Dosen Pengampu:
Hasbi,S.Pd,.M.Or
Di susun oleh:
Penulis.............................
i
DAFAR ISI
COVER..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
Latar Belakang.............................................................................................................. 1
Rumusan Masalah........................................................................................................ 3
Tujuan............................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 4
KESIMPULAN ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi masuk ke
Indonesia. Dahulu, anak-anak bermain dengan menggunakan alat yang seadanya.
Namun kini, mereka sudah bermain dengan permainan-permainan berbasis teknologi
yang berasal dari luar negeri dan mulai meninggalkan mainan tradisional. Seiring
dengan perubahan zaman, Permainan tradisional perlahanlahan mulai terlupakan oleh
anak-anak Indonesia. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sama sekali belum
mengenal permainan tradisional. Permainan tradisional sesungguhnya memiliki
banyak manfaat bagi anakanak.
Selain tidak mengeluarkan banyak biaya dan bias juga untuk menyehatkan
badan bias juga permainan tradisional adalah sebagai olaragah karena semua
permainan mengunakan gerak badan yang ekstra, permainan tradisional sebenarnya
sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak akan
dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan
wawasannya melalui permainan tradisional.
1
yang ada di hadapannya. Mainan modern cenderung bersifat agresif, sehingga tidak
mustahil anak bersifat agresif karena pengaruh dari mainan ini.
Ada beberapa aspek perkembangan anak yang dapat dikembangkan untuk usia
dini, diantaranya aspek moral, agama, sosial emosional, bahasa, kognitif, serta fisik
motorik. Seperti salah satu contoh aspek perkembangan yang perlu dikembangkan
pada anak adalah aspek fisik motorik. Bagi seorang anak pengembangan fisik motorik
itu sangat penting, karena untuk membentuk dan menyelaraskan pertumbuhan otot,
tulang dan sistem syarafnya. Maka dari itu, anak Taman Kanak-kanak harus diberi
latihan gerakan-gerakan dasar yang membantu perkembangan fisiknya, agar
perkembangan dan pertumbuhan anak berjalan dengan optimal. Perkembangan fisik
adalah salah satu aspek perkembangan yang perlu distimulasi atau dikembangkan
melalui berbagai kegiatan. Perkembangan fisik merupakan hal yang menjadi dasar
bagi kemajuan perkembangan berikutnya.
Ketika fisik berkembang dengan baik akan memungkinkan anak dapat lebih
mengembangkan keterampilan fisiknya. Selain itu juga, perkembangan fisik anak
diiringi dengan berkembangnya perkembangan motorik, baik motorik halus maupun
motorik kasar. Masa lima tahun pertumbuhan dan perkembangan anak sering kali
2
disebut dengan masa dimana segala keadaan dimana keadaan fisik maupun
kemampuan anak berkembang.
B. RUMUSAN
Rumusan Masalah Dalam Makalah Ini Adalah Tentang Bagaimana
Memodifikasi Permainan Tradisional
C. TUJUAN
Memenuhi tugas mata kuliah serta kita sebagai mahasiswa olahraga
berkewajiban untuk memahami bagaimana memodifikasi sebuah permianan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Modifikasi merupakan pembaharuan yakni adanya upaya dalam memperbaharui segala hal
yang bertujuan untuk menyusun hal tersebut lebih menarik. Permainan adalah suatu kegiatan
yang didalamnya berisi bermainan dan permainan.Dimana permaianan dan mainan sangatb
dekat sekali dengan pola perkembangan hidup seorang anak. Mainan dan permaianan sesuai
kebutuhan anak untuk mencapai perkembangan pada usianya,material yang digunakan pun
sesuai dengan lingkungan sekitarnya.Menurut Purnomo dan Novianti (2013,hal 1)
“Permainan merupakan salah satu bentuk rekreasi yang bertujuan untuk bersenanag-senang,
mengisi waktu luang,atau olahraga ringan”.
Menurut Mariani (2011 , hal 26) Permainan tradisional merupakan proses kegiatan yang
menyenangkan hati anak dengan menggunakan alat sederhana yang sesuai dengan keadaan
dan merupakan hasil panggilan budaya seperti gagasan dan ajaran turun temurun dari nenek
moyang. Permainan tradisional merupakan suatu aktivitas bermain yang didalamnya telah
memiliki aturan yang jelas dan disepakati bersama .
Pada dasarnya permainan tradisionl lebih banyak memberikan kesempatan kepada seseorang
untuk bermain secara berkelompok. Permainan tradisional mengandung niai-nilai budaya dan
karakter bangsa seperti : kejujuran, kecakapan, solidaritas, kesatuan dan persatuan,
keterampilan dan keberanian serta sangat berpotensi untuk mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak.
Jadi, modifikasi permainan tradisional pada dasarnya yaitu pembaruan pada suatu permainan
dari yang kurang menarik menjadi menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya dan
menjadikan permainan yang mudah diterima oleh anak.
4
2.2 TUJUAN MODIFIKASI PERMAINAN
Tujuan modifikasi permainan dapat mengembangkan pola gerak yang benar, menciptakan
situasi yang menyenangkan, mengembangkan lebih banyak lagi aktivitas, dan meningkatkan
partisipasi anak dalam olahraga. Adapun bentuk modifikasi dengan cara mengurangi struktur
permainan yang sebenarnya hingga pembelajaran filosofi (strategi dasar) bermain dapat
diterima dengan reatif mudah oleh anak didik atau siswa. Pengurangan struktur bermain lebih
ditekankan pada penguasaan filosofi bermain. Pengurangan struktur tersebut dapat dilakukan
terhadap faktor-faktor: ukuran lapangan, bentuk, ukuran, dan jumalah peralatan yang
digunakan; jenis skil yang digunakan; aturan; jumlah pemain; organisasi pemain; dan tujuan
permainan (Bahagia Yoyo dan Suherman Adang, 2000; 31-32).
Menurut Luthan (1998) dalam Samsudin (2008:72) bahwa modifikasi dalam mata pelajaran
jasmani diperlukan dengan tujuan agar (1) siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti
pelajaran; (2) meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berprestasi; dan (3) siswa
dapat melakukan pola gerak secara benar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan modifikasi permainan yaitu agar
anak didik menikmati proses pengarajaran dan merasa puas serta senang menerima pelajaran,
serta agar materi yang ada dalam kurikulum dapat tersampaikan dan disajikan sesuai dengan
tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor anak, sehingga pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah dapat dilakukan secara intensif.
Modifikasi permainan meliputi: peralatan, ukuran bola, ukuran lapangan, ukuran sasaran, dan
jumlah pemain. Modifikasi permainan meliputi perubahan-perubahan dalam 1) jumlah
pemain; 2) peralatan yang digunakan; 3) peraturan; 4) pencatatan skor; 5) keterampilan
alternatif (Gabbard.dkk, 1987 dalam Asep suharta, 2007).
Sementara Ateng (1992) dalam Samsudin (2008:77) berpendapat bahwa untuk modifikasi
permainan berpendapat bahwa untuk modifikasi permainan dapat dilakukan dengan:
5
6) Ubahalah peraturan menjadi sederhana, sesuai dengan kebutuhan agar permainan
dapat berjalan dengan lancar.
Berdasarkan pendapat tersebut maka modifikasi permainan dalam olahraga dapat dilakukan
terhadap faktor-faktor berikut:
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis modifikasi permainan terdiri
dari ukuran lapangan, peralatan, dan peraturan permainan. Penerapan jenis modifikasi ini
disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kondisi peralatan atau sarana prasarana yang
dimiliki oleh sekolah. Semua jenis modifikasi tersebut dapat diterapkan secara bersamaan
sehingga dapat memperlancar pembelajaran.
6
2.4 MANFAAT MODIFIKASI PERMAINAN TRADISIONAL
Menurut Montolalu, dkk dalam buku yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Kognitig
Anak Melalui Permainan Indo Geometri di PAUD karya Jawati, ada banyak manfaat bermain
permainan tradisional, yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan kreativitas
Dalam sebuah lingkungan bermain permainan tradisional yang aman, nyaman, dan
menyenangkan dapat memicu anak untuk meningkatkan kreativitasnya, dalam cara berpikir,
serta menggunakan daya khayalnya.
2. Mencerdaskan otak
Dengan bermain, otak anak dapat terbantu dalam perkembangan kognitifnya. Bermain
permainan tradisional dapat mengasah dan memperkaya cara berpikir anak.
3. Menanggulangi konflik
Bermain dapat menanggulangi konflik yang sering muncul pada tingkah laku anak-anak,
misalnya bersaing secara agresif, bertengkar, egois. Selain itu juga dapat melatih sifat
kooperatif, simpatik, dan jiwa sosialisasi anak.
4. Melatih empati
Melalui permainan tradisional, anak dapat melatih sikap empatinya. Pasalnya, empati adalah
faktor yang sangat berperan penting dalam perkembangan sosial anak agar dapat memahami
perasaan orang lain.
Banyak jenis permainan tradisional yang dapat mengasah panca indera. Contohnya adalah
permainan petak umpet yang melatih kepekaan pendengaran anak.
Bermain dapat membuat anak melupakan masalah dan kecemasan yang tengah dihadapi.
Oleh karena itu, bermain menjadi salah satu bentuk terapi yang dapat digunakan oleh anak
7
Artinya, melalui bermain permainan tradisional anak dapat menemukan sebuah inovasi atau
menghasilkan ciptaan baru, sehingga meningkatkan rasa keingintahuan anak dan eksplorasi
pengetahuan anak terhadap sesuatu.
8
engklek juga mempunyai makna-makna filosofis yang baik untuk perkembngan anak-anak.
Mereka di ajarkan untuk terus berusaha mendapatkan sesuatu yang mereka cita-citakan.
Permainan engklek juga dapat digunakan sebagai media untuk proses bersosialisasi anak,
karena dalam permainan tradisional engklek. Anak-anak yang bermain akan saling
berinteraksi satu sama lain.
Mulyani (2013:46) menjelaskan bahwa permainan tradisional engklek adalah permainan yang
biasa dimainkan oleh dua sampai lima anak, baik laki-laki maupun perempuan, yang cara
bermainnya menggunakan satu kaki (engklek) pada bidang datar seperti bidang yang
digambari dengan garis yang berbentuk kotak-kotak yang menyerupai tanda (+) dengan
jumlah kotak sebanyak tujuh kotak. Dalam permainan engklek, masing-masing anak ynag
bermain memiliki “gacuk” dari pecahan genteng atau kramik yang berbentuk pipih.
Dalam bermain permainan tradisional engklek yang telah dimodifikasi adanya kerja sama
sangatlah penting. Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok kecil yang akan saling
bersaing untuk memenangkan permainan. Dengan kerja sama yang baik dalam kelompok,
maka kelompok tersebut dapat memenangkan permainan. Kerjsama merupakan salah satu
bentuk dari adany interaksi sosial. Dengan adanya kerja sama dalam penerapan modifikasi
permainan tradisional engklek, diharapkan muncul kontak sosial dan komunikasi sehingga
terbentuk interaksi sosial antar siswa.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Permainan tradisional pada saat ini semakin punah dikalangan anak-anak, yang mana anak
sekarang cenderung lebih memilih permainan modern karena permainan modern dianggap
lebih menarik dan instan tanpaa proses pembuatan terlebih dahulu. Apalagi pada saat ini
televisi dan media elektronik semakin mudah dijumpai oleh anak-anak sehingga akan mudah
mendapatkan informasi mengenai permainan yang terbaru hal ini juga dipengaruhi oleh orang
tua yang mana orang tua tidak pernah mensosialisasikan tentang adanya permainan
tradisional.
Itulah fungsinya kita sebagai guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memodifikasi
permainan, karena didalam permainan terutama di permainan tradisional terdapat nilai-nilai
dalam membentuk karakter anak atau peserta didik. Dengan permainan tradisional juga dapat
meningkatkan kecerdasan karena melalui gerak, irama serta yang lainnya. Maka dari itu
permainan tradisional merupakan media yang efektif dalam menumbuhkan karakter yang
baik bagi anak.
10
DAFTAR PUSTAKA
M. Sarifudin, D. 2019. “Survei Penerapan Model-Model dan Modifikasi Permainan dalam
Pembelajaran Penjasorkes SD Negeri di Kecamatan Gunungpati Semarang”. Universitas
Negeri Semarang.
11