Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

INSTITUT AGAMA ISLAM TASIKMALAYA

NAMA : AI YATI

NIM/NO UJIAN : 2007004

FAKULTAS TARBIYAH DAB ILMU KEGURUAN

JURUSAN: PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

TK/SMT : 3/5

MATA KULIAH : INOVASI PENDIDIKAN

TGL UJIAN : JUM'AT 18 NOVEMBER 2022

DOSEN : ASTRI NUR ISLAMY M. PD

1. Nama

2. Sasaran Inovasi

Lingkung sosial masyarakat

3. Inovasi yang dilakukan

inovasi dalam kegiatan PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) untuk menjaring calon pendaftar.

4. Strategi inovasi yang dilakukan

Strategi bujukan

Program perubahan sosial dengan dengan menggunakan strategi bujukan artinya untuk mencapai
tujuan perubahan sosial dengan cara membujuk agar sasaran perubahan (klien), mau mengikuti
perubahan sosial yang direncanakan. Sasaran perubahan diajak untuk mengikuti perubahan dengan cara
memberikan alasan, mendorong, atau mengajak untukengiluti contoh yang diberikan .

Strategi bujukan dapat berhasilk berdasarkan alasan yang rasional, pemberian fakta yang akurat, tetapi
mungkin juga justru dengan fakta yang salah sama sekali (rayuan gombal). Tentu saja yang terakhir ini
hasilnya tidak akan tahan lama bahkan untuk selanjutnya akan merugikan. Oleh karena itu untuk
berhasilnya penggunaan strategi bujukan ini perlu mempertimbangkan hal-hal

sebagai berikut:

a. Strategi bujukan tepat digunakan bila klien:


- Tidak berpartisipasi dalam proses perubahan sosial.

- Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses pengambilan keputusan untuk menerima
atau menolak perubahan sosial.

- Diajak untuk mengalokasikan sumber penunjang perubahan dari suatu kegiatan atau program ke
kegiatan atau program yang lain.

b. Strategi bujukan tepat digunakan jika:

- Masalah dianggap kurang penting atau jika cara pemecahan masalah kurang efektif.

- Pelaksana program perubahan tidak memiliki alat kontrol secara langsung terhadap klien.

- Sebenarnya perubahan sosial sangat bermanfaat tetapi menganggap mengandung suatu resiko yang
dapat menimbulkan perpecahan.

- Perubahan tidak dapat dicobakan, sukar dimengerti, dan tidak dapat diamati

kemanfaatannya secara langsung.

- Dimanfaatkan untuk melawan penolakan terhadap perubahan pada saat awal

diperkenalkannya perubahan sosial yang diharapkan.

5. Model inovasi yang digunakan

Model konfigurasi

Model konfigurasi atau disebut juga konfigurasi teori difusi inovasi yang dikenal dengan istilah CLER
(configuration, linkage, environment, resources). Model CLER ini merupakan model dengan pendekatan
secara komprehensif untuk mengembangkan strategi inovasi pada situasi yang berbeda. Berikut paparan
mengenai model CLER:

- Konfigurasi (configuration) artinya menunjukkan bentuk hubungan innovator dengan penerima dalam
konteks sosial atau hubungan dalam situasi sosial dan politik. Ada empat konfigurasi yaitu individu,
kelompok, lembaga dan kebudayaan. Setiap bagian dari keempat konfigurasi tersebut berperan sebagai
innovator dan dapat berperan sebagai penerima inovasi (adopter).

- Hubungan (linkage) yaitu hubungan antara pelaku dalam proses penyebaran inovasi. Innovator dan
adopter harus berada dalam hubungan yang memungkinkan didengarkannya dan diperhatikannya
inovasi yang didifusikan.

- Lingkungan (environment) yaitu cara keadaan lingkungan sekitar menjadi tempat penyebaran inovasi.
Lingkungan dalam pengertian ini mencakup semua hal, baik fisik, sosial, maupun intelektual yang secara
umum dapat bersifat netral, mempengaruhi atau mungkin menghambat terhadap tingkah laku tertentu.
- Sumber (resource) yaitu sumber yang tersedia bagi inovator dan penerima dalam proses transisi
penerimaan inovasi. Sumber yang tersedia sangat pentig, baik bagi inovator maupun adopter, karena
keduanya memerlukan sumber inovasi untuk melaksanakan transaksi.Inovator memerlukan kejelasan
konsep agar dapat menyusun desain pengembangan dan menentukan strategi inovasi. Demikian pula,
adopter memerlukan kejelasan konsep untuk memahami inovasi sehingga dapat menerapkan inovasi
sesuai yang diharapkan.

6. Alasan perlu dilakukan inovasi (berdasarkan fakta rill di lapangan) : bisa berdasarkan data dari
berita/media sosial/hasil observasi dan wawancara

Hasil observasi saya pada sebuah lembaga pendidikan YPI (Yayasan Pendidikan Islam) Al Falah
baik tingkat RA dan madrasah Diniyah dalam masa penerimaan siswa baru hanya sedikit upaya
yang dilakukan dalam upaya penarikan terhadap media sosial untuk memudahkan mengajak
masyarakat agar mengetahui adanya lembaga ini , dan menjadikan konten untuk
mempromosikan keunggulan di lembaga ini .

7. Tujuan diadakannya inovasi

Untuk menambah respon dari masyarakat luas ,dan membuat jaringan baru . Memberikan lebih
banyak kemudahan dalam mempromosikan lembaga .

8. Langkah yang anda ambil untuk mengimplementasikan inovasi tersebut

Langkah pertama bisa menggunakan sosial media , what's app , face book , Instagram dan lain
sebagainya untuk mempromosikan lembaga dengan mengupload foto atau Vidio tentang profil sekolah ,
fasilitas , identitas pengajar dan lainnya

Yang ke 2 melakukan pendekatan kepada masyarakat , dengan cara mengundang masyarakat dalam
kegiatan sekolah (imtihan , staditour dan lainnya)

Yang ke 3 memiliki data masyarakat seperti NO handphone

Anda mungkin juga menyukai