SKRIPSI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
JATINANGOR
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW .
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................................6
1.4 Manfaat .............................................................................................................7
1.5 Kerangka Pemikiran............................................................................................7
1.6 Metode dan Teknik Penelitian ............................................................................8
1.7 Sistematika Penulisan..........................................................................................8
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA.........................................................................................10
2.1 Penelitian Terdahulu.........................................................................................10
2.2 Teori Utama......................................................................................................12
2.2.1 Teori Identitas............................................................................................13
2.2.2 Teori Sports Culture....................................................................................15
2.2.3 Teori Sepakbola Jepang..............................................................................19
2.3 Naturalisasi dan Pembinaan Sepakbola Jepang.................................................23
2.4 Kedisiplinan & Kerja Keras membuat Jepang lebih berkembang........27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kehidupan, manusia tak bisa lepas dari sesuatu yang dinamakan budaya.
Dengan adanya budaya, ini berarti sangat penting, karena berfungsi sebagai ciri
khas dan identitas. Maka dari itu, banyak kelompok atau golongan masyarakat
tertentu memiliki budaya yang berbeda-beda. Budaya juga merupakan salah satu
hal penting yang memberi dampak pada Identitas bangsa. Kepribadian suatu
bangsa dapat tercermin oleh budaya bangsa itu sendiri. Ada juga yang
berpendapat bahwa budaya adalah suatu pola hidup yang tumbuh dan berkembang
pada sekelompok manusia yang mengatur agar setiap individu mengerti apa yang
harus dilakukan. Dan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam berinteraksi
dengan manusia lainnya. Larson dan Smalley (1972: 39) memandang budaya atau
kebudayaan sebagai blue print yang memandu perilaku orang dalam suatu
merupakan bagian dari budaya, jika kita ambil salah satunya yang cukup populer
adalah Olahraga. Dalam olahraga sendiri banyak jenis-jenis yang populer . Namun
olahraga kelompok yang diminati oleh di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali
1
popular di Jepang, Masyarakat Jepang umumnya menggemari olahraga bisbol
penggermarnya.
signifikan lebih tinggi dari skala ketangguhan mental dan keandalan dalam
olahraga individu. Perbedaan ini mungkin saja karena sifat olahraga beregu
menyebabkan kondisi atlet beregu yang sangat aktif dan kompetitif. Tim Para atlit
sehingga harus diikutsertakan kompetisi dengan rekan satu tim mereka apalagi
lawan mereka di tim lain. Para atlet ini tidak boleh menyerah melawan tekanan
psikologis dan fisik kompetisi dan mereka mengejar tujuan mereka dengan rasa
dipertandingkan antara dua tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 11 orang
gawang lawan. Sepak bola jenis modern pun mulai dikenal pada kawasan Inggris
dengan menerapkan beberapa peraturan dasar jadi permainan sepak bola pun
semakin populer. Meskipun olahraga sepak bola sempat dilarang atas dasar
dianggap mengandung unsur kekerasan, sepak bola sampai saat ini justru semakin
dikenal oleh masyarakat dunia. Sepakbola sendiri mulai masuk ke Jepang pada
saat tentara Angkatan laut Inggris yang datang ke Jepang dan kemudian
2
1873年に イングランドサッカー協会( The FA)創設から 10 年後、英国海
軍教官団の A.L.ダグラス少佐と海軍将兵が来日。東京築地の海軍兵学寮(の
ちの海軍兵学校)で日本人の海軍軍人に訓練の 余暇としてサッカーを教えた
(これが、日本でサッカーが紹介された最初というのが定説になっている)。
gunjin ni kunren no yoka to shite sakkā o oshieta (kore ga, Nihon de sakkā ga
“(jfa.jp:2020)
“Sepuluh tahun setelah pendirian Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada
tahun 1873, Mayor A.L. Douglas dari Angkatan Laut Kerajaan dan seorang
perwira Angkatan Laut datang ke Jepang. Dia mengajar sepak bola ke angkatan
Laut) di Tsukiji, Tokyo (ini adalah teori pertama bahwa sepak bola diperkenalkan
di Jepang).”
3
Dalam kompetisi JSL( Japanese Soccer League ) yang dijalankan tersebut,
dan sumo yang sudah lebih dahulu menarik perhatian mereka. Orang-orang
Nikkei.com :
規律、そして期待に応えられないと感じた場合の恥ずかしさに関連する最善
を尽くしたいという態度-失敗した場合の自殺の文化、勝つための侍戦士のスタ
イルは現代では一般的ではありませんが、恥の文化はまだ厚くて文化的です) 、
本のコーチングプログラムが順調に進んでおり、良い場所にあると確信していま
した。
4
kōchingupuroguramu ga junchō ni susunde ori, yoi basho ni aru to kakushin shite
imashita.”
“Disiplin, dan keinginan untuk melakukan yang terbaik terkait dengan rasa
malu ketika merasa tidak terpenuhi-budaya bunuh diri jika gagal, gaya prajurit
samurai untuk menang tidak umum di zaman modern, tetapi rasa malu (Budaya
masih kental dan budaya), pasangan binaan asal usul JFA mencanangkan target
tahun 2005. Mereka yakin bahwa program pembinaan Jepang berjalan dengan
kompetisi yang kompetitif. Yang bisa dilakukan Jepang saat itu adalah melakukan
sepakbola. Pembuatan film kartun Kapten Tsubasa pada 1980-an adalah salah satu
dilansir r.nikkei.com:
1981年2月に『週刊少年ジャンプ』(集英社)第 18 号から「キャプテン翼」の
連載が始まる。これによって、サッカー選手を目指す少年が増加。
(r.nikkei.com:2020)
shōnen ga zōka.”
5
“Pada bulan Februari 1981, serialisasi "Kapten Tsubasa" dimulai dari Weekly
Shonen Jump (Shueisha) No.18. Akibatnya, jumlah anak laki-laki yang membidik
Hal lain yang mereka bangun pada masa ini adalah penguatan pada level akar
profesional, mereka harus memiliki pembinaan yang kuat terlebih dahulu. Karena
pembinaan.
dan juga apa yang dilakukan oleh federasi Sepakbola Jepang. Pendidikan masih
menjadi andalan utama Jepang untuk melakukan pembinaan akar rumput. Sekolah
tetap merupakan keharusan meski mereka ingin berkarir sebagai atlet. Karena
itulah JFA tidak melepaskan pembinaan dari sekolah. Kompetisi antar sekolah
berkompetisi sejak dini dan Pendidikannya tidak terganggu. Seperti yang ada di
r.nikkei.com :
その理由について国際サッカー連盟(FIFA)理事の田嶋幸三氏の説明は明快
ルまで駆け上がった。その『ジャパンズウエー(日本のやり方)』に強い関心があ
る」プロリーグ成功のノウハウは J リーグから吸収。ジュニア(小学生)からユース
(高校生)にかけています。
6
“Sono riyū ni tsuite kokusai sakkā renmei (FIFA) riji no tajima kōzō-shi no
(r.nikkei.com:2020)
alasannya. "Sepak bola Jepang, yang merupakan kelas B Asia, telah naik ke level
teratas hanya dalam 20 tahun. Pengetahuan tentang kesuksesan Liga Pro diserap
permainan, canda tawa, dan saling melemparkan candaan dapat membuat anak-
anak merasa nyaman dan bahagia saat berlatih. Beberapa klub sepakbola sekolah
Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk membahas tema tentang Unsur
penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang dapat membuat sepakbola Jepang
begitu maju. Unsur budaya inilah yang menyebabkan tim nasional sepakbola
Jepang menjadi sangat berkembang tidak hanya di Asia tetapu juga Dunia. Oleh
7
karena itu penulis tertarik untuk membahasnya. Sehingga mungkin bisa ditiru oleh
banyak negara yang sepakbolanya belum begitu maju termasuk negara kita,
Indonesia .
sepakbola di Jepang ?
1.3 Tujuan
Jepang.
1.4 Manfaat
8
A. Manfaat Teoritis
budaya memang sudah banyak beragam. Namun baru sedikit kajian yang secara
spesifik fokus pada Sepakbola, Maka dari itu, kajian ini diharapkan mampu
Jepang.
B. Manfaat Praktis
Teori utama yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah
9
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif pada studi pustaka,
sepakbola Jepang.
konsep atau teori yang menjadi dasar studi dalam penelitian. Kajian pustaka atau
ini penulis dapat dengan mudah menyelesaikan masalah yang hendak diteliti.
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
10
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari
kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa
Bab ini berisikan analisis identitas Sepakbola Jepang dan kondisi sepakbola
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis yang telah
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
Penulis menemukan beberapa penelitian yang juga membahas tentang
adanya liga sepak bola Jepang yaitu J-League yang berperan penting dalam
sebab-akibat dalam melihat proses dari perubahan kompetisi sepak bola yang
ada di Jepang dengan peningkatan prestasi yang dialami oleh tim nasional
pada sepak bola Jepang dan perbandingannya dengan sepak bola Indonesia
kebutuhan informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik media besar
maupun konten di situs jejaring sosial juga blog yang diunggah secara
mandiri. Salah satu topik dengan jumlah unggahan artikel yang cukup populer
12
Banyak terdapat komunitas penggemar persepakbolaan yang dengan percaya
luas. Berawal dari sebuah blog dan juga akun media sosial, Japan Football
narasumber yang secara langsung menggunakan situs ini sebagai salah satu
Jepang.
Penelitian yang penulis lakukan sendiri, memiliki objek yang sama yaitu
meneliti tentang perubahan format liga di Jepang dan Juga Peran televisi
13
sepakbola masuk ke Jepang, awal mula liga di Jepang, kemudian bagaimana
sejak dini, dan membuat sebuah anime yang berjudul “Kapten Tsubasa” yang
pembentuk konsep diri mereka. Kelompok sosial inilah yang kemudin mampu
berperan sebagai sumber identitas dan pemberi rasa aman bagi anggota-
Teori yang saya pegunakan disini adalah Teori Identitas, Barker (2010) ,
Pengetian Identitas sendiri menurut Chirs Barker adalah soal kesamaan dan
14
perbedaan tentang aspek personal dan sosial, tentang kesamaan individu
dengan sejumlah orang dan apa yang membedakan individu dengan orang
lain. Dilihat dari bentuknya, ada tiga bentuk identitas yakni identitas budaya,
1) Idenitas budaya
tentang penerimaan tradisi, sifat bawaan, agama, dan keturunan dari suatu
kebudayaan.
2) Identitas sosial
suatu kelompok kebudayaan. Tipe kelompok itu antara lain, umur, gender,
kerja, agama, kelas sosial, dan tempat, identitas sosial merupakan identitas
yang diperoleh melalui proses pencarian dan pendidikan dalam jangka waktu
lama.
3) Identitas pribadi
15
Sementara pengetian konstruksi identitas menurut Chris Barker adalah
kesamaan kita dengan sejumlah orang dan apa yang membedakan kita dari
orang lain.
setiap kelompok secara tidak langsung berhubungan satu sama lain. Melalui
identitas ini individu melakukan pertukaran fungsi dengan individu lain dalam
kelompok. Pergaulan ini akhirnya menciptakan aturan – aturan yang harus ditaati
oleh setiap individu dalam kelompok sebagai kepastian hak dan kewajiban mereka
dalam kelompok. Aturan – aturan inilah bentuk lain dari karakter sebuah
Identitas merupakan suatu esensi yang dapat dimaknai melalui tanda selera,
kepercayaan, sikap, dan gaya hidup. Identitas dianggap bersifat personal sekaligus
sosial dan menandai bahwa, kita sama ataupun berbeda dengan orang lain.
Tanda - tanda itu hendaknya tidak dimaknai sebagai suatu yang tergariskan
secara tetap atau sui generis, tetapi sebagai bentuk yang dapat berubah dan
diubah, serta terkait konteks sosial budaya dan kepentingan. Dengan demikian,
identitas dalam konteks ini dipahami bukan sebagai entitas tetap, melainkan suatu
yang diciptakan, sesuatu yang selalu dalam proses, suatu gerak maju dari pada
16
sesuatu yang datang kemudian, dan sebagai deskripsi tentang diri yang diisi secara
emosional dalam konteks situasi tertentu. Konstruksi identitas dapat kita pahami
sebagai persepsi tentang bagaiamana kita melihat diri kita dan bagaimana orang
lain melihat kita melalui perilaku budaya, suara, gerak – gerik, serta konsep
modern dan latihan tradisional dalam budaya Jepang. Bentuk olahraga modern
diwakili dengan masuknya budaya asing dalam pemikiran Jepang. Sejak Restorasi
Meiji, latihan fisik tradisional telah mewakili budaya tradisional dan telah
dipraktekkan berkaitan erat dengan ritual Shinto atau kode samurai. Selama
gaya Barat.
17
Ketika mencoba memahami budaya olahraga Jepang, kita harus menerima
pikiran bahwa itu adalah gabungan kompleks dari latihan fisik, termasuk olahraga
asing, budaya tradisional yang mengikuti kode tradisional unik, dan pendidikan
jasmani dilakukan dalam sistem sekolah. Penggabungan budaya latihan fisik asing
dan tradisional ini mengambil bentuk tertentu. Sugimoto (2009: halaman 317)
menyatakan bahwa paradoks yang terkandung dalam fusi ini sering menyebabkan
Secara khusus, fakta bahwa olahraga asing awalnya didirikan untuk siswa untuk
selama periode Meiji, konsep sosialisasi dan rekreasi tidak ditekankan. Kelalaian
ini tampaknya telah mencegah Jepang untuk berkembang. budaya klub bergaya
kesenangan hidup sehari-hari. Namun, seperti diuraikan di atas, baru-baru ini telah
melihat perubahan dalam tujuan latihan olahraga orang Jepang. Peserta olahraga
olahraga yang berorientasi pada kompetisi demi negara, sekolah, atau tim mereka.
Sekarang mereka semakin banyak berlatih olahraga untuk diri mereka sendiri,
18
Sebuah titik balik menuju perubahan ini adalah pendirian liga sepak bola
profesional, J-League , pada tahun 1993. Salah satu perubahan dalam dunia
olahraga Jepang yang dibawa oleh peluncuran J-League adalah skema promosi
budaya olahraga berdasarkan klub berbasis komunitas yang unik dengan meniru
model olahraga yang ada dalam jumlah besar di Jerman. J-League berupaya
menciptakan lingkungan tempat semua orang, dari anak-anak untuk orang dewasa,
memiliki akses ke berbagai olahraga. Fakta bahwa olahraga pemuda Jepang telah
didukung oleh sekolah Kegiatan bukatsu memiliki sisi buruk, di mana pemain
harus menghadapi perubahan pelatih dan sistem pembinaan mereka setiap kali
terintegrasi yang dioperasikan oleh tim klub J-League. Sudah juga menghasilkan
pesepakbola yang telah tumbuh dengan sistem tim klub, yang berbeda dari
kegiatan bukatsu sekolah, dan telah menjadi pemain game yang sukses. Beberapa
dari mereka telah ditransfer ke tim klub Eropa terkemuka dan bermain peran aktif
di sana. Dengan demikian, gelombang baru dukungan untuk sepak bola, yang
tadinya olahraga yang agak kecil di Jepang sebelum pembentukan J-League, tidak
pendukung budaya yang terdiri dari pendukung yang tidak hanya menonton
pertandingan secara pasif tetapi juga bersedia untuk terlibat dalam olahraga secara
aktif atas inisiatif mereka sendiri. Ini sudah mulai mempengaruhi olahraga
lainnya.
19
Tren baru lainnya yang muncul dalam 25 tahun terakhir, adalah
peningkatan yang jelas dalam jumlah perempuan yang berolahraga secara teratur.
Satu contoh ini akan menjadi peningkatan jumlah 'wanita yang menjalankan'. Saat
tren Jogging melanda Jepang sekitar tahun 1980, ada peningkatan mendadak
dalam jumlah jogging wanita, mengenakan T-shirt dan celana pendek dan terlihat
terutama di daerah perkotaan. Itu adalah peristiwa penting dalam budaya olahraga
Jepang ketika para wanita ini mulai menikmati olahraga sebagai sarana
ber wanita telah berpartisipasi dalam olahraga ini. Atlet wanita Jepang miliki
juga mulai berpartisipasi dalam judo, gulat, bisbol, sepak bola dan olahraga lain
Munculnya 'wanita pelari' adalah indikasi visual, sebelum hal lain, bahwa
banyak wanita Jepang yang telah dilarang menyatakan diri dan secara sosial
dituntut untuk menjadi 'yamato nadeshiko' (seorang wanita Jepang ideal dengan
20
Globalisasi juga membawa perubahan signifikan pada judo sebagai a
budaya tradisional Jepang latihan fisik. Judo Jepang telah menjadi olahraga
sendiri, tetapi belakangan ini kebangkitan pegulat judo asing telah terbukti
sumo, di mana pegulat asing dari negara-negara seperti Mongolia, Rusia dan
Bulgaria telah mulai melampaui pegulat Jepang dalam keterampilan nomor dan
gulat. Pada September 2007, baik higashi (timur) dan pegulat yokozuna nishi
(barat), pegulat ozum ¯ tertinggi, adalah orang Mongolia. Setelah perubahan cepat
ini keadaan di sekitar Jepang olahraga, semakin banyak atlet Jepang saat ini
kurang agresif dalam mengejar keunggulan olahraga dan secara positif mengakui
kegembiraan olahraga. Selain itu, atlet Jepang telah mulai memainkan peran aktif
di Jepang . Liga top Eropa dan liga utama Amerika, diwakili oleh pemain sepak
bola Shunsuke Nakamura dan pemain bisbol Ichiro dan Hideki Matsui. Kisah-
kisah sukses olahraga ini memberikan idola bagi anak laki-laki dan perempuan
untuk dikagumi dan menjadi panutan bagi latihan olahraga mereka, berkontribusi
olahraga Jepang tampaknya telah mencapai titik balik baru untuk menciptakan
21
Menurut Tom Byer yang merupakan pencetus pengembangan sepakbola sejak
muda di Jepang :
「三位一体の強化策」とは、①代表強化、②ユース(若年層)育成、③指導者養
成という 3 つの部門が同じ知識・情報を持ち、より密接な関係を保ちながら、選
手の強化育成と日本サッカーのレベルアップを図るというシステムです。各年代
のワールドカップ等で分析・評価・抽出した「日本サッカーの課題」は、その 3 つ
の部門を通じ、日本サッカー界全体に展開されています。」
“Tindakan Penguatan Tritunggal berarti tiga jenis divisi: 1) penguatan perwakilan,
2) pelatihan pemuda (generasi muda), dan 3) pelatihan pelatih dengan
pengetahuan dan informasi yang sama. Ini adalah sistem untuk meningkatkan
level sepakbola Jepang.”
Pembinaan ala JFA ( Federasi Sepak Bola Jepang ) adalah mendidik
ribuan bahkan puluhan ribu pelatih Jepang dengan harapan pengetahuan dan
kemampuan melatih mereka akan meningkat. Efeknya jelas terlihat. Jutaan anak-
anak Jepang mendapatkan program latihan yang lebih berkualitas. Hari lepas hari.
Inilah tulang punggung pembinaan sepakbola; latihan yang berkualitas. Hari demi
hari. Program latihan berkualitas yang dipadu dengan pengetahuan tentang taktik,
peningkatan fisik secara efektif, gizi yang menunjang, dan lain-lain dipraktekkan
hari demi hari. Semua itu membutuhkan pelatih yang berkualitas. Kemudian,
untuk menjadi pelatih yang bagus, Pelatih harus punya kepribadian. Tapi sistem di
Jepang tidak menciptakan komunikator, mentor, dan motivator. Inilah yang masih
「代表の強化は、代表となった選手を集めての短期の強化のみでなく、
日々の所属チームでのトレーニングによってなされるもの、また、1 人の選手は大
人になったら突然うまく強くなるものではなく、ユース年代からの育成の積み重
ねによって強化されていくものです。ユース育成を怠っている国は長続きしないと
いうことは、世界を見ても明らかであり、トップレベルの強国あるいはトップクラブ
は、ユース育成を非常に重要視しているところばかりです。日本では、ナショナル
トレセンを頂点とするトレセン制度によって、日本全体のユース育成の枠組を整
22
え、さらにエリートプログラム、JFA アカデミー等によってレベルアップを図ってい
ます。」
“Tim nasional tidak hanya diperkuat untuk waktu yang singkat dengan
mengumpulkan para pemain yang telah menjadi tim nasional, tetapi juga
dilakukan dengan melatih tim-tim yang menjadi milik mereka setiap hari.
Sebaliknya, itu akan diperkuat melalui pelatihan berulang dari usia remaja. Jelas
dari dunia bahwa suatu negara yang mengabaikan pembangunan kaum muda tidak
akan bertahan lama, dan kekuatan tingkat atas atau klub-klub papan atas sangat
mementingkan perkembangan kaum muda. Di Jepang, kami telah menetapkan
kerangka kerja untuk pengembangan kaum muda di seluruh Jepang melalui sistem
pelatihan dengan Pusat Pelatihan Nasional di atas, dan kami juga bekerja untuk
meningkatkan level melalui program-program elit dan Akademi JFA.”
Selanjutnya Pada akhirnya memang sepakbola soal uang, dan itu berlaku
di seluruh dunia . Tapi tidak ada jalan pintas menjadi negara sepakbola yang
tangguh. Harus dimulai sejak usia dini. Sangat sedikit uang yang mengalir di level
akar rumput dan pada akhirnya semua tergantung kualitas kepelatihan. Byer
pemain putri menjalani metode latihan yang tidak berbeda dengan para pemain
putra. Sejak beberapa tahun lalu federasi sepakbola Jepang (JFA) mulai
Namun, JFA menekankan pada pelatihan teknik bermain pada usia dini
dan itu menjadi perbedaan. Jadi meskipun jumlah pemain tidak meningkat
menciptakan hasil yang lebih baik. Pemain putri juga menjalani menjalani metode
latihan di pusat pelatihan nasional yang sama seperti pemain putra. Ada 47
23
wilayah pelatihan dan ini bukanlah fasilitas yang menekankan latihan fisik.
Mereka bertemu bulanan untuk menerapkan pelatihan khusus untuk para pemain
pilihan. Puncaknya, para pemain terbaik berusia 15 tahun dilatih di kamp nasional
Selain itu juga Jepang memiliki program yang sudah berjalan baik,
misalnya:
「長期的視野に立った選手の育成」。これは、 JFA がユース育成に掲げて
いる、非常に重要な考え方です。 目先のその時々の勝利ではなく、一人の選手
が自立期においていかに大きく成長するのかを第一の目的とする。人間の器官・
機能の発達速度は一様ではなく、子どもは大人のミニチュアではない。ある課題
に対して吸収しやすい時期としにくい時期がある。最も吸収しやすい時期にその
課題を与えていくことが、その選手を最終的に一番大きく成長させることにつな
がる。ということです。」
"Mengembangkan atlet dari perspektif jangka panjang". Ini adalah ide
yang sangat penting bahwa JFA telah dibentuk untuk pengembangan pemuda.
Tujuan pertama bukanlah bagaimana menang saat ini, tetapi seberapa banyak
seorang pemain dapat tumbuh di masa kemerdekaan. Kecepatan perkembangan
organ dan fungsi manusia tidak seragam, dan anak-anak bukanlah miniatur orang
dewasa. Ada saat-saat ketika masalah itu mudah diserap dan saat-saat sulit untuk
menyerapnya. Memberi tugas pada saat yang paling mudah diserap pada akhirnya
akan mengarah pada pertumbuhan terbesar pemain.”
24
menyadari hal tersebut. Mereka melakukan perencanaan, melaksanakannya
dengan disiplin, hingga akhirnya terwujud tim yang solid dalam sepak bola.
tujuannya salah satunya adalah menjadi wadah pemain asli Jepang meningkatkan
kemampuan sepak bolanya. Keberhasilan tim Jepang adalah buah dari strategi
jangka panjang.
Sistem pembinaan sepakbola (dan juga olahraga lain seperti bisbol) Jepang
oleh akademi yang dimiliki klub sepakbola, misalnya yang terkenal menghasilkan
klub kegiatan olahraga mulai mendapat perhatian serius karena mereka membawa
nama sekolah di ajang kompetisi antar sekolah. Terlebih lagi untuk SMA.
berprestasi, tentu saja ini dimaksud untuk mengangkat nama sekolah. Contohnya
25
saja SMA Fujieda Higashi (dalam manga Shoot! ditampilkan dengan nama SMA
Fujita Higashi) Shizuoka yang namanya terkenal sebagai peraih banyak titel juara
Hasilnya selain titel juara sekolah, para siswa lulusannya juga banyak yang
menanamkan nilai kompetisi dalam diri para siswa dengan memperbaiki ajang
Tournament yang telah berlangsung sejak tahun 1918. Dalam turnamen ini, setiap
prefektur hanya mengirimkan satu wakil yang diperoleh dari SMA juara perfektur
yang akan diadu di lapangan sepakbola di sekitar Tokyo, sebelum akhirnya 2 tim
terbaik akan beradu di Stadion Nasional. Awalnya turnamen ini memang kalah
kelas dan kalah pamor dibanding saudaranya, turnamen bisbol SMA yang ajang
finalnya di stadion Koshien Osaka selalu dipadati penonton. Saat ini, turnamen itu
26
Artinya, sekolah adalah basis utama pembinaan olahraga di Jepang tidak
Sejak tingkat SMP mereka sudah dilatih dengan tehnik bermain sepakbola yang
benar oleh pelatih profesional. Mereka dituntut berlatih serius karena membawa
nama baik sekolah di ajang kompetisi antar sekolah dimulai dari tingkat
kabupaten hingga tingkat nasional. Demi gengsi dan nama baiknya sekolah benar-
pihak sekolah dan pemerintah. Japan High School Tournament adalah salah satu
ajang bergengsi untuk mengangkat nama baik sekolah melalui sepakbola. Bagi
tim juara dan siswa yang memiliki skill bagus mereka akan mendapat kan
bahkan Eropa.
berkibar di benua biru antara lain Shinji Kagawa (Borussia Dortmund), Takashi
Usami (Bayern Munchen), dan Yoshiaki Takagi (FC Utrech). Keberhasilan Shinji
Kagawa menjadi pemain kunci di Borussia Dortmund dan mampu menjuarai liga
27
Jerman telah memotivasi seluruh pesepakbola muda Jepang untuk terus berlatih
wajibkan memiliki tim usia muda dari U-10 hingga U-18 tahun. Asosiasi
Sepakbola Jepang) walaupun tujuannya hanya untuk jangka pendek. Ada Ruy
penggemar sepakbola Jepang. Lalu ada lagi Wagner Lopes yang dulu seangkatan
di timnas Jepang dengan Hidetoshi Nakata untuk Piala Dunia 1998. Naturalisasi
pemain Brazil memang identik dengan Jepang akibat banyaknya orang Brazil
lihat daftar pemain timnas Jepang (tahun 2010- sekarang), tak ada satupun pemain
naturalisasi yang ada dalam daftar. Memang ada satu pemain belasteran Brazil-
Jepang bernama Marcus Tulio Tanaka tetapi Tanaka adalah penduduk Jepang
yang sudah tinggal di Jepang sejak masa SMA-nya, bukan rekrutan baru. Disini
kita bisa melihat kalau sistem pembinaan pemain timnas tidak berdasarkan
timnas hanya dilakukan untuk tujuan jangka pendek sambil memperbaiki sistem
28
Mayoritas atlet sepakbola profesional Jepang terlebih dahulu lulus SMA
dan kemudian direkrut oleh klub-klub sepakbola profesional sebagai pemain pro.
Tidak ada pemain usia 17 tahun kebawah yang sudah mendapatkan kontrak penuh
sebagai pemain profesional seperti halnya di Liga Inggris. Tapi itulah kelebihan
dan kekurangan sistem kompetisi sekolah milik Jepang, karena tetap saja
menentukan karir dimasa depan. Mau lanjut sekolah hingga perguruan tinggi atau
berkembang
Pada tahun 2005 presiden JFA saat itu, Saburo Kawabuchi, dengan tegas
mengungumkan target federasi: menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk kedua
kalinya sekaligus menjuarai Piala Dunia 2050. Merupakan hal yang menarik
karena waktu yang diberikan guna memenuhi target sama sekali tidak instan
sembarangan.
Ini sangat kontras dengan tradisi "target asal sebut" yang sering kali terjadi
tentang (1) kekuatan lawan, serta (2) kekuatan diri sendiri. Karena merasa telah
29
melakukan persiapan yang baik dan sistematis dari segala sisi (dimulai dari
pemain secara objektif dan sistematis, sampai pembentukan dan persiapan timnas
dicanangkan.
Jepang berbeda. Kita tahu budaya Samurai masih sangat berpengaruh pada
budaya modern Jepang. Kedisiplinan, juga sifat ingin memberikan yang terbaik
yang berkaitan dengan adanya rasa malu bila merasa gagal memenuhi harapan --
budaya bunuh diri bila gagal ala pejuang Samurai menang sudah tak lazim di
zaman modern ini, tapi budaya malu masih kental dan membudaya, membuat JFA
tidak asal pasang target dan bahkan baru mengungumkan target mereka pada
tahun 2005, saat mereka yakin program pembinaan di Jepang telah berjalan
dengan baik.
Jepang, sebagai salah satu negara maju di Asia ini memiliki akar budaya
yang kuat melalui peradaban di masa lalu. Jiwa pekerja keras dan pantang
menyerah merupakan satu nilai positif yang dimiliki sebagian besar warga Jepang
hasil turunan dari para pendahulu mereka. Satu nilai lain yang dimiliki sebagian
besar warga Jepang turun dari tokoh ksatria terkenal dari negara ini, Samurai.
30
Samurai merupakan satu tokoh ksatria asal Jepang yang identik dengan
pedang yang diberi nama katana. Terdapat banyak kisah yang menceritakan
satu nilai yang diturunkan seorang samurai kepada masyarakat Jepang adalah,
Bushido. Bushido bisa dipahami sebagai semangat hidup yang ditunjukan seorang
kehidupannya sehari-hari.
imbang akan dilanjutkan ke babak golden goal dan adu penalti. Sehingga setiap
pertandingan pasti akan menghasilkan tim yang menang dan yang kalah.
Hal ini sesuai dengan semangat seorang samurai yang akan terus bertarung
sampai mati. Tidak ada duel antar samurai yang berakhir imbang. Dipastikan
salah satunya akan atau harus memenangkan duel tersebut. Karena itulah J-
31
League menerapkan peraturan ini pada masa awal. Meski kini peraturan tersebut
sudah dihapuskan dan pertandingan J-League dapat berakhir dengan hasil imbang.
BAB III
ANALISIS DATA
orang di Jepang lebih memilih permainan yang berbeda, seperti bisbol dan sumo
yang baru saja menarik perhatian mereka. Padahal, sepak bola sudah benar-benar
masuk ke Jepang sejak tahun 1873, atau dua tahun setelah bisbol diperkenalkan.
32
Saat itu, pemimpin angkatan laut Inggris yang dibagikan ke Jepang, Archibald L.
軍教官団の A.L.ダグラス少佐と海軍将兵が来日。東京築地の海軍兵学寮(の
ちの海軍兵学校)で日本人の海軍軍人に訓練の 余暇としてサッカーを教えた
(これが、日本でサッカーが紹介された最初というのが定説になっている)。
gunjin ni kunren no yoka to shite sakkā o oshieta (kore ga, Nihon de sakkā ga
“(jfa.jp:2020)
“Sepuluh tahun setelah pendirian Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada
tahun 1873, Mayor A.L. Douglas dari Angkatan Laut Kerajaan dan seorang
perwira Angkatan Laut datang ke Jepang. Dia mengajar sepak bola ke angkatan
Laut) di Tsukiji, Tokyo (ini adalah teori pertama bahwa sepak bola diperkenalkan
di Jepang).”
Dari data (1) dapat disimpulkan Sepak bola masuk ke Jepang tahun 1873 dan
kemudia akhirnya dibentuk tim sepakbola di Tokyo hingga akhirnya pada tahun
33
1878, Jepang mendirikan Institut Nasional Senam atau tempat masyarakat Jepang
untuk melakukan kegiatan dan belajat olahraga, Institut itu akhirnya memasukkan
rencana pendidikan sepak bola. Pada tahun 1888, surat kabar pelabuhan Kobe,
bola utama di Jepang. Pertandingan ini menyatukan klub yang diisi oleh warga
lokal Jepang dan grup yang berisi pendatang baru. Kelompok yang sarat dengan
pendatang umumnya diisi oleh pejuang Inggris yang bekerja di Tokyo. Hebatnya,
kelompok warga lokal Jepang dengan kerja keras dan disiplinnya secara
mengejutkan mendominasi permainan. Ini sesuai dengan salah satu teori Identitas
orang lain. Identitas merupakan esensi yang bisa ditandakan (signified) dengan
tanda-tanda selera, keyakinan,sikap dan gaya hidup. Dalam hal ini Jepang
menunjukan identitas yang mereka miliki yaitu sebagai negara yang yang disiplin
dan juga yang pertama ada. Sebuah klub sepakbola di Tokyo Higher Nromal
School yang merupakan sebuah klub sekolah dibentuk. Setelah sukses membentuk
sebuah klub dan banyak masyarakat Jepang yang tertarik dengan sepakbola,
Kobe Jinjo.
pada saat Jepang masih belum memiliki struktur nasional untuk menyatukan tim
34
dan pemain di bawah satu organisasi. Tahun itu, beberapa turnamen regional
terjadi di pusat populasi utama negara, kebanyakan melibatkan tim yang berasal
dari sekolah tinggi dan perguruan tinggi dari sistem pendidikan sebelum perang.
Turnamen Kanto yang dihadiri oleh tim dari wilayah Tokyo dan Yokohama
adalah duta besar Inggris Sir William Conyngham Greene dan William Haigh,
seorang sekretaris muda yang bekerja di kedutaan. Dekade awal abad ke-20
adalah periode bulan madu bagi hubungan diplomatik antara Inggris dan Jepang.
Pada tahun 1902, Aliansi Inggris-Jepang telah ditandatangani sebagai bagian dari
upaya untuk menahan ambisi tsar Rusia, dan pada tahun 1918 rencana sedang
Wales (kemudian menjadi raja Edward VIII), yang akan berlangsung pada tahun
1921 dan 1922. Sebuah proposal yang diajukan dari Kedutaan Besar Inggris di
cangkir perak berhasil melintasi lautan dari Inggris ke Jepang pada Maret 1919.
lebih dari sedikit kekhawatiran di Jepang, di mana tidak ada asosiasi nasional di
terlampir berisi instruksi yang jelas bahwa piala harus diberikan kepada "tim
35
pemenang kejuaraan nasional Jepang." Pada awalnya, Tairei Uchino, yang
bertanggung jawab atas klub sepak bola di Tokyo Higher Normal School
(sekarang Universitas Tsukuba) tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan
hadiah tak terduga dari seberang lautan ini. Saran yang meyakinkan datang dari
Jigoro Kano, ahli seni bela diri dan pendidik yang terkenal sebagai pendiri judo.
Kano adalah kepala sekolah pada saat itu, serta presiden Asosiasi Olahraga Jepang
Raya. "Ini kesempatan emas. Kamu harus cepat dan membentuk asosiasi yang
tepat," ujarnya. Dengan bantuan dan saran dari Haigh, Uchino bekerja cepat,
menyusun daftar peraturan dan menyusun dewan direktur pertama untuk apa yang
kemudian menjadi Asosiasi Sepak Bola Jepang. Pada saat yang sama, Turnamen
penerima pertama piala FA. Kompetisi berlanjut hingga hari ini dalam bentuk
Piala Kaisar. Terlepas dari awal yang menguntungkan ini, piala inilah yang
menjadi dasar pembentukan Asosiasi Sepak Bola Jepang dan Piala Kaisar
memiliki takdir yang tidak bahagia. Akhirnya asosiasi Sepak Bola Jepang
bisbol utama di Jepang yang baru terjadi pada tahun 1935. Ini menunjukkan
bahwa Jepang pada saat itu mulai mengenal sepak bola pada saat itu. Pengaturan
sepak bola ke tingkat ahli. JFA pada saat itu akhirnya bergabung dengan FIFA
36
pada tahun 1929. Semenjak bergabung dengan FIFA, Jepang banyak mengikuti
Swedia yang merupakan salah negara sepakbola eropa yang diperhitungkan tiap
Berlin karena saat itu masyarakat Jepang tidak ada sama sekali yang menyangka
Jepang akan meraih kemenangan ketika itu. Bahkan Jepang berhasil lolos sampai
bagian FIFA.
日本とイギリスは、第二次世界大戦が勃発したとき、最終的にアジアでの
た.
37
(r.nikkei.com : 2020)
“Ketika Perang Dunia II meletus, Jepang dan Inggris akhirnya melenyapkan hak
dan kepentingan mereka di Asia dan berakhir sebagai musuh. Jepang juga keluar
dari FIFA.”
Dari data (2) ini menunjukan bagaimana pengaruh Perang Dunia membuat
kegiatan sepak bola di Jepang yang sudah mulai menjadi identitas masyarakat
Jepang sempat terhenti sejenak selama Perang Dunia II. JFA keluar dari
keanggotaan FIFA sehingga tidak ada kegiatan sepak bola yang dilakukan oleh
timnas Jepang. Hal ini kemudian menyebabkan popularitas sepak bola di kalangan
masyarakat Jepang semakin berkurang. Ini jugalah yang membuat Bisbol, yang
sudah kuat semakin kuat di masyarakat Jepang, bahkan bisa disebut bisbol telah
menjadi olahraga yang semakin populer setelah Perang Dunia II. Hampir semua
anak-anak di Jepang bermain bisbol. Tidak banyak anak yang bermain bola,
Baru pada tahun 1950 Jepang diizinkan untuk bergabung kembali dengan
tahun 1951, Jepang ambil bagian dalam Asian Games pertama yang diadakan di
New Delhi. Hirokazu Ninomiya tampil sebagai pemain sekaligus pelatih. Jepang
38
Iwatani, Taro Kagawa dan Masanori Tokita yang masing-masing merupakan
Mei tahun 1954, Konferensi Sepak Bola Asia (AFC) didirikan (diakui
secara resmi oleh FIFA pada bulan Juni). AFC sendiri adalah Konfederasi Sepak
Bola Asia yang merupakan badan pengendali sepak bola di Asia dan Australial.
Kemudian, Presiden JFA saat itu , Yuzuru Nozu dan direktur eksekutif
Takuji Onos berhasil membawa Dettmar Cramer dari Asosiasi Sepak Bola Jerman
Barat ke Jepang sebagai pelatih timnas dengan tujuan untuk membawa filosofi
Tim nasional melakukan tur 50 hari ke Eropa dan Uni Soviet, berlatih dengan
pertama yaitu Cramer, Tim nasional Jepang mengalahkan tim perwakilan amatir
Jerman Barat. Ini adalah kemenangan kandang pertama Jepang melawan oposisi
Eropa.
Tokyo, Jepang dipimpin oleh kapten Ryuzo Hiraki mengambil bagian dalam
kekuatan sepakbola Amerika Selatan, yaitu Argentina dengan skor 3-2, dan
39
mencapai perempat final. Jepang pun akhirnya mulai mempercayai bahwa
sepakbola mereka ada didalam jalur yang benar. meskipun tidak berhasil
bergengsi yang kemudian akhirnya kompetisi tersebut bisa jadi wadah untuk
Hasil dari berjalannya kompetisi- kompetisi sepak bola ini adalah medali
Hasil yang sebenarnya cukup bagus untuk ukuran sepakbola dari Asia.
dari UNESCO Fair Play 1968. Namun, medali perunggu ini merupakan satu-
satunya prestasi yang bisa dibanggakan Jepang di era ini. Selebihnya, prestasi
timnas Jepang tidak bisa dibilang bagus. Bahkan di level Asia, mereka masih
kalah dan berada dibawah Korea Selatan. Ini tentu bukan yang diinginkan
Jepang. Menjadi nomor satu di Asia, bahkan dunia, adalah ambisi negara yang
menamakan dirinya "Macan Asia" ini. Kalah dari negara tetangga merupakan hal
40
yang dianggap memalukan bagi Jepang. Bahkan sepakbola pun masih kalah oleh
oleh para masyarakat Jepang. Ini dapat dilihat dengan upaya Wakil Presiden JFA
Hideo Shinojima, program sepak bola spesialis pertama Jepang, English Pro
pertama di Jepang, yang menayangkan final Piala Dunia FIFA dari Jerman Barat.
Kejuaraan Pemuda Dunia FIFA (sekarang Piala Dunia U-20 FIFA). Meskipun
akhirnya Jepang tidak bermain bagus dan juara, tetapi akhirnya sepakbola di
Jepang mendapat atensi dari masyarakat Jepang dan juga dunia. Pada saat itu
1988 年まで、日本はサッカーの世界で弱者でした。
“sampai pada 1988, Jepang adalah anak bawang di dunia sepak bola.”
(r.nikkei.com:2019)
41
Dari data (3) menjelaskan kondisi sepakbola Jepang yang saat itu belum
pernah masuk putaran final Piala Asia . Jepang hanya pernah meraih medali
perunggu di Olimpiade 1968, tetapi prestasi baik itu tidak lantas mengangkat
sepakbola Jepang ini adalah orang-orang Jepang memang tidak tertarik dengan
olahraga ini. Sampai pada titik itu, bisbol masih jadi primadona meskipun
日本では野球の人気が高いため、このスポーツはチケットの販売による
年間 15 億ドルの利益を記録しています。
Olahraga yang dienal sebagai “yakyuu” dalam bahasa Jepang ini masuk ke
negeri sakura itu pada era Meiji, di mana Jepang mulai menerima kembali budaya
barat, membuat bisbol menjadi olahraga pertama yang berfokus pada kerjasama,
berbeda dengan plahraga asal Jepang seperti sumo dan kendo. Orang Jepang kini
telah membuat bisbol menjadi bagian dari kultur mereka. Layaknya di Amerika,
sulit rasanya memisahkan afeksi para fans bisbol Jepang dari tim favorit mereka
42
Orang Jepang sangat sering melihat bisbol dalam kehidupan sehari-hari
lewat TV, koran atau bahkan internet. Terutama turnamen bisbol untuk sekolah
tingkat menengah di Jepang atau sebutannya Koshien, sering diliput oleh TV dan
koran setiap musim semi dan musim panas. Sudah sejak lama, wilayah Kanto dan
wilayah Kansai melihat satu sama lain sebagain rival, masing-masing wilayah
Kanto dan Hanshin Tigers di wilayah Kansai dalam NPB atau Nippon
bukanlah olahraga asli Jepang, kepopuleran olahraga ini terus meningkat sejak
masuk ke Jepang pada abad ke-19. Ketertarikan fans lokal, atmosfer pertandingan
yang meriah, dan perngaruh bisbol pada kultur Jepang menjamin bahwa
Maka dari itu federasi sepakbola Jepang berusaha untuk mengalahkan atau
menyamai kepopuleran bisbol, namun upaya yang sedemikian rupa itu tidaklah
cukup. Liga sepak bola di Jepang saat itu memang sudah ada dengan nama
Japanese Football League (JFL). Kompetisi itu sudah digelar sejak 1965 dan
digelar secara semi-profesional. Saat itu, semua klub di Jepang dimiliki oleh
perusahaan dan para pemainnya pun berstatus sebagai karyawan dari perusahaan
43
Soal pendanaan, tidak pernah ada masalah. Keberadaan korporasi
senantiasa menjamin adanya kompensasi yang layak bagi para pesepak bola. Yang
kemudian menjadi masalah adalah keterikatan. Hampir tidak ada orang Jepang
yang tertarik mendukung klub yang mewakili perusahaan. Hal ini menyebabkan
Bagi para pengurus sepak bola Jepang, situasi semacam itu tidak bisa
dibenarkan. Oleh karenanya, mereka mulai berbenah dan pembenahan itu dimulai
dengan mengonsep segalanya dari awal. Rencana Jepang ini diproyeksikan untuk
Akhirnya, sistem kompetisi yang tak menarik itu diubah. Dari yang
awalnya perusahaan, basis klub-klub Jepang diubah menjadi kota, persis seperti di
Eropa. Untuk mewujudkan itu, pihak JFL membentuk sebuah komite khusus
bernama Komite Revitalisasi. Para anggota komite ini bertugas untuk melakukan
44
yang menandai Kejuaraan sepakbola wanita seluruh Jepang digelar untuk pertama
kalinya.
pertama yang diikuti oleh tim sepak bola nasional wanita Jepang. Mereka kalah 0-
1 dari Taiwan. Pelatih timnas wanita bersifat sementara, dan anggotanya juga
dipilih dari berbagai tim lokal. Ryohei Suzuki ditunjuk sebagai pelatih pertama
Liga sepak bola wanita pun dibentuk dengan nama L. League juga dimulai
pada tahun 1989. Tim sepak bola nasional wanita Jepang pertama kali
wanita menjadi olahraga yang ada di Olimpiade. Pertama kali menjadi bagian
Atlanta, Amerika Serikat. Tiket untuk Olimpiade Atlanta ini diperebutkan di Piala
Dunia Wanita FIFA 1995. Tim wanita Jepang yang dipimpin oleh pelatih
Tamotsu Suzuki memasuki babak delapan besar Piala Dunia Wanita FIFA 1995
setelah kalah dari Jerman (0-1), menang melawan Brasil, dan kalah dari Swedia (0
Namun di Olimpiade Atlanta, timnas wanita Jepang hanya dapat mencapai babak
45
penyisihan grup. Timnas Jepang bermain tiga kali dan kalah dalam semua
Satoshi Miyauchi yang akhirnya ditunjuk sebagai pelatih tim wanita Jepang
pada tahun 1999 diadakan Piala Dunia Wanita . Piala Dunia Wanita FIFA 1999,
Serikat. Tim putri Jepang bermain imbang melawan Kanada (1-1), kalah dari
Rusia (0-5), dan kalah dari Norwegia (0-4). Dengan hasil tersebut membuat tim
nasional putri Jepang gagal mengikuti Olimpiade Sydney 2000. Peristiwa ini
Wanita tertinggi di Jepang saat itu, dan sepak bola wanita Jepang mengalami
kemunduran.
Melihat hasil piala dunia 1995 yang berujung ke kemunduran sepak bola
wanita Jepang, sesuai dengan budaya Jepang yang selalu ingin menjadi yang
terbaik dan juga ingin lebih baik dari sebelumnya, JFA mengambil keputusan
untuk mengangkat pelatih Eiji Ueda, yang sebelumnya pernah bekerja dengan tim
nasional sepak bola Makau, untuk diangkat menjadi pelatih tim nasional wanita
46
Jepang pada Agustus 2002. Ia diberi tugas menyusun kembali tim sepak bola
nasional wanita dari awal dengan kebebasan yang diberikan oleh JFA dan
mempersiapkan tim nasional itu untuk bermain Olimpiade Musim Panas 2004 di
Athena, Yunani.
nasional harus mengikuti kualifikasi dahulu, dan dengan dampak tim nasional
wanita Jepang yang menurun, Jepang akhirnya tidak dapat langsung lolos ke
Piala Dunia 2003. Dikarenakan saat Kejuaraan Wanita AFC 2003 di Bangkok
yang merupakan babak penyisihan regional Asia untuk dapat lolos ke Piala Dunia
Wanita FIFA 2003 yang awalnya ini direncanakan digelar di Republik Rakyat
Tiongkok. Tetapi, akibat terjadinya wabah Sindrom Pernapasan Akut Berat yang
terjadi di Republik Rakyat Tiongkok, maka pada 3 Mei 2003, FIFA memutuskan
menyelenggarakan turnamen yang sama. Karena menjadi tuan rumah edisi 1999
baik dengan waktu persiapan yang sedikit, yakni sebelum awal Oktober, sesuai
dengan jadwal awal. Tim nasional sepak bola wanita Jepang pun akhirnya hanya
mampu menempati urutan keempat setelah kalah dalam perebutan tempat ketiga
47
Meksiko yang dilakukan pada 5 Juli 2003 di Stadion Azteca, Meksiko berakhir
imbang (2-2). Namun, timnas putri Jepang berhasil lolos dengan menang 2-0 atas
Meksiko pada laga kandang mereka di Stadion Olimpiade Tokyo, 12 Juli 2003.
Dua gol kemenangan Jepang saat itu dicetak oleh Homare Sawa dan Karina
Maruyama yang akhirnya bisa membawa Jepang ke Piala Dunia Wanita FIFA
2003. Akhirnya massa dan sepak bola wanita kembali menarik perhatian publik
Jepang.
Wanita Jepang, melawan Argentina di Piala Dunia Wanita FIFA 2003, Jepang
menang 6-0 berkat tiga gol yang diciptakan Mio Ohtani. Namun setelah itu
Jepang kalah melawan dua kekuatan besar sepakbola wanita , tim nasional Jepang
kalah 0-3 melawan Jerman dan kalah 1-3 dari Kanada, dan mereka hanya dapat
mencapai babak penyisihan grup yang akhirnya gagal lolos ke Olimpiade 2004
secara langsung seperti yang mereka lakukan tahun 1996. Jepang akhirnya
babak penyisihan sepak bola wanita AFC 2004 diadakan yang diadakan di Jepang.
Ada sekitar 10 tim nasional yang memperebutkan dua tiket ke Olimpiade Musim
sepakbola Asia Tenggara, Vietnam dengan skor 7-0, menang atas kekuatan besar
Asia Tenggara lainnya yaitu, Thailand dengan skor 6-0. Jepang kemudian menang
3-0 atas tim kuat dari Zona yang sama dengan mereka yaitu, Korea Utara.
48
Dengan hasil itu Eiji Ueda memimpin tim nasional wanita Jepang di Olimpiade
Athena.
Di Olimpiade Athena, Jepang sebenarnya kalah 0-1 dari Swedia dan kalah
0-1 dari Nigeria. Namun berkat selisih gol, Jepang melaju ke 8 besar, namun
dikalahkan oleh timnas wanita terbaik yaitu, Amerika Serikat dengan skor 1-2.
Berkat pencapaian tim nasional wanita di delapan besar di Olimpiade Athena, liga
sepak bola wanita L. League semakin populer. Selain itu timnasional wanita
2004 年、日本女子代表は、一般投票によりなでしこジャパンとして知られ
るようになりました。
(r.nikkei.com : 2018)
Dari data (4) ini menunjukan bahwa identitas wanita jepang yaitu ,
Nadeshiko adalah nama yang sangat bagus. Nadeshiko sendiri berasal dari
Yamato Nadeshiko yang merupakan istilah Bahasa Jepang yang mempunyai arti
"personifikasi dari perempuan Jepang yang ideal", "ideal" delam konteks sejarah
49
patriarki, Budaya Jepang tradisional. Bunga ini memetaforakan, dikombinasikan
dengan nama kuno Jepang Yamato dan nadeshiko. Banyak juga yang
Pengetiannya juga bisa diartikan dengan wanita yang Feminin, setia dan
patuh, serta selalu menghormati. Ia terlihat sebagai wanita yang lemah, tekun dan
lembut di luar keluarganya, tetapi mampu mengatasi urusan rumah tangga hingga
propaganda. sehingga konsep Yamato Nadeshiko menjadi Lembut dan rajin tetapi
harus bisa menahan semua rasa sakit dan Kemiskinan untuk suaminya (seorang
prajurit) dan negara, dan juga harus siap sedia untuk bertempur dan bersedia
untuk mati demi negaranya atau demi kesuciannya. intinya konsep Yamato
Nadeshiko dalam perang berubah menjadi wanita yang kuat dan tanggung namun
Athena, Liga L. menjadi populer dengan julukan yang juga disebut Liga
Nadeshiko. Kejuaraan sepak bola wanita juga diadakan di Jepang dari tahun 2005
JFA merayakan hari jadinya yang kesembilan puluh pada tahun 2011,
tahun yang membawa kesedihan besar bagi Jepang. Sejak Gempa Bumi Besar
50
Jepang Timur pada 11 Maret, JFA telah menerima sumbangan yang murah hati
dan pesan dukungan yang menghangatkan hati dari banyak anggota keluarga
tentang kekuatan sepak bola dan kekuatan ikatan yang ditempa melalui olahraga.
Hal inilah yang telah menginspirasi JFA untuk mengambil kizuna'― sebuah kata
dalam bahasa Jepang yang berarti ikatan tak terpisahkan yang menghubungkan
kami satu sama lain ― sebagai tema kegiatan JFA dalam memperingati ulang
tampil gemilang di turnamen Piala Dunia Putri, mengangkat piala juara untuk
pertama kalinya. Rasa lapar para pemain akan kemenangan diimbangi dengan
masyarakat Jepang bagian timur laut yang dilanda gempa dan tsunami. Permainan
「これらの日本の破壊の肖像は、私たち全員の魂に深く感動し、プ
レーヤーが最高の成果を追求する強い理由を持っていたので、私た
ちにその影響を深く感じさせました。 日本社会のために。」 美山は
言った。
fukaku kandō shi, purēyā ga saikō no seika o tsuikyū suru tsuyoi riyū o motte
51
“Potret kehancuran Jepang ini sangat mengesankan jiwa kami semua dan
punya alasan kuat untuk mengejar hasil terbaik. Untuk. "Kata Miyama.
(r.nikkei.com; 2011)
Dari data (5) menunjukan bahwa identitas masyarakat Jepang lainnya yaitu
ingin melakukan yang terbaik untuk negaranya. Prestasi terbaik Nadeshiko sendiri
hanya sebatas menembus babak perempat final edisi 1995 meski selalu mereka
ikuti sejak ajang pertama (1991). Sebuah keajaiban, namun harus diingat bahwa
Jepang melupakan tragedi tsunami yang melanda negaranya sekitar tiga bulan
tewas, namun ia selamat dan berhasil pulih pada waktunya untuk bisa membela
Jepang di Piala Dunia Wanita 2011. Semangat juang Jepang semakin berkobar di
kehancuran negaranya akibat tsunami. Efeknya sangat terasa karena para pemain
52
menyingkirkan sang juara bertahan, Jerman (perempat final; 1-0) dan Swedia
dunia seperti Hope Solo, Carli Lloyd, Abby Wambach, dan Alex Morgan yang
merupakan pem,ain wanita terbaik saat itu. Ramalan Amerika akan menang
membawa Amerika unggul pada menit ke-69. Namun, Jepang dengan budaya
disiplin dan tidak ingin menyerahnya terus berusaha membalas gol Morgan.
lewat gol Wambach pada menit ke-104. Jepang akhirnya berhasil menyamakan
juara Piala Dunia Wanita mesti ditentukan lewat adu penalti. Jepang sendiri
memang terlihat seperti bermain lebih unggul daripada Amerika saat itu, Amerika
Masuklah babak adu penalti disinilah takdir terlihat seperti memihak para
Nadeshiko. Sebanyak tiga dari empat pemain Amerika meleset, sedangkan tiga
penendang Jepang, antara lain Miyama, Mizuhi Sakaguchi, dan Saki Kumagai,
Jepang memenangi trofi kejuaraan sepak bola tingkat global, kendati diwakili tim
53
wanita. Sebuah prestasi yang tidak hanya mengharumkan nama negaranya,
“日本は、特に過去 5 年間、女性のサッカーを非常に真剣に受け止めてい
ます」と、日本で 25 年間サッカーのコーチを務めてきたアメリカ人のトムバイヤー
は述べています。 「夏だけサッカーをするニューヨークの女性とは異なり、日本人
の女性は年中無休でサッカーをします。」”
Jepang telah menangani sepak bola wanita dengan sangat serius, terutama
selama lima tahun terakhir, "kata Tom Buyer, seorang Amerika yang telah
menjadi pelatih sepak bola di Jepang selama 25 tahun. "Tidak seperti wanita New
York yang bermain sepak bola hanya di musim panas, wanita Jepang bermain
( r.nikkei.com:2019)
Dari data (6) meunjukan bahwa Jepang telah membentuk pelatihan serius
diartikan sebagai semangat hidup yang ditunjukkan oleh seorang samurai dalam
54
seorang samurai harus menghidupkan semangat bushido. Dalam semangat hidup,
yang dilakukan oleh para pelatih. Semangat ini juga diterapkan oleh pelatih tim
untuk mengeluarkan kekuatan bertarung terbaik. Ini berbeda dengan pelatih yang
saintifik akan membuka kesempatan bagi pemain untuk dapat berdiskusi dan
55
Latihan yang menggunakan pendekatan bushido juga akan tampak lebih
tangguh daripada sains. Pasalnya, pelatih akan terus memaksa pemain untuk
berlari hingga batas maksimal. Faktanya, terkadang pelatih tipe bushido tidak
mengizinkan pemain untuk beristirahat atau hanya minum selama pelatihan. Hal
saintifik yang juga mengedepankan waktu istirahat dan asupan cairan selama
latihan.
sampai saat ini selalu menjadi favorit di tiap turnamen atau kompetisi baik di Asia
maupun Dunia. Banyak juga pemain timnas Nadeshiko yang akhirnya dikontrak
tim wanita di Eropa. Biasanya tim-tim itu ttidak hanya tertarik dengan bakat yang
dimiliki pemain timnas Nadeshiko saja, mereka juga sangat mengagumi kerja
keras, kedisiplinan, dan pantang menyerah pemain timnas Nadeshiko yang sudah
“J.リーグの最初のシーズンは、5 月 15 日に国立競技場で開会式が行わ
ニー・マイヤーが大会の最初のゴールを決めました。 リーグは大成功を収め、今
56
年は J.リーグのブランド名がファッション用語のひとつとなり、これまで企業や学
校のカリキュラムを中心とした日本のスポーツの新時代が幕を開けました。”
Pemain Kawasaki Henny Meyer mencetak gol pertama turnamen tersebut. Liga
tersebut sukses besar, dan tahun ini nama merek J. League menjadi salah satu
istilah fashiom, membuka era baru olahraga Jepang yang berpusat pada kurikulum
(r.nikkei.com:2019)
sekitar 60.000 fans berkerumun di depan stadion Nasional, Tokyo untuk bisa
Laga pembuka dimenangi Marinos dengan skor 2-1. Namun hasil tersebut
tak lebih penting dari momentum laga itu sendiri, di mana atmosfer dan segalanya
sangat luar biasa. Dari data (7) ini menunjukan bahwa laga pembuka memang
57
sudah selesai, tapi sepakbola Jepang baru saja dimulai. Saat ini J-League dianggap
sebagai salah satu liga profesional terbaik di Benua Asia. Impian mereka 23 tahun
lalu adalah memiliki liga yang sukses, berkelanjutan, dan membanggakan yang
terdiri dari ratusan tim sepak bola profesional. Menjadi juara Piala Dunia adalah
sepakbola (bukan hanya stadion) di Jepang juga sudah meningkat pesat bersamaan
Tidak heran juga karena lebih dari 60% masyarakat Jepang saat ini tercatat
menyadari hal itu. Untuk itulah mereka menetapkan visi yang begitu panjang.
Butuh kesabaran, teknik, dan cara yang benar untuk membina sepakbola agar
「サッカーを愛するすべての日本人に支えられている J リーグは、その足
がかりを実現する夢です」と彼は語った。
“Sakkā o aisuru subete no nihonjin ni sasae rarete iru J rīgu wa, sono
58
“"Didukung oleh semua orang Jepang yang mencintai sepakbola, J-League
demikian.”
(r.nikkei.com:2019)
Dari data (8) dinyatakan bahwa visi sepakbola Jepang juga sudah sangat
jelas. Kita tahu bahwa budaya samurai masih sangat berpengaruh dalam budaya
Jepang modern. Disiplin, serta sikap ingin memberikan yang terbaik yang
berkaitan dengan rasa malu jika merasa gagal memenuhi harapan - budaya bunuh
diri jika gagal, gaya prajurit Samurai untuk menang adalah luar biasa di zaman
modern, namun budaya malu yang masih kental dan berbudaya), menjadikan JFA
2005, ketika mereka yakin bahwa program pembinaan di Jepang telah berjalan
dengan baik dan baik. sudah berada di keempat yaitu Jepang mampu
bermain di liga-liga top dunia. Jelas sekali bahwa Jepang kini berada di fase
keempat.
Kerja keras JFA selama bertahun-tahun untuk membangun satu fase demi
fase telah membuahkan hasil yang luar biasa; klub top Eropa tergila-gila pada
pemain Jepang. Budaya disiplin pemain Jepang sangat cocok dengan budaya
modern. Sebagai bonus, pemain Jepang murah. Murah tapi tidak murahan. Fase
59
ini penting karena JFA sadar bahwa sebagus-bagusnya J-League liga top Eropa
adalah dimana liga terbaik dunia berada. JFA ingin para pemain Jepang ditempa
dari sisi mental dan permainan untuk kemudian menerapkan pengalaman mereka
Marinos, Jubilo Iwata, Urawa Reds hingga Gamba Osaka. Gairah terus tumbuh
dengan rekor kehadiran rata-rata yang sebanding dengan kompetisi top Eropa.
menjadi "visi 100 tahun" yang diharapkan dapat menciptakan "negara bahagia
melalui olahraga".
ini juga menjadi batu loncatan bagi banyak pemain Asia untuk mengikuti
turnamen top Eropa. Lulusan J-League dikenal luas oleh penggemar sepak bola di
seluruh dunia, mulai dari Hidetoshi Nakata, Chisei Park, Keisuke Honda hingga
Shinji Kagawa.
Klub paling populer saat awal J-League adalah Verdi Kawasaki. Banyak
60
Musim pertama terdiri dari dua kejuaraan, masing-masing dengan sistem
round robin, dimana tim bermain kandang dan tandang, dengan total 36
pertandingan per klub. Pemenang musim semi dan musim gugur akan bertemu di
dua final yang sama untuk menentukan juara sejati musim ini.
seri Jepang, yang merupakan model kompetisi paling akrab bagi sebagian besar
Selain itu, sistem kejuaraan dua kali akan tegang hingga akhir musim
memperebutkan tempat terakhir akan dimulai dari awal. Hal lain yang menarik
pada sepakbola Jepang saat itu adalah sebuah pertandingan harus berakhir dengan
pemenang. Di sebuah negara dengan tradisi kuat bela diri, pertarungan diharapkan
Karena itu, kapan pun pertandingan imbang selama 90 menit, tim akan
bermain dua kali 15 menit babak tambahan, hingga sebuah gol kemenangan
61
tercipta. Jika kedua tim tetap imbang setelah bermain dua jam, duel akan diakhiri
dengan penalti.
Dari tahun 1994-1996 dua tim baru bergabung ke liga setiap tahunnya,
sementara masing-masing pada tahun 1997 dan 1998 satu tim baru bergabung ke
sehingga standar liga lebih mendekati standar liga profesional di luar negeri
Periode 1996 hingga 2002 bisa dibilang masa-masa sulit bagi J League.
Sejak saat itu hingga dimulainya Piala Dunia 2002, J-League mengalami
kemerosotan seperti perekonomian Jepang saat itu. Pada tahun 1996, J League
memiliki dua klub dari daerah Kansai: Cerezo Osaka (dipromosikan pada 1995)
dan Kyoto Purple Sanga. Selain itu, Avispa Fukuoka, klub selain Honshu yang
berasal dari Kyushu utara juga telah melakukan debutnya. Dengan 16 tim, setiap
Sepak bola tampaknya tidak dianggap sama sekali dalam ekonomi Jepang
yang kacau balau. Rata-rata jumlah penonton di stadion hanya 13.353 per
62
dalam semi-profesional divisi dua Japan Soccer League / JFL) dan Gary Lineker
mencapai 6,5 juta penonton pada 1995), tiba-tiba terjadi penurunan antusiasme
pada 1997 (kurang dari 3,5 juta penonton). Namun, sekitar waktu ini, lahirlah
dan bendera warna-warni, dan tentunya bernyanyi tanpa henti selama 90 menit.
“彼らが競争するときにチームをサポートする方法は、バナーを広げ、旗を
振って、チームの誇り高い歌を歌い続けることです。チェ・ゲバラは、彼らが政治
や政府の影響を受けておらず、純粋にチームを愛していることを示すために使用
するシンボルです.”
“Karera ga kyōsō suru toki ni chīmu o sapōto suru hōhō wa, banā o
hiroge, hata o futte, chīmu no hokori takai uta o utai tsudzukeru kotodesu. Che
gebara wa, karera ga seiji ya seifu no eikyō o ukete orazu, junsui ni chīmu o
kebanggan timnya. Che Guevara juga menjadi simbol yang mereka gunakan
63
sebagai pertanda mereka tidak terpanguruh oleh politik atau pemerintah, murni
(r.nikkei.com: 2019)
Dari data (9) juga menunjukan suporter atau penonton juga adalah bagian
dari kemajuan sepakbola Jepang. Tak bisa dipungkiri, suporter merupakan elemen
pertandingan.
kerap menampilkan aksi kreatif dan menghibur. Saat ini, banyak grup pendukung
Jepang memiliki koreografi aksi yang sesuai dengan identitas mereka masing-
masing. Para suporter tidak hanya datang untuk mendukung, tapi juga hadir
dengan gaya yang unik. Sepak bola dan politik adalah dua tahap berbeda. FIFA
suporter datang ke stadion hanya untuk menonton tim yang mereka cintai dengan
tulus tanpa ada niat untuk berpolitik ataupun berurusan dengan pemerintahan.
Selama 12 putaran yang dimainkan pada tahun 1997 dan 2002, Antlers
tahun terakhir supremasi mereka, yaitu pada tahun 2002, Iwata menjadi tim
64
pertama yang memenangkan kedua babak tersebut, sehingga J-League tidak perlu
selama periode ini. Ada Dunga (Jubilo Iwata) yang terkenal memperkenalkan
konsep "malicia" - kata dari bahasa Portugis - ke kamus bahasa Jepang. Pria
Brasil ini kerap menjadi berita utama karena kedapatan "menghina" rekan satu
timnya saat bertanding. Dunga tidak pernah ragu untuk mengkritik anak muda
seperti Naohiro Takahara, dia juga tidak pernah terintimidasi oleh pahlawan lokal
Jubilo, Hiroshi Nanami, Toshiya Fujita, atau striker legendaris Masashi "Gon"
Nakayama.
Leonardo, yang juga seorang Brasil, adalah pemain berkelas yang sangat impresif
dan pintar. Dia termasuk di antara sedikit pemain dari luar J-League yang ingin
Dragan Stojkovic. Gelandang serang asal Yugoslavia ini bermain untuk Nagoya
Grampus dari tahun 1994 hingga 2001 dan dicintai oleh para penggemar karena
65
sepak bola yang mulus. Pixy, begitu dia dipanggil, adalah seorang playmaker
hampir dibubarkan, diputuskan untuk menciptakan divisi dua, atau yang disebut
J2, di mana persyaratan keanggotaan liga tidak seketat divisi utama (yang kini
dikenal sebagai J1). Pada tahun yang sama Consadole Sapporo terdegradasi ke J2
yang baru dibentuk tersebut. Selain itu, dua tim Yokohama (Yokohama Marinos
dan Yokohama Flügels) bergabung menjadi satu tim yang dinamakan Yokohama
F. Marinos sehingga jumlah tim di J1 menjadi tinggal 16. Tahun 2005 jumlah tim
struktur dan regulasi J-League, yakni pada 1999. Pertama, hukuman dihapuskan.
Kedua, tim yang telah bertarung selama 120 menit akan diberikan masing-masing
satu poin. Namun, perubahan nyata terjadi di tahun itu, yakni dimulainya J2 divisi
dua yang diikuti 10 tim. Perubahan ini membuat sistem promosi dan degradasi
aktif.
tumbang. Pada tahun 1998, Yokohama Flugels, yang merupakan klub perintis J-
66
Di musim terakhirnya, ketika takdir telah dipastikan, Flugel menjadi tim
kejutan di Piala Kaisar. Tim yang dipimpin oleh pelatih Jerman Gert Engels
melaju ke babak final. Dukungan publik dan komunitas Jepang selalu mengalir ke
Klub yang bubar itu kemudian kembali dibentuk oleh sekelompok suporter
dan berganti nama menjadi Yokohama FC. Mereka masuk melalui JFL, yang
Keyakinan yang kuat dari mantan suporter Fuluegels telah menunjukkan bahwa
Segalanya berpuncak pada tahun 2002, tahun di mana Jepang dan Korea
史上初の共同開催のワールドカップは、日本と韓国の関係を強化します。
プレーヤーとファンの間の暖かさと友情は、トーナメントのモニカ「ワールドカップ
オブスマイル」を獲得します。
67
“Piala Dunia yang berkolaborasi bersama pertama dalam sejarah akan
( r. Nikkei.com : 2019).
Dari data (10) ini menunjukan bahwa Hubungan bilateral Korea Selatan
dan Jepang membaik setelah menyelenggarakan Piala Dunia 2002 di kedua negara
kedua negara dalam mejadi tuan rumah Piala Dunia. Pelaksanaan even olahraga
rumah Piala Dunia 2002 bersama Korsel merupakan langkah penting karena
Korsel bagi ekonomi dan keamanan Jepang. Dan dari penyelenggaraan Piala
Dunia ini, kedua negara menemukan beberapa bentuk area kerjasama baru yang
68
Timnas Jepang yang dipimpin oleh Philippe Troussier sanggup lolos ke
babak 16 besar namun langkah mereka dihentikan oleh Turki, yang menjadi juara
mengobati kekecewaan Jepang di Piala Dunia 1998, di mana tim Samurai Biru
yang dilatih Takashi Okada bertarung dengan baik namun kalah di tiga
pertandingan grup.
Pada 2002, J-League mampu memiliki total 28 klub, hampir tiga kali lipat
dari jumlah awal pada musim pembuka 10 tahu silam. Jumlah penonton kembali
seperti dahulu setelah dampak positif dari Piala Dunia. J-League pun telah
Memasuki abad baru, sepak bola Jepang mulai mengalami fenomena bisa
melihat puncaknya saat ini: perpindahan secara konsisten para talenta terbaik
Jepang ke Eropa.
bersama Genoa pada tahun 1994, jejaknya diikuti oleh beberapa pemain lain.
Sayangnya, karirnya tidak berjalan mulus. Hingga nama Hidetoshi Nakata datang
ke Perugia pada tahun 1998, sepak bola Jepang mulai dianggap serius di benua
biru.
Di Jepang, pada tahun 2003 dan 2004, satu klub, Yokohama F. Marinos
69
Takeshi Okada, yang memimpin Jepang ke Piala Dunia 1998, memenangkan gelar
"dua putaran" tahun 2003 dan, setelah serangkaian kompetisi yang tidak
The Reds yang berbasis di Saitama di utara Tokyo menjadi klub pertama
yang menarik banyak suporter. Dengan stadion berkursi 60.000 yang dibangun
untuk membuat debut Jepang di Piala Dunia 2002, klub ini memiliki pemain top
Gamba dan Reds merupakan klub pertama setelah Antlers pada 1996 yang
memenangkan J-League dengan format satu babak ketika liga kembali ke format
tersebut pada 2005, setelah pada 2003 mereka mengadopsi sistem standar
internasional: pertandingan 90 menit, tiga poin untuk tim pemenang, satu untuk
hasil imbang, dan nol untuk kalah. Dua klub yang sama juga menjadi yang
pertama memenangkan Liga Champions Asia dalam format baru: Reds dan ribuan
suporter setia sukses menggulingkan wakil Iran Sepahan pada 2007, sementara
日本の浦和レッドダイヤモンズは、2007 年にイランイスラム共和国のセパ
得したため、止められませんでした。
70
“Nihon no Urawa reddodaiyamonzu wa, 2007-nen ni iran'isuramu
memenangkan gelar tahun 2007, dengan menahan imbang Sepahan asal Iran 1-1
2007 年から現在までの年は日本のサッカーの成熟の最終段階であり、それは J
リーグの統合です。
“Tahun-tahun dari 2007 hingga sekarang adalah fase final dalam pematangan
Dari data (11) dan (12) ini menunjukan bahwa sebelum kemenangan
Urawa Reds dan Gamba Osaka ,sepuluh klub yang ambil bagian sempat terancam
kemenangan ini mendapatkan sambutan dan antusiasme yang luar biasa dan
Dengan identitas kerja keras dan kedisiplinanyang ditunjukan dua klub tersebut
Gamba dan Reds berjumpa dua raksasa sepakbola Eropa di ajang Piala Dunia
71
Antarklub: Reds menyerah dari AC Milan pada 2007, lalu Gamba kalah 5-3 oleg
Manchester United pada 2008, dua hasil terhormat untuk wakil Asia. Terlepas
Asia sebagai salah satu liga terbaik di Asia. Ini adalah salah satu mimpi awal
Federasi sepakbola Jepang , yaitu untuk membuat Jepang berjaya di Asia. Jadi
tujuan awal Arsitek utama yang membangun sepakbola Jepang saat itu Saburo
pada 1993. Melalui sepak bola, Jepang menyadari manfaat penuh yang dapat
masyarakat .
olahraga itu sendiri dengan semua; dari afinitas ini, Jepang akan menciptakan
basis sepak bola di Jepang, Jepang akan menciptakan tim nasional kelas dunia
Jepang juga akan selalu bertindak dalam semangat permainan yang adil, membina
72
persahabatan di antara orang-orang di Jepang dan sekitarnya untuk berkontribusi
stabil, dengan J1 rata-rata disaksikan oleh 18.000 hingga 19.000 suporter, dan
6.000 hingga 7.000 untuk J2. Sebuah angka yang bahkan mengalahkan beberapa
liga di Eropa.
Peringatan hari jadi JFA tahun 2011 telah melihat sejumlah prestasi yang
menguntungkan bagi sepak bola Jepang, selain penampilan gemilang tim Jepang
Nadeshiko di Piala Dunia Wanita pada bulan Juli, Tim nasional pria Jeoang
menjuarai Piala Asia pada bulan Januari. Dengan kemenangan itu juga membuat
Jepang menjadi satu-satunya tim yang mampu menjuarai Piala Asia empat kali.
liga yang berkualitas dan mendidik para pemain, pelatih, dan staff dari awal .
pembinaan terus memberikan dampak langsung bagi timnas dari level junior
hingga senior sepak bola Jepang. 4 kemenangan dalam penampilan Piala Asia
yang diselenggarakan oleh AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) gelar Konfederasi
pada tahun (1992, 2000, 2004, 2011). Jepang bisa berpartisipasi di Piala Dunia
berkolaborasi bersama pada tahun 2002 dengan Korea Selatan menggelar acara
73
empat tahun milik FIFA, Piala Dunia. Tapi pada Piala Dunia di Jepang dan Korea
Selatan, timnas Jepang tidak bisa berbicara bagi banyak orang, hal ini tidak
pemain yang mulai mendapat perhatian beberapa pencari bakat klub besar di
benua Eropa. Salah satu pesepakbola yang bisa tampil bagus di Eropa adalah
Shunsuke Nakamura yang bermain untuk klub Celtic FC di liga sepak bola
(Parma FC, Italia), Keisuke Honda (AC Milan, Italia), Shinji Kagawa (Dortmund,
Lewat fondasi dan sistem pembinaan yang kuat, Jepang akhirnya mulai
sudah sangat bagus dan terus bergulir sebagai kompetisi level tertinggi Jepang
hingga saat ini. Tentu saja, sistem yang dibangun pada kompetisi ini pun tidak
lepas dari sistem pembinaan yang sudah dibangun Jepang pada tahun-tahun
sebelumnya.
74
3.2 Pengaruh identitas masyakat Jepang yang mempengaruhi
サッカーは規律、勤勉、そして誠実さをもって構築されなければならない」
と語った。結論は日本のクラブでの彼の経験から生まれた。
“Sepak bola harus dibangun dengan disiplin, ketekunan, dan integritas. "
(r.nikkei.com:2019)
Kazuyoshi Miura saat membagikan apa saja yang dia sudah alami sejak usia muda
memiliki visi dan road map. Road map ini adalah program JFA yang menargetkan
bahwa 100 tahun sejak awal target ini dibuat, Jepang akan menguasai
persepakbolaan dunia . Mereka bekerja dengan keras dan sistematis sesuai apa
yang mereka rencanakan. Jepang memiliki identitas budaya yang begitu kuat
seperti disiplin, ketekunan atau kerja keras, dan juga integritas mereka dalam
hidup.
75
Jepang juga merupakan salah satu negara yang budayanya dijadikan
sebagai contoh bagi banyak orang di dunia. Jepang memiliki akar budaya yang
kuat. Meski negaranya kecil, namun budayanya sangat kuat dan menjadi identitas
Jepang sendiri hingga saat ini. Dengan memiliki identitas budaya yaitu
kedisiplinan dan etos kerja yang kuat, Jepang telah menjadi negara yang sangat
merdeka dengan kesejahteraan yang tinggi dan tingkat ekonomi dan teknologi
セネガルのコーチは、日本社会の規律に感銘を受けたと語った。 彼によ
ると、そのような規律は日本のサッカーの発展に重要な役割を果たしています。
katatta. Kare ni yoru to, sono yōna kiritsu wa Nihon no sakkā no hatten ni jūyōna
(r.nikkei.com : 2018)
identitas disiplin negara Jepang. Disiplin merupakan salah satu budaya Jepang
yang sangat sulit ditiru negara lain. Disiplin adalah puncak keberhasilan orang
yang sedang terbit matahari untuk memperbaiki diri, atau mencapai perbaikan.
76
Orang Jepang akan sangat terlatih ketika mereka berhasil melakukan sesuatu dan
Jepang. Ini ada karena mereka bisa mendisiplinkan apa yang sudah diputuskan.
Misalnya, semua kendaraan umum Jepang selalu tepat waktu kecuali terjadi
sesuatu yang besar. Begitu pula tentang perbaikan jalan, kesehatan, gaya hidup,
dan banyak hal lainnya. Budaya disiplin sangat mengakar karena orang-orang
yang tinggal di sana baru lahir. Tentu saja budaya disiplin ini juga tercermin
dalam permainan sepak bola tim nasional Jepang. The Blue Samurai berhasil
lakukan.
ini berasal dari budaya disiplin mereka. Pelatihnya selalu berhasil merumuskan
taktik dan rencana yang selalu mereka terapkan setiap latihan dan berhasil
dilakukan dengan baik anak buahnya. Tentu saja, permainan Jepang bukanlah
permainan sepak bola modern yang cepat dan menarik seperti tim nasional kelas
dunia lainnya. Meskipun begitu, mereka berhasil memegang kukuh prinsip dan
2018 di Rusia, Jepang akan selalu dikenang dengan sebuah taktik yang dibawah
77
pelatih saat itu yaitu Nishino. Menyadari postur pemain Jepang lebih kecil
dibandingkan para pemain Senegal yang begitu tinggi dan kuat, pada sebuah
situasi bola mati yang dilakukan oleh para pemain Senegal, semua lini pertahanan
di Jepang maju selangkah sebelum bola ditendang. Dengan majunya para pemain
Jepang, semua pemain Senegal yang bertindak sebagai penerima bola mati
tetapi ini sangat menarik bahwa ini dilakukan dalam permainan kompetitif.
Disiplin menghasilkan akurasi dan kerja sama seperti itu, dan rencana semacam
itu dapat muncul dalam permainan yang sangat kompetitif. Tentunya hal tersebut
inilah ciri khas orang Jepang. Mereka tidak berhenti mengejutkan dunia
世界一の選手になるためには、誰よりも一生懸命トレーニングしなければなりま
ん。 しかし、私は一生懸命トレーニングし、世界で最高の選手になります。 私が
世界一の選手になったとき、私は金持ちになり、両親を助けたいと思っていまし
た。
78
wa yoi senshude wa arimasen. Shikashi, watashi wa isshōkenmei torēningu shi,
“Untuk menjadi pemain terbaik di dunia, aku harus berlatih keras daripada orang
lain. Itulah mengapa aku berlatih dengan keras saat ini. Aku memang bukan
pemain yang bagus. Namun, aku akan berlatih keras dan menjadi pemain terbaik
di dunia. Saat menjadi pemain terbaik di dunia, aku ingin kaya raya dan
(r.nikkei.com:2014)
Dari data (15) menunjukan itulah penggalan dari sebuah esai yang dibuat
oleh salah satu legenda sepakbola Jepang, Keisuke Honda. Esai itu ditulisnya pada
tahun 1993 sebelum dia menjadi sepakbola profesional . Esai itu juga menunjukan
bahwa masyarakat Jepang sudah mendapat pengetahuan bahwa dengan kerja keras
Jiwa yang rajin dan teguh adalah identitas positif yang dimiliki
kebanyakan orang Jepang sebagai hasil dari turunan pendahulunya. Nilai lain
yang dimiliki kebanyakan orang Jepang berasal dari Samurai, sosok kesatria
terkenal negara Jepang. Samurai adalah karakter kesatria Jepang yang identik
dengan pedang bernama Katana. Ada banyak cerita yang menceritakan kehidupan
79
pergumulan dan tantangan dalam hidup tentunya dapat memberikan nilai inspirasi
Salah satu nilai yang diturunkan dari samurai kepada masyarakat Jepang
upayanya untuk menjadi seorang pejuang, samurai harus hidup dalam semangat
olahraga yang dilakukan oleh para pelatih. Tidak terkecuali pelatih sepakbola.
untuk meningkatkan kemampuan anak didiknya. Hal ini pula yang kemudian
membuat tim nasional Jepang diberi julukan Samurai Biru. Harapannya tentu saja
samurai.
Meski begitu, tidak bisa dikatakan juga bahwa pendekatan bushido adalah
cara yang buruk. Sampai batas tertentu, cara ini memang baik untuk memotivasi
seorang pemain. Meski akan timbul resiko juga jika terlalu memaksa pemain
melewati batasnya. Pemain akan rentan terkena cedera sampai mengalami stres
80
Karena itulah, Jepang yang juga sudah sadar akan ilmu pengetahuan tidak
mereka juga tidak membuang begitu saja. Mereka mengambil sisi positif dari
Namun bukan hanya Bushido yang menjadi acuan kerja keras masyarakat
Jepang, masih ada seperti kaizen . Kaizen sendiri Dalam konteks bisnis dan
Tidak dalam pekerjaan saja, kaizen juga bisa diterapkan di kehidupan pribadi
perencanaan." Ini merupakan bukti jika sebuah perencanaan adalah salah satu
yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Jepang tahu ini dengan baik.
bola yang solid. Mereka sempat gagal dalam perencanaan dan pembentukan liga
profesional di Jepang.
Asia sampai saat ini. Liga profesional ini terorganisir dengan baik dan
mengundang pemain kelas internasional. Salah satu tujuan liga adalah menjadi
wadah bagi para pemain asli Jepang untuk meningkatkan keterampilan sepak bola
81
mereka. Selain itu, Jepang telah melatih ribuan pelatih dan mendirikan akademi
bagaiman tim nasional mereka bisa sukses dan juga dapat berbicara banyak di
Jepang (JFA) untuk mencapai fokus utama mereka dalam memenuhi semua
hasil dari Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, di mana Jepang hampir lolos ke
kemajuan timnas Jepang di Afrika Selatan, sepak bola semakin populer dan
Usai Piala Dunia 2010, Pelatih Takeshi Okada, yang sangat sebenarnya
sukses membentuk tim nasional Jepang mengundurkan diri sebagai salah satu
bentuk kegagalan di Afrika Selatan. JFA harus segera menemukan pelatih lain,
JFA kemudian memilih untuk menggunakan jasa Alberto Zacheroni, pelatih yang
tim nasional Jepang. Terlepas dari kenyataan bahwa dia mendapat reaksi berbeda
82
Jadi rencana pengembangan dimulai dengan target lolos untuk Piala Dunia
2014 dan mencapai 8 besar di Piala Dunia. Tujuan yang agresif namun jelas.
Jelas, mengingat sejak awal JFA telah menetapkannya sebagai tujuan. Oleh
karena itu, pelatih diberi kesempatan untuk memilih staf pelatihan, pemain dan
sistem permainan, dengan kesempatan yang cukup untuk membuat grup, yaitu 3
tahun sampai mereka bisa lolos, dan grup terus berkembang sesuai tujuan yang
disebutkan oleh JFA. JFA pada saat itu menyelenggarakan berbagai pertandingan
persahabatan di seluruh dunia untuk membentuk sistem dan pemain mana saja
yang nantinya akan mengambil bagian dalam kualifikasi piala dunia, Jepang
akhirnya melawan tim nasional yang levelnya setara atau di atas level Jepang,
pengalaman bersaing yang signifikan untuk membentuk grup dari tahap awal ini.
Pelatih asal Jepang saat itu juga memiliki konsep dan rencana dalam
membangun tim. Dia mulai membentuk tim dengan memilih pemain muda dan
mencari pemain yang ingin bermain untuk tim tidak hanya untuk dirinya sendiri.
Tim nasional Jepang semakin kuat dari waktu ke waktu karena pola
permainan standar dan komposisi pemain. Untuk setiap posisi “Mr Zac” sudah
83
memiliki pilihan pemain yang mumpuni sehingga mereka dapat lebih fokus pada
kerja tim dan membangun pola pertahanan atau menyerang yang efisien. Pola
Jepang yang selalu mau bekerja keras untuk tim, menjadi kekuatan utama timnas
Jepang. Pada Piala Asia 2011 dimana Jepang menjadi juara, saat itu tim ini masih
dalam tahap pembentukan karakter untuk menjadi tim yang kuat. Meski begitu, di
bawah tangan dingin sang pelatih, timnas Jepang ini berhasil menjadi juara berkat
strategi, sistem, dan kerja keras pemain Jepang yang tidak cengeng, merasa paling
hebat apalagi pemain yang malas bermain. Setiap pertandingan tim Jepang, selalu
ada pemain baru yang menjadi pahlawan tim, selalu ada tujuan dari kerja keras
para pemain yang terus bergerak, bekerja sama dan saling mendukung. Seringkali
terlihat bagaimana pemain seperti Kagawa dan Honda selalu bekerja sama untuk
tim, saling memberikan umpan balik, dan tidak egois untuk masing-masing
mencetak gol mereka sendiri. Terlihat juga bagaimana Jepang gigih bahkan
「しかし、タフなサッカーの国になるための近道はありません。それは幼い
頃から始めなければなりません。草の根レベルではほとんどお金が流れず、最終
的にはすべてコーチングの質に依存します。」
84
“`Shikashi, tafuna sakkā no kuni ni naru tame no chikamichi wa arimasen.
shimasu.”
"Tapi tidak ada jalan pintas menjadi negara sepakbola yang tangguh.
Harus dimulai sejak usia dini. Sangat sedikit uang yang mengalir di level akar
Dari data (16) dapat dijelaskan bahwa sepakbola Jepang bukanlah tim
yang asal dibentuk karena federasinya sangat ingin menunjukan identitas negara
Jepang dapat tercermin dari sepakbolanya oleh karena itu secara bertahap, Jepang
digelar di Korea dan Jepang tahun 2002, di Afrika Selatan pada 2010 dan di Rusia
tahun 2018 , Jepang bahkan mampu bermain tiga kali dalam babak 16 besar dalam
Puncak prestasi sepak bola Jepang terjadi tahun 2011 ketika Hoki Sawa
85
membalikkan pandangan pecinta sepakbola ini dengan mengalahkan mantan juara
dunia Amerika Serikat di final. Rahasia Jepang adalah perkembangan anak usia
dini. Anak usia dini yang sudsh sangat diajari dan dikenalkan dengan identitas
budaya Jepang yaitu disiplin, kerja keras, dan mau melakukan yang terbaik untuk
mendapatkan metode latihan yang sama dengan atlet pria. Beberapa tahun lalu,
usia dini, yang membuat perbedaan. Hasilnya, jumlah pemain tidak bertambah
atau berkurang, tetapi JFA berhasil membuahkan hasil yang lebih baik dengan
Atlet putri mendapatkan metode latihan yang sama dengan atlet putra di
balai latihan nasional. Ada 47 area pelatihan, yang bukan merupakan fasilitas
yang berfokus pada olahraga. Mereka bertemu setiap bulan untuk memberikan
pelatihan khusus bagi atlet terpilih. Pada akhirnya, atlet terbaik berusia 15 tahun
dilatih di kamp nasional setiap Desember. Sepak bola adalah olahraga sepanjang
tahun untuk anak laki-laki dan perempuan, itulah yang terjadi di Jepang. Dengan
86
Jepang tidak otomatis menjadi negara yang berbicara banyak di kancah
sepak bola internasional. Jauh dari hari ini, kinerja Jepang menjadi perhatian.
Olimpiade 1938. Padahal, mereka hanya berlaga di Piala Asia 1975. Pencapaian
ini tentu saja tertinggal jauh dari Iran dan Korea Selatan yang mendominasi Asia.
Modifikasi kejuaraan sepak bola antar SMA merupakan salah satu solusi
Jepang untuk mengatasi masalah prestasi timnas. Kejuaraan Nasional yang telah
diselenggarakan sejak tahun 1917 ini dilakukan dengan lebih serius melalui
sebuah visi yang disebut Visi Centennial. 100 tahun kemudian, Jepang diharapkan
dengan sistem sepak bola Eropa, tepatnya sepak bola Jerman. Sepak bola Jerman
87
Seiring ketenaran kompetisi ini tumbuh, sekolah menjadi sangat ambisius
dan mampu meraih hasil yang sangat baik. Dari sini, banyak sekolah yang
junk food, larangan berkencan, larangan membawa ponsel, dan gaya rambut rapi.
secara berlebihan dan memberi banyak tekanan pada siswa. Jika seseorang tidak
mengikuti aturan, tidak hanya satu orang, tetapi seluruh tim akan dihukum.
Tapi, sekali lagi, orang Jepang bukanlah orang yang roboh begitu mereka
berada di bawah tekanan. Nilai pengorbanan dan usaha yang diwarisi dari nenek
sekolah. Mereka tahu bahwa jika serius ingin menjadi pemain sepak bola
Itu sebabnya JFA mewajibkan semua klub J-League menjadi sosial seperti
klub profesional Jerman. Klub kemudian mendukung sekolah lokal tempat klub
tersebut berada. Melalui klub J League, JFA memungkinkan kaum muda untuk
88
lebih mengembangkan bakat sepak bola mereka sejak usia dini tanpa harus lulus
sekolah.
Namun, dimensi internasional yang baru dicapai oleh sepak bola Jepang
akhir-akhir ini diperlihatkan dengan jelas pada jumlah pemain yang dibesarkan
dari akademi sejak dini di J-League dan kemudian jasanya digunakan oleh klub-
klub Eropa. Pada tahun 2020, sekitar 60 lebih pemain Jepang tinggal di benua
Eropa, dengan tokoh-tokoh seperti Takumi Minamino, Keisuke Honda dan Yuto
Kerendahan hati para pemain Jepang telah lama menjadi sesuatu yang
mereka puji di klub-klub Eropa, tidak terlepas dari Minamino. Lee Wingate -
berusia 25 tahun sebagai pemain dengan "mentalitas yang baik, semangat pekerja
untuk Red Bull Salzburg, di mana ia bermain di bawah enam pelatih dalam lima
sejumlah pemain Jepang sendiri. Mantan bek Schalke 04, Atsuto Uchida,
disiplin dan pengendalian diri yang kuat. Sementara Minamino mungkin, menurut
dan sikap kerja kerasnya", bakat di lapanganlah yang pada akhirnya membuatnya
89
mendapatkan langkah besar - dia menekankan bahwa ini tidak boleh hilang dalam
wacana. Budaya masyarakat Jepang yang disiplin, perkeja keras, dan juga selalu
siap memberikan yang terbaik dari apa yang dia punya jugalah yang membuat
banyak klub-klub terbaik di Eropa sangat menyukai jasa dari pemain asal Jepang
ini.
1981年2月に『週刊少年ジャンプ』(集英社)第 18 号から「キャプテン翼」の
連載が始まる。これによって、サッカー選手を目指す少年が増加。
(r.nikkei.com:2020)
shōnen ga zōka.”
“Pada bulan Februari 1981, serialisasi "Kapten Tsubasa" dimulai dari Weekly
Shonen Jump (Shueisha) No.18. Akibatnya, jumlah anak laki-laki yang membidik
(r.nikkei.com:2019)
pada seri pertama anime Captain Tsubasa, terlihat bagaimana Federasi Sepakbola
Jepang, JFA, begitu serius mengembangkan para pemain muda. Mereka mulai
membuat kompetisi antar SD, SMP, dan SMA. Yang akhirnya kemudian
dikembangkan oleh JFA pada kehidupan nyata untuk membentuk tim sepakbola
90
bagaimana persiapan dilakukan begitu detail dan dengan ramai. Sejumlah tim
Mereka saling mengalahkan dengan kebanggaan atas nama daerah dan demi
Jepang.
Tsubasa sendiri awalnya adalah manga anak populer yang bercerita tentang
perjalanan karir Tsubasa Ozora yang berasal dari pemain sekolah dasar hingga
membela tim nasional Jepang dan bergabung dengan tim Catalunya, klub fiksi
Barcelona dalam anime Kapten Tsubasa. Seperti olahraga ini, sepak bola telah
orang yang mengerti atau mengikuti sepak bola. Olahraga ini memang tidak
sepopuler bisbol. Saat itu, mudah sekali menemukan orang Jepang yang menyukai
Hingga tahun 1981, Yoichi Takahashi membuat animasi ini. Dahulu kala,
Yoichi sendiri menyukai olahraga dengan tongkat itu, jadi dia membuat kartun
bisbol. tetapi, saat itu banyak sekali kartun-kartun yang membicarakan tentang
bisbol, maka dia memutuskan untuk membuat sebuah kartun yang fokus
utamanya adalah sepak bola sampai akhirnya Kapten Tsubasa meledak dan
91
disiarkan, Jepang menjadi juara Asia. Enam tahun berselang, Jepang lolos untuk
Kapten Tsubasa juga membuat para pemain Jepang untuk berlatih keras dan
untuk bermain di Eropa. Salah satunya adalah Hidetoshi Nakata, seorang legenda
sepak bola Jepang. Nakata masih dikenang sebagai salah satu pemain hebat yang
pernah dimiliki Jepang. Ia menyukai bola, bukan karena inspirasi pemain luar atau
mantan pemain Jepang. Sebaliknya, ia terinspirasi dari sang kapten Tsubasa yang
sangat heroik dalam membela timnas Jepang. Nakata sendiri telah membela enam
TV, video atau di platform apa pun. Sampai pada masa mudanya, ia terpaku
membaca komik Tsubasa dan mempraktekan beberapa skill yang ada di jalan
Captain Tsubasa, tak ada nama Hidetoshi Nakata, Keisuke Honda, Shunsuke
Nakamura dan Takumi Minamino yang berperan sebagai gelandang tengah seperti
Tsubasa.
Dengan gengsi demi Jepang, upaya ini jelas sukses. Jepang memiliki usia rata-rata
92
26 tahun saat menjadi menjadi juara Asia. Saat itu Jepang ditunjuk sebagai tuan
rumah Piala Asia, secara mengejutkan mereka keluar sebagai juara. Hal ini sangat
mengejutkan, 13 dari 20 pemain yang ikut serta pada saat itu pemain yang
Tsubasa. Namun untungnya juga, orang Jepang memiliki kepribadian yang ingin
disiplin dan kerja keras. Dengan beberapa liku-liku dan tekad yang kuat untuk
memimpin mereka menuju kemenangan. Dalam hal ini, kapten manga dan anime
Tsubasa seolah menjadi alasan bagi orang Jepang untuk lebih giat berlatih sepak
bola. Mimpi yang dihadirkan oleh Kapten Tsubasa bukan hanya sekedar mimpi.
Mereka tahu bahwa mimpi seperti anime bisa menjadi kenyataan jika mereka bisa
Sasaran yang ingin dicapai adalah menciptakan liga sepak bola yang mampu
bersaing dengan liga-liga top Eropa pada tahun 2030 dan tentunya memenangkan
Piala Dunia 2050. Tujuannya bukanlah mimpi biasa. Pada April 2019, Presiden J-
panjang, tapi bukan tidak mungkin, seperti kisah Letnan Tsubasa yang sudah eksis
selama 30 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
93
Barker, Chris. 2005. Cultural Studies. Yogyakarta : Kreasi Wacana
Sugimoto, Atsuo. 2007. “This Sporting Life: Sports and Body Culture in Modern
Japan”
RAGANGAN SKRIPSI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
94
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Kerangka Pemikiran
1.6 Metode dan Teknik Penelitian
1.7 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
2.2 Teori Utama
2.2.1 Teori Identitas
2.2.2 Teori Sports Culture
2.2.3 Teori Sepakbola Jepang
2.3 Naturalisasi dan Pembinaan Sepakbola Jepang
2.4 Kedisiplinan dan Kerja Keras untuk membuat Jepang lebih
berkembang
BAB III ANALISIS
3.1 Perkembangan Sepakbola Jepang
3.2 Faktor yang Mengembangkan Sepakbola Jepang
BAB IV SIMPULAN
SINOPSIS
LAMPIRAN DATA
DAFTAR PUSTAKA
RAGANGAN SKRIPSI
95
96