“ PEMBAHARUAN PENDIDIKAN “
Oleh:
Dosen Pengampu :
DEPARTEMEN KEPELATIHAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha kuasa, karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Peran Dan Pemanfaatan Tik Dalam Pendidikan” tepat pada waktunya. Adapun
maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi
masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi untuk
membantu tersusunnya makalah. Semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna bagi
kita semua.
Padang, 16 Mei
Penuliis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
31. LatarBelakang ..............................................................................................
32. Rumusan Masalah .............................................................................................
43. Tujuan Penulisan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................
Kesimpulan..........................................................................................................
Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
sering kali tidak dapat diramalkan sebelumnya. Sehingga pendidikan selalu dihadapkan
pada masalah-masalah baru. Masalah yang dihadapi dunia pendidikan demikian luas, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama, karena sifat sasarannya yaitu manusia
yang pemikirannya terus berkembang dan yang kedua, karena usaha pendidikan harus
berorientasi ke masa depan yang seringkali tidak dapat diramalkan oleh manusia
depan bangsa dan negara. Karena itu, tuntutan reformasi politik, ekonomi, sosial, hak asasi
manusia, sistem pemerintahan dan agraria tidak akan membuahkan hasil yang baik tanpa
reformasi sistem pendidikan. Krisis multidimensi yang melanda negara dan bangsa
Indonesia dewasa ini, tidak hanya disebabkan oleh krisis ekonomi, sosial dan politik,
melainkan juga oleh krisis pada sistem pendidikan nasional (Tampubolon, 2006).
pendidikan tersebut berkisar dari kualitas lulusan, proses pengajaran, metode, guru, sarana,
ada sesuatu yang salah dalam sistem pendidikan di Indonesia sehingga perlu ada upaya
memperbaikinya.
Sebagai suatu sistem, permasalahan yang terjadi dalam sistem pendidikan
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang membentuk sistem pendidikan itu sendiri. Faktor-
faktor tersebut adalah guru, siswa, kurikulum, metode, sarana dan prasarana, dan materi.
Unsur-unsur eksternal pun seperti tuntutan masyarakat dan penentu kebijakan pendidikan
formal (mulai dari perumusan GBHN sampai ke petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum)
kuantitas pendidikan menurut ukuran tertentu. Ukuran tersebut berupa norma, tujuan yang
lain yang diterima oleh masyarakat ( Tim Dosen FIP-IKIP Malang, 2003: 190).
Pendidikan
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
waktu ke waktu dan tak pernah henti. Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat
istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-
benar baru artinya hasil karya manusia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang
sebenarnya telah ada sebelumnya). Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha
menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan
discovery. Dalam hal ini, Ibrahim (1989) dalam Noor (2001) mengatakan bahwa inovasi
adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati
sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).
Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut:
barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi
modernisasi yang merupakan wujud penerapan hasil teknologi dan inovasi tersebut.
tujuan tertentu.
2. Inovasi pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari empat aspek, yaitu inovasi
terhadap tujuan pendidikan, struktur pendidikan dan pengajaran, isi kurikulum pengajaran
3. Beberapa inovasi pendidikan pada tingkat sekolah dasar salah satunya yaitu
atau organisasi, mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai pada menerapkan.
oleh beberapa ahli, yaitu Lavidge dan Stainter, Collay, Roger, Robertson, Shoemaker,
meliputi dua tahap, yaitu tahap permulaan dan tahap penerapan (implementasi).
keputusan.
menerapkan sebagian inovasi dan langkah kelanjutan pembinaan dan penerapan inovasi.
Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang.
Inovasi harus disebarluaskan. Salah satu bekal yang berguna bagi usaha memasyarakatkan
inovasi adalah memahami karakteristik inovasi dan faktor-faktor apa saja yang
kompleksitas, status ilmiah, kadar keaslian, dapat dilihat kemanfaatannya, dapat dilihat
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang
komponen pendidikan antara lain pembinaan personalia, banyaknya personal dan wilayah
kerja, fasilitas fisik, penggunaan waktu, perumusan tujuan, prosedur, peran yang
diperlukan, wawasan dan perasaan, bentuk hubungan antar- bagian, hubungan dengan
sistem yang lain, strategi, bahan belajar, dan model pembelajaran seperti quantum
Inovasi ini harus disebarkan agar terjadi perubahan sosial. Usaha penyebaran inovasi ini
Oleh karena itu keberhasilan suatu inovasi ditentukan oleh banyak faktor seperti
yang dikemukakan Ibrahim, yaitu estimasi tidak tepat terhadap inovasi, adanya konflik
dan kurangnya motivasi, inovasi yang tidak berkembang karena lambatnya material yang
diterima dan sebab lain, adanya masalah keuangan, adanya penolakan inovasi dari
Selain faktor-faktor utama penghambat inovasi tersebut di atas, ada faktor lain
belajar-mengajar seperti pribadi guru dan siswa yang tidak bisa menerima
perubahan, faktor internal dan eksternal, serta sistem pendidikan yang berlaku.
Dari hasil penelitian dari beberapa ahli ditemukan beberapa hambatan dalam
penyebaran inovasi antara lain, hambatan geografi, hambatan sejarah, hambatan ekonomi,
hambatan prosedur, hambatan personal, hambatan sosial budaya, dan hambatan politik.
inovasi dalam bidang pendidikan yakni karakteristik perubahan, karakteristik lokal dan
faktor eksternal.
Selain hal-hal tersebut di atas, faktor yang mempengaruhi inovasi dalam bidang
pendidikan tentu saja adalah kecepatan adopsi inovasi. Kecepatan adopsi ini dipengaruhi
oleh atribut/karakteristik inovasi, tipe keputusan inovasi, sifat saluran komunikasi yang
digunakan, ciri-ciri sistem sosial, dan promosi dari agen pembaharu (Putra, 2006).
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
landasan yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga
pendidikan.
pada landasan yuridisnya karena landasan yuridis berhubungan langsung dengan hal-hal
yang bersifat mendasari semua kegiatan pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal-hal
ketenagakerjaan.
organisasi kenegaraan yang memuat garis besar, dasar dan tujuan negara. Sifatnya lestari
dalam arti menjadi petunjuk untuk hidup bangsa dalam jangka waktu relatif panjang dan
bahkan jika memungkinkan selama negara berdiri. Dalam penyelenggaraan segala sesuatu
yang ditetapkan dalam UUD 1945 diperlukan ketetapan-ketetapan yang lebih rendah yaitu
ketagawaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak yang mulia dalam rangka
serta relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai
dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan
memadai lagi serta perlu diganti dan disempurnakan agar sesuai dengan amanat perubahan
UUD 1945 maka pemerintah membentk UU baru yaitu UU Sisdiknas nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Megawati
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
tidak tepat terhadap inovasi, adanya konflik dan kurangnya motivasi, inovasi yang tidak
berkembang karena lambatnya material yang diterima dan sebab lain, adanya masalah
keuangan, adanya penolakan inovasi dari kelompok tertentu, dan kurang adanya hubungan
sosial.
b) Kurikulum 1975
c) Kurikulum 1984
d) Kurikulum 1994
e) Kurikulum 2004 (KBK)
pembaruan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada suatu satuan
pendidikan.