Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Permainan Go dan Shogi


Sebagai tugas mata kuliah Nihonbunkaron

Dosen Pengampu:
Indah Fitriani, M.A.

Abdurrahman 180610170013
Nursyifa Salwaa Sabilla 180610170021
Fitria Nanditama Intani 180610170031

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah
berjudul “Permainan Go dan Shogi”.
Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga Allah
SWT senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman, kami merasa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik
yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Harapan
kami semoga makalah ini mampu menambah ilmu bagi para pembaca

II
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1
BAB 2 ............................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2
2.1 Mengenal Permainan Go dan Shogi ........................................................................ 2
2.2 Sejarah Permainan Go dan Shogi ............................................................................ 3
2.3 Alat Bermain Go dan Shogi ..................................................................................... 5
2.4 Cara Bermain Go dan Shogi .................................................................................... 9
2.5 Go dan Shogi dalam budaya populer ..................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Go dan Shogi adalah permainan yang mengasah kemampuan berpikir yang cukup
terkenal di Jepang. Walaupun sebenarnya kedua permainan ini disebutkan bukan asli
berasal dari Jepang, permainan ini terus mengalami perubahan dan penyesuaian
sehingga dapat lebih diterima dan dikenal di Jepang.
Permainan Go dan Shogi dikenal sebagai permainan yang sejenis dengan catur,
yaitu dengan adanya papan sebagai alat bermain bersama dengan pion/bidak.
Walaupun sama-sama permainan papan, permainan Go dan Shogi memiliki
karakteristik dan aturan permainan masing-masing.
Seiring berjalannya waktu, permainan tradisional Go dan Shogi tidak begitu saja
dilupakan, bahkan di zaman modern sekarang ini permainan Go dan Shogi telah
diadaptasi dalam budaya populer maupun adaptasi dalam penerapan teknologi.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah permainan Go dan Shogi?
2. Apa saja peralatan Go dan Shogi
3. Bagaimana bermain Go dan Shogi
4. Bagaimana perkembangan Go dan Shogi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui sejarah permainan Go dan Shogi
2. Mengetahui peralatan Go dan Shogi
3. Mengetahui cara bermain Go dan Shogi
4. Mengetahui perkembangan Go dan Shogi

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Mengenal Permainan Go dan Shogi


2.1.2 Mengenal Permainan Go
Permainan Go adalah permainan sejenis catur yang dimainkan dengan papan
walaupun cara bermainnya tidak bisa dibilang sama. ( Bornoff, 2002) Go yang nama
sebenarnya adalah Igo (囲碁)adalah permainan yang dimainkan dengan papan
bernama goban beserta 181 buah batu hitam dan 180 batu putih.
Permainan ini membutuhkan yang sulit untuk dipelajari, dan tidak ada yang bisa
berharap untuk memperoleh pengetahuan permainan ini tanpad berjam-jam kerja
keras. Dikatakan di Jepang, bahwa seorang pemain dengan bakat biasa harus bermain
10.000 permainan untuk mencapai tingkat profesional tingkat rendah. Dengan
perkiraan ini, kita membutuhkan 27 tahun untuk bermain 10.000 permainan dalam
kecepatan satu permainan satu hari, maka kita bisa bayangkan gagasan tentang
perkiraan Jepang tentang sulitnya permainan ini (Smith, 1908).
Ketertarikan Jepang yang kuat pada permainan ini dibuktikan dengan adanya
pepatah Jepang, “Go uchi wa oya no shini me ni mo awanu.” yang berarti seorang
pria yang bermain Go tidak akan berhenti bahkan untuk hadir pada saat kematian
orang tua (Smith, 1908). Semakin banyak dimainkan, permainan ini menunjukkan
keindahan dan keterampilan untuk lebih terlihat. Permainan ini diperuntukkan bagi
orang-orang yang mempunyai daya tarik terhadap keterampilan dan kesabaran (Smith,
1908).

Gambar 1.1 Permainan Go bisa dimainkan dari berbagai kalangan usia


Sumber: english.kyodonews.net

2.1.2 Mengenal Shogi


Shogi adalah permainan catur yang berasal dari Jepang. Permainan ini dikenal
luas di Jepang. Merujuk data dari Nihon Shogi Renmei (Asosiasi Shogi Jepang) yang
dikutip dalam Wibowo (2013) kurang lebih terdapat 15 juta orang pecatur yang dapat
memainkan permainan ini. 8 Shogi dimainkan pada papan 9x9 kotak dan setiap
pemain menggunakan 20 bidak.
Berbeda dengan chaturanga maupun catur Eropa yang menggunakan bidak
berbentuk ukiran patung, pada shogi bidak yang digunakan berbentuk segilima datar
dengan tulisan huruf kanji (aksara Cina) di tengahnya. Bila dalam catur Eropa
menggunakan 6 jenis bidak, pada shogi terdapat 8 jenis bidak.

2
3

Menurut Nihon Dai Hyakka Zensho atau Encyclopedia Nipponica, shogi


didefenisikan sebagai permainan dimana terdapat dua orang peserta yang saling
bersaing untuk menentukan menang dan kalah berdasarkan pada peraturan. Para
pemain duduk disalah satu sisi papan permainan dengan saling berhadapan satu sama
lain(https://kotobank.jp/word/将棋). Sedangkan dalam kamus digital Jepang, shogi
didefenisikan sebagai salah satu permainan dalam ruangan. Dimana pemainnya saling
bersaing menggunakan 20 bidak diatas papan yang masing – masing memiliki 9
kolom baik secara vertikal dan horizontal. Permainan ini dimenangkan dengan cara
mengambil bidak raja lawan (https://kotobank.jp/word/ 将棋 ).
Shogi merupakan variasi dari catur barat dan dikenal secara luas di Jepang. Shogi
digemari sebagai salah satu permainan untuk mengisi waktu luang dan mengasah
kemampun berpikir. Ciri pembeda Shogi dengan catur barat lainnya adalah Bidak
shogi yang telah diambil lawan dapat dimainkan kembali atau biasa disebut dengan
istilah ‘drop rule’. Bidak juga dapat mengalami kenaikan pangkat. Ciri khas ini
banyak mempengaruhi permainan shogi. Alur permainan yang lebih dinamis dengan
mengutamakan penyusunan strategi serangan secara efektif, juga sedikitnya hasil seri
di akhir permainan (kurang dari 1%) (Legget, 1993: 7). Ciri khas ini tentunya menjadi
daya tarik tersendiri dari shogi dibandingkan variasi permainan catur lainnya.

Gambar 1.2 Anak dan Ibu yang sedang bermain Shogi


Sumber: i-tsu.tsu.co.jp

2.2 Sejarah Permainan Go dan Shogi


2.2.1 Sejarah Permainan Go
Catur ini berasal dari budaya China dan diciptakan lebih dari 2500-4000 tahun
yang lalu. Berdasarkan catatan sejarah tertulis yang ada di China, Catur Go diciptakan
oleh Kaisar Yao pada tahun 2337 – 2258 BC untuk melatih disiplin, konsentrasi, dan
keseimbangan pada anaknya (Suratmo, 2009). Meskipun demikian, asal-usul dari
lahirnya permainan ini sendiri sampai saat ini masih diperdebatkan. Beberapa sumber
mengatakan catur ini sebagai ajang pengasah otak bagi para jendral-jendral perang di
masanya, sebagai alat untuk menajamkan siasat strategi mereka dalam berperang.
Sumber lain percaya bahwa Go dibuat oleh para ahli perbintangan (semacam peramal)
untuk mensimulasi hubungan antara manusia dan alam semesta.
Terlepas dari sumber manakah yang benar, yang jelas pada masa itu permainan
ini jarang dimainkan oleh orang biasa. Kemudian masuk dan populer di Jepang
Permainan Go dipercaya masuk ke Jepang melalui Kibi Makibi, seorang pelajar
yang kembali ke negeri asalnya setelah belajar di China pada Dinasti Tang awal
4

sekitar tahun 735 (Allaboutgo.com, n.d). Setelah diperkenalkan dari China, permainan
ini secara aktif mulai dimainkan dan menyebar dengan cepat pada masa Nara (tahun
710-794 Masehi). Saking populernya, Go menjadi permainan favorit pada masa Heian
(794-1185) dimana literatur Jepang klasik seperti ‘The Pillow Book’ dan ‘The Tale of
Genji’ menyinggung permainan ini di dalamnya. Di masa ini, Go menjadi sebuah
permainan untuk melatih strategi dan taktik perang para jendral dan ahli perang.
Pada masa Muromachi di akhir abad ke-16, pemain-pemain tangguh dari seluruh
penjuru Jepang mulai bermunculan. Di masa ini pula gelar-gelar bagi pemain-pemain
Go yang berkemampuan istimewa bermunculan, seperti Meijin, Honinbo,

2.2.2 Sejarah permainan Shogi


Shogi dipercaya berakar dari sebuah permainan kuno dari India yang bernama
chaturanga. Permainan Chaturanga diperkirakan mulai dimainkan sekitar awal
Masehi (Averbakh, 2012 : 32). Chaturanga diciptakan pertama kali oleh seorang raja
India bernama Ravana. Dia menggunakan permainan ini untuk mengasah kemampuan
para jenderalnya dalam mengatur taktik dan strategi (Legget, 1966 : 10).
Permainan Chaturanga pertama kali masuk ke Asia Timur melalui perdagangan
yang dilakukan bangsa Persia (Arab) dan Cina melalui jalur sutra. Di Cina, permainan
chaturanga berkembang pesat dan mulai disebarkan ke wilayah Korea dan Jepang.
Permainan ini di Jepang kemudian disebut sebagai Shogi.
Tidak diketahui dengan pasti kapan shogi masuk ke Jepang dengan sedikitnya
bukti. Beberapa ahli shogi berpendapat jika shogi sudah terbagi menjadi 2 bentuk atau
lebih ketika masuk ke Jepang (Legget, 1993 : 8). Catatan tertua tentang shogi terdapat
di buku teks Kirinshou ( 麒麟抄 ) pada tahun 1027. Ditemukan beberapa penemuan
16 buah bidak shogi di Kuil Koofuji di Nara pada abad ke- 11. Bidak ini terbuat dari
kayu hinoki dan sudah memiliki bentuk yang sama dengan bidak shogi modern.
Kata shogi ditemukan dalam buku Shin Saru Gakki (新猿楽記) yang ditulis oleh
Fujiwara Akihira pada tahun 1058 – 1064. Buku ini menjadi sebuah bukti permainan
shogi sudah muncul pada zaman itu (Masukawa, 1996 : 189). Pada buku Nichureki
(二中歴) yang ditulis tahun 1220 – 1222, tertulis cara melangkah sho shogi ( shogi
berukuran kecil) dan dai shogi (shogi berukuran besar) (Masukawa, 1996 : 44 – 45).
Variasi dari shogi ini kemudian disebut dengan Heian shogi dan Heian dai shogi di
era modern ini. Ada juga tertulis jika pada tahun 1232 terdapat larangan bagi para
biksu di kuil Kairyuuou untuk bermain shogi. Ini dikarenakan agar pertapaan biksu
tersebut menjadi tidak terganggu (Masukawa, 2000 : 44).
Sekitar tahun 1300, dalam Futsuu Shoudoushuu yang ditulis oleh seorang biksu
Buddha, kembali dituliskan mengenai dai shogi yang dimainkan diatas papan 15x15
dengan 130 bidak. Catatan dari para bangsawan juga memperkuat bukti pada zaman
itu shogi sudah muncul didalam masyarakat dengan dituliskannya kata chuu shogi
(shogi ukuran menengah) (Masukawa, 1996 : 72). Tersebar cerita jika shogi
diciptakan oleh Yuwen Yong yang berasal dari Cina atau dibawa oleh seorang tokoh
bernama Kibi Makibi setelah ia mengunjungi dinasti Tang. Namun kebenaran dari
cerita ini tidak dapat dipastikan dan akhirnya hanya dianggap sebagai kabar burung
saja.
Di zaman Heian, permainan shogi hanya boleh dimainkan oleh kalangan
bangsawan dan biarawan. Namun sejak zaman Kamakura, shogi turut dimainkan oleh
para samurai. Bahkan rakyat biasa juga dapat memainkan shogi. Pada abad ke -16 dan
5

ke- 17 shogi semakin berkembang. Terutama setelah 3 shogun ( jenderal militer


dengan pangkat tertinggi) di Jepang yaitu Nobunaga, Hideyoshi dan Ieyasu menyukai
permainan shogi.
Para shogun menggunakan shogi sebagai alat untuk mengasah kemampuan
mereka menyusun taktik dan strategi perang. Setelah Ieyasu menjadi pemimpin
pemerintahan di Jepang, kepopuleran shogi semakin kuat dibawah pengaruhnya. Pada
zaman Edo ini, terbentuk banyak variasi shogi yaitu tenjiku shogi, dai dai shogi, maka
dai dai shogi, tai shogi,dan taikyoku shogi.
Tahun 1612, Ieyasu mengundang pecatur shogi dan igo untuk bermain catur di
istananya. Para pecatur handal atau yang dikenal dengan meijin ( 名人 ) diberikan
jaminan gaji oleh pemerintah. Hal ini menjadikan shogi resmi menjadi permainan
yang diakui oleh pemerintah (Masukawa, 2005: 15). Salah satu tokoh pemain catur
yang diundang shogun yaitu Sookei dan anaknya Sooyo. Mereka berusaha untuk
menjaga dan mengembangkan shogi dengan membangun sebuah keluarga khusus atau
dikenal dengan istilah Iemoto (家元) yang membidangi shogi.
Keluarga shogi ini menjadi salah satu fondasi yang melestarikan dan
menyebarkan permainan shogi keseluruh dunia hingga saat ini. Pada waktu
pemerintahan Shogun Tokugawa Yoshimune, sebuah turnamen shogi diadakan di
istana Shogun setiap setahun sekali pada Tanggal 17 Kannazuki (神無月) atau Bulan
Ke- 10 dalam hitungan kalender Jepang kuno. Merujuk pada hal ini, di zaman
modern tanggal 17 November dijadikan sebagai hari shogi di Jepang.

2.3 Alat Bermain Go dan Shogi


2.3.1 Alat permainan Go
1. Papan permainan
Dalam permainan Go, menggunakan papan ukuran 19x19. Papan yang paling
umum memiliki 19 garis horizontal dan vertikal. Jika tidak punya papan, Anda bisa
menggambarnya di kertas. Ada juga papan yang lebih kecil seperti 13x13 atau 9x9
yang digunakan untuk permainan cepat dan/atau mengajar. Pada papan, ada sembilan
titik tebal di baris garis ketiga, sembilan, dan 15. Titik-titik itu disebut titik bintang dan
berfungsi sebagai titik referensi atau penandan untuk handikap.

Gambar 1.3 Ilustrasi papan ukuran standar untuk bermain Go


Sumber: https://www.wikihow.com/Play-Go
6
7

2. Biji
Dalam permainan Go membutuhkan 361 butir biji hitam dan putih. Hitam
memiliki 181 butir dan putih 180. Hitam mendapatkan satu butir lebih karena selalu
mendapat giliran pertama. Jumlah biji dengan 361 butir tersebut untuk dilakukan pada
saat bermain Go di papan 19x19 dan mewakili jumlah titik atau persilangan pada
papan.

Gambar 1.4 Ilustrasi batu yang digunakan dalam Go


Sumber: https://www.wikihow.com/Play-Go

2.3.2 Alat permainan Shogi


Permainan Shogi menggunakan papan permainan dengan 9 lajur dan 9 baris,
dimana kotak permainan tersebut tidak dibedakan dengan tanda maupun warna. Papan
yang digunakan untuk permainan Shougi disebut Shougi-ban atau papan shougi. Di
sisi kanan papan masing-masing pemain terdapat tempat untuk menyimpan komadai
(buah shougi) yang sudah ditangkap oleh pemain.
Dalam permainan Shougi menggunakan buah shougi atau Komadai. Buah Shougi
berbentuk segi lima dengan bagian depannya berbentuk lancip, digunakan untuk
membedakan lawan atau kawan. Bagian depang yang berujung lancip diletakkan
menghadap ke arah wilayah lawan. Setiap buah Shougi memiliki dua pangkat yang
berbeda di kedua belah sisi. Pangkat tersebut ditulis di permukaan buah pernainan
dengan menggunakan tinta hitam.
Dalam permainan, setiap pemain diberi satu set buah shougi yang berjumlah 20
buah. Hal yang berbeda dari permainan Shougi dengan catur biasa yaitu dalam
permainan shougi tidak memiliki ratu (queen). Berikut 8 jenis buah shougi dengan
urutan yang terkuat hingga terlemah:
 1 Raja (王将 / gyakushou atau oushou)
 1 Benteng (飛車 / hisha)
 1 Menteri (角行 / kakugyou)
 2 Jenderal emas (金将/ kinshou)
 2 Jenderak perak (銀将 / ginshou)
 2 Ksatria/Kuda (桂馬 / keima)
 2 Tombah (香車 / kyousha)
 9 Pion/Prajurit (歩兵 / fuhyou)
7

Nama Buah Gerakan Kenaikan Gerakan


Pangkat
Raja atau gyokushō ○ ○ ○ Selangkah ke - - -
(玉将) ōshō (王将) ○玉○ semua arah

○ ○ ○

Benteng atau hisha ( | Vertikal dan hori Raja naga (竜 ○ |○ Seperti


飛車) zontal, maju atau 王 ryūō) benteng +
―飛 ― ―竜 ―
mundur, jumlah naga (竜 ryū) jenderal
| kotak: bebas. ○ |○ perak
Tidak dapat
melangkahi buah
lain

Menteri kakugyō ( Diagonal, Kuda naga (竜 Seperti


角行) jumlah kotak: 馬 ryūme atau menteri +
kaku (角) bebas ryūma) jenderal
\ / Tidak dapat alias: \○ / emas
melangkahi buah kuda (馬 uma)
角 ○馬○
lain
/ \ /○ \

Jenderal Selangkah - - -
emas kinshō (金将) horizontal
alias: kin (金) (kiri/kanan), atau
○ ○ ○ selangkah
○金○ vertikal
(depan/belakang
○ ), atau selangkah
diagonal hanya
ke depan
Jenderal perak 銀 Selangkah ke Jenderal perak
depan, atau Seperti
将 (ginshō) berpangkat (成
jenderal
alias gin (銀) selangkah 銀 narigin)
○ ○ ○ emas
○ ○ ○ diagonal (ke
depan atau ke
銀 ○全○
belakang)
○ ○ ○
8

Kuda keima (桂馬) Dua langkah Kuda Seperti


alias: kei (桂) vertikal ke depan berpangkat (成 jenderal
☆ ☆ dan 1 langkah 桂 narikei) emas
○ ○ ○
horizontal ke kiri
atau ke kanan. ○桂○
桂 Tidak dapat

mundur, namun
dapat
melangkahi buah
lain.
Tombak kyōsha (香 Hanya Tombak Seperti
車) melangkah ke berpangkat (成 jenderal
alias kyō (香) depan, jumlah 香 narikyō) emas
| ○ ○ ○
kotak: bebas
■香■ Tidak dapat ○杏○
melangkahi buah

lain

Pion 歩兵 (Fuhyō) Tokin (と金) Seperti


Selangkah ke jenderal ema
alias: 歩 (fu) depan dan hanya
alias:
○ と (to) ○○○
memakan buah
■歩■ yang ada vertikal ○ と○
yang di
depannya ○

Tabel 1.1 Bidak dalam Shogi


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sogi
9

2.4 Cara Bermain Go dan Shogi


2.4.1 Cara bermain Go
1. Mulai permainan dengan memilih warna.
Untuk game dengan handikap, pemain yang lebih jago biasanya mengambil
warna putih, dan hitam boleh meletakkan dua sampai sembilan biji handikap di titik
bintang sebelum giliran putih dimulai.
 Untuk permainan yang seimbang, warna pemain ditentukan secara acak.
Karena hitam mendapat keuntungan dari giliran pertama, putih biasanya diberi
kompensasi bernama komi, yaitu sejumlah poin yang ditambahkan ketika
permainan sudah berakhir.
 Jumlah komi yang diberikan bervariasi, tapi kebanyakan turnamen memberikan
sekitar lima sampai delapan poin. Kadang-kadang poin yang diberikan juga
tidak bulat seperti 6,5 untuk menghindari seri.

2. Letakkan biji pertama.


Biji pertama harusnya diletakkan oleh hitam, dan biasanya diletakkan di titik
bintang di bagian pojok papan.
 Langkah awal ini memperlihatkan wilayah sebelah mana yang ingin diklaim
oleh pemain.
 Biji handikap dianggap sebagai gerakan atau langkah pertama dalam
permainan.
3. Letakkan biji secara bergantian.

Letakkan biji di titik atau persilangan garis, bukan di dalam kotaknya.


 Masing-masing pemain boleh pas jika merasa tidak perlu atau tidak bisa
membuat gerakan. Pas menandakan keinginan untuk mengakhiri permainan
dan menghitung poin.
 Jika kedua pemain menyatakan pas, permainan berakhir.
 ada dua pilihan cara untuk mengklaim sebanyak mungkin atau menginvasi
wilayah lawan dan memakan biji mereka, yaitu:
a. Jika pemain mengambil liberti dari tiap grup yang terhubung milik lawan,
grup tersebut mati dan diangkat dari papan.
b. Pengecualian dari aturan di atas adalah jika Anda berada dalam kondisi
KO, yang berarti Anda harus membuat gerakan lain dulu sebelumnya.
Aturan KO ini dibuat untuk mencegah permainan yang tidak bisa
selesai.

Istilah-Istilah dalam permainan go


1. Liberti, yaitu titik yang bersebelahan.
2. Atari, yaitu kondisi dimana sebuah biji bisa dimakan di giliran berikutnya.
3. Mata, sebuah satu titik kosong yang dikelilingi biji. Anda tidak bisa meletakkan
biji Anda di mata yang dikelilingi biji lawan.
4. Bunuh diri, yaitu meletakkan biji di posisi yang bisa dimakan.
5. KO, yaitu kondisi dimana biji yang akan memakan lawan bisa dimakan balik,
dan membuat siklus saling makan yang tidak bisa berhenti. Anda tidak bisa
langsung memakan biji lawan setelah KO.
10

2.3.2 Cara bermain Shogi


1. Pemain meletakkan buah permainan di 3 baris wilayah sendiri:
o Baris pertama:
Tombak, Kuda, Jenderal Perak, Jenderal Emas, Raja, Jenderal Emas,
Jenderal Perak, Kuda, Tombak.
o Baris Kedua:
Menteri di lajur yang sama dengan kuda kiri. Serta Benteng di lajur yang
sama dengan kuda kanan.
o Baris Ketiga:
Pion
2. Dalam satu kotak hanya boleh ditempati satu buah permainan.
3. Buah permainan melangkah ke kotak yang boleh ditempati sesuai dengan ketentuan
cara melangkah untuk masing-masing pangkat.

o Bila di kotak yang boleh ditempati sudah ada buah lawan, maka buah
lawan diambil, dan menjadi milik pemain yang menangkap. Walaupun
sudah naik pangkat, buah yang tertangkap kembali ke pangkat semula.
o Bila di kotak yang boleh ditempati sudah ada buah permainan sendiri,
maka kotak tersebut tidak bisa dimasuki.
4. Pemain hanya boleh melangkah sekali. Meletakkan kembali buah lawan yang sudah
tertangkap disebut utsu (bahasa Inggris: drop), dan dihitung sebagai satu langkah.
Sewaktu melakukan utsu, pion hanya bisa dipakai untuk skak, tapi tidak dapat dipakai
untuk skak mat. Selain pion, buah tawanan yang lain boleh dipakai untuk skak mat.
o Ketika giliran tiba, pemain harus memilih untuk melangkah atau utsu di
kotak kosong. Dilarang melangkah dua kali atau melewatkan giliran.
o Pemain langsung dinyatakan kalah bila melangkahkan buah permainan
sebanyak dua kali atau melewatkan giliran.
5. Buah lawan yang tertangkap dapat diletakkan di sembarang kotak kosong, kecuali:
o Kuda tidak boleh diletakkan di baris pertama (baris paling belakang)
atau baris kedua wilayah lawan.
o Pion dan tombak tidak boleh diletakkan kembali di baris pertama
wilayah lawan. Pelarangan ini sesuai dengan peraturan untuk tidak
meletakkan buah yang tidak bisa dijalankan. Pion juga tidak boleh
diletakkan kembali di suatu lajur, bila di lajur tersebut telah ada pion
milik sendiri (pion yang belum naik pangkat).
6. Kecuali raja dan jenderal emas, semua buah shogi naik pangkat (disebut naru) bila
sampai di salah satu kotak pada 3 baris paling belakang wilayah lawan.
o Sewaktu naik pangkat, benteng menjadi raja naga, menteri menjadi kuda
naga, jenderal perak menjadi jenderal perak berpangkat tinggi
(narigin), kuda menjadi kuda berpangkat tinggi (narikei), tombak
menjadi tombak berpangkat tinggi (narikyō), dan pion menjadi tokin.
Setelah menerima kenaikan pangkat, cara melangkah juga ikut berubah.
o Kenaikan pangkat ditandai dengan membalik buah shogi untuk
menunjukkan pangkat baru.
o Bila memainkan buah lawan yang sudah ditangkap, buah tersebut tidak
langsung naik pangkat, walaupun diletakkan di dalam 3 baris wilayah
lawan. Kenaikan pangkat harus menunggu giliran berikutnya.
11

o Buah shogi yang sudah naik pangkat tidak bisa kembali ke cara
melangkah yang lama.
7. Kenaikan pangkat bukan keharusan. Bergantung kepada langkah selanjutnya yang
dapat diambil, pemain dapat memilih untuk tidak menaikkan pangkat untuk buah
tersebut.
o Bila buah shogi sudah diputuskan tidak naik pangkat, maka buah tersebut
dapat naik pangkat pada kesempatan berikutnya memasuki wilayah
lawan.
o Kuda harus naik pangkat ketika sampai di baris pertama atau baris kedua
wilayah lawan, sementara tombak dan prajurit harus naik pangkat ketika
sampai di baris pertama wilayah lawan. Bila tidak naik pangkat, maka
mereka kehilangan tempat untuk melangkah.

2.5 Go dan Shogi dalam budaya populer


2.5.1 Permainan Go dalam budaya populer
Ada banyak variasi pada permainan dasar Go. Banyak varian modern murni
untuk hiburan, tetapi beberapa diciptakan dengan tujuan tertentu. Misalnya capture
Go digunakan untuk memperkenalkan game ke pemula, sementara rengo (paired Go)
bertujuan untuk mempromosikan game di kalangan wanita. Ada juga variasi regional
historis yang sekarang sudah ketinggalan zaman, seperti Sunjang Baduk atau Tibetan
Go.
Ada beberapa contoh dalam budaya modern di mana Go dan strateginya telah
digunakan sebagai konsep atau tema sastra. Contohnya adalah Novel Shibumi karya
Trevanian, berpusat di sekitar permainan dan menggunakan metafora Go. Kemudian
Girl Who Played Go karya pemenang Pemenang penghargaan Kiriyama, Shan Sa,
Master of Go karya pemenang Nobel Yasunari Kawabata, Master of Go, First Kyu
karya Sung-Hwa Hong, PopCo karya Scarlett Thomas, dan Blunt: Les Treize Derniers
Jours karya Jean-Jacques Pelletier (New World Encylopedia, 2017).

Novel Master of Go karya Yasunari Kawabata


Sumber: Goodreads.com

Selain karya sastra, permainan Go juga tampil dalam berbagai acara Tv dan juga
Film. Contohnya pada Star Trek: Episode Enterprise berjudul "The Cogenitor," di
mana Charles Tucker memainkan Go, Andromeda: di mana Dylan Hunt dan Gaheris
Rhade memainkan versi Go yang futuristik. Lalu pada film Heaven Knows, Mr.
12

Allison, A Beautiful Mind, Pi, Restless, After the Sunset, Juga pada komik dan anime
tentang permainan ini, yaitu Hikaru no Go (New World Encylopedia, 2017).
Permainan Go juga telah dikembangkan dalam bentuk perangkat lunak (software)
yang memungkinkan manusia bermain Go dengan komputer yang memiliki
kecerdasan buatan (artificial intelligence) maupun dengan orang lain yang berjauhan
jaraknya dengan menggunakan aplikasi/situs permainan Go yang berbasis internet.
Bahkan kecerdasan buatan yang dibuat untuk permainan Go yaitu AlphaGo telah
berhasil mengalahkan pemain Go terbaik dari Korea Selatan, Lee Sedol.

Lee Sedol yang berhadapan dengan kecerdasan


buatan permainan Go, Alpha Go
Sumber: Slate.com
2.4.2 Shogi dalam budaya populer
Permainan Shogi muncul dalam banyak anime dan manga. Manga seperti Shion
No Ou dan Sangatsu No Raion mengambil shogi sebagai inti cerita. Selain itu, shogi
juga menjadi tema dari Light Novel Ryūō no Oshigoto! (New World Encyclopedia,
2019).

Manga Sangatsu No Lion yang mengangkat tema tentang Shogi


Sumber: otakumode.com

Dalam perkembangannya, Shogi telah dibentuk dalam berbagai video games.


Seperti dalam platform Gameboy, Sega, Playstation, Xbox, dan lain-lain.

Tampilan permainan Shogi dalam platform Playstation


Sumber: video-games-museum.com
DAFTAR PUSTAKA

All About Go, n.d. Go in Japan. Diambil dari:


http://www.allaboutgo.com/history/japan-history.html

Averbakh, Y. (2012). A History of Chess From Chaturanga to the Present Day.


Milford: Russel Enterprises

Legget, T., (1993). Shogi Japan's Game of Strategy. Vermont: Tuttle Publishing

Masukawa, Kooichi. (1996). Shogi no Kigen. Tokyo : Shueisha

Masukawa,Kooichi. (2000). Shogi no Koma wa Naze 40 Mai ka. Tokyo : Shueisha

Masukawa,Kooichi. (2005). Shogun ke“Shogi Shinan Yaku”.Tokyo : Yoosensha

New World Encyclopedia. (2017). Go (Board Game). Diambil dari:


https://www.newworldencyclopedia.org/entry/Go_(board_game)

New World Encyclopedia. (2019). Shogi. Diambil dari:


https://www.newworldencyclopedia.org/entry/Shogi

Smith, A. (1908). The Game of Go. New York: Moffat, Yard, and Company

Suratmo, Y. (2009). Main Igo Yuuuk. Diambil dari:


https://kabarinews.com/main-igo-yuuk/34112

Bornoff, N. (2002). Things Japanese: Everyday Objects of Exceptional Beauty and


Significance. Tokyo: Tuttle Publishing

Wijaya, K. K. (2016). Kecerdasan Buatan Kalahkan Pemain Go Terbaik di Dunia,


Apakah ini pertanda buruk?. Diambil dari:
https://id.techinasia.com/alpha-go-kecerdasan-buatan-kalahkan-pemain-go-terbaik-du
nia
Wibowo, M.S. B. (2014). Faktor-faktor berkembangnya permainan catur shogi pada
periode 1603-1898.Di ambil dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Wikipedia.org. n.d. Sogi. Diambil dari: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Shogi

13
Pertanyaan
1. Salmaa Haudhi Z. (180610170009): Apakah dizaman sekarang, Go dan Shogi
masih suka dimainkan?
Jawaban: Iya, masih suka dimainkan. Sekarang kedua permainan tersebut bisa
dimainkan secara langsung/tradisional maupun melalui aplikasi atau web. Turnamen
permainan juga masih dilaksanakan di beberapa negara.

2. Raisya Amelia (180610170033): Bagaimana agar bisa mahir/profesional dalam


permainan Shogi?
Jawaban: Karena Shogi adalah permainan yang membutuhkan keahlian yang harus
terus diasah, dan banyak strategi yang harus dipelajari, maka untuk menjadi mahir
harus latihan terus menerus agar memahami masing-masing cara langkah bidak.

3. Tegar Pribadi L. (180610170027): Apa saja perbedaan dalam gelar Shogi?


Jawaban: Ada 8 gelar Shogi yang berbeda yaitu, Meijin, Ryuuou, Kisei, Ooi, Ooza,
Kioo, Ooshoo, Eioo. Perbedaan kedelapan gelar tersebut adalah cara mendapatkannya.
Setiap gelar didapatkan dalam turnamen yang berbeda. Seperti gelar Meijin dapat
didapatkan dengan memenangkan turnamen Meijin, juga gelar Ryuuoo dapat
didapatkan dengan memenagkan turnamen Ryuuoo. Masing-masing turnamen
memiliki peraturan yang berbeda.

4. Fania Nursyifa (180610170001): Apakah strategi yang disiapkan dalam bentuk


tulisan/gambar akan mempengaruhi saat permainan Shogi dilakukan?
Jawaban: Tentu saja akan mempengaruhi karena hal tersebut bisa menjadi arahan saat
bermain.

5. Tasya Salsabilla (180610170012): Apakah daya tarik permainan Go?


Jawaban: Permainan Go adalah permainan yang dikatakan membutuhkan waktu yang
lama untuk bisa menjadi mahir. Olh karena itu banyak orang yang tertarik untuk bisa
menaklukkan permainan Go. Permainan Go juga mengasah kemampuan berpikir.

6. Muhammad Rizaldi (180610170026): Apakah ada turnamen Go dan Shogi?


Jawaban: Iya masih ada, contohnya saja Ing Cup, LG cup, Bailing Cup, dll.
Negara-negara di Asia Timur (Korea, China, Jepang, Taiwan) paling banyak
mnyelenggarakan turnamen. Negara seperti Amerika Serikat juga mengadakan
turnamen.

Anda mungkin juga menyukai