Anda di halaman 1dari 12

Pengetahuan masyarakat dunia mengenai ciri khas Indonesia sebagai negara berbudaya unik dan sangat

beragam adalah modal besar untuk mengembangkan ciri khas Indonesia tersebut untuk menjadi arif.
Kearifan lokal sama halnya dengan kampung halaman bagi setiap orang, yaitu tempat lahirnya suatu
masyarakat, bertumbuh, dan mengenangnya dengan cara membawanya ke mana-mana sebagai identitas
dan kebanggaan masyarakat tersebut. Istilah kearifan lokal juga bermakna besar. Dikatakan arif karena
tercipta atas dasar pemikiran yang bijaksana dan memiliki makna berdasarkan tujuan tertentu bergantung
pada latar belakang dari proses suatu karya/ objek. Dikatakan lokal karena setiap negara menciptakan,
membudayakan, dan mentradisikannya sebagai hasil kedaerahan yang melekat dalam konvensi masyarakat.

Kearifan lokal berkedudukan sebagai pilar penting untuk membentuk nilai-nilai kehidupan yang mengatur
masyarakat agar tetap berada pada standar berkehidupan versi bangsa Indonesia sesuai kelompoknya
masing-masing. Nilai-nilai yang tertanam dalam setiap kelompok masyarakat tersebut dapat diketahui ciri
khasnya dari perilaku, gaya hidup, tampilan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya di kehidupan sehari-hari.

Modul ini mengangkat tema kearifan lokal Kota Pontianak yang diharapkan mampu menjadi alat bantu
untuk melestarikan kembali kearifan-kearifan lokal yang masih terjaga, sudah mulai jarang dipergunakan,
maupun yang sudah tidak memilki eksistensi oleh kelompok penggunanya. Harapan tersebut diusahakan
untuk diterapkan secara bertahap, berfokus pada prosesnya, bukan hanya produk oleh peserta didik.
Mengingat pentingnya mempertahankan eksistensi kearifan lokal Kota Pontianak, SMP Negeri 3 Pontianak
membangun perencanaan demi terlaksananya proyek penguatan ini.

Kearifan lokal Kota Pontianak dalam hal ini mencakup pada tiga (3) suku terbesar yang ada di Kota
Pontianak, yaitu Melayu, Dayak, dan Tionghoa atau yang biasa disebut dengan istilah Tidayu. Ada
beberapa klasifikasi kearifan lokal yang terdapat di Kota Pontianak, yaitu kuliner, pakaian, arsitektur,
permainan rakyat, bahasa, dan berbagai seni daerah. Sebagai satu dari beberapa kota di dunia
pemeroleh anugerah yang dilewati garis khatulistiwa, masyarakat di dalamnya tentu harus memiliki rasa
bangga dan pemahaman tentang khatuliswa. Khatulistiwa itu sendiri menjadi satu di antara faktor
bertumbuhnya berbagai kearifan lokal di Pontianak. Selain itu, Kota Pontianak juga memiliki sungai
terpanjang di Indonesia, yaitu Sungai Kapuas. Sama halnya dengan Khatulistiwa, adanya Sungai Kapuas
juga memunculkan berbagai kearifan lokal yang beragam dan berharga. Tidak hanya kedua kekhasan
tersebut yang ditandai sebagai Kota Pontianak, namun ada pula pola perilaku yang baru-baru ini menjadi
kearifan lokal Kota Pontianak, yaitu budaya suka berkumpul, bercerita, sembari menikmati kopi di
berbagai outlet kopi terkenal yang rasanya luar biasa enak.

Masih banyak materi-materi kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Kota Pontianak. Namun,
penyampaian melalui bagian pendahuluan ini tidak cukup untuk menyatakannya. Maka dari itu, modul P5
ini akan mengambil perannya dalam usaha penjagaan eksistensi kearifan lokal di Kota Pontianak.
Tema : Kearifan Lokal
Topik : Yok Cintai Permainan Rakyat Kote Pontianak
Dimensi : Gotong Royong
Elemen : Kolaborasi
Subelemen : Kerja sama
Target Pencapaian : Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang
lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai
tujuan kelompok di lingkungan sekitar, serta memberi
semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan
mencapai tujuan bersama
Durasi Kegiatan : 20 JP
Kegiatan 3 (2JP)

Aktivitas 1 Pengenalan Mengenai Kearifan Lokal Permainan Rakyat


Deskripsi:
Siswa berkumpul di lapangan dan menerima penjelasan dari fasilitator mengenai permainan rakyat
sebagai bagian dari kearifan lokal di suatu daerah. Permainan rakyat saat ini telah kehilangan
eksistensinya mengingat pesatnya penggunaan gawai di kalangan anak muda sehingga mayoritas
lebih tertarik dengan permainan daring atau online games.
Dengan kondisi demikian, para siswa perlu difasilitasi kembali agar mengenali berbagai permainan
daerah khas Kota Pontianak yang tentunya memiliki banyak manfaat, mulai dari kerja sama tim,
tenggang rasa, kreatif, membuat tubuh menjadi sehat dan bugar, dan masih banyak manfaat lainnya.
Dengan mengenali permainan rakyat, siswa dapat mengembalikan eksistensi permainan rakyat di
daerahnya masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa permainan rakyat yang dapat digunakan fasilitator sebagai materi
pengenalan.

Dokumen Kegiatan:
Siswa menempelkan dokumentasi dirinya mengikuti pertemuan pengenalan pada Buku Kliping P5.
Kegiatan (6JP)

Aktivitas 2 Kontekstualisasi Permainan Rakyat di Daerah Sekitarmu


Deskripsi:
Dalam kelompok, siswa melakukan penelusuran mengenai permainan rakyat di lingkungan sekitar
rumahnya dengan cara mendata nama permainan yang sering dimainkan oleh masyarakat,
permainan yang sudah jarang dimainkan, dan permainan yang sudah tidak pernah dimainkan. Selain
itu, siswa menuliskan alat dan bahan serta cara memainkan permainan rakyat tersebut pada
lembaran kerja tersendiri dan nantinya disematkan pada kliping P5.

Berikut ini adalah format kontekstualisasi permainan rakyat di daerah sekitar siswa.
No. Nama Permainan Rakyat
Masih Eksis Jarang Dimainkan Tidak Pernah Dimainkan

Dari permainan rakyat yang telah didata, siswa diminta untuk mendeskripsikan beberapa permainan
rakyat yang mereka pilih (2-3 Permainan). Berikut ini adalah format deskripsi permainan.
Nama Permainan Rakyat :
Jumlah Pemain :
Alat dan Bahan :
Cara Memainkan :
Peraturan Khusus :

Dokumen Kegiatan:
Kertas kerja kontekstualisasi permainan rakyat per kelompok.
Kegiatan 5 (2JP)

Aktivitas 3 Aksi Demonstrasi Permainan Rakyat


Deskripsi:
Setiap kelas menentukan satu (1) permainan rakyat yang nantinya akan didemonstrasikan oleh
perwakilan kelasnya di lapangan. Sebelum melaksanakan demonstrasi permainan, tiap kelas
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk demonstasi. Untuk persiapan demonstrasi,
berikut ini adalah data yang harus diisi oleh kelas masing-masing.
Nama Kelas :
Juru Bicara Demonstrasi :
Nama Permainan Rakyat :
Alat dan Bahan :

Cara Memainkan :

Peraturan :
Catatan Khusus (jika ada) :
Data di atas ditulis di Buku Kliping P5.

Dokumen Kegiatan:
Foto perwakilan kelasnya saat melakukan demonstrasi permainan rakyat.
Kegiatan 6 (2JP)

Aktivitas 4 Perencanaan Aksi Turnamen Permainan Rakyat

Deskripsi:
Setiap kelas telah memilih satu (1) permainan rakyat yang akan dijadikan sebagai bagian dari
“Turnamen Permainan Rakyat antarkelas”. Permainan yang telah dipilih tersebut menjadi
tanggung jawab kelas untuk membuat turnamennya. Tiap kelas berperan sebagai panitia untuk
turnamen permainan rakyat yang telah dipilih.
Berikut ini hal-hal yang harus dipersiapkan oleh panitia turnamen.
Kepanitiaan
Koordinator Lomba :
Sekretaris :
Bendahara :
Bidang Keamanan :
Bidang Peserta Lomba :
Alat dan Bahan Perlombaan
Skema Permainan
Hadiah Lomba

Data di atas ditulis di Buku Kliping P5.

Dokumen Kegiatan:
Foto diskusi kelas saat perencanaan aksi.
Kegiatan 7 (6JP)

Aktivitas 5 Aksi Turnamen Permainan Rakyat

Deskripsi:
Pada aktivitas ini, panitia tiap kelas melaksanakan turnamen permainan rakyat. Siswa berdiskusi
menentukan area turnamennya masing-masing. Pada area yang telah disepakati, siswa disilakan
mengatur area lomba agar sesuai dengan keperluan permainan rakyat yang akan dilombakan.
Kepanitiaan haruslah suportif dan selalu menghindari permasalahan dalam pelaksanaan turnamen.
Di sini, setiap siswa yang ditunjuk menjadi panitia dapat belajar mengelola massa yang banyak.
Berikut ini petugas yang harus disiapkan untuk aksi turnamen permainan rakyat.
Pembawa Acara
Wasit (Pengamat agar turnamen tetap berjalan sesuai peraturan)
Penulis Skor
Pengatur Peserta Lomba
Data di atas ditulis di Buku Kliping P5.

Dokumen Kegiatan:
Foto turnamen sebanyak-banyaknya.
Kegiatan 8 (2JP)

Aktivitas 6 Refleksi dan Evaluasi Aksi Permainan Rakyat

Deskripsi:
Pada aktivitas ini, fasilitator memfasilitasi refleksi kearifan lokal dengan topik permainan rakyat
yang telah berlangsung selama ± 2 minggu. Di pertemuan ini, siswa disilakan untuk menyampaikan
perasaan mereka setelah topik permainan rakyat ini selesai dilaksanakan. Tidak hanya itu, siswa
juga dapat memberikan masukan berupa saran membangun untuk kebaikan bersama.
Dalam pertemuan ini juga, pemenang turnamen diberikan hadiah yang disepakati oleh panitia.
Hadiah lomba adalah kertas piagam apreasiasi beserta bingkisan sederhana yang disiapkan oleh
panitia.
Refleksi dan evaluasi secara indivual dapat ditulis pada buku kliping P5.

Dokumen Kegiatan:
Foto hadiah yang diterima.

Anda mungkin juga menyukai