Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH DAN TEKNIK DASAR JUDO

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Judo

Dosen Pengajar : Mochammad Latif, M.Pd

DISUSUN OLEH:

Anjar Irawan (604031421052)

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SEKOLAH TINGGI KEGUURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA MUTIARA SUKABUMI

2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmatserta
hidayahnya pada kesempaatan ini saya dapat menyelesaikan mata kuliah judo yang berjudul
“sejarah dan teknik dasar judo”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah dan
terlimpahkan kepada habibana wanabiyana wamaulana muhammad SAW.

Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Latif, M.pd yang telah memberikan saya
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan yang saya lakukan dalam proses penyusunan makalah ini, karenanya saya meminta
agar dapat kritik dan saran perbaikan dari ahli pendidikan agar hasil yang tim penulis sajikan
dalam penyusunan makalah dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Atas keterbatasan
dan kekurangan tim penulis dan penyusun makalah, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya saya pribadi dan umumnya bagi pembaca.

Sukabumi, 11 Oktober 2023

penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

A. Latar Belakang . ..................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 4

C. Tujuan. .................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5

A. Pengertian Judo . ................................................................................................................ 5

B. Sejarah Judo............................................................................................................................ 5

C. Teknik Dasar Judo .................................................................................................................. 7

BAB III ......................................................................................................................................... 11

PENUTUP .................................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan........................................................................................................................... 11

B. Saran .................................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Judo adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang berasal dari Jepang. Kini Judo
merupakan olahraga terpopuler di dunia. Bela diri Judo diciptakan oleh Profesor Jigoro Kano
atau Maha Guru Kano dari Jepang pada tahun 1882. Judo dalam bahasa Jepang disebut juga
dengan “Nippon Den Kodokkan.

Ceritanya begini, Pada usianya yang ke-18 tahun, Jigoro Kano ingin menjadi kuat dengan
cara mempelajari dua aliran jujitsu yaitu: 1. Tenjin Shinjo Ryu, dengan berguru pada
Hachinosuke Fukude dan Masatomo Iso. 2. Kito Ryu, dengan berguru pada Tsenetoshi
Iikubo. Selain mempelajari kedua aliran tersebut, beliau mempelajari juga aliran-aliran
lainnya dan mengumpulkan serta menyaring bagian-bagian yang baik dari setiap aliran.
Untuk menjaga timbulnya aliran judo yang baru selain ciptaan Jigoro Kano dan Internasional
Judo Federation (IJF) dalam Anggaran Dasarnya hanya mengakui bahwa judo yang
diciptakan oleh Jigoro Kano saja yang diakui sebagai yudo yang sebenarnya. Induk olahraga
Judo adalah Jujitsu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Olahraga Judo?

2. Bagaimana Sejarah Terbentuknya Olahraga Judo?

3. Bagaimana Teknik Dasar Judo dan Cara Bermain Olahraga Judo?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Olahraga Judo.
2. Mengetahui Sejarah Terbentuknnya Olahraga Judo.

3. Mengetahui Teknik Dasar Judo dan Cara Bermainnya.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Judo

Judo adalah salah satu cabang beladiri yang berasal dari Jepang dan telah menjadi olahraga
populer di dunia saat ini. Judo diciptakan oleh Prifesssor Jigoro Kano atau Maha Guru Kano
pada tahun 1882. Judo yang diciptakan oleh almarhum Jigoro Kano tahun 1882 disebut juga
“Nippon Den Kodokkan”. Untuk menjaga timbulnya aliran judo yang baru selain ciptaan Jigoro
Kano maka dalam Anggaran Dasar Internasional Judo Federation (IJF) telah dicantumkan bahwa
IJF mengakui hanya diciptakan oleh Jigoro Kano sebagai judo.Jujitsu juga disebut Yawara atau
Taijutsu. Jujitsu adalah sebagai induk dari judo, sebenarnya salah satu dari Bujutsu atau seni bela
diri tradisional Jepang yaitu perkelahian tangan kosong. Sumber ilmu ini berasal dari suatu aduan
tenaga pada zaman kuno di Jepang.
Jigoro Kano pada usia 18 tahun ingin menjadi kuat dengan cara mempelajari dua aliran jujitsu
yaitu: 1. Tenjin Shinjo Ryu, dengan berguru pada Hachinosuke Fukude dan Masatomo Iso. 2.
Kito Ryu, dengan berguru pada Tsenetoshi Iikubo. Selain mempelajari kedua aliran tersebut,
beliau mempelajari juga aliran-aliran lainnya dan mengumpulkan serta menyaring bagian-bagian
yang baik dari setiap aliran. Bertahun-tahun beliau membandingkan dengan teori-teori dan
mencoba dengan praktek dan berusaha supaya dapat dilakukan sebagai pengembleng rohani dan
jasmani serta latihan untuk menentukan menang atau kalah.

B. Sejarah Judo

1. Perkembangan judo di dunia

Judo berasal dari Jujitsu. Nenek moyang orang Jepang yang hidup di jaman Jomon (5000 SM)
dan jaman Yayoi di abad 2 – 3 Masehi telah belajar teknik-teknik membanting, memukul,
menendang dan mengunci orang agar berhasil dalam pertarungan antara sesama manusia
maupun untuk berburu binatang. Pada awal abad ke 12 (dua belas) yaitu periode Genpai, Jusitsu
merupakan seni bela diri khusus kaum militer, hampir semua para samurai mempelajari Jumitsu
sebagai seni perang dalam membekali dirinya menghadapi lawan yang mengandalkan
keterampilan anggota badannya selain ilmu menggunakan pedang panjang yang selalu
dibawanya

Dalam perkembangan selanjutnya, pada awal periode Tokugawa yaitu pada awal abad ke 17
terdapat banyak beberapa Jumitsu yang menguasai teknik tertentu yang merupakan ciri khusus
dari perkumpulannya atau sekolahnya (RYU) sehinggapada masa itu terdapat banyak sekolan
Jimitsu di berbagai pelosok Negara Jepang. Pada masa tersebut merupakan masa damai sehingga
ilmu bela diri bukan lagi monopoli kaum militer, sehingga berlatih ilmu bela diri Jumitsu tidak
saja berlatih bela diri tetapi juga berlatih "membentuk watak" seseorang. Prof. Jigoro Kuno di
lahirkan pada tanggal 28 Oktober 1860 dan merupakan putra ketiga Jirosaka Mereshiba Kano,
pada masa kanak-kanak ia di panggil sebagai Shinmosuke. Ayah Jogoro Kano bekerja sebahgai
pelaut sehingga jarang ada dirumah, jadi sebagian besar pendidikan dirumah ia dapatkan dari
ibunya.

Pada tahun 1870, Jigoro Kano mulai masuk sekolah dan di sekolah ia lebih menguasai
bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Jerman, sehingga pada tahun 1870 ia memasuki "Tokyo
School of Forigen Languages" dan pada tahun 1881 ia lulus pada tokyo Imperial university dab
memperdalam ilmu perpustakaan, politik, dan politik ekonomi. pada tahun 1882 ia menjadi staf
pengajar kemudian menjadi profesor di Gakushin.

Pada tahun 1877 Jikoro Kano untuk pertama kalinya mempelajari Jujitsu pada TENSHIN
SHINYO RYU di bawah asuhan HACHIHOSUKE FUKUDA dan MASAMOTO ISO, disini ia
belajar teknik-teknik bergumul serta mematahkan sendi dan teknik lainnya yang menjadi andalan
sekolah ini, setelah berlatih selam dua tahun gurunya HACHIHOSUKE FUKUDA meninggal
dunia, lalu Jikoro Kano berpindah sekolah yang lain ke KITO RYU dan berlatih di bawah asuhan
TSUNETSOSHI LIKUBO yang mempelajari teknik-teknik lemparan/bantingan. Setelah berlatih
selama 5 tahun Jikoro Kano menjadi kuat baik fisik maupun mental. Melihat teknik-teknik
Jujitsu adalah berbahaya maka Jikoro Kano melakukan perubahan dan menciptakan teknik yang
dapat di pakai untuk randori dan ia menamakannya JUDO. JUDO terdiri dari 2 suku kata yaitu
JU dan DO, dimana arti kata JU adalah kelembutan (gentleness) atau memberi jalan (giving way)
dan arti katra DO adalah cara, jadi JUDO artinya cara yang lembut (halus).

Pada awal perkembangannya Kodoka Judo mengalami banyak hambatan serta pengorbanan
perasaan akan tetapi dengan penuh ketabahan dan perasaan tanggung jawab maka segala
kesulitan tersebut dapat di atasi sehingga Kodoka Judo mendapat pengakuan dari masyarakat
Jepang. Akan tetapi walaupun demikian Kodoka Judo masih belum mendapatkan pengakuan dari
Jujitsu yang merasa di saingi, sehingga terjadilah bentrokan antara Jujitsu dan Kodoka Judo.
Pada tahun 1886 atas prakarsakepala " Metropolitan Police" maka diadakan suatu pertandingan
yang besar antara kedua sekolah tersebut, tiap-tiap sekolah memajukan 15 orang murid. Dalam
pertandingan tersebut 13 orang murid Kodoka Judo mendapatkan kemenangan mutlak dan 2
orang liannya mendapatkan hasil seri, kemenangan yang gemilan tersebut membuktikan Kodoka
Judo mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan semua aliran Jujitsu bukan hanya dalam
hal prinsip, tetapi juga mempunyai kelebihan dalam hal teknik.

Judo mulai diikutsertakan pada Kejuaraan Nasional Jepang tahun 1948. Pada tahun itu juga
terbentuk Federation Judo Eropa yang didirikan di London. Tahun 1949 berdiri Federation Judo
Jepang dan pertandingan antara timur dan barat mulai diadakan. Banyak pejudo-pejudo senior
dikirim ke luar negeri untuk mengembangkan minat judo dan mengikuti mengikuti berbagai
kejuaraan Internasional di Asia, Eropa, dan Amerika. Akhirnya Judo menjadi berita hangat
sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan pada Olympiade 1964 Tokyo. Induk organisasi
judo dunia bernama IJF atau Internasional Judo Federation. Yang merupakan induk organisasi
bagi judoka atau pemain judo seluruh dunia.

2. Perkembangan judo di indonesia

Di Indonesia Judo mulai berkembang pada tahun 1949 ketika seorang Belanda bernama JD
SCHILDER mendirikan perkumpulan Judo di Jakarta dengan nama JIGORO KANO KWAI.
Banyak anggota masyarakat seperti pelajar, mahasiswa, umum maupun angkatan bersenjata ikut
berlatih. Beberapa anggota perkumpulan ini yang masih aktif hingga sekarang adalah Prof.
Dechan Elias, Leo Budiman Prakasa, HW Muchdie, dan lain-lain.

Perkumpulan di daerah lainpun mulai berrmunculan, seperti di Medan dibawah pimpinan


Moriwa Wada dari Jepang, kemudian di Surabaya yang dipimpin oleh seorang Jepang yang
bernama S. Makino. Dari sini lahir nama-nama GW Pantaouw, yang sampai sekarang menjadi
tokoh Judo di Jawa Timur.Selain itu Pancoro, pejudo tangguh pada dekade enam puluhan, serta
Lukas Umartono yang kemudian pindah ke Solo dan menjadi tokoh Judo di Jawa Tengah. Di
Bandung para perwira Sudam I Kodam III Siliwangi mendirikan sebuah perkumpulan Judo
bernama Judo Institute Bandung (JIB) pada tanggal 20 Mei 1955. pelatihnya seorang Jepang
bernama Toke Oki Supriadi.Pada tanggal 25 Desember 1955 dibentuk organisasi Judo Indonesia
yang diberi nama Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) sebagai organisasi Judo tertinggi di
Indonesia, yang mengatur dan mengelola kegiatan Judo secara Nasional maupun Internasional.

C. Teknik Dasar Judo


 Posisi duduk-duduk

Bersila (seiza) Dari posisi berdiri, kaki kiri ditarik ke belakang, lalu lutut kiri diletakkan
ke lantai di tempat di mana jari kaki kiri tadinya berada. Lakukan hal yang sama dengan kaki
kanan, dan kedua kaki pada saat ini harus bersangga pada jari kaki dan lutut. Kemudian luruskan
jari kaki sejajar dengan lantai dan pantat diletakkan di atas pangkal kaki. Letakkan kedua tangan
di atas paha masing-masing sisi. Untuk berdiri, lakukan prosedur yang sama dengan cara terbalik.
Memberi hormat (zarei) Dengan bersila, bungkukkan badan ke depan sampai kedua telapak
tangan menyentuh lantai dengan jari tangan menghadap ke depan. Diam dalam posisi ini selama
beberapa saat, kemudian kembali ke posisi bersilaa.

 Posisi berdiri

Memberi hormat (ritsurei ) Berdiri dengan kedua pangkal kaki didekatkan, bungkukkan
badan ke depan sekitar 30 derajat dengan telapak tangan di depan paha. Diam dalam posisi ini
selama beberapa saat, kemudian kembali ke posisi berdiri. Posisi alami (shizen tai ) Kaki dibuka
sekitar 30 cm dalam posisi natural dengan berat badan yang dibagi sama rata di kedua kaki.
Istirahatkan otot bahu dan tangan. Ini adalah postur dasar dan alami judo. Posisi bertahan ( jigo
tai ) Dari posisi alami, kaki dibuka lebih lebar, lutut ditekuk agar pusat gravitasi tubuh lebih
turun. Melangkah (suri ashi ) Cara berjalan di dalam judo dengan cara telapak kaki menyusuri
lantai untuk menjaga kestabilan. Pastikan langkahnya sama rata dan pusat gravitasi tetap di
posisi yang sama agar dapat bergerak lincah ke segala arah.

 Kanan-kiri (ayumi ashi): Seperti berjalan biasa, telapak kaki melewati satu sama lain
ketika berjalan

 Kanan-kanan (tsugi ashi): Setelah kaki pertama maju, kaki kedua yang maju
tidakmelebihi posisi kaki pertama

Posisi jatuh dan berguling Menguasai posisi ini memungkinkan untuk melindungi diri
sendiri ketika dijatuhkan atau dibanting lawan dan mengurangi ketakutan ketika dilempar oleh
lawan. Jatuh ke belakang (ushiro ukemi ) Kaki disatukan dan tangan juga disatukan, jatuhkan
punggung ke matras dengan tangan lurus di samping tubuh dan telapak tangan menyentuh lantai
untuk menahan jatuh. Lindungi bagian belakang kepala dengan menyentuhkan dagu ke tubuh.
Jatuh ke samping (yoko ukemi ) Dari posisi berdiri, jatuhkan diri ke belakang, angkat kedua kaki
satu persatu, kemudian angkat kedua tangan di depan tubuh. Berguling ke kanan (atau kiri)
matras dengan kepala tetap dilindungi agar tidak menyentuh lantai.

A. Teknik Judo

Teknik bantingan judo (nage waza ) dapat dibagi menjadi teknik berdiri (tachi waza ) dan
teknik menjatuhkan diri (sutemi waza ). Teknik berdiri dibagi lagi menjadi teknik tangan (te
waza ), teknik pangkal paha (koshi waza ), dan teknik kaki (ashi waza ). Teknik menjatuhkan diri
dibagi lagi menjadi teknik menjatuhkan diri ke belakang (ma sutemi waza ) dan teknik
menjatuhkan diri ke samping (yoko sutemiwaza ) Teknik kuncian judo (katame waza ) dapat
dibagi menjadi teknik menahan (osae waza atau osaekomi waza ), teknik jepit (shime waza ), dan
teknik sambungan (kansetsu waza ) Teknik menyerang (atemi waza ) dengan tendangan atau
pukulan bahkan dengan senjata pisau atau pedang kadang digunakan untuk latihan bagi judoka
tingkatan tinggi, walaupun dalam pertandingan resmi hal tersebut dilarang (demikian pula pada
saat latihan bebas (randori )Teknik bantingan (teknik berdiri).

- Sapuan lutut - hiza guruma


- Jegal dari belakang - o soto gari
- Jegal dari depan - 'ko uchi gari
- Sapuan samping - deashi barai
- Bantingan paha - uchi mata
- Bantingan pangkal paha memutar - o goshi
- Bantingan pangkal paha angkat - surikomi goshi
- Bantingan pangkal paha sapuan - harai goshi
- Lemparan bahu - seoi nage
- Menjatuhkan tubuh - tai otoshi
- Lemparan guling belakang - tomoe nage

1. Teknik kuncian (teknik berbaring)

Teknik kuncian (katame waza ) disebut juga teknik berbaring (ne waza ) karena
teknik ini dilakukan ketika seorang judoka atau lawannya berbaring menghadap ke atas atau ke
bawah.
- Kuncian pinggang - kesa gatame
- Kuncian empat sisi - yoko shiho gatame
- Kuncian empat sisi atas - kami shiho gatame
- Kuncian belakang - kataha jime
- Kuncian kalung - okuri eri jime
- Kuncian tangan - ude garami
- Kuncian tangan silang - ude hishigi juji gatame

2. Teknik terlarang

Teknik-teknik atau waza yang berbahaya tidak diijinkan penggunaannya. Total teknik
terlarang berjumlah 31 (32 untuk perempuan). Judoka akan dikenai empat tingkatan sanksi,
tergantung seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Untuk tiap-tiap jenis pelanggaran,
pertandingan dihentikan sejenak dan kedua judoka kembali ke garis masing-masing. Pelanggaran
ringan (shido ) adalah peringatan untuk pelanggar peraturan yang tidak seberapa berbahaya.
Judoka diberi peringatan awasete chui jika melakukannya untuk kedua kalinya. Pelanggaran ini
memiliki nilai berkebalikan dengan satu koka .

Beberapa tindakan yang akan mendapat peringatan:

 Seorang judoka kehilangan semangat bertarung dan tidak menyerang selama lebih dari 30
detik .

 Melepas ikat pinggang lawan atau ikat pinggang sendiri tanpa ijin dari juri.

 Melilit tangan lawan dengan ujung ikat pinggang (atau ujung baju).

 Memelintir atau berpegang pada ujung lengan baju maupun celana lawan.

 Memasukkan bagian seragam lawan manapun ke dalam mulut (menggigit seragam


lawan).

 Menyentuh wajah lawan dengan bagian tangan atau kaki manapun.

 - Menarik rambut lawan .


- Mengunci telapak tangan lawan dengan telapak tangan sendiri selama lebih dari 6 detik
dalam posisi berdiri.
 Pelanggaran kecil (chui ) adalah peringatan untuk pelanggaran yang lebih berat dari
pelanggaran ringan. Pelanggaran ini memiliki efek negatif sebesaryuko Beberapa
contohnya sebagai berikut:

 Memasukkan bagian kaki manapun ke seragam lawan, baik ikat pinggang maupun jaket,
selama kuncian dilakukan lawan.

 Mencoba mematahkan jari lawan untuk melepaskan genggaman lawan.

 Menendang tangan lawan dengan kaki atau lutut untuk lepas dari cengkeraman lawan
Pelanggaran berat (keikoku ) adalah pelanggaran yang dapat dikenai sanksi dan teguran
keras. Judoka yang melakukan pelanggaran ini akan dikurangi nilainya sebesar setengah
angka. Dua pelanggaran kecil memungkinkan dikenainya sanksi yang sama.
Contoh pelanggaran-pelanggaran berat: Mengunci lengan lawan (kansetsu waza) di
manapun selain di sikut.

 Menarik lawan yang tergeletak menengadah ke atas di lantai dan kemudian


membantingnya kembali .

 Seorang judoka melakukan tindakan berbahaya apapun yang bertentangan dengan jiwa
judo.
Pelanggaran serius (hansoku make ) adalah pelanggaran yang dapat membuat seorang
judoka didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran yang sangat berat sehingga
membahayakan baik lawannya maupun orang lain. Empat kali peringatan (shido ) juga
dapat dikenai sanksi ini.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Judo adalah olahraga beladiri yang berakar dari Jepang, diciptakan oleh Profesor Jigoro
Kano pada tahun 1882, dan telah menjadi olahraga populer di seluruh dunia.

2. Penciptaan Judo melibatkan pemaduan elemen-elemen terbaik dari berbagai aliran


beladiri Jujitsu dan pengembangan teknik-teknik baru.

3. Judo memiliki sejarah panjang, dari perkembangan aliran-aliran beladiri di Jepang hingga
menjadi cabang olahraga yang diakui secara internasional.

B. Saran

Judo memang merupakan olahraga yang mudah dipahami namun jika tidak dibarengi dengan
alat serta pakaian yang memadai dapat menimbulkan cedera. Untuk itu sarana dan prasarana
yang baik harus senantiasa ditunjang demi keamanan bersama terutama bagi seorang pejudo.
DAFTAR PUSTAKA

Pramusinto, B. (2003). PUSAT OLAHRAGA BELADIRI JEPANG DI SEMARANG (Doctoral


dissertation, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip).

Jumansyah, S. M. N. H., Nurjamal, N., & Saiin, M. (2021). Analisis Teknik Bantingan Morote
Seoi Nage Pada Atlet Judo Pjsi Penajam Paser Utaraketerampilan. Borneo Physical
Education Journal, 2(2), 1-09.

Anda mungkin juga menyukai