Anda di halaman 1dari 1

Perpres No.

80/2011: Dana Hibah Dikelola Wali Amanat

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2011 tentang Dana Perwalian. Perpres ini
mengatur setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah,
barang, jasa dan/atau surat berharga yang diproleh dari pemberi hibah yang tidak perlu
dibayar kembali, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Dana hibah yang diberikan oleh satu atau beberapa pemberi hibah itu disebut Dana
Perwalian. Sementara lembaga yang mengelola dana hibah untuk tujuan penggunaan
tertentu disebut dengan wali amanat. Lembaga Wali Amanat ini dibentuk oleh
Kementerian/Lembaga dengan kewenangan yang disepakati dalam Perjanjian Hibah dengan
Pemberi Hibah.

Pasal 2 Perpres Nomor 80 tahun 2011 menyebutkan, pemerintah dapat menerima hibah
dalam bentuk uang, baik hibah direncanakan maupun hibah langsung untuk membiayai
kegiatan melalui Dana Perwalian, yang bersumber dari dalam maupun luar negeri.

Mengenai penerimaan hibah melalui Dana Perwalian harus memenuhi sejumlah kriteria,
seperti adanya komitmen dari Pemberi Hibah untuk memberikan dana dalam rangka
pencapaian sasaran tematik prioritas pembangunan nasional, adanya kebutuhan untuk
mendukung pencapaian sasaran, dan adanya persyaratan yang telah disepakati dengan
Pemberi Hibah yang dituangkan dalam perjanjian.

Sedang lembaga Wali Amanat yang akan mengelola penggunaan Dana Perwalian sesuai
pasal 5 Perpres Nomor 80 tahun 2011 ini dibentuk oleh Menteri/Pimpinan Lembaga setelah
mendapatkan pertimbangan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri
Keuangan. Selanjutnya Wali Amanat akan menetapkan Pengelola Dana Amanat,
menetapkan program pengelolaan Dana Perwalian, melakukan penarikan dana hibah,
memerintahkan pembayaran Dana Perwalian kepada pihak-pihak yang terkait, melakukan
proses pengadaan barang/jasa, dan menyusun laporan keuangan.

“Pengelola Dana Amanat dapat berupa Kementerian/Lembaga, Lembaga Multilateral,


Organisasi Non Pemerintah, Badan Usaha Nasional, dan/atau Lembaga Keuangan Asing,”
bunyi pasal 11 ayat a,b,c,d,d Perpres tersebut.

Sementara kegiatan yang bisa dibiayai dengan Dana Perwalian bisa diusulkan oleh
Kementerian/Lembaga, Organisasi Non Pemerintah, dan/atau Lembaga Swasta, termasuk
Pemerintah Daerah kepada Majelis Wali Amanat.

Penyaluran Dana Perwalian kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah,


Organisasi Non Pemerintah, dan Lembaga Swasta dilaksanakan melalui mekanisme
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Namun demikian penyaluran Dana Perwalian itu dapat dilaksanakan mendahului
pengesahan dokumen anggaran pendapatan dan belanja.

“Fasilitas pajak dan bea masuk untuk kegiatan yang didanai melalui Dana Perwalian dapat
diberikan oleh Menteri Keuangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan,”
bunyi pasal 22 Perpres No. 80/2011 itu.

http://www.setkab.go.id/index.php?pg=detailartikel&p=3169

Anda mungkin juga menyukai