Anda di halaman 1dari 2

Nama : Detty Asna Fauziah

NPM : 150510170045
Fakultas/Prodi : Pertanian/Agroteknologi
Seni Beladiri Taekwondo
Taekwondo merupakan bela diri yang berasal dari negeri ginseng alias Korea. Selain
merupakan olahraga nasional Korea, olahraga ini juga dipertandingkan pada Olimpiade. Satu
hal unik yang menjadi ciri khas Taekwondo adalah bela diri ini lebih banyak menggunakan
gerakan kaki atau tendangan.
Dalam bahasa Korea, Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”; Kwon
berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi dapat diartikan Taekwondo adalah
seni bela diri yang menggunakan tangan dan kaki untuk mempertahankan diri. Para praktisi
Taekwondo biasa disebut sebagai Taekwondoin.

Menurut sejarah, Taekwondo berkembang sejak tahun 37 Masehi, dan menjadi bela diri
andalan para ksatria pada masa itu. Pada masa dinasti Kogooryo di Korea. Masyarakat
menyebutnya dengan nama berbeda, yaitu Subak, Taekkyon, taeyon. Tae kwon-do kerap
dijadikan pertunjukan acara ritual yang dilakukan oleh bangsa Korea, bela diri Tae kwon-do
menjadi senjata bela diri andalan para ksatria. Sejarah panjang Korea pada dinasti Chosun
kuno, kerajaan Shila, dan dinasti Koryo pada masa kejayaannya. Pada tahun 1945 pada saat
Korea merdeka, rakyat Korea berusaha mengembangkan Taekwondo sehingga dapat diterima
dan akhirnya berkembang pesat diseluruh dunia.

Tiga Materi Dalam Berlatih:

1. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan
pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti
diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur
yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea
2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai
sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek
sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain.
Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari
tangan.
3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau
poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan
teknik pertahanan diri.

Taekwondo memiliki 6 tingkatan yang berbeda yang dibedakan berdasarkan warna pada
sabuknya. Tingkatannya adalah:

1. Putih sebagai dasar/permulaan dalam teknik Taekwondo. Sabuk putih dalam Taekwondo
memiliki arti kesucian.

2. Kuning melambangkan bumi, dimana pada tingkatan ini mulai ditanamkan dasar-dasar
Taekwondo. Dari sini, para Taekwondoin akan naik ke sabuk kuning strip hijau sebelum naik
ke sabuk hijau.

3. Hijau melambangkan pepohonan yang berarti dasar-dasar Taekwondo mulai ditumbuh


kembangkan. Sebelum menuju tingkat berikutnya, para Taekwondoin akan naik ke hijau strip
biru.

4. Biru memberi arti bahwa para Taekwondoin sudah harus mengetahui apa yang mereka
pelajari, karena itu biru dalam Taekwondo melambangkan langit. Tingkat berikutnya
adalah biru strip merah.

5. Merah melambangkan matahari, dan menunjukan bahwa Taekwondoin tersebut sudah


senior dan dapat menjadi contoh bagi orang lain. Sebelum naik ke tingkat paling atas,
biasanya para Taekwondoin akan melewati merah strip satu, atau merah strip dua terlebih
dahulu. Pada tingkat merah strip dua, Taekwondoin sudah bisa dipanggil Sabeum, yang
berarti instruktur.

6. Hitam adalah sabuk paling puncak dalam sabuk Taekwondo yang melambangkan
kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri. Hitam memiliki tingkat lanjut yang disebut
“Dan”, mulai dari Dan 1 hingga 9. Ketika mencapai Dan 5, biasanya para Taekwondoin akan
dipanggil Sabeum Nim atau intruktur kepala.

Anda mungkin juga menyukai