Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERMAINAN TRADISIONAL

DAN PERMAINAN MODERN UNTUK ANAK USIA DINI


Ditunjukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bermain dan Permainan
Dosen Pengampu : Dr. H. Aam Kurnia M.Pd
Fadilla Ayuningtyas M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 5/PIAUD 3A
Alfina Zaqiyatul Fauziyah (1212100003)
Dieni Handayani (1212100019)
Kinanti Nur Kersaning Gusti (1212100034)
Lulu Najla Amaratunnisa (1212100035)

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga kami bias menyelesaikan makalah dengan judul “Permainan Tradisional dan
Permainan Modern Untuk Anak Usia Dini” sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam kami curahkan kepada junjunan Nsbi Muhammad SAW yang syafaatnya kita
nantikan kelak.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas
ini kepada kami, sehingga dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan baru. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami susun belumlah sempurna, baik dalam segi penulisan
maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
makalah kami di masa yang akan dating.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan pembaca pada
umumnya.

Bandung, 19 September 2022

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................... 2


Daftar Isi ............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Permainan Tradisional dan Permainan Modern Untuk AUD................. 5
B. Macam-macam Permainan Tradisional dan Permainan Modern AUD.................... 5
C. Manfaat Permainan Tradisional dan Permainan Modern Untuk AUD.................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi, banyak hal baik dari teknologi maupun budaya yang terbawa arus
globalisasi, pun dalam permainan, terdapat 2 macam yaitu; permainan tradisional dan permainan
modern. Dalam perkembangan globalisasi ini, permainan tradisional makin terkikis karena
budaya lama yang semakin terlupakan dan kurang di budidayakan. Permainan tradisional juga
termasuk kedalam warisan budaya, dimana permainan tradisional ini menjadi ciri khas daerah
tertentu. Walau di daerah lain memainkan permainan yang sama, namun untuk ke hakikian
permainan tradisional selalu memiliki esensi dan seni tersendiri. Maka seringlah kawan sekalian
mendengar, seperti contoh nya permainan tradisional bakiak berasal dari Sumatra barat dan
memiliki filosofi tersendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi permainan tradisional
terlupakan diantaranya adalah dengan bermunculan nya games online dan permainan modern
yang marak dimainkan dan diperkenalkan kepada anak sedangkan berbanding jauh dengan
pelestarian budaya permainan tradisional .
James Danandjaja berpendapat bahwasanya permainan tradisional merupakan kegiatan
yang diatur oleh suatu peraturan permainan yang merupakan bagian dari warisan generasi
terdahulu. Dan tentu saja mempunyai suatu tujuan yaitu untuk mendapatkan kegembiraan. (James
Danandjaja, 1987).
Dengan adannya perkembangan globalisasi pun, permainan modern sangat menyesuaikan
dengan kebutuhan perkembangan terutama untuk perkembangan anak usia dini. Pada zaman
dahulu memang tidak ada mainan khusus yang diperuntukan untuk menstimulus perkembangan
anak usia dini. Tidak seperti zaman sekarang dimana banyak toy store maupun baby store yang
menawarkan permainan yang disesuaikan dengan umur anak sehingga bisa menunjang
perkembangan anak.
Perkembangan yang bersandingan ini tentu menjadi perbandingan dan bahan keraguan
terutama untuk guru modern yang memiliki rasa ingin membudidayakan kearifan local namun
tidak melupakan banyak kebaikan yang ditawarkan oleh permainan modern. Keduanya tentu baik
jika dipadukan dengan takaran yang pas dan sesuai kebutuhan. Maka dari itu dalam makalah ini,
penulis bertujuan untuk memaparkan apa saja jenis-jenis permainan tradisional dan permainan
modern dan manfaat dari permainan tradisional dan permainan modern.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Permainan Tradisional Dan Permainan Modern?
2. Apa Saja Macam-macam Permainan Tradisional dan Permainan Modern untuk Anak Usia
Dini?
3. Apa Saja Manfaat Dari Permainan Tradisional Dan Permainan Modern?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Permainan Tradisional Dan Permainan Modern.
2. Mengetahui Macam-macam Permainan Tradisional dan Permainan Modern untuk Anak Usia
Dini.
3. Mengetahui Manfaat Dari Permainan Tradisional Dan Permainan Modern.
1.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permainan Tradisional Dan Permainan Modern Untuk Anak Usia Dini
a. Pengertian Permainan Tradisional
Konsep permainan tradisional tidak terlepas dari dunia anak bermain, hendaklah
dilakukan dengan baik apabila dicoba dengan konsep pendidikan yang benar.
Keberagaman budaya dan permainan di Indonesia sangat bermacam-macam. Permainan
tradisional merupakan perihal yang tidak bisa dipisahkan dari kultur budaya yang
terdapat di warga Indonesia. Konsep permainan tradisional memiliki factor seragam
dengan konsep bermain pada usia dini.
Permainan Tradisional adalah sesuatu kegiatan permainan yang berkembang
serta tumbuh di wilayah tertentu, yang sarat dengan nilai-nilai budaya serta tata nilai
kehidupan masyarakat dan diajarkan turun temurun dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Penyusutan permainan tradisional pada tempo dulu bukanlah memakai
tulisan ataupun aksara yang dibukukan, melainkan secara lisan serta contoh langsung
kepada para generasi yang setelah itu disebar luaskan.
Bermian dan permainan tradisional telah diturunkan dari generasi ke generasi
sebagai saran pembelajaran yang sangat penting. Bermain dan permainan tradisional
bukanlah unsur yang disengaja karena terkait secara budaya dan dimaksudkan untuk
rekreasi. Hal ini sesuai dengan temuan Ajila dan Olowu (2014), yang menyatakan bahwa
“children's games often handed down through generations are one of childhood;s most
important learning tool and socializing mechanisms."
Permainan tradisional tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sarana
internalisasi dan sosialisasi. Pada permainan tradisional, terkandung nilai-nilai yang
sangat penting bagi perkembangan fisik maupun jiwa anak-anak. Menurut James
Danandjaja (1991:171) perbedaan sifat permainan, membagi permainan tradisional ke
dalam dua golongan besar, yaitu permainan untuk bermain (play) dan permainan untuk
bertanding (game).
Perkembangan teknologi informasi mulai menggeser keberadaan permainan
tradisional. Selaku peninggalan budaya bangsa yang butuh dilestarikan hingga permainan
tradisional pula wajib senantiasa diperkenalkan pada anak semenjak dini.
Manusia tidak dapat membendung teknologi, bagaimanapun teknologi
dibutuhkan guna menolong kehidupan manusia, yang jadi kewajiban yakni
menyeimbangkannya dengan dampak samping kemajuan teknologi bisa diperkecil.
Orang tua memegang peranan penting dalam penyeimbangan itu, paling utama yang
berkaitan dengan permainan tradisional.
Harapan kita pastinya menginginkan agar permainan tradisional hendak terus
ada, tidak terkikis apalagi lenyap beralih dengan permainan modern. Sedangkan itu,
melalui permainan tradisional diharapkan anak pula mewarisi nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia. Permainan tradisional memiliki nilai-nilai yang pada gilirannya bisa dijadikan
acuan dalam bermasyarakat. Dengan perkataan lain, melalui permainan tradisional
kepribadian anak tercipta sedemikian rupa sehingga cocok dengan karakter bangsa
Indonesia (Sujarno, 2013: 4).
b. Pengertian Permainan Modern
Kemajuan teknologi saat ini sudah membawa pergantian dalam bermacam
perihal paling utama hilangnya permainan tradisional. Perubahan permainan ini lebih
mengutamakan pada permainan yang modern dan canggih yang memakai teknologi
modern yang menarik perhatian anak serta setelah itu anak menggemarinya. Teknologi
saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Permainan modern terus berkembang dan berubah dari generasi ke generasi. Hal
ini disebabkan oleh teknologi yang terus berkembang (Duxanda & Ratnaningrum, 2019).
Permainan modern adalah bentuk aktivitas game, yang merupakan lanjutan dari
permainan tradisional (Hasruddin Nur, 2020). Game modern sekarang adalah game
online. Permainan Online ini adalah game yang bekerja melalui koneksi internet. Dalam
hal ini, game online adalah sebuah permainan komputer yang dapat dimainkan oleh
banyak pemain melalui Internet (Drajat Edy Kurniawan, 2017).
Keberadaan permainan modern di tengah-tengah masyarakat saat ini sangat
mempengaruhi pada permainan- permainan tradisional yang telah terdapat semenjak
dahulu kala serta telah jadi aset bangsa kita juga telah menjadi tradisi. Tekanan dari
modernisasi telah masuk ke berbagai bidang, tanpa disadari saat ini telah banyak
permainan tradisional yang kita lupakan apalagi tidak kita kenali, semuanya itu sebab
tekanan serta intervensi dari permainan modern yang saat ini terus menjadi pesat
perkembangannya baik itu buatan dalam Negara ataupun luar negeri bawa pergantian
sosial serta bawa pengaruh kepada modernisasi budaya Indonesia.
Dengan pertumbuhan teknologi, yang mencakup banyak aspek-aspek, hingga
jenis- jenis permainan pun memperoleh pengaruhnya. Sehingga perihal tersebut muncul
sebutan permainan modern. Di era revolusi Industry yang modern ini nyaris tidak
terdapat mainan yang free. Semacam mau mainan mobil-mobilan, boneka-bonekaan,
permainan Online, ataupun permainan watch itu wajib membeli. Sebagian orang tua
susah untuk membeli serta mencari mainan modern di era sekang ini. Mainan bisa di
temukan di toko-toko mainan maupun belanja lewat aplikasi Online, mainan ini lebih
efektif serta murah serta juga banyak varian warna.
Aktivitas bermain sangat diminati oleh tiap anak usia dini, ini bisa dilihat selaku
digunakan anak sebagian besar ialah bermain serta secara tidak langsung membagikan
pengaruh yang signifikan untuk pertumbuhan anak.
Banyak yang kita tahu bermacam tipe permainan modern anak-anak pada masa
saat ini semangkin didominasi dengan permainan digital, sehingga terdapatnya sebagian
permainan yang telah sangat terkenal sangat instan serta efisien. Proses bermain anak
diawali dari permainan serta atensi anak, sehingga anak memiliki atensi permainan yang
berbeda- beda. Permainan yang bisa menarik atensi anak semacam permainan modern
yang dibuat dari Industry ialah berbentuk permainan Toys ataupun edukatif.
B. Macam-macam Permainan Tradisional dan Permainan Modern AUD
a. Macam-macam Permainan Tradisional
i. Congklak/Dakon
Congklak/dakon adalah permainan perorangan di mana pemain duduk
berhadapan. Peralatan yang digunakan untuk bermain congklak, yaitu sebuah
kayu berbentuk/menyerupai perahu. Di sebelah ujungnya ada ukiran berbentuk
kepala baga. Lubang-lubang congklak dibuat dalam dua barisan yang disebut
kampung. Pada ujung kampung terdapat sebuah lubang besar dan dalam
dinamakan rumah. Kampung-kampung ini diisi dengan biji congklak sama
banyak jumlahnya dengan lubang/kampung congklak.
Dua pemain duduk berhadapan menghadap papan congklak. Kedua
pemain bersama-sama, mengambil dan memasukan biji congklak satu persatu ke
dalam lubang kampung, pergerakan dari kanan ke kiri mengisi kampung sendiri
dan kampung lawan. Cara ini terus dilakukan sampai biji congklak habis di
tangan. Apabila biji congklak mengisi kampung kosong dikawasan sendiri atau
lawan, pemain dikatakan harus berhenti, kemudian menunggu sampai lawan
melakukan yang sama baru bisa bermain lagi. Apabila biji congklak itu mati di
kampung sendiri maka pemain boleh menembak kampung lawan yang berada
tepat di depannya dan mengambil semua biji congklak dimasukan di rumahnya.
ii. Engklek
Permainan engklek (dalam bahasa Jawa) yaitu permainan tradisional
lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan
membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak
satu kekotak berikutnya.
Engklek adalah permainan yang sudah ada secara turun temurun,
permainan ini dilakukan dengan cara berjalan atau melompat dengan
menggunakan satu kaki Lindawati, (Margareta, 2015). Sedangkan menurut
Aisyiah dkk, (Margareta, 2015) mengatakan bahwa engklek adalah jenis
permainan tradisional yang dilakukan di halaman dengan menggambar kotak-
kotak kemudian melompat-lompat ke kotak berikutnya.
Permainan engklek dimainkan oleh 2 sampai 5 anak dan dilakukan di
halaman, namun sebelum memulai permainan harus menggambar sendiri kotak-
kotak di pelataran semen, aspal atau tanah yaitu menggambar 5 segi empat
vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri lagi diberi lagi sebuah segi empat
(Apriani, 2016).
Dengan demikian cara permainan engklek sederhana saja, cukup
meompat menggunakan satu kaki disetiap kotak-kotak yang telah digambarkan
sebelumnya di tanah. Untuk dapat bermain setiap anak harus memiliki kereweng
atau gacuk yang biasanya berupa pecahan genting, keramik lantai atau batu yang
datar.
iii. Betengan
Betengan adalah salah satu jenis permainan anak-anak yang sudah ada
sejak zaman dahulu kala tanpa mengetahui siapa yang memulainya. Betengan
adalah kata jadian yang berasal dari kata dasar "beteng" yang mendapat imbuhan
"an". Betengan sendiri adalah bahasa Jawa yang di-Indonesiakan menjadi beteng.
Dari ilustrasi arti kata ini dikronologiskan permainan ini ada jaman kerajaan dan
kolonial karena benteng erat kaitanya dengan pertahanan (kekuasaan). Permainan
ini intinya mempertahan benteng agar tidak kebobolan.
Permainan dilakukan biasanya oleh anak laki-laki meskipun demikian,
terkadang anak perempuan juga mengikutinya. Dengan kata lain permainan ini
bukan monopoli selalu dimainkan anak laki-laki. Yang penting ketika melakukan
permainan ini anak-anak yang mengikuti permainan memiliki tenaga yang kuat,
sangat menguras tenaga karena harus berlari kencang. Permainan ini dilakukan
malam hari terutama pada saat bulan purnama juga untuk penerangan. Dilakukan
di pekarangan yang cukup luas, jarak beteng yang satu dan lainnya diusahakan
cukup jauh sehingga tidak mudah dijangkau (sekitar 10-15 meter). Permainan ini
tidak memerlukan peralatan khusus dan jumlah pemain yang ditentukan. Jumlah
pemain yang perlu diperhatikan jumlahnya genap dan dibagi menjadi dua,
sehingga terbentuk dua group yang jumlah pemainnya sama. Setiap permainan,
apalagi permainan yang sifatnya bertanding memerlukan aturan untuk
menentukan hukuman dan atau siapa yang menang.aturan-aturan yang mesti
dipatuhi dalam permainan ini adalah sebagai berikut (Sujarno, dkk. 2011;27-28):
a. Pemain yang terlebih dahulu keluar dari beteng-nya adalah pemain yang
berposisi dikenal (dikejar) oleh pemain beteng lainnya (lawan).
b. Pemain yang tertangkap oleh lawannya dijadikan sebagai tahanan. Pemain
yang tertangkap ini harus berdiri di samping kiri beteng lawan dengan jarak
kurang lebih 3 depa (kurang lebih 2 meter dari beteng lawan).
c. Pemain yang ditahan dapat "hidup kembali" (bermain kembali jika ada
temannya yang menolong dengan menyambarnya/menyentuhnya).
d. Jika semua pemain lawan dapat terungkap, maka pemainan berakhir. Dalam
hal ini yang keluar sebagai pemenang adalah group yang dapat menahan
semua lawan (group lawan).
iv. Egrang
Permainan egrang adalah permainan yang menunjukan ketangkasan
seseorang berjalan di atas suatu media, baik media bambu kayu, terpurung,
ataupun kaleng bekas. Permainan egrang yang sering dijumpai dengan media dari
bambu. Menurut riwayat cerita permainan egrang telah berumur ratusan tahun,
namun tidak diketahui dengan pasti asal usul permainan tersebut. Meskipun
demikian dapat ditelusuri jejak bahwa permainan egrang pada zaman dulu
berguna untuk melatih keterampilan atau kemampuan seseorang berdiri atau
bertahan lama dengan bertumpu pada sebatang bambu. Selanjutnya keterampilan
tersebut berguna untuk menyeberang sungai dengan berjalan atau berlari cepat di
atas egrang.
Dalam perkembangnnya saat ini permainan egrang sering digunakan
untuk sebuah kompetisi. Pada saat perayaan hari kemerdekaan RI permainan
egrang juga sering dilakukan untuk memeriahkan. Bila ingin mendapatkan
permainan egrang dilakukan pada umunya di tempat yang luas atau jalanan
kampung yang lebar. Namun pada kondisi seseorang yang sudah sangat mahir
dan sehari-hari biasa menggunakan egrang, bermain egrang dapat dilakukan di
segala medan, baik di jalanan sempit, mendaki, curam, bahkan jalan setapak pun
dengan mudah dan gembira dilaluinya.
Bahan dari egrang itu sendiri diperlukan dua bilah bambu sama panjang
berukuran 1,5-2 meter yang digunakan sebagai tiang, dua bilah bambu dalam
ukuran lebih pendek, sekitar 30-40 cm untuk tempat pijakan kaki. Cara
pembuatan egrang, pada dua bilah bambu yang panjang dibuat lubang atau cowo-
an pada posisi paling rendah 1 ros, dan paling tinggi 2 ros dari atas tanah.
Permainan egrang kebanyakan anak laki-laki, meskipun ada anak
perempuan yang bermain namun jumlahnya tidak banyak. Permainan ini dapat
dimainkan oleh anak-anak, remaja, ataupun pemuda. Egrang dimainkan dengan
cara kedua tangan berpegangan pada kedua tiang, dan kedua kaki secara perlahan
lahan naik ke tempat pijakan kaki, yaitu batang bambu yang pendek.
Setelah,erasa seimbang, makasesegera mungkin mulai berjalan.
Pada awalnya mungkin saja para pemain egrang yang belum mahir akan
sering terjatuh. Oleh karena itu, diperlukan semangat yang kuat untuk terus
berlatih. Bila tiba saatnya seseorang menjadi terampil bermain egrang maka akan
tumbuh kepuasaan hati karena mampu melakukan sesuatu yang tidak mudah dan
belum tentu bisa dilakukan oleh orang lain.
b. Macam-macam Permainan Modern
i. Lego
Permainan lego adalah mainan yang berbentuk blok yang terbuat dari plastic,
yang berupa bongkah-bongkah serta kepingan berbahan plastic yang bisa disusun
menjadi bentuk apa saja. Lego juga bisa melatih keterampilan motoric halus
anak, mengasah kreativitas anak.
ii. Puzzle
Permainan puzzle termasuk jenis permainan teka-teki yang merupakan
permainan dengan cara membongkar dan menyusun gambar dari papan kayu atau
karton agar membentuk gambar yang utuh. Permainan ini bagus untuk
mengembangkan keterampilan motoric halus dan juga membantu
mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
iii. Slime
Slime adalah mainan yang berbentuk seperti cairan kental, lengket, dan
berwarna-warni yang terbuat dari lem. Slime juga merupakan mainan yang
melatih motoric halus anak, dan kreativitas anak.
iv. Flashcard
Flashcard adalah kartu kecil berisi gambar, teks, atau symbol yang dapat
digunakan anak untuk mengingatkan atau mengingat sesuatu yang berhubungan
dengan gambar. Dengan bermain menggunakan flashcard anak bisa
meningkatkan kemampuan daya ingat anak, melatih kemampuan mendengar,
berbicara serta menulis.
C. Manfaat Permainan Tradisional dan Permainan Modern Untuk AUD
a. Manfaat Permainan Tradisional
i. Kemampuan fisik anak menjadi kuat karena dalam permainan ada gerakan
melompat-lompat, berlari, melempar dan lain sebagainya.
ii. Mengasah kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dan menjalin
kebersamaan.
iii. Dapat menaati aturan-aturan permainan yang telah disepakati bersama.
iv. Mengembangkan kecerdasan logika anak.
v. Anak menjadi lebih kreatif. Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh
pemainnya. Mereka membuat barang-barang, benda-benda atau tumbuhan yang
ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif
menciptakan alat-alat permainan.
vi. Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh.
vii. Membantu anak untuk berlatih mengkomunikasikan perasaan secara efektif
dengan cara yang alami, mengurangi kecemasan, pengendalian diri, pelatihan
konsentrasi.
viii. Anak belajar memecahkan masalah melalui permainan sehingga kemampuan
tersebut bisa ditransfer dalam kehidupan nyata.
ix. Melatih sikap jujur sejak dini.
b. Manfaat Permainan Modern
i. Tidak menimbulkan perselisihan antara anak-anak. Permainan modern ini
membuat anak bisa menjauh dari perkelahian sebab tidak terjalin adu fisik, jika
misalkan sehabis si anak main bola dengan sahabat lain umumnya terjadi
perkelahian, namun dengan permainan modern tidak, menggunakan permainan
modern membuat mereka bisa mengurangi kontak raga yang dikhawatirkan
berujung pada perkelahian dapat diminimalisirkan untuk tidak terjadi.
ii. Membuat anak menjadi kreatif dan meningkatkan keterampilan.
iii. Meningkatkan kemampuan daya ingat anak, melatih kemampuan mendengar,
berbicara serta menulis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep permainan tradisional tidak terlepas dari dunia anak bermain, hendaklah dilakukan
dengan baik apabila dicoba dengan konsep pendidikan yang benar. Perubahan permainan ini lebih
mengutamakan pada permainan yang modern dan canggih yang memakai teknologi modern yang
menarik perhatian anak serta setelah itu anak menggemarinya Setiap permainan, apalagi
permainan yang sifatnya bertanding memerlukan aturan untuk menentukan hukuman dan atau
siapa yang menang.
Manfaat permainan tradisional ini adalah Anak belajar memecahkan masalah melalui
permainan sehingga kemampuan tersebut bisa ditransfer dalam kehidupan nyata, dan juga melatih
sikap jujur sejak dini. Manfaat permainan modern ini membuat anak bisa menjauh dari
perkelahian sebab tidak terjalin adu fisik, jika misalkan sehabis si anak main bola dengan sahabat
lain umumnya terjadi perkelahian, namun dengan permainan modern tidak, menggunakan
permainan modern membuat mereka bisa mengurangi kontak raga yang dikhawatirkan berujung
pada perkelahian dapat diminimalisirkan untuk tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Ajila, C.O & Olowu, A.A. Games and Early Childhood In Nigeria: A Critical Focus On Yoruba
Traditional Childrens Games. University Of Adelaide Libraries 2014.
Apriani, D. Penerapan Permainan Tradisional Eengklek Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik
Kasar Anak Kelompok B RA AI Hidayah 2 Tarik Sidoarjo, (Jurnal Unesa. Online. diakses 13 April
2016)
Danandjaya, James. 1987. Floklore Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Danandjaja, James. (1984). Folklor Indonesia. Ilmu gossip, dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti
Pers.
Drajat Edy Kurniawan. (2017). Pengaruh Intensitas Bermain Game Online Terhadap Perilaku
Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling Universitas PGRI Yogyakarta.
Konseling Gusjigang, 3(1), 2. https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.24176/jkg.v3i1.1120
Duxanda, P. A., & Ratnaningrum, D. (2019). Wahana Dunia Permainan Tradisional Dan Modern.
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 1(1), 4.
Hasruddin Nur, M. F. A. (2020). Pergeseran Permainan Tradisional di Kota Makassar. 3(1), 2.
https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.26858/v3i1.13131
Margareta, A.G. Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun
Di TK PKK Semanding dan TK Aisyiah Pabelan (Jurnal, Online); 2015.
Sujarno, dkk. Pemanfaatan Permainan Tradisional dalam Pembentukan Karakter Anak.
Kemendikbud. Dirjen Balai Pelestarian Nilai Budaya; Yogyakarta. 2013.

Anda mungkin juga menyukai