Anda di halaman 1dari 16

Tugas Olahraga

“Makalah Permainan Egrang”

Disusun Oleh Kelompok 3

1. Muhammad Fauzi (221004021)


2. Jihan Auliya (221004027)
3. Putri Eka Indra Ningsih M ( 221004020)
4. Alivia Citra Widuri (221004028)
5. Andi Tenri cahyazni (221004024)
6. Pahrur roji Hasibuan (221004019)
7. Ilham safana(221004025)
8. Muhammad sadam (221004022)
9. Rian rahman yudistira(221004023)

TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS REKAYASA SISTEM

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
peneliti dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Makalah
Permainan Egrang” ini. Makalah ini terselesaikan dengan tujuan sebagai tugas
mata kuliah Olahraga.
Penulisan makalah ini terselesaikan berkat dukungan dan bimbingan berbagai
pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Olahraga.
2. Semua pihak yang terkait yang telah membantu atas terselesainya penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan yang disajikan dalam karya ilmiah ini belum
sepenuhnya sempurna. Oleh karenanya, dengan segala kerendahan hati peneliti
berharap untuk mendapat koreksi, saran dan pendapat dari para pembaca sehingga
tulisan ini akan menjadi lebih sempurna.

Sumbawa, 15 Mei 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

I.1 Latar Belakang..........................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

I.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................4

II.1 Sejarah Permainan Egrang........................................................................4

II.2 Pengertian Permainan Egrang...................................................................5

II.3 Cara Membuat Egrang...............................................................................6

II.4 Peraturan Permainan Egrang.....................................................................7

II.4.1 Lapangan............................................................................................7

II.4.2 Pemain................................................................................................7

II.4.3 Jalan Permainan.................................................................................7

II.4.4 Pemenang...........................................................................................9

II.4.5 Wasit, Juri, dan Pencatat Waktu......................................................10

II.4.6 Makna dari Permainan Egrang.........................................................10

BAB III..................................................................................................................12

PENUTUP..............................................................................................................12

III.1 Kesimpulan..........................................................................................12

III.2 Saran....................................................................................................12

ii
III.2.1 Mahasiswa........................................................................................12

III.2.2 Masyarakat.......................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sudah
semakin maju. Banyak pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh
masyarakat maupun pemerintah untuk bisa memajukan atau mengikuti
perkembangan IPTEK tersebut. Moderenisasi yang terjadi cenderung
membuat banyak anak muda termasuk mahasiswa menjadi terbawa arus dan
menjadi westernisasi atau kebarat baratan. Hal ini membuat banyak permainan
tradisional yang menjadi budaya Nusantara terlupakan oleh perkembangan
zaman.
Dengan memberikan permainan-permainan tradisional ini, secara tidak
langsung kita melestarikan budaya-budaya yang kita miliki kepada generasi
selanjutnya. "Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum
diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai
daerah dengan nama berbeda-beda seperti : sebagian wilayah Sumatera Barat
dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang
dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan
nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang
sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang
terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan
disebut batungkau.
Egrang terbuat dari batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter.
Sekitar 50cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar
kurang lebih 20cm. Cara memainkannya adalah dengan berlomba berjalan
menggunakan egrang tersebut dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Orang
yang paling cepat dan tidak terjatuh dialah pemenangnya". Penulis pernah
bermain egrang dengan usaha yang keras tapi tetap saja tidak bisa
menyeimbangakan badan di atas egrang,tak cukup satu minggu untuk belajar

1
bermain egrang dengan lancar karena kalo tidak memiliki keseimbangan maka
tidak akan pernah bisa.tapi. penulis tetap berusaha latihan walaupun sampai
sekarang hasil nya nihil.selain seru permainan ini juga memiliki nilai budaya
dan nilai sosial karena permainan ini bisa di mainkan dengan bersama sama
dengan teman,di situ lah kebersaman yang kammi dapatkan di desa.
Permainan Egrang sendiri sangat unik karena sangat dibutuhkan
ketrampilan dan keseimbangan tubuh bila menaikinya, makanya tidak semua
orang baik orang dewasa maupun anak anak bisa bermain Egrang. Bentu
Egrang disesuaikan dengan pemakainya sesuai dengan umur si pemakai, bila
yang bermain orang Dewasa maka pembuatanya pun panjang dan tinggi,
sedangkan untuk anak anak bentuk dan ukuranya pun pendek.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang penyusun
bahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah sejarah permainan egrang?
2. Apakah pengertian dari permainan egrang?
3. Bagaimanakah cara membuat egrang?
4. Bagaimanakah peraturan permainan egrang?
5. Apakah makna dari permainan egrang?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang sejarah permainan egrang
2. Untuk mengetahui tentang pengertian dari permainan egrang
3. Untuk mengetahui tentang cara membuat egrang
4. Untuk mengetahui tentang peraturan permainan egrang
5. Untuk mengetahui tentang makna dari permainan egrang

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Sejarah Permainan Egrang


Permainan Egrang merupakan permainan yang sudah ada sejak zaman
dahulu dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Permainan
ini membutuhkan lahan kosong yang cukup luas, pemain yang cukup banyak dan
mengandalkan kerjasama tim. Egrang yang permainannya cukup sulit dilakukan
oleh orang awam atau bagi orang yang masih pemula memainkannya. Permainan
ini membutuhkan keseimbangan raga dalam memainkannya. Kenapa bisa begitu,
karena pemain harus berusaha menyeimbangkan berat badan dan tinggi tubuhnya
dalam pijakan dua batang bambu atau kayu yang menopang kedua kakinya untuk
berjalan. Sejarah permainan tradisional Egrang tidak begitu dikenal oleh
masyarakat saat ini, karena memang pada kenyataannya masyarakat saat ini hanya
sekedar memainkan tanpa tahu bagaimana cerita orang tua dulu mengenai sejarah
tentang permainan Egrang.
Permainan tradisional Egrang – Permainan ini muncul sebelum
kemerdekaan Republik Indonesia,dimasa penjajahan Belanda.Seperti terekam di
Baoesastra (Kamus) Jawa karanganW.J.S. Poerwadarminto terbitan 1939 halaman
113,disebutkan kata egrang-egrangan diartikan dolanan dengan menggunakan alat
yang dinamakan egrang. Dari hasil googling,banyak sumberyang menyebutkan
kalau permainan egrang berasal dari daerah Jawa.Tetapi ternyata, permaian yang
melatih konsentrasi dan keseimbangan ini.
Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui secara
pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama
berbeda-beda seperti: sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-
tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti
sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari
nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang

3
berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa
Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau.
Egrang khususnya di Indonesia memiliki banyak penamaan di berbagai
daerah. Penamaan egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung. Arti nama ini
adalah terompah pancung yang dibuat dengan bahan bambu bulat yang panjang.
Di Provinsi Sumatra Barat, egrang disebut dengan tengkak-tengkak. Nama ini
berasal dari kata dasar tengkak yang berarti pincang. Dalam bahasa Bengkulu,
tengkak berarti sepatu yang terbuat dari bambu. Lalu, di Provinsi Jawa Tengah,
egrang dikenal dengan nama jangkungan. Nama ini diperoleh dari nama burung
dengan kaki yang panjang. Egrang juga dikenal di Provinsi Kalimantan Selatan
dengan nama batungkau. Di Sulawesi Selatan, egrang dikenal dengan nama
longga atau dongga yang terinspirasi dari cerita rakyat di Sulawesi Selatan, yakni
hantu Longga/Dongga.

II.2 Pengertian Permainan Egrang


Engrang merupakan permainan tradisional dengan memanfaatkan dua
pasang tongkat bambu panjang yang diberi tempat pijakan kaki. Cara memainkan
engrang pada dasarnya cukup sederhana, yakni dengan cara menaiki tongkat
bambu tersebut kemudian pemainnya diminta untuk berjalan dengan
menggunakan kaki egrang. Namun hal tersebut tentu tidak mudah untuk
dilakukan sebab para pemainnya harus memiliki kesimbangan yang baik..
Egrang adalah sebuah permainan tradisional yang menggunakan sepasang
bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan
kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak. Egrang
juga bisa digunakan dalam atraksi. Permainan egrang berguna dalam pelatihan
pengendalian diri dengan menjaga keseimbangan, ke fokusan dan meningkatkan
rasa percaya diri sekaligus hiburan untuk anak anak maupun dewasa.
Permainan Egrang sendiri sangat unik karena sangat dibutuhkan
ketrampilan dan keseimbangan tubuh bila menaikinya, makanya tidak semua
orang baik orang dewasa maupun anak anak bisa bermain Egrang. Bentu Egrang
disesuaikan dengan pemakainya sesuai dengan umur si pemakai, bila yang

4
bermain orang Dewasa maka pembuatanya pun panjang dan tinggi, sedangkan
untuk anak anak bentuk dan ukuranya pun pendek.Egrang terbuat dari batang
bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50 cm dari bawah, dibuat
tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20 cm.

II.3 Cara Membuat Egrang


Alat dan Bahan:
 Golok
 Gergaji
 Tali secukupnya
 Bambu dengan panjang 2 meter sepasang (berbentuk silinder atau bambu
utuh) dengan diameter 10 cm
 Bambu sepanjang 30 cm sepasang, ukuran diameternya 5 cm.
Cara Membuat Egrang:
 Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan ukuran 2 meter dan 30 cm
seperti penjelasan di atas
 Tentukan tinggi pijakan egrang (bagi anak – anak biasanya setinggi 50
cm), kemudian tandai
 Bambu yang ditandai tadi dilubangi dan lubangnya disesuaikan dengan
diameter bambu yang panjangnya 30 cm ( diameter 5 cm)
 Masukkan bambu 30 cm (sebagai pijakan) ke dalam lubang yang sudah
disiapkan pada bambu 2 meter (lakukan hal yang sama pada yang
satunya lagi)
 Ikat kuat bambu tersebut pada simpul antara pijakan bersama bambu
yang tinggi memakai tali
 Egrang siap dimainkan.

II.4 Peraturan Permainan Egrang


II.4.1Lapangan

5
Permainan egrang ini tidak membutuhkan tempat (lapangan) yang khusus.
Ia dapat dimainkan di mana saja, asalkan di atas tanah. Jadi, dapat di tepi pantai,
ditanah lapang atau di jalan.Luas arena permainan egrang ini hanya sepanjang 7-
15 meter dan lebar sekitar 3-4 meter.
II.4.2Pemain
 Permainan egrang dapat dilakukan oleh pria dan wanita dengan memakai
pakaian olahraga yang pantas.
 Permainan egrang dapat dikategorikan sebagai permainan anak-anak.
Pada umumnya permainan ini dilakukan dilakukan oleh anak laki-laki
yang berusia 7-13 tahun, taruna/remaja/dewasa 13 tahun keatas. Jumlah
pemainnya 2-6 orang.
II.4.3Jalan Permainan
Apabila permainan hanya berupa adu kecepatan (lomba lari), maka diawali
dengan berdirinya 3-4 pemain di garis start sambil menaiki bambu masing-
masing. Bagi anak-anak yang kurang tinggi atau baru belajar bermain egrang,
mereka dapat menaikinya dari tempat yang agak tinggi atau menggunakan tangga
dan baru berjalan ke arah garis start. Apabila telah siap, orang lain yang tidak ikut
bermain akan memberikan aba-aba untuk segera memulai permainan. Mendengar
aba-aba itu, para pemain akan berlari menuju garis finish. Pemain yang lebih
dahulu mencapai garis finish dinyatakan sebagai pemenangnya.
Sedangkan, apabila permainan bertujuan untuk mengadu bambu masing-
masing pemain, maka diawali dengan pemilihan dua orang pemain yang
dilakukan secara musyawarah/mufakat. Setelah itu, mereka akan berdiri
berhadapan. Apabila telah siap, peserta lain yang belum mendapat giliran bermain
akan memberikan aba-aba untuk segera memulai permainan. Mendengar aba-aba
itu, kedua pemain akan mulai mengadukan bambu-bambu yang mereka naiki.
Pemain yang dapat menjatuhkan lawan dari bambu yang dinaikinya dinyatakan
sebagai pemenangnya.
a. Persiapan
1) Adanya Peserta yang akan ikut bermain.

6
2) Setiap pemain disertai alat 2-5 buah tongkat sebagai penyambung
kaki mereka.
3) Membuat garis batas tempat dimulainya bermain dan garis finis
tempat berakhirnya perlombaan.
4) Bila peserta main itu lebih dari 10 orang anak, maka tahap pertama
ini dibagi dalam beberapa kelompok. Misalnya semua peserta ada
50 orang maka dibagi menjadi 10 kelompok.
5) Melakukan pengundian pemain/kelompok yang duluan mengikuti
perlombaan. 

b. Tahap-tahap Permainan
1) Perkelompok diperlombakan dalam seri, dari garis start sampai
garis finis dipimpin juri star dan waktu dicatat oleh petugas
pencatat waktu
2) Sebelum perlombaan dimulai, para atlet berdiri dibelakang garis
start dengan memegang egrang
3) Aba-aba perlombaan oleh wasit/juri star adalah : bersedia, siap,
“YA” pada aba-aba bersedia, tangan memegang egrang (kanan dan
kiri), aba-aba siap satu kaki (kanan atau kiri) di atas tempat
berpijak dan setelah aba-aba “YA” Lari. Pengganti ya dapat diganti
dengan suara peluit/sejenis
4) Para atlet dinyatakan gugur apabila :
 Menginjak garis lintas lebih dari dua kali
 Kaki jatuh menyentuh tanah/lantai lebih dari dua kali
 Dengan sengaja mengganggu atlet lain
5) Waktu terbaik/jangkauan terjauh dalam seri ( 1 orang ) berhak
mengikuti seri berikutnya
6) Atlet yang terganggu jalannya oleh atlet lainnya boleh meneruskan
larinya atau mengulang
7) Pada tahap ini perlombaan dilanjutkan lagi dengan
menampilkan para pemenang dari masing-masing perlombaan yang

7
kelak akan menghasilkan 3 orang saja yang kemudian berhak
mengikuti perlombaan meraih gelar juara 1, 2, dan 3. 

c. Konsekuensi Kalah Menang

Daya pendorong atau motivasi untuk merebut predikat


sebagai pemenang adalah memperoleh rasa kebanggaan, memperoleh
kedudukan sebagai anak, yang dianggap pandai dalam permainan ini.
Predikat inilah sebenamya yangmenjadi dorongan sehingga anak-anak
bermain dengan penuh semangat bertanding. Di samping naluri bagi
anak-anak untuk berlomba guna menduduki tempat teratas di antara
teman-temannya yang lain. Demikianlah dalam permainan ini, bagi
mereka yang berhasil meraih gelar juara1, 2, dan 3 maka merekalah yang
disebut sebagai pemenang. Permainan ini berperan sekali dalam
membina anak untuk menjadi anak yang terampil dan disiplin, berani
mengambil resiko dan bertanggung awab pada setiap perbuatan yang
dilakukannya.
Fungsi dari permainan ini di samping sebagai permainan,
dapat juga dijadikan sebagai alat bagi masyarakat desa untuk berjalan,
sebagai tongkat penyambung kaki ketika melintasi jalan-jalan yang becek
atau berair.
II.4.4Pemenang
 Pemenang ditentukan berdasarkan kecepatan waktu.
 Waktu yang diambil adalah kaki terakhir menyentuh garis finis.

II.4.5Wasit, Juri, dan Pencatat Waktu


 Wasit bertugas mengawasi seluruh jalannya perlombaan
 Juri pemberangkatan ( starter)
 Juri lintasan, mengawasi lintasan apakah pemain ada yang menginjak
garis

8
 Juri kedatangan mengawasi perlombaan di garis akhir
 Pencatat waktu (timer) , mencatat waktu para pelari

II.4.6Makna dari Permainan Egrang


Sering kali kita paham bahwa kehidupan ini membutuhkan fasilitas untuk
mencapai apa yang kita inginkan. Atau sering kali kita menemukan diri kita
sedang dihadapkan dalam situasi untuk menghadapi keadaan yang kita tidak
yakini bahwa kita mampu menghadapinya. Oleh karena itu, kepercayaan diri
merupakan faktor terpenting ketika kita menghadapi sesuatu. Yakinlah kepada diri
kita sendiri bahwa kita memiliki banyak potensi yang masih bisa kita
kembangkan. Yakinlah bahwa kita mampu menghadapi permasalahan apapun
karena tuhan tidak memberikan cobaan kepada kita diluar kemampuan kita.

1. Nilai Budaya
Nilai budaya yang terkandung dalam permainan tradisional egrang
adalah: kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin
dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat mengalahkan
lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang
digunakan untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan ketekunan agar
seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan. Dan, nilai sportivitas
tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat
berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan
lapang dada.

2. Nilai Sosial
Nilai sosial yang terkandung dalam permainan tradisional egrang adalah
kita dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang orang lain. Karena
permainan ini akan lebih seru jika bermain sama-sama. Dan saat belajar
egrang juga memerlukan jasa orang lain untuk membantu belajar egrang.
Dalam sebuah perlombaan juga pastilah semua orang akan antusias,disini
lah kita mendapatkan nilai sosial.

9
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Setelah memahami permainan tradisional egrang ternyata asal permainan
egrang belum seratus persen jelas, masih ada simpang siur. Permainan ini sudah
sejak zaman belanda itu artinya sudah ada sebelum indonesia merdeka.permainan
ini juga dapat di jumpai di beberapa wilayah seperti Sumatra, Jawa Tengah,
Lampung dan Kalimantan. Permainan tradisional egrang adalah alat permainan
tradisional yang terbuat dari dua batang bambu. Cara memainkan egrang sangat
di butuhkan keseimbangan tubuh. Karena memainkan egrang tidak mudah.
Egrang juga bukan sekedar dapat di mainkan untuk mengisi waktu kosong,
tapi egrang juga dapat dijadikan sebuah perlombaan,biasanya orang indonesia
melakukan perlombaan pada saat hari-hari besar ataupun pada saat memperingati,
misalnya memperingati hari kemerdekaan. Selain itu, permainan tradisional
egrang mempunyai makna, nilai budaya dan nilai sosial. Makna kita dapatkan
adalah tidak membutuhkan biaya yang besar dan kepercayaan diri. Nilai
budayanya adalah kerja keras, keuletan, sportivitas. Sedangkan nilai sosial yang
kita dapatkan adalah kita dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain

III.2 Saran
III.2.1 Mahasiswa
a. Mahasiswa di harapkan untuk turut serta melestarikan dan
mempertahankan budaya luhur.
b. Mahasiswa di harapkan menjadi contoh teladan bagi anak anak dengan
mengajarkan dampak buruk dari bermain ps dan game online yang
berlebihan.

III.2.2 Masyarakat
a. Masyarakat di harapkan menjadi katalisator untuk  mempertahankan,
melestarikan permainan tradisional.

10
b. Masyarakat di harapkan untuk memberikan stigma negatif terhadap
permainan tradidisonal.

11
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1720-4523-1-PB%20(1).pdf
https://sheismariyati.blogspot.com/2015/05/permainan-egrang.html
https://smpn2tuntang.sch.id/permainan-tradisional-egrang/#:~:text=Engrang
%20merupakan%20permainan%20tradisional%20dengan,berjalan%20dengan
%20menggunakan%20kaki%20egrang.
https://id.wikipedia.org/wiki/Egrang
http://www.mangyono.com/2013/05/permainan-egrang-atau-
jajangkungan.html

http://gpswisataindonesia.blogspot.com/2013/11/sejarah-permainan-
traditional-egrang.html

http://gpswisataindonesia.blogspot.com

http://tlc-learningcentre.blogspot.com

https://www.facebook.com/KomunitasPermainanTradisional

http://gedesuryaartha.blogspot.com/2014/01/permainan-tradisional-
egrang.html

12

Anda mungkin juga menyukai