Anda di halaman 1dari 12

Alat Permainan tif

Edu k a

Tradision
al
Fina Apriani Fany Septiyani
Ferawati Hesti Agustiani
Pengertian permainan
Tradisional
Permainan tradisonal merupakan simbolisasi dari pengetahuan
yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi
atau pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak
tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau
wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena
tujuannya sebagai media permainan.
Permainan Tradisional
Dan Perkembangannya

Permainan tradisional biasanya disebarkan dari Jika  dilihat dari akar katanya, permainan tradisional tidak lain

mulut ke mulut dan kadangkadang mengalami adalah kegiatan yang  diatur oleh suatu peraturan permainan  yang

perubahan nama atau  bentuk meskipun merupakan pewarisan dari generasi  terdahulu yang dilakukan

dasarnya sama manusia (anak-anak) dengan tujuan mendapat  kegembiraan.

Permainan tradisional anak adalah salah satu bentuk folklore yang berupa  yang beredar
secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional  dan diwarisi turun
temurun, serta banyak mempunyai variasi.

Oleh karena  termasuk folklore, maka sifat atau ciri Permainan tradisonal bisa bertahan  atau
dari permainan tradisional anak sudah tua  dipertahankan karena pada umumnya
usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa mengandung unsur-unsur budaya  dan nilai-
penciptanya dan dari mana asalnya. nilai moral yang tinggi
Permainan 1. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses
pembelajaran sambil belajar

Tradisional 2. Merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa,

Yang agar dapat menumbuhkan sikap, mental serta akhlak yang baik.

Edukatif 3. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan


rasa aman dan menyenangkan.
Dari penelitian yang dilakukan
para ilmuan, diperoleh bahwa
bermain mempunyai manfaat
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran anak-anak
yang besar bagi
perkembangan anak dalam
hidupnya. 
Peran permainan
Tradisional
Didalam masyarakat peran penting dalam permainan
tradisional, perlu kita kembangkan demi ketahanan
budaya bangsa, karena kita menyadari bahwa
kebudayaan merupakan nilai-nilai luhur bagi bangsa
indonesia, untuk diketahui dan dihayati tata cara
kehidupannya sejak dahulu. 
Jenis-Jenis Permainan
Tradisional
Kelereng
Kelereng (atau dalam bahasa jawa
disebut nèkeran) adalah mainan kecil
berbentuk bulat yang terbuat dari kaca,
tanah liat, atau agate. Ukuran kelereng
sangat bermacam-macam. Umumnya ½
inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung.
Kelereng dapat dimainkan sebagai
permainan anak, dan kadang dikoleksi,
untuk tujuan nostalgia dan warnanya
yang estetik.
Gasing
Gasing merupakan mainan tertua yang
ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih
bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-
anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan
untuk berjudi dan ramalan nasib. Sebagian besar
gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat
dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir
dan dibentuk hingga menjadi bagian badan
gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon,
sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit
pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda
bergantung pada panjang lengan orang yang
memainkan.
Egrang
Egrang atau jangkungan adalah galah
atau tongkat yang digunakan
seseorang agar bisa berdiri dalam jarak
tertentu di atas tanah. Egrang berjalan
adalah egrang yang diperlengkapi
dengan tangga sebagai tempat berdiri,
atau tali pengikat untuk diikatkan ke
kaki, untuk tujuan berjalan selama naik
di atas ketinggian normal.
Congklak
Congklak adalah suatu jenis permainan tradisional
yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh
indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis
cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan
jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian
dari tumbuh-tumbuhan.
Di malaysia permainan ini juga lebih dikenal
dengan nama congklak dan istilah ini juga dikenal di
beberapa daerah di Sumatera dengan kebudayaan
melayu. Di jawa, permainan ini lebih dikenal dengan
nama dakon. Selain itu di lampung permainan ini lebih
dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di
Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama
mokaotan, maggaleceng, aggalacang dan nogarata.
Dalam bahasa Inggris, permainan ini disebut mancala.
Memudarnya Permainan Tradisional

Di era global saat ini, memudarnya permainan atau


olahraga tradisional tidak menjadi hal yang baru lagi.
Masuknya kecanggihan teknologi membawa
masyarakat tradisional bangsa indonesia, menjadi
lebih praktis. Kini masyrakat mengaggap permainan
atau olahraga tradisional, dapat digantikan
dengan game online dan fitnes center. Pergantian
permainan tradisional akibat globalisasi dikarenakan
kurangnya kesadaran masyarakat indonesia terhadap
pentingnya melestarikan permainan lokal atau
olahraga tradisional dalam kehidupan sehari-hari.
Terima kasih
m u ’ a l a i k u m Wr. W b
Wassala

Anda mungkin juga menyukai