Anda di halaman 1dari 6

RESUME

KONSEP BEKERJA DALAM ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar PAI

Dosen Pengampu Iqbal Anggia Yusuf, M.Pd.

Disusun oleh:
Ai Yati (NIM 2007004)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM TASIKMALAYA

2022

A. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bekerja memiliki arti :

(1) melakukan suatu pekerjaan (perbuatan); berbuat sesuatu: ia bekerja di perkebunan;

(2) mengadakan perayaan nikah dan sebagainya: ketika bekerja mengawinkan anaknya, aku tidak
diundangnya; bekerja bakti melakukan suatu pekerjaan, baik secara bersama-sama maupun sendiri-
sendiri dengan suka rela untuk kepentingan umum: sebulan sekali warga desa diharuskan bekerja bakti;
bekerja sama melakukan (melaksanakan) suatu kegiatan atau usaha (perniagaan dan sebagainya) yang
ditangani oleh dua orang (pihak) atau lebih: orang tua dan guru harus bekerja sama mencegah
perkelahian antar pelajar .

Menurut pandangan Islam

Setiap muslim yang sehat akal pikiran dan hati nuraninya pasti menginginkan suatu kebahagiaan di
dunia dan akhirat. Untuk mendapatkan itu harus menjalankan dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang
ada di dalam ajaran Islam, termasuk ketentuan yang berkaitan dengan kerja. Karena bekerja itu
termasuk sesuatu yang diwajibkan, maka seseorang muslim itu haruslah melaksanakan pekerjaan yang
telah dimilikinya secara sungguh-sungguh dan tekun. Adapun seseorang muslim yang belum
mendapatkan pekerjaan, mereka harus tekun dan bersungguh-sungguh berupaya mendapatkan
pekerjaan dengan dibarengi doa yang sungguh-sungguh kepada Allah Swt. Kesungguhan berupaya
mendapatkan pekerjaan itu juga sudah mengandung nilai ibadah.

Dalam pandangan Islam, kerja dapat dibagi dua macam, yaitu kerja lahir dan kerja batin.

(1) Bekerja lahir

Kerja lahir merupakan aktivitas fisik, anggota badan, termasuk panca indera seperti melayani pembeli di
toko, mencangkul di kebun, mengajar di sekolah, mengawasi anak buah bekerja, dan lain-lain.

(2) Kerja batin

Kerja batin adalah bekerja dengan menggunakan daya batin. Hal ini terbagi kepada dua macam, yakni:

a. kerja otak

Kerja otak seperti belajar, berfikir kreatif, memecahkan masalah, menganalisis dan mengambil
kesimpulan.

b. Kerja qalb

Kerja qalb seperti berusaha menguatkan kehendak mencapai cita-cita, berusaha mencintai pekerjaan
dan ilmu pengetahuan, sabar dan tawakkal dalam rangka menghasilkan sesuatu.

Islam menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk mencari rezeki dari Allah guna menutupi kebutuhan
hidupnya. Bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halalan thayiban termasuk kedalam jihad di jalan
Allah yang nilainya sejajar dengan melaksanakan rukun Islam. Dengan demikian bekerja adalah ibadah
dan menjadi kebutuhan setiap umat manusia. Bekerja yang baik adalah wajib sifatnya dalam Islam.

B. Tujuan bekerja

Allah dan sebagai hamba-Nya, umat manusia diwajibkan untuk selalu berusaha sekuat tenaga untuk
mencari rezeki yang halal. Bekerja merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan setiap orang. Hal
ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu surah Alquran, artinya:

"Makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mu’minun [23]: 51)

Dalam Islam juga berarti bekerja bukan hanya untuk duniawi, namun untuk akhirat. Maka, hendaknya
bekerja secara jujur, menghargai waktu, dan memperhitungkan segala hal.

Bekerja bukan hanya semata-mata mencari uang untuk makan. Lebih dari itu, bekerja dalam Islam
memiliki beberapa tujuan, antara lain:

(1) Beribadah
Dari abu Hurairah, ia berkata: Pada saat kami bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul di hadapan
kami, seorang pemuda dari lembah. Ketika kami terfokus kepadanya, kami berkata, “Semoga pemuda
itu menjadikan kerajinannya, kepemudaanya, dan kekuatannya di jalan Allah. Rasulullah mendengar
ucapan kami, lalu belidu bersabda: Apakah yang dinilai syahid hanya orang yang wafat di meda perang?
Barangsiapa yang bekerja untuk kedua orang tuanya, maka dia dijalan Allah, barangsiapa yang bekerja
untuk keluargany maka ia di jalan Allah, barangsiapa bekerja hanya untuk memperbanyak harta maka
dia di jalan syaithan. Sungguh mulianya orang yang bekerja untuk memenuhi kehidupan keluarganya,
jika ia mati dalam bekerja maka ia dinilai syahid.

Salah satu tujuan bekerja dalam Islam adalah beribadah. Bekerja untuk mendapatkan rezeki yang
halalan thayiban termasuk jihad di jalan Allah SWT. Bekerja dalam Islam memiliki nilai yang sejajar
dengan melaksanakan rukun Islam.

Dengan demikian, maka bekerja adalah ibadah dan menjadi kebutuhan setiap umat manusia. Rasulullah
SAW sendiri mengajarkan umatnya untuk selalu bekerja keras dan memiliki etos kerja yang tinggi. Hal ini
yang kemudian sebaiknya dilakukan umat muslim saat bekerja.

(2) Mendapatkan rezeki yang halal

Tujuan bekerja dalam Islam selanjutnya, yaitu mendapatkan rezeki yang halal. Allah menjanjikan kepada
manusia akan memberikan rezeki yang halal asalkan mau bekerja secara profesional dan cerdas melalui
etos kerja tinggi. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu hadis, artinya:

“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil dan siapa yang bersusah payah
mencari nafkah untuk keluarga maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza Wajalla
(H.R. Ahmad).

(3) Menghapus Dosa

Dalam Islam, mencari nafkah yang halal adalah sebuah kewajiban. Sebab, bekerja menjadi salah satu
amalan yang dapat menghapus dosa.

)‫َم ْن َأ ْم َسى كَاالًّ ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه َأ ْم َسى َم ْغفُوْ رًا لَهُ (رواه الطبراني‬

"Barang siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya, maka ia
dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT". (HR. Thabrani)

"Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu, terdapat satu dosa yang tidak dapat dihapuskan dengan shalat,
puasa, haji dan umrah.’ Sahabat bertanya, ‘Apa yang dapat menghapuskannya wahai Rasulullah?’ Beliau
menjawab, ‘Semangat dalam mencari rizki". (HR. Thabrani)

(4) Kebaikan Sosial


Tujuan bekerja dalam Islam lainnya, yaitu mencari kebaikan sosial. Setiap muslim yang bekerja, dapat
membantu saudara-saudara yang membutuhkan pertolongan dengan cara bersedekah.

Maka dari itu, ibadah bukan berarti harus datang ke masjid, menghadiri pengajian, dan lainnya. Dengan
bekerja mencari rezeki yang halal, setiap muslim dapat meringankan fakir miskin, membangun masjid,
pondok pesantren, dan amal saleh lainnya.

C. Etos kerja

Mengutip jurnal Etos Kerja dalam Islam oleh Cihwanul Kirom, istilah 'etos' berasal dari Bahasa Yunani,
'ethos' yang berarti 'watak' atau 'karakter.' Secara lingkupnya, pengertian etos ialah karakteristik, sikap,
kebiasaan, dan kepercayaan. Sedangkan, menurut KBBI, etos kerja adalah ciri atau karakter semangat
kerja dari seseorang yang bertujuan untuk mengembangkan suatu kelompok atau organisasi.

Melengkapi bekerja keras dan profesional adalah praktek bersikap dan berperilaku mencontoh
Rasulullah yaitu bersifat siddiq, fathonah, amanah dan tabligh agar kita diberikan keselamatan dunia dan
akhirat.

(1) Siddiq

Sidiq, artinya benar atau selalu berkata jujur

(2) Amanah

Amanah, artinya dapat dipercaya dan tidak pernah mengingkari sesuatu

(3) Tabligh

Tabligh, artinya menyampaikan wahyu kepada seluruh umat atau pengikutnya

(4) Fattonah

Fathonah, artinya cerdas, pandai serta bijaksana

Etos kerja profesional memiliki prinsip yang perlu dimaknai untuk memiliki etos kerja profesional.
Berikut prinsip-prinsipnya:

(1) Kerja adalah Rahmat

Bekerja dengan ketulusan dan selalu bersyukur membuat kita lebih dekat pada Sang Pencipta. Apapun
pekerjaan yang dilakukan harus selalu disyukuri karena banyak orang di luar sana yang menginginkan
pekerjaanmu.

(2) Kerja adalah Amanah

Bekerja dengan tanggung jawab dan kejujuran merupakan amanah dari Tuhan yang diberikan kepada
manusia. Seorang parlemen DPR yang amanah dalam bekerja akan selalu berakhir baik melalui
takdirNya.
(3) Kerja adalah Panggilan

Menganggap sebuah pekerjaan adalah kesucian, membuat seseorang melahirkan sifat integritas dalam
hidupnya. Pekerjaan yang sudah didapatkan saat ini, sesungguhnya panggilan dari Tuhan untuk
umatNya.

(4) Kerja adalah Aktualisasi

Kerja merupakan aktualisasi diri, menjelaskan bahwa pekerjaan apapun yang didapatkan merupakan
peluang kepada kita untuk mengembangkan potensi berbagai bidang.

(5). Kerja adalah Ibadah

Banyak sekali ulama-ulama besar yang memberi penjelasan bahwa ibadah tidak sekadar solat 5 waktu
dan sebagainya. Mencukupi kebutuhan keluarga dengan bekerja merupakan ibadah utama bagi seorang
lelaki.

(6) Kerja adalah Seni

Semua pekerjaan merupakan peluang untuk kita menuangkan kreativitas sebanyak mungkin. Semakin
banyak kreativitas yang bisa kita berikan pada perusahaan, membuat umur sumber rezeki semakin
panjang.

(7) Kerja adalah Kehormatan

Semua orang tidak terlepas dari sifat ingin dihormati. Bekerja dengan penuh sungguh-sungguh membuat
diri kita semakin disegani.

(8) Kerja adalah Pelayanan

Pekerjaan apapun itu sesungguhnya memiliki latar belakang berupa pelayanan. Pelayanan terhadap
konsumen, atasan, hingga masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai