Anda di halaman 1dari 8

SOSIOLOGI OLAHRAGA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Asep Suharta M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Mikhael Fernando Hulu

Nim : 6223311003

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan

T.A 2022/2023
TUGAS RUTIN 2
MATA KULIAH SOSIOLOGI OLAHRAGA

Bit.ly/tugas_sosiologi_or

TOPIK:
OLAHRAGA DAN BUDAYA

 Carilah Jenis-jenis Olahraga yang menjadi ciri khas daerah/provinsi/kab/kota tertentu sebagai
produk dari budaya, minimal 5 Jenis Olahraga dari Beberapa Daerah. Disertai ilustrasi gambar
Deskripsikan secara Singkat Tentang Olahraga Tersebut. Misalnya Olahraga Loncat Batu dari
Nias, Apa, Bagaimana?

 Rumuskanlah Nilai-Nilai Sosial/Budaya dalam Cabang Olahraga Tertentu (Sepak bola, voli,
bulutangkis,m silat, karate, dlsb). Pilih salah satu cabang yang Kalian Minati. Deskripsikan dalam
1 s.d 2 halaman disertai ilustrasi gambar.

Jawab :

1. Pathol, Pathol adalah salah satu jenis olahraga tradisional yang mirip dengan gulat. Olahraga
ini muncul dan berkembang di Sarang, wilayah Rembang, Jawa Tengah. Syarat untuk mengikuti
olahraga ini adalah memiliki tubuh yang seimbang dengan calon lawan, dan kemudian kedua
pihak saling berusaha mengunci lawan. Siapa yang bisa memberikan kuncian paling lama, maka
dialah pemenangnya. Olahraga ini merupakan salah satu ujian untuk mencari calon prajurit dan
ksatria pada zaman Kerajaan Majapahit dulu. Jadi tak hanya untuk kesehatan, dahulu olahraga
pathol juga jadi kebanggaan karena bisa membantu menaikkan taraf hidup keluarga pasukan.
Gulat pathol saat ini sering digunakan sebagai pengiring berbagai ritual kepercayaan, seperti
menjelang purnama atau menjelang upacara sedekah laut.
2. Jemparingan

Di Yogyakarta, terdapat satu jenis olahraga tradisional yang sudah dilestarikan secara
turun temurun sejak abad ke-17, lho. Nama olahraganya adalah jemparingan. Olahraga ini
sudah ada sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Dalam Bahasa Jawa,
jemparingan dapat diartikan sebagai panahan .Nah, berbeda dengan olahraga panahan pada
umumnya yang dilakukan sambil berdiri, jemparingan dilakukan dalam posisi duduk
bersila.Pemanah juga tidak membidik di depan mata, melainkan dengan memposisikan
busur di depan perut.Sehingga bidikan didasarkan pada perasaan memanah. Siapa yang
paling banyak berhasil melepaskan anak panah tepat sasaran, dialah
pemenangnya.Jemparingan tak hanya dipandang sebagai olahraga, namun juga kaya akan
nilai tradisi dan filosofis. Ya, olahraga ini dianggap memiliki nilai-nilai ksatria.Empat
nilai ksatria tersebut adalah sawiji yang artinya konsentrasi, greget yang berarti semangat,
sengguh berarti percaya diri, dan ora mingkuh yang artinya memiliki rasa tanggung
jawab.

3. Egrang, Olahraga ini awam dilakukan di daerah-daerah di Jawa, dan bisa dimainkan oleh
orang dewasa maupun anak-anak. olahraga tradisional yang mengandalkan keseimbangan untuk
melakukannya. Sebenarnya egrang lebih condong dikategorikan sebagai permainan dibanding
olahraga kompetisi atau yang lain. Pada permainan ini, pemain akan berusaha berdiri di atas dua
bilah bambu yang sudah diberikan tempat berpijak, kemudian berusaha berjalan sambil menjaga
keseimbangan.
4.Olahraga Air,Pacu Jalur

Pacu jalur merupakan salah satu olahraga tradisional jenis balapan yang berasal dari wilayah
Kepulauan Riau. Secara epistimologi pacu jalur berasal dari bahasa setempat. Dimana kata jalur
berarti ‘perahu’. Sehingga secara keseluruhan pacu jalur berarti pacu perahu. Olahraga
tradisional pacu jalur dilakukan di permukaan sungai dengan panjang lintasan sekitar satu
kilometer. Waktu pelaksanaan pacu lajur biasanya pada perayaan kemerdekaan Indonesia setiap
tahun. Sungai yang menjadi tempat perlombaan pacu jalur adalah sungai Batang Kuantan.
Spesifikasi perahu yang digunakan dalam perlombaan berkisar dari panjang 25 sampai 40 meter.
Sementara lebar perahu kisaran 1,3 sampai 1,5 meter. Tergantung jumlah pemain dalam setiap
kelompok yang ikut perlombaan. Biasanya perahu bisa memuat sekitar 40 sampai 60 orang di
atasnya. Perahu-perahu yang digunakan juga telah dihiasi dengan berbagai pernak pernik cerah
untuk menambah semarak perlombaan. Adapun peserta di atas perahu memiliki tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Komandan memiliki tugas untuk memberi instruksi kepada
anggota lain. Pengemudi perahu bertanggung jawab pada tugasnya sendiri begitupun para
pendayung. Ada juga penyanyi yang bertugas menyanyikan lagu sepanjang perlombaan. Lagu
yang mereka nyanyikan menjadi patokan bagaimana irama kayuhan dari para pendayung.

5. Lompat Batu, Berasal dari Kepulauan Nias, Sumatera Utara, olahraga ini disebut dengan
zawo-zawo oleh masyarakat lokal. Konon awal mula olahraga ini dilakukan adalah sebagai
taktik Suku Nias dalam berperang dan memberikan kejutan, di mana batu yang ditumpuk adalah
benteng-benteng yang disusun untuk bertahan. Pasukan kemudian harus bisa melompati benteng
ini, dan terjun ke medan perang dengan semangat dan kekuatan penuh dari ketinggian. Hingga
saat ini zawo-zawo atau lompat batu masih dipraktekkan oleh masyarakat Nias sebagai bentuk
pelestarian budaya. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan ketika ada ritual tertentu, salah satunya
adalah persiapan seorang pemuda yang akan melangsungkan upacara pernikahan.

2. Olahraga Taekwondo
Taekwondo (Hangul: 태권도; Hanja: 跆拳道, juga dieja sebagai Tae Kwon Do atau Tae
Kwon-do) adalah seni bela diri asal Korea Selatan yang juga sebagai olahraga nasional
Tiongkok. Taekwondo adalah salah satu seni bela diri terkenal dunia yang
dipertandingkan di olimpiade. Dalam bahasa Korea, Hanja untuk kata Tae berarti
"menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti
"jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diartikan sebagai "seni tangan dan kaki" atau
"cara kaki dan kepalan". Kepopuleran Taekwondo telah menyebabkan seni ini
berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, Taekwondo
adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, hiburan, dan filsafat.
Biasanya para Taekwondoin menyapa seseorang di media sosial dengan sebutan
Kyongrye.

Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi
Taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu
sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar
untuk melumpuhkan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar,
45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan;
tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, melewati dan
menjatuhkan, sering kali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan
Taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan
dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan pada teknik pergulatan. Menurut
sejarah Taekwondo berkembang sejak tahun 37 Masehi. Pada masa dinasti Goguryeo di
Korea. Masyarakat menyebutnya dengan nama berbeda, yaitu Subak, Taekkyon, Taeyon.
Taekwondo kerap dijadikan pertunjukan acara ritual yang dilakukan oleh bangsa Korea.
Bela diri Taekwondo menjadi senjata bela diri andalan para ksatria. Sejarah panjang
Korea pada dinasti Joseon kuno, kerajaan Silla, dan dinasti Goryeo pada masa
kejayaannya. Pada saat Korea merdeka pada tahun 1945 rakyat Korea berusaha
mengembangkan Taekwondo yang merupakan seni bela diri tradisional Korea, sehingga
Taekwondo diterima dan berkembang pesat diseluruh dunia.

Ada beberapa nilai-nilai yang terkandung dalam Olahraga Taekwondo yaitu :

• Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini


para taekwondoin mempelajari jurus dasar (Gibon) 1.

• Kuning melambangkan bumi, disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan


kuat.Mempelajari Gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk
kuning strip hijau terlebih dahulu.

• Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai
ditumbuhkembangkan.(mempelajari Taegeuk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya
naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.

• Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi


arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari Taegeuk
4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.

• Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi
orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.
(mempelajari Taegeuk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip
dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang
sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau
bimbingan.

• Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan


penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga
Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.

Anda mungkin juga menyukai