Anda di halaman 1dari 12

PROYEK PERUBAHAN ABAD-21

PPKI ( PEDULI PENDIDIKAN KARAKTER INDONESIA )


DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TRADISIONAL

DISUSUN OLEH :
NAMA : ROY MARTIN SIMANGUNSONG
NPM : 221446582

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG
II
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
MEDAN
2023
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia memiliki beragam budaya yang patut kita banggakan. Hal ini
bisa kita lihat dari beragam permainan tradisional yang tersebar di berbagai daerah
yang ada di Indonesia. Kita harus bangga dan melestarikan keberagaman budaya
yang kita miliki. Karena, budaya merupakan harta kekayaan suatu bangsa.
Permainan tradisional merupakan salah satu warisan yang menjadi
identitas bangsa. Permainan tradisional itu bukan sekedar permainan, melainkan
juga bisa mengajarkan anak-anak bersikap sportif, saling menghargai, ketelitian,
kerja sama, serta tanggung jawab. Permainan tradisional diciptakan untuk
membangun karakter anak agar bisa pandai baik dalam aspek kognitif maupun
emosional.
Di era globalisasi perkembangan teknologi membuat permainan tradisional
mulai tergilas oleh zaman. Anak-anak zaman sekarang banyak yang tidak
mengenal permainan tradisional. Yang terjadi saat ini adalah permainan anak-
anak sudah banyak beralih ke permainan elektronik yang modern seperti
playstation dan game online. Hal ini didukung dengan penggunaan gadget yang
semakin pesat. Di sisi lain gadget memberikan dampak negatif terhadap
perkembangan anak, seperti penghambatan perkembangan motorik anak,
menimbulkan masalah perilaku, kesehatan fisik, menghambat perkembangan
bahasa dan sosial anak.

Oleh karena itu, pembentukan karakter anak dapat dilakukan melalui


permainan tradisonal. Untuk mengatasi luntur-nya permainan tradisional
dikalangan anak-anak pada zaman modern ini, perlu dilakukan upaya pelestarian
permainan tradisional dengan cara mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran.
Pada saat ini proses kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah sangat
kehilangan semangatnya. Beberapa faktor penyebabnya yaitu proses
pembelajarannya yang cenderung masih teacher center dan media-media yang
mendukung suatu materi pembelajaran tidak dipersiapkan dalam membantu
peserta didik untuk dapat lebih memahami pembelajaran yang diberikan di
sekolah. Karena beberapa faktor tersebut dan memang masih sangat banyak
faktor-faktor lain yang mengakibatkan pembelajaran kurang aktif dan
membosankan. Maka melalui pembelajaran yang dibantu dengan permainan-
permainan menarik maka akan menghidupkan kembali suasana pembelajaran
yang pasif sehingga proses kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi suatu
aktivitas yang menyenangkan baik bagi guru maupun peserta didik.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik membuat
proyek perubahan abad-21 yang berjudul “PPKI ( Peduli Pendidikan Karakter
Indonesia ) dengan Menggunakan Permainan Tradisional” yang merupakan
program untuk mendidik karakter peserta didik dengan menggunakan permainan

1
tradisional yang dikombinasikan ke dalam pembelajaran untuk menciptakan
generasi yang memiliki karakter yang baik.
Tujuan
1. Untuk mengetahui peran permainan tradisional dalam pembelajaran
pengembangan karakter peserta didik
2. Untuk mengetahui jenis-jenis permainan tradisional untuk mengembangkan
karakter peserta didik
Manfaat
1. Peserta didik dapat dapat pembelajaran pengembangan karakter melalui
permainan tradisional
2. Peserta didik dapat mengembangkan karakter melalui permainan tradisional
yang dibimbing oleh guru.

II. GAGASAN
Kondisi Kekinian
Permainan tradisional banyak ragam dan jenisnya, karena permainan
tradisional merupakan warisan dari nenek moyang bangsa Indonesia.
Keanekaragaman permainan tradisional terbentuk karena adanya perbedaan
budaya antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Permainan yang di
bentuk dan diciptakan oleh nenek moyang kita ini merupakan warisan budaya
yang harus kita lestarikan agar tidak terlindas oleh kemajuan zaman. Nenek
moyang kita menciptakan permainan tradisional ini bukanlah asal-asalan
menciptakan saja. Namun, dibalik penciptaan permainan tradisional itu tersimpan
hikmah yang dapat membantu menumbuhkan karakter seorang anak, asalkan
orang tua atau pendidik dapat menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam
setiap permainan tersebut.
Permainan tradisional secara langsung atau tidak langsung akan
melahirkan kepekaan terhadap semua input yang ada pada anak. Hal ini memiliki
pengaruh yang sangat besar untuk menumbuhkan karakter anak. Usaha-usaha
yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan potensi anak agar mampu berpikir
dan bersikap. Hal ini sesuai dengan kebutuhan anak yaitu belajar sambil bermain.
Jenis permainan tradisional adalah permainan yang pertama kali dikenal
dilingkungan karena sudah menjadi warisan turun-temurun dari orang tua mereka
atau nenek moyang.
Permainan tradisional menjadi pendorong bagi perkembangan anak, selain
itu permainan tradisional juga memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang perlu

2
dilestarikan keberadaannya. Seperti permainan tradisional yang dapat melatih
ketangkasan, kekuatan fisik, kegesitan, keberanian dan keterampilan.
Di zaman sekarang ini yaitu zaman digital semua orang sudah
menggunakan gadget untuk membantu tugas-tugasnya, mulai dari kalangan orang
tua, orang dewasa, remaja bahkan anak-anak sekalipun sudah mahir dalam
menggunakan gadget, hal ini tentu sangat berdampak bagi psikomotorik anak,
dimana anak akan cenderung terbiasa bermain gadget sehingga tidak terbiasa
bersosialisasi dengan teman sebaya nya dan tidak bisa mengeksplorasi
pengetahuan dan keterampilannya, gadget sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia selain memiliki dampak positif, gadget juga memiliki dampak negatif
yang bisa merusak moral khususnya moral anak-anak bangsa, hal ini dapat terlihat
ketika anak bermain game online dimana mereka akan selalu mengucap kata tidak
baik saat bermain game, selain itu anak juga akan jarang bersosialisasi dengan
teman-teman yang ada di lingkungannya.
Solusi yang pernah ditawarkan
Untuk menumbuhkan karakter pada diri anak ataupun peserta didik, guru
perlu membuat sebuah inovasi dalam pembelajaran, adapun solusi yang
ditawarkan yaitu dengan menggunakan permainan tradisional yang
dikombinasikan ke dalam pembelajaran yang akan dilakukan.
Pengaruh dan manfaat permainan tradisional untuk menumbuhkan
karakter bagi anak, antara lain :
1. Mengembangkan kecerdasan intelektual anak.
Saat anak terlibat dalam permainan akan belajar banyak dari temannya dalam hal
membuat dan menciptakan kreativitas. Misalnya : saat bermain dakon/congklak
bila tidak ada batu sebagai alat permainan bisa menggantinya dengan biji-bijian
dan benda-benda lainnya yang bisa ditemukan di lingkungan sekitar.
2. Kecerdasan naturalis anak
Alat-alat permainan tradisional terbuat atau menggunakan bahan yang menyatu
dengan alam sekitar (alamiah) misalnya dari tumbuhan, genting, batu dan pasir.
Contoh permainannya adalah engklek menggunakan genting, dakon/congklak
menggunakan batu atau biji-bijian.
3. Mengembangkan kecerdasan referensi anak
Bermain peran dapat ditemukan dalam permainan tradisional engklek. Permainan
ini mendorong anak mengenal konsep ruang dan berganti peran.
Permainan tradisional banyak ragamnya dan mampu menumbuhkan
karakter anak mulai dari aspek kognitif, emosional, motorik dan sosial. Adapun

3
jenis-jenis permainan tradisional yang dapat menumbuhkan karakter anak ataupun
peserta didik adalah sebagai berikut :
1. Congklak

Ini adalah jenis permainan tradisonal yang masih banyak dimainkan. Alat
yang dikenal juga dengan sebutan “dakon” ini masih banyak dijual di pasaran
ataupun bisa dibuat dengan memanfaatkan lingkungan sekitar seperti mengorek
tanah untuk membuat lobang dan mengumpulkan batu kerikil berukuran kecil
sebagai pengganti biji-bijian. Konon, ini adalah salah satu permainan tertua di
dunia.

Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang


bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu-persatu ke lubang
yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali
lubang induk milik lawan. Jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-
bijian lain maka biji-bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-
lubang selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang
kosong. Jika biji terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain
lawan yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang
terdapat pada lubang yang kecil telah habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah
yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian kelubang induk miliknya.
Permainan ini melatih strategi, ketelitian, dan kesabaran.

2. Engklek

Mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar kata “engklek” ya,
permainan tradisional yang satu ini merupakan permainan yang dimana
pemainnya meloncati bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah, dengan
menggunakan satu kaki. Pada ujung petak dibuat gundukan seperti gunung.
Pemain harus meloncat dengan menggunakan satu kaki dari petak satu ke petak
berikutnya. Sambil meloncat, ia memegang gaco untuk dilemparkan ke masing-
masing petak dan kemudian pemain melakukan lompatan ke dalam petak-petak
tersebut.

Setelah melompat ke satu petak pemain mengambil gaco tersebut kemudian


dilemparkan lagi ke petak selanjutnya. Gaco yang dilempar tidak boleh melebihi
batas petak, jika melewati maka pemain dinyatakan gugur dan diganti oleh
pemain lainnya. Pemain yang berhasil menyelesaikan keseluruhan engklek
terlebih dulu dinyatakan sebagai pemenang.

Permainan ini dapat digunakan dalam semua materi ajar. Karena kita akan
menggunakannya sebagai alat bantu mengingat dan menghafal konsep. Caranya,
kita bisa meletakkan kartu soal pada masing-masing petak, lalu setiap siswa yang

4
masuk ke petak harus menjawab soal yang ada pada petak itu. Jadi, jika dalam
permainan engklek aslinya pemain yang melempar gaco keluar batas petak
dinyatakan gugur, dalam pembelajaran ini pemain yang salah menjawab
pertanyaan yang gugur.

Unsur tantangan berupa keinginan melompati petak demi petak agar bisa
sampai di gunungan (petak paling ujung), bisa memicu daya pikir siswa untuk
menjawab pertanyaan dengan benar.

3. Petak umpet

Petak umpet adalah sebuah permainan yang sangat familiar bagi anak-anak.
Permainan ini murah meriah yang bisa menumbuhkan rasa kesetiakawanan.
Modalnya hanya satu yaitu punya teman. Dalam pembelajaran kita harus lebih jeli
mencari poin-poin yang sesuai dengan permainan ini. Terdapat beberapa poin
yang membantu kita mengaitkan permainan ini ke dalam materi pembelajaran
diantaranya sebagai berikut :
a. Di dalam permainan ini ada hitungannya, yakni dilakukan oleh anak yang
bertindak sebagai “Kucing”. Nah disini guru bisa meminta siswa
menghitung menggunakan bahasa asing yang dipelajari di kelasnya (untuk
kelas bawah). Atau bisa juga menghitung menggunakan beberapa kosakata
bahasa asing. Berapa jumlahnya, bisa disepakati terlebih dulu oleh siswa.
b. Si “Kucing” harus menyebutkan nama saat menemukan teman yang
bersembunyi. Satu demi satu sampai semuanya ketemu. Tentu ini mudah
karena ia sudah hafal dengan nama teman-temannya. Untuk itu, guru bisa
mengganti nama siswa-siswa yang bersembunyi dengan istilah-istilah dalam
materi. Jika sedang mempelajari organ pernafasan, guru bisa mengganti
nama siswa dengan trakhea, bronkus, alveolus, dan sebagainya. Atau jika
mempelajari materi zaman pergerakan nasional, guru bisa menggantinya
dengan nama tokoh-tokoh pergerakan nasional.

4. Gobak sodor

Gobak sodor permainan yang melatih kekompakan, kerjasama, dan yang


utama adalah keberanian. Untuk bisa memainkannya harus ada dua kelompok,
satu kelompok sebagai tim lawan dan satu kelompok sebagai tim jaga. Inti
permainannya adalah tim jaga yang berdiri tepat di garis depan petak harus
menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara
bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara
lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

5
Pembelajaran PKn materi kerjasama sangat tepat jika dilakukan dengan
permainan ini. Siswa akan mengalami langsung bagaimana contoh bekerjasama
yang benar. Memberi kesempatan kepada siswa berdiskusi menentukan formasi
timnya, menunjuk ketua kelompok, dan mengatur strateginya. Ketua kelompok
akan bertindak sebagai selodor. Dengan begini, siswa terlatih bekerja sama dalam
memecahkan masalah dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diembannya.

5. Puzzle

Puzzle menjadi salah satu permainan sederhana yang cocok dimainkan


oleh anak sekolah dasar. Permainan ini dapat merangsang perkembangan otak
anak karena harus mampu memecahkan susunan puzzle sehingga dapat
membentuk pola yang sesuai. Selain bermanfaat, puzzle juga bisa mudah
didapatkan. Selain itu permainan sederhana ini memiliki banyak manfaat yang
didapat oleh anak, diantaranya yaitu :

a. Problem solving (memecahkan masalah)

b. Mengembangkan kordinasi mata dan tangan

c. Mengembangkan keterampilan motorik anak

d. Mengasah keterampilan kognitif

e. Melatih kesabaran

f. Meningkatkan daya ingat

Pihak-pihak yang Dipertimbangkan dapat Membantu Pengimplementasian

Beberapa pihak yang terkait untuk menumbuhkan karakter anak ataupun


peserta didik dengan menggunakan permainan tradisional diantaranya adalah
peran aktif guru dalam mengimplementasikan permainan tradisional untuk
menumbuhkan karakter anak dengan mengaitkannya ke dalam pembelajaran serta
peran sekolah dalam memfasilitasi guru dalam melaksanakan permainan
tradisional tersebut.

6
Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan gagasan


ini antara lain :

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan akan dilakukan soalisasi kepada seluruh guru


dan peserta didik yang ada di SD 060932 Medan Amplas mengenai proyek
perubahan abad-21 yang akan dilaksanakan. Rancangan kegiatan yang
akan dilaksanakan pada tahap persiapan adalah :

a. Mempersiapkan permainan-permainan tradisional yang akan


dilaksanakan.

b. Mendesain jadwal dan waktu yang diperlukan untuk melakukan


permainan tradisional

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, permainan tradisional akan dilakukan


kepada mitra yaitu seluruh peserta didik yang ada di SD 060932 Medan
Amplas. Rencana pelaksanaan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Sosialisasi
Tahap pertama yang dilakukan adalah mensosialisasikan program yang
akan dilaksanakan pada kegiatan tersebut.
b. Melakukan permainan-permainan tradisional dilingkungan sekolah
Dimana dalam tahap ini kami akan melakukan permainan-permaianan
tradisisonal kepada mitra yaitu peserta didik SD 060932 Medan Amplas.
dimana permainannya ini dapat menumbuhkan karakter anak, baik itu
kognitif nya, emosional, motorik dan sosialnya. Adapun permainan
tradisionalnya yaitu : congklak, engklek, petak umpet, gobak sodor dan
puzzle.

c. Melaksanakan permainan-permainan tradisional dalam bentuk personal


dan kelompok

Pada tahap ini, kami melakukan permainan tradisional kepada mitra yaitu
seluruh siswa SD 060932 Medan Amplas dalam bentuk personal dan juga
dalam bentuk kelompok. Adapun permainan tradisional dalam bentuk

7
personal dan kelompok yaitu : congklak, gobak sodor, engklek, puzzle,
petak umpet dan lain sebagainya.

3. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan


kegiatan Proyek perubahan abad-21 pada mitra yaitu SD 060932 Medan
Amplas. Evaluasi akan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada
pertengahan dan akhir kegiatan.

Lomba

Dalam tahap evaluasi ini, kami melakukan lomba permainan


tradisional yang dapat menumbuhkan karakter seorang anak dan lombanya
diadakan sebanyak 1 kali yaitu setelah evaluasi akhir. Dimana kami nanti
akan mengarahkan kepada anak-anak tersebut untuk membuat
regu/kelompok dalam melakukan permainan tradisional tersebut.

III. KESIMPULAN

Untuk mencapai suatu keberhasilan tentunya memiliki proses yang


harus dilalui dan juga teknik/cara dalam melakukannya. Maka dari itu
dalam menumbuhkan karakter pada diri anak ataupun peserta didik dapat
dilakukan dengan menggunakan permainan tradisional, dimana permainan
tradisional dapat menumbuhkan karakter anak, baik itu kognitif nya,
emosional, motorik dan sosialnya, selain itu juga kita bisa
memperkenalkan permainan tradisional ini kepada anak-anak untuk
mereka implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan begitu anak
ataupun peserta didik akan lebih sering bermain dengan permainan
tradisional dibandingkan bermain gadget, maka dari itu tugas seorang guru
disini sangat penting untuk memberikan informasi tentang pentingnya
permainan tradisional yang memberikan manfaat bagi peserta didik
khususnya menumbuhkan karakter mereka.

Teknik Implementasi yang akan Dilakukan

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan akan dilakukan soalisasi kepada seluruh guru


dan peserta didik yang ada di SD 060932 Medan Amplas mengenai proyek

8
perubahan abad-21 yang akan dilaksanakan. Rancangan kegiatan yang
akan dilaksanakan pada tahap persiapan adalah :

a. Mempersiapkan permainan-permainan tradisional yang akan


dilaksanakan.

b. Mendesain jadwal dan waktu yang diperlukan untuk melakukan


permainan tradisional

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, permainan tradisional akan dilakukan


kepada mitra yaitu seluruh peserta didik yang ada di SD 060932 Medan
Amplas. Rencana pelaksanaan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Sosialisasi
Tahap pertama yang dilakukan adalah mensosialisasikan program yang
akan dilaksanakan pada kegiatan tersebut.
b. Melakukan permainan-permainan tradisional dilingkungan sekolah
Dimana dalam tahap ini kami akan melakukan permainan-permaianan
tradisisonal kepada mitra yaitu peserta didik SD 060932 Medan Amplas.
dimana permainannya ini dapat menumbuhkan karakter anak, baik itu
kognitif nya, emosional, motorik dan sosialnya. Adapun permainan
tradisionalnya yaitu : congklak, engklek, petak umpet, gobak sodor dan
puzzle.

c. Melaksanakan permainan-permainan tradisional dalam bentuk personal


dan kelompok

Pada tahap ini, kami melakukan permainan tradisional kepada mitra yaitu
seluruh siswa SD 060932 Medan Amplas dalam bentuk personal dan juga
dalam bentuk kelompok. Adapun permainan tradisional dalam bentuk
personal dan kelompok yaitu : congklak, gobak sodor, engklek, puzzle,
petak umpet dan lain sebagainya.

3. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan


kegiatan Proyek perubahan abad-21 pada mitra yaitu SD 060932 Medan
Amplas. Evaluasi akan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada
pertengahan dan akhir kegiatan.

9
Lomba

Dalam tahap evaluasi ini, kami melakukan lomba permainan


tradisional yang dapat menumbuhkan karakter seorang anak dan lombanya
diadakan sebanyak 1 kali yaitu setelah evaluasi akhir. Dimana kami nanti
akan mengarahkan kepada anak-anak tersebut untuk membuat
regu/kelompok dalam melakukan permainan tradisional tersebut.

Prediksi Hasil yang akan Diperoleh

Proyek perubahan abad-21 ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi


peserta didik dalam menumbuhkan karakternya, kemudian dapat
diterapkan guru ketika dalam melakukan proses pembelajaran dengan
mengkombinasikan permainan tradisional sehingga peserta didiknya
memiliki karakter yang baik dan juga pengetahuan, agar mereka kelak
menjadi generasi penerus bangsa yang bisa memimpin negara ini dengan
baik dan benar.

10
Roy Martin Simangunsong, S.Pd, Lahir di Kabupaten Serdang Bedagai, 31
Oktober 2000. Penulis merupakan mahasiswa PPG Prajabatan gelombang II
tahun 2022 di LPTK Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan. Penulis
menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Saat ini
penulis menjabat sebagai ketua kelas PPG Prajabatan gelombang II tahun 2022
bidang PGSD di Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan dan
merupakan mahasiswa aktif dibidang akademik maupun non-akademik.

11

Anda mungkin juga menyukai