gelas Ets
Gelas ini pada salah satu permukannya dibuat lukisan, sehingga terjadi lukisan
yang tersembul, kemudian sebagian dari lukisan ini diberi cat/diwarnai. Biasanya
lukisan dengan cara ets ini dilakukan diatas gelas cermin. Cara membuat lukisan
adalah dengan melarutkan sebagian gelas itu memakai asam Fluorid (HF) keren

6
gelas larut dalam HF. Bagia yang tidak harus larut dapat ditutupi dengan lilin atau
dammar yang tidak larut dalam HF.

B. Kaca
1. Bahan Baku Pembuatan Kaca
a. Pasir
Pasir yang digunakan untuk membuat kaca adalah pasir kuarsa yang hampir
murni. Oleh karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya ditentukan oleh lokasi endapan
pasir kaca. Kandungan besinya tidak boleh melebihi 0.45% untuk barang gelas
pecah belah atau 0.015% untuk kaca optic, sebeb kandungan besi ini bersifat
merusak warna kaca pada umumnya.

b. Soda (Na2O)
Bahan ini bersumber dari soda abu padat (Na 2CO3). Sumber lainnya adalah
bikarbonat, keraak garam, dan natrium nitrat. Yang tersebut terakhir ini saangat
berguna untuk mengoksidasi besi dan untuk mempercepat pencairan. Sumber
gamping (CaO) yang terpenting adalah batu gamping dan gamping baker daari dolmit
(CaCO3.MgCO3) yang tersebut terakhir ini memberikan MgO pada campuran.

c. Feldspar
Mempunyai rumus umum R2O.Al2O3.6SiO2 dimana R2O dapat berupa Na2O atau
K2O atau campuran keduanya. Sebagai sumber Al2O3 sendiri digunakan hanya bila
biaya tidak merupakan masalah. Feldspar juga merupakan sumber Na 2O atau K2O
dan SiO2. Kaandungan aluminiumnya dapat menurunkan titik cair kaca dan
memperlambat terjadinya defitrifikasi.

d. Boraks
Merupakan perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan baron oksida
kepada kaca. Walaupun jarang dipakai didalam kaca jendela atau lembaran, boraks
sekarang banyak digunakan di dalam jenis kaca pengemas. Ada pula kaca boraks
berindeks tinggi yang mempunyai nilai disperse lebih rendah dan indeks refraksi lebih
tinggi dari semua kaca yang telah dikenal. Kaca ini banyak digunakan sebagai kaca
optic. Disamping daya fluksnya yang kuat, boraks tidak saja bersifat menurunkan
koefisien ekspansi tetapi juga meningkatkan ketahanan terhadap aksi kimia. Asam
borat digunakan dalam tumpak yang memerlukan hanya sedikit alkali. Harganya dua
kali dari boraks.

7
e. Kerak Garam
Bahan ini telah lama digunakan sebagai perawis tambahan pada pembuatan
kaca. Demikian juga beberapa sulfat lain seperti ammonium sulfat dan barium sulfat
dan sering ditentukan pada segala jenis kaca. Kerak garam ini diperkirakan dapat
membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki. Sulfat ini harus dipakai
bersama karbon agartereduksi menjadi sulfite.

f. Arsen Trioksida
Ditambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombnag kaca.

g. Nitrat
Baik yang berasal dari natrium maupun lakium digunakan untuk mengoksidasi
besi sehingga tidak terlalu kelihatan pada kaca produk. Kalium nitrat atau karbonat
digunakan pada berbagai jenis kaca meja, keca dekorasi, dan kaca optic.

h. Kulet ( cullet )
Merupakan kaca hancuran yang dikumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan
beling dari berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat dipakai 10% atau bahkan sampai
80% dari muatan bahan baku.

2. Golongan Kaca
a. Silika lembut
Silika lembut atau silica vitreo dibuat melalui pirolisis silicon teaklorida pada suhu
tinggi atau dari peleburan kuarsa atau pasir bumi. Kaca ini mempunyai cirri-ciri
dengan nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi oleh karena itu kaca ini
mempunyai ketahanan thermal tinggi dan apat dipergunakan pada suhu yang lebih
tinggi dari pada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan pada sinar ultraviolet.

Kuvet

8
b. Alkali silikat
Alkali silikat adalah satu-satunya kaca 2 komponen yang secara komersial. Untuk
membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama dan hasilnya yang disebut
natrium silikat, mempunyai komposisi berkisar antara Na2O.SiO2 sampai Na2.4SiO2.
Larutan silikat soda, juga dikenal sebagai kaca larut air yang banyak dipakai sebagai
adhesive dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang. Selain dari itu bhaan ini
juga digunakan untuk memberi sifat tahan api. Variasi kaca ini yang mengandung
alkali tinggi digunakan untuk mencuci sebagai detergen dan pembangun sabun.

c. Kaca soda gamping


Kaca soda gamping (soda lime glass) merupakan 95% dari semua kaca yang
dihasilkan. Kaca digunakan untuk membuat segala macam bejana, jendela mobil dan
lain-lain, gelas dan barang pecah belah. Kualitas fisik kaca lembaran belakangan ini
banyak meningkat misalnya kaca sekarang sudah jauh lebih rata , tidak
bergelombang, dan bebas dari tegangan namun komposisi kimianya tidak banyak
mengalami perubahan.

Kaca Jendela mobil

d. Kaca timbale
Dengan menggunakan oksidasi timbale sebagai pengganti kalsium oksida dalam
campuran kaca air, didapatlah kaca timbale ( lead glass ). Kaca ini sangat penting
dalam bidang optic karena mempunyai indeks refraksi dan disperse yang tinggi.
Kandungan timbalnya biasanya bisa mencapai 82% (densitas 8.0 indeks refraksi
2.2). Kandungan timbale inilah yang memberikan kecemerlangan pada kaca potong
(cut glass). Kaca ini juga digunkan dalam jumlah besar untuk membuat lampu
reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance)
listrik tinggi. Kaca ini juga tidak cocok untuk dipakai sebagai perisai radiasi listrik.

9
Lampu reklame neon

e. Kaca borosilikat
Biasanya mengandung 10-20% B2O3, 80%-87% silica dan kurang dari 10%
Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi yang rendah, lebih tahan
terhadap kejutan , dan mempunyai stabilitas kimia yang tinggi , serta tahanan
terhadap listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca jenis ini dikenal
dengan mana dagang pyrex. Akhir-akhir ini nama pyrex juga digunakan untuk
berbagai barang kaca yang terbuat dengan komposisi lain , misalnya kaca alumino
silikat yang digunakan pada perabot laboratorium, juga digunakan untuk membuat
isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt.
Palomer (AS)

Alat laboratorium

f. Kaca khusus
Kaca berwarna, bersalut, oval, translusen, kaca keselamatan, kaca optic, dan
kaca keramik, semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda
tergantung pada akhir yang diinginkan.

10
Kaca optik

g. Serat kaca (fiber glass)


Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus , yang tehan terhadap komposisi
cuaca. Oleh karena serat kaca mempunya luas permuakaan sangat besar, maka
mudah terkena serangan kelembaban udara. Kaca ini biasanya mempunya
kandungan silica rendah sekitar 55% dan alkali rendah.

Kesimpulan
1. Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan
yang sangat halus dan kedap air. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat
yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya rapuh.
2. Bahan baku pembuatan Gelas :
a. SiO2
b. Na2O
c. CaO atau MgO.
d. B2O3
e. Al2O3
f. PbO

11
3. Cara pembuatan gelas
a.Penyiapan bahan
b.Peleburan bahan
c. Pembentukan
d.Anealing
e. Perbaikan bentuk

4. Produk produk gelas


- Gelas kapur soda
- Gelas Air
- Gelas Silika
- Gelas Bor
- Gelas Timbal atau Lead Glass
- Gelas Opal / Gelas Susu
- Gelas Translucent
- Gelas Ets
5. Bahan baku pembuatan kaca
a. Pasir
b. Soda (Na2O)
c. Feldspar
d. Boraks
e. Kerak Garam
f. Arsen Trioksida
g. Nitrat
h. Kulet ( cullet )
.6. Golongan Kaca
- Silika lembut
- Alkali silikat
- Kaca soda gamping
- Kaca timbale
- Kaca borosilikat
- Kaca khusus
- Serat kaca
7. cara Pembuatan kaca
a. Peleburan
b. Pembentukan dan Pencetakan

12
BAB III
BAHAN KAYU

1.1. Latar Belakang

Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin beragam pula kebutuhan


manusia. Ini dapat dilihat dari aspek teknik sipil. Pada zaman dahulu orang membuat jalan
hanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil, tapi kini semuanya telah berubah,
manusia berusaha membuat jalan sebagai sarana transportasi dengan kualitas yang
baik menggunakan teknologi rekayasa guna memenuhi kebutuhannya. Pembangunan dalam
setiap bidang yang berhubungan dalam teknik sipil dimulai dari bangunan gedung, jembatan,
jalan dan bangunan lainnya tidak akan terpisahkan dari bahanyang berasal dari alam. Mulai
dari hasil tambang, perkebunan, dan hasil hutan yang langsung digunakan maupun yang
diolah terlebih dahulu.Untuk itu dalam kesempatan ini, akan dibahas tentang kayu, sebagai
bahan yang penting dalam aspek pembangunan. Masalah ini diangkat karena perlu untuk
diketahui berbagai sifat dan kharakteristik kayu serta syarat apa saja yang harus dipenuhi
oleh kayu sebagai bahan konstruksi. Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas,
timbullah suatu permasalahan dalam diri kami dan menjadi suatu dorongan bagi kami untuk
melaksanakan suatu analisa tentang berbagai sifat dan kharakteristik kayu serta syarat apa
saja yang harus dipenuhi oleh kayu sebagai bahan konstruksi dan kami selaku yang perlu
mengetahui ini semua.

13
Pengenalan Sifat-Sifat Kayu
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan
lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan
pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan
kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat
serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan
penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara
kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan
dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat
kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua
jenis kayu yaitu :
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding
selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat)
serta lignin (non karbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika
diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu
udara disekelilingnya.
4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam
keadaan kering.
Sifat Fisik Kayu
1. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat
ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu
mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu
balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin
berat dan semakin kuat pula.
2. Keawetan

14
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu
dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya
zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat
ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras
sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam
kayu yang berbeda-beda.
4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan
kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang
(contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah
serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta
terpilin dan serat diagonal (serat miring).
6. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar,
halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda
tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
7. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.
Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau
kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya
bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
8. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan
pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang
membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara
disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan
dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban
udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium
Moisture Content).
10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :

15
a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat
dengan elastisitas kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.
Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak
dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
11. Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat
barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
12. Daya Hantar Listrik
13. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya
hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan
menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air
maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya
hantar air.

Sifat Mekanik Kayu


1. Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
a. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
b. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat.
Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik
sejajar arah serat.
2. Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban.
Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
a. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
b. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada
keteguhan kompresi sejajar arah serat.
3. Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya.
Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
a. Keteguhan geser sejajar arah serat
b. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan

16
c. Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan
geser sejajar arah serat.
4. Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup
selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :
a. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara perlahan-lahan.
b. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara mendadak.
5. Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau
lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
6. Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif
besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-
ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk
yang permanen dan kerusakan sebagian.
7. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau
lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan
merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
8. Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam
pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat
baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah
sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat
mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat
mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :
a. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan,
pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak
kayu.
b. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.

17
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber mengenai
sifat dan kharakteristik kayu, kami dapat menyimpulkan bahwa kayu berasal dari berbagai
jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu
mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu
sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding
selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat)
serta lignin (non karbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika
diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu
udara disekelilingnya.
Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan
kering

3.2. Saran
Dari makalah yang kami buat ini, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
terselesainya tugas-tugas selanjutnya.

18
DAFTAR PUSTAKA
http://maidakahfi.blogspot.com/2011/07/makalah-pembuatan-kaca.html
http://nanocivilzone.blogspot.com/
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_anorganik/beberapa_fakta_seputar_kaca/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kaca
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelas
modul Bahan Konstruksi Kimia POLSRI 2012
http://muherda.blogspot.com/2011/03/sifat-sifat-umum-kayu.html
http://www.slideshare.net/ignoramus/sifat-umum-kayu
http://www.google.co.id/search?q=sifat-sifat+kayu&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
http://www.artikelk3.com/topik/kegunaan+kayu+di+bidang+teknik+sipil.html

19

Anda mungkin juga menyukai