Anda di halaman 1dari 3

Pada Tahun 1965 di Indonesia khususnya kota Jakarta para pemuda yg berlatih JUDO di dojo J.A.

D (Judo Association Djakarta)


dibawah pimpinan seorang pelatih yg bernama BUDI DARMA atau dikenal dengan sebutan nama BUDI LENG di dojo
Jl. Mangga Besar Raya No 73, Jakarta dan mulai ramai membicarakan adanya ilmu bela diri Jepang yg baru dikenal di Indonesia
dengan nama KARATE.

Karate pada saat itu mulai dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa Indonesia yg baru pulang dari Jepang.

Karena latihan judo merupakan pencaharian atau mangkok nasi bagi para pelatih judo, maka dengan hadirnya latihan karate
merupakan ancaman baru bagi mangkok nasi mereka.

Maka Budi Darma mulai membeli buku dan mencari tahu apa itu KARATE ? Terdiri dari berapa aliran dan bagaimana cara
mempelajarinya agar bisa menjadi motifasi pencaharian baru.
Dan Budi Darma mempelajari tehnik Karate dari aliran GOJU, pada tahun 1968 mulailah tehnik karate dipelajari oleh Budi
Darma di tempat latihan bersama para teman-teman, diantaranya SIAUW HAI TJIAP atau HARTONO SYARIF, maka dojo yg
berkombinasi antara Judo dan Karate diberi nama J.K.A.D ( Judo Karate Association Djakarta )

Hartono Syarif selain melatih karate yg dipimpin ada dojo Pominda, Budi Mulia, Taman Sari, Tunas Jaya.

Pada tahun 1971 Hartono melanjutkan belajar karate di Tokya ( Japan Karatedo Gojukai ) yg dipimpin oleh Gogen Yamaguchi.

Suatu hari saat Budi Darma melatih karate di STM Lapangan Banteng, datang seorang pemuda Jepang, dan pemuda ini
menunggu sampai latihan selesai lalu menghampiri Budi Darma, menanyakan tehnik karate yg diajarkan didapatkan dari mana ?
Serta apakah bersedia diberi tehnik karate yg lebih detail oleh si pemuda Jepang ?
Karena tehnik Karate yg diajarkan Budi Darma adalah tehnik GOJURYU atau beraliran GOJU.

Pemuda tersebut memperkenalkan diri bernama KUNIHIRO ISHII, berasal dari Dojo SHINBUKAN, beliau seorang mahasiswa
yg telah menyandang DAN II.

Maka sejak itu Budi Darma telah secara resmi belajar tehnik karate GOJURYU, dan pada tahun 1969 secara resmi pula dojo yg
dipimpin oleh Budi Darma telah diberi nama GOJURYU KARATEDO SHINBUKAN INDONESIA ( GOKASI )

Pada waktu itu di Indonesia sudah ada dua perguruan karate Gojuryu.
1. Gojuryu Karatedo Shinbukan Indonesia ( GOKASI ) yg menjadi anggota PORKI ( Persatuan Olahraga Karatedo Indonesia)
2. Gojuryu Karatedo Indonesia ( GOJUKAI ) dipimpin oleh Bpk. Setyo Haryono yg menjadi anggota FKSI (Federasi Karetedo
Se Indonesia)

Sekembalinya Hartono Syarif dari Jepang, berdasarkan UUD 45


---Setiap warga negara berhak mendirikan perkumpulan olahraga----

Maka berdasarkan dukungan dari perguruan yg ada di Indonesia, pada 25 Desember 1971 oleh Hartono Syarif telah didirikan
perguruan Gojuryu Ass.

Pada saat yg bersamaan, ada seorang atlit olimpiade judo Indonesia yg bernama RICHAR MEN WIJAYA bersama HARTONO
SYARIF juga ikut aktif berlatih tehnik pada Kunihiro Ishii.

Tahun 1970 pihak GOKASI telah mengirimkan 3 anggota untuk berlatih ke Honbu SHINBUKAN, yg diberangkatkan :
1. YANCE ROMPAS
2. UKAS MIHARJA
3. EDISON SIMBOLON

Namun setelah tiba disana karena ke 3 anggota belum mendapatkan pencaharian yg jelas, maka dikeluarkan dari dojo, tidak
diijinkan berlatih.
Maka Yance Rompas pergilah ke KBRI Tokyo untuk mencari bantuan, secara kebetulan bertemu seorang atase KBRI yg
bernama SETYO HARJONO, beliau juga berlatih karate di dojo GOGEN YAMAGUCHI ( GOJUKAN ), dan diajaklah Yance
Rompas untuk berlatih dan bekerja bersama Setyo Harjono.

Tahun November 1972 di Indonesia telah dibentuk persatuan karate dengan nama Persatuan Olah Raga Karate Indonesia
disingkat ( PORKI )
Pada saat didirikannya PORKI, di Indonesia telah ada 3 perguruan aliran GOJU, dengan ditanda tangani oleh masing-masing
perguruan dalam rapat pendirian PORKI, yaitu :
1. GOJU RYU ASS...... diwakili oleh Bapak. J.J. VANLOEN
2. GOJUKAI................. diwakili oleh Bapak. SETYO HARJONO
3. GOKASI .................. diwakili oleh Bapak. Budi Darma

Sejak saat itu GOJURYU ASS telah resmi berdiri dengan Ketua Dewan Guru Hartono Syarif Shihan.

Pada bulan Juni tahun 1975, GOKASI telah menerima berita duka cita, dimana pendiri SHINBUKAN (Kancho Yoshihiro
Urakawa shihan) telah meninggal dunia.

Tahun 1976 Shinbukan telah terjadi perpecahan, seorang senior aktif Shinbukan ( IGARASHI SHOJI menyandang DAN V )
telah keluar dan mendirikan perguruan baru dengan nama DOSHIKAI, dengan di dukung tehnik oleh Sekjen dari Federasi
Gojuryu di Jepang saat itu ( HARUYOSHI KAGAWA shihan DAN VIII )
Sedangkan Shinbukan hanya dipimpin oleh anak almarhum Urakawa yg baru menyandang DAN II ( Shintaro Urakawa ).

Maka GOKASI pun terjadi perpecahan, ada sekelompok senior yg mengikuti perguruan Doshikai, yaitu :
1. Hendri
2. Yap Hok Kiang
3. Bilter Simanjuntak
4. Tanto Nugroho
5. Semyadi Kusnadi

Namun karena Doshikai tidak bisa menjadi anggota FORKI, maka pada tahun 1982 awal para senior Doshikai telah meleburkan
diri ke dalam perguruan GOJURYU ASS.

Tanto Nugroho yg bisa berbahasa Jepang, maka diminta oleh Hartono Syarif shihan untuk menjembatani menjacarikan Honbu
bagi Gojuryu Ass.
Sejak tahun 1982 Tanto Nugroho menjabat anggota dewan guru Gojuryu Ass dengan bertugas membuat diktat seluruh aktifitas
latihan di Gojuryu Ass, termasuk melatih KATA.

Tahun 1989 Tanto Nugroho telah menjembatani hubungan NISHINKAN ( pimpinan KIMURA KURANOZUKE shihan, beliau
adalah adik seangkatan Gogen Yamaguchi shihan ), namun karena surat mandat pihak Nishinkan hanya bersedia memberikan
pada Tanto N, maka hal ini ditolah oleh Hartono Syarif shihan.
Gojuryu Ass kembali belum memiliki honbu, namun sebagian daerah mendapatkan tehnik standard dari bimnbingan Tanto
Nugroho yg tehniknya didapat melalui Doshikai Jepang yg bernaung dibawah JKF Gojukai.

Tahun 2006 Hartono Syarif shihan meninggl dunia.

Posisi Ketua Dewan Guru kosong, ada senior yg berambisi mendapatkan kedudukan tersebut telah mulai muncul, diantaranya
dari Bandung ( Yuyu Suhaeri ) mengaku sebagai penerima mandat resmi dari keluarga pendiri Gojuryu Ass, dan Yuyu Suhaeri
pernah mengirim surat pada Igarashi sensei untuk minta diberikan tingkat DAN 6, hal ini dikonfirmasi oleh Igarashi sensei pada
Tanto Nugroho, dan permintaan DAN 6 tidak dikabulkan oleh Igarashi sensei, Yuyu Suhaeri telah sempat mengajukan susunan
kepengurusan ke Forki, namun tidak pernah ditindak lanjuti.

Kepengurusan Gojuryu Ass kembali dibenahi dengan Ketua Dewan Guru ( Alip ), namun tidak berjalan lama, karena Ketua
Dewan Guru tidak menguasai tehnik dengan baik.
Seluruh daerah saat itu yg hanya ada 6 pengda meminta Tanto Nugroho mengambil alih posisi Ketua Dewan Guru dan bukan dari
Tanto Nugroho yg berambisi.

Tahun 2013 awal atas permintaan beberapa orang senior, Tanto Nugroho bersedia kembali aktif membenahi perguruan Gojuryu
Ass, senior diantaranya yg meminta adalah :
1. Budi Hermanto
2. Henri Arnades
3. Heri Nurdiana
Mereka bertiga yg datang khusus ke Tanto Nugroho untuk meminta kembali aktif di Gojuryu Ass menjabat posisi Ketua Dewan
Guru, dan hal ini juga atas saran serta persetujuan Ketua Umum saat itu Bapak. Rudi Taufan Mandala.
Dengan alasan tidak adanya sosok yg dapat memimpin dengan memiliki standard tehnik yg baku bagi Gojuryu Ass.

Selain ketiga senior, masih juga ada senior lain yg meminta Tanto Nugroho untuk menduduki posisi Ketua Dewan Guru.
Tahun 2013 bulan Juli melalui rapat luar biasa telah diputuskan Tanto Nugroho menjabat posisi Ketua Dewan Guru.

Berdasarkan perjuangan dari Tanto Nugroho untuk mencarikan honbu bagi Gojuryu Ass.
Pada 15 April 2014 secara resmi GOJURYU KARATEDO ASSOCIATION INDONESIA telah menerima surat pengakuan dari
pihak Seiwakai sebagai cabang Seiwakai untuk Indonesia, surat mandat pertama diberikan atas nama Ketua Umum Bpk. Rudi
Taufan Mandala, dan Tanto Nugroho telah berhasil membawa Gojuryu Ass untuk memiliki honbu SEIWAKAI sekaligus
meminta pihak Seiwakai mendaftarkan sebagai member dari JKF Gojukai.

Melalui Kongres 21 November 2014, dengan di sahkan Tanto Nugroho sebagai Ketua Dewan Guru, maka dalam konres pula
lambang telah dirubah sesuai gambar kepalan tangan dari JKF Gojukai dan nama Gojuryu Ass juga dirubah menjadi GOJU ASS.

Apa alasan lambang dirubah ???


1. Karena lambang Gojuryu Ass adalah bentuk lambang dari GOJUKAI IKGA yg telah di registrasikan oleh keluarga
Gogen Yamaguchi.
2. Perubahan lambang juga atas permintaan Vice Precident Seiwakai ( Leo Lipinski Shihan ) serta telah mendapatkan persetujuan
dari Bapak Rudi Taufan Mandala selaku Ketua Umum saat itu.

Pada 21 Oktober 2015 secara resmi Tanto Nugroho telah diangkat oleh Seiwakai honbu sebagai President & Official
Representative Indonesia.

Pada 6 November 2016 Tanto Nugroho telah menerima pengakuan ijazah DAN VI dari Seiwakai.

Sejarah GOJU ASS ini diperbaharui kembali pada 10 Maret 2020, dengan perkembangan Pengda Goju Ass adalah :

1. DKI JAKARTA 2. BANTEN 3. JABAR 4. JATENG 5. DIY


6. JATIM 7. KEPRI 8. SUMUT 9. PADANG 10. DI ACEH
11. SUMBAR 12. LAMPUNG 13. KALBAR 14. PAPUA 15. PAPUA BARAT
16. BABEL 17. 18. 19. 20.

Demikian sejarah GOJU ASS ini disusun oleh pelaku sejarah, yaitu TANTO NUGROHO.
Semoga generasi muda GOJU ASS dapat mengetahui sejarah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai