Anda di halaman 1dari 14

KEDUDUKAN PERMAINAN TRADISIONAL DIGANTIKAN DENGAN GAME

ONLINE

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir Mata Kuliah Teori Sosiologi

Dosen Pengampu : Witrianto, S.S. , M.Hum. , M.Si

Oleh:

NISSY YULIA PUTRI


NIM 2010711002

DEPARTEMEN ILMU SEJARAH


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permainan tradisional di Indonesia mencerminkan warisan budaya nusantara
yang beragam. Luasnya wilayah Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau,
telah memunculkan permadani tradisi dan praktik budaya yang kaya. Setiap pulau,
wilayah, dan kelompok etnis di Indonesia memiliki keunikan permainan tradisionalnya
masing-masing yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Populasi yang terdiri dari ratusan suku bangsa, permainan tradisional Indonesia
menunjukkan keragaman yang luar biasa dalam hal aturan, tujuan, peralatan, dan
pengaruh budaya. Permainan-permainan ini mencerminkan identitas dan adat istiadat
yang berbeda dari setiap kelompok etnis, menampilkan kreativitas, kecerdikan, dan
warisan budaya mereka. Baik itu permainan papan strategis dari Jawa, uji ketangkasan
fisik dari Sumatra, atau permainan rakyat yang terinspirasi oleh mitos dan legenda
setempat, permainan tradisional di Indonesia adalah bukti dari mosaik budaya yang
beragam di negara ini.
Di luar nilai hiburannya, permainan tradisional di Indonesia juga berfungsi
sebagai wadah yang kuat untuk melestarikan nilai-nilai budaya. Melalui aturan, ritual,
dan narasi yang tertanam dalam permainan-permainan ini, pelajaran moral dan kearifan
tradisional yang penting disampaikan kepada para peserta. Nilai-nilai seperti kerja sama
tim, rasa hormat, kesabaran, dan ketekunan sering kali dijalin ke dalam permainan ini,
menanamkan nilai-nilai tersebut di benak para pemain dan memperkuat norma-norma
budaya dan etika komunitas mereka.
Sepanjang sejarahnya, permainan tradisional telah memainkan peran penting
dalam masyarakat Indonesia, menawarkan hiburan, memfasilitasi interaksi sosial, dan
berfungsi sebagai sarana pelestarian budaya. Permainan-permainan ini telah dihargai
dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, mewakili aspek berharga dari
identitas budaya negara ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi
penurunan yang nyata dalam popularitas dan praktik beberapa permainan tradisional.
Permainan-permainan ini, yang dulunya sangat mengakar di masyarakat Indonesia, kini
berisiko dilupakan dan memudar menjadi tidak dikenal. Beberapa faktor berkontribusi
terhadap penurunan ini, dan konsekuensinya melampaui ranah hiburan.
Maka dari itu untuk memecahkan masalah tersebut penulis akan menuliskan
makalah ini dengan judul “Kedudukan Permainan Tradisional digantikan dengan Game
Online”.

1.2. Rumusan Masalah


Dari Latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah dalam
makalah ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana faktor-faktor mulainya permainan tradisional ditinggalkan oleh anak
zaman sekarang?
2. Bagaimana jenis-jenis permainan tradisional yang mengisi waktu luang masa kecil
anak 1990-an dan 2000-an?
3. Bagaimana jenis-jenis permainan modren (game online) yang ada dimasa sekarang,
sehingga menjadikan anak zaman sekarang malas bergerak dan menganggap
permainan tradional adalah kampungan?
4. Bagaimana solusi yang dapat diambil untuk mengembalikan eksistensi permainan
tradisional, sehingga anak zaman sekarang tau permainan tersebut tidak kalah seru
dengan permainan modern (game online)?

1.3. Tujuan Penulisan


Dari jabaran rumusan masalah diatas penulis juga dapat menyimpulkan tujuan
penulisan ini, sebagai berikut:
1. Untuk dapat menjelaskan dan menjabarkan faktor-faktor mulainya permainan
tradisional ditinggalkan oleh anak zaman sekarang.
2. Untuk dapat menjelaskan dan menjabarkan jenis-jenis permainan tradisional yang
mengisi waktu luang masa kecil anak 1990-an dan 2000-an.
3. Untuk dapat menjelaskan dan menjabarkan jenis-jenis permainan modren (game
online) yang ada dimasa sekarang, sehingga menjadikan anak zaman sekarang
malas bergerak dan menganggap permainan tradional adalah kampungan.
4. Untuk dapat menjelaskan dan menjabarkan solusi yang dapat diambil untuk
mengembalikan eksistensi permainan tradisional, sehingga anak zaman sekarang
tau permainan tersebut tidak kalah seru dengan permainan modern (game online)
dan kedudukan permainan tradisional bias saja disetarakan dengan permainan
terbaru lainnya.
1.4. Kerangka Analisis
1. Konsep permainan tradisional
Konsep permainan tradisional secara umum adalah permainan yang
dilakukan secara sederhana dengan menggunakan alat yang sederhanya pula
sehingga kelebihan permainan tradisional ini dapat membuat pelakuknya atau
mereka lebih mengenal alam dan lingkungan. Permainan tradisional sangat erat
kaitannya dengan zaman tahun 1990-an hingga 2000-an, disaat pada saat itu anak-
anak tumbuh kembang tanpda adanya pengaruh teknologi. Terutama berkebangnya
anak masih menganggap berbagai sisi kehidupan sederhana, termasuk menyadari
tentang tentang pentingnya kearifan lokal.
Adapun pengertian permainan tradisional menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
a. Kurniati (2011)
Menurutnya, permainan anak tradisional dapat mestimulasi anak dalam
mengembangkan kerjasama, membantu anak menyesuaikan diri, saling
berinteraksi secara positif, dapat mengkondisikan anak dalam mengontrol diri,
mengembangkan sikap empati terhadap teman, menaati aturan, serta
menghargai orang lain.
b. BP-PLSP (Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda)
Permainan tradisional adalah permianan yang dilakukan sebagai hasil
pengendalian budaya yang di dalam prosesnya terdapat nilai-nilai pendidikan.
Nilai pendidikan ini menjadi salah satu unsur pengenalan dalam dunia anak
yang lebih dekat dengan masyarakat.
c. Atik Soepandi
Pengertian permainan tradisional adalah permainan yang menggunakan alat-alat
sederhana yang mengandung unsur budaya dan pendidikan. Unsur buday dan
pendidikan dalam permainan tradisional menjadi satu lantaran dalam
kegiatannya selalu bertumbuh pada kemampuan intelektualitas.
d. Homo Ludens
Permainan tradisional adalah permianan yang dilakukan untuk menanamkan
budaya dan karekter terhadap pelakunya. Budaya karakter ini terjadi secara
langsung ataupun tidak langsung, misalnya karakter pantang menyerah,
soprtifitas, dan lain sebagainya.
e. Domingos, dkk (2013)
Menurutnya, permianan tredisional seperti nekeran/kelereng merupakan salah
satu jenis ragam permainan kreatif yang berfungsi melatih anak untuk fokus,
melatih anak untuk memberi penghargaan kepada ketercapaian seorang teman,
serta melatih anak untuk percaya diri.
f. Yucel Gelisli dan Elcin Yazici (2015)
Bermain merupakan salah satu kebutuhan dasar anak. Anak-anak bisa
menggabungkan semua pengetahuan, keterampilan yang dibutuhkan di masa
depan melalui permainan, serta mampu menjelaskan diri mereka sendiri dan
menunjukkan keterampilan mereka.
2. Konsep permainan modren ‘Game Online’
Permainan modern atau disebut dengan „Game Online‟ secara umum adalah
sebuah jenis video permainan yang hanya dapat dijalankan apabila suatu perangkat
yang digunakan untuk bermain game terhubung dengan jaringan internet. Artinya
game online baru bisa dimainkan jika terhubung internet.
Adapun pengertian permainan modren „Game Online‟ menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
a. Bobby Bodenheimer (1999)
Pengertian game online menurut Bobby Bodenheimer adalah program
permainan yang tersambung melalui jaringan yang dapat dimainkan kapan saja,
dimana saja dan dapat dimainkan bersamaan secara kelompok di seluruh dunia
dan permainan itu sendiri menampilkan gambar-gambar menarik seperti yang
diinginkan, yang didukung oleh komputer.
b. Andrew Rollings & Ernest Adams (2006)
Arti game online menurut Rollings dan Adams lebih tepat disebut sebagai
sebuah teknologi dibandingkan sebagai sebuah genre atau jenis permainan,
sebuah mekanisme untuk menghubungkan pemain bersama dibandingkan pola
tertentu dalam sebuah permainan.
c. Agus Hermawan (2009)
Definisi game online adalah jenis permainan yang dimainkan secara daring
yang dapat dibedakan menjadi 10 kategori yaitu : Real Time Strategi (RTS);
First Person Shooter (FPS); Role Playing Game (RPG); Life Simulation
Games; Construction and Management Simulation Games; Vehicle Simulation;
Action Games; Adventure Games; Action Adventure Games; dan Manager
Simulation.
3. Teori yang digunakan
Untuk menyempurnakan penulisan makalah ini, maka penulis memberi
penjelasan terkait teori apa saja yang digunakan dalam menulikan makalah ini:
a. Teori Evolusi Sosial
Sebelum menjelaskan teori evolusi sosial, terlebih dahulu sedikit penulis
jelaskan bahwa teori evolusi sosial adalah bagian dari teori perubahan sosial,
yang artinya konsep yang menjelaskan tentang adanya perubahan karena
ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial di dalam masyarakat yang melahirkan
pola kehidupan baru. Sedangkan teori evolusi sosial (evolutionary theory), teori
ini terbagi atas teori evolusi unilinear dan multilinear.
1) Teori evolusi unilinear beranggapan bahwa perubahan sosial memiliki arah
tetap serta tahapan yang sama. Perubahan ini dilalui oleh semua masyarakat
dan dimulai dari tahap perkembangan awal yang sederhana menuju ke tahap
perkembangan terakhir yang sempurna.
2) Teori evolusi multilinear memandang bahwa perubahan sosial yang
memiliki arah tetap, namun nyatanya masing-masing masyarakat tidak harus
mengikuti tahapan yang sama.

Teori evolusi beranggapan bahwa perubahan sosial terjadi karena


perubahan cara pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, perkembangan
sosial dan sistem kerja. Teori evolusi sosial ini tergolong ke dalam zaman masa
kini dalam penulisan berikut, karena peradaban zaman adalah industri sudah
ditemukan oleh manusia

b. Teori Modernisasi
Teori modernisasi lahir sebagai produk sejarah tiga peristiwa penting di
dunia setelah perang dunia ke dua. Yaitu: Pertama, Munculnya Amerika Serikat
sebagai kekuatan dominan dunia. Kedua, sebelum Soviet runtuh, pada saat yang
bersamaan terjadi perluasan pergerakan komunis ke beberapa negara. Ketiga,
lahirnya negara-negara merdeka baru di Asia, Afrika, dan Amerika Latin di
mana sebelumnya mereka merupakan negara-negara jajahan Eropa.
Akibat dari ketiga hal tersebut, khususnya terhadap munculnya negara-
negara merdeka baru, mereka (negara baru) secara serempak mencari model-
model pembangunan yang akan dipakainya sebagai contoh untuk membanguan
negaranya. Sementara itu di sisi lain, negara adidaya memiliki banyak
kepentingan dari negara baru tersebut yang disebut dengan negara dunia ke tiga.
Negara adidaya berkepentingan untuk membantu negara ketioga sebagai upaya
stabilitas ekonomi dan juga stabilitas politik. Sebelum Soviet runtuh, upaya
mempengaruhi negara dunia ke tiga diperuntukan untuk membuat blok
(jaringan) ideologi politik negara.
Beberapa teori mengenai modernisasi di antaranya adalah “Teori
Evolusi” yang lahir pada awal abad ke-19 setelah Revolusi Industri dan
Revolusi Perancis. Teori ini menganggap bahwa perubahan sosial merupakan
gerakan searah seperti garis lurus, yaitu dari masyarakat primitif menuju
masyarakat maju, dan membaurkan antara pandangan subjektifnya tentang nilai
dan tujuan akhir perubahan sosial menuju masyarakat modern. Perubahan sosial
berjalan secara perlahan dan bertahap selama berabad-abad.
Langsung saja kepada pengertian teori modernisasi menurut para ahli:
1) Menurut Schoorl, pengertian modern dan modernisasi mengandung kaitan
tertentu. Di dalamnya dapat dilihat suatu penghargaan yang positif, yaitu
bahwa modern, termasuk juga modernisasi adalah baik. Di dalam
kebudayaan-kebudayaan Barat biasanya terdapat penghargaan yang
demikian itu, akan tetapi hal tersebut tidak harus demikian.
2) Menurut Wilbert Moore, ialah suatu transformasi secara “menyeluruh”
masyarakat tradisional atau masyarakat pramodern menjadi masyarakt yang
corak teknologi serta organisasi sosialnya berkaitan seperti apa yang
terdapat di negara-negara Dunia Barat yang maju, makmur dari segi
ekonomi dan secara relatif stabil dari segi politik.
3) Dirumuskan dari percobaan Neil Smelser (1963), berazaskan konsep
diferensiasi struktural. Baginya, perkembangan ekonomi dan masyarakat itu
mempunyai struktur yang sangat berbeda, manakala perekonomian dan
masyarakat terbelakangpun secara relatif tidak berbeda jauh. Perubahan bagi
Smelser, berkisar di sekitar proses itu sendiri.
4) Beberapa hasil kajian Teori Modernisasi Klasik di antaranya adalah
hasil penelitian McClelland, mengenai motivasi berprestasi. Menurutnya
kaum wirastawan domestiklah, dan bukan para politikus atau para penasihat
ahli yang didatangkan dari negara maju yang memegang peran kritis dan
bertanggung jawab terhadap pencapaian kemajuan negara Dunia Ketiga.
Negara Dunia Ketiga seharusnya mempunyai sekelompok wiraswastawan
yang memiliki kebutuhan tinggi untuk berprestasi yang diharapkan mampu
mengubah bantuan asing menjadi investasi produktif. Selain itu, semakin
tinggi interaksi Dunia Ketiga dengan Negara Barat dengan jalan pendidikan
atau pengenalan budaya, maka akan semakin mempermudah dan
memepecepat negara Dunia Ketiga untuk menyerap ciri-ciri motivasi
berprestasi tinggi yang dimiliki oleh negara Barat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Faktor-Faktor Mulainya Permainan Tradisional ditinggalkan


Berikut adalah faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan
permainan-permainan ini, dampaknya terhadap budaya Indonesia, dan pentingnya
upaya revitalisasi. Sbegai berikut:
1. Perubahan Gaya Hidup dan Kemajuan Teknologi:
Salah satu alasan penting ditinggalkannya permainan tradisional di Indonesia
adalah perubahan gaya hidup masyarakat yang begitu cepat. Seiring dengan
urbanisasi dan gaya hidup modern, permainan tradisional dikesampingkan dan
digantikan oleh bentuk-bentuk hiburan yang lebih modern. Kemajuan teknologi,
seperti video game, smartphone, dan media sosial, telah memikat generasi muda,
menarik mereka menjauh dari permainan tradisional yang membutuhkan aktivitas
fisik dan interaksi tatap muka.
2. Pergeseran Generasi dan Kurangnya Minat:
Permainan tradisional sering kali diwariskan dari generasi ke generasi, dengan
anggota keluarga yang lebih tua mengajari anggota keluarga yang lebih muda.
Namun, seiring dengan pergeseran generasi dan urbanisasi yang memisahkan
keluarga, pengetahuan dan antusiasme terhadap permainan tradisional semakin
berkurang. Banyak anak muda Indonesia yang tidak mengetahui permainan-
permainan ini, dan tanpa promosi dan dorongan aktif, mereka gagal
mengembangkan minat terhadap permainan-permainan tersebut.
3. Terbatasnya Pendidikan dan Promosi Budaya:
Sistem pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada mata pelajaran akademis
daripada permainan tradisional dan praktik-praktik budaya. Akibatnya, generasi
muda tidak terpapar secara memadai dengan warisan permainan tradisional yang
kaya. Upaya promosi budaya juga terbatas, dengan lebih sedikit sumber daya yang
dialokasikan untuk melestarikan dan mempromosikan permainan tradisional
dibandingkan dengan aspek budaya Indonesia lainnya. Kurangnya eksposur dan
kesadaran ini berkontribusi pada penurunan partisipasi.
4. Modernisasi dan Pengaruh Barat:
Seiring dengan semakin terpengaruhnya Indonesia oleh budaya Barat dan
globalisasi, terdapat preferensi yang semakin meningkat terhadap olahraga dan
permainan Barat. Bentuk-bentuk hiburan modern ini sering kali membayangi
permainan tradisional yang dianggap kuno atau kurang trendi. Gengsi dan asosiasi
yang dirasakan dengan modernitas telah menyebabkan penurunan praktik dan
popularitas permainan tradisional.

2.2. Jenis-Jenis Permainan Tradisional yang Mengisi Masa Kecil Anak 90-an dan
2000-an
Adapun beberapa permainan tradisional yang sangat seru jika dimainkan anak zaman
sekarang, sebagai berikut:
1. Congklak: Permainan populer ini, yang juga dikenal sebagai dakon atau sungka,
dimainkan di atas papan kayu dengan lubang-lubang kecil dan kerang atau kerikil
sebagai bidak permainan. Para pemain memindahkan bidak-bidak secara strategis
untuk menangkap bidak lawan sambil bertujuan untuk mengumpulkan poin
terbanyak. Congklak dimainkan di seluruh Indonesia dan memiliki variasi yang
berbeda di setiap daerah.
2. Sepak Takraw: Menggabungkan elemen sepak bola dan bola voli, sepak takraw
adalah permainan mendebarkan yang dimainkan dengan bola rotan. Para pemain
menggunakan kaki, lutut, dada, dan kepala mereka untuk menjaga bola tetap di
udara sambil bertujuan untuk mencetak poin dengan mengirimkannya melewati
net ke sisi lawan. Permainan yang sangat energik dan akrobatik ini sangat populer
di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
3. Gobak Sodor: Gobak Sodor adalah permainan kejar-kejaran tradisional di mana
dua tim berlomba untuk menangkap anggota tim lawan sambil menghindari diri
mereka sendiri. Permainan ini membutuhkan ketangkasan, strategi, dan refleks
yang cepat. Gobak Sodor sering dimainkan pada acara-acara perayaan dan
menjadi sumber hiburan bagi para peserta dan penonton.
4. Petak umpet: Permainan petak umpet dulu sering dimainkan oleh anak-anak.
Permainan ini sangat seru jika dimainkan secara ramai-ramai, permainan ini
sangat gampang dimainkan. Satu orang menutup mata dan berhitung, lalu yang
lainnya bersembunyi. Tugas yang menutup mata adalah mencari orang yang
bersembunyi, jangan sampai benteng pertahananmu dikuasai, jika dikuasai oleh
orang lain maka dinyatakan kalah.
5. Enggrang: Permainan ini dimainkan dengan cara berjalan di atas bambu atau
biasa disebut galah. Permainan ini sangat memerlukan keseimbangan tubuh agar
bisa berdiri di atas bambu. Jika sudah bisa berdiri di atas enggrang artinya anda
sudah jago memainkan alat ini
6. Lompat tali: Permainan ini bisa dimainkan minimal oleh 3-4 orang. Yang dua
orang memegang tali dari masing-masing ujungnya, lalu yang lainnya melompati
setiap rintangan di dalam permainan tali tersebut.
7. Kelereng: Permainan kelereng ini sangat populer di kalangan anak laki-laki.
Aturan mainnya, kelereng dikumpulkan di satu lingkaran, lalu 1 pemain
memencarkan kelereng yang ada dalam lingkaran tersebut. Permainan ini sangat
membutuhkan fokus mata, agar kelereng yang menjadi pegangan tidak berhenti di
dalam lingkarang, jika satu kelereng yang menjadi pegangan berhenti di dalam
lingkaran dan gagal memencarkan itu dinyatakan kalah

2.3. Jenis-Jenis Permainan Modren (Game Online) yang ada dimasa Sekarang
Terdapat beberapa jenis-jenis game online berdasarkan pendapat Agus
Hermawan di atas serta klasifikasi game online lain. Berikut merupakan macam dan
jenis-jenis game online secara umum:
1. First-person shooter (FPS) 8. Life Simulation Games
2. Real-time strategy (RTS) 9. Construction and
3. Role-playing game (RPG) Management Simulation
4. Action-adventure Games Games
5. Multiplayer online battle 10. Vehicle Simulation
arena (MOBA) 11. Manager Simulation.
6. Massively multiplayer 12. Cross-platform game
online (MMO) 13. Browsers game
7. Massively multiplayer
online role-playing game
(MMORPG)
a) Dampak Positif Game Online
1) Menambah intelegensia 6) Meningkatkan Kinerja Otak
2) Menambah Konsentrasi 7) Meningkatkan kecepatan
3) Meningkatkan Ketajaman Mengetik
Mata 8) Menghilangkan Stres
4) Meningkatkan Kemampuan 9) Memulihkan Kondisi
5) Membantu Bersosialisasi Tubuh
b) Dampak Negatif Game Online
1) Menimbulkan Adiksi (Kecanduan).
2) Mendorong melakukan hal-hal negatif.
3) Berbicara kasar dan kotor.
4) Terbengkalainya kegiatan di dunia nyata.
5) Perubahan pola makan dan istirahat.
6) Pemborosan.
7) Menggangu kesehatan.

2.4. Solusi untuk Mengembalikan Eksistensi Permainan Tradisional


1. Memperkenalkannya kembali kepada anak tentang permainan Tradisional.
Ini merupakan hal pertama yang kita lakukan agar permainan tradisional bisa
dipertahankan yaitu memperkenalkannya kembali kepada anak-anak. Kita bisa
melakukannya melalui kegiatan-kegiatan lomba baik di lingkungan sekolah
ataupun di lingkungan tempat tinggal mereka.
2. Membuat permainan tradisional menjadi lebih menarik.
Hilangnya minat anak-anak tentang permainan tradisional bisa juga disebabkan
karena kejenuhan akan cara-cara memainkannya dan tidak menghibur. Oleh
karena itu, sebagai generasi yang masih peduli kita bisa mengubah permainan
tersebut menjadi lebih menarik. Sebagai contoh kita membuat suatu permainan
tradisional yang meningkatkan kecerdasan anak. Kita juga bisa mengadakan
lomba dan memberikan penghargaan bagi pemenang. Dengan begitu anak-anak
akan termotivasi untuk terus bermaian permainan tersebut.
3. Mengadakan workshop pelatihan permainan tradisional.
Perlu adanya kita membuat sebuah pelatihan permainan tradisional dengan cara
mengumpulkan sebanyak-banyaknya permainan yang ada berserta peraturan dan
cara bagaimana memainkannya. Kemudian setelah itu kita adakan sebuah latihan
dan mengajarkan kepada anak-anak baik di sekolah-sekolah maupun di daerah
mereka tinggal serta melatih semua permainan tersebut kepada anak-anak agar
bisa terus dilestarikan dan seterusnya bisa dikembangkan kembali.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Permainan tradisional Indonesia memiliki posisi penting dalam warisan
budaya Indonesia, yang berfungsi sebagai sumber hiburan, interaksi sosial, dan
pelestarian budaya. Permainan-permainan ini telah terjalin erat dengan masyarakat
Indonesia selama beberapa generasi, mewujudkan adat istiadat, nilai-nilai, dan
kearifan dari beragam kelompok etnis di seluruh nusantara.
Kemunduran permainan tradisional merupakan ancaman nyata bagi identitas
budaya Indonesia. Ketika permainan-permainan ini berangsur-angsur memudar, ada
risiko kehilangan bagian penting dari warisan budaya bangsa. Konsekuensi yang
mungkin terjadi adalah berkurangnya rasa keanekaragaman budaya dan melemahnya
hubungan dengan tradisi leluhur. Melestarikan dan merevitalisasi permainan
tradisional ini sangat penting untuk menjaga identitas budaya Indonesia yang unik.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak.
Meningkatkan kesadaran sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat luas
mengakui nilai dan pentingnya permainan tradisional. Melalui program edukasi,
kampanye media, dan inisiatif masyarakat, masyarakat Indonesia dapat didorong
untuk menghargai dan berpartisipasi dalam permainan-permainan ini, sehingga
menumbuhkan rasa bangga dan pemahaman akan warisan budaya mereka. Dengan
memanfaatkan keahlian dan sumber daya kolektif, kerangka kerja yang berkelanjutan
dapat dibangun untuk melindungi dan memelihara warisan budaya permainan
tradisional Indonesia.
Singkatnya, permainan tradisional Indonesia memainkan peran penting dalam
warisan budaya negara dengan menyediakan hiburan, memfasilitasi interaksi sosial,
dan melestarikan nilai-nilai budaya. Kemunduran permainan-permainan ini menjadi
ancaman bagi identitas budaya Indonesia, sehingga diperlukan upaya bersama untuk
meningkatkan kesadaran, mendorong revitalisasi, dan memastikan kelangsungan
praktik dan pelestarian kekayaan budaya yang tak ternilai ini. Dengan menyadari
pentingnya permainan tradisional dan secara aktif berupaya melestarikannya,
Indonesia dapat mempertahankan keanekaragaman budayanya, memperkuat ikatan
komunitas, dan mewariskan warisan yang kaya kepada generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Artikelbaca.com, Pengertian Game Online Menurut Para Ahli dan Definisinya Menurut
KBBI. 2018

Kids.grid.id, Upaya untuk Melestarikan Permainan Tradisional. 2022

Krista Surbakti, Pengaruh Game Online Terhadap Remaja. 2017

Lifestyle.kontan.co.id, Mulai Tergerus Zaman, Ini Permainan Tradisional Yang Sarat Nilai
Positif. 2020

Metrum.co.id, Permainan Tradisional Anak Kini Mulai Ditinggalkan. 2021

Pinhome.id, 6 Pengertian Permainan Tradisional Menurut Para Ahli dan Contohnya. 2023

Seputarkaltim.kaltimprov.go.id, Permainan Tradisional Mulai Ditinggalkan. 2019

Training77.com, Cara Melestarikan Permainan Tradisional. 2020

Anda mungkin juga menyukai