Taekwondo adalah sebuah seni bela diri yang kaya akan sejarah, budaya, dan filosofi.
Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke Korea dan telah mengalami transformasi yang
menarik dari seni bela diri tradisional hingga menjadi olahraga kompetitif yang diakui secara
internasional. Dengan akar sejarah yang dalam, taekwondo telah menjadi lebih dari sekadar
kumpulan teknik tendangan dan pukulan; ini adalah warisan kultural yang menggabungkan
nilai-nilai etika dan disiplin yang kuat.
Dalam kata pengantar ini, kita akan menyusuri sejarah taekwondo, memahami
perkembangannya dari awal hingga saat ini, dan menyoroti peran pentingnya dalam olahraga,
budaya, dan masyarakat. Dari akar yang muncul di Korea hingga menjadi cabang resmi
dalam Olimpiade, taekwondo telah menarik minat dan kekaguman orang di seluruh dunia.
Selain itu, kita akan melihat bagaimana taekwondo tidak hanya menjadi sarana untuk
belajar teknik-teknik bela diri, tetapi juga sebuah alat untuk mempromosikan disiplin,
pengembangan karakter, serta toleransi dan perdamaian di seluruh dunia.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah taekwondo, kita dapat lebih
menghargai warisan ini dan mengenali dampaknya yang luas di seluruh dunia. Terlebih lagi,
kita dapat merasakan nilai-nilai etika yang mendasari seni bela diri ini dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Farah Yasmin
Sejarah Taekwondo
Sebagaimana yang sudah disebutkan pada awal paragraf tadi, Taekwondo adalah
salah satu cabang seni beladiri yang berasal dari Negeri Gingseng, Korea Selatan. Oleh
karena itu, tentu saja asal kata Taekwondo juga berasal dari bahasa Korea, maknanya adalah:
Tae : Kaki
Kwon : Pukulan dengan tangan
Do : Sistem/Seni
Sehingga makna keseluruhan Taekwondo tersebut kurang lebih: Seni menggunakan kaki atau
tangan sebagai senjata untuk membela diri.
Sabuk yang diikatkan kepada para peserta Taekwondo (taekwondoin) dengan berbagai
macam warna bukanlah sabuk tanpa makna. Inilah makna sabuk yang ada di setiap tingkatan
Taekwondo:
Putih: Melambangkan awal atau dasar dari semua warna. Pada tingkatan ini para
taekwondoin mempelajari teknik dasar (gibon) 1.
Kuning: Melambangkan bumi. Di tingkatan ini mulai diajarkan dasar-dasar
Taekwondo (TKD) dengan kuat dengan mempelajari gibon 2 dan 3.
Hijau: Melambangkan pepohonan. Pada tingkatan ini, teknik-teknik dasar tadi
mulai dikembangkan dengan mempelajari taeguk 2.
Biru: Melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi yang bermaksud
bahwa taekwondoin harus mulai mengetahui makna apa yang telah dipelajari,
dengan cara memahami pelajaran taeguk 4.
Merah: Melambangkan matahari yang bermakna taekwondoin sudah harus bisa
menjadi pedoman bagi orang dan bisa mengontrol sikap, dengan mempelajari
taeguk 6.
Hitam: Melambangkan kegelapan, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan
penguasaan diri. Pada sabuk ini, masih ada tingkatan 1-9 yang masih harus
dijalani.
Teknik Dasar
Taekwondo juga memiliki teknik dasar sama seperti seni bela diri lainnya. Dalam
taekwondo terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai para atlet, yaitu kuda-kuda,
pukulan, tendangan, dan tangkisan. Berikut penejelasan singkatnya.
1. Kuda-kuda (seogi)
Sama seperti seperti seni bela diri yang ada di dunia, kuda-kuda adalah teknik dasar
dalam seni bela diri yang berfokus pada posisi kaki saat memijak atau menapak tanah. Dalam
taekwondo, sikap seogi dibagi menjadi tiga yaitu neolplyo seogi (sikap kuda-kuda terbuka),
moa seogi (sikap kuda-kuda tertutup), dan teuksu poom seogi (sikap kuda-kuda khusus).
Pukulan (jireugi) Ada banyak jenis pukulan yang berbeda dalam taekwondo. Salah satunya
adalah pukulan samping dalam taekwondo disebut yeup jiregui. Selain yeup jireugi ada
pukulan momtong jireugi (pukulan arah tengah), eolgeol jireugi (pukulan arah muka), dan
arae jireugi (pukulan arah bawah).
2. Pukulan (jireugi)
Ada banyak jenis pukulan yang berbeda dalam taekwondo. Salah satunya adalah
pukulan samping dalam taekwondo disebut yeup jiregui. Selain yeup jireugi ada pukulan
momtong jireugi (pukulan arah tengah), eolgeol jireugi (pukulan arah muka), dan arae jireugi
(pukulan arah bawah).
3. Tendangan (chagi)
Seperti diketahui, seni bela diri taekwondo lebih banyak menggunakan teknik tendangan atau
dalam bahasa Korea disebut chagi. Dilansir dari laman Krida Taekwondo Club, berikut jenis-
jenis tendangan dalam seni bela diri taekwondo.
Ap Chagi: Tendangan depan menggunakan kaki depan
Dollyo Chagi: Tendangan Menggunakan Punggung Kaki
Yeop Chagi: Tendangan samping menggunakan pisau kaki
Dwi Chagi: Tendangan belakang
Twieo Ap Chagi: Tendangan depan yang dilakukan sambil melompat
Twieo Dwi Chagi: Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
Twieo Yeop Chagi: Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
Dubal Dangsang Chagi: Tendangan dengan dua target sasaran
Goley / Narray Chagi: Tendangan ganda
Sip Chagi An Chagi: Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan
Are Maki Penriyti Chagi: Tendangan keliling.
Dwi Huryeo Chagi: Tendangan berputar melalui belakang.
Deol Chagi: Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
Aidan Dollyo Chagi: Tendangan Menggunakan Kaki Depan Ke Arah Perut
Mal Badat chagi:Tendangan menggunakan kaki belakang kearah depan sambil sambil
melompat kebelakang
4. Tangkisan (makki)
Tangkisan adalah teknik bertahan dalam taekwondo. Ada banyak jenis tangkisan
dalam taekwondo di antaranya adalah are makki (tangkisan ke arah bawah untuk menangkis
tendangan), eolgol makki (tangkisan ke arah kepala), an makki (tangkisan dari arah luar), dan
momtong an makki (tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah, arah
ke tengah dari luar ke dalam).
5. Sabetan (chigi)
Sabetan atau chigi merupakan teknik serangan yang dilakukan dengan ayunan lengan
tangan atau kaki, yaitu dengan kepalan tangan, telapak tangan, siku, lutut, maupun kaki.
Berikut adalah beberapa teknik sabetan dalam taekwondo.
Han Sonnal Mok Chigi: Sabetan dengan Pisau Tangan
Jebipoom Mok Chigi: Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan
Me Jumeok Naeryo Chigi: Sabetan dari Atas ke Bawah
Palkup Dollyo Chigi: Sabetan Memutar dengan Siku Tangan
Palkup Pyojeok Chigi: Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran
Kesimpulan
Kesimpulan sejarah taekwondo menunjukkan perjalanan panjang seni bela diri ini dari
asal usulnya di Korea hingga menjadi fenomena global yang dikenal dan dipraktekkan di
banyak negara. Taekwondo tidak hanya menjadi olahraga kompetitif, tetapi juga memiliki
nilai-nilai etika dan disiplin yang penting dalam pengembangan karakter individu.