TEKNIK INDUSTRI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
peneliti dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Makalah
Permainan Egrang” ini. Makalah ini terselesaikan dengan tujuan sebagai tugas
mata kuliah Olahraga.
Penulisan makalah ini terselesaikan berkat dukungan dan bimbingan berbagai
pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Olahraga.
2. Semua pihak yang terkait yang telah membantu atas terselesainya penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan yang disajikan dalam karya ilmiah ini belum
sepenuhnya sempurna. Oleh karenanya, dengan segala kerendahan hati peneliti
berharap untuk mendapat koreksi, saran dan pendapat dari para pembaca sehingga
tulisan ini akan menjadi lebih sempurna.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
I.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
II.4.1 Lapangan............................................................................................7
II.4.2 Pemain................................................................................................7
II.4.4 Pemenang...........................................................................................9
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
III.1 Kesimpulan..........................................................................................12
III.2 Saran....................................................................................................12
ii
III.2.1 Mahasiswa........................................................................................12
III.2.2 Masyarakat.......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bermain egrang dengan lancar karena kalo tidak memiliki keseimbangan maka
tidak akan pernah bisa.tapi. penulis tetap berusaha latihan walaupun sampai
sekarang hasil nya nihil.selain seru permainan ini juga memiliki nilai budaya
dan nilai sosial karena permainan ini bisa di mainkan dengan bersama sama
dengan teman,di situ lah kebersaman yang kammi dapatkan di desa.
Permainan Egrang sendiri sangat unik karena sangat dibutuhkan
ketrampilan dan keseimbangan tubuh bila menaikinya, makanya tidak semua
orang baik orang dewasa maupun anak anak bisa bermain Egrang. Bentu
Egrang disesuaikan dengan pemakainya sesuai dengan umur si pemakai, bila
yang bermain orang Dewasa maka pembuatanya pun panjang dan tinggi,
sedangkan untuk anak anak bentuk dan ukuranya pun pendek.
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang sejarah permainan egrang
2. Untuk mengetahui tentang pengertian dari permainan egrang
3. Untuk mengetahui tentang cara membuat egrang
4. Untuk mengetahui tentang peraturan permainan egrang
5. Untuk mengetahui tentang makna dari permainan egrang
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa
Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau.
Egrang khususnya di Indonesia memiliki banyak penamaan di berbagai
daerah. Penamaan egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung. Arti nama ini
adalah terompah pancung yang dibuat dengan bahan bambu bulat yang panjang.
Di Provinsi Sumatra Barat, egrang disebut dengan tengkak-tengkak. Nama ini
berasal dari kata dasar tengkak yang berarti pincang. Dalam bahasa Bengkulu,
tengkak berarti sepatu yang terbuat dari bambu. Lalu, di Provinsi Jawa Tengah,
egrang dikenal dengan nama jangkungan. Nama ini diperoleh dari nama burung
dengan kaki yang panjang. Egrang juga dikenal di Provinsi Kalimantan Selatan
dengan nama batungkau. Di Sulawesi Selatan, egrang dikenal dengan nama
longga atau dongga yang terinspirasi dari cerita rakyat di Sulawesi Selatan, yakni
hantu Longga/Dongga.
4
bermain orang Dewasa maka pembuatanya pun panjang dan tinggi, sedangkan
untuk anak anak bentuk dan ukuranya pun pendek.Egrang terbuat dari batang
bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50 cm dari bawah, dibuat
tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20 cm.
5
Permainan egrang ini tidak membutuhkan tempat (lapangan) yang khusus.
Ia dapat dimainkan di mana saja, asalkan di atas tanah. Jadi, dapat di tepi pantai,
ditanah lapang atau di jalan.Luas arena permainan egrang ini hanya sepanjang 7-
15 meter dan lebar sekitar 3-4 meter.
II.4.2Pemain
Permainan egrang dapat dilakukan oleh pria dan wanita dengan memakai
pakaian olahraga yang pantas.
Permainan egrang dapat dikategorikan sebagai permainan anak-anak.
Pada umumnya permainan ini dilakukan dilakukan oleh anak laki-laki
yang berusia 7-13 tahun, taruna/remaja/dewasa 13 tahun keatas. Jumlah
pemainnya 2-6 orang.
II.4.3Jalan Permainan
Apabila permainan hanya berupa adu kecepatan (lomba lari), maka diawali
dengan berdirinya 3-4 pemain di garis start sambil menaiki bambu masing-
masing. Bagi anak-anak yang kurang tinggi atau baru belajar bermain egrang,
mereka dapat menaikinya dari tempat yang agak tinggi atau menggunakan tangga
dan baru berjalan ke arah garis start. Apabila telah siap, orang lain yang tidak ikut
bermain akan memberikan aba-aba untuk segera memulai permainan. Mendengar
aba-aba itu, para pemain akan berlari menuju garis finish. Pemain yang lebih
dahulu mencapai garis finish dinyatakan sebagai pemenangnya.
Sedangkan, apabila permainan bertujuan untuk mengadu bambu masing-
masing pemain, maka diawali dengan pemilihan dua orang pemain yang
dilakukan secara musyawarah/mufakat. Setelah itu, mereka akan berdiri
berhadapan. Apabila telah siap, peserta lain yang belum mendapat giliran bermain
akan memberikan aba-aba untuk segera memulai permainan. Mendengar aba-aba
itu, kedua pemain akan mulai mengadukan bambu-bambu yang mereka naiki.
Pemain yang dapat menjatuhkan lawan dari bambu yang dinaikinya dinyatakan
sebagai pemenangnya.
a. Persiapan
1) Adanya Peserta yang akan ikut bermain.
6
2) Setiap pemain disertai alat 2-5 buah tongkat sebagai penyambung
kaki mereka.
3) Membuat garis batas tempat dimulainya bermain dan garis finis
tempat berakhirnya perlombaan.
4) Bila peserta main itu lebih dari 10 orang anak, maka tahap pertama
ini dibagi dalam beberapa kelompok. Misalnya semua peserta ada
50 orang maka dibagi menjadi 10 kelompok.
5) Melakukan pengundian pemain/kelompok yang duluan mengikuti
perlombaan.
b. Tahap-tahap Permainan
1) Perkelompok diperlombakan dalam seri, dari garis start sampai
garis finis dipimpin juri star dan waktu dicatat oleh petugas
pencatat waktu
2) Sebelum perlombaan dimulai, para atlet berdiri dibelakang garis
start dengan memegang egrang
3) Aba-aba perlombaan oleh wasit/juri star adalah : bersedia, siap,
“YA” pada aba-aba bersedia, tangan memegang egrang (kanan dan
kiri), aba-aba siap satu kaki (kanan atau kiri) di atas tempat
berpijak dan setelah aba-aba “YA” Lari. Pengganti ya dapat diganti
dengan suara peluit/sejenis
4) Para atlet dinyatakan gugur apabila :
Menginjak garis lintas lebih dari dua kali
Kaki jatuh menyentuh tanah/lantai lebih dari dua kali
Dengan sengaja mengganggu atlet lain
5) Waktu terbaik/jangkauan terjauh dalam seri ( 1 orang ) berhak
mengikuti seri berikutnya
6) Atlet yang terganggu jalannya oleh atlet lainnya boleh meneruskan
larinya atau mengulang
7) Pada tahap ini perlombaan dilanjutkan lagi dengan
menampilkan para pemenang dari masing-masing perlombaan yang
7
kelak akan menghasilkan 3 orang saja yang kemudian berhak
mengikuti perlombaan meraih gelar juara 1, 2, dan 3.
c. Konsekuensi Kalah Menang
8
Juri kedatangan mengawasi perlombaan di garis akhir
Pencatat waktu (timer) , mencatat waktu para pelari
1. Nilai Budaya
Nilai budaya yang terkandung dalam permainan tradisional egrang
adalah: kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin
dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat mengalahkan
lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang
digunakan untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan ketekunan agar
seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan. Dan, nilai sportivitas
tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat
berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan
lapang dada.
2. Nilai Sosial
Nilai sosial yang terkandung dalam permainan tradisional egrang adalah
kita dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang orang lain. Karena
permainan ini akan lebih seru jika bermain sama-sama. Dan saat belajar
egrang juga memerlukan jasa orang lain untuk membantu belajar egrang.
Dalam sebuah perlombaan juga pastilah semua orang akan antusias,disini
lah kita mendapatkan nilai sosial.
9
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Setelah memahami permainan tradisional egrang ternyata asal permainan
egrang belum seratus persen jelas, masih ada simpang siur. Permainan ini sudah
sejak zaman belanda itu artinya sudah ada sebelum indonesia merdeka.permainan
ini juga dapat di jumpai di beberapa wilayah seperti Sumatra, Jawa Tengah,
Lampung dan Kalimantan. Permainan tradisional egrang adalah alat permainan
tradisional yang terbuat dari dua batang bambu. Cara memainkan egrang sangat
di butuhkan keseimbangan tubuh. Karena memainkan egrang tidak mudah.
Egrang juga bukan sekedar dapat di mainkan untuk mengisi waktu kosong,
tapi egrang juga dapat dijadikan sebuah perlombaan,biasanya orang indonesia
melakukan perlombaan pada saat hari-hari besar ataupun pada saat memperingati,
misalnya memperingati hari kemerdekaan. Selain itu, permainan tradisional
egrang mempunyai makna, nilai budaya dan nilai sosial. Makna kita dapatkan
adalah tidak membutuhkan biaya yang besar dan kepercayaan diri. Nilai
budayanya adalah kerja keras, keuletan, sportivitas. Sedangkan nilai sosial yang
kita dapatkan adalah kita dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain
III.2 Saran
III.2.1 Mahasiswa
a. Mahasiswa di harapkan untuk turut serta melestarikan dan
mempertahankan budaya luhur.
b. Mahasiswa di harapkan menjadi contoh teladan bagi anak anak dengan
mengajarkan dampak buruk dari bermain ps dan game online yang
berlebihan.
III.2.2 Masyarakat
a. Masyarakat di harapkan menjadi katalisator untuk mempertahankan,
melestarikan permainan tradisional.
10
b. Masyarakat di harapkan untuk memberikan stigma negatif terhadap
permainan tradidisonal.
11
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1720-4523-1-PB%20(1).pdf
https://sheismariyati.blogspot.com/2015/05/permainan-egrang.html
https://smpn2tuntang.sch.id/permainan-tradisional-egrang/#:~:text=Engrang
%20merupakan%20permainan%20tradisional%20dengan,berjalan%20dengan
%20menggunakan%20kaki%20egrang.
https://id.wikipedia.org/wiki/Egrang
http://www.mangyono.com/2013/05/permainan-egrang-atau-
jajangkungan.html
http://gpswisataindonesia.blogspot.com/2013/11/sejarah-permainan-
traditional-egrang.html
http://gpswisataindonesia.blogspot.com
http://tlc-learningcentre.blogspot.com
https://www.facebook.com/KomunitasPermainanTradisional
http://gedesuryaartha.blogspot.com/2014/01/permainan-tradisional-
egrang.html
12