Anda di halaman 1dari 8

Pendahuluan

I. Latar Belakang

Perkembangan pendidikan akan seiring sejalan dengan dinamika masyarakatnya, karena ciri
masyarakat selalu berkembang. Terdapat kelompok masyarakat yang berkembang sangat
cepat, tetapi ada pula yang lambat. Hal ini karena pengaruh dan perkembangan teknologi,
komunikasi dan telekomunikasi. Dalam kondisi seperti ini perubahan-perubahan di masyarakat
terjadi pada semua aspek kehidupan. Efek perubahan di masyarakat akan berimbas pada setiap
individu warga masyarakat, pengetahuan, kecakapan, sikap, kebiasaan bahkan pola-pola
kehidupan.

Pendidikan dibagi menjadi tiga yakni secara sempit, secara luas, dan alternatif. Pengertian
pendidikan secara sempit adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
lingkungan dan sepanjang hidup (long life education) sehingga secara luas pengertian
pendidikan merujuk pada sepanjang hidup. Adapun pengertian pendidikan secara alternatif
dimaknakan sebagai segala pengaruh yang diupayakan terhadap anak dan remaja yang
diserahkan kepada mereka agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran yang
penuh terhadap hubungan-hubungan sosial mereka. (Radja Mudyaharjo:2012). Mobilitas yang
tinggi mempercepat segala aspek kehidupan dan pemerataan pembangunan antara pusat dan
daerah. Komunikasi yang sangat cepat, lancar, dan akurat memudahkan seseorang
memperoleh informasi yang sangat berharga bagi kepentingan bisnis, pemerintahan,
pendidikan dan hobi.

Inovasi sebagai salah satu bentuk perubahan yang berkembang di masyarakat, inovasi terkait
dengan pengambilan keputusan yang diambil, baik menerima bahkan menolak hasil dari
inovasi. Inovasi diartikan sebagai penemuan dimaknai sebagai sesuatu yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang baik berupa discovery maupun invensi untuk mencapai
tujuan atau untuk memecahkan masalah tertentu. Dalam inovasi tercakup discovery dan
invensi.
Inovasi dapat menjadi positif atau negatif apabila inovasi positif didefinisikan sebagai proses
membuat perubahan terhadap sesuatu yang telah mapan dengan memperkenalkan sesuatu
yang baru yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Inovasi negatif menyebabkan
pelanggan enggan untuk memakai produk tersebut karena tidak memiliki nilai tambah, merusak
cita rasa dan kepercayaan pelanggan hilang. Proses Inovasi berkaitan dengan bagaimana suatu
inovasi itu terjadi, di sini ada unsure keputusan yang mendasarinya, oleh karena itu proses
inovasi dapat dimaknai sebagai proses keputusan Inovasi (Innovation decision Process).

Pelaksanaan pendidikan di Indonesia memiliki dasar hukum, yaitu Undang-Undang Pendidikan.


Dalam UU Sistem Pendidikan Indonesia, dimuat berbagai aturan yang mendukung pelaksanaan
pendidikan. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan pendidikan di Indonesia dapat berjalan dengan
baik demi mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Salah satu aturan yang tercantum
dalam UU Sistem Pendidikan Indonesia adalah tentang jenis pendidikan seperti yang tercantum
dalam UU Sisdiknas pasal 15, yaitu: Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan,
akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Berdasarkan pasal tersebut pemerintah dan
masyarakat dapat mengadakan berbagai jenis pendidikan sesuai dengan lulusan yang akan
dihasilkan oleh masingmasing lembaga pendidikan. Salah satu jenis pendidikan yang dimaksud
dalam UU Sisdiknas pasal 15 tersebut adalah Pendidikan Profesi. Pendidikan profesi
dilaksanakan atau diselenggarakan oleh perguruan tinggi seperti yang diamanatkan dalam UU
Sisdiknas pasal 20 ayat 3. Perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi, berhak
memberikan gelar profesi kepada lulusannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam UU
Sisdiknas maupun peraturan pemerintah yang merinci aturan tersebut. Setiap perguruan tinggi
yang melaksanakan pendidikan profesi wajib memenuh berbagai kriteria yang ditentukan oleh
pemerintah. Salah satu peraturan tersebut adalah Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Pada semua jenjang pendidikan selalu menggunakan kurikulum dalam
pelaksanaanpembelajaran setiap hari. Setiap menit kita mempunyai tugas-tugas yang harus
dikerjakan dan diselesaikan. Tugas itu selalu dilakukan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi dengan harapan hasilnya memuaskan. Dalam konteks global, khususnya dalam
pengembangan kurikulum secara nasional, antar negara, kurikulum nasional yang akan dianut,
kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan, budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sehingga inovasi kurikulum adalah suatu gagasan atau praktek kurikulum baru
dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari kurikulum tersebut dengan tujuan untuk
memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. Intinya dalam inovasi kurikulum
dilakukan apabila guru benar-benar menyakini bahwa pembaharuan itu memang harus
dilakukan dan diperlukan. Dalam menyikapi suatu perubahan, setiap sekolah dituntut berperan
dalam pembaharuan tersebut sampai pada tahap implementasinya dan menetapkan
perubahan itu sesuai dengan perkembangan sekolah tersebut. Sering terjadi sekolah menerima
suatu perubahan tanpa memperhitungkan mengapa mereka mengadopsinya, apa dampak
perubahan itu bagi guru, siswa, dan masyarakat luas. Kemudian, sekolah yang dijadikan ajang
pembaharuan itu digembor-gemborkan sebagai suatu model yang akan menjadi contoh bagi
sekolah lain.

Ada banyak jenis profesi yang berkembang di Indonesia. Untuk dapat menjalankan sebuah
profesi seseorang harus memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang baik
dan memadai. Pengalaman kerja yang dimaksud adalah pengalaman mempraktikkan teori atau
ilmu pengetahuan yang sudah diterima di kelas agar dapat membantu menyelesaikan masalah
dalam kehidupan nyata atau memberi layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu
profesi yang penting dan perlu mendapat perhatian adalah profesi bidang pendidikan.
Masyarakat umumnya mengetahui profesi di ranah pendidikan adalah guru. Namun, ada sub-
sub profesi lain selain guru yang juga berperan penting dalam keberhasilan proses pendidikan.
Misalnya pustakawan, administrator pendidikan, pengembang kurikulum, bahkan psikolog.
Dalam bidang pendidikan sendiri ada beberapa profesi yang sekarang mendapatkan perhatian
untuk peningkatan kualitasnya. Salah satu profesi di bidang pendidikan adalah profesi
pengembangan kurikulum. Melihat pada kenyataan, profesi pengembangan kurikulum
belumlah menjadi perhatian atau belum cukup dipertimbangkan. Padahal kalau melihat proses
pendidikan, pengembangan kurikulum merupakan bagian paling mendasar, penting, dan sangat
inti agar proses pendidikan dapat dilaksanakan dengan tepat dan pada akhirnya dapat
mencapai tujuan pendidikan suatu bangsa yang dicita-citakan. Dalam tulisan ini, hendak
dibahas tentang profesi pengembangan kurikulum dengan tujuan agar dapat dipahami bahwa
pengembangan kurikulum merupakan sebuah profesi yang memerlukan kompetensi-
kompetensi tingkat tinggi karena menyangkut perkembangan atau perubahan nasib suatu
bangsa dan negara

II. Rumusan Masalah

Dari rumusan permasalahan dan tujuan dari inovasi dan kurikulum di atas, maka dapat
dirumuskan tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk:

1. Merumuskan pengertian inovasi kurikulum.

2. Konsep dan Inovasi Pengembangan Kurikulum

Pembahasan

A. Pengertian inovasi kurikulum

Inovasi dilakukan apabila guru benar-benar menyakini bahwa pembaharuan itu memang harus
dilakukan dan diperlukan. Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada
istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru
artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya
telah ada sebelumnya).

Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan
melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini Ibrahim (1989)
mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian,
metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat). Inovasi adalah an idea, practice or object thatperceived as new by an individual
or other unit of adoption. Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan
maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan. Inovasi
dapat berupa ide, proses dan produk dalam berbagai bidang.
Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas
pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kegiatan pendidikan. Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat
banyak hasil-hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur supervise serta pengelolaan
informasi pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan pendidikan. Inovasi dapat
berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk
memecahkan masalah (Subandiyah, 1992:80).

Ibrahim (1988: 71-73) menyebutkan bahwa tipe keputusan inovasi pendidikan termasuk
didalamnya inovasi kurikulum dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

1. Keputusan inovasi pendidikan opsional, yang mana pemilihan menerima atau menolak
inovasi berdasarkan keputusan yang ditentukan oleh individu secara mandiri tanpa tergantung
atau terpengaruh dorongan anggota sosial lain;

2. Keputusan inovasi pendidikan kolektif, yang mana pemilihan menerima dan menolak
inovasi berdasarkan keputusan yang dibuat secara bersama atas kesepakatan antar anggota
sistem sosial;

3. Keputusan inovasi pendidikan otoritas, yang mana pemilihan untuk menerima dan
menolak inovasi yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai
kedudukan, status, wewenang dan kemapuan yang lebih tinggi daripada anggota lain dalam
sistem sosial;

4. Keputusan inovasi pendidikan kontingen, yang mana pemilihan untuk menerima atau
menolak keputusan inovasi pendidikan baru dapat dilakukan setelah ada keputusan yang
mendahuluinya.

B. Konsep dan Inovasi pengembangan kurikulum


Inovasi kurikulum adalah upaya untuk memperbarui dan meningkatkan kurikulum dengan
memasukkan gagasan, pendekatan, dan metode baru untuk menjawab kebutuhan dan
tantangan zaman. Inovasi dapat dilakukan pada berbagai aspek kurikulum, seperti:

Tujuan: Memperbarui tujuan pendidikan agar sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan
peserta didik.

Isi: Menambahkan materi baru yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta kebutuhan masyarakat.

Metode: Menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif, seperti
pembelajaran aktif, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran digital.

Hal yang perlu diperhatikan sebagai prinsip pengembangan kurikulum yaitu pertama prinsip
relevansi dan pemecahan masalah yaitu disusun sesuai kebutuhan hidup siswa, sehingga
berguna nantinya. Kedua, prinsip efektivitas dan motif yaitu dijadikan pendorong agar tercapai
kurikulum tersebut. Ketiga, prinsip efisiensi dan latar yaitu memanfaatkan segala sesuatu yang
ada. Keempat, prinsip kontinyuitas yaitu materi disampaikan dari dari tingkat dasar kemudian
berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. Kelima, prinsip fleksibilitas dan perbedaan individu
yaitu kemungkinan siswa berkembang untuk memiliki alternatif lain untuk dapat melayani
perbedaan individu. keenam, prinsip belajar sambil bekerja yaitu dimana individu mengalami
langsung apa yang dia pelajari. Terakhir, prinsip menemukan bertujuan agar siswa dapat
menemukan fakta dari apa yang dia pelajari.

Dalam penyusunan kurikulum, perlu diperhatikan struktur materi. Hubungan vertikal yakni
materi pengajaran berkaitan dengan waktu. Hubungan horizontal, yaitu materi pengajaran
dalam kelas berkaitan antara materi pelajaran lainnya. Dan, terdapat tiga kriteria dalam
struktur materi, yaitu berkesinambungan, berurutan, dan keterpaduan. Inovasi dalam
pendekatan belajar mengajar dapat dilakukan antara lain, pertama pengalaman belajar yang
merupakan aktivitas siswa dalam menangkap dan mengembangkan materi yang disampaikan
guru. Kedua, cara belajar siswa aktif yaitu perubahan posisi siswa dari objek belajar menjadi
subjek yang belajar dengan melibatkan keaktifan mentalnya (menyukai materi), intelektualnya
(cara berpikir), dan sosialnya (mendiskusikan materi dengan teman). Dan yang ketiga, belajar
proses yaitu belajar tidak harus selalu dihafal tetapi bagaimana proses penerimaan materi.

Guru memerlukan inovasi dalam penyampaian materi. Sistem penyampaian dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu sistem modul dan sistem paket belajar. Sistem modul bertujuan agar
siswa dapat belajar secara mandiri dan guru sebagai pembimbing, sehingga ada kesempatan
bagi mereka yang ada di daerah terpencil. Sistem paket belajar bertujuan agar siswa mendapat
bekal keterampilan yang berguna bagi hidupnya kelak.

Kemudian, inovasi sistem penilaian pada evaluasi pembelajaran dibagi menjadi enam cara yaitu
tes non kertas (tes non tertulis), tes dalam kondisi wajar (penilaian secara diam-diam), tes
home tes (berupa pekerjaan rumah/ PR), performance (praktik), portofolio (pengumpulan
tugas-tugas dalam kurun waktu tertentu), rubrik (penilaian menggunakan kriteria tertentu
berdasarkan kinerja pembelajaran).

Penutup

Kesimpulan

Inovasi Kurikulum merupakan suatu gagasan atau praktek kurikulum baru dengan mengadopsi
bagian-bagian yang potensial dari kurikulum tersebut dengan tujuan untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan tertentu. Inovasi dilakukan apabila guru benar-benar menyakini
bahwa pembaharuan itu memang harus dilakukan dan diperlukan.

Pendidikan merupakan salah satu bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak dapat tidak
dilaksanakan. Salah satu profesi yang penting dan perlu mendapat perhatian adalah profesi
bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan sendiri ada beberapa profesi yang sekarang
mendapatkan perhatian untuk peningkatan kualitasnya. Salah satu profesi di bidang pendidikan
adalah profesi pengembangan kurikulum. Sebagai sebuah disiplin ilmu, pengembangan
kurikulum dipelajari secara khusus di perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang mengadakan
program studi pengembangan kurikulum, wajib mengembangkan kurikulum untuk program
studi ini. Pengembangan kurikulum merupakan sebuah profesi yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. Pengembangan kurikulum merupakan
sebuah pekerjaan yang tidak mudah dan membutuhkan kualifikasi dan keterampilan tertentu
dalam proses pengerjaannya. Oleh sebab itu, mereka yang bekerja sebagai pengembang
kurikulum perlu memiliki kualifikasi yang dibutuhkan agar dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik.

Sampai saat ini telah mengalami perubahan penyempumaan (inovasi) kurikulum mulai dari
tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Implernentasi suatu inovasi kurikulum
dimaksudkan untuk mengikuti perkembangan jaman dan meningkatkan mutu suatu satuan
pendidikan. Namun, sering inovasi-inovasi tersebut mengalami kegagalan dan tidak pernah
diimplementasikan. Inovasi kurikulum ini bukan hanya perubahan pemikiran, tetapi yang paling
penting adalah perubahan perilaku dalam pembelajaran. cepat atau lambatnya suatu inovasi
diterima oleh masyarakat atau sekolah tergantung pada karakteristik inovasi.

Anda mungkin juga menyukai