Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

JENIS-JENIS,FUNGSI DAN MANFAAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF


TRADISIONAL

DOSEN PEMBIMBING
Muzzamilah Zamil, M.pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :


1. Fina Fatimatuzzahra 2.2020.1.0224 pembicara 1
2. Ina Isnawati 2.2020.1.0224 pembicara 3
3. Nurlaela pembicara 2
4. Siti Aisyah pembicara 4
5. Siti Solihat 2.2020.1.0538 Moderator

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


SUKABUMI
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikah rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar dan tidak terlalu banyak
hambatan.Tak lupa shalawat dan salam kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
semoga kita semua mendapatkan syafaatnya diakhirat nanti.

Terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini,terutama ibu Muzzamilah Zamil, M.pd selaku dosen pengampu.Sesuai dengan apa yang
sudah ditugaskan,maka tersusunlah makalah ini dengan judul “Jenis-Jenis,Fungsi dan
Manfaat Alat Permainan Edukatif Tradisional".

Tentu saja makalah ini tidak luput dari berbagai kesalahan dan masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki.Untuk itu kritik dan sarannya kami nantikan agar kami bisa
memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut dan menjadikan kami lebih baik dalam
penyusunan makalah selanjutnya.

Sukabumi,20 Mei 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A.Latar Belakang..........................................................................................1

B.Rumusan Masalah.....................................................................................1

C.Tujuan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2

A. Pengertian Alat Permainan Edukatif Tradisional...............................2

B. Jenis-Jenis Alat Permainan Edukatif Tradisional................................3

C. Fungsi Alat Permainan Edukatif Tradisional.......................................6

D. Manfaat Alat Permainan Edukatif Tradisional....................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................9

A. Kesimpulan..............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan,terutama dalam pendidikan anak usia dini,alat peraga atau alat
permainan edukatif sangatlah diperlukan untuk mendukung proses kegiatan belajar
anak.Karena anak usia dini sangat suka bermain maka proses belajarnya pun harus
dengan bermain.
Alat permainan edukatif bukanlah hal yang baru muncul,tetapi sejak jaman dahulu pun
alat permaina edukatif sudah ada.Tetapi seiring berjalannya waktu,banyak permainan
yang lebih modern bermunculan sehingga alat permainan edukatif tradisional sudah
jarang digunakan.
Alat permainan edukatif tradisional merupakan salah satu warisaan budaya
indonesia.Untuk itu kita perlu mengenalkan kepada generasi selanjutnya agar tidak
terlupakan.Jenis-jenis alat permainan edukatif tradisional ini beraneka macam,serta
mempunyai fungsi dan manfaat yang berguna untuk merangsang atau menstimulus
kemampuan anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Alat Permainan Edukatif Tradisional?
2. Bagaimana jenis-jenis permainan edukatif tradisional ?
3. Apa fungsi permainan edukatif tradisional?
4. Apa manfaat alat permainan edukatif tradisional?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian,jenis-
jenis,fungsi dan manfaat alat permainan edukatif tradisional.Sehingga kita tidak
melupakan budaya yang ada di Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Permainan Edukatif Tradisional


Salah satu hal penting dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan pendidikan pada
anak usia dini adalah dengan adanya Alat Permainan Edukatif.Karena dengan adanya
alat permainan ini,anak usia dini akan lebih memahami dan lebih mudah mengerti apa
yang guru ajarkan.Dan tanpa mereka sadari mereka sudah belajar dan mendapat
pengetahuan dengan cara bermain yang menyenangkan.
Menurut Mayke S. Tedjasaputra sebagaimana dikutip oleh Muhammad Sajirun alat
permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus
untuk kepentingan pendidikan.Untuk itu APE yang dibuat harus selaras dengan
tema/materi yang akan disampaikan.Tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian atau
definisi alat permainan edukatif di atas, Direktorat PAUD, Depdiknas (2003)
mendefinisikan alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif
(pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.(Ningsih 2018)
Sedangkan Adams (1975) berpendapat bahwa permainan edukatif adalah semua
bentuk permainan yang dibuat khusus untuk memberikan pengalaman pendidikan atau
pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan tradisional dan modern
yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran.meski permainan tradisional terlihat
sangat sederhana tetapi tetap mempunyai manfaat yang sama.(Wahid and Pamungkas
2018)
Dengan demikian,Alat permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang dibuat
atau dirancang khusus dengan untuk merangsang tumbuh kembang serta kemampuan
anak terutama anak usia dini.Permainan yang dibuat harus mengandung unsur
pendidikan serta bisa merangsang aspek kemampuan anak.Karena dunia anak adalah
bermain maka untuk memberi pengetahuan kepada anak haruslah dengan cara
menyenangkan seperti bermain.
Sedangkan Alat Permainan Edukatif Tradisional adalah alat permainan yang turun
temurun diwariskan yang bisa dikembangkan serta dimanfaatkan untuk kegiatan
pembelajaran.Perlunya pemanfaatan APE tradisional ini karena untuk mengenalkan
budaya kepada generasi penerus bangsa agar tidak terlupakan.(Widayat 2012)

2
Alat permainan edukatif tradisional ini biasanya mempunyai banyak manfaat, seperti
desain yang sederhana, serba guna,tahan lama,serta dapat menstimulus otak anak
sehingga kemampuan atau kecerdasannya berkembang.Permainan edukatif tradisional
biasanya murah sekaligus dapat melatih interaksi sosial anak, karena biasanya alat
permainan jaman dahulu ini perlu dimainkan oleh dua orang atau lebih.(Khobir 2009)

B. Jenis-Jenis Alat Permainan Edukatif Tradisional


Di indonesia banyak sekali tradisi yang diwariskan dari generasi kegenerasi termasuk
alat permainan.Alat permainan yang diwariskan turun temurun ini dikenal dengan Alat
Permainan Edukatif Tradisional. Beberapa jenis alat permainan ini diantaranya
dakon,egrang,kitiran,bekelan,mobil-mobilan dari kulit jeruk,lompat tali karet,gasing,dan
kelereng.(Widayat 2012)
1. Congklak/Dakon
Congklak merupakan satu permainan tradisional indonesia yang sampai saat
ini masih sering dijumpai dengan bentuk yang lebih menarik.Di jawa,congklak ini
lebih dikenal dengan nama Dakon.Papan permainan congklak biasanya terbuat dari
kayu dan berbentuk persegi panjang dengan memiliki 16 lubang.Tujuah buah lubang
kecil dan satu buah lubang besar.Masing-masing pada lubang kecil diisi dengan tujuh
buah biji congklak sedangkan lubang yang besar dikosongkan.
Cara bermainnya yaitu dengan dua orang saling berhadapan kemudian salah
satu pemain mulai terlebih dahulu dengan mengambil biji congklak d daerah
miliknya yang dilubang kecil kemudian membagikannya satu persatu searah jarum
jam.Pemain berganti ketika biji yang dibagikan berhenti ditempat yang
kosong.Permainan ini berakhir ketika semua lubang kecil kosong,dan pemenangnya
ditentukan dengan bayaknya biji congklak yang ada di lubang besar.
(ADMINISTRATOR 2019)
2. Egrang
Egrang merupakan alat permainan yang melatih keseimbangan yang terbuat
dari bambu.Ketika mencoba untuk pertama kalinya,permainan ini akan terasa sulit
karena kita belum bisa menjaga keseimbangan.
Cara membuat Egrang yaitu dengan menyiapkan dua buah bambu yang panjangnya
sekitar 1-3 meter.Potong kedua bambu tersebut menjadi 2 bagian.Kemudian pada
bagian pertama (untuk dijadikan pijakan), dipotong lagi sehingga panjang bambu
tersebut menjadi 20-30 cm.Pada salah satu ruas kedua bambu yang berukuran
3
panjang dilubangi untuk memasukkan bambu yang berukuran pendek sebagai
pijakan, kemudian pasangkan bambu yang pendek tersebut kedalam bambu panjang
yang sudah dilubangi sebelumnya.Setelah bambu untuk pijakan kaki terpasang, maka
bambu tersebut siap untuk digunakan.
Cara memainkan Egrang yaitu yang pertama menegakkan Egrang dan sedikit
condong ke depan.Setelah itu posisikan Egrang tidak sejajar,salah satu kaki egrang
harus di depan dan satunya di belakang.Kemudian mulai menginjakkan salah satu
kaki pada pijakan Egrang diikuti kaki satunya.Setelah berhasil,maka mulai berjalan
di tempat dan jangan berhenti jika tidak yakin pada posisi seimbang.Jika merasa akan
terjatuh, jatuhkan kaki di antara Egrang.Usahakan bermain di tempat yang luas.
(Admin 2016)
3. Kitiran/Baling-baling
Kitiran merupakan permaina yang memanfaatkan tenaga angin agar bisa
berputar.Permainan ini terbuat dari bambu atau kayu yang dirancang khusus.(K
2017)
4. Bekelan
Permainan bekel biasanya dimainkan oleh 2-5 orang pemain dengan cara
menyiapkan bola bekel dan 5 buah biji bekel.Kemudian pemain melakukan
pengundian untuk menentukan urutan bermain.Permainan dilakukan dengan
mengumpulkan biji bekel setelah bola bekel dilambungkan ke udara, kemudian
dilanjutkan dengan mengambil kembali bola setelah satu kali pantulan bola. Pada
babak pertama, pengumpulan biji bekel dilakukan secara bertingkat. Pada babak
pertama, pemain mengambil 1 buah biji bekel pada pantulan bola pertama,
mengambil 2 biji bekel pada pantulan bola kedua, dan seterusnya.Permainan akan
berganti ke pemain berikutnya apabila tidak berhasil mengumpulkan biji bekel pada
pantulan bola bekel atau muncul pelanggaran yaitu menyentuh biji bekel lain saat
mencoba mengumpulkan biji bekel.Pada babak kedua, biji bekel diatur dengan posisi
menunjukkan sisi yang sama.Pada babak ketiga, biji bekel diatur sama dengan posisi
menunjukkan sisi berbeda dari babak kedua.Pemenang permainan ini adalah pemain
pertama yang berhasil menyelesaikan setiap babak dalam permainan.(Returns 2019)
5. Mobil-mobilan kulit jeruk

4
Permainan mobil-mobilan dari kulit jeruk bali merupakan permainan
tradisional. Permainan ini menggunakan sebuah mainan daur ulang yaitu kulit jeruk
bali yang dibentuk menyerupai mobil-mobilan.
Cara Membuatnya siapkan kulit jeruk bali yang berwarna hijau.Potong kulit
jeruk membentuk roda, atap, alas dan bagian samping mobil.Sambung setiap bagian
dengan tusuk sate, potong ujung lancip tusuk sate setelahnya agar tidak melukai
pemakai.Pasang benang wol atau tali tipis untuk menarik mobil-mobilan.
Cara bermain mobil-mobilan kulit jeruk ini yaitu dengan cara meletakkan
mainan lain seperti orang-orangan dari plastik ukuran kecil di dalam mobil,kemudian
tarik mobil-mobilannya.Bisa juga bermain dengan beberapa orang kemudian
melakukan balapan.(MOBIL-MOBILAN DARI KULIT JERUK BALI 2013)
6. Lompat tali karet
Lompat tali termasuk permainan tradisional yang terbuat dari karet gelang,
karet gelang yang digabungkan dan disusun panjang. Permainan ini sering dimainkan
oleh anak-anak perempuan.
Peraturan dan cara bermainnya adalah dengan dimainkan oleh 3 orang atau
lebih.Ada 2 orang sebagai pemegang tali dan yang lainnya bertugas melompati
karet.Ketinggian karet dimulai dari mata kaki hingga mencapai kepala bahkan tangan
yang diacungkan ke atas.Ketinggian hingga bagian dada, mengharuskan peserta
melompat tanpa mengenai karet/tali.Jika pemain mengenai karet atau terjerat karet
maka pemain gugur dan bergantian dengan si pemegang karet.Jika semua pemain
sudah berhasil melewati tantangan lompatan dengan ketinggian akhir, maka
permainan akan diulang dari awal, begitu seterusnya.(Yokodomc 2018)
7. Gasing Pinang
Sesuai namanya gasing ini terbuat dari buah pinang dan lidi bambu. Buah
pinang dikupas dengan menggunakan pisau dan ditancapkan lidi bambu yang sudah
diruncingkan terlebih dahulu. Permainan ini banyak digunakan saat bersantai dengan
cara memutarkan di lantai menggunakan tangan.(Editors 2019)
8. Kelereng
Kelereng merupakan salah satu mainan anak-anak yang paling populer
khususnya bagi anak laki-laki.Cara bermainnya hanya perlu membuat gambar
lingkaran kecil di tanah. Semua anak menaruh sebutir kelereng di dalam lingkaran.
Lalu semua anak berdiri kira-kira satu meter dari lingkaran, di belakang sebuah garis.

5
Secara bergantian, lemparkan sebutir kelereng lainnya ke arah lingkaran. Anak yang
kelerengnya paling jauh dari lingkaran, boleh main lebih dulu.
Dia harus memakai kelereng yang ada di luar lingkaran sebagai “Penyerang”
untuk memukul kelereng di dalam lingkaran keluar. Kalau berhasil melakukannya,
maka ia boleh menyimpan setiap kelereng yang kena jentik.
Berikut cara menjentik kelereng saat bermain: Pertemukan ibu jari dengan jari
tengah. Sentilkan kedua jari tepat pada gundu. Kelereng “Penyerang” harus tetap
tinggal di dalam lingkaran. Kalau tidak, maka anak yang memilikinya akan
kehilangan kelereng tersebut. Pemenang adalah anak yang mengumpulkan kelereng
atau gundu terbanyak.(Purwanti 2016)
C. Fungsi Alat Permainan Edukatif Tradisional
Fungsi adanya alat permainan edukatif tradisional ini adalah untuk sarana pendukung
pendidikan anak usia dini sehingga para pendidik akan lebih mudah menyampaikan
sebuah materi.Alat permainan edukatif tradisional juga berfungsi untuk mengenalkan
warisan budaya indonesia pada generasi selanjutnya sehingga mereka dapat mengenal
tradisi yang ada di Indonesia.
D. Manfaat Alat Permainan Edukatif Tradisional
Manfaat alat permainan tradisional diantaranya membantu anak mengembangkan
berbagai aspek perkembangannya serta terbangunnya berbagai karakter positif seperti
meningkatkan perilaku sosial anak.Kemudian dapat membuat anak mampu membangun
kerjasama dengan teman sebayanya.Mampu memecahkan masalah sebagai bagian dari
perkembangan kognitif.Membangun komunikasi dan muncul kosa kata baru karena
permainan tradisional biasanya dimainkan bersama sama sehingga ada interaksi dengan
orang lain sehingga ini sebagai bagian dari perkembangan bahasa.Menuntut anak untuk
aktif sehingga membantu perkembangan motorik kasar anak.(Adit 2020)

6
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat Permainan Edukatif Tradisional adalah alat permainan yang turun temurun
diwariskan yang bisa dikembangkan serta dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran
yang mengandung unsur budaya.Biasanya bentuknya lebih sederhanan dan dalam
pelaksanaan permainannya dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Jenis-jenis alat permainan edukatif tradisional diantaranya adalah
dakon,egrang,kitiran,bekelan,mobil-mobilan dari kulit jeruk,lompat tali karet,gasing,dan
kelereng.Semua alat-alat permainan tradisional tersebut memiliki fungsi untuk
mengenalkan warisan budaya kepada anak usia dini dan juga mempunyai manfaat untuk
menstimulasi semua aspek kecerdasan anak.

7
BAB II

DAFTAR PUSTAKA

Adit, Albertus. 2020. “Berikut Manfaat Permainan Tradisional Bagi Anak Selama BDR.”
KOMPAS.com. https://edukasi.kompas.com/read/2020/08/26/141054571/berikut-
manfaat-permainan-tradisional-bagi-anak-selama-bdr?page=all (June 13, 2021).

Admin. 2016. “Permainan Tradisional: Egrang (Ingkau/Tengkak-


Tengkak/Jangkungan/Marjalengkat).” YAYASAN RUMAH ANAK MANDIRI.
https://www.anakmandiri.org/2016/11/29/permainan-tradisional-egrang-ingkautengkak-
tengkakjangkunganmarjalengkat/ (June 12, 2021).

ADMINISTRATOR. 2019. “Serunya Bermain Congklak.” INDONESIA.GO.ID.


https://indonesia.go.id/ragam/seni/kebudayaan/serunya-bermain-congklak (June 12,
2019).

Editors, Cultura. 2019. “Gasing, Permainan Tradisional Yang Masih Bertahan Hingga
Sekarang.” CULTURA. https://www.cultura.id/gasing-permainan-tradisional-yang-
bertahan-hingga-sekarang (June 13, 2019).

K, Rendika Ferri. 2017. “Desa Sawahan Lestarikan Permainan Tradisional Kitiran Artikel Ini
Telah Tayang Di TribunJogja.Com Dengan Judul Desa Sawahan Lestarikan Permainan
Tradisional Kitiran, Https://Jogja.Tribunnews.Com/2017/09/22/Desa-Sawahan-
Lestarikan-Permainan-Tradisional-Kit.” TribunJogja.Com.
https://jogja.tribunnews.com/2017/09/22/desa-sawahan-lestarikan-permainan-
tradisional-kitiran (June 12, 2021).

Khobir, Abdul. 2009. “Upaya Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif.” Forum
Tarbiyah 7(2): 195–208.

“MOBIL-MOBILAN DARI KULIT JERUK BALI.” 2013. chemember.


https://chemember.wordpress.com/2013/11/06/mobil-mobilan-dari-kulit-jeruk-bali/
(June 13, 2021).

Ningsih, Tutuk. 2018. Pengembangan Alat Permainan Edukatif.

Purwanti, Selvi. 2016. “Kelereng, Permainan Tradisional Yang Mulai Dilupakan.”


MerahPutih.Com. https://merahputih.com/post/read/kelereng-permainan-tradisional-
yang-mulai-dilupakan (June 13, 2021).

8
Returns, Traditional Games. 2019. “Mengenal Permainan Tradisional: Bekel.” Traditional
Games Returns. https://tgrcampaign.com/read/77/mengenal-permainan-tradisional-bekel
(June 13, 2021).

Wahid, Syafruddin, and Alim Harun Pamungkas. 2018. “Alat Permainan Edukatif ( Ape )
Berbasis Bahan Lingkungan.”

Widayat, Hikmat. 2012. “Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) Tradisional Untuk
Menstimulasi Kecerdasan Anak.” Pengurus Pusat Ikatan Pamong Belajar Indonesia
(IPABI). https://ipabi.org/pemanfaatan-alat-permainan-edukatif-ape-tradisional-untuk-
menstimulasi-kecerdasan-anak/ (June 12, 2021).

Yokodomc. 2018. “Permainan Tradisional Indinesia.” steemit.


https://steemit.com/game/@yokodomc/permainan-tradisional-indinesia (June 13, 2021).

Anda mungkin juga menyukai