Anda di halaman 1dari 1

Pemerintah pusat menghapus tender pada alat kesehatan dan

menggantinya dengan e-katalog, dimana pemerintah bisa melakukan


pembelian langsung. Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Rahardjo mengatakan yang
akan diujicobakan pertama kali adalah memasukan alat kesehatan ke
e-katalog.

“Pemerintah serius tidak akan melakukan lelang alat kesehatan lagi,


November ini akan diujicobakan,” ujarnya, Rabu (10/10/2012).LKPP,
menurut Agus, sedang memanggil sejumlah pabrikan alat kesehatan
untuk bertanya soal harga jual yang diberikan pada rumah sakit
swasta. Jika harga dari seluruh pabrikan diketahui, perusahaan yang
tertarik menjadi penjual mendatangi LKPP untuk mengikat kontrak
turut serta dalam e-katalog.“Seperti alat X ray, pisau bedah, ini jenis
barangnya, ini harganya dari berbagai merek. Nanti beli saja Kalau
[Pemda] di Sumatra ada, langsung beli saja di sana,”
katanya.Menurut Agus, jika proses e-katalog alkes ini selesai maka
anggaran yang tengah disusun pemerintah pusat maupun provinsi
dan daerah tengah berjalan bisa langsung memakai pola
ini.“Sekarang yang tengah disiapkan kan anggarannya, paket
pekerjaannya disusun, kalau sudah nanti langsung beli saja,”
ujarnya.Masuknya alkes ke dalam e-katalog mencontoh daftar e-
katalog motor dan mobil yang sudah lebih dahulu ada. “Ada jaminan
[rendah] karena ada kontrak, kalau pemerintah lebih mahal daripada
pelat hitam, dilaporkan, terbukti, penjual harus mengembalikan
kelebihannya,” katanya.Agus mengatakan alkes masuk menjadi
ujicoba berikutnya karena selama ini tender alkes selalu sarat
dengan masalah dan penyimpangan. Setelah alkes, akhir tahun
LKPP akan memasukan pula mesin-mesin pertanian, alat kesehatan,
internet ke dalam e-katalog.

“Internet itu ternyata providernya 200, saya tahunya cuma provider


besar, ternyata banyak dan bisa memberikan harga murah,”
ungkapn

Anda mungkin juga menyukai