Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AL – QUR’AN HADITS

ETOS KERJA PRIBADI MUSLIM

Nama Kelompok:
FIQRA FI AMANILA BEDRI
DELA SOFIANA
ANANDA DWI AFRELIA
IKA ADELIA FEBRIANTI
FADIL MUBARAQ
NASYWA AZURA RAMADHINI
TARA AGUSTINA
YAUMIL FAUZIAH

Guru Pembimbing:
Siti Adilia Tanti S.Pdi

Kelas XI IPA

MAN 2 SOLOK SELATAN


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Mahaesa atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ―Etos
Kerja Seorang Muslim.
Makalah ini menjelaskan tentang Etos kerja seorang muslim,.
Perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada : Ibu guru mata pelajaran
Al qur’an Hadits atas tugas yang diberikan sehingga menambah wawasan kami
tentang hewan khususnya pada mata pelajaran al qur’an hadits, demikian pula kepada
teman-teman yang turut memberi sumbang saran dalam penyelesaian makalah
sebagaimana yang kami sajikan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, untuk itu dari lubuk hati kami yang paling dalam
memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun dan mendorong membuka
cakrawala pemahaman tentang ilmu al qur’an dan hadits.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan selalu menginspirasi kita untuk
mendalami ilmu al quran hadits.

Solok Selatan,
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai makhluk sosial, setelah manusia belajar dan melek secara intelektual,
selanjutnya mereka harus menghadapi hambatan-hambatan lainnya untuk menjadi
pribadi yang lebih baik. Membentuk pribadi yang baik dalam hal pekerjaan salah
satunya adalah menerapkan etos kerja yang baik.

Jika bekerja hanya menggugurkan tanggung jawab, itu


sudah mainstream dilakukan oleh banyak orang. Bekerja sepenuh hati dan
menghasilkan prestasi, itu adalah salah satu hasil penerapan dari sebuah etos kerja
yang unik.

Perlu kamu ketahui bahwa etos kerja baik telah diterapkan oleh masyarakat Eropa
Barat dan Amerika. Melalui pendekatan budaya, mereka menciptakan doktrin
terhadap agamanya bahwa bermalas-malasan dan membuang-buang waktu adalah
dosa yang paling utama. Ada pun konsep lainnya yang menyatakan bahwa bekerja
adalah sebuah panggilan yang membuat pengikutnya bekerja sungguh-sungguh
untuk memuliakan Tuhan yang mereka sembah.

Etos kerja merupakan seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup
motivasi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran
dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan-
keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar (Sinamo, Darodjat ; 2015:77).

Secara sederhananya, paragraf di atas mengartikan bahwa etos kerja merupakan


cerminan kedisiplinan, semangat dan produktivitas milik seseorang. Seseorang
yang memiliki etos kerja rendah menjadikan produktivitasnya juga rendah,
begitupun sebaliknya.
1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di samping,maka penulis membuat beberapa


rumusan masalah,diantaranya:
 Apa yang dimaksud dengan etos kerja?
 Apa landasan hukum yang menjelaskan tentang etos kerja?
 Bagaimana perilaku orang yang mengamalkan etos kerja pribadi muslim?
 Bagaimana hadis nabi tentang etos kerja pribadi muslim?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penulis makalah ini diantaranya:
 Untuk mengetahui maksud dari etos kerja
 Untuk mengetahui landasan hukum yang menjelaskan tentang etos kerja
 Untuk mengetahui bagaimana perilaku orang yang mengamalkan etos
kerja pribadi muslim
 Untuk Mengetahui bagaimana hadis nabi tentang etos kerja pribadi muslim
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etos Kerja


Apa itu etos kerja? Menurut KBBI, etos kerja adalah ciri atau karakter semangat
bekerja dari seseorang untuk mengembangkan suatu organisasi. Bisa juga
diartikan jika etos kerja adalah sesuatu yang harus dimiliki setiap orang yang
bukan hanya untuk mengembangkan organisasi, melainkan untuk
mengembangkan diri sendiri.
Etos kerja yaitu seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup motivasi
yang menggerakkan mereka, karakeristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode
etik, kode moral, kode perilaku, sikap, aspirasi, keyakinan, prinsip dan standar. 
Etos kerja merupakan keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku
bagi seseorang, sekelompok atau sebuah Lembaga.
Bukan rahasia umum lagi jika orang atau pekerja yang memiliki etos kerja yang
tinggi dan baik akan memiliki nilai yang bagus. Karena biasanya pekerja dengan
etos kerja yang tinggi selalu meningkatkan kualitas diri dan pekerjaannya. Etos
kerja cenderung membuat orang melakukan semuanya secara optimal dan
sempurna di setiap sisi kerja yang dilakukan, dan semakin berani untuk menjadi
lebih baik. Tidak heran jika pekerja dengan etos kerja yang bagus sering
mendapatkan promosi jabatan pada bidang pekerjaannya.

2.2 Q.S Al-Jumu’ah :9-11

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat
pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.”

Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri
(berkhotbah). Katakanlah, "Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada
permainan dan perdagangan," dan Allah Pemberi rezeki yang terbaik.

A. Kandungan Ayat
Ayat (9). “Hai orang-orang yang beriman , apabila diseru untuk menunaikan
sholat pada pada hari jum’at,maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah
dan tinggalkanlah jual beli.Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengethui.”

Dzalikum qoirullakum inkuntum taqmalun maksudnya Berjalan untuk


meniggalkan jual beli lebih baik bagimu dari pada sibuk dengan jual beli dan
mencari manfaat duniawi, karena kemanfaatan akhirat itu lebih baik dan lebih
kekal dari pada manfaat duniawi,karena ia (akhirat) memiliki kemanfaatan yang
kekal abadi. kemanfaatan dunia hanyalah kenikmatan fana (lenyap). Dan apa yang
di sisi Allah itu lebih baik bagimu, jika kamu termasuk orang-orang yang
mempunyai pengetahuan yang benar tentang apa yang berbahaya dan apa yang
bermanfaat.

Apabila muazin azan dihadapan imam, sedang imam duduk diatas mimbar pada
hari jum’at untuk salat, maka tinggalkanlah jual beli dan berjalanlah untuk
mendengarkan nasehat imam di dalam khutbahnya.Dan hendaklah kamu berjalan
dengan tenang, perlahan, dan tentram sehingga kamu sampai ke masjid. Berikut
ini perintah kepada orang-orang mukmin agar mereka berjalan untuk salat jumat
dengan tenang :

Nabi bersabda “Apabila salat diqamati, maka janganlah kamu mendatangi dengan
tergesa-gesa, tetapi datangilah salat itu sedang kamu berjalan dengan tenang dan
tentram.Salat lah apa yang kamu dapati dari salat itu dan sempurnakanlah apa
yang kamu ketinggalan dari salat itu.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Qatadah, ia berkata ketika kami salat bersama Nabi saw tiba-tiba
terdengar kegaduhan beberapa orang lelaki, Ketika beliau selesai salat beliau
menanyakan,”Ada apa kamu?”Mereka menjawab,”Kami bergegas-gegas untuk
salat. ”Beliau mengatakan,”jangan kamu lakukan itu. Apabila kamu mendatangi
salat, maka berjalanlah kamu dengan tenang. Kerjakanlah salat yang kamu dapati
dan sempurnakanlah salat yang kamu ketinggalan.” (H.R.Al-Bukhari dan Muslim)

Allah mencela kaum muslimin di masa rasulullah saw karena lalai mendengar
nasehat-nasehat beliau ketika beliau berkhutbah diatas mimbar, sebab mereka
sibuk dengan urusan dunia seperti jual beli, memukul rebana, menyanyi dengan
seruling, dan lain sebagainya. Dan Allah menjelaskan kepada mereka bahwa
pahala dan nikmat yang ada di sisi Allah itu lebih baik bagi mereka dari pada
kebaikan-kebaikan dunia dan kesenangan akan kenikmatannya yang sementara.

Ayat (10). “Apabila telah menunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka


bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.

Apabila kamu telah menunaikan salat Jum’at ,maka bertebaranlah untuk


mengurus kepentingan-kepentingan duniawimu setelah kamu menunaikan apa
yang bermanfaat bagimu untuk akhiratmu . Artinya adalah Carilah pahala dari
Tuhanmu, ingatlah Allah dan sadari muraqabah (pengawasan-Nya) dalam segala
urusanmu, karena Dia-lah Yang Maha Mengetahui segala rahasia dan
bisikan.Tidak ada sedikitpun yang tersembunyi bagi-Nya dari segala urusanmu.
Mudah-mudahan kamu mendapatkan keberuntungan di dunia dan di akhiratmu.

Dari Irak Ibnu Malik ra. Bahwa apabila ia telah selesai salat jum’at ia mundur lalu
berdiri didekat pintu masjid dan mengatakan,”Ya Allah aku telah memenuhi
seruan-Mu,aku telah melaksanakan salat yang Engkau perintahkan
kepadaku.Maka berilah aku rezki dari karunia-Mu ,karena Engkau sebaik-baik
pemberi rezki.”

Ayat (11).”Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan mereka


bubar untuk menuju kepadanya, dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri
(berkutbah). Katakanlah,’Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada
permainan dan perniagaan,’dan Allah sebaik-baikpemberi rizki.”
Telah dikeluarkan oleh Ahmad,Al-Baihaqi,Muslim, At-Tirmizi di dalam Jamaah,
dari jabir bin Abdullah ia berkata,’ Ketika Nabi saw berdiri untuk khutbah pada
hari jum’at, Tiba-tiba datanglah kafilah(yaitu unta yang membawa makanan dari
tepung, gandum dan minyak). Maka sahabat-sahabat Rasulullah pun bersegera
untuk mendatanginya, sehingga tidak tersisa lagi di antara mereka kecuali dua
belas orang laki-laki.Aku,Abu Bakar dan Umar termasuk yang kedua belas itu,
Lalu, Allah ta’ala menurunkan :

Waidaroau tijarota aulahwan

Orang yang membawa dagangan ini adalah Dihyah Al-Kalbi dari Syam. Dan
apabila ia datang,tidak ada seorang pemudi pun yang mengetahuinya di Madinah,
melainkan ia mendatanginya. Kemudian dipukulkan genderang untuk
memberitahukan kepada orang banyak mengenai kedatangannya. Maka orang-
orang pun keluar untuk membeli dirinya. Dan itulah salah satu cara mengiklankan
barang dagangan pada waktu itu.

Qulma indallahi hoiruminallahwi waminnattijarotii

Katakanlah kepada mereka untuk menjelaskan kesalahan dari apa yang mereka
lakukan,”Apa yang di sisi Allah, yaitu apa yang bermanfaat bagimu di akhirat
adalah lebih baik bagimu dari apa yang bermanfaat bagimu di dunia,yaitu
menikmati kebaikan dunia dan mencari kenikmatannya.Sebab yang di akhirat itu
abadi dan yang ada di dunia itu sementara.

Wa’llahhuhoirurroziikin

Berjalanlah menuju Allah swt dan mintalah rezki kepada-Nya. Dan yang demikian
itu tidak akan tertinggal dengan mendengarkan nasehat-nasehatnya.Sebab Allah-
lah yang menjamin rezkimu. Dia tidak akan mengurangi rezki itu karena kamu
meninggalkan jual beli ketika salat jum’at dan ketika mendengar nasehat-nasehat
dan pelajaran-pelajaran.

Kandungan Surat ini adalah sebagai berikut adalah Anjuran untuk berangkat


salat pada hari jum’at , Perintah untuk berangkat mencari rezki setelah selesai
salat, Celaan terhadap orang-orang mukmin karena mereka meninggalkan Nabi
saw berdiri pada waktu
B. Terjemahan Perkata
2.2 Q.S Al-Qashash :77

“Dia (Karun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena
ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan
umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya
tentang dosa-dosa mereka.”

A. Kandungan Ayat

- Manusia diperintahkan agar bekerja dan berusaha untuk kepentingan dunia


dan Akhirat. Maksudnya kita harus dapat menyeimbangkan antara
kepentingan dunia dan akhirat.
- Manusia di perintahkan untuk senantiasa berbuat baik
- Larangan bagi manusia agar tidak berbuat kerusakan

Surah Al-Qasas termasuk surah ke-28 dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di
Makkah setelah Surah An-Naml dan terdiri dari 88 ayat.

Surah ini diturunkan ketika kaum muslimin masih dalam keadaan lemah ketika
mereka dibelenggu kekejaman kaum Musyrikin Makkah. Allah menurunkan surah
ini dengan tujuan untuk membandingkan dengan riwayat hidup Nabi Musa yang
menghadapi kekejaman raja Fir'aun dan akibat dari kemewahan Qarun serta
memberikan janji akan kemenangan Nabi Muhammad kelak.
B. Terjemahan Perkata
2.3 Perilaku Orang Yang Mengamalkan Etos Kerja Pribadi Muslim

Ciri-ciri orang yang mempunyai dan menghayati etos kerja akan tampak dalam
sikap dan tingkah laku yang dilandaskan pada satu keyakinan yang mendalam
bahwa bekerja itu ibadah dan berprestasi itu indah. Ada semacam panggilan dari
hatinya untuk terus nenerus memperbaiki diri, mencari prestasi dan tampil sebagai
bagian dari umat yang terbaik. Adapun karakter etos kerja muslim tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut

1 . Bekerja sebagai kewajiban.

Dalam hadis disebutkan, yang artinya “Seseorang yang keluar mencari kayu bakar
(lalu hasilnya dijual) untuk bersedekah dan menghindari ketergantungan kepada
manusia, itu lebih baik dari seseorang yang meminta-minta kepada orang lain,
baik diberi atau pun ditolak. Karena sesungguhnya tangan yang di atas (memberi)
itu lebih baik daripada tangan di bawah (meminta).” (HR Muslim).

2 . Menghargai waktu

Firman Allah swt:

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,


kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi
kesabaran.” (QS. Al-‘ashr).

3 . Memiliki niat yang ikhlas

Sikap ikhlas bukan hanya output dari cara dirinya melayani, melainkan


juga input yang membentuk kepribadiannya didasarkan pada sikap yang bersih.
Bahkan, cara mencari rezeki, makanan dan minuman yang masuk ke dalam
tubuhnya adalah bersih.

Tidak mungkin di dalam tubuh orang yang ikhlas terdapat makanan dan minuman
yang haram. Dengan demikian, ikhlas merupakan energi batin yang akan
membentengi diri dari segala yang kotor. Itulah sebabnya Allah swt berfirman,”
wa al-rujza fahjur” dan tinggalkanlah segala bentuk yang kotor.” (Al Muddatstsir:
5)

4 . Memiliki sifat jujur

Shadiq (orang yang jujur) berasal dari kata shidq (kejujuran). Kata shiddiq adalah


bentuk penekanan dari shadiq dan berarti orang yang didominasi kejujuran.
Dengan demikian, di dalam jiwa seorang yang jujur itu terdapat komponen nilai
ruhani yang berpihak kepada kebenaran dan sikap moral yang terpuji.

5 . Memiliki sifat percaya diri

Pribadi muslim yang percaya diri, tampil bagaikan lampu yang benderang,
memancarkan raut wajah yang cerah dan berkharisma. Orang yang berada di
sekitarnya merasa tercerahkan, optimis, tentram, dan mutma’innah.

6 . Emiliki sikap bertanggung jawab

Takwa merupakan bentuk rasa bertanggung jawab yang dilaksanakan dengan


penuh rasa cinta dengan menunjukan amal prestatif di bawah semangat
pengharapan ridha Allah, sehingga sadarlah bahwa dengan bertaqwa berarti ada
semacam nyala api di dalam hati yang mendorong pembuktian atau menunaikan
amanah sebagai rasa tanggung jawab yang mendalam atas kewajiban-kewajiban
sebagai hamba Allah.

7 . Iman sebagai landasan bekerja.

Sebagaimana firman Allah yang artinya, “Jika Allah melapangkan rezeki-rezeki


kepada hamba-hamba-Nya, tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi.
Padahal Allah mengatur apa yang dikehendakinya dengan ukuran-ukuran”. Oleh
sebab itu, manusia harus bisa mengendalikan dirinya, antara lain dengan cara
bersyukur yang berarti menyadari karunia Allah yang murah itu sehingga ia
mampu bertindak rasional.

8 . Sabar

Sabar merupakan sifat terpuji yang sangat sering disebut dalam al-Qur’an. Dalam
menjalani kehidupannya, manusia tentu akan menghadapi berbagai macam
peristiwa, baik peristiwa yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Di
antara peristiwa yang menyedihkan seperti kesempitan rezeki, kelaparan, bencana,
dan lain-lain. Dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang menyedihkan, manusia
diminta bersabar.

9 . Hemat dan sederhana

Seseorang yang memiliki etos kerja yang tinggi, laksana seorang pelari marathon
lintas alam yang harus berlari jauh maka akan tampak dari cara hidupnya yang
sangat efesien dalam mengelola setiap hasil yang diperolehnya. Dia menjauhkan
sikap boros, karena boros adalah sikapnya setan.

10 . Memiliki insting bertanding (Fastabiqul Khoirat)

Firman Allah swt; “Dan bagi tiap-tiap ummat ada kiblatnya (sendiri) yang ia


menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam membuat)
kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Seungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS. Al ba1qarah:148) dan Seorang mujahid dan ciri pribadi muslim yang
mempunyai etoskerja islami tidak pernah menyerah pada kegagalan.

2.4 Hadis Nabi Tentang Etos Kerja Pribadi Muslim

Hadits Rasulullah saw banyak yang mengarahkan umat manusia agar beretos
kerja yang tinggi dan mengarah kepada profesionalisme sesuai dengan pengarahan
dan bimbingan dari al-Qur’an seperti yang disebutkan di atas, diantaranya:

Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah


mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”.
(HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berjalanlah menuju Allah swt dan mintalah rezki kepada-Nya. Dan yang demikian
itu tidak akan tertinggal dengan mendengarkan nasehat-nasehatnya.Sebab Allah-
lah yang menjamin rezkimu. Dia tidak akan mengurangi rezki itu karena kamu
meninggalkan jual beli ketika salat jum’at dan ketika mendengar nasehat-nasehat
dan pelajaran-pelajaran.

Surah Al-Qasas termasuk surah ke-28 dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di
Makkah setelah Surah An-Naml dan terdiri dari 88 ayat.

Surah ini diturunkan ketika kaum muslimin masih dalam keadaan lemah ketika
mereka dibelenggu kekejaman kaum Musyrikin Makkah. Allah menurunkan surah
ini dengan tujuan untuk membandingkan dengan riwayat hidup Nabi Musa yang
menghadapi kekejaman raja Fir'aun dan akibat dari kemewahan Qarun serta
memberikan janji akan kemenangan Nabi Muhammad kelak.

Anda mungkin juga menyukai