Anda di halaman 1dari 11

NAJMA PREVIA JATI XI-1 (20)

Tugas:
1. Meringkas tentang apa itu Karate.
2. Menjelaskan Teknik-teknik dasar Karate.
3. Teknik memberi nilai pada pertandingan Karate.

Pengertian Karate
Karate adalah salah satu cabang olahraga dari bela diri yang hanya menggunakan
tangan kosong tanpa bantuan senjata. Olahraga ini memiliki tujuan utama, yaitu untuk
mempertahankan serta melindungi diri dari berbagai ancaman serta untuk menjaga
kesehatan.
Karate adalah olahraga beladiri berasal dari Jepang yang menggunakan tangan
dan kaki sebagai alat untuk melepaskan kekuatan pukulan, serangan, dan tendangan.
Karate selain sebagai olahraga tempur yang menyegarkan juga dapat melatih mental agar
berani dan kuat. Kata "karate" berarti tangan kosong dan orang yang mempraktekkan
karate disebut karateka.
Seni bela diri ini sedikit dipengaruhi oleh Seni bela diri Cina kenpō. Karate dibawa
masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri
ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Ketika karate masuk ke
Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei
Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang
menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang.
Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’.
Dan yang kedua, ‘te’ ⼿手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan
kosong”.

GAYA KARATE
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF)
dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama
yaitu:
1. Shotokan
2. Goju-Ryu
3. Shito-Ryu
4. Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta
dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu
saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin, Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke
berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun
tidak termasuk dalam "4 besar WKF".
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang
adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu
dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF
(International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun
fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa
kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak
langsung".

LATIHAN DASAR KARATE


Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
1. Kihon yaitu teknik atau gerakan dasar.
2. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
3. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan
aliran olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur
sementara aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah raga.

TINGKATAN/ POSISI DALAM KARATE


Tingkat/posisi dalam karate itu di bedakan lewat kemampuan dalam menghafal
atau melakukan gerak yang maximal dalam jurus tersebut. Tingkatan dibedakan oleh
sabuk. Untuk mendapatkan tingkatan/posisi tersebut, kita di haruskan mengikutkan sesi
ujian sabuk. Yang berlangsung setiap 4 bulan sekali. Untuk tingkat ini terbagi menjadi
menjadi:
1. Sabuk putih = kyu 10
2. Sabuk kuning = kyu 9 sampai 8
3. Sabuk Orange = kyu 7
4. Sabuk hijau = kyu 6 sampai 5
5. Sabuk biru = kyu 4
6. Sabuk coklat = kyu 3 sampai 1
7. Sabuk hitam = Tingkat sabuk hitam disebut Dan, dalam karate yaitu 1 sampai 10
PERTANDINGAN KARATE
Pertandingan karate dibagi atas tiga jenis yaitu :
1. Kumite (perkelahian)
2. Kata (jurus)
3. Kihon (peragaan teknik)

1. Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat
badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putra).
Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan
kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan
dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali
dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak
perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang
paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.
2. Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik
untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan
pertandingan.
Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti
babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu
dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan
memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena
lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya
8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and
Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
· Shotokan : Kankudai dan Jion.
· Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
· Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
· Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF
dan WKF, hanya saja mereka harus memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh
perguruan 4 besar di atas.
TEKNIK KARATE
Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata(jurus)
dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata
seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).
1. Kihon
Kihon secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai
Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite. Pelatihan Kihon dimulai dari
mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada
tahap DAN atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon
dengan baik.
2. Kata
Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya
merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang
prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan
dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai
contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu.
Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
3. Kumite
Kumite secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-
murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan
kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu
Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite).
Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau
Kumite Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah
mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya
supaya tidak mencederai kawan bertanding. Untuk aliran full body contact seperti
Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru
strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan
sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi
Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk
persiapan Shiai, dimana yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan
dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, dimana semua
teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian dan
menyerang titik vital.
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan
dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem
pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali
kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu
babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali
dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada
babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka
yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.

TEKNIK DASAR KARATE (JURUS)


1. Teknik Kuda-Kuda
Kuda – kuda atau dachi adalah gerakan paling dasar yang diajarkan pertama kali
saat belajar karate. Bisa dibilang, kuda – kuda adalah teknik yang paling penting. Karena
untuk melakukan suatu pukulan, tendangan atau menangkis, harus diawali dengan
gerakan kuda – kuda. Ada berbagai macam bentuk kuda – kuda, yaitu hachiji – dachi
(kuda – kuda dasar), kokutsu – dachi (kuda – kuda berat belakang), zenkutsu – dachi
(kuda – kuda berat depan), dan sebagainya.

2. Teknik Pukulan
Memukul adalah hal yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari –hari. Teknik
pukulan atau serangan dengan lengan/tangan/siku di dalam karate ada dua jenis, yaitu:
pukulan (tsuki) dan sentakan (uchi) atau hentakan (ate).
1. Tsuki (pukulan): pada umumnya istilah pukulan digunakan untuk teknik pukulan yang
lurus ke depan (chokuzaki), walaupun terdapat jenis lainnya. Bila lawan berada
langsung di depan, lengan disodok lurus ke depan dan sasaran dipukul dengan buku
jari-jari dari kepalan depan. Pada waktu melepaskan pukulan lengan yang memukul
diputar ke arah dalam. Berdasarkan arah sasaran, maka pukulan ini dibedakan
menjadi tiga yaitu jadon cholu zuki atau pukulan lurus kea atas, chudon choku zuki
atau pukulan lurus ke tengah, dan geda choku zuki atau pukulan lurus ke bawah.
2. Sentakan (uchi): dalam teknik pukulan, siku pada umumnya diluruskan dan lengan
dapat direntangkan. Pada teknik sentakan (uchi) dengan tangan dapat dilakukan
dengan posisi siku yang bengkok maupun posisi siku lurus. Sentakan atau uchi
dibedakan menjadi dua yaitu uraken ucchi (sentakan punggung kepalan) dan kentsui
cuhi (sentakan kepala palu), hiji ate (hentakan siku).
3. Teknik Tendangan
Faktor-faktor pokok teknik tendangan dalam karate adalah sebagai berikut.
• Angkat lutut dari kaki yang akan menendang setinggi mungkin dan sedekat mungkin ke
dada. Lutut akan menekuk penuh, kemudian pindahkan berat kaki ke pinggul.
• Lentingan, tekukan dan pelurusan lutut.
• Daya pegas pinggul dan pergelangan kaki. Di lain pihak, kekuatan kaki itu sendiri tidak
cukup. Harus diperkuat dengan tenaga yang dihasilkan oleh pegas dan lutut.
Terdapat dua cara menendang:
1) Menggunakan daya pegas lutut yang dilentingkan sepenuhnya, dan
2) Dengan meluruskan kuat-kuat lutut kaki yang ditekuk, menyerupai gerakan
menyodok.
TEKNIK MEMBERI NILAI PADA PERTANDINGAN
Kriteria Penilaian Untuk Pertandingan Kata
Sebelumnya, penilaian Kata menggunakkan bendera merah dan biru dari 5 orang
juri yang bertugas pada pertandingan tersebut dimana kedua atlet (aka dan ao) mengadu
dengan cara mempertunjukkan Kata andalannya masing-masing. Namun efektif 1 Januari
2019, penilaian akan menggunakkan alokasi poin dimana yang dinilai adalah teknik dan
atletik dari Kata tersebut. 7 Juri akan ditugaskan untuk mengevaluasi penampilan atlet
Kata tersebut.
Masing-masing Juri tersebut akan menilai penampilan atlet tersebut dari segi teknik
dan atletik. Namun tidak semua poin dari seluruh wasit akan diakumulasikan. Sebelum
diakumulasikan, dua nilai tertinggi dan dua nilai terendah akan dieliminasi terlebih dahulu
baik di penilaian teknik ataupun penilaian atletik. Kemudian maka akan terkumpul tiga nilai
dari tiga juri pada penilaian teknik, begitu juga pada atletik. Nilai-nilai tersebut kemudian
dikalikan dengan bobotnya yaitu 70% untuk nilai teknik dan 30% untuk nilai atletik. Hasil
tersebut dijumlahkan maka akan terkumpul nilai total.

Penilaian nilai teknis yaitu berdasarkan kuda-kuda, pergerakan transisi, timing,


keselarasan dan Kime. Sedangkan penilaian nilai atletik yaitu berdasarkan kekuatan,
kecepatan dan keseimbangan (balance).
Contoh:

1. Untuk nilai teknik, 2 skor tertinggi (8.4 dan 8.4) dieliminasi. Dan 2 skor terendah

(7.8 dan 7.8) dieliminasi. Menyisakan nilai 8.0, 8.2 dan 8.2 yang dijumlahkan

menjadi 24.4. Namun karena nilai faktornya adalah 70%, maka total nilai tersebut

dikalikan 70% menjadi 17.10

2. Untuk nilai atletik, 2 skor tertinggi (8.4 dan 8.4 dieliminasi. Dan 2 skor terendah (7.8

dan 7.8) dieliminasi. Menyisakan nilai 8.2, 8.2 dan 8.2 yang dijumlahkan menjadi

24.6. Namun karena nilai faktornya adalah 30%, maka total nilai tersebut dikalikan

30% menjadi 7.38.

3. Kedua nilai yang telah dikalikan nilai faktornya tersebut dijumlahkan menjadi (17.10

+ 7.38) yaitu 24.48.


Pada peraturan baru ini, Atlet yang akan bertanding tidak lagi Aka Vs Ao kemudian diadu

penilaian benderanya lagi. Namun, setiap atlet yang bertanding akan dibagi kedalam pool

dengan 8 orang atlet dengan 4 orang atlet dengan nilai terbesar akan maju ke babak

selanjutnya. 4 atlet dengan nilai terbawah akan tereliminasi dalam tiap rondenya hingga

tersisa 2 grup. Pada babak ini, peringkat 3 besar pada kedua pool akan berkesempatan

maju ke partai final dengan atlet ranking 2 dan 3 dari masing-masing grup akan beradu

memperebutkan medali perunggu sementara atlet teratas dari masing-masing pool akan

bertemu di partai perebutan medali emas.

Kriteria Penilaian Untuk Pertandingan Kumite

1. Suatu teknik dinilai apabila teknik yang dilancarkan memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Bentuk yang baik.

b. Sikap sportif.

c. Ditampilkan dengan semangat/spirit yang teguh.

d. Kesadaran (ZANSHIN).

e. Waktu yang tepat.

f. Jarak yang benar.


2. Tingkat penilaiannya adalah :


A. SANBON = 3 poin/nilai

Akan diberikan untuk teknik seperti :

1. Tendangan JODAN

Yang dimaksud JODAN adalah : muka, kepala, dan leher.

2. Melakukan bantingan atau menyapu kaki lawan sehingga terjatuh ke matras dilanjutkan
dengan teknik yang menghasilkan angka.

Semua teknik yang bernilai skor yang dilancarkan setelah lemparan, sapuan kaki, atau
mengambil lawan untuk jatuh di matras.


B. NIHON = 2 poin/nilai

Akan diberikan untuk teknik seperti :

1. Tendangan CHUDAN

Yang dimaksud CHUDAN adalah : perut, dada, punggung, dan samping.

2. Memukul pada bagian belakang/punggung, termasuk kepala dan leher belakang.

Pukulan yang dilancarkan pada bagian belakang lawan, termasuk kepala belakang dan
leher belakang.

3. Kombinasi dari teknik pemukulan (tangan) dimana setiap teknik yang dilakukan sesuai
dengan semestinya.

Kombinasi pukulan (TSUKI) strike (UCHI) yang dilancarkan di semua 7 area sektor.

4. Membuat lawan tidak seimbang (goyah) lalu memperoleh angka dengan teknik tertentu.

Semua teknik yang dilancarkan (kecuali tendangan JODAN) setelah gerakan fisik dari
kontestan sehingga membuat ia tidak seimbang disebabkan oleh lawan.

C. IPPON = 1 poin/nilai

Akan diberikan untuk teknik seperti :

1. CHUDAN dan JODAN TSUKI

Skor, tidak termasuk punggung, kepala, dan leher belakang.

2. UCHI

Semua strike (UCHI) dilancarkan di 7 area sektor.

3. Serangan-serangan adalah dibatasi terhadap area/wilayah berikut : Kepala, Muka,
Leher, Perut, Dada, Punggung, Sisi.


4. Teknik efektif yang dilancarkan pada saat bersamaan dengan tanda berakhir
pertandingan, dinyatakan sah. Satu teknik serangan, walaupun efektif kalau dilakukan
setelah adanya perintah untuk menangguhkan atau menghentikan pertandingan, tidak
akan mendapat skor dan dapat mengakibatkan suatu hukuman bagi si pelaku (kontestan
[AKA/AO])


5. Tidak merupakan teknik walaupun secara teknis adalah benar jika serangan yang
dilakukan oleh kedua kontestan berada diluar arena pertandingan maka kontestan tidak
mendapat nilai/skor. Tapi jika salah satu dari kontestan melakukan serangan/teknik efektif
sementara ia masih berada didalam area pertandingan dan sebelum wasit berteriak
YAME, maka teknik tadi dapat memperoleh nilai/skor.


6. Teknik yang bernilai skor yang dilakukan secara bersamaan (AIUCHI) oleh kedua
kontestan (AKA & AO) maka masing-masing kotestan tidak akan mendapat nilai/skor.

Anda mungkin juga menyukai