Anda di halaman 1dari 16

PERSATUAN

PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
Nomor : 149A/SJ/PB. PERPANI/VII/2020
Lampiran : 1 berkas
Perihal : Pengantar SK 17A Tahun 2020

Kepada Yth,
Ketua Umum Pengprov. PERPANI se- Indonesia
di-
Tempat

Assalamualaikum Wr Wb.
Salam Sejahtera,

Dengan Hormat,

Bersama ini kami sampaikan SK nomor 17A Tahun 2020 tentang Kode Etik Persatuan Panahan
Indonesia (PERPANI).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, PB. PERPANI telah menunjuk 1 (satu) orang Pengurus
sebagai Person Incharge (PIC) yakni Bapak Infithar Fajar Putra, SE. AK., SH (Wakil Ketua Bidang
Organisasi PB. PERPANI), contact person : 0812 3992 277

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.


.

Jakarta, 10 Juli 2020

PENGURUS BESAR
PERSATUAN PANAHAN INDONESIA
Ketua Umum,
Sekretaris Jenderal,

Dr. Nyak Amir, M.Pd

Tembusan kepada Yth :


• Ketua Umum PB. PERPANI (sebagai laporan)
• Arsip

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION

Lampiran Surat Nomor : 149A /SJ/PB. PERPANI/VII/2020

DAFTAR NAMA PENGURUS PERPANI PROVINSI

1. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI ACEH


2. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI SUMATERA UTARA
3. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI SUMATERA BARAT
4. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI JAMBI
5. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI BANGKA BELITUNG
6. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI RIAU
7. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI KEPULAUAN RIAU
8. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI BENGKULU
9. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI SUMATERA SELATAN
10. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI LAMPUNG
11. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI BANTEN
12. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI DKI JAKARTA
13. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI JAWA BARAT
14. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI JAWA TENGAH
15. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
16. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI JAWA TIMUR
17. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI BALI
18. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI PERPANI NUSA TENGGARA BARAT
19. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI KALIMANTAN BARAT
20. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI KALIMANTAN TENGAH
21. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI KALIMANTAN TIMUR
22. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI KALIMANTAN SELATAN
23. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI KALIMANTAN UTARA
24. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI SULAWESI SELATAN
25. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI SULAWESI UTARA
26. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI SULAWESI TENGGARA
27. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI SULAWESI TENGAH
28. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI SULAWESI BARAT
29. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI MALUKU
30. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI MALUKU UTARA
31. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI PAPUA
32. KETUA UMUM PENGPROV. PERPANI PAPUA BARAT

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 17A Tahun 2020

TENTANG

KODE ETIK PERSATUAN PANAHAN INDONESIA (PERPANI)

PENGURUS BESAR PERSATUAN PANAHAN INDONESIA

MENIMBANG : a. Bahwa sehubungan dengan Program Kerja PB. PERPANI tahun 2020
– 2022, di pandang perlu membuat Kode Etik Persatuan Panahan
Indonesia (PERPANI).
b. Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut di atas, untuk tertib
administrasi dan organisasi dipandang perlu menerbitkan Surat
Keputusan pengukuhannya.

MENGINGAT : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PB. PERPANI Tahun
2020.
2. MUNASLUB PB. PERPANI Tahun 2020.
3. Hasil Rapat PB. PERPANI :
- Rapat Komisi Disiplin PB. PERPANI Tanggal 2 Juli 2020
tentang Kode Etik
- Rapat Pleno PB. PERPANI Tanggal 10 Juli 2020 tentang Kode
Etik

MEMPERHATIKAN : Peraturan Organisasi mengenai Kode Etik Persatuan Panahan


(PERPANI) adalah seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh
Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia yang disebut "PB"
berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional atau Musyawarah Luar
Biasa PB. PERPANI dan/atau yang ditentukan dan diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal itu dan
yang berlaku, serta wajib ditaati oleh semua anggota PERPANI.

MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN KODE ETIK PERSATUAN PANAHAN INDONESIA (PERPANI).

PERTAMA : Petunjuk mengenai, peraturan, ketetapan dan ketentuan dalam


oganisasi cabang olahraga panahan agar dapat dilakukan /
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
KEDUA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Surat Keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 10 Juli 2020
PENGURUS BESAR
PERSATUAN PANAHAN INDONESIA
Ketua Umum,

ILLIZA SA’ADUDDIN DJAMAL, SE

Salinan Skep ini disampaikan Kepada Yth;


• Ketua Umum KONI Pusat
• Ketua Umum KONI Provinsi se- Indonesia
• Ketua umum KONI Kabupaten / Kota se- Indonesia
• Seluruh Personalia PB. PERPANI
• Ketua Umum PERPANI Provinsi se- Indonesia
• Ketua umum PERPANI Kabupaten / Kota se- Indonesia
• Arsip

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
Lampiran Surat Keputusan PB. PERPANI
Nomor : 17A Tahun 2020
Tanggal : 10 Juli 2020

KODE ETIK
PERSATUAN PANAHAN INDONESIA (PERPANI)
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Kode Etik ini yang dimaksud dengan :

1. Persatuan Panahan Indonesia disingkat PERPANI adalah satu - satunya perkumpulan


Organisasi keolahragaan Panahan Nasional yang berwenang dan bertanggung jawab
mengelola, membina, mengembangkan, dan mengkoordinasikan setiap dan seluruh
pelaksanaan kegiatan olahraga panahan di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. PERPANI dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan Internasional dapat
berkoordinasi langsung dengan lembaga Internasional keolahragaan terkait.
3. PERPANI adalah Organisasi Olahraga Panahan yang tidak berafiliasi dengan kekuatan politik
manapun dan bersifat nirlaba.
4 PERPANI mempunyai Stuktur Organisasi yang didalamnya meliputi Pengurus, Pelatih, Wasit
dan Pemanah dan/atau Atlet binaan, Tim Komisi Disiplin.
5. Kode Etik PERPANI dan untuk selanjutnya akan disebut Kode Etik adalah seluruh kaidah
moral yang ditentukan oleh Perkumpulan Persatuan Panahan Indonesia yang disebut
"Perkumpulan" berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional atau Musyawarah Luar Biasa
Perkumpulan dan/atau yang ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua
anggota Perkumpulan dan semua orang yang menjalankan/ melaksanakan tugas sebagai
anggota meliputi Stuktur Organisasi, Pengurus, Pelatih, Atlet, Wasit, Director of Shooting,
Team Delegate, Penyeleksi Atlet/Pelatih/Wasit, Penyelenggara Lomba/ Kejuaraan Panahan
yang didalamnya meliputi Atlet, Pemanah, Pelatih dan Pengurus, selanjutnya akan disebut
“Klub/ Perkumpulan”.
6. Disiplin Organisasi adalah kepatuhan anggota Perkumpulan dalam rangka memenuhi
kewajiban-kewajiban terutama kewajiban administrasi dan kewajiban finansial yang telah
diatur oleh Perkumpulan.
7. Panahan adalah suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk menembakkan anak
panah.
8. Pemanah adalah individu yang melakukan kegiatan panahan baik untuk kegiatan prestasi
maupun untuk kegiatan hobi.
9. Atlet Pemanah adalah olahragawan panahan yang tergabung menjadi anggota PERPANI,
terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan untuk tujuan prestasi, selanjutnya
disebut “Atlet”.
10. Atlet Panahan adalah pemanah prestasi yang dibina dan dimiliki oleh Klub/ Perkumpulan dan
terdiri dari :
a. Atlet Nasional
Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
b. Atlet Provinsi
c. Atlet Kabupaten/Kota
d. Atlet Klub/ Perkumpulan
11. Domisili Pemanah/ Atlet adalah tempat tinggal seorang Atlet di suatu Kabupaten/ Kota yang
dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.
12. Pelatih adalah seorang yang memberikan latihan fisik, teknik, taktik, dan mental untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dan telah mempunyai sertifikat Pelatihan Panahan dari
PERPANI dan/ atau telah direkomendasi oleh PERPANI.
13. Pengurus Besar PERPANI adalah Pengurus Perkumpulan pada tingkat Nasional
yang mempunyai tugas dan kewajiban serta kewenangan untuk mewakili dan
bertindak atas nama Perkumpulan, baik di luar maupun di muka Pengadilan dan
berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia.
14. Pengurus PERPANI Provinsi adalah Pengurus Perkumpulan pada tingkat Provinsi
atau yang setingkat dengan itu dan berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
15. Pengurus PERPANI Kabupaten/Kota adalah Pengurus Perkumpulan pada tingkat
Kabupaten atau Kota berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten/ Kota.
16. Klub Panahan atau Perkumpulan Panahan anggota PERPANI Kabupaten/ Kota adalah
Organisasi Panahan yang berada di tengah-tengah masyarakat atau kelompok masyarakat
yang didirikan oleh masyarakat atau kelompok masyarakat yang memiliki hobi olahraga
Panahan dan berkedudukan di Kabupaten/Kota.
17. Dewan Pembina adalah merupakan bagian dari struktur organisasi perkumpulan disesuaikan
dengan kebutuhannya yang mempunyai tugas dan kewenangan dalam pembinaan organisasi
untuk:
a. Memberikan pertimbangan, saran, nasehat baik diminta maupun tidak, baik secara
perorangan maupun kolektif sesuai dengan tingkat kepengurusan masing-masing
tingkatan.
b. Dapat memberikan bantuan bersifat moril dan materil kepada organisasi baik diminta
maupun tidak diminta.
c. Membina supaya program dan kegiatan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PERPANI.
d. Melakukan pembinaan agar organisasi mempunyai wawasan ke depan sesuai dengan
kebutuhan dan tantangan pengembangan ilmu, masyarakat, Bangsa dan Negara
Indonesia.
18. Dewan Pakar adalah merupakan bagian dari struktur organisasi perkumpulan disesuaikan
dengan kebutuhannya yang bertugas untuk:
a. Memberikan pertimbangan, saran, nasehat baik diminta maupun tidak, baik secara
perorangan maupun kolektif sesuai dengan tingkat kepengurusan masing-masing.
b. Memberikan bantuan bersifat moril dan materil kepada organisasi baik diminta maupun
tidak diminta.
c. Memberikan nasehat perihal kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Panahan.
d. Memberikan saran-saran pertimbangan perihal panahan yang akan dijadikan
agenda kegiatan oleh PERPANI dalam menghadapi tantangan, pengembangan ilmu,
masyarakat, Bangsa dan Negara Indonesia;
19. Dewan Pengawas adalah merupakan bagian dari struktur organisasi perkumpulan
disesuaikan dengan kebutuhannya yang bertugas untuk :
a. Memberikan pengawasan, saran, nasehat baik diminta maupun tidak, baik secara
perorangan maupun kolektif sesuai dengan tingkat kepengurusan masing-masing.
b. Memberikan bantuan bersifat moril dan materil kepada perkumpulan baik diminta ataupun
tidak.
20. KOMISI DISIPLIN adalah Tim yang dibentuk oleh PB. PERPANI dalam rangka memutuskan
Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
atau memberikan SANKSI atas terjadinya pelanggaran KODE ETIK (KOE), pelanggaran
Peraturan Organisasi bagi para Pengurus, Pemanah/ Atlet dan Pelatih anggota PERPANI,
yang tugasnya adalah:
a. Melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan, pembenahan anggota dalam menjunjung
tinggi Kode Etik;
b. Memeriksa dan mengambil keputusan atas dugaan pelanggaran ketentuan Kode Etik
dan/atau disiplin organisasi, yang bersifat internal atau yang tidak mempunyai kaitan
dengan kepentingan masyarakat, secara langsung, pada tingkat akhir dan bersifat final;
c. Memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pengawas, Ketua beserta jajarannya dan
Sekretaris Jenderal atas dugaan pelanggaran Kode Etik oleh anggota perkumpulan.
21. Pengurus PERPANI Provinsi dapat membentuk Komisi Disiplin di wilayah Provinsinya yang
beranggotakan Pengurus PERPANI Provinsi yang cakap dan paham tentang AD/ART
PERPANI, Kode Etik dan Peraturan Organisasi PERPANI.
22. Surat Keputusan Pembentukan Komisi Disiplin tingkat Provinsi seperti yang dimaksud pada
Pasal 1 (satu) ayat 21 (duapuluhsatu) di atas dibuat dan ditandatangani oleh Ketua Umum
Pengprov PERPANI yang bersangkutan, setelah susunan anggotanya mendapat persetujuan
dari PB. PERPANI.
23. Mutasi adalah perpindahan Atlet dari satu Kabupaten/Kota ke Kabupaten/Kota lain dalam 1
(satu) Provinsi maupun ke Provinsi lain yang dapat dilakukan maksimal 1 kali perpindahan
dalam 4 (empat) tahun.
24. Tata Cara Mutasi/ Perpindahan Atlet sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 (satu) ayat
23 (duapuluhtiga) diatas akan diatur dalam Peraturan Organisasi tentang Mutasi Atlet.
25. Wasit adalah seseorang yang memiliki wewenang untuk mengatur jalannya suatu
Perlombaan/ Pertandingan olahraga; dalam hal ini tugas wasit adalah memastikan bahwa
Turnamen/Perlombaan/Kejuaraan dilakukan sesuai dengan Konstitusi dan Peraturan, dan
adil bagi semua Atlet.
26. Director of Shooting selanjutnya disebut DOS adalah individu yang ditunjuk untuk memimpin
dan mengatur jalannya perlombaan/ Kejuaraan Panahan yang tugasnya meliputi:
a. Mengontrol penembakan, mengatur waktu, dan urutan Atlet yang akan menempati garis
tembak.
b. Melaksanakan kontrol atas penggunaan peralatan audio, aktivitas fotografer, dan penonton
sehingga Atlet tidak terganggu.
c. Memastikan bahwa para penonton tetap berada di belakang penghalang yang melingkupi
venue.
d. Mempunyai kewenangan menerapkan tindakan keselamatan yang wajar yang dianggap
perlu.
27. Tehnical Delegate (Delegasi Teknis) selanjutnya disebut TD adalah individu yang ditunjuk
untuk memastikan bahwa aspek teknis Kejuaraan Panahan itu benar; sesuai dengan aturan-
aturan yang dibuat oleh PERPANI dan World Archery.
28. Penyelenggara lomba/ Kejuaraan Panahan, dalam hal ini adalah Klub/ Perkumpulan dibawah
PERPANI atau PERPANI Kabupaten/ Kota atau PERPANI Provinsi atau PB. PERPANI
sebagai penyelenggara kegiatan Kejuaraan Panahan yang bersifat Terbuka untuk anggota
PERPANI maupun Kejuaraan Resmi PERPANI yang mempunyai tugas dan fungsi
menyiapkan, memfasilitasi, menyelenggarakan dan melaksanakan Kejuaraan Panahan
sesuai dengan aturan-aturan PERPANI dan World Archery.
29. Pelanggaran adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh Pengurus, Pemanah/Atlet
dan Pelatih, Wasit, Penyelenggara lomba, DOS, TD yang melanggar ketentuan Kode Etik,
Peraturan Organisasi dan/atau disiplin organisasi.
30. Kewajiban adalah sikap, perilaku, perbuatan atau tindakan yang harus dilakukan Pengurus,
Pemanah/Atlet dan Pelatih dalam perkumpulan maupun orang lain dalam rangka

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
melaksanakan tugasnya.
31. Larangan adalah sikap, perilaku, perbuatan atau tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh
Pengurus, Pemanah/ Atlet dan Pelatih dalam Perkumpulan maupun orang lain dalam rangka
melaksanakan tugasnya.
32. Sanksi adalah suatu hukuman yang dimaksudkan sebagai sarana, upaya dan sifat pemaksa
ketaatan dan disiplin anggota Klub/ Perkumpulan maupun orang lain yang memangku dan
menjalankan tugas dalam menegakkan Kode Etik, Peraturan Organisasi dan Disiplin
Organisasi;
33. Eksekusi adalah pelaksanaan sanksi yang dijatuhkan oleh dan berdasarkan putusan Komisi
Disiplin yang telah mempunyai kekuatan tetap dan pasti untuk dijalankan.

BAB II
RUANG LINGKUP KODE ETIK
Kode Etik ini berlaku bagi seluruh anggota Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI) di seluruh
Indonesia meliputi Pengurus, Pelatih, Atlet, Wasit, Director Of Sooting (DOS), Technical Delegate
(TD), Penyelenggara Lomba, Penyeleksi Atlet, Klub/ Perkumpulan Panahan dalam menjalankan
tugas.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 3
HAK

1. Ketua Umum PB. PERPANI berhak/ mempunyai kewenangan menunjuk/ memberi mandat/
membuat SK 1 (satu) orang sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (PLT)/ Pejabat Sementara
(Caretaker) sampai terpilihnya Ketua Umum PERPANI Provinsi/Kabupaten/Kota yang baru
dengan batas waktu yang ditentukan sesuai Surat Tugas/Mandat/Keputusan.
2. Ketua Umum PERPANI Provinsi berhak/ mempunyai kewenangan menunjuk/ memberi
mandat/ membuat SK 1 (satu) orang sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (PLT)/ Pejabat
Sementara (Caretaker) sampai terpilihnya Ketua Umum PERPANI Kabupaten/Kota yang baru
dengan batas waktu yang ditentukan sesuai Surat Tugas/Mandat/Keputusan atas rekomendasi
PB. PERPANI.
3. Wakil Ketua dan/ atau Wakil-wakil Ketua Umum PB. PERPANI/Pengprov/Kabupaten/Kota
berhak menerima mandat sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) dari Ketua Umum sesuai
dengan tingkatannya.
4. Atlet Panahan PERPANI berhak untuk mengikuti Kejuaraan Panahan Open/ Terbuka yang
panitia pelaksanaannya telah direkomendasi oleh PERPANI sebagai penyelenggara lomba di
Kabupaten/ Kota/ Provinsi lain dengan cukup pemberitahuan dan laporan kepada Ketua Umum
PERPANI sesuai dengan tingkatannya.
5. Atlet Panahan PERPANI berhak untuk mengikuti Kejuaraan Panahan resmi PERPANI seperti
PON/ Kejurnas/ Porprov/ Porkab/Kota dan harus mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum
PERPANI disesuaikan dg keberadaan Atlet tersebut.
6. Atlet Panahan PERPANI dan/ atau Atlet Klub/ Perkumpulan berhak mengikuti pertandingan/
kejuaraan panahan yang diselenggarakan di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
dengan melakukan pemberitahuan dan/ atau pelaporan kepada Ketua Klub/ Perkumpulan dan
Ketua Umum PERPANI sesuai dengan tingkatannya, untuk mendapatkan rekomendasi yang
dapat dipergunakan untuk melengkapi persyaratan yang diperlukan.
7. Klub/ Perkumpulan Panahan berhak untuk mengikuti Kejuaraan Panahan resmi dan Kejuaraan
Panahan Terbuka yang direkomendasi oleh PERPANI penyelenggara lomba di Kabupaten/
Kota/ Provinsi lain dengan cukup pemberitahuan dan laporan kepada Ketua Umum PERPANI
sesuai dengan tingkatannya.
8. Atlet Panahan Klub/ Perkumpulan sebagai anggota PERPANI berhak untuk mengikuti
Kejuaraan Panahan resmi dengan mendapat rekomendasi dari Ketua Klub/ Perkumpulan dan
PERPANI disesuaikan dengan tingkatannya.
9. Klub/ Perkumpulan Panahan berhak untuk mendatangkan Pelatih Panahan dari luar negeri
dengan persetujuan/ rekomendasi PB. PERPANI.
10. Pengkab/ Kota/ Provinsi PERPANI berhak untuk mendatangkan Pelatih Panahan dari luar
negeri dengan persetujuan/ rekomendasi PB. PERPANI.
11. Pengkab/Kota PERPANI berhak untuk mengikuti Kejuaraan Panahan Open/ Terbuka yang
panitia pelaksanaannya telah direkomendasi oleh PERPANI sebagai penyelenggara lomba di
Kabupaten/ Kota/ Provinsi lain dengan cukup pemberitahuan dan laporan kepada Ketua Umum
PERPANI sesuai dengan tingkatannya.
12. Pengkab/Kota PERPANI berhak untuk mengikuti Kejuaraan Panahan resmi PERPANI seperti
PON/ Kejurnas/ Porprov/ Porkab/Kota dan harus mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum
PERPANI disesuaikan dg keberadaan Atlet tersebut.
13. Pengprov PERPANI berhak untuk mengikuti Kejuaraan Panahan Open/ Terbuka yang panitia
pelaksanaannya telah direkomendasi oleh PERPANI sebagai penyelenggara lomba di
Kabupaten/ Kota/ Provinsi lain dengan cukup pemberitahuan dan laporan kepada Ketua Umum
PERPANI sesuai dengan tingkatannya.
14. Pengprov PERPANI berhak untuk mengikuti Kejuaraan Panahan resmi PERPANI seperti
PON/ Kejurnas/ Porprov/ Porkab/Kota dan harus mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum
PERPANI disesuaikan dg keberadaan Atlet tersebut.
15. Pelatih PERPANI di semua tingkatan (PB. PERPANI/ Pengprov/ Pengkab/Kota/
Klub/Perkumpulan) berhak menjadi pelatih Tim Nasional/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota dengan
rekomendasi Ketua Umum PERPANI sesuai tingkatannya.
16. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI berhak untuk
melakukan pembelaan pada saat dilakukan sidang Komisi Disipin baik di sidang Komisi Disiplin
Provinsi maupun sidang Komisi Displin PB. PERPANI.
17. Atlet yang telah berdomisili di Kabupaten/ Kota yang dibuktikan dengan kartu Tanda Penduduk
dan Kartu Keluarga, dan dalam kurun waktu 2 (dua) tahun tidak mewakili Kabupaten/ Kota dan/
atau Provinsi domisili asal dalam event/ kejuaraan resmi PERPANI tingkat Nasional dan/atau
event/ kejuaraan resmi PERPANI tingkat Provinsi, dan/atau event/ kejuaraan resmi PERPANI
tingkat Kabupaten/ Kota, Atlet tersebut berhak mewakili Kabupaten/ Kota dan/ atau Provinsi
dimana dia berdomisili.
18. Kegiatan yang dimaksud pada Pasal 3 (tiga) ayat 14 (empatbelas) di atas harus memenuhi
Persyaratan dan Administrasi tentang Mutasi.

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
Pasal 4
KEWAJIBAN

Pengurus, Pelatih dan Pemanah/Atlet/Wasit/DOS/TD, Penyelenggara Lomba yang


memangku dan menjalankan Tugas wajib:
1. Pemanah/Atlet wajib bergabung dalam suatu organisasi cabang olah raga di
Klub/Perkumpulan di bawah PERPANI.
2. Atlet Tim Nasional (Timnas) wajib menandatangani surat pernyataan Pakta Integritas sesuai
dengan ketentuan PERPANI.
3. Klub/Perkumpulan wajib menandatangani surat pernyataan Pakta Integritas sesuai dengan
ketentuan PERPANI.
4. Pelatih adalah seorang yang bertugas untuk mempersiapkan program-program pelatihan,
keahlian, kemampuan teknik, strategi, taktik, fisik dan mental seorang olahragawan maupun
kelompok olahragawan. Pelatih wajib mempunyai sertifikasi panahan sesuai tingkatannya
5. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih/Wasit dan Klub/ Perkumpulan semua anggota PERPANI
wajib tunduk dan taat serta mematuhi AD/ART dan Peraturan Organisasi PERPANI.
6. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI pada
semua tingkatan tunduk dan taat serta mematuhi Peraturan KONI Pusat .
7. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI wajib
memiliki moral, akhlak serta kepribadian yang baik.
8. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI wajib
menjaga citra dan membela kehormatan Organisasi PERPANI.
9. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI wajib
bertindak jujur, penuh rasa tanggung jawab, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
Peraturan Organisasi PERPANI.
10. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI wajib
meningkatkan pelatihan dan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki.
11. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI wajib
mengutamakan pengabdian kepada kepentingan masyarakat dan Negara.
12. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI wajib
mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang selenggarakan oleh Organisasi
PERPANI, menghormati, mematuhi, melaksanakan setiap dan seluruh keputusan Organisasi
PERPANI.
13. Pengurus PERPANI Provinsi wajib melaporkan anggotanya (Kabupaten/ Kota) tentang masa
bakti dan SK yang dikeluarkannya kepada PB. PERPANI.
14. Pengurus PERPANI Kabupaten/ Kota wajib melaporkan anggotanya (Kabupaten/ Kota)
tentang masa bakti dan SK yang dikeluarkannya kepada Pengurus PERPANI Provinsi dengan
tembusan kepada PB. PERPANI.
15. Pengurus wajib menyeleksi Atlet yang mengikuti lomba tingkat Nasional atau Internasional,
Kabupaten/Kota dengan jujur dan sportif serta obyektif.
16. Pengurus wajib menyeleksi Pelatih tingkat Nasional dan daerah dengan jujur dan sportif serta
obyektif;
17. Pelatih wajib memiliki pengetahuan berbasis sport science dan memiliki sertifikat /
bersertifikat Pelatih Panahan dari PERPANI maupun yang telah di rekomendasi PERPANI.
18. Pelatih, Pemanah/Atlet wajib memiliki keterampilan olah raga khususnya panahan.
19. Wasit, DOS, TD, Penyelenggara Lomba wajib memahami memiliki ilmu pengetahuan dan
peraturan panahan yang serta mendapat sertifikat PERPANI dan wajib memiliki sertifikat
PERPANI.
20. Wasit, DOS, TD, Penyelenggara Lomba dalam menjalankan tugasnya wajib bertindak adil,
sportif dan tidak memihak;

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
21. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI wajib
memiliki sifat sportif, kreativitas.
22. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI wajib
memiliki kesehatan yang baik.
23. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit, DOS, TD, Penyelenggara Lomba dan Klub/
Perkumpulan anggota PERPANI wajib memiliki kemampuan dalam administrasi kepelatihan
dan pertandingan.
24. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit, DOS, TD dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI
memiliki emosional yang baik.
25. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI
menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam melaksanakan tugas dan
kegiatan sehari-hari serta saling memperlakukan rekan sejawat secara baik, saling
menghormati, saling menghargai, saling membantu serta selalu berusaha menjalin komunikasi
dan talisilaturahmi.
26. Pengurus, Pemanah/Atlet, Wasit, Pelatih dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI wajib
memperlakukan sesama Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Wasit Klub/ Perkumpulan dengan
baik, tidak membedakan status ekonomi, agama serta golongan dan/ atau status sosialnya.
27. Dalam hal Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI
menghadapi dan/atau menemukan kesalahan-kesalahan seperti kesalahan suatu tehnik
pelatihan, pelatihan yang membahayakan lingkungan di Pengurus Kabupaten/Kota pelatihan
atau penyalahgunaan alat panahan, penyalahgunaan pelatihan yang dilakukan oleh Pengurus,
Pemanah/Atlet, Pelatih dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI maka Pengurus,
Pemanah/Atlet, Pelatih dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI tersebut wajib
memberitahukan kepada rekan sejawat yang bersangkutan atas kesalahan yang dibuatnya
dengan cara yang tidak bersifat menggurui, melainkan untuk mencegah timbulnya hal-hal yang
tidak diinginkan atau melaporkan kepada Pengurus Kabupaten/ Kota tersebut dan/ atau ke
Komisi Disiplin.
28. Atlet yang mengikuti lomba tingkat Internasional, Nasional, Provinsi, Kabupaten dan Kota wajib
memiliki tanggungjawab terhadap segala persiapan baik sebelum maupun saat lomba.
29. Pelatih dan atlet memiliki tanggung jawab untuk memastikan keselamatan baik pada saat
pelatihan maupun perlombaan;
30. Pelatih memiliki kewajiban menjaga kehati-hatian dan kewaspadaan pemanah yang masih
dibawah umur dari bahaya penggunaan alat panahan saat pelatihan
31. Pelatih wajib memiliki rekomendasi dari orang tua/ keluarga Atlet dimana kesehatan dan
keselamatan pemanah/ Atlet mungkin dipertaruhkan;
32. Pelatih Tim Nasional (Timnas) wajib menandatangani surat pernyataan Pakta Integritas
sesuai dengan ketentuan PERPANI.
33. Pengurus, Atlet, Pelatih, wasit atau anggota PERPANI, harus bertindak sesuai dengan norma
agama dan norma di masyarakat;
34. Penyelenggara Pekan Olah raga baik Pengurus Besar, Pengurus Provinsi, Pengurus
Kabupaten/Kota, Klub/Perkumpulan atau penyelengara lainnya selaku penyelenggara dan
penanggungjawab penyelengaraan Pekan Olahraga wajib memperhatikan:
1. Kemampuan dan potensi penyelenggara.
2. Ketersediaan prasarana dan sarana.
3. Dukungan masyarakat setempat.
4. Memiliki izin dari PB PERPANI atau izin dari satu tingkat diatasnya.
5. Memiliki izin penyelengaraan dari instansi terkait.
6. Memperhatikan dan harus sesuai dengan Peraturan Perpani, KONI, World Archery.

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
BAB IV
Larangan Dan Sanksi
Pasal 5

1. Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Umum/ Sekretaris PERPANI tidak diperbolehkan/ dilarang


menerima mandat sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) apabila ada Wakil Ketua dan/
atau Wakil-wakil Ketua dalam Susunan Kepengurusan sesuai dengan tingkatannya.
2. Ketua Umum Definitif PB. PERPANI tidak diperbolehkan/ dilarang merangkap menjadi
Pengurus Definitif PERPANI Provinsi dan Pengurus Definitif PERPANI Kabupaten/ Kota
baik sebagai Ketua Umum, Sekretaris Umum/ Sekretaris maupun Bendahara Umum/
Bendahara dan larangan rangkap jabatan ini juga berlaku sebaliknya (Vice Versa).
3. Sekretaris Jenderal Definitif PB. PERPANI tidak diperbolehkan/ dilarang merangkap
menjadi Pengurus Definitif PERPANI Provinsi dan Pengurus Definitif PERPANI Kabupaten/
Kota baik sebagai Ketua Umum, Sekretaris Umum/ Sekretaris maupun Bendahara Umum/
Bendahara dan larangan rangkap jabatan ini juga berlaku sebaliknya (Vice Versa).
4. Bendahara Umum Definitif PB. PERPANI tidak diperbolehkan/ dilarang merangkap menjadi
Pengurus Definitif PERPANI Provinsi dan Pengurus Definitif PERPANI Kabupaten/ Kota
baik sebagai Ketua Umum, Sekretaris Umum/ Sekretaris maupun Bendahara Umum/
Bendahara dan larangan rangkap jabatan ini juga berlaku sebaliknya (Vice Versa).
5. Ketua Umum PERPANI di semua tingkatan (PB. PERPANI/ Pengprov/ Pengkab/ Kota)
dilarang merangkap menjadi Pelatih PERPANI di semua tingkatan maupun pelatih di Klub/
Perkumpulan anggota PERPANI.
6. Ketua Umum PERPANI di semua tingkatan (PB. PERPANI/ Pengprov/ Pengkab/ Kota)
dilarang merangkap menjadi Wasit PERPANI di semua tingkatan.
7. Ketua Umum PERPANI disemua tingkatan (PB. PERPANI/ Pengprov/ Pengkab/ Kota)
dilarang merangkap menjadi Atlet PERPANI.
8. Wasit PERPANI di semua tingkatan (PB. PERPANI/ Pengprov/ Pengkab/ Kota) dilarang
merangkap menjadi Atlet.
9. Ketua Klub/ Perkumpulan PERPANI dilarang merangkap menjadi Pelatih PERPANI di
semua tingkatan (PB. PERPANI/ Pengprov/ Pengkab/ Kota) maupun pelatih di Klub/
Perkumpulan anggota PERPANI.
10. Atlet, Pelatih, dan Pengurus dilarang menggunakan praktek doping dalam bentuk apapun
sesuai dengan ketentuan Anti Doping
11. Atlet PERPANI di semua tingkatan (Nasional/ Provinsi/ Kabupaten/Kota/
Klub/Perkumpulan) dilarang merangkap menjadi Pelatih PERPANI di semua tingkatan
maupun pelatih di Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI.
12. Atlet PERPANI di semua tingkatan (Nasional/ Provinsi/ Kabupaten/Kota/ Klub/
Perkumpulan) dilarang merangkap menjadi Wasit PERPANI di semua tingkatan.
13. Atlet Panahan PERPANI dilarang mengikuti seluruh Kejuaraan Panahan yang bukan di
bawah/ tidak direkomendasi oleh PERPANI.
14. Atlet tidak mempunyai kewenangan untuk mengatur Atlet lain dan Pelatih.
15. Atlet dilarang berpura-pura sakit disaat perlombaan dengan tujuan menguntungkan dirinya.
16. Atlet, petugas perlombaan kejuaraan dilarang memanipulasi nilai dan/ atau hasil lomba.
17. Atlet, Pelatih, Pengurus dan Penyelenggara Lomba dilarang melakukan diskriminasi antara
peserta berdasarkan ras, jenis kelamin, asal etnis, agama, pendapat filosofis atau politik,
status perkawinan atau alasan lainnya.

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
18. Atlet, Pelatih, Pengurus dan Penyelenggara Lomba dilarang melakukan semua bentuk
pelecehan terhadap peserta, baik fisik, mental, profesional atau seksual
19. Atlet, Pelatih, Pengurus, Penyelenggara Lomba dilarang dan semua orang yang
terakreditasi harus berhenti merokok, menggunakan atau berada di bawah pengaruh zat
memabukkan (alkohol, kanabinoid, dll.) saat berada di lapangan perlombaan/ Kejuaraan
dan zona yang ditunjuk lainnya
20. Pengurus atau Pelatih yang sedang bertugas sebagai perangkat perlombaan Kejuaraan
Panahan dilarang merangkap sebagai pelatih pendamping dalam Kejuaraan yg sedang
dilombakan.
21. Pelatih dilarang mengatur komposisi Tim Atlet khususnya Tim Beregu dan Tim Mixed untuk
kepentingan dirinya, yang bersifat nepotisme dan subyektif sehingga merugikan Pihak lain.
22. Pelatih dilarang memvorsir Atletnya untuk melakukan kegiatan fisik yang berlebihan
sehingga mengakibatkan cedera.
23. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI dilarang
melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang menjurus ke arah
timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama . Pengurus, Atlet, Pelatih, Klub/
Perkumpulan.
24. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih dan Klub/ Perkumpulan anggota PERPANI dilarang
mempekerjakan dengan sengaja orang yang masih berstatus karyawan/Pelatih di
Klub/Perkumpulan, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Klub/ Perkumpulan yang
bersangkutan.
25. Pengurus PERPANI Kabupaten/Kota dilarang menghalang-halangi masyarakat untuk
membuat organisasi perkumpulan panahan seperti Klub dan lainnya kecuali organisasi
masyarakat tersebut dibentuk tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga PERPANI, KONI, KOI, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PERPANI dan Peraturan World Archery (Peraturan Olahraga
Panahan Seluruh Dunia) dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,
kesusilaan dan peraturan umum.
26. Pengurus, Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional / Provinsi/ Kabupaten/ Kota dilarang
membuat persyaratan yang memberatkan dan menyulitkan Calon Ketua Umum PERPANI
di semua tingkatan dan Pengurus, Panitia Pelaksana harus tunduk dan taat serta mematuhi
AD/ART PERPANI dan Peraturan Organsisasi PERPANI demi sahnya pelaksanaan
Musyawarah Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota PERPANI.
27. Pengurus PERPANI Kabupaten/Kota PERPANI dan/atau Pengurus PERPANI Provinsi
dilarang menghalang-halangi Atlet melakukan Mutasi apabila seluruh Persyaratan dan
Administrasi sudah terpenuhi.
28. Pengurus PERPANI dilarang membuat Kode Etik sendiri yang bertentangan dengan Kode
Etik ini.

BAB V
SANKSI
Pasal 6

1. Sanksi yang dikenakan terhadap yang melakukan pelanggaran Kode Etik dapat berupa:
a. Teguran baik Lisan maupun Tertulis.
b. Peringatan.
c. Schorsing (pemecatan sementara) dari keanggotaan, pengurus, pelatih, atlet, Wasit.
d. Onzetting (pemecatan) dari keanggotaan, pengurus, pelatih,atlet, Wasit sampai dengan
waktu tertentu.

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
e. Pemberhentian dengan hormat.
f. Pemberhentian dengan tidak hormat.
2. Penjatuhan sanksi-sanksi sebagaimana terurai di atas terhadap anggota yang melanggar Kode
Etik disesuaikan dengan kuantitas dan kualitas pelanggaran yang dilakukan anggota tersebut.
3. Sanksi berupa pencabutan dan/ atau pembatalan medali atau juara dalam event/ kejuaraan
tersebut apabila Atlet terbukti melakukan doping, dan sanksi terhadap orang yang mengetahui
dan/ atau melakukan pembiaran Atlet tersebut melakukan doping.
4. Anggota PERPANI dapat diberhentikan sementara keanggotaannya oleh pengurus Propinsi
atau PB. PERPANI atas usulan Komisi Disiplin Provinsi atau Komisi Disiplin PB. PERPANI,
karena melakukan salah satu atau lebih perbuatan di bawah ini:
a. Melakukan perbuatan yang merupakan pelanggaran berat terhadap ketentuan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik dan keputusan yang sah dari perkumpulan.
b. Melakukan perbuatan yang mencemarkan, merugikan dan merendahkan nama baik
perkumpulan.
c. Menyalahgunakan nama perkumpulan untuk kepentingan pribadi.

BAB V
TATA CARA PENEGAKAN KODE ETIK
Pasal 7

1. Pengurus, Pemanah/Atlet, Pelatih, Klub/Perkumpulan dan lainnya selaku anggota PERPANI


atau masyarakat yang merasa dirugikan baik material maupun non material dapat melaporkan
secara tertulis kepada Komisi Disiplin Provinsi dengan melampirkan bukti-bukti.
2. Apabila Komisi Disiplin PERPANI Provinsi belum terbentuk, Prinsipal dapat melaporkan secara
tertulis kepada Komisi Disiplin PB. PERPANI dengan melampirkan bukti-bukti.
3. Tata Cara penyelenggaraan Sidang Komisi Disiplin PERPANI akan diatur dan dituangkan
dalam Peraturan Organisasi (PO) tersendiri.

BAB V
Pengawasan, Tugas, Pemeriksaan dan Penjatuhan Sanksi
Atas Pelaksanaan Kode Etik
Pasal 8

Pengawasan atas pelaksanaan Kode Etik itu dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Pada Tingkat Pertama pemeriksaan dilakukan oleh Pengurus Daerah, Pengurus Provinsi dan
Komisi Disiplin Provinsi.
b. Pada Tingkat Banding pemeriksaan dilakukan oleh Pengurus Provinsi, Pengurus PB PERPANI
dan Komisi Disiplin PB. PERPANI.
c. Bagi yang melanggar Kode Etik adalah pengurus PB. PERPANI dalam menjalankan tugas,
pemeriksaan dilakukan oleh Pengurus PB. PERPANI dan Komisi Disiplin PB. PERPANI.
d. Bagi yang melanggar Kode Etik adalah pengurus Provinsi PERPANI dalam menjalankan tugas,
pemeriksaan Tingkat Pertama dilakukan oleh Pengurus Provinsi PERPANI dan Komisi Disiplin
Provinsi.
e. Bagi yang melanggar Kode Etik adalah pengurus Provinsi PERPANI dalam menjalankan tugas,
pemeriksaan Tahap Banding oleh Pengurus PB. PERPANI dan Komisi Disiplin PB. PERPANI.
Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
TUGAS KOMISI DISIPLIN
Pasal 9

1. Komisi Disiplin berwenang melakukan pemeriksaan atas pelanggaran terhadap Kode Etik dan
menjatuhkan sanksi kepada pelanggarnya sesuai kewenangannya dan bertugas untuk:
a. Melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan, pembenahan anggota dalam
menjunjung tinggi ketentuan Kode Etik;
b. Memeriksa dan mengambil keputusan atas dugaan pelanggaran ketentuan Kode Etik;
c. Memberikan saran kepada Pengurus PERPANI, Dewan Pengawas Komisi Disiplin , Dewan
Pembina Komisi Disiplin, Penasehat Komisi Disiplin atas dugaan pelanggaran Kode Etik;
d. Memberikan laporan kepada Pengurus PERPANI, Dewan Pengawas Komisi Disiplin ,
Dewan Pembina Komisi Disiplin, Penasehat atas dugaan dan/atau hasil pemeriksaan atau
hasil putusan terhadap pelanggaran Kode Etik;
e. Dalam menangani atau menyelesaikan suatu kasus, anggota Komisi Disiplin harus tetap
menghormati dan menjunjung tinggi martabat yang bersangkutan, Selalu menjaga suasana
kekeluargaan, merahasiakan segala apa yang ditemukannya
f. Komisi Disiplin berhak menolak atau menerima pengaduan atas pelanggaran Kode Etik
setelah hasil pemeriksaan awal Komisi Disiplin menetapkan bahwa pengaduan tersebut
tidak termasuk kepada pelanggaran Kode Etik;
g. Komisi Disiplin tidak berhak menindaklanjuti hasil keputusan pelanggaran Kode Etik untuk
melaporkan secara Hukum.

2. Masa jabatan Komisi Disiplin adalah sama dengan masa jabatan Pengurus Provinsi atau
Pengurus PERPANI.

3. Komisi Disiplin Provinsi dan Komisi Disiplin PB. PERPANI merupakan komisi yang bersifat
otonom di dalam mengambil keputusan yang mempunyai tugas dan kewajiban untuk
memberikan bimbingan dan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan serta pentaatan Kode
Etik oleh para anggota di Kabupaten/kota dan Klub/ Perkumpulan dan seluruh anggota
PERPANI di Provinsi, dalam rangka menjalankan tugas dan kewajibannya Komisi Disiplin
berwenang untuk:
a. Memberikan dan menyampaikan usul dan saran yang ada hubungannya dengan Kode Etik
dan pembinaan rasa kebersamaan sesama anggota PERPANI.
b. Memberikan peringatan, baik secara tertulis maupun lisan secara langsung kepada para
anggota di daerah masing-masing yang melakukan pelanggaran atau melakukan
perbuatan yang tidak sesuai dengan Kode Etik atau bertentangan dengan rasa
kebersamaan para anggota PERPANI.
c. Memberitahukan tentang pelanggaran tersebut kepada pengurus Daerah, Pengurus
Provinsi, Komisi Disiplin Provinsi, Pengurus PB. PERPANI, Komisi Disiplin PB. PERPANI.
d. Mengusulkan kepada Pengurus Pusat untuk melakukan pemberhentian sementara
(scorsing) dari anggota perkumpulan yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik.
e. Menolak atau menerima pengaduan atas pelanggaran Kode Etik.

PEMERIKSAAN DAN PENJATUHAN SANKSI


Pasal 10

Pelanggaran Kode Etik, Eksekusi dan Sanksi-Sanksi diatur dalam Tata Cara Pemeriksaan dan
Penjatuhan Sanksi dilakukan oleh Komisi Disiplin berdasarkan Peraturan lain.

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com
PERSATUAN
PANAHAN INDONESIA
(PERPANI)

INDONESIA ARCHERY
ASSOCIATION
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11

1. Semua anggota PERPANI wajib menyesuaikan praktek maupun perilaku dalam menjalankan
tugasnya dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam peraturan dan/ atau Kode Etik ini.
2. Pengurus PB. PERPANI dan/ atau alat perlengkapan yang lain dari PERPANI atau anggota
yang ditunjuk oleh PB. PERPANI dengan cara yang dipandang baik berhak dan berwenang
untuk memberikan penerangan seperlunya kepada masyarakat tentang Kode Etik dan Komisi
Disiplin.
3. PB. PERPANI adalah satu-satunya yang membuat dan menerbitkan Kode Etik yang
diperuntukan untuk PERPANI seluruh Indonesia yang harus dilaksanakan, ditaati dan dipatuhi
oleh seluruh anggota PERPANI tanpa kecuali.
4. Demikian Kode Etik PERPANI ini di buat untuk dipatuhi dalam pelaksanaan dan Kode Etik
(KOE) PERPANI ini mulai berlaku sejak Tanggal Ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 10 Juli 2020
PENGURUS BESAR
PERSATUAN PANAHAN INDONESIA
Ketua Umum,

ILLIZA SA’ADUDDIN DJAMAL, SE

Sekretariat : Gedung PPKGBK - Lantai 2 Ruang 208, Jl. Pintu Satu Senayan No. 1 Gelora - Jakarta 10270
Telp/Fax; +62.21.25198836; Website: https://www.perpani.id; email: inaarchery@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai