Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KELUARGA SEBAGAI PRANATA SOSIAL STRATEGIS

DOSEN PEMBIMBING :

Mia Sahprihatin, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Anggie Anzelina Anggraeni

Ati Sunarti

Siti Fatimah

Suminarsih

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SUKABUMI 2020/2021

Jl.Lio Balandongan Sirnagalih (beugeg) N0.74 Kel. Cikondang, Kec

Citamiang, Kota Sukabumi Jawa Barat

Telp.(0266)225464.Sukabumi email:stai.sukabumi@gmail.com
A. Pengertian Pranata sosial

Pranata sosial adalah suatu sistem norma yang terbentuk guna mencapai tujuan yang
menurut masyarakat sangat penting, serta sistem hubungan sosial yang tersusun dengan
mengedepankan nilai-nilai serta aturan dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.

a. Pengertian Pranata Sosial Menurut Para Ahli

Berikut terdapat beberapa pengertian pranata sosial menurut para ahli, diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Soerjono Soekanto

Menurutnya, pranata sosial merupakan kumpulan norma-norma dari berbagai tingkatan


yang berkisar dalam suatu kebutuhan tertentu dalam berkehidupan masyarakat.

2. Bruce J. Cohen

Pranata sosial adalah suatu sistem berbentuk pola-pola sosial yang tersusun secara
sistematis dan relatif bersifat permanen, serta mengandung perilaku-perilaku yang kokoh dan
terpadu agar pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat dapat tercapai.

3. Koentjaraningrat

Pranata sosial adalah sistem tata berperilaku dan hubungan, yang pusatnya terdapat pada
aktivitas untuk memenuhi bagian-bagian kebutuhan khusus dalam berkehidupan masyarakat.

4. Summer

Menurut Summer, pranata sosial adalah suatu perbuatan, cita-cita, sikap, dan elemen dari
suatu kebudayaan, yang bersifat kekal dan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Berdasarkan penjelasan mengenai pranata di atas, dapat disimpulkan bahwa pranata adalah
sebuah kumpulan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, yang dimana hal tersebut
dijadikan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat.

b. Unsur Pranata Sosial

Unsur-unsur yang terkadung dalam fungsi pranata sosial, diantaranya adalah sebagai
berikut;

1. Norma Sosial

Norma dibentuk agar keseimbangan dalam mengatu hubungan masyarakat dapat tercipta.
Norma sosial memiliki fungsi melindungi dan menjamin hak yang dimiliki setiap individu
dan mengatur segala kewajiban individu dalam masyarakat. Adapun menurut Prof.
Notonogoro, norma sosial yang berlaku dalam masyarakat terbagi menjadi 5, yaitu norma
agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma adat dan kebiasaan, dan norma hukum.
2. Lembaga Sosial

Lembaga sosial merupakan institusi yang mewadahi segala kegiatan pemenuhan


kebutuhan utama masyarakat dalam bidang ekonomi, politik, hukum, pendidikan dan
kesehatan. Adapun contoh lembaga sosial yang mewujudkan pola hubungan sosial yang
terstruktur dalam masyarakat, yaitu; Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Komnas HAM, dan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

c. Ciri Pranata Sosial

Pranata sosial mempuyai karakteristik yang dapat membedakannya dengan sistem norma
sosial. Adapun ciri-ciri dari pranata sosial adalah sebagai berikut:

1. Memiliki Simbol

Dalam setiap pranata sosial memiliki simbol dari masing-masing pranata sosial itu sendiri
sebagai ciri khusus dari sebuah pranata sosial.

2. Memiliki Aturan

Dalam pranata sosial terdapat aturan, baik dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis
(lisan) untuk dijadikan patokan berperilaku bagi masyarakat.

3. Memiliki Daya Tahan

Kehadiran pranata sosial tidak dapat hilang begitu saja. Pranata sosial memiliki ketahanan
tersendiri agar keberadaannya dapat ajeg.

4. Memiliki Ideologi

Ideologi merupakan hal paling mendasar yang harus dimiliki tiap negara. Ideologi
diperlukan dalam setiap pranata sosial agar segala makna yang terkandung tidak akan hilang
begitu saja.

5. Memiliki Kelanggengan

Pranata sosial umumnya memiliki kelanggengan dalam keberadaannya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan beberapa pranata sosial yang terus diwariskan dari generasi ke generasi
untuk menjaga keutuhan dan keajegan suatu pranata sosial.

6. Memiliki Instrumen

Pranata sosial memiliki instrumen masing-masing, dengan tujuan agar segala tujuan dari
setiap pranata sosial dapat terwujud.

d. Macam-Macam Pranata Sosial

Adapun beragam macam-macam pranata sosial yang ada di masyarakat dan contohnya
secara umum, adalah sebagai berikut;
1. Pranata Keluarga

Pranata keluarga terbentuk melalui pernikaan yang sah di mata hukum maupun agama.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang tinggal dalam satu tempat dan
memiliki ikatan hubungan darah, perkawinan dalam kurun waktu tidak terbatas dan memiliki
tanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan pokok dalam fungsi keluarga.

Contohnya orang tua berperan sebagai pelaksana fungsi kontrol terhadap perilaku anak
melalui nasehat dan pengawasan terhadap perilaku, sikap dan kepribadian anak.

2. Pranata Agama

Pengertian lembaga agama merupakan seperangkat aturan yang mengatur hubungan


manusia dengan manusia, manusia dengan tuhan, dan manusia dengan alam. Dalam pranata
agama menekankan nilai kebaikan dan perasaan untuk saling menghargai.

Contohnya dalam pranata agama, menghargai adalah poin utama untuk menghargai
perbedaan. Melalui musyawarah, segala permasalahan yang dihadapi akan selesai dengan
melihat berbagai pendapat dari orang yang berbeda.

3. Pranata Ekonomi

Dalam pranata ekonomi, segala tindakan seperti pemanfaatan uang, tenaga, sumber daya
manusia maupun sumber daya alam dilakukan untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Contohnya dengan hadirnya wirausaha kreatif, tersedianya lapangan kerja menjadi terbuka
lebar. Sehingga akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan mengurangi jumlah
pengangguran.

4. Pranata Politik

Pranata politik merupakan institusi yang memiliki peran penting dalam negara melalui
proses pembentukan suatu peraturan atau undang-undang. Pranata dalam pengertian lembaga
politik meliputi segala urusan kebijakan pemerintahan negara.

Contohnya saja melalui sidang paripurna, DPR melaksanakan pembentukan beberapa


peraturan untuk meyempurnakan atau memperbarui undang-undang yang sudah ada.

5. Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan merupakan sebuah sarana dalam proses membentuk sikap dan perilaku
individu maupun kelompok melalui pembelajaran. 

Contohnya dalam sistem pendidikan di sekolah, sebuah kurikulum diterapkan agar siswa
dapat belajar sesuai dengan perkembangan jaman dan standar kompetensi yang berlaku.
6. Pranata Hukum

Hukum merupakan landasan utama dari terbentuknya sebuah aturan. Melalui hukum yang
berlaku, aturan yang terbentuk akan memiliki legalitas dan keberadaannya diakui oleh
masyarakat.

Contohnya dalam pembentukan peraturan pelarangan penggunaan handphone saat


mengendarai kendaraan dibentuk

7. Pranata Adat Istiadat

Pranata dalam pengertian adat istiadat terdapat seperangkat aturan yang mengatur
masyarakat dalam suatu daerah untuk menjalani kehidupan sosialnya. Di beberapa daerah
aturan dalam adat yang berlaku berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.

Contohnya adalah prosesi siraman merupakan prosesi yang wajib dijalankan oleh wanita
adat Jawa sebelum menjalani prosesi pernikahan. Baca juga; Upacara Adat di Indonesia dan
Asalnya

8. Pranata Budaya

Pranata budaya merupakan seperangkat hasil cipta karsa dari masyarakat yang
keberadaannya di wariskan dari generasi ke generasi.

Contohnya saja misalnya tentang budaya mencium tangan saat hendak berpergian kepada
ayah/ibu, ataupun kepada wali di rumah dan disekolah.

9. Pranata Kesehatan

Pranata kesehatan terbentuk oleh kesadaran yang dimiliki masyarakat terkait pentingnya
menjaga keadaan jasmani maupun rohani.

Contohnya saja rutin memeriksakan kondisi kesehatan jantung agar terhidar dari segala
penyakit terkait dengan organ jantung.

10. Pranata Pemerintahan

Pranata pemerintahan terbentuk melalui struktur pemerintah yang dimana hal tersebut
akan mengatur jalannya sistem.

Contohnya dalam sistem pemerintahan terdapat beberapa aturan yang harus ditaati oleh
seluruh anggota pemerintahan.

11. Pranata Organisasi

Pranata organisasi dapat tercipta disebabkan oleh adanya cita-cita yang luhur dan hal
tersebut wajib dimiliki oleh setiap anggotanya.
Contohnya saja ketika mementingkan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi
yang notebene sangat tidak diajurkan.

12. Pranata Media

Pranata media berfungsi untuk mengatur informasi yang akan disampaikan kepada
masyarakat luas.

Contohnya saja lembaga penyiaran berhak menyaring siaran yang pantas untuk disaksikan
oleh masyarakat luas.

13. Pranata Lingkungan

Pranata lingkungan merupakan pranata yangberfungsi mengawasi serta menjaga agar


lingkungan tidak mengalami degradasi.

Contohnya organisasi WALHI dalam mengawasi setiap pembangunan yang akan


direncanakan dan menunjau dari segi dampak lingkungan.

14. Pranata Negara

Pranata negara memiliki ideologi yang harus diilhami oleh setiap masyarakat. Pranata
negara terbentuk melalui adanya beberapa cita-cita yang harus diwujudkan bersama serta
beberapa aturan agar mengatur pola perilaku masyarakat.

Contoh kasusnya adalah ketika adanya kedudukan UUD 1945 yang menjadi landasan
dalam menjalani kehidupan bernegara.

15. Pranata Kemasyarakatan

Pranata kemasyarakatan diatur dengan adanya beberapa nilai dan norma yang dimana hal
tersebut menjadi pengatur dalam berperilaku di lingkungan sosial.

Contohnya adalah penerapan sanksi pengucilan terhadap individu yang melakukan


pelanggaran norma.

B. Pengertian Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kuladan warga "kulawarga" yang berarti
"anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang
masih memiliki hubungan darah.

Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar
individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu tersebut. Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orangyang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
a. Pengertian Pranata Keluarga

Pranata keluarga adalah suatu bagian dari pranata sosial yang wilayah berlakunya meliputi
sebuah lingkungan keluarga dan kerabat. Pranata keluarga merupakan suatu sistem nilai atau
aturan-aturan yang mengatur aktivitas-aktivitas anggota keluarga di lingkungannya. Pranata
ini berisi suatu ketentuan-ketentuan yang tidak tertulis yang menyangkut masalah perkawinan
guna melanjutkan keturunan, afeksi, dan sosialisasi. Bagi masyarakat, pranata keluarga ini
fungsinya untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. Tanpa
keluarga tidak mungkin ada masyarakat. karena pada dasarnya masyarakat adalah kumpulan
dari keluarga-keluarga. Pranata keluarga mengatur suatu kebutuhan warga masyarakat yang
berkaitan dengan kehidupan keluarga serta menyangkut sistem kekerabatan dan tata
hubungan antara individu satu dengan individu lain dalam lingkungan keluarga dan kerabat.

Sistem kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat Indonesia dibedakan atas sistem
patrilineal, matrilineal, dan parental atau bilateral.

 Sistem patrilineal yaitu suatu sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari
pihak laki-laki atau ayah. Masyarakat yang menganut sebuah sistem kekerabatan ini antara
lain Batak, Nias, Ambon, dan Bali.
 Sistem matrilineal yaitu suatu sistem kekerabatan yang manarik garis keturunan dari
pihak ibu atau perempuan. Masyarakat yang menganut sistem kekerabatan ini antara lain
yaitu suku bangsa Minangkabau.
 Sistem kekerabatan parental yaitu sebuah sistem kekerabatan yang menarik garis
keturunan dan kedua belah pihak, baik laki-laki dan perempuan. Masyarakat yang menganut
sistem ini yaitu antara lain Jawa, Sunda, dan Kalimantan.

b. Fungsi Pranata Keluarga

Fungsi utama keluarga ialah menjaga supaya para anggota keluarganya tidak menyimpang
dari pranata masyarakat luas. Di samping itu keluarga memiliki fungsi, yaitu sebagai berikut :

 Fungsi perlindungan, yang di mana keluarga memiliki fungsi perlindungan bagi


anggotanya baik fisik maupun psikis.
 Fungsi reproduksi, yang di mana keluarga adalah suatu lembaga yang
fungsinya untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
 Fungsi sosialisasi, yang di mana keluarga adalah suatu lingkungan sosial pertama
dalam membentuk kepribadian anak, sehingga keluarga adalah suatu lembaga belajar bagi
anak dan sekaligus penentu masa depan anak dalam bersosialisasi.
 Fungsi afeksi, yang di mana keluarga adalah tempat pertama untuk mendapatkan
kasih sayang bagi seorang anak.
 Fungsi ekonomi, yang di mana keluarga adalah tempat untuk memenuhi suatu
kebutuhan ekonomi bagi anggota keluarganya

C. Keluarga Sakinah dalam Islam


a. Pengertian Keluarga sakinah

Setiap insan manusia  pasti memeliki keinginan untuk memiliki keluarga yang harmonis
dan sejahtera. Islam sendiri adalah agama yang menganjurkan umatnya untuk membangun
rumah tangga yang berlandaskan ajarannya termasuk membangun keluarga yang sakinah,
mawaddah dan warahmah. Kelurga yang sakinah diartikan sebagai keluarga yang harmonis
dimana nilai-nilai ajaran islam senantiasa ditegakkan dan saling menghormati serta saling
menyanyangi. Dalam keluarga yang sakinah, anggota keluarga mampu menjalankan
kewajibannya dan senantiasa membantu satu sama lain. Keluarga yang sakinah juga mengerti
satu sama lain sehingga jika terjadi konflik dalam keluarga maka konflik tersebut bisa
diselesaikan dengan baik.

b. Dasar Keluarga Sakinah

Memiliki keluarga yang sakinah tentunya memerlukan pondasi yang kuat dan hubungan
yang baik seperti layaknya hubungan silaturahmi.

 Ketaqwaan dan Keimanan kepada Allah SWT

Dasar dari keluarga yang sakinah adalah ketaqwaan kepada Allah SWT sehingga siapapun
umat islam yang akan menikah maka bertaqwalah dan pilihlah pasangan hidup yang juga
memiliki ketaqwaan tersebut.

 Ketentraman dan ketenangan hati

Disebutkan juga dalam suatu ayat Alqur’an bahwa kata sakinah diartikan sebagai
ketenangan hati atau rasa tentram sehingga keluarga yang sakinah adalah keluarga dimana
setiap anggotanya memiliki ketenangan hati dan tidak ada konflik maupun keraguan di
dalamnya.

c. Cara Membangun Keluarga Sakinah

Setelah mengetahui pengertian dan dasar dari keluarga yang sakinah maka selayaknya
kita juga mengetahui cara membangun keluarga sakinah tersebut. Adapun cara membangun
keluarga sakinah yang sesuai dengan ajaran islam adalah sebagai berikut

1. Menikah dan memilih pasangan yang baik

Jalan pertama yang ditempuh ketika seseorang ingin membangun keluarga yang sakinah
adalah memilih pendamping hidup yang baik untuk menikah. Memilih pasangan yang baik
diartikan sebagai memilih pasangan yang baik agama dan budi pekertinya. Pasangan yang
memiliki ketaqwaan dan senantiasa menjaga ajaran islam akan lebih mengerti bagaimana
cara membangun keluarga yang sakinah tersebut dan menikah untuk memenuhi imannya
serta mendapat ridha dari Allah SWT

2. Saling pengertian

Dalam membangun keluarga yang sakinah tentu setiap anggota keluarga harus saling
mengerti dan berusaha membantu satu sama lain. Misalnya jika istri sedang sakit maka suami
seharusnya bisa membantunya dan sebaliknya istri juga harus bisa mengerti keadaan
suaminya jika sesuatu menimpa diriny dan keluarganya. Rasa cinta dan saling pengertian
akan menghindarkan terjadinya kesalahpahaman dan konflik dalam keluarga yang sering
berakibat pada perceraian atau talak
3. Saling mengingatkan

Setiap manusia pasti pernah berbuat salah dan jika demikian maka jika ingin membangun
keluarga yang sakinah setiap anggota keluarga baik suami atau istri harus saling
mengingatkan dalam hal kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah. Jika suami atau istri tidak
memenuhi ajaran agama maka keduanya harus saling mengingatkan dan menasehati dengan
cara yang baik.

4. Menjalankan kewajibannya

Agar bisa membangun keluarga yang sakinah maka baik istri maupun suami harus dapat
menjalankan kewajibannya dengan baik dan memenuhi hak satu sama lain. Memenuhi
kebutuhan suami atau istri adalah suatu ibadah dan dianjurkan dalam islam sebagaimana
hadits berikut ini

Dan di hubungan suami-isteri salah seorang diantara kalian adalah sedekah! Mendengar
sabda Rasulullah, para sahabat keheranan dan bertanya: “Wahai, Rasulullah. Apakah salah
seorang dari kita memuaskan syahwatnya (kebutuhan biologisnya) terhadap isterinya akan
mendapat pahala?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bagaimana menurut
kalian, jika mereka (para suami) bersetubuh dengan selain isterinya, bukankah mereka
berdosa?” Jawab para sahabat: “Ya, benar”. Beliau bersabda lagi: “Begitu pula kalau
mereka bersetubuh dengan isterinya (di tempat yang halal), mereka akan memperoleh
pahala!

5. Percaya satu sama lain

Dasar dari suatu hubungan adalah kepercayaan dan banyak kita saksikan saat ini suami
istri yang tidak lagi saling percaya lebih memilih untuk bercerai. Oleh sebab itu untuk
membangun keluarga yang sakinah suami istri harus saling mempercayai dan keduanya harus
bisa menjaga kepercayaan pasangnnya. Seorang istri harus senantiasa mematuhi suaminya
sementara sang suami juga harus bisa menjadi panutan bagi istri dan keluarganya.
KESIMPULAN
Pranata keluarga merupakan salah satu bentuk dari pranata sosial. Pranata keluarga
adalah suatu sistem nilai atau aturan-aturan yang mengatur aktivitas-aktivitas anggota
keluarga di lingkungannya. Pranata ini berisi suatu ketentuan-ketentuan yang tidak tertulis
yang menyangkut masalah perkawinan guna melanjutkan keturunan, afeksi, dan sosialisasi.

Fungsi utama keluarga ialah menjaga supaya para anggota keluarganya tidak


menyimpang dari pranata masyarakat luas. Dan ada pun fungsi keluarga lainnya adalah
Fungsi perlindungan, Fungsi reproduksi, Fungsi sosialisasi, Fungsi afeksi, dan Fungsi
ekonomi. Menjalankan keseluruhan fungsi tersebut dengan baik tentu membutuhkan usaha
yang tidak mudah. Karena itu, sebaiknya setiap pasangan yang berencana untuk menikah
maupun yang sudah berumah tangga perlu menentukan visi dan misi keluarga.

Keluarga sakinah diartikan sebagai keluarga yang harmonis dimana nilai-nilai ajaran
islam senantiasa ditegakkan dan saling menghormati serta saling menyanyangi. Adapun
dasar keluarga sakinah yaitu, Ketaqwaan dan Keimanan kepada Allah SWT, Ketentraman
dan ketenangan hati. Dan cara membangun keluarga sakinah yaitu, Menikah dan memilih
pasangan yang baik, Saling pengertian, Saling mengingatkan, Menjalankan kewajibannya,
Percaya satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai