Anda di halaman 1dari 13

Perwasitan Cabang Olahraga Taekwondo

Pengertian

Taekwondo merupakan salah satu jenis dari olahraga seni bela diri modern yang
berasal dari korea. Dan taekwondo ini berasal dari beberapa kata yakni kata tae yakni kaki
yang berarti menghancurkan dengan tendangan, kwon yakni tangan yang berarti menghantam
dan mempertahankan diri dengan tangan, serta do yakni seni yang berarti cara
mendisiplinkan diri. Dengan demikian, taekwondo merupakan seni bela diri yang
menggunakan teknik kaki serta tangan kosong untuk menaklukan lawannya.

Sejarah

Menurut catatan sejarah, taekwondo ini telah berkembang sejak tahun 37 Masehi,
tepatnya pada masa dinasti koogoryo di Korea. Pada masa itu, masyarakat menyebut
Taekwondo dengan nama yang berbeda-beda, seperti Subak, Taekkyon, Taeyon. Sejak saat
itu pula, taekwondo telah menjadi seni pertahanan bela diri yang digunakan para ksatria
dinasti Chosun kuno, kerajaan Shila, dan dinasti Koryo pada masa kejayaannya, serta
taekwondo juga kerap dijadikan pertunjukan acara ritual yang dilakukan oleh bangsa Korea.
Pada saat Korea meraih kemerdekaannya di tahun 1945, masyarakat Korea berusaha dengan
keras untuk mengembangkan seni bela diri taekwondo ini, karena taekwondo merupakan
salah satu seni bela diri tradisional Korea. Dan hingga akhirnya, taekwondo tumbuh dengan
pesat hingga keseluruh penjuru dunia dan telah dipertandingan di ajang terbesar olimpiade
empat tahunan.

Di tahun 1973, tepatnya pada tanggal 28 mei, terbentuklah suatu organisasi bernama
WTF (World Taekwondo Federation) yang bermarkas di Kukkiwon, Korea Selatan. Pada
waktu itu, Kim Un Yong ditunjuk sebagai presiden pertama dalam organisasi tersebut. Dan
sampai sekarang, WTF telah memiliki anggota lebih dari 186 negara di seluruh dunia.

Sejarah Taekwondo di Indonesia

Di nusantara sendiri, taekwondo dengan aliran WTF baru berkembang sekitar tahun
1975. Aliran taekwondo ini pertama kali dibawakan oleh Mauritsz Dominggus pada tahun
1972 bertempat di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun, pada tahun itu seni bela diri
taekwondo belum begitu berkembang dan populer sebab karate telah hadir lebih dahulu di
Indonesia.

Seperti adanya karate shindoka yang di populerkan oleh Simon Kaihena – Jopi Yan
Rainong – Hady Sugianto – William Giritz – Sukanda – Hasan Johan – Hendry Sanuri (Alm)
– Drs. Rosid M. Siregar (Alm) – Mujiman (Alm) dan Harry Tomotala (Perguruan Karate
PERKINO). Tokoh karate tersebut kemudian bergabung dengan Mauritsz Dominggus yang
berasal dari Ambon yang dimana beliau merupakan pemegang sabuk hitam taekwondo. Yang
menempuh ilmu di Belanda dan pada waktu itu mereka pun membentuk perguruan dengan
nama KATAEDO yang merupakan gabungan kata Karate dan Tae kwon-do.

Pada tanggal 15 Juli 1974 atas saran dari Prof. Kim Ki Ha yang merupakan ketua
asosiasi Korea di Indonesia, KATAEDO kemudian diganti namanya menjadi Institut Tae
kwon-do Indonesia atau disingkat sebagai INTIDO. Pada waktu itu Prof.Kim Ki Ha sebagai
seorang penasehat INTIDO dengan saran beliaulah INTIDO dipertemukan dengan Duta
Besar Korea Selatan serta kemudian beliau diutus ke Korea Selatan untuk mengikuti sidang
umum II WTF pada tanggal 27 Agustus 1975.

Pada waktu itu, Prof.Kim Ki Ha sedang memperjuangkan INTIDO agar dapat


diterima sebagai anggota WTF dengan persyaratan supaya INTIDO dirubah menjadi Federasi
Taekwondo Indonesia (FTI) serta Marsekal Muda (TNI) Sugiri sebagai ketua umumnya.
Kemudian, di tanggal 17 juni 1976, FTI resmi menjadi salah satu anggota WTF dengan
ditandatangani oleh presiden WTF yaitu Kim Un Yong.

Pada tahun 1976 Indonesia kemudian mendatangkan pelatih asal Korea Selatan dalam
rangka program peningkatan mutu dan juga prestasi Tae kwon-do Indonesia yang bernama
Kim yeong Tae Dan V. Beliau merupakan mantan juara dunia kelas berat. Seiring dengan
bertambahnya waktu, terdapat 2 organisasi besar yang mewadahi Taekwondo di indonesia
yakni FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang diketuai oleh Marsekal Muda Sugiri serta 
PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) ysng juga diketuai oleh Leo Lapulisa. FTI dan PTI
pada tanggal 28 Maret 1981 kemudian menggelar sebuah pertemuan yang bertajuk
Musyawarah Nasional I guna kemajuan Tae kwon-do fi Indonesia. Munas I tersebut
melahirkan suatu kesepakatan bersama yang bertujuan untuk menyatukan kedua Organisasi
tersebut ke dalam sebuah Organisasi Taekwondo. Yang hingga sekarang dapat kita kenal
dengan nama PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) yang telah diakui oleh WTF
dan KONI, dengan ketua umumnya Bapak Sarwo Edhie Wibowo serta dengan pelindung
langsung dari ketua KONI Pusat Bapak Surono.

Taekwondo pertama kali di perlombakan dalam Olimpiade di tahun 1992, dan


bertempat di Barcelona, Spanyol. Tetapi, pada waktu itu pertandingannya masih bersifat
eksibisi. Lalu, pada olimpiade selanjutnya tepatnya pada tahun 1996 bertempat di
Atlanta,Taekwondo pun mulai kembali dipertandingkan secara resmi. Pada Olimpiade
Barcelona 1992, ketika taekwondo masih dipertandingkan sebagai cabor eksibisi, Indonesia
juga turut serta menurunkan atlet terbaiknya dan sukses meraih prestasi yang sangat
membanggakan yaitu, 3 perak serta 1 perunggu. Hinggak kini taekwondo di indonesia terus
berkembang dan juga telah di pertandingkan di berbagai event akbar nasional seperti PON
(Pekan Olahraga Nasional).

Tiga materi dalam latihan :


1. Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan
pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti
diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi
timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea. Dalam
kejuaraan untuk kategori Poomsae / atau jurus dibedakan atas Beregu putra, Beregu
putri, Berpasangan.
2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai
sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya.
Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan
lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan
tusukan jari tangan.
3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar
atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik
serangan dan teknik pertahanan diri.

Fisosofi Sabuk Pada Taekwondo

 Putih, warna putih melambangkan kesucian, awal atau dasar dari semua warna, dan
juga sebagai lambang permulaan. Disini para taekwondoin mempelajari jurus dasar
(gibon atau basic) 1 dan 2.
 Kuning, warna kuning melambangkan bumi, disinilah para taekwondoin mulai
ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat serta mempelajari gibon 3. Sebelum naik
sabuk hijau, biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
 Hijau, warna hijau melambangkan hijaunya pepohonan atau kemakmuran, pada
waktu inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan serta mempelajari taeguk 2.
Sebelum naik ke sabuk biru biasanya taekwondoin naik ke sabuk hijau strip biru
terlebih dahulu.
 Biru, warna biru melambangkan warna birunya langit yang menyelimuti bumi
berserta seisinya, yang memberikan arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang
telah kita pelajari disinilah taekwondoin mempelajari taeguk 4. Sebelum naik sabuk
merah biasanya taekwondoin naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
 Merah, warna merah melambangkan matahari yang berarti bahwa kita mulai menjadi
pedoman untuk orang lain serta mengingatkan dan harus dapat mengontrol setiap
sikap dan juga tindakan kita disinilah taekwondoin mempelajari taeguk 6. S ebelum
naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan juga merah strip satu
dahulu. Maksud dari matahari sendiri ialah tingkatan di mana seorang sabuk merah
memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberikan ilmu atau
bimbingan.
 Hitam, dan warna terakhir yaitu hitam yang melambangkan akhir, kedalaman,
kematangan dalam berlatih serta penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam
mempunyai tahapan dari Dan 1 sampai Dan 9. Warna hitam juaga melambangkan
alam semesta atau dunia.

Warna Sabuk dan Jurus

 Sabuk Putih yaitu Basic atau  Sabuk Merah yaitu Taegeuk 6


Gibon 1  Sabuk Merah Strip Hitam 1 yaitu
 Sabuk Kuning yaitu Basic 2 dan 3 Taegeuk 7
 Sabuk Kuning Strip yaitu Taegeuk  Sabuk Merah Strip Hitam 2 yaitu
1 Taegeuk 8
 Sabuk Hijau yaitu Taegeuk 2  Sabuk Merah Hitam(Poom) yaitu
 Sabuk Hijau Strip yaitu Taegeuk 3 Koryo
 Sabuk Biru yaitu Taegeuk 4  Sabuk Hitam yaitu Koryo
 Sabuk Biru Strip yaitu Taegeuk 5  Sabuk Hitah Strip 1 yaitu Koryo
 Sabuk Hitam Strip 2 yaitu  Sabuk Hitam Strip 4 yaitu
Geumgang Pyongwon
 Sabuk Hitam Strip 3 yaitu  Sabuk Hitam Strip 5 yaitu Sipjin
Taebaek

Terminologi Tae Kwon Do :


o Sabeum = Instruktur o Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
o Sabeum Nim = Instruktur Kepala o Moumtong = Sasaran tengah
o Seonbae = Senior (Badan)
o Hubae = Junior o Arae = Sasaran bawah (Pinggang

o Tae Kwon Do Junshin = Prinsip kebawah)

Ajaran Tae Kwon Do o Kyungrye = Hormat

o Muknyeom = Meditasi o Chariot = Mempersiapkan Diri

o Dobok = Seragam Tae Kwon Do o Nici= Sekian

o Ti = Sabuk Latihan o Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat

o Oen = Kiri o Menicip = Pengawas Taekwondo

o Oreon = Kanan o Dobeon = Dua Kali

o Joonbi = istirahat o Sambeon = Tiga Kali

o Sijak = Mulai (Tanpa o Illjang = Satu


Komando(biasa dilakukan di o Yeejang = Dua
poomse)) o Samjang = Tiga
o Kalryeo = Stop (Sementara) o Sahjang = Empat
o Keysok = Lanjutkan o Ohjang = Lima
o Keuman = Selesai o Yukjang = Enam
o A Nee = Tidak o Chiljang = Tujuh
o Yee = Ya o Paljang = Delapan

Bagian Tubuh yang menjadi sasaran (Keup So)


1. Eolgol (Bagian Atas atau Kepala atau Muka) : Bagian yang termasuk eolgol
diantaranya adalah tulang belikat,wajah, kepala, dagu, jakun, tulang diantara mata,
bagian atas serta bawah bibir.
2. Momtong (Bagian Tengah atau Badan) : Bagian yang termasuk momtong adalah
perut, ulu hati,rusuk atau tulang iga, serta dibawah tulang rusuk dimana ginjal terletak
didalamnya.
3. Are (Bagian Bawah) : Bagian yang termasuk area adalah bagian tubuh pusar ke
bawah, diantaranya rongga bawah perut, selangkangan, paha bagian dalam, dan
kemaluan.

Bagian Tubuh yang digunakan untuk Menyerang & Bertahan

 Son atau Tangan  Mok atau Leher


 Pal atau Pergelangan Tangan  Bakat Palmeuk atau Lengan
 Joomeok atau Kepalan Tangan Bagian Luar
 Deung Joomeok atau Kepalan  An Palmook atau Lengan Bagian
Tangan Bagian Belakang Dalam
 Pyong Joomeok atau Kepalan  Pal Kup atau Siku Tangan
Bagian Jari Yg Dilipat  Bal atau Pergelangan Kaki
 Bam Joomeok atau Jari  Bal Nal atau Pisau Kaki
Tengah/Telunjuk Ditekuk  Bal Deung atau Punggung Kaki
 Sonal atau Pisau Tangan  Ap Chuk atau Telapak Kaki
 Batang Soon atau Bantalan  Dwi Chuk atau Tumit Kaki
Telapan Tangan  Mooreup atau Lutut

Teknik Teknik Dalam Taekwondo


A. Kuda-Kuda (SEOGI)
Sikap kuda-kuda di dalam seni bela diri taekwondo terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Neolpyo Seogi atau sikap kuda-kuda terbuka.
2. Moa Seogi atau sikap kuda-kuda tertutup.
3. Teuksu Poom Seogi atai sikap kuda-kuda khusus.

 Sikap Kuda-Kuda Terbuka diantaranya adalah sebagai berikut :


o Naranhi Seogi = Sikap Sejajar.
o Juchum Seogi = Sikap Duduk.
o Ap Seogi = Sikap Jalan Pendek.
o Ap Kubi Seogi = Sikap Jalan Panjang.
o Dwit Kubi = Sikap Kuda-Kuda L.
o Beom Seogi = Sikap Kuda-Kuda Harimau.
 Sikap Kuda-Kuda Tertutup diantaranya adalah sebagai berikut:
o Moa Seogi = Sikap Kuda-Kuda Tertutup.
o Koa Seogi = Sikap Kuda-Kuda Kaki Menyilang.
 SikapKuda-Kuda Khusus diantaranya adalah sebagai berikut:
o Kibon Junbi Seogi = Sikap Kuda-Kuda Siap.
o Bojumeok Junbi Seogi = Sikap Kuda-Kuda Siap dengan Menutup Kepalan.

B. Pukulan (JIREUGI)

 Yeop Jireugi yaitu Pukulan Samping


 Chi Jireugi yaitu Pukulan Dari Bawah Keatas
 Dolryeo Jireugi yaitu Pukulan Mengait
 Pyojeok Jireugi yaitu Pukulan dengan Sasaran
 Momtong Jireugi yaitu Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu
Hati)
 Are Jireugi yaitu Pukulan ke Bawah
 Oreon Jireugi yaitu Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil
Menendang (Ap Chagi)
 Eolgol Jireugi yaitu Pukulan ke Atas (Pukulan Mengarah ke Kepala)
 Dujumeok Jeocho Jireugi yaitu pukulan dua kepalan membungkuk meninju ke depan
 Chetdari Jireugi yaitu Pukulan ganda ke arah tengah
 Dangkyo Teok Jireugi yaitu Pukulan Meninju Rahang

C. Sabetan (CHIGI)

 Han Sonnal Mok Chigi yaitu Sabetan dengan Pisau Tangan


 Jebipoom Mok Chigi yaitu Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau
Tangan
 Me Jumeok Naeryo Chigi yaitu Sabetan dari Atas ke Bawah
 Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi yaitu Sabetan Depan dengan Bonggol Atas Kepalan
dengan Sasaran Atas
 Palkup Dollyo Chigi yaitu Sabetan Memutar dengan Siku Tangan
 Palkup Pyojeok Chigi yaitu Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran
 Mureup Chigi yaitu Sabetan dengan Lutut
 Deung Jumeok Bakkat Chigi yaitu Sabetan dari Dalam ke Luar dengan Bonggol Atas
Kepalan

D. Tusukan (CHIREUGI)

 Pyeonsonkeut Sewo Chireugi yaitu Tusukan dengan Telapak Tangan Tegak


 Pyeonsonkeut Upeo Chireugi yaitu Tusukan dengan Telapak Tangan Mendatar
 Kawison Keut Chireugi yaitu Tusukan dengan 2 Jari ke Arah Mata
 Hanson Keut Chireugi yaitu Tusukan dengan 1 Jari ke Arah Mata

E. Tendangan (CHAGI)

 Ap Chagi yaitu Tendangan depan ke arah perut menggunakan kaki depan


 Dollyo Chagi yaitu Tendangan dari arah samping
 Yeop Chagi yaitu Tendangan samping menggunakan pisau kaki
 Dwi Chagi yaitu Tendangan belakang
 Twieo Ap Chagi yaitu Tendangan depan yang dilakukan sambil melompat
 Twieo Dwi Chagi yaitu Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
 Twieo Yeop Chagi yaitu Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
 Dubal Dangsang Chagi yaitu Tendangan dengan dua target sasaran
 Goley / Nare Chagi yaitu Tendangan ganda
 Sip Chagi An Chagi yaitu Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan
aremaki
 Penriyti Chagi yaitu Tendangan keliling
 Dwi Hurigi yaitu Tendangan berputar melalui belakang
 Dol”e Chagi yaitu Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit

F. Tangkisan (MAKI)
 Are Maki yaitu Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
 Eolgol Maki yaitu Tangkisan ke arah kepala
 Bina Magi An Maki yaitu Tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk
ke dalam harus melalui lengan atas
 An Palmok Momtong Bakkat Maki yaitu Tangkisan ke arah lengan bawah
 An Makki yaitu Tangkisan ke tengah dari luar ke dalam
 Bakkat Makki yaitu Tangkisan ke tengah dari dalam ke luar
 Sonnal Momtong Makki yaitu Tangkisan ke tengah dengan pisau tangan
 Batang Son Momtong An Makki yaitu Tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan
telapak tangan
 Kawi Makki yaitu Tangkisan menggunting
 Sonnal Bitureo Makki yaitu Tangkisan melintir dengan satu pisau tangan
 Hecho Makki yaitu Tangkisan ganda ke luar
 Eotgoreo Arae Makki yaitu Tangkisan silang ke arah bawah
 Wesanteul Makki yaitu Tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar

Peraturan Taekwondo

Format pertandingan taekwondo dalam perkembangannya meliputi 8 kelas berdasarkan


berat badan untuk masing-masing kategori baik putra dan putri. format yang digunakan
adalah sistem gugur untuk menentukan pemenang medali emas dan perak. Di SEA Games
biasanya mempertandingan kelas sparing, patterns dan self defense. Peraturan penilaian yang
ditentukan oleh World Taekwondo Federation (WTF) dan Federasi Taekwondo Internasional
(ITF kurang lebih adalah sama. contoh, serangan kepada tangan hingga kepala
diperbolehkan.dalam Pertandingan taekwondo dihitung dengan sistem pemberian poin untuk
setiap serangan yang sah dan menguranginya untuk setiap penalti. Penilaian yang umum
adalah 5 hingga 7 poin dan 1 poin pengurangan per penalti. Terakhir adalah penggunaan area
kompetisi yang beragam, namun lazim dipakai untuk ukuran matras taekwondo 9x9 meter
atau 8x8 meter.

o Kelas yang dipertandingkan di pertandingan taekwondo untuk kategori Kyorugi /


fight:
Kelas Kyorugi Putri Kelas Kyorugi Putra
46 kg 54 kg
46-49 kg 54-58 kg
49-53 kg 58-63 kg
53-57 kg 63-68 kg
57.62kg 68-74 kg

62.67kg 74-80 kg

67-73 kg 80-87 kg
>73 kg >87 kg

a. Poomsae
o Kelas yang dipertandingkan di pertandingan taekwondo untuk kategori
Poomsae/jurus: Beregu putra, Beregu putri, Berpasangan.
o Peraturan pertandingan mengacu pada peraturan terbaru “World Taekwondo
Federation Rules an Interpetation”
o System pertandinggan menggunakan “Cut of Robin” atau system turnamen
penyisihan tunggal.
o Materi yang dimainkan dan urutan bertanding ditentukan dari hasil undian pada
waktu technical meeting.
o Pertandingan dilaksanakan dalam 2 session.
o Session I memainkan wajib 1, Session II memainkan wajib 2.
o Pemenang sesuai urutan yang memperoleh point terbanyak.
o Tiap peserta maksimal memainkan 2 kategori poomsae
o Untuk poomsae minimal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) peserta. Jika kurang
makan akan dinyatakan sebagai eksebisi
o Atlet Poomsae minimal penyandang sabuk biru
o Panitia tidak melayani protes.

b. Kyorugi
o Kelas yang dipertandingkan di pertandingan taekwondo untuk kategori Kyorugi /
fight:

Kelas Kyorugi Putri Kelas Kyorugi Putra


46 kg 54 kg
46-49 kg 54-58 kg
49-53 kg 58-63 kg
53-57 kg 63-68 kg
57.63kg 68-74 kg

62.68kg 74-80 kg

67-73 kg 80-87 kg
>73 kg >87 kg

o Peraturan pertandingan menggunakan peraturan terbaru yang mengacu pada


“World Taekwondo Federation Competiition Rules” dan akan dijelaskan pada saat
technical meeting
o System pertandingan menggunakan system gugur
o Untuk Kyorugi mininal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) orang. Jika kurang maka
o akan dinyatakan eksebisi
o Atlet Kyorugi minimal penyandang sabuk hijau
o Panitia tidak melayani protes

Durasi pertandingan :
Setiap pertandingan taekwondo terdiri dari 3 ronde yang masing-masing
waktunya 2 menit. Apabila hasil 3 ronde ini imbang, maka pertandingan dilanjutkan
dengan ronde ke-4 selama 2 menit setelah kedua peserta diistirahatkan 1 menit. Ini
peraturannya. Jadi jangan sampai ada penonton yang minta waktu 3 x 1jam atau usul
tambahan 10 ronde kalau imbang

Teknik dan Wilayah Sasaran :


Teknik yang diperbolehkan hanya 2, yaitu teknik tangan dengan cara
memukul dengan kepalan tangan menggunakan bagian depan dasar dari jari telunjuk
dan jari tengah. Artinya, cara-cara lain menggunakan tangan pun, misalnya jenggut,
kuntaw atau menempeleng , diharamkan. Kalau ngotot juga, malah bisa diusir oleh
semua orang yang ada di GOR. Teknik lain yang dibolehkan adalah hanya dengan
kaki,yaitu menendang dengan bagian bawah tulang mata kaki. Meski menggunakan
kaki juga, menginjak dan menjepit, hukumnya dilarang.
Sasaran yang diperbolehkan adalah badan dan muka. Untuk badan adalah untuk
daerah yang dilindungi oleh pelindung badan (body/trunk protector), kecuali
sepanjang tulang belakang. Jadi, ujug-ujug menyergap dari belakang dan menendang
bokong, bisa dianggap orang ngaco. Sedangkan serangan ke muka, adalah untuk
seluruh bagian muka dengan tangan atau kaki. Kalau ada yang nafsu sampai
menghajar muka dengan tangan atau neke, maka dipastikan itu bukan Taekwondoin,
tetapi preman. Harap dicatat, pukulan atau tendangan yang dihitung hanya yang
sesuai dengan teknik dan tepat perkenaan di sasaran. Kalau hanya serang 1cm meleset
dari sasaran, namanya pukulan atau tendangan angin dan oleh juri dianggap sebagai
angin lalu alias nilainya 0.

Pelanggaran dan Penalti :


Di pertandingan Taekwondo, ada dua jenis hukuman yang diberikan atas
pelanggaran, yaitu Kyong-go (peringatan), dan Gam-jeom (pemotongan) berupa
pengurangan 1 poin. Dua kali kyong-go dihitung dengan 1 Gam-jeom, artinya pelaku
dikurangi 1 poin. Pelanggaran yang menyebabkan Kyong-go cukup banyak,antara
lain, keluar dari batas area pertandingan, menghindari pertandingan, mencengkeram-
memegang-mendorong lawan, menyerang bagian bawah pinggang, pura-pura cidera,
menyundul atau menyerang dengan lutut, memukul muka lawan dengan tangan,
berkata tidak pantas. Gam-jeom diberikan karena menyerang lawan setelah aba-aba
kal-yeo (break), menyerang lawan yang sudah jatuh, membanting hingga jatuh,
sengaja memukul muka dengan tangan, mengganggu jalannya pertandingan, berkata
dengan sangat tidak pantas. Kyong-go dan Gam-jeom diperhitungkan pada
keseluruhan tiga ronde. Kontestan dianggap kalah, bila terkena potongan nilai sampai
4 poin

Point yang sah :


Nilai atau point dianggap sah apabila serangan mengenai sasaran seperti yang
yang dijelaskan di atas, menggunakan teknik yang benar, dan tenaga yang kuat. Kalau
hanya sekadar mengusap-usap muka, yang melakukannya dianggap orang kurang
kerjaan.
Kontestan akan mendapat tambahan nilai satu (1) bila lawannya knock down dan
referee menghitung. Nilai akhir adalah hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh
pada 3 ronde. Untuk menghindari trik, misalnya berpura-pura , tenden-tendengan
mengenai muka lawan dianggap poin asal tekniknya memenuhi syarat.
Poin juga dianggap sah apabila diberikan minimal 3 orang hakim (judge) dan
diberikan segera setelah terjadinya kontak yang sah. Jika pemberian poin tertunda
atau tidak segera,maka poin menjadi tidak sah.
Sudden death dan Superioritas :
Pada ronde sudden death, pemenangnya adalah kontestan yang terlebih dahulu
mendapat poin yang sah, atau jika lawan terlebih dahulu mendapatkan pengurangan
poin. Jika masih imbang sampai selesai ronde ke-4, maka pemenang diputuskan
berdasarkan superioritas oleh seluruh referee.

Keputusan menang :
Ada beberapa macam kemenangan, yaitu Knock Out (KO), referee stop
contest, menang selisih skor akhir, poin gap (unggul 7 poin atas lawan), poin ceiling
( lebih dulu mencapai poin 12), menang karena lawan mengundurkan diri, lawan
terkena diskulalifikasi, dan karena lawan terkena hukuman.

Begitulah informasi tentang olahraga beladiri taekwondo. Semoga dengan pemahaman ini,
kalian dapat menyaksikan pertandingan olahraga asal "Negeri Ginseng" itu semakin
mengasyikkan.

Anda mungkin juga menyukai