AL – QUR’AN HADITS
Nama Kelompok:
FIQRA FI AMANILA BEDRI
DELA SOFIANA
ANANDA DWI AFRELIA
IKA ADELIA FEBRIANTI
FADIL MUBARAQ
NASYWA AZURA RAMADHINI
TARA AGUSTINA
YAUMIL FAUZIAH
Guru Pembimbing:
Siti Adilia Tanti S.Pdi
Kelas XI IPA
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Mahaesa atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ―Etos
Kerja Seorang Muslim.
Makalah ini menjelaskan tentang Etos kerja seorang muslim,.
Perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada : Ibu guru mata pelajaran
Al qur’an Hadits atas tugas yang diberikan sehingga menambah wawasan kami
tentang hewan khususnya pada mata pelajaran al qur’an hadits, demikian pula kepada
teman-teman yang turut memberi sumbang saran dalam penyelesaian makalah
sebagaimana yang kami sajikan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, untuk itu dari lubuk hati kami yang paling dalam
memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun dan mendorong membuka
cakrawala pemahaman tentang ilmu al qur’an dan hadits.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan selalu menginspirasi kita untuk
mendalami ilmu al quran hadits.
Solok Selatan,
BAB 1
PENDAHULUAN
Perlu kamu ketahui bahwa etos kerja baik telah diterapkan oleh masyarakat Eropa
Barat dan Amerika. Melalui pendekatan budaya, mereka menciptakan doktrin
terhadap agamanya bahwa bermalas-malasan dan membuang-buang waktu adalah
dosa yang paling utama. Ada pun konsep lainnya yang menyatakan bahwa bekerja
adalah sebuah panggilan yang membuat pengikutnya bekerja sungguh-sungguh
untuk memuliakan Tuhan yang mereka sembah.
Etos kerja merupakan seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup
motivasi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran
dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan-
keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar (Sinamo, Darodjat ; 2015:77).
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat
pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.”
Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri
(berkhotbah). Katakanlah, "Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada
permainan dan perdagangan," dan Allah Pemberi rezeki yang terbaik.
A. Kandungan Ayat
Ayat (9). “Hai orang-orang yang beriman , apabila diseru untuk menunaikan
sholat pada pada hari jum’at,maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah
dan tinggalkanlah jual beli.Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengethui.”
Apabila muazin azan dihadapan imam, sedang imam duduk diatas mimbar pada
hari jum’at untuk salat, maka tinggalkanlah jual beli dan berjalanlah untuk
mendengarkan nasehat imam di dalam khutbahnya.Dan hendaklah kamu berjalan
dengan tenang, perlahan, dan tentram sehingga kamu sampai ke masjid. Berikut
ini perintah kepada orang-orang mukmin agar mereka berjalan untuk salat jumat
dengan tenang :
Nabi bersabda “Apabila salat diqamati, maka janganlah kamu mendatangi dengan
tergesa-gesa, tetapi datangilah salat itu sedang kamu berjalan dengan tenang dan
tentram.Salat lah apa yang kamu dapati dari salat itu dan sempurnakanlah apa
yang kamu ketinggalan dari salat itu.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Qatadah, ia berkata ketika kami salat bersama Nabi saw tiba-tiba
terdengar kegaduhan beberapa orang lelaki, Ketika beliau selesai salat beliau
menanyakan,”Ada apa kamu?”Mereka menjawab,”Kami bergegas-gegas untuk
salat. ”Beliau mengatakan,”jangan kamu lakukan itu. Apabila kamu mendatangi
salat, maka berjalanlah kamu dengan tenang. Kerjakanlah salat yang kamu dapati
dan sempurnakanlah salat yang kamu ketinggalan.” (H.R.Al-Bukhari dan Muslim)
Allah mencela kaum muslimin di masa rasulullah saw karena lalai mendengar
nasehat-nasehat beliau ketika beliau berkhutbah diatas mimbar, sebab mereka
sibuk dengan urusan dunia seperti jual beli, memukul rebana, menyanyi dengan
seruling, dan lain sebagainya. Dan Allah menjelaskan kepada mereka bahwa
pahala dan nikmat yang ada di sisi Allah itu lebih baik bagi mereka dari pada
kebaikan-kebaikan dunia dan kesenangan akan kenikmatannya yang sementara.
Dari Irak Ibnu Malik ra. Bahwa apabila ia telah selesai salat jum’at ia mundur lalu
berdiri didekat pintu masjid dan mengatakan,”Ya Allah aku telah memenuhi
seruan-Mu,aku telah melaksanakan salat yang Engkau perintahkan
kepadaku.Maka berilah aku rezki dari karunia-Mu ,karena Engkau sebaik-baik
pemberi rezki.”
Orang yang membawa dagangan ini adalah Dihyah Al-Kalbi dari Syam. Dan
apabila ia datang,tidak ada seorang pemudi pun yang mengetahuinya di Madinah,
melainkan ia mendatanginya. Kemudian dipukulkan genderang untuk
memberitahukan kepada orang banyak mengenai kedatangannya. Maka orang-
orang pun keluar untuk membeli dirinya. Dan itulah salah satu cara mengiklankan
barang dagangan pada waktu itu.
Katakanlah kepada mereka untuk menjelaskan kesalahan dari apa yang mereka
lakukan,”Apa yang di sisi Allah, yaitu apa yang bermanfaat bagimu di akhirat
adalah lebih baik bagimu dari apa yang bermanfaat bagimu di dunia,yaitu
menikmati kebaikan dunia dan mencari kenikmatannya.Sebab yang di akhirat itu
abadi dan yang ada di dunia itu sementara.
Wa’llahhuhoirurroziikin
Berjalanlah menuju Allah swt dan mintalah rezki kepada-Nya. Dan yang demikian
itu tidak akan tertinggal dengan mendengarkan nasehat-nasehatnya.Sebab Allah-
lah yang menjamin rezkimu. Dia tidak akan mengurangi rezki itu karena kamu
meninggalkan jual beli ketika salat jum’at dan ketika mendengar nasehat-nasehat
dan pelajaran-pelajaran.
“Dia (Karun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena
ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan
umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya
tentang dosa-dosa mereka.”
A. Kandungan Ayat
Surah Al-Qasas termasuk surah ke-28 dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di
Makkah setelah Surah An-Naml dan terdiri dari 88 ayat.
Surah ini diturunkan ketika kaum muslimin masih dalam keadaan lemah ketika
mereka dibelenggu kekejaman kaum Musyrikin Makkah. Allah menurunkan surah
ini dengan tujuan untuk membandingkan dengan riwayat hidup Nabi Musa yang
menghadapi kekejaman raja Fir'aun dan akibat dari kemewahan Qarun serta
memberikan janji akan kemenangan Nabi Muhammad kelak.
B. Terjemahan Perkata
2.3 Perilaku Orang Yang Mengamalkan Etos Kerja Pribadi Muslim
Ciri-ciri orang yang mempunyai dan menghayati etos kerja akan tampak dalam
sikap dan tingkah laku yang dilandaskan pada satu keyakinan yang mendalam
bahwa bekerja itu ibadah dan berprestasi itu indah. Ada semacam panggilan dari
hatinya untuk terus nenerus memperbaiki diri, mencari prestasi dan tampil sebagai
bagian dari umat yang terbaik. Adapun karakter etos kerja muslim tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut
Dalam hadis disebutkan, yang artinya “Seseorang yang keluar mencari kayu bakar
(lalu hasilnya dijual) untuk bersedekah dan menghindari ketergantungan kepada
manusia, itu lebih baik dari seseorang yang meminta-minta kepada orang lain,
baik diberi atau pun ditolak. Karena sesungguhnya tangan yang di atas (memberi)
itu lebih baik daripada tangan di bawah (meminta).” (HR Muslim).
2 . Menghargai waktu
Tidak mungkin di dalam tubuh orang yang ikhlas terdapat makanan dan minuman
yang haram. Dengan demikian, ikhlas merupakan energi batin yang akan
membentengi diri dari segala yang kotor. Itulah sebabnya Allah swt berfirman,”
wa al-rujza fahjur” dan tinggalkanlah segala bentuk yang kotor.” (Al Muddatstsir:
5)
Pribadi muslim yang percaya diri, tampil bagaikan lampu yang benderang,
memancarkan raut wajah yang cerah dan berkharisma. Orang yang berada di
sekitarnya merasa tercerahkan, optimis, tentram, dan mutma’innah.
8 . Sabar
Sabar merupakan sifat terpuji yang sangat sering disebut dalam al-Qur’an. Dalam
menjalani kehidupannya, manusia tentu akan menghadapi berbagai macam
peristiwa, baik peristiwa yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Di
antara peristiwa yang menyedihkan seperti kesempitan rezeki, kelaparan, bencana,
dan lain-lain. Dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang menyedihkan, manusia
diminta bersabar.
Seseorang yang memiliki etos kerja yang tinggi, laksana seorang pelari marathon
lintas alam yang harus berlari jauh maka akan tampak dari cara hidupnya yang
sangat efesien dalam mengelola setiap hasil yang diperolehnya. Dia menjauhkan
sikap boros, karena boros adalah sikapnya setan.
Hadits Rasulullah saw banyak yang mengarahkan umat manusia agar beretos
kerja yang tinggi dan mengarah kepada profesionalisme sesuai dengan pengarahan
dan bimbingan dari al-Qur’an seperti yang disebutkan di atas, diantaranya:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berjalanlah menuju Allah swt dan mintalah rezki kepada-Nya. Dan yang demikian
itu tidak akan tertinggal dengan mendengarkan nasehat-nasehatnya.Sebab Allah-
lah yang menjamin rezkimu. Dia tidak akan mengurangi rezki itu karena kamu
meninggalkan jual beli ketika salat jum’at dan ketika mendengar nasehat-nasehat
dan pelajaran-pelajaran.
Surah Al-Qasas termasuk surah ke-28 dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di
Makkah setelah Surah An-Naml dan terdiri dari 88 ayat.
Surah ini diturunkan ketika kaum muslimin masih dalam keadaan lemah ketika
mereka dibelenggu kekejaman kaum Musyrikin Makkah. Allah menurunkan surah
ini dengan tujuan untuk membandingkan dengan riwayat hidup Nabi Musa yang
menghadapi kekejaman raja Fir'aun dan akibat dari kemewahan Qarun serta
memberikan janji akan kemenangan Nabi Muhammad kelak.