Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

MATA KULIAH : Inovasi Pengembangan Madrasah


HARI/TANGGAL : Minggu / 06 November 2022
PRODI/LOKAL : MPI 3 / Pascasarjana
DOSEN : Dr. Irwan Fathurrochman, S.Pd.I., M.Pd
SIFAT UJIAN : In Class / Close Book
DIKUMPULKAN : Minggu / 06 November 2022, Pukul 14.00 WIB di Sekretariat
Pascasarjana Prodi MPI IAIN Curup

NAMA : FITRI MUKTI


NIM : 21861009

JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DIBAWAH INI !

1. Jika manajemen pendidikan tidak ada inovasi, maka akan ditinggalkan oleh segmentasi
pasar masyarakat kita. Jelaskan Pengertian, Urgensi, Tahapan Pengembangan Inovasi, dan
Prinsip-Prinsip Inovasi Manajemen menurut Everett M. Rogers (1971) !

2. Ada beberapa strategi untuk mengadopsi inovasi yang dilakukan oleh suatu organisasi,
jelaskan ! Mana strategi yang paling efektif yang bisa digunakan untuk kasus adopsi
inovasi Kurikulum 2013 (K13). Kemukakan kelemahan dan kelebihan strategi yang anda
pilih tersebut !

3. Jelaskan konsep dasar inovasi dan pengembangan madrasah di Indonesia, sehingga


madrasah dapat menjadi sekolah pilihan dan menjadi agen perubahan dalam
meningkatkan kualitas peserta didik di Indonesia !

4. Secara historis implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sama dengan


Manajemen Berbasis Madrasah (MBM), Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
merupakan inovasi yang bersifat desentralisasi bagi sekolah. Dalam kasus MBS/MBM di
lingkungan pendidikan, jelaskan fungsi change agent, terutama untuk mentrasfer tacit
knowledge sehingga menjadi explisit knowledge agar MBS bisa berhasil dengan baik !

5. What is the Innovation Process? Innovation refers to the introduction of a new quality of
a good or a new good, market, method of production, source of supply, and organization
in an industry. The most promising thing about the innovation process is being able to
actualize an idea into a successful concept. Explain the 6 steps of the innovation
development process according to Everett M. Rogers (1971) in the book Diffusion Of
Innovations !

6. Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang


murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk
mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan
dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila
(Guru Penggerak Kemendikbud, 2022).
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/faq/ dalam konsep pendidikan
Islam Ibn Qayyim Al-Jauziyyah memperhatikan empat unsur yang ada pada diri manusia
yaitu (1) unsur jasmani (psikomotorik) yang meliputi pembinaan badan, (2) unsur
keterampilan (skill) dan pendidikan seksual, (3) unsur ruhani (afektif) yang meliputi
pembinaan iman, akhlak dan kehendak (iradah), dan (4) unsur akal (kognitif) yang
meliputi pembinaan kecerdasan dan pemberian pengetahuan. Sebagai seorang pendidik,
hakikatnya kita semua adala Guru Penggerak yang mampu melakukan strategi
pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, waktu, dan sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada
murid. Jelaskan kontribusi dan langkah-langakh yang bisa Saudara terapkan sebagai salah
satu unsur top management dalam kaitan menempatkan inovasi pengembangan madrasah,
sehingga semua guru dapat berperan sebagai guru penggerak yang mampu meningkatkan
kualitas peserta didik yang mampu bersaing ditingkat regional maupun global !
-SELAMAT MENGERJAKAN, KERJAKAN SECARA INDIVIDU, SEMOGA KEJUJURAN YANG ANDA DEDIKASIKAN
MENJADI JALAN MENUJU KESUKSESAN-
Jawab:
1. Urgensi yaitu kata dasar dari 'urgen' mendapat akhiran 'i' yang berarti sesuatu yang
jadi bagian atau yang memegang peran utama atau unsur sangat penting
Difusi Inovasi pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi
disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu
kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Hal tersebut sejalan dengan pengertian
difusi dari Rogers (1961), yaitu “as the process by which an innovation is
communicated through certain channels over time among the members of a social
system.” Lebih jauh dijelaskan bahwa  difusi adalah suatu bentuk komunikasi yang
bersifat khusus berkaitan dengan penyebaranan pesan-pesan yang berupa gagasan
baru, atau dalam istilah Rogers (1961) difusi menyangkut “which is the spread of a
new idea from its source of invention or creation to its ultimate users or adopters.” 
Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4
(empat) elemen pokok, yaitu:
(1)   Inovasi; gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini,
kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika
suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ’baru’
dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.
(2)   Saluran komunikasi; ’alat’ untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada
penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber paling tidakperlu memperhatikan (a)
tujuan diadakannya komunikasi dan (b) karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan
untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka
saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika
komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka
saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.
(3)   Jangka waktu; proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai
memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu
sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses
pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih
lambat dalammenerima inovasi, dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
(4)   Sistem sosial; kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama
untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama   
Variabel yang berpengaruh terhadap tahapan difusi inovasi tersebut mencakup (1) atribut inovasi (perceived
atrribute of innovasion), (2) jenis keputusan inovasi (type of innovation decisions), (3) saluran komunikasi
(communication channels), (4) kondisi sistem sosial (nature of social system), dan (5) peran agen perubah
(change agents).

2. Strategi inovasi terdiri atas empat macam yakni, strategi fasilitatif (facilitative strategies), strategi
pendidikan (re-education strategies), strategi bujukan (persuasive strategies), dan strategi paksaan (power
strategies)
Strategi pendidikan
Agar penggunaan strategi pendidikan dapat berlangsung secara efektif, perlu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
-Strategi pendidikan akan dapat digunakan secara tepat dalam kondisi dan situasi sebagai
berikut:

1. Apabila perubahan sosial yang diinginkan, tidak harus terjadi dalam waktu yang
singkat (tidak ingin segera cepat berubah)
2. Apabila sasaran perubahan (klien) belum memiliki keterampilan atau pengetahuan
tertentu yang diperlukan untuk melaksanakan program perubahan sosial.

3. Apabila menurut perkiraan akan terjadi penolakan yang kuat oleh klien terhadap
perubahan yang diharapkan

4. Apabila dikehendaki perubahan yang sifatnya mendasar dari pola tingkah laku yang
sudah ada ke tingkah laku yang baru.

5. Apabila alasan atau latar belakang perlunya perubahan telah diketahui dan dimengerti
atas dasar sudut pandang klien sendiri, serta diperlukan adanya control dari klien

- Strategi pendidikan untuk melaksanakan program perubahan akan memiliki kelebihan


jika:

1. Digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai untuk digunakan


sebagai dasar tindakan selanjutnya sesuai dengan tujuan perubahan sosial yang akan
dicapai.

2. Digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan atau kembali ke
keadaan sebelumnya.

- Strategi pendidikan akan memiliki kekurangan jika:

1. Tidak tersedia sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan pendidikan


2. Digunakan dengan tanpa dilengkapi dengan strategi yang lain.

3. Konsep dasar inovasi dan pengrmbangan madrasah di Indonesia berasal dari teori
Rogers dalam Ibrahim ( 1988, hal 60) mengemukakan ada 4 elemen pokok
penyebaran inovasi atau ide baru yaitu 1. inovasi 2. komunikasi dengan saluran
tertentu. 3. waktu, 4. warga masyarakat. Perkembangannya yang panjang dari
kehidupan madrasah di dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia, banyak hal-hal
positif maupun negatif yang telah lahir di dalam sejarah keberadaannya, sehingga
mengharuskan madrasah merumuskan kembali paradigma baru agar peran madrasah
akan lebih tajam dan terarah didalam memasuki era melenium yang penuh dengan
tantangan. Selanjutnya prospek madrasah masa depan yang cerah haruslah
dipersiapkan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dari masyarakat Indonesia baru serta
tuntutantuntutan global. Keadaaan ini menuntut reposisi madrasah sebagai salah satu
wadah pengembangan generasi muda sesuai dengan perubahan visi dan misi
kehidupan bangsa dalam era reformasi dengan mengaktualisasikan potensi-pontensi
positif yang dimiliki madrasah. Salah satu yang sekarang menjadi fokus perhatian
Kementerian Agama dalam pengembangan madrasah adalah perubahan manajemen
yang baik pada tingkat madrasah. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan salah satu
bentuk manajemen yang akan dikembangkan di madrasah. Sehubungan dengan hal
diatas, program pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk menciptakan
Madrasah Insan Cendikia (MAN IC) disetiap Provinsi yang ada di Indonesi

4. Sejatinya setiap manusia memiliki agent of change tersendiri dalam hidupnya masing-
masing. Bagaimana dia membawa diri dan lingkungannya untuk maju menjadi pribadi
yang lebih baik lagi, dan setiap orang juga bisa menjadi agen perubahan dalam dunia
pendidikan. Akan tetapi agent of change yang abadi dalam dunia pendidikan tidak
terlepas dari siswa dan pendidiknya, sebab 2 elemen ini merupakan faktor terpenting
dari adanya perubahan dalam inovasi pendidikan. Meskipun dalam dunia pendidikan
tidak melulu menyertakan pendidik dan siswa melainkan banyak stakeholder lain
yang ikut berperan penting, tapi tetap saja siswa dan pendidik ibarat pemeran utama
dari dunia pendidikan. Maka dari itu pembekalan terhadap siswa dan pendidik sangat
penting diutamakan, sebab jika mereka sudah pandai berdampingan dengan situasi
dan keadaan sekarang hambatan dan tantangan seperti apapun inovasi akan teratasi,
dan perubahan dalam pendidikan akan berjalan maksimal. Tugas utama agen
pembaharu adalah melancarkan jalannya arus inovasi dari manajemen berbasis
sekolah pembaharuan ke perkembangan sekoah atau madrasah itu sendiri. Proses
komunikasi ini akan efektif jika inovasi yang disampaikan ke klien harus dipilih
sesuai dengan kebutuhannya atau sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Agar
jalinan komunikasi dalam proses difusi ini efektif, umpan balik dari system klien
harus disampaikan kepada pengusaha pembaharuan melalui agen pembaharu.

5. the 6 steps of the innovation development process according to Everett M. Rogers


(1971) in the book Diffusion Of Innovations !
1. Recognizing a Problem or Need
One of the ways in which the innovation-development process begins
is by recognition of a problem or need, which stimulates research and
development activities designed to create an innovation to solve the
problem/need (Figure 4-1). In certain cases, a scientist may perceive a
forthcoming problem and launch research to find a solutio
2. Basic and Applied Research
Most innovations that have been investigated in diffusion researches have been
technological innovations, and so the term "technology" is often used as a
synonym for innovation. What is a technology? As westated in Chapter 1,
technology is a design for instrumental action thatreduces the uncertainty in
the cause-effect relationships involved in achieving a desired outcome. A
technology usually has hardware and software components. Our definition
implies some need or problem. The tool has (1) a material aspect (the
equipment, products, etc.), and (2) a software aspect, consisting of knowledge,
skills, procedures, and/or principles that are an information base for the tool.
Almost every technology embodies software aspects, although they are often
less easily visible than the hardware aspects. Some technologies are almost
purely software in nature; an illustration is Henry Ford's idea of assembly-line
manufacturing, or the Japanese management concept of quality-control circles.
These are mainly social technologies.
3. Development
The acronym R&D corresponds closely to the concept that it represents": "R"
always appears together with "D" and, moreover, always precedes "D";
development is always based on research. In fact, it is usually difficult or
impossible to separate research and development, which is why the term
"R&D" is so often used. But for present purposes at least in a heuristic sense,
we argue that research and development are distinct phases in the innovation-
development process
4. Commercialization
Innovations often result from research activities; they thus represent scientific
results packaged in a form ready to be adopted by users. Because such
packaging of research results is usually done by private firms, this stage in the
technology-development process is usually called "commercialization."
Commercialization is the production, manufacturing, packaging, marketing,
and distribution of a product that embodies an innovation. Not all innovations
come from research and development, of course. They may instead arise from
practice as certain practitioners seek new solutions to their needs/problems.
For example, most medical innovations are the product of research and
development activities by specialized experts, but occasionally an innovation
comes from practice. An illustration is radial keratotomy, a surgical procedure
for correcting certain eyesight problems.* This innovation was adopted by
several thousand practitioners before its scientific evaluation was begun by the
National Institutes of Health (NIH). Another illustration is laetrile, a substance
that was purportedly a cure for cancer, until it was subjected a few years ago to
clinical trials to determine its effectiveness. There are similar examples of
innovations coming out of practice in education, public transportation,
agriculture, and other fields.
5. Diffusion and Adoption
Perhaps the most crucial decision in the entire innovationdevelopment process
is the decision to begin diffusing the innovation to potential adopters. On the
one hand, there is usually pressure to approve an innovation for diffusion as
soon as possible, as the social problem/need that it seeks to solve may have
been given a high priority. Public funds may have been used to sponsor the
research and such financial support is an unrealized public investment until the
innovation is adopted by users. On the other hand, the change agency's
reputation and credibility in the eyes of its clients rests on only recommending
innovations that will have beneficial consequences for their adopters.
Scientists tend to be cautious when it comes time to translate their scientific
findings into practice.
6. Consequences
The final phase in the innovation-development process is the consequences of an
innovation. Here the original problem/need that began the entire process either is or is
not solved by the innovation. Often new problems/needs may be caused by the
innovation so another cycle of the innovation development process is set off. Further
detail on the consequences of an innovation is presented in .We have implied in the
present section that the six phases in the innovation-development process occur in the
linear sequence in which they were discussed. On the contrary, in many cases certain
of these phases do not occur, or the time-order of the phases may be changed

6.kontribusi dan langkah-langakh yang bisa saya terapkan sebagai salah satu unsur top
management dalam kaitan menempatkan inovasi pengembangan madrasah, sehingga semua
guru dapat berperan sebagai guru penggerak yang mampu meningkatkan kualitas peserta
didik yang mampu bersaing ditingkat regional maupun global yaitu dengan melakukan
perencanaan dalam pembelajaran yang berisi strategi dalam pembelajarn serta mengikuti
workshop dan sosialisasi untuk meningkatkan muti diri dan berperan atau ikut serta dalam
menjadi bagian team pengembangan sekah, serta menjadi agen of change dalam
perkembangan sekolah

Anda mungkin juga menyukai