logo
(IKO)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Ditetapkan :
PENGORGANISASIAN
Direktur
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan bedah dan anastesi di RS sebagai salah satu bentuk kegiatan pelayanan
profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan
kesehatan secara keseluruhan. Hal tersebut diperjelas dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 519/Menkes/PER/III/2011 tentang Pelayanan Penyelenggaraan Pelayanan
Anastesiologi dan terapi Intensif di Rumah Sakit yang menyebutkan bahwa pelayanan
anastesiologi dan terapi intensif di rumah sakit merupakan salah satu bagian dari pelayanan
kesehatan yang saat ini peranannya berkembang dengan cepat.
Kemajuan teknologi dan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas pelayanan
keperawatan demi keselamatan maka fasilitas peralatan perlu ditingkatkan seoptimal
mungkin guna tercapainya pelayanan yang aman demi keselamatan pasien.
B. TUJUAN PELAYANAN
a. Memberikan pelayanan pembedahan dan anastesi demi meningkatkan derajat
kesehatan secara optimal kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan
keperawatan.
b. Memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan khususnya pelayanan
pembedahan dan anastesi yang bermutu sesuai dengan standar asuhan
keperawatan,
B. GAMBARAN UMUM
.
Fasilitas yang dimiliki RS adalah :
1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam
2. Medical Check Up
3. Rawat Jalan :
4. Rawat Inap :
- Perawatan kamar ( VIP, Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3)
- Perawatan intensif (ICU, ICCU, NICU/PICU)
- Perawatan semi intensif (IMC, Negative Pressure Isolation Room, Stroke Unit,
Perinatology)
5. Kamar Bedah
6. Kamar Bersalin
7. Hemodialisa
8. Endoscopy
9. Laparascopy
Pelayanan Penunjang :
1. Radiologi :
2. Laboratorium : Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Mikrobiologi
3. Bank Darah
4. Rehabilitasi Medis
5. Farmasi
6. Ultrasonography (USG)
7. Elektro Encephalografi (EEG)
8. Elektro Kardiografi (EKG)
Layanan Khusus :
1. Dental Clinic
2. Diabetic Clinic
3. Dermatology Clini
4. Respiratory Clinik
Layanan Unggulan :
1. Penyakit saraf dan bedah saraf
2. Pengakit saluran cerna dan bedah saluran cerna
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. VISI
B. MISI
C. FALSAFAH
D. NILAI-NILAI PERUSAHAAN
E. TUJUAN PERUSAHAAN
Uraian jabatan Unit Instalasi Kamar Operasi (IKO) terlampir dalam dokumen Uraian Tugas (lampiran
3), terdiri dari :
1. Supervisor Instalasi Kamar Operasi
2. Wakil Supervisor Instalasi kamar Operasi
3. Perawat Instalasi Kamar Operasi
4. Penata anestesi
5. Perawat RR
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
Instalasi Kamar Operasi (IKO)
Pengamanan Perawatan
Intensif dan
semi Intensif
Manajemen
Instalasi Instalasi Kamar
Rawat Jalan Operasi (IKO) Manajemen
Kasir Rawat
Pembelian
Inap
2. Instalasi Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di ruangan Instalasi Kamar Operasi (IKO), diperoleh
dari Instalasi farmasi .
4. Radiologi
Pasien yang di lakukan operasi dan akan melakukan pemeriksaan C ARM bisa
meminta bantuan ke bagian radiologi untuk membantu pengoperasian alat
tersebut.
5. Rawat Inap
Pasien yang di lakukan operasi berasal dari rawat inap
6. Perawatan intensive dan semi intensive ( Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardiac
Care Unit (ICCU).
Pasien yang di lakukan operasi yang berasal dari rawat inap bisa dirawat di ruang
perawatan intensive dan semi intensive sesuai dengan kondisi pasien .
2. Skema Hubungan Kerja Eksternal
Keluarga Dokter
Pasien
Pasien
EKSTERNAL
1. Instalasi Kamar Operasi (IKO) dapat merujuk kepada pihak ketiga yaitu perusahaan lain
berdasarkan rekomendasi dari teknisi dan pemeliharaan internal bekerjasama untuk melakukan
perbaikan alat-alat medis yang digunakan sesuai SOP
2. Instalasi Kamar Operasi (IKO) meminta persyaratan dari dokter asisten atau
konsulen yang akan membantu operasi dan meminta persetujuan dari
manajemen sesuai dengan SOP.
1 Pola Ketenagaan
Dasar perhitungan di Instalasi Kamar Operasi (IKO):
Pemakaian kamar operasi ( diprediksi 6 jam per hari ) pada hari kerja.
Rumus :
( Jumlah jam perawatan / hari x jml operasi ) x jml perawat dalam tim
Jam kerja efektif / hari
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar * Jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
52 + 12 + 14 = 78 hari * 13 = 3.5
286
2 Kualifikasi Ketenagaan
3. Formulir Sertifikat Program Orientasi karyawan baru yang telah diisi oleh Supervisor
bagian diserahkan kepada bagian Pengembangan Manusia dan Organisasi untuk
diarsipkan.
6. Undangan orientasi kelas akan dikirimkan kepada pengajar dan Supervisor bagian atau
Manajer departemen paling lambat …………..hari sebelum pelaksanaan.
8. Untuk karyawan alih daya (outsourcing), orientasi dilakukan oleh perusahaan alih daya
(outsourcing) dan Supervisor terkait, yang dipantau oleh departemen SDM.
2 Orientasi Bagian
1. Sebagai perawat baru RS mereka akan diberi daftar kompetensi yang akan dan
diharapkan dapat dijalankan selama masa orientasi.
2. Daftar yang dimaksud dalam poin 1 di atas mencerminkan petunjuk atau pedoman
orientasi unit keperawatan.
3. Kinerja mereka akan dinilai secara berkelanjutan dan rencana training atau pelatihan
untuk masing-masing perawat akan dibuat oleh CI atau Diklat dan variasi
pembelajarannya dibuat sedemikian rupa sehingga mereka mencapai tingkat kompetensi
yang diinginkan.
4. Selama masa orientasi semua perawat baru harus didampingi oleh CI atau Preseptor
untuk selama dua atau tiga minggu.
5. Fokus orientasi adalah pada orientasi unit keperawatan dalam meningkatkan kompetensi
khusus sesuai unit keperawatan yang akan ditempatinya dan memberikan kesempatan
kepada mereka untuk melakukan asuhan keperawatan dengan bimbingan CI sehingga
mereka dapat menunjukkan kompetensinya.
6. Orientasi unit keperawatan dibuat dan dikoordinasikan oleh CI dan supervisor
keperawatan.
Rapat koordinasi lintas unit dihadiri oleh Direktur, Manajer Departemen dan Supervisor Unit.
Dilakukan minimal 1 (satu) kali sebulan. Rapat koordinasi ini dikoordinir oleh departemen
SDM, undangan rapat dikirim melalui e-mail, dan dibuktikan dengan adanya Daftar Hadir dan
juga Notulen Rapat. Dalam Notulen Rapat dituliskan tindak lanjut dari setiap permasalahan
dan penanggung jawabnya.
2. Rapat Departemen
Rapat lintas unit dalam satu departemen yang dihadiri oleh Manajer Departemen dan
Supervisor unitnya. Dilakukan minimal …..kali dalam sebulan. Undangan rapat dikirim
melalui e-mail, dan dibuktikan dengan adanya Daftar Hadir dan juga Notulen Rapat. Dalam
Notulen Rapat dituliskan tindak lanjut dari setiap permasalahan dan penanggung jawabnya.
3. Rapat Unit
Rapat staf di setiap unit masing-masing yang dipimpin oleh Supervisor unit. Dilakukan
minimal ………kali dalam sebulan. Undangan rapat didistribusikan melalui Buku Komunikasi
ataupun email, dan dibuktikan dengan adanya Daftar Hadir dan juga Notulen Rapat. Dalam
Notulen Rapat dituliskan tindak lanjut dari setiap permasalahan dan penanggung jawabnya.
BAB XI PELAPORAN
1. Laporan Harian
1. Nursing work hour
2. Serah terima antar shift
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dibuat dalam bentuk evaluasi atas pelaksanaan program kerja bagian.
Program kerja ini disusun berdasarkan program kerja Departemen sehingga evaluasinya
merupakan bagian dari evaluasi program kerja departemen terkait. Kegiatan yang dilakukan
pada program tersebut merupakan dasar pembuatan program periode berikutnya.
Disiapkan oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
Tanda tangan