Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

DOSEN

Dr. Abdul Gani, S.Pd., M.Pd.

Bazuri Fadilah Amin, S.Pd., M.Pd.

NAMA : Muhammad Ihsan Rafly Marfianto

NIM : 1603619021

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Sejarah Cabang Olahraga Taekwondo ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Dan penulis juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya .

Jakarta, 1 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Perumusan Masalah........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Taekwondo....................................................................................2
B. Perkembangan dan penyebarannya..............................................................2
C. Filosofi Sabuk Taekwondo..............................................................................3
D. Teknik Taekwondo…………………………………………………………..6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................8
Daftar Pustaka.................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Taekwondo merupakan salah satu jenis beladiri yang berasal dari Korea Selatan. Sejak beberapa
tahun ke belakang, popularitas seni beladiri ini semakin banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
Kurang sempurna rasanya apabila sudah banyak yang mengikuti beladiri ini namun belum tahu sejarah
dan asal-usul dari seni beladiri ini sendiri. Oleh karena itu, berikut kami sajikan mengenai asal-usul serta
sejarah salah satu seni beladiri terbesar di dunia ini.

Sebagaimana yang sudah disebutkan pada awal paragraf tadi, Taekwondo adalah salah satu cabang seni
beladiri yang berasal dari Negeri Gingseng, Korea Selatan. Oleh karena itu, tentu saja asal kata
Taekwondo juga berasal dari bahasa Korea, maknanya adalah:

Tae: Kaki, Kwon: Pukulan Gerakan, Do: Seni

Sehingga makna keseluruhan Taekwondo tersebut kurang lebih: Seni menggunakan kaki atau tangan
sebagai senjata untuk membela diri.

B. Perumusan Masalah

1. Apa pengertian sepatu roda?


2. Bagaimana sejarah sepatu roda?

3. Apa saja macam-macam sepatu roda?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Taekwondo
Taekwondo adalah salah satu jenis dari olahraga seni bela diri modern yang
berasal dari korea. Secara harafiah, taekwondo ini dari kata tae yaitu kaki untuk
menghancurkan dengan tendangan, kwon yaitu tangan untuk menghantam dan
mempertahankan diri dengan tangan, dan do berarti seni atau cara mendisiplinkan diri.
Jika disimpulkan, taekwondo adalah seni bela diri yang menggunakan teknik kaki
serta tangan kosong untuk menaklukan lawannya.

B. Perkembangan dan Penyebarannya


Sejarah mencatat, Taekwondo mulai muncul pada tahun 37M pada masa dinasti
Kogooryo di Korea. Pada saat itu, masyarakat menyebut seni beladiri ini dengan
beberapa nama yang berbeda, antara lain Subak, Taekkyon dan Taeyon. Sejak saat itu
hingga awal abad 20, Taekwondo masih digunakan untuk pertunjukkan acara-acara
budaya dan beladiri bagi para ksatria pada dinasti-dinasti saja.
Pada saat zaman penjajahan Jepang kepada Korea, perkembangan seni beladiri ini
sangat ditekan bersamaan dengan budaya-budaya tradisional lainnya. Hingga pada saat
Korea sudah merdeka di tahun 1945, rakyat Korea baru mulai mengembangkan dan
mengajarkan anak-anak mereka dengan seni beladiri Taekwondo ini.
Pada tahun 1973, seorang master Taekwondo yang bernama Kim Un Yong
mendirikan satu Federasi Taekwondo Internasional (World Taekwondo Federation) yang
bermarkas di Seoul, Korea Selatan. Semenjak saat itu, Taekwondo mulai dikenal oleh
dunia luar dan lebih dari 180 divisi pertahanan dari berbagai negara yang menggunakan
seni ini sebagai beladiri resmi untuk kesatuan polisi dan tentara mereka.
Tahun 1973 adalah tahun pertama kalinya kejuaraan Taekwondo kelas dunia
digelar.

2
Kejuaraan ini sangat menyita banyak perhatian berbagai negara, termasuk
Indonesia. Sehingga, pada tahun 1975 masuklah seni beladiri ini ke Indonesia.
Pada saat itu, ada 2 organisasi Taekwondo di Indonesia yang mewaliki kedua
aliran internasional. Aliran ITF diwakili dengan PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia)
dipimpin oleh Letjen Leo Lopulisa, sedangkan aliran WTF diwakili dengan FTI (Federasi
Taekwondo Indonesia) yang dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri.
Namun perpecahan ini tidak berlangsung lama. 5 tahun berselang, yaitu sekitar
tahun 80-an, KONI membuka peluang cabang olahraga untuk Taekwondo sebagai
anggotanya tetapi dengan syarat hanya ada satu wadah Taekwondo di Indonesia. Maka,
pada tahun 1981 kedua organisasi tersebut mengadakan musyawarah nasional yang
menghasilkan keputusan disatukannya kedua organisasi tersebut dalam satu organisasi
baru yang diberi nama Taekwondo Indonesia yang dipimpin oleh Letjen Leo Lupolisa
sebagai ketua umumnya.

C. Filosofi Sabuk Taekwondo

Sabuk yang diikatkan kepada para peserta Taekwondo (taekwondoin) dengan berbagai
macam warna bukanlah sabuk tanpa makna. Inilah makna sabuk yang ada di setiap
tingkatan Taekwondo:

Putih: Melambangkan awal atau dasar dari semua warna. Pada tingkatan ini para
taekwondoin mempelajari teknik dasar (gibon) 1.

Kuning: Melambangkan bumi. Di tingkatan ini mulai diajarkan dasar-dasar Taekwondo


(TKD) dengan kuat dengan mempelajari gibon 2 dan 3.

Hijau: Melambangkan pepohonan. Pada tingkatan ini, teknik-teknik dasar tadi mulai
dikembangkan dengan mempelajari taeguk 2.

3
Biru: Melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi yang bermaksud bahwa
taekwondoin harus mulai mengetahui makna apa yang telah dipelajari, dengan cara
memahami pelajaran taeguk 4.

Merah: Melambangkan matahari yang bermakna taekwondoin sudah harus bisa menjadi
pedoman bagi orang dan bisa mengontrol sikap, dengan mempelajari taeguk 6.

Hitam: Melambangkan kegelapan, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan


penguasaan diri. Pada sabuk ini, masih ada tingkatan 1-9 yang masih harus dijalani.

D. Teknik Taekwondo
Terdapat beberapa teknik dasar dalam taekwondo, diantaranya yaitu:

Kuda-Kuda (Seogi)
Ada beberapa macam sikap kuda-kuda dalam taekwondo, antara lain:
4

Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka)


Sikap Kuda-Kuda Terbuka terdiri atas
Naranhi Seogi, artinya sikap sejajar
Juchum Seogi, artinya sikap duduk
Ap Seogi, artinya sikap jalan pendek
Ap Kubi Seogi, artinya sikap jalan panjang
Dwit Kubi, artinya sikap kuda-kuda L
Beom Seogi, artinya sikap kuda-kuda harimau
Moa Seogi, artinya sikap kuda-kuda tertutup
Koa Seogi, artinya sikap kuda-kuda dengan kaki menyilang
Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus)
Kibon Junbi Seogi, artinya sikap kuda-kuda siap
Bojumeok Junbi Seogi, artinya sikap kuda-kuda siap dengan menutup kepalan

Pukulan (Jireugi)
Ada beberapa macam pukulan dalam dalam taekwondo, antara lain:
Yeop Jireugi, artinya pukulan dari samping
Chi Jireugi, artinya pukulan dari bawah ke atas
Dolryeo Jireugi, artinya pukulan mengait
Pyojeok , artinya pukulan dengan sasaran
Momtong Jireugi, artinya pukulan mengarah ke tengah (Mengarah ke ulu hati)
Are Jireugi, artinya pukulan mengarah ke bawah
Oreon Jireugi, artinya pukulan dengan menggunakan tangan kanan (dilakukan sambil
menendang atau Ap Chagi)
Eolgol Jireugi, artinya Pukulan mengarah ke atas (Mengarah ke kepala)
Dujumeok Jeocho Jireugi, artinya pukulan dengan dua kepalan membungkuk meninju
ke depan
5
Chetdari Jireugi, artinya pukulan ganda ke arah tengah
Dangkyo Teok Jireugi, artinya pukulan meninju rahang

Sabetan (Chigi)
Ada beberapa macam sabetan dalam taekwondo, antara lain:
Han Sonnal Mok Chigi, artinya sabetan dengan pisau tangan
Jebipoom Mok Chigi, artinya sabetan dari luar ke dalam dengan tangkisan pisau
tangan
Me Jumeok Naeryo Chigi, artinya sabetan dari atas ke bawah
Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi, artinya sabetan depan dengan bonggol atas kepalan
dengan sasaran bagian atas
Palkup Dollyo Chigi, artinya sabetan memutar dengan siku tangan
Palkup Pyojeok Chigi, artinya sabetan siku tangan dengan sasaran
Mureup Chigi, artinya sabetan dengan lutut
Deung Jumeok Bakkat Chigi, artinya sabetan dari dalam ke luar dengan bonggol atas
kepalan

Tendangan (Chagi)
Ada beberapa macam tendangan dalam taekwondo, antara lain:
Ap Chagi, artinya tendangan depan ke arah perut menggunakan kaki depan
Dollyo Chagi, artinya tendangan dari arah samping
Yeop Chagi, artinya tendangan samping menggunakan pisau kaki
Dwi Chagi, artinya tendangan belakang
Twieo Ap Chagi, artinya tendangan depan yang dilakukan sambil melompat
Twieo Dwi Chagi, artinya tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
Twieo Yeop Chagi, artinya tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
Dol”e Chagi, artinya tendangan mencangkul ke arah kepala dengan menggunakan
tumit
Dubal Dangsang Chagi, artinya tendangan dengan dua target sasaran
6

Goley / Nare Chagi, artinya tendangan ganda

Dwi Hurigi, artinya tendangan berputar melalui belakang


7

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Taekwondo adalah salah satu jenis dari olahraga seni bela diri modern yang berasal dari
korea. Sejarah mencatat, Taekwondo mulai muncul pada tahun 37M pada masa dinasti
Kogooryo di Korea. Pada saat itu, masyarakat menyebut seni beladiri ini dengan
beberapa nama yang berbeda, antara lain Subak, Taekkyon dan Taeyon

B. Saran
Taekwondo tidak hanya sebagai olahraga yang melatih kekuatan dan ketangkasan
melainkan tempat yang dimana kita menjadi sosok yang integritas, disiplin, dan belajar
bertanggung jawab atas hal yang telah kita ambil. Maka dari itu, Olahraga Taekwondo
sangat cocok untuk anak usia dini sebagai tempat berkembang mereka.
8

DAFTAR PUSTAKA

https://dosenpenjas.com/pengertian-taekwondo/
9

Anda mungkin juga menyukai