Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH KARATE

Karate merupakan olahraga beladiri asal Jepang. Karate memiliki keterkaitan dengan bela
diri di daratan Cina, terutama daratan Cina bagian selatan, seperti provisi Fujian.
Penduduk Cina selatan berinteraksi dengan penduduk kepulauan Okinawa selama
berabad-abad. Kepulauan Okinawa berada di sebelah timur provinsi Fujian dan sebelah
selatan kerajaan Jepang. Kepulauan Okinawa pada masa lampau merupakan kerajaan
yang terpisah dari Kerajaan Jepang. Penguasa Okinawa adalah kerajaan Ryukyu.

Kalau penduduk Cina Selatan memiliki Gung Fu (Kung Fu) dan Wing Tsuen (Wing Chun),
maka penduduk Okinawa menciptakan “To Te” (tangan Cina).

Seorang ahli beladiri To Te dari Okinawa bernama Gichin Funakoshi, memperkenalkan To


Te ke penduduk daratan Jepang (Japan mainland). Ia mengganti istilah To Te dengan Kara
Te dan menuliskan dalam aksara Kanji.

ALIRAN KARATE
Saat ini terdapat banyak aliran dalam karate. Aliran karate tersebut yaitu Shotokan, Goju-
ryu, Wado-ryu, Shito-ryu, Uechi-ryu, Shorin-ryu, Kyokushin dan lain-lain.

Shotokan
Shotokan didirikan oleh Gichin Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa
ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Dahulu Okinawa belum menjadi bagian dari kerajaan Jepang.
Okinawa ada di bawah kerajaan Ryukyu.
Gichin Funakoshi diberi gelar bapak karate modern. Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi,
sedangkan “kan” dapat diartikan sebagai gedung/bangunan – sehingga shotokan dapat
diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi.
Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa
yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Shotokan memiliki konsep Ikken Hissatsu, yaitu satu
gerakan dapat melumpuhkan lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan
dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi penganut
aliran Shotokan diajarkan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.
Goju-ryu
Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut. Goju-ryu
merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang.
Popularitas karate semakin meningkat di daratan Jepang (Japan mainland) setelah Gichin
Funakoshi membawa masuk karate Shotokan ke Jepang, maka aliran-aliran juga berlomba
memperkenalkan diri di Jepang, salah satunya Goju-ryu. Chojun Miyagi adalah tokoh Goju-ryu
yang mempopulerkan aliran ini di Jepang. Miyagi memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini
menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga Chojun Miyagi diberi predikat sebagai pendiri
Goju-ryu modern.
Penganut Goju-ryu berpegang pada konsep bahwa “dalam pertarungan yang sesungguhnya, kita
harus bisa menerima dan membalas pukulan”.
Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para praktisinya dapat
memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu
menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.
Shito-ryu
Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain “kata” (forms). Di perguruan aliran ini banyak
sekali kata yang diajarkan, yaitu 30 sampai 40 kata. Lebih banyak dari aliran lain.
Sebuah catatan di Soke (suatu distrik di Jepang) bahwa Shito-ryu memiliki 111 kata beserta bunkai-
nya. Sedangkan aliran lain seperti Shotokan memiliki 26, Wado-ryu memiliki 17, Goju-ryu
memiliki 12 kata.
Dalam pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka bisa
bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju.
Wado-ryu
Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu
Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan.
Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian
dan lemparan / bantingan Jujutsu.
Di dalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga
secara frontal, lebih banyak menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan
keras), dan kadang-kadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki untuk
menjatuhkan lawan.
Akan tetapi, dalam pertandingan turnamen karate, para praktisi Wado-ryu menyesuaikan diri
dengan peraturan yang ada. Mereka bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.
Kyokushin
Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation (JKF). Akan tetapi, aliran ini
sangat terkenal di dalam maupun di luar Jepang. Aliran Kyokushin turut berjasa memopulerkan
karate di seluruh dunia, terutama pada tahun 1970-an. Aliran ini didirikan oleh Masutatsu Oyama.
Masutatsu Oyama sebenarnya seorang berdarah Korea. Sewaktu kecil bernama Coi bae dal.
Nama Masutatsu Oyama digunakan setelah dirinya menjadi warganegara Jepang. Sewaktu muda,
Oyama belajar ilmu bela diri dari orang-orang china yang bekerja di perkebunan milik kakaknya di
suatu desa di korea. Oyama juga sempat belajar karate shotokan dari Gigo Funakoshi (anak ketiga
dari Gichin Funakoshi).
Kyokushin mempunyai arti “kebenaran tertinggi”. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, yakni
harus berani melakukan full-contact kumite. Bertarung tanpa pelindung, dan menyerang secara
frontal. Hal ini untuk mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih
jiwa/semangat keprajuritan (budo).
Aliran kyokusin dikenal sebagai salah satu aliran karate paling keras. Tidak seperti kebanyakan
aliran karate yang sudah beralih pada olahraga (sport karate), yang mana dalam pertandingannya
menerapkan sistem tidak kontak langsung dan hasil yang ditentukan oleh poin, aliran Kyokushin
masih berpegang teguh pada sistem tradisional. Dalam pertandingan kumite pada kejuaraan
Kyokushin, diterapkan pertarungan full contact dan boleh membuat Knock Out (KO) lawan.
Aliran ini menerapkan hyakunin kumite (kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, tempat karateka
diuji melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah.
Oyama sendiri telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk
melakukan 5-10 kumite berturut-turut.
Shorin-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh Shoshin Nagamine
yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19. Yasutsune
Anko Itosu adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Sehingga gerakan Shorin-
ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan utamanya adalah bahwa Shorin-ryu juga
mengajarkan bermacam-macam senjata, seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.
Uechi-ryu
Aliran ini adalah aliran karate yang paling banyak menerima pengaruh dari beladiri China, karena
pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh
karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian,
terutama aliran Baihequan / Ba ji guan (Bangau Putih).

Salam Karate adalah : OSH yang berarti “Ya atau mengerti” dan dipergunakan untuk
menghormati : Shihan (Guru Besar ), Sensei (Guru), Senpai (Senior/kakak
Seperguruan), Kohai (Junior/Adik seperguruan), Pelatih, dan sesama Karateka
lainnya.

Pelajaran Karate dibagi dalam 3 bagian utama :


a.       KIHON (Teknik dasar), terdiri dari :
1)      Tsuki (Punch)     : Pukulan Lurus.
2)      Uchi (Strike)       : Pukulan Lecut (melengkung)
3)      Keri (Kick)            : Tendangan
4)      Uke (Block)         : Tangkisan
5)      Dachi (Stances) : Kuda-kuda
b.      KUMITE (Perkelahian), terdiri dari :
1)      Gohon Kumite (Pertarungan 5 langkah)
2)      Kihon Ippon Kumite (Teknik dasar kumite)
3)      Jiyu Ippon Kumite (Teknik Dasar Pertarungan Bebas)
4)      Jiyu Kumite (Pertarungan bebas)

c.       KATA (Rangkaian Gerak dari Kihon / keindahan)

Kata (forms dalam bahasa Inggris atau jurus kembangan dalam istilah pencak
silat).
Berikut nama-nama kata dalam aliran Shotokan.
1)      Kata 1 ( Heian Shodan)
2)      Kata 2 ( Heian Nidan )
3)      Kata 3 ( Heian Sandan )
4)      Kata 4 ( Heian Yondan )
5)      Kata 5 ( Heian Godan )
6)      Kata 6 (Tekki Shodan )
7)      KATA, antara lain : Bassai-Dai, Bassai-Sho, Jion, Gojioshiosho, Unsu,
Enpi, Gankaku, Kanku-Dai, Kanku-Sho, Tekki Nidan, Hangetsu, Jitte, dll.

          Istilah Karate :

Dojo : Tempat Latihan


Dogi (Karate-Gi): Pakaian Karate warna Putih baik celana maupun baju.
Obi : Sabuk Karate. Kuro Obi (sabuk hitam)
Te : Tangan
Karate : Beladiri Tangan Kosong
Ka : Pelajar / Siswa
Karateka : Orang yang Belajar Karate
Karate-Do : Cara Beladiri Tangan Kosong
Aba-aba “Yoi” bermakna “Siap”. Contoh : “Karateka Yoi..!!!” : Karateka Siap..!!! (untuk
memerintah karateka agar bersiap untuk bergerak).
Aba-aba “Yame” bermakna “berhenti”
Aba-aba “Rei” bermakna “Hormat” ( Menyuruh untuk menghormat ke sensei saat upacara
Tradisi karate)
Aba-aba “Hajime” berarti “Mulai”
Kiai : teriakan dalam karate (sebagai pengobar semangat ketika gerakan menyerang atau
menangkis.

Jenis pukulan (Punch dan Strike) : Gyaku Tsuki, Oi Tsuki, Yama Tsuki, Enpi Uchi, Uraken
Uchi, Tetsui Uchi (Lihat lampiran)
r.  Chudan : Sasaran Arah Ulu hati (Perut) ;  Jodan : Sasaran Arah kepala.
s  Jenis Tangkisan (Uke) :Gedan  Barai, Age Uke, Ude Uke, Uchi Uke, Shuto Uke
(Lihat Lampiran)
t.  Jenis Tendangan (geri) : Maegeri, Kekomi, Keage (Lihat Lampiran)
v.   Jenis Kuda-Kuda (Dachi) : Zenkutsu Dachi, Kiba Dachi, Kokutsu Dachi (Lihat
Lampiran)
w.  Mawatte : balik Gedan barai

Anda mungkin juga menyukai