Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG BATOK

Dosen Pengampu :

Rhoni Rhodin ,S,Pd.I,M.Hum

Disusun Oleh :

1. Indah Khirana (23661008)


2. Desi Rianita (23661004)
3. Nadia Elinda (23661012)
4. Dwi Agustina (23661005)
5. M. Habiyoso(23661010)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr., Wb.
Segala puji atas kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul Permainan egrang batok.
Dalam proses penyajiannya, makalah ini berusaha disusun dengan baik dengan
sejumlah sumber yang kami gunakan untuk membantu dalam memahami materi yang
menjadi fokus kajian ini. Kemudian, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang turut membantu dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Selain itu, kami
juga mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini kedepannya dan
membangun pola pikir yang baik dan benar.Demikianlah makalah ini kami susun, kami
mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr., Wb.

Curup, 15 November 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... I
KATA PENGANTAR......................................................................................... II
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..2
A. Sejarah egrang batok ………………………………………………………4
B. Pengertian egrang batok ……………………………………………………6
C. Cara membuat permainan egrang batok …………………………………7
D. Peraturan permainan egrang batok……………………………………….8
E. Makna permainan egrang batok …………………………………………..9
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….10
A. Kesimpulan………..…………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................……11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Egrang batok adalah sebuah tradisi permainan yang berkembang di beberapa
daerah di Indonesia. Permainan ini memiliki akar budaya yang dalam dan telah
menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. Egrang batok bukan
hanya sekadar permainan tradisional, tetapi juga mencerminkan warisan dan kekayaan
budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.Sebagai bagian dari kekayaan budaya
Indonesia, egrang batok telah mengalami perkembangan dan variasi di berbagai
daerah. Dengan menggunakan batok kelapa sebagai alat utama, permainan ini tidak
hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial, seni, dan
keterampilan. Dalam beberapa tahun terakhir, egrang batok semakin mendapatkan
perhatian sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya di tengah arus globalisasi.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah egrang batok ?


2. Apa pengertian egrang batok ?
3. Bagaimana cara membuat permainan egrang batok ?
4. Bagaimana peraturan dan makna egrang batok?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah egrang batok ?
2. Mengetahui pengertian egrang batok ?
3. Mengetahui cara membuat permainan egrang batok ?
4. Mengetahui peraturan dan makna egrang batok?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah egrang batok
1. Asal Usul Permainan Egrang Batok Kelapa
Permainan Egrang Batok Kelapa, berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak suku Bugis secara berkelompok.
Permainan ini dikenal dengan nama Majjekai, yang berasal dari kata jeka yang berarti
jalan.
Masih banyak anak pedesaan yang masih fasih melakukan permainan ini. Hal
tersebut disebabkan karena permainan ini memanfaatkan barang bekas yang mudah
mereka temui. Namun, di perkotaan tidak banyak anak yang mengetahui cara
memainkan permainan ini.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari permainan Egrang Batok ini.
Diantaranya menciptakan kegembiraan pada anak, menumbuhkan kreativitas anak, dan
melatih motorik halus dan kasar anak. Anak-anak juga dilatih untuk memanfaatkan
bahan-bahan yang sering tidak digunakan di lingkungan sekitar.
Bahan yang digunakan untuk melakukan permainan ini mudah didapatkan di
sekitar kita. Hanya dengan bahan tempurung kelapa atau yang familiar disebut batok, tali
dan pembolong batok kita sudah dapat memainkan Engrang batok.
2. Permainan Egrang Batok dalam Kesenian Gamelan
Permainan egrang dapat dimodifikasi sebagai sarana mengenalkan dan
mempelajari kesenian gamelan. Karena permainan ini bersifat kompetitif dan
menggunakan gerak tubuh maka kami mencoba memodifikasinya untuk mengenalkan
pada anak-anak mengenai kesenian gamelan.
Kami menggunakan permainan Egrang Batok karena dalam permainan ini
bersifat kompetitif, memunculkan kreatifitas, dan tidak membosankan untuk anak-anak.
Contohnya saat mereka akan mengambil gambar dari satu ujung menuju ujung yang lain,
mereka akan mencari cara yang paling efisien agar mereka mencapai ujung yang lain
dengan cepat daripada temannya yang lain. Jika mereka dapat mengumpulkan dan
menjodohkan gambar gamelan dan namanya lebih banyak daripada temannya maka
mereka akan menang. Ini akan membuat anak memiliki jiwa kompetitif sehingga mereka
akan berusaha keras agar mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.1
1
Ayu Retno Kinansih, Rini Puspitasari, and Taufik Amrillah, “Efektivitas Permainan Egrang Batok Kelapa
Dalam Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Curup” (PhD Thesis,
Institut Agama Islam Negeri Curup, 2022).

1
B. Pengertian egrang batok
Permainan Egrang Batok sebagai Permainan Tradisional yang Sederhana, Mudah,
dan Bermanfaat
Permainan tradisional adalah unsur kebudayaan bangsa yang tersebar diberbagai
penjuru nusantara, namun akhir- akhir ini sering dilupakan. Orang- orang yang tinggal
diperkotaan bahkan tidak mengenali lagi keberadaan permainan tersebut. Sebagian kecil
permainan tradisional masih dapat bertahan walaupun banyak berkembang permainan
modern. Padahal pada hakikatnya permainan tradisional banyak memberikan manfaat
baik bagi perkembangan fisik maupun mental anak.
Permainan tradisional merupakan suatu aktivitas permainan yang tumbuh dan
berkembang disuatu dareah. Permainan tradisional syarat akan nilai- nilai budaya, tata
nilai kehidupan masyaraka, dan diwariskan secara turun- temurun. Permainan tersebut
membuat anak- anak mengembangkan potensi yang dimilikinya, memperoleh
pengalaman baru, berguna, dan bermakna, membina hubungan dengan sesama teman,
meningkatkan perbendaharaan kata, mampu menyalurkan perasaan, serta mencintai
budaya bangsa.
Secara umum permainan anak memberikan kegembiraan untuk anak- anak yang
melakukannya. Permainan anak seringkali memiliki kesamaan dalam memainkannya.
Namun, tiap- tiap daerah tersebut memiliki ciri yang khas dan aturan dalam melakukan
permainan tersebut.
Pada dasarnya permainan tradisional dimainkan secara berkelompok dengan
menggunakan bahan- bahan yang ada di sekitar, alat- alat sederhana, dan mudah dicari.
Hal tersebut mencerminkan kepribadian bangsa itu sendiri.
Berdasarkan penjabaran diatas dapat dapat disimpulkan bahwa permainan
tradisional dapat menjadi media pembelajaran di kelas. Salah satu permainan tradisional
yang ada di nusantara adalah engrang batok. Engrang batok adalah permainan yang
berasal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Permainan ini memiliki banyak
manfaat antara lain melatih keseimbangan, menghibur, melatih motorik kasar, melatih
kesembangan tubuh, melatih koordinasi dan kelincahan serta mengasah keberanian. 2
C. Cara Memainkan Permainan Engrang Batok
Di tempat asalnya permainan Egrang batok dapat dimainkan oleh siapapun
dengan ketentuan dibawah ini :

2
Neng Nenden Mulyaningsih et al., Etnofisika Dalam Seri Permainan Tradisional (Syiah Kuala University
Press, 2023).

2
a. Permainan Egrang Batok bersifat perlombaan (ada yang menang dan kalah),
maka permainan ini harus dimainkan minimal dua orang baik laki-laki maupun
perempuan. Namun jangan terlalu banyak jumlahnya, jika terlalu banyak peserta yang
lain akan semakin lama menunggu giliran bermain.
b. Peserta permainan Egrang Batok tidak mengenal batas usia baik anak-anak
maupun orang dewasa.
Modifikasi Permainan Egrang Batok dalam mengenalkan dan mempelajari
gamelan adalah sebagai berikut :
a. Peserta permainan Egrang Batok adalah anak-anak berusia 7-12 tahun
b. Permainan ini bersifat kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3 orang.
Setiap anggota kelompok harus mencari jawaban dari pertanyaan yang telah mereka pilih
kemudian mereka berjalan menuju tempat yang berisi jawaban dengan menggunakan
Egrang Batok. Setelah mereka menemukan jawabannya mereka harus kembali ketempat
semula.
c. Permainan ini bersifat universal, dapat dimainkan baik oleh anak laki-laki
maupun perempuan.
4. Persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum permainan dimulai?
Hal yang perlu dipersiapkan untuk memainkan Egrang batok adalah sebagai
berikut :
a. Permainan ini membutuhkan lapangan dengan permukaan datar.
b. Pemain Egrang Batok dalam kelompok harus melakukan undian untuk
menentukan urutan pemain yang bermain terlebih dahulu. Undian dapat dilakuak dengan
cara hompimpa atau pingsut
Kami melakukan modifikasi dalam permainan Egrang batok adalah sebagai
berikut :
a. Lapangan yang dibutuhkan berukuran 3 meter x 4 meter. Di tanah berukuran
4 meter diberi garis menggunakan kapur atau rafia sebagai tempat pertanyaan dan
jawaban.
b. Dalam permainan ini ujung tempat start dan finish diganti menjadi tempat
pertanyaan dan jawaban. Di tempat pertanyaan pemain harus memilih pertanyaan yang
akan mereka jawab. Mereka membaca pertanyaan lalu menuju ujung tempat jawaban
yang berupa gambar diletakkan dengan menggunakan Egrang Batok yang telah
disediakan. Mereka mengambil jawaban lalu kembali ke tempat sebelumnya dan

3
menyerahkan jawaban serta pertanyaan kepada panitia dan bergantian dengan temannya
yang lain.
c. Setiap kelompok memiliki 2 Egrang Batok yang dapat digunakan.3
D. Aturan yang harus dipatuhi dalam permainan egrang batok
Agar permainan berjalan lancar dan damai serta mengurangi kecurangan terdapat
beberapa peraturan yang mengikat. Peraturan yang diterapkan dalam permainan Egrang
Batok di tempat asalnya antara lain:
a. Pemain harus melakukan undian sebelum melakukan permainan. Mereka
dapat melakukannya dengan cara hompimpa untuk banyak anak dan atau pingsut untuk 2
orang pemain.
b. Para pemain harus bermain secara bergiliran sesuai urutan yang telah
ditentukan sebelumnya.
c. Pemain berjalan dari ujung ke ujung dengan Egrang Batok secara bergantian.
Kelompok yang anggotanya paling cepat berjalan menggunakan Egrang Batok dari ujung
ke ujung yang lain dengan waktu paling cepat merekalah yang menang.
Dalam permainan Egrang batok ini kami melakukan beberapa perubahan
peraturan sebagai berikut :
a. Permainan ini dilakukan selama 5 menit. Jadi anak-anak dalam kelompok
harus mencari jawaban atas pertanyaan yang mereka pilih dengan sebanyak-banyaknya.
Kelompok yang memiliki banyak jawaban benar dari pertanyaan seputar gamelan akan
dinyatakan sebagai pemenang.
b. Satu kali perlombaan dimainkan oleh 3 kelompok dan dilakukan selama 5
menit. Setiap kelompok memiliki 3 anggota.
6. Bagaimana jalannya permainan Egrang Batok?
Jalannya permainan Egrang Batok yang asli didaerah asalnya adalah sebagai
berikut :
a. Pemain dalam satu kelompok melakukan undian untuk menentukan pemain
pertama dengan hompimpa atau pingsut. Jika anggota kelompok hanya 2 orang makan
mereka akan melakukan pingsut namun jika lebih dapat melakukan Hompimpa.
b. Pemain berada di belakang garis start dan berpijak pada batok kelapa.
Mereka memegang tali Egrang Batok.

3
Siti Halimah, “EFEKTIVITAS PERMAINAN EGRANG TEMPURUNG KELAPA UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR (Penelitian Di Kelompok Bermain Kuncup Melati
Desa Margoyoso, Kec. Salaman, Kab. Magelang Tahun Ajaran 2018/2019)” (PhD Thesis, Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Magelang, 2018).

4
c. Saat permainan dimulai mereka harus melangkah seperti biasa sambil
menarik tali Egrang agar pijakan tidak lepas.
d. Kelompok yang anggotanya paling cepat melakukan perjalanan dari start ke
finish akan dinyatakan sebagai pemenang.
Dari jalannya permainan Egrang batok yang asli, kami melakukan beberapa
perubahan tentang jalannya permainan ini. Perubahan tersebut atara lain sebagai berikut :
a. Para pemain harus membentuk sebuah kelompok dengan 3 orang anggota.
b. Para pemain yang telah membentuk kelompok akan melakukan perlombaan.
Setiap perlombaan dilakukan dengan 3 kelompok.
c. Pada sebuah kelompok akan dibagikan 2 pasang batok yang telah
digabungkan dengan tali.
d. Panitia akan membacakan serta menjelaskan peraturan mengenai Permainan
Egrag Batok yang telah dimodifikasi ini.
e. Anggota kelompok harus melakukan undian untuk menentukan siapa yang
akan menjadi pemain pertama, kedua da terahir. Mereka dapat melakukannya dengan
melakukan hompimpa untuk tiga orang pemain. Orang yang menang dalam melakukan
hompimpa akan menjadi pemain pertama. Dua orang sisanya akan melakukan pingsut
yang menang akan menjadi pemain kedua dan yang kalah akan menjadi pemain terahir.
f. Pemain pertama akan memilih pertanyaan mana yang akan mereka jawab
seputar gamelan.
g. Setelah memilih mereka harus menyerahkannya kepada panitia yang ada.
h. Wasit akan memberikan aba-aba dan pemain pertama harus berjalan dengan
menggunakan Egrang Batok guna mencari jawaban dari pertanyaan yang dipilih
sebelumnya ditempat yang telah disediakan oleh panitia.
i. Pemain yang mendapat giliran kedua akan memilih pertanyaan yang akan
mereka jawab setelah pemain pertama. Pemain kedua harus memilih pertanyaan sebelum
pemain pertama sampai.
j. Saat pemain pertama selesai dan menyerahkan jawaban kepada panitia.
Pemain kedua boleh memberikan pertanyaannya kepada panitia kemudian mencari
jawaban seperti yang dilakukan oleh pemain pertama. Hal tersebut diteruskan dan
dilakukan oleh pemanin terahir.
k. Hal tersebut terus menerus dilakukan selama 5 menit.
l. Setelah selesai pemain dan panitia akan sama-sama mencocokkan antara
jawaban dan pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pemain kepada panitia.
5
m. Kelompok dinyatakan menang apabila kelompok tersebut banyak menjawab
pertanyaan dengan tepat. Oleh karena itu para pemain harus bermain dengan jujur,
kompetitif dan baik agar enggota yang lain dapat bermain dan menjawab pertanyaan.
7. Refleksi
Refleksi yang dapat dilakukan dan diperoleh oleh para anak-anak, guru, serta
orang tua adalah sebagai berikut :
a. Siswa dibimbing guru diajak untuk merefleksikan hal-hal apakah yang dapat
dilakukan untuk dapat memenangkan permainan. Egrang Batok memerlukan konsentrasi,
kekuatan, ketangkasan, kelincahan, dan keseimbangan. Peserta permainan yang dapat
melakukan hal-hal tersebut dengan baik akan memenangkan permainan tersebut.
b. Siswa-siswa yang merupakan pemain diajak untuk mengambil nilai-nilai
positif dalam permainan Egrang batok, khususnya pada usia anak-anak. Nilai positif
tersebut antara lain sebagi berikut :
1) Permainan modifikasi dari Permainan Egrang batok ini akan menumbuhkan
rasa ingin tahu terhadap anak mengenai gamelan.
2) Permainan ini dapat memperdalam wawasan anak mengenai permainan
tradisional khususnya Egrang batok serta pengetahuan mereka mengenai gamelan.
3) Permainan ini dapat menumbuhkan konsentrasi anak. Hal tersebut dapat
diperoleh karena permainan egrang batok ini menuntut para pemain untuk teliti dalam
menjalankan permainan agar menang dalam bermain sehingga tidak melanggar pertauran
yang ada.
4) Permainan ini membutuhkan ketangkasan karena pada dasarnya permainan
ini menuntut anak untuk cekatan dan tangkas sehingga saat bermain akan merasa senang
tanpa beban.
5) Sebagai sarana hiburan dan kesenangan. Hal tersebut disebabkan karena
permainan ini dilakukan dengan berkelompok dan tidak membutuhkan biaya yang
banyak.
6) Menimbulkan jiwa kompetitif, karena mereka melakukannya agar
mendapatkan kemenangan sehingga mereka melakukan hal yang terbaik untuk
kelompokknya.
c. siswa diajak untuk mengekpresiakan perasaannya melalui cerita baik
langsung maupun tidak langsung kepada orang-orang terdekatnya mengenai perasaan
dan pengalamannya saat melakukan permainan Egrang batok.4
4
Aisyah Fad, Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia (Cif, 2014).

6
E. Makna dari permainan egrang batok
Egrang batok bukan hanya sekadar permainan tradisional yang menyenangkan,
tetapi juga memiliki makna yang mendalam dalam konteks budaya dan sosial.
Berikut adalah beberapa makna yang mungkin terkandung dalam permainan
egrang batok:
1. Pelestarian Budaya
Egrang batok mencerminkan warisan budaya Indonesia, khususnya di daerah-
daerah tertentu. Melibatkan diri dalam permainan ini dapat menjadi cara bagi masyarakat
untuk merayakan dan melestarikan tradisi nenek moyang mereka.
2. Keterampilan dan Ketangkasan
Permainan egrang batok melibatkan keterampilan dan ketangkasan fisik. Para
pemain harus dapat menjaga keseimbangan di atas batok kelapa yang dipasang di bawah
kaki mereka. Ini tidak hanya mengembangkan keterampilan fisik, tetapi juga melatih
kepekaan dan koordinasi motorik.
3. Kerjasama dan Kompetisi
Permainan ini sering dimainkan dalam kelompok, mendorong kerjasama antara
pemain. Sementara itu, unsur kompetisi dapat merangsang semangat persaingan sehat,
membangun rasa persaudaraan, dan mengajarkan pentingnya bekerja sama dalam
mencapai tujuan bersama.
4. Pendidikan Nilai-Nilai Tradisional
Egrang batok dapat menjadi sarana untuk mengajarkan nilai-nilai tradisional
seperti kejujuran, disiplin, ketahanan, dan kesabaran. Pemain harus belajar untuk tidak
hanya menghadapi tantangan fisik, tetapi juga menghormati aturan permainan dan lawan-
lawannya.
5. Kreativitas dan Inovasi
Meskipun egrang batok adalah tradisi, permainan ini juga dapat menjadi media
untuk menggali kreativitas dan inovasi. Pemain dapat mengembangkan gerakan atau
variasi baru, sehingga tradisi ini tetap hidup dan menarik bagi generasi yang lebih muda.
6. Hiburan dan Relaksasi
Di samping semua aspek budaya dan pendidikan, egrang batok juga memberikan
hiburan dan kesenangan bagi para pemain dan penonton. Permainan ini menciptakan
momen-momen santai dan ceria di tengah-tengah kesibukan sehari-hari.
Melalui pemahaman terhadap makna-makna ini, permainan egrang batok menjadi
lebih dari sekadar aktivitas fisik. Ia menjadi sebuah simbol dari warisan budaya yang
7
perlu dijaga, sebuah wahana untuk perkembangan keterampilan dan karakter, serta
sumber kegembiraan bagi masyarakat yang terlibat.5

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permainan Egrang Batok Kelapa, berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak suku Bugis secara berkelompok.
Permainan ini dikenal dengan nama Majjekai, yang berasal dari kata jeka yang berarti
jalan. Permainan Egrang Batok sebagai Permainan Tradisional yang Sederhana, Mudah,
dan Bermanfaat. Hal yang perlu dipersiapkan untuk memainkan Egrang batok adalah
sebagai berikut :
a. Permainan ini membutuhkan lapangan dengan permukaan datar.
b. Pemain Egrang Batok dalam kelompok harus melakukan undian untuk
menentukan urutan pemain yang bermain terlebih dahulu. Undian dapat dilakuak dengan

5
Yulia Slamet, “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional
Egrang Batok Pada Anak Usia Dini (PAUD Melati 4 Jakarta Pusat)” (PhD Thesis, Institut PTIQ Jakarta, 2020).

8
cara hompimpa atau pingsut. Agar permainan berjalan lancar dan damai serta
mengurangi kecurangan terdapat beberapa peraturan yang mengikat. Peraturan yang
diterapkan dalam permainan Egrang Batok di tempat asalnya. Egrang batok bukan hanya
sekadar permainan tradisional yang menyenangkan, tetapi juga memiliki makna yang
mendalam dalam konteks budaya dan sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Fad, Aisyah. Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia. Cif, 2014.
Halimah, Siti. “EFEKTIVITAS PERMAINAN EGRANG TEMPURUNG KELAPA
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR (Penelitian Di
Kelompok Bermain Kuncup Melati Desa Margoyoso, Kec. Salaman, Kab. Magelang
Tahun Ajaran 2018/2019).” PhD Thesis, Skripsi, Universitas Muhammadiyah
Magelang, 2018.
Kinansih, Ayu Retno, Rini Puspitasari, and Taufik Amrillah. “Efektivitas Permainan Egrang
Batok Kelapa Dalam Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah
Bustanul Athfal 1 Curup.” PhD Thesis, Institut Agama Islam Negeri Curup, 2022.

9
Mulyaningsih, Neng Nenden, Ahmad Jahrudin, Irnin Agustina Dwi Astuti, and Indica Yona
Okyranida. Etnofisika Dalam Seri Permainan Tradisional. Syiah Kuala University
Press, 2023.
Slamet, Yulia. “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui
Permainan Tradisional Egrang Batok Pada Anak Usia Dini (PAUD Melati 4 Jakarta
Pusat).” PhD Thesis, Institut PTIQ Jakarta, 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai