Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERMAINAN TRADISIONAL YANG MENYENANGKAN

Tugas projek kolaborasi

X-TM 2

Oleh:

Kelompok 4

1. Ahmad Dadank S.
2. Ahmad Rico S.
3. Aulia Krisna A.
4. Kukuh Lukman P.

SMK MA’ARIF KOTA MUNGKID


Tahun pembelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puja sareng puji hayu urang panjatkeun ka gusti nu Maha Suci anu
parantos memberikan hidayah dan karuniaNya sehingga penulis bisa
menyelesaikan tugas mata kuliah Bermain dalam sebuah makalah yang
berjudul “PERMAINAN TRADISIONAL YANG MENYENANGKAN”

Dalam pembuatan makalah ini tentu saja penulis ucapkan banyak


terima kasih kepada

1. Pengelola STKIP Setia Budhi Rangkasbitung yang telah memberikan


kesempatan kepada penulis hingga bisa menyelesaikan tugas makalah
ini.
2. Dra. Tioh, selaku Dosen Mata Kuliah Bermain yang telah memberikan
arahan dan bimbingan hingga terciptanya makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa/i STKIP Setia Budhi Kelas
Cipanas yang telah memberikan dukungan dan pemikirannya.

Akhir kata semoga apa yang tertuang dalam makalah ini bisa
bermanfaat dunia dan akhirat hingga akhir jaman.

Borobudur,16mei

2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A.      Latar Belakang ................................................................................................ 1

B.       Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

C.      Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

A.      Pengertian Permainan Tradisional .............................................................. 3

B. Macam-macam Permainan Tradisional ....................................................... 5

C.       Permainan Tradisional Yang Menyenangkan ........................................... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 8

A.      Kesimpulan ...................................................................................................... 8

B. Saran .................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Permainan tempo dulu sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan
mental anak. Secara tidak langsung anak-anak akan dirangsang kreatifitas,
ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya
melalui permainan tradisional. Namun sayangnya seiring kemajuan jaman,
permainan yang bermanfaat bagi anak ini mulai ditinggalkan bahkan
dilupakan. Anak-anak terlena oleh televisi dan video game yang ternyata
banyak memberi dampak negatif bagi anak-anak, baik dari segi kesehatan,
psikologis maupun penurunan konsentrasi dan semangat belajar.

Permainan Tradisional yang semakin hari semakin hilang di telan


perkembangan jaman, sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian
dan manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim, olahraga, terkadang juga
membantu meningkatkan daya otak. Berbeda dengan permainan anak jaman
sekarang yang hanya duduk diam memainkan permainan dalam layar monitor
dan sebagainya. Setiap daerah, atau negara memiliki permainan tradisional
berbeda-beda. Berikut ini permainan tradisional asal Indonesia yang sekarang
hampir terlupakan.

Sebelum permainan-permainan tersebut berkembang pesat, dahulu


permainan-permainan tradisional sangat digemari anak-anak pada zamannya.
Permainan zaman dahulu banyak sekali mengajarkan pentingnya sebuah
proses dan menyisipkan nilai-nilai kebaikan. Permainan tradisional juga akan
melatih anak dalam bersosial. Selain itu permainan tradisional juga sangat baik
untuk melatih ketangkasan dan motorik anak. Jadi, meskipun zaman telah
berubah, akan lebih baik jika anak-anak sekarang diperkenalkan dengan
permainan tradisional karena pada intinya baik permainan modern maupun
permainan tradisional sama-sama menyenangkan dan memiliki manfaat.

1
B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, penulis


merumuskan beberapa permasalahan yang akan penulis bahas dalam makalah
ini diantaranya sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan permainan tradisional ?


2. Apa saja jenis-jenis Permainan Tradisional?
3. Apa salah satu jenis permainan tradisional yang menyenangkan?

C.      Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan materi mengenai Permainan


Tradisional yang menyenangkan diantaranya adalah :

1. Mengenalkan dan memberitahukan manfaat dari memainkan


permainan tradisional bagi tumbuh kembang anak.
2. Menjelaskan jenis-jenis permainan tradisional
3. Menjelaskan jenis permainan tradisional yang menyenangkan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Permainan Tradisional

Permainan tradisonal merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang


turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di
baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan
permainan anak. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap
menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media
permainan. Aktivitas permainan yang dapat mengembangkan aspek-aspek
psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia
orang dewasa.
Permaianan digunakan sebagai istilah luas yang mencakup jangkauan
kegiatan dan prilaku yang luas serta mungkin bertindak sebagai ragam tujuan
yang sesuai dengan usia anak. Menurut Pellegrini dalam Naville
Bennet  bahwa permainan didefinisikan menurut tiga matra sebagai berikut:
(1) Permainan sebagai kecendrungan, (2) Permainan sebagai konteks, dan (3)
Permainan sebagai prilaku yang dapat diamati.
Menurut Mulyadi bermain secara umum sering dikaitkan dengan
kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan yang terdapat lima
pengertian bermain; (1) sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai
intrinsik pada anak (2) tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih
bersifat intrinsik (3) bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur
keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak serta melibatkan peran aktif
keikutsertaan anak, dan (4) memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan
seuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar
bahasa, perkembangan sosial.
Oleh karena itu, bahwa permainan tradisional disini adalah permainan
anak-anak dari bahan sederhana sesuai aspek budaya dalam kehidupan
masyarakat. Permainan tradisional juga dikenal sebagai permainan rakyat

3
merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk
menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara hubungan dan
kenyamanan sosial. Dengan demikian bermain suatu kebutuhan bagi anak.
Jadi bermain bagi anak mempunyai nilai dan ciri yang penting dalam
kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari termasuk dalam permainan
tradisional. Menurut Bennet dengan ini diharapkan bahwa permainan dalam
penddikan untuk anak usia dini ataupun anak sekolah terdapat pandangan
yang jelas tentang kualitas belajar, hal ini diindikasikan sebagai berikut: (1)
gagasan dan minat anak merupakan sesuatu yang utama dalam permainan, (2)
permainan menyediakan kondisi yang ideal untuk mempelajari dan
meningkatkan mutu pembelajaran, (3) rasa memiliki merupakan hal yang
pokok bagi pembelajaran yang diperoleh melalui permainan, (4) anak akan
mempelajarai cara belajar dengan permainan serta cara mengingat pelajaran
dengan baik, (5) pembelajaran dengan permainan terjadi dengan gampang,
tanpa ketakutan, (6) permainan mumudahkan para guru untuk mengamti
pembelajaran yang sesungguhnya dan siswa akan mengalami berkurangnya
frustasi belajar.
Permainan tradisional menurut James Danandjaja (1987) adalah salah satu
bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan di antara
anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun
serta banyak mempunyai variasi. Sifat atau cirri dari permainan tradisional
anak sudah tua usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya dan
darimana asalnya. Biasanya disebarkan dari mulut ke mulut dan adang-
kadang mengalami perubahan nama atau bentuk meskipun dasarnya sama.
Jika dilihat dariakar katanya, permainan tradisional tidak lain adalah kegiatan
yang diatur oleh suatu peraturan permainan yang merupakan pewarisan dari
generasi terdahulu yang dilakukan manusia (anak-anak) dengan tujuan
mendapat kegembiraan.
Menurut Atik Soepandi, Skar dkk. (1985-1986), permainan adalah
perbuatan untuk menghibur hati baik yang mempergunakan alat ataupun
tidak mempergunakan alat. Sedangkan yang dimaksud tradisional adalah
segala sesuatu yang dituturkan atau diwariskan secara turun temurun dari

4
orang  tua atau nenek moyang. Jadi permainan tradisional adalah segala
perbuatan baik mempergunakan alat atau tidak, yang diwariska secara turun
temurun dari nenek moyang, sebagai sarana hiburan atau untuk
menyenangkan hati.
Permainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu :
permainan untuk bermain (rekreatif), permainan untuk bertanding
(kompetitif) dan permainan yang bersifat edukatif. Permainan tradisional yang
bersifat rekreatif pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu luang.
Permainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri-ciri : terorganisir,
bersifat kompetitif, diainkan oleh paling sedikit 2 orang, mempunyai criteria
yang menentukan siapa yang menang dan yang kalah, serta mempunyai
peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya. Sedangkan perainan
tradisional yag bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur pendidikan di
dalamnya. Melalui permainan seperti ini anak-anak diperkenalkan dengan
berbagai macam ketrampilan dan kecakapan yang nantinya akan mereka
perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota masyarakat. Berbagai
jenis dan bentuk permainan pasti terkandung unsur pendidikannya. Inilah
salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-formal di dalam masyarakat.
Permainan jenis ini menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat
menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok sosialnya.

B. Macam-macam Permainan Tradisional

Banyak sekali macam-macam permainan tradisional di Indonesia,


hampir di seluruh daerah-daerah telah mengenalnya bahkan pernah
mengalami masa-masa bermain permainan tradisional ketika kecil. Permainan
tradisional perlu dikembangkan lagi karena mengandung banyak unsur
manfaat dan persiapan bagi anak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Beberapa contoh permainan tradisional akan dijelaskan secara lebih rinci
sebagai berikut :

1. Bekel
2. Galasin

5
3. Congklak
4. Petak Umpet
5. Gasing
6. Kelereng
7. Egrang

Gambar-gambar :

C.       Permainan Tradisional Yang Menyenangkan

Permainan Bekel

6
Bekel adalah salah satu jenis permainan tradisional dari Jawa Tengah. Di kala
senggang atau saat pulang dari sekolah mereka biasanya memainkan bekel bersama-
sama.

Bekel biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan berusia 7 -- 10 tahun


dengan jumlah pemain 2 sampai 4 orang. Permainan ini bersifat kompetitif atau bisa
dipertandingkan dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.

a.      Alat permainan bekel

1. Bola karet. Bola ini terbuat dari karet. Besarnya kira-kira seukuran bola
pingpong atau bola golf. Bola ini biasanya berwarna-warni dengan motif yang
menarik.
2. Biji bekel. Biji bekel ini ukurannya juga kecil. Biasanya terbuat dari kuningan
yang berjumlah 10 buah. Setiap bijinya terdapat 4 muka yang berbeda.

b.  Cara bermain

1. Permainan dilakukan dengan berpedoman pada peraturan sebagai berikut:     


Pemain mengumpulkan sejumlah sejenis cangkang keong, tutup botol minuman
ringan di lantai, dan bola di tangan pemain.
2. Melakukan pengambilan tanpa pengembalian biji bekel pada saat bola bekel
dilempar, lalu jatuh dan memantul, selanjutnya ditangkap.
3. Setelah bola bekel dilempar pemain mengambil satu biji bekel kemudian segera
menangkap bola bekel sebelum jatuh untuk kedua kalinya.
4. Melakukan langkah ke-2.1.3 secara berulang, sampai biji bekel terambil semua
dari lantai.
5. Melakukan langkah ke-2.1.4, bedanya, pada setiap lemparan dua biji bekel
terambil, setelah habis dilanjutkan dengan 3 biji bekel, 4 biji bekel, dst.
6. Menyamakan posisi biji bekel dengan merubah posisi biji bekel satu-persatu
pada saat bola bekel dilempar, lalu jatuh dan memantul selanjutnya ditangkap.
7. Melakukan langkah ke-2.1.4 dan ke-2.1.5 sampai habis biji bekel dilantai.

7
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Permainan tradisional tidak hanya sekedar permainan yang


mengandung kesenangan semata. Namun permainan tradisional dapat melatih
kemampuan motorik anak, sikap anak, dan juga ketrampilan anak. Serta dapat
membentuk karakter anak yang luhur. Dalam menerima sikap perubahan
sosial didalam masyrakat kita memang harus bersifat terbuka dan dinamis
terhadapa perkembangan zaman, perkembangan dunia IT. Ada sebuah garis-
garis yang harus memisahkan kebudayaan asli dengan masuknya kebudayaan
luar dalam era global saat ini. Perubahan sosial akan terjadi apabila masyarakat
menerima masuknya perubahan itu sendiri, maka dari itu kita perlu yang
namanya kesadaran sejak dini untuk menjaga dan melstarikan kebudayaan
lokal masyarakat kita sendiri, kalau bukan kita yang menjaga kebudayaan
tersebut, siapa lagi dan tidak akan menutup kemungkinan memudarnya
permainan tradisional, sebagai salah satu contoh penulisan diatas, dapat terjadi
bila kita sendiri tidak memelihara kebudayaan kita sendiri.

B. Saran

Kita sebagai generasi muda sudah saatnya kita melestarikan permainan


tradisional. Kita seharusnya perkenalkan dulu pada anak kita tentang
permainan tradisional walaupun di zaman globalisasi saat ini. Karena pada
usia dini, perkembangan anak sangat dibutuh demi perkembangan fisik dan
motorik anak. Selain iti permainan tradisional sangat menguntungkan
daripada permainan di zaman sekarang seperti game online. Game online
sangat tidak baik bagi perkembangan anak karena akan membawa dampak
negative bagi seorang anak. Tidak dipungkiri saat ini banyak orang tua yang
malah membelikan anaknya barang-barang canggih. Maka dari itu , peran
orang tua untuk mendampingi anaknya sangatlah penting demi masa depan
seorang anak.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://alvyanto.blogspot.com/2012/10/permainan-
tradisional.html#ixzz3ZiKEUhuF
http://alvyanto.blogspot.com/2012/10/permainan-tradisional.html

http://longsani.blogspot.com/2014/07/makalah-permanina-tradisional.html

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/06/permainan-
tradisional-anak-indonesia.html

http://hikashiaoi.blogspot.com/2014/08/manfaat-permainan-tradisional-
bagi.html

http://ermasusanti10.blogspot.com/2013/04/makalah-permainan-
tradisional.html

Anda mungkin juga menyukai