Anda di halaman 1dari 12

PROJEK

PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA MASAGI
TEMA KEARIFAN LOKAL

" MENJADI ANAK HEBAT MELALUI


PENGENALAN PERMAINAN TRADISIONAL
JAWA BARAT UNTUK KELAS 1 SDLB"

oleh: Retno Sulandari F, S.Pd

SLBN CICENDO BANDUNG


TA 2021-2022
DESKRIPSI SINGKAT PROJEK
Pengantar
Permainan Tradisional adalah bentuk kegiatan permainan yang berkembang dari
suatu kebiasaan masyarakat tertentu. Oleh karena itu, projek ini disusun untuk
mengenalkan permainan tradisional dari kebudayaan asli Indonesia terutama
permainan khas Jawa Barat melalui permainan ini diharapkan mampu menanamkan
nilai-nilai kearifan lokal.
Berdasarkan hasil asesmen awal, peserta didik Tunarungu pada kelas I sebanyak 2
orang (prakteknya ditambah dengan kelas 2, 3 dan TKLB) memiliki kemampuan
akademik rata-rata setara dengan Fase A dan dapat memahami intruksi
menggunakan komunikasi total. Oleh karena itu penyusunan model projek
penguatan profil pelajar pancasila dikembangkan dengan mempertimbangkan
kebutuhan gerak peserta didik untuk melatih motorik dan mengasah panca indera
serta empati dalam kehidupan sosial.

Tujuan
Projek "Menjadi Anak Hebat melalui Pengenalan Permainan Tradisional Jawa Barat
untuk kelas 1 SDLB" ini disusun dengan tujuan menguatkan Profil Pelajar Pancasila
melalui pemahaman nilai kearifan lokal pada permainan tradisional.

Alur Projek
Projek dimulai dengan kegiatan mencari data terkait permainan tradisional khas
Jawa Barat yang seuai dengan karakterisrik peserta didik. Selanjutnya
mengembangkan permasalahan melalui isu-isu yang terjadi di masyarakat terkait
dengan penggunaan gadget berlebih pada anak-anak. Peserta didik kemudian
diajak untuk lebih mengenal permainan tradisional yang lebih menyenangkan
dibandingkan game dalam hp. Dalam prosesnya, mereka juga diajak untuk
mengembangkan kemandirian diri dan berkolaborasi. Selanjutnya masuk ke dalam
tahap aksi nyata. Pada tahap ini, peserta didik akan berkolaborasi dengan guru dan
teman untuk mendemonstrasikan permainan tradisional. Dimulai dari menentukan
permainan tradisinal yang akan dikaji, mempelajari video tutorial cara memainkan
permainan tradisional, latihan mendemonstrasikan permainan tradisional tersebut
yang dilakukan di sekolah dengan bimbingan guru dan diulang dengan
pendampingan orangtua di rumah . Di akhir projek, peserta didik akan melakukan
refleksi kelompok terkait kegiatan yang sudah dilakukan dan refleksi diri terkait
dengan pemahamannya terhadap permainan tradisional khas Jawa Barat.

Target Pencapaian Projek


Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan tiga dimensi dari Profil Pelajar
Pancasila yakni Gotong Royong dan Kreatif beserta elemen-elemen yang terkait.
HAL-HAL PENTING
DALAM KEGIATAN PROJEK
Komitmen sekolah untuk konsisten dalam mengembangkan kearifan lokal seperti
menggunakan beskap untuk peserta didik laki-laki dan sampur untuk dililitkan
dipinggang pesdik perempuan saat projek berlangsung.
Membangun kesadaran seluruh warga sekolah untuk melestarikan permainan
tradisional khas Jawa Barat.
Ketersediaan sarana sekolah terkait dengan penyediaan alat permainan
tradisional sehingga peserta didik tertarik untuk memainkannya.
Kerjasama dengan orangtua untuk mendampingi peserta didik saat melakukan
demonstrasi permainan tradisional di rumah.
Melakukan pengkajian terlebih dulu oleh sekolah terkait permainan tradisional
khas Jawa Barat yang akan diperkenalkan kepada peserta didik dengan
pemahaman nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.
Keberhasilan projek penguatan profil pelajar pancasila dengan tema kearifan
lokal, dengan topik "Menjadi Anak Hebat melalui Pengenalan Permainan
Tradisional Jawa Barat" setelah dilakukan dan apabila belum tercapai dapat
dilanjutkan di semester berikutnya.

SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan antara lain:
1. Alat/permainan tradisional
2. Lapangan
3. Kapur, kayu, tali panjang dari karet gelang, genteng/batu
4. Laptop, In Focus
5. Jaringan Internet

RELEVANSI TEMA DAN TOPIK PROJEK UNTUK SATUAN


PENDIDIKAN
Beberapa mata pelajaran yang terintegrasi dalam tema modul projek ini yaitu;
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP), Bahasa Indonesia, PPKn dan SBdP
MODEL PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA MASAGI
A. PROFIL
1. Tema : Kearifan Lokal
2. Topik : Permainan Tradisional khas Jawa Barat
3. Fase/Kelas : Fase A / I SDLB Tunarungu
4. Waktu : 1 Semester
5. Alokasi waktu : JP

B. TUJUAN
Pemetaan dimensi,elemen, sub elemen
B. TUJUAN
Rubrik Pencapaian

C. AKTIFITAS
Alur Aktifitas
I. PENGENALAN
Mencari data awal dan mengenalkan permainan tradisional
1. Games HP
2. Eksplorasi isu
3. Membandingkan games di HP dengan permainan tradisional.

II. KONTEKSTUALISASI
Mengkontekstualisasi masalah disekitar lingkungan
1. Refleksi awal
2. Cerita tentang permainan tradisional melalui menyimak video
3. Membuat perencanaan
4. Mengembangkan keterampilan dasar

III. AKSI
Berkolaborasi untuk menciptakan aksi nyata terkait permasalahan yang terjadi
1. Memperkenalkan permainan tradisional dengan cara yang menarik
2. Mengenalkan nama-nama permainan tradisional
3. memperlihatkan cara memainkan permainan tradisional
4. Simulasi permainan tradisional

IV. TAHAP REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT


Melakukan refleksi dan memikirkan tindak lanjut atas projek yang sudah
dilakukan
1. Refleksi dan Tindak Lanjut

E. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa yang dimaksud dengan permainan tradisional?

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

REMEDIAL
Remedial diberikan kepada peserta didik yang masih menunjukkan performa di
bawah rata-rata teman di kelasnya, dengan diberikan tugas untuk melakukan belajar
terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada peserta didik yang telah
menunjukkan performa di atas rata-rata teman di kelasnya.

PENGAYAAN
Peserta didik yang sudah menunjukkan performa baik, akan melakukan pengayaan
dengan membuat poster yang lebih menarik.
D. ASESMEN
Asesmen Diagnostik
Jawablah !
1. Apa yang kamu ketahui mengenai permainan tradisional khas Jawa Barat?
2. Bagaimana cara memainkan permainan-permainan tradisional tersebut?
G. REFLEKSI PESERTA DIDIK
H. BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

Jawa Barat kaya akan keberagaman budaya. Dari angklung sampai wayang cepot,
semua menggambarkan ciri khas Jawa Barat yang sesungguhnya. Salah satu
kebudayaan asli Jawa Barat yang masih patut dikenang adalah permainan
tradisional.

Seiring perkembangan zaman, keberadaan permainan tradisional khas Jawa Barat


mulai ditinggalkan. Hadirnya game online diduga menjadi salah satu penyebab
peminat permainan tradisional semakin minim. Akibatnya sebagian orang merasa
bermain permainan tradisional itu ketinggalan zaman dan dianggap membosankan.
Maka dari itu, bermain permainan tradisional tidak hanya sekadar bermain sampai
selesai. Kita juga patut untuk ikut melestarikan permainan tradisional agar dapat
diperkenalkan ke generasi selanjutnya.

Berbeda dengan permainan di era sekarang ini yang serba teknologi, permainan
tradisional tidak memerlukan peralatan canggih dan tinggal mencari bahan
seadanya untuk membuat permainan sendiri tanpa ribet. Kemudian ajak teman-
teman sekitar rumah untuk ikut bermain bersama biar meramaikan suasana
permainan tradisional seperti dulu kala.

Manfaat dari bermain permainan tradisional yaitu diajarkan untuk memahami


strategi, kekompakan, dan belajar arti kehidupan di luar rumah. Di luar itu, kamu
bisa menambah pertemanan sekaligus belajar arti kekalahan ataupun kemenangan
dari permainan tradisional sehingga kebiasaan displin sudah ditanamkan sejak dini.

Jadi, bermain permainan tradisional terasa menyenangkan dan mengenalkanmu


pada dunia luar agar tidak menjadi kaum malas gerak ataupun hanya berdiam diri
di rumah saja. Biar tidak penasaran, berikut ini sembilan permainan tradisional khas
Sunda yang wajib kamu mainkan dari sekarang

PENGERTIAN PERMAINAN TRADISIONAL

Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan sejak zaman dahulu yang
sudah menjadi turun temurun untuk anak-anak yang ingin melakukan aktivitas tapi
menyenangkan.

Pada era teknologi sekarang, permainan tradisional jarang dimainkan oleh setiap
anak yang ada di berbagai daerah karena sudah mengenal gadget atau
smartphone yang di dalamnya terdapat permainan yang lebih menarik.
Di daerah Jawa Barat ada berbagai macam permainan tradisional yang terdiri dari
sosondahan, bebentengan, oray-orayan, ucing sumput, eggrang, langlayangan,
bebeletokan, loncat tinggi, bebeklesan dan gundu.
CIRI-CIRI PERMAINAN TRADISIONAL

Permainan tradisional memiliki peranan yang penting bagi anak- anak karena
permainan tradisional memiliki ciri-ciri yang bersinggungan dengan muatan
edukatif anak, Saifullah, 2005: 48 yaitu:
1. Rekreatif Dengan bermain, anak melepaskan kepenatan guna memperoleh
penyegaran kembali dalam beraktivitas kreatif. Dengan bermain pula, anak
akan merasa senang dan merasa hilang kepenatan mereka selama belajar yang
dilakukan secara monotone .
2. Kooperatif, ciri kooperatif merupakan ciri yang paling dominan diantara ciri
yang lain. Ciri khas ini mengandung muatan edukatif yang sangat bagus
pertumbuhan kepribadian dan kecerdasan anak. Sifat kooperatif dalam hal ini
adalah adanya team work, solidaritas, komitmen bersama untuk menang dalam
setiap permainan.
3. Imajinatif Menggambarkan bahwa permainan tradisional ini dapat
mengantarkan anak ke dunia imajiner yang khas kekanak-kanakannya. Anak
belajar bermain peran seperti yang diimajinasikan dalam setiap permainan.
4. Ekonomis Jelas ini tidak tidak dapat disangkal, karena jenis permainan ini selalu
memanfaatkan apa yang ada di sekitar anak, seperti kerikil, biji sawo, kayu,
pasir, pecahan genteng,dan sebagainya.
5. Dapat dilaksanakan kapan dan dimana pun Selama ada partner, permainan
dapat dilangsungkan dengan penuh keceriaan. Meskipun juga anak terkadang
bersikap imajinatif dengan berperang sebagai orang lain yang berhadapan
dengan dirinya sendiri, ketika kawan-kawannya tidak atau belum datang.
Berdasarkan keempat ciri permainan tradisional di atas, maka sudah semakin
jelas bahwa permainan tradisional penting dilestarikan karena selain warisan
budaya, permainan tradisional juga dapat mencerdaskan anak dalam aspek
kognitif dan sosial. Dengan bermain permainan tradisional maka anak akan
lebih mudah dalam melakukan komunikasi dengan temannya, karena dalam
permainan tradisional hampir semua permainannya dilakukan oleh dua orang
atau lebih. Permainan tradisional dapat dijadikan sebagai sarana belajar sosial
bagi anak karena permainan tradisional dapat mengajarkan anak untuk dapat
berperan sebagai pemimpin dalam team work -nya dan juga belajar
menyelesaikan permasalahan yang timbul saat permainan berlangsung
AKTIVITAS DAN ASESMEN

Jenis Kegiatan : Tatap Muka


Waktu : 4 JP (4 x 30 menit)
Bahan : Video permainan tradisional, gambar untuk diwarnai
Peran guru : Fasilitator

Persiapan :
1. Guru menyiapkan link video dari youtube tentang permainan tradisional
2. Guru menyiapkan gambar berkaitan dengan permainan tradisional untuk
diwarnai peserta didik
3. Guru menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk aktivitas ini.

Pelaksanaan :
Guru memulai projek dengan menanyakan permainan yang biasa dimainkan di
rumah oleh peserta didik menggunakan beberapa pertanyaan pemantik seperti
berikut :
1. Apakah kamu tahu permainan tradisional?
2. Permainan tradisional apa yang biasa kamu mainkan?
3. Dengan siapa kamu memainkan permainan tersebut?

Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru


Peserta didik mencoba menyebutkan nama permainan yang ada pada video
tersebut
Dari hasil diskusi, menuliskan 5 nama permainan yang ditayangkan lewat video
tersebut dan meminta peserta didik untuk mengulanginya
Peserta didik diminta guru untuk bertanya kepada teman sekelasnya mengenai
permainan tradisional yang disukai (sesuai dengan tayangan video yang sudah
ditonti]on ) dan menunjukannya pada tabel yang telah disiapkan)
Peserta didik diminta untuk mewarnai gambar yang berkaitan dengan
pengenalan permainan tradisional

Jumlah peserta didik : 2


Setelah selesai mewarnai, peserta didik mengulang kembali nama-nama
permainan tradisional yang ditonton lewat tayangan video
Peserta didik dan Guru melakukan refleksi
AKTIVITAS DAN ASESMEN

Jenis Kegiatan : Tatap Muka


Waktu : 4 JP (4 x 30 menit)
Bahan : Permainan tradisional dengan menggunakan alat yang ada di
sekolah dan di rumah peserta didik
Peran guru : Fasilitator

Persiapan :
1. Guru menugaskan peserta didik untuk membawa permainan tradisional yang
dimiliki di rumah masing-masing
2. Guru menyiapkan skenario bermain bersama permainan tradisional
3. Guru meminta peserta didik untuk menggunakan sampur bagi perempuan dan
ikat kepala untuk laki-laki yang dapat mencerminkan pakaian tradisional khas
Jawa Barat

Pelaksanaan :
Guru memulai projek dengan menanyakan permainan yang biasa dimainkan di
rumah oleh peserta didik menggunakan beberapa pertanyaan pemantik seperti
berikut :
1. Permainan apa yang paling kamu sukai ?
2. Kenapa kamu menyukai permainan tersebut?
3. Dengan siapa kamu memainkan permainan tersebut?

Peserta didik memilih permainan tradisional yang akan dimainkan terlebih


dahulu
Peserta didik mempraktekkan cara memainkan permainan tradisional yang
dibawa dari rumah dan disediakan di sekolah.
Peserta didik mencoba semua permainan tradisional yang tersedia dengan
bimbingan dan pengawasan dari guru
Peserta didik melakukan kolaborasi dengan temannya dalam memainkan
permainan tradisional
Peserta didik belajar untuk menunggu giliran dalam bermain permainan
tradisional
Peserta dan guru melakukan refleksi

Anda mungkin juga menyukai