Jika kita mendengar kata ‘budaya’ maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah
seperangkat kegiatan dari masyarakat yang dilakukan sejak lampau. Istilah kebudayaan atau
budaya berasal dari Bahasa Sanskerta, yaitu Budhayah yang berarti bentuk jamak dari budhi
(budi atau akal). Selain itu kebudayaan dalam Bahasa Inggris yaitu culture yang berasal dari
kata colere yang memiliki arti mengolah atau mengerjakan. Menurut (Koentjaraningrat,
1993) kebudayaan merupakan suatu sistem gagasan rasa, sebuah tindakan, dan karya yang
dihasilkan oleh manusia yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat. Budaya erat
kaitannya dengan cara hidup sekelompok masyarakat yang mereka yakini untuk diturunkan
dari generasi ke generasi, pada suatu budaya biasanya dipengaruhi oleh beberapa unsur,
seperti agama, politik, bahasa, pakaian, adat istiadat, benda, bangunan, karya seni, dan
lainnya. Hal tersebut membuat budaya sangat dilindungi keberadaannya karena
menyangkut dengan kemajuan peradaban manusia. Seiring dengan perkembangan jaman
dan teknologi, maka terciptalah benda yang dapat memelihara kebudayaan untuk nantinya
dapat dilihat dan dinikmati oleh generasi penerus. Setidaknya jika suatu kebudayaan tidak
dilakukan lagi, maka kegiatan tersebut masih bisa dilihat atau dinikmati dalam bentuk
dokumentasi.
Permainan rakyat ini memiliki banyak manfaat khususnya untuk tumbuh kembang
anak, manfaat tersebut diantaranya: (a) melatih motorik kasar. Motorik kasar sendiri
meliputi melompat, berlari, dan berjalan. Hal ini membuktikan bahwa melakukan permainan
engklek merupakan salah satu kegiatan yang dapat menstimulus motorik kasar. (b) Melatih
keseimbangan, permainan ini dilakukan dengan cara melompati kotak dengan satu kaki, hal
ini dapat melatih keseimbangan pemain untuk dapat memenangkan permainan ini. (c)
Meningkatkan sosialisasi, permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih, hal ini sudah
pasti memicu terjadinya interaksi antara pemain satu dengan pemain lainnya sehingga
terbentuklah sosialisasi. Hal ini tentu penting apalagi untuk anak-anak yang sedang dalam
proses pembentukan karakter, permainan yang melibatkan terjadinya interaksi akan
menstimulus individu untuk dapat berkomunikasi dengan baik (d) Meningkatkan
kecerdasan logika dan strategi, konsep permainan engklek yang kompetitif akan memicu
pemain untuk memikirkan cara dan memperhatikan langkah untuk bisa memenangkan
permainan, hal ini jelas dapat meningkatkan kecerdasan logika dan strategi pemainnya. (e)
Melatih kemandirian dan kepercayaan diri, kemandirian akan terbentuk dalam diri individu
ketika munculnya rasa kepercayaan diri, setelah pemain dapat memikirkan cara untuk
memenangkan permainan, maka kepercayaan diri tersebut akan muncul dan terbentuklah
rasa kemandirian.
Kenyataannya, permainan rakyat engklek ini sudah jarang kita temui keberadaannya,
apalagi kini dunia sedang dilanda era new normal yang membuat beberapa komunitas atau
masyarakat sulit untuk melakukan permainan ini. Untuk dapat dikenal dan dilestarikan
keberadaannya oleh masyarakat, kebudayaan ini dapat didokumentasikan dalam bentuk
digital baik berupa video, foto, atau penjelasan yang dikemas secara digital lainnya, agar
generasi penerus dapat melestarikannya dengan cara memainkan permainan ini. Salah satu
contoh upaya pelestariannya adalah video yang dibagikan oleh kanal YouTube bernama
Jember 1TV, pada video tersebut menampilkan anak-anak yang sedang melakukan
permainan engklek disertai dengan instruksi mainnya. Hal ini membuktikan bahwa
kemajuan teknologi dapat melestarikan kebudayaan, sudah menjadi tugas kita sebagai
manusia untuk dapat mempertahankan eksistensi permainan rakyat ini agar dapat
dinikmati dan dilakukan oleh generasi penerus bangsa, hal ini bertujuan agar kebudayaan
itu tidak hilang dan menyisakan dokumentasinya saja.
Lampiran