KARATE GOJUKAI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal
Bertemakan “Karate Gojukai”. Proposal ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
proposal ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
proposal ini.
Akhir kata kami berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Tanjung Enim,……………..2023
BAB I
(PENDAHULUAN)
Karate mulai berkembang pesat di Okinawa pada abad ke-19. Pada saat itu, Okinawa
menjadi bagian dari negara Jepang. Banyak orang Okinawa yang mempelajari karate
untuk membela diri dari serangan samurai Jepang.
Pada tahun 1916, Gichin Funakoshi memperkenalkan karate kepada warga Jepang.
Funakoshi adalah seorang guru karate dari Okinawa yang belajar karate dari berbagai
guru. Ia mengubah nama karate dari tote (tinju China) menjadi karate (tangan kosong)
agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang.
Funakoshi juga memperkenalkan karate ke seluruh dunia. Ia mengadakan demonstrasi
karate di berbagai negara, dan banyak orang yang tertarik untuk mempelajari karate.
Karate masuk ke Indonesia pada tahun 1960-an. Karate dibawa oleh mahasiswa
Indonesia yang belajar di Jepang. Pada tahun 1966, didirikanlah Persatuan Karate-do
Indonesia (Perki). Perki adalah organisasi induk cabang olahraga karate di Indonesia.
Karate berkembang pesat di Indonesia. Karate menjadi salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON). Karate juga menjadi
salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade.
1.2 Asal Usul Karate Gojukai
Karate Gojukai adalah salah satu aliran karate yang paling populer di dunia. Aliran ini
didirikan oleh Gogen Yamaguchi pada tahun 1947 di Jepang.
Gogen Yamaguchi adalah seorang karateka yang lahir di Okinawa, Jepang pada tahun
1909. Ia belajar karate dari berbagai guru, termasuk Chojun Miyagi, pendiri aliran
Goju Ryu.
Pada tahun 1947, Yamaguchi mendirikan aliran karate Gojukai. Aliran ini
menggabungkan teknik-teknik dari berbagai aliran karate, termasuk Goju Ryu,
Shotokan, dan Shito Ryu.
Karate Gojukai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1960-an oleh Setyo Harjono.
Harjono adalah seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang dan belajar
karate Gojukai dari Gogen Yamaguchi.
Pada tanggal 15 Agustus 1967, Harjono mendirikan perguruan karate Gojukai di
Indonesia. Perguruan ini kemudian berkembang pesat dan menjadi salah satu
perguruan karate yang paling populer di Indonesia.
Karate Gojukai telah berkembang pesat di Indonesia sejak didirikan oleh Setyo
Harjono. Saat ini, terdapat lebih dari 100.000 karateka Gojukai di Indonesia. Karate
Gojukai telah menghasilkan banyak prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Karateka Gojukai Indonesia telah meraih medali emas di berbagai kejuaraan karate,
termasuk Kejuaraan Dunia Karate Gojukai.
Karate Gojukai merupakan salah satu aliran karate yang paling populer di Indonesia.
Aliran ini mengajarkan teknik bela diri yang efektif dan filosofi hidup yang positif.
c) Manfaat Spiritual
Karate mengajarkan karateka untuk menghormati lawan, diri sendiri, dan orang
lain. Karate juga mengajarkan karateka untuk toleransi dan kerja sama. Berikut
manfaat karate untuk spiritual:
1. Meningkatkan rasa hormat
2. Meningkatkan toleransi
3. Meningkatkan kerja sama
4. Meningkatkan rasa tanggung jawab
5. Meningkatkan rasa kemanusiaan
a) Dojo
Dojo adalah istilah dalam karate yang mengacu pada tempat latihan atau bertanding.
Dojo dalam bahasa Jepang berarti "tempat berlatih".
b) Karteka Karate
Karteka karate adalah orang yang mempelajari atau mempraktikkan karate. Karteka
karate disebut juga dengan karateka. Karteka karate dapat berasal dari berbagai latar
belakang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka dapat belajar karate
untuk berbagai alasan, seperti untuk membela diri, meningkatkan kebugaran, atau
mengembangkan keterampilan fisik dan mental.
c) Sabuk Karate
Sabuk karate adalah salah satu perlengkapan yang penting dalam karate. Sabuk
karate berfungsi untuk menunjukkan tingkatan atau peringkat karateka. Warna dan
tingkatan sabuk karate memiliki arti yang berbeda-beda.
Tingkatan sabuk karate dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
d) Gi Karate
Gi karate adalah pakaian yang digunakan untuk latihan karate. Gi karate terbuat dari
kain katun atau poliester. Gi karate biasanya berwarna putih, tetapi ada juga yang
berwarna biru atau hitam.
Fungsi gi karate adalah untuk melindungi tubuh dari benturan dan gesekan saat
latihan karate. Gi karate juga dapat membantu karateka untuk bergerak dengan bebas
dan nyaman. Cara mengenakan gi karate adalah sebagai berikut:
1. Masukkan tangan ke dalam lengan baju uwagi.
2. Pasang obi di pinggang dan ikat dengan kuat.
3. Pastikan lengan baju uwagi menutupi siku dan lutut.
e) Kata Karate
Kata adalah formasi atau rangkaian gerakan karate yang terstruktur. Kata biasanya
dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
f) Kumite Karate
Kumite adalah salah satu dari tiga bagian utama pelatihan karate, bersama dengan
kata dan kihon. Kumite adalah bagian dari karate di mana seseorang berlatih
melawan musuh. Kumite dapat digunakan untuk mengembangkan teknik atau
keterampilan tertentu atau dapat dilakukan dalam kompetisi.
Tujuan kumite adalah untuk mengasah teknik dan strategi karateka. Kumite dapat
membantu karateka untuk meningkatkan:
1. Kemampuan menyerang dan bertahan
2. Reaksi dan kecepatan
3. Ketepatan dan kekuatan
4. Kontrol dan keseimbangan
5. Strategi dan taktik
Ada dua jenis kumite yang umum dilakukan dalam karate, yaitu:
1. Kumite bebas: Kumite bebas adalah jenis kumite di mana karateka dapat
menyerang dan bertahan dengan cara apa pun yang mereka inginkan. Kumite
bebas biasanya dilakukan dalam kompetisi.
2. Kumite terikat: Kumite terikat adalah jenis kumite di mana karateka dibatasi
dalam penggunaan teknik mereka. Kumite terikat biasanya digunakan untuk
latihan.
g) Osu Karate
Osu adalah istilah dalam karate yang digunakan untuk menunjukkan rasa hormat,
semangat, atau persetujuan. Osu juga dapat digunakan sebagai salam atau ucapan
selamat.
Dalam bahasa Jepang, osu memiliki beberapa arti, yaitu:
i) Sensei Karate
Sensei adalah guru karate. Sensei biasanya adalah orang yang memiliki tingkatan
sabuk hitam yang lebih tinggi daripada karateka lain.
j) Senpai Karate
Senpai adalah karateka senior. Senpai biasanya memiliki lebih banyak pengalaman
dan pengetahuan tentang karate daripada karateka junior.
k) Kohai Karate
Kohai adalah karateka junior. Kohai biasanya memiliki lebih sedikit pengalaman dan
pengetahuan tentang karate daripada karateka senior.
l) Mokuso Karate
Mokuso adalah meditasi karate. Mokuso dilakukan untuk menenangkan pikiran dan
tubuh sebelum latihan atau pertandingan karate.
m) Kiai Karate
Kiai adalah teriakan karate yang dilakukan untuk menyalurkan tenaga. Kiai biasanya
dilakukan saat melakukan teknik karate. Ada beberapa manfaat kiai dalam karate,
yaitu:
1. Meningkatkan fokus dan konsentrasi: Kiai dapat membantu karateka untuk fokus
pada teknik yang mereka lakukan dan menghindari gangguan.
2. Meningkatkan kekuatan: Kiai dapat membantu karateka untuk menghasilkan
kekuatan yang lebih besar saat melakukan teknik.
3. Meningkatkan semangat: Kiai dapat membantu karateka untuk tetap termotivasi
dan bersemangat dalam latihan.
n) Kihon Karate
Kihon adalah teknik dasar karate yang harus dikuasai oleh setiap karateka. Kihon
terdiri dari berbagai gerakan, seperti tendangan, pukulan, dan tangkisan. Dalam
bahasa Jepang, kihon berarti "dasar" atau "fondasi". Kihon adalah dasar dari semua
teknik karate, baik kata maupun kumite. Tujuan mempelajari kihon adalah:
o) Daito Karate
Daito adalah kuda-kuda karate yang digunakan untuk melakukan gerakan karate.
Daito yang umum digunakan adalah zenkutsu daito, kokutsu daito, dan kiba daito.
1. Zenkutsu daito adalah kuda-kuda depan. Kuda-kuda ini memiliki berat badan
yang lebih besar di kaki depan, yang memberikan stabilitas dan kekuatan untuk
gerakan menyerang. Zenkutsu daito sering digunakan untuk teknik pukulan,
tendangan, dan tangkisan.
2. Kokutsu daito adalah kuda-kuda belakang. Kuda-kuda ini memiliki berat badan
yang lebih besar di kaki belakang, yang memberikan fleksibilitas dan mobilitas
untuk gerakan melingkar. Kokutsu daito sering digunakan untuk teknik tendangan
dan tangkisan.
3. Kiba daito adalah kuda-kudanya kuda-kuda. Kuda-kuda ini memiliki berat badan
yang seimbang di kedua kaki, yang memberikan keseimbangan dan stabilitas
untuk gerakan bertahan. Kiba daito sering digunakan untuk teknik tangkisan dan
ukemi.
p) Uchi Karate
Uchi adalah serangan karate yang dilakukan dengan tangan atau kaki. Uchi yang
umum digunakan adalah:
1. Tsuki (pukulan): Tsuki adalah pukulan lurus yang dilakukan dengan tangan. Tsuki
dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti seiken tsuki (pukulan
dengan kepalan), junbi tsuki (pukulan dengan persiapan), dan uraken tsuki
(pukulan dengan punggung tangan).
2. Uchi (tendangan): Uchi adalah tendangan yang dilakukan dengan kaki. Uchi
dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti mawashi geri (tendangan
melingkar), yoko geri (tendangan samping), dan ushiro geri (tendangan
belakang).
3. Kake (gulungan): Kake adalah teknik serangan yang dilakukan dengan
menggulung tubuh. Kake dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti
hiza kake (gulungan lutut), ashi kake (gulungan kaki), dan uchi kake (gulungan
badan).
q) Uke Karate
Uke adalah bela diri karate yang digunakan untuk menangkis serangan karate. Uke
yang umum digunakan adalah:
1. Uke (tangkisan): Uke adalah teknik pertahanan yang digunakan untuk menangkis
serangan. Uke dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti gedan
barai (tangkisan bawah), jodan barai (tangkisan atas), dan soto uke (tangkisan
luar).
2. Ukemi (guling): Ukemi adalah teknik jatuh yang digunakan untuk melindungi
diri dari serangan. Ukemi dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti
ukemi mae (guling ke depan), ukemi yoko (guling ke samping), dan ukemi ushiro
(guling ke belakang).
3. Uke waza (teknik bela diri): Uke waza adalah kombinasi teknik uke dan uchi
yang digunakan untuk menyerang dan bertahan secara bersamaan. Uke waza
dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti uchi mata (pukulan
mata), oi zuki (pukulan maju), dan mawashi geri (tendangan melingkar).
b) Pukulan Judan-Barai
Pukulan judan adalah pukulan yang mengarah ke leher lawan. Pukulan ini merupakan
teknik yang efektif untuk melumpuhkan lawan dengan cepat. Untuk melakukan
pukulan judan, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Berdiri dengan kuda-kuda yang kuat, misalnya zenkutsu dachi atau kiba dachi.
2. Angkat tangan kanan ke depan sejajar dengan telinga.
3. Pergelangan tangan dan siku lurus.
4. Ayunkan tangan ke depan dengan cepat dan kuat.
5. Tumpukkan kekuatan pada pangkal lengan dan bahu.
6. Pastikan pukulan mengenai sasaran dengan tepat.
c) Pukulan Gedan-Barai
Pukulan gedan adalah pukulan yang mengarah ke bagian tengah tubuh lawan, yaitu
perut atau dada. Pukulan ini merupakan teknik dasar dalam karate yang efektif untuk
menghentikan serangan lawan dan melumpuhkannya. Untuk melakukan pukulan
gedan, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Berdiri dengan kuda-kuda yang kuat, misalnya zenkutsu dachi atau kiba dachi.
2. Angkat tangan kanan ke depan sejajar dengan dada.
3. Pergelangan tangan dan siku lurus.
4. Ayunkan tangan ke depan dengan cepat dan kuat.
5. Tumpukkan kekuatan pada pangkal lengan dan bahu.
6. Pastikan pukulan mengenai sasaran dengan tepat.
BAB III
(PENUTUP)
1. Carilah perguruan karate yang terpercaya. Pastikan perguruan karate yang Anda pilih
memiliki pelatih yang berpengalaman dan profesional.
2. Mulailah dari dasar. Jangan terburu-buru untuk mempelajari teknik-teknik yang sulit.
Pelajari teknik dasar dengan benar terlebih dahulu.
3. Berlatihlah secara rutin. Agar dapat menguasai karate dengan baik, Anda perlu
berlatih secara rutin.
1.3Lampiran Foto XI.A