DISUSUN OLEH :
NAMA : ROY MARTIN SIMANGUNSONG
NPM : 221446582
1
tradisional yang dikombinasikan ke dalam pembelajaran untuk menciptakan
generasi yang memiliki karakter yang baik.
Tujuan
1. Untuk mengetahui peran permainan tradisional dalam pembelajaran
pengembangan karakter peserta didik
2. Untuk mengetahui jenis-jenis permainan tradisional untuk mengembangkan
karakter peserta didik
Manfaat
1. Peserta didik dapat dapat pembelajaran pengembangan karakter melalui
permainan tradisional
2. Peserta didik dapat mengembangkan karakter melalui permainan tradisional
yang dibimbing oleh guru.
II. GAGASAN
Kondisi Kekinian
Permainan tradisional banyak ragam dan jenisnya, karena permainan
tradisional merupakan warisan dari nenek moyang bangsa Indonesia.
Keanekaragaman permainan tradisional terbentuk karena adanya perbedaan
budaya antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Permainan yang di
bentuk dan diciptakan oleh nenek moyang kita ini merupakan warisan budaya
yang harus kita lestarikan agar tidak terlindas oleh kemajuan zaman. Nenek
moyang kita menciptakan permainan tradisional ini bukanlah asal-asalan
menciptakan saja. Namun, dibalik penciptaan permainan tradisional itu tersimpan
hikmah yang dapat membantu menumbuhkan karakter seorang anak, asalkan
orang tua atau pendidik dapat menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam
setiap permainan tersebut.
Permainan tradisional secara langsung atau tidak langsung akan
melahirkan kepekaan terhadap semua input yang ada pada anak. Hal ini memiliki
pengaruh yang sangat besar untuk menumbuhkan karakter anak. Usaha-usaha
yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan potensi anak agar mampu berpikir
dan bersikap. Hal ini sesuai dengan kebutuhan anak yaitu belajar sambil bermain.
Jenis permainan tradisional adalah permainan yang pertama kali dikenal
dilingkungan karena sudah menjadi warisan turun-temurun dari orang tua mereka
atau nenek moyang.
Permainan tradisional menjadi pendorong bagi perkembangan anak, selain
itu permainan tradisional juga memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang perlu
2
dilestarikan keberadaannya. Seperti permainan tradisional yang dapat melatih
ketangkasan, kekuatan fisik, kegesitan, keberanian dan keterampilan.
Di zaman sekarang ini yaitu zaman digital semua orang sudah
menggunakan gadget untuk membantu tugas-tugasnya, mulai dari kalangan orang
tua, orang dewasa, remaja bahkan anak-anak sekalipun sudah mahir dalam
menggunakan gadget, hal ini tentu sangat berdampak bagi psikomotorik anak,
dimana anak akan cenderung terbiasa bermain gadget sehingga tidak terbiasa
bersosialisasi dengan teman sebaya nya dan tidak bisa mengeksplorasi
pengetahuan dan keterampilannya, gadget sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia selain memiliki dampak positif, gadget juga memiliki dampak negatif
yang bisa merusak moral khususnya moral anak-anak bangsa, hal ini dapat terlihat
ketika anak bermain game online dimana mereka akan selalu mengucap kata tidak
baik saat bermain game, selain itu anak juga akan jarang bersosialisasi dengan
teman-teman yang ada di lingkungannya.
Solusi yang pernah ditawarkan
Untuk menumbuhkan karakter pada diri anak ataupun peserta didik, guru
perlu membuat sebuah inovasi dalam pembelajaran, adapun solusi yang
ditawarkan yaitu dengan menggunakan permainan tradisional yang
dikombinasikan ke dalam pembelajaran yang akan dilakukan.
Pengaruh dan manfaat permainan tradisional untuk menumbuhkan
karakter bagi anak, antara lain :
1. Mengembangkan kecerdasan intelektual anak.
Saat anak terlibat dalam permainan akan belajar banyak dari temannya dalam hal
membuat dan menciptakan kreativitas. Misalnya : saat bermain dakon/congklak
bila tidak ada batu sebagai alat permainan bisa menggantinya dengan biji-bijian
dan benda-benda lainnya yang bisa ditemukan di lingkungan sekitar.
2. Kecerdasan naturalis anak
Alat-alat permainan tradisional terbuat atau menggunakan bahan yang menyatu
dengan alam sekitar (alamiah) misalnya dari tumbuhan, genting, batu dan pasir.
Contoh permainannya adalah engklek menggunakan genting, dakon/congklak
menggunakan batu atau biji-bijian.
3. Mengembangkan kecerdasan referensi anak
Bermain peran dapat ditemukan dalam permainan tradisional engklek. Permainan
ini mendorong anak mengenal konsep ruang dan berganti peran.
Permainan tradisional banyak ragamnya dan mampu menumbuhkan
karakter anak mulai dari aspek kognitif, emosional, motorik dan sosial. Adapun
3
jenis-jenis permainan tradisional yang dapat menumbuhkan karakter anak ataupun
peserta didik adalah sebagai berikut :
1. Congklak
Ini adalah jenis permainan tradisonal yang masih banyak dimainkan. Alat
yang dikenal juga dengan sebutan “dakon” ini masih banyak dijual di pasaran
ataupun bisa dibuat dengan memanfaatkan lingkungan sekitar seperti mengorek
tanah untuk membuat lobang dan mengumpulkan batu kerikil berukuran kecil
sebagai pengganti biji-bijian. Konon, ini adalah salah satu permainan tertua di
dunia.
2. Engklek
Mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar kata “engklek” ya,
permainan tradisional yang satu ini merupakan permainan yang dimana
pemainnya meloncati bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah, dengan
menggunakan satu kaki. Pada ujung petak dibuat gundukan seperti gunung.
Pemain harus meloncat dengan menggunakan satu kaki dari petak satu ke petak
berikutnya. Sambil meloncat, ia memegang gaco untuk dilemparkan ke masing-
masing petak dan kemudian pemain melakukan lompatan ke dalam petak-petak
tersebut.
Permainan ini dapat digunakan dalam semua materi ajar. Karena kita akan
menggunakannya sebagai alat bantu mengingat dan menghafal konsep. Caranya,
kita bisa meletakkan kartu soal pada masing-masing petak, lalu setiap siswa yang
4
masuk ke petak harus menjawab soal yang ada pada petak itu. Jadi, jika dalam
permainan engklek aslinya pemain yang melempar gaco keluar batas petak
dinyatakan gugur, dalam pembelajaran ini pemain yang salah menjawab
pertanyaan yang gugur.
Unsur tantangan berupa keinginan melompati petak demi petak agar bisa
sampai di gunungan (petak paling ujung), bisa memicu daya pikir siswa untuk
menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Petak umpet
Petak umpet adalah sebuah permainan yang sangat familiar bagi anak-anak.
Permainan ini murah meriah yang bisa menumbuhkan rasa kesetiakawanan.
Modalnya hanya satu yaitu punya teman. Dalam pembelajaran kita harus lebih jeli
mencari poin-poin yang sesuai dengan permainan ini. Terdapat beberapa poin
yang membantu kita mengaitkan permainan ini ke dalam materi pembelajaran
diantaranya sebagai berikut :
a. Di dalam permainan ini ada hitungannya, yakni dilakukan oleh anak yang
bertindak sebagai “Kucing”. Nah disini guru bisa meminta siswa
menghitung menggunakan bahasa asing yang dipelajari di kelasnya (untuk
kelas bawah). Atau bisa juga menghitung menggunakan beberapa kosakata
bahasa asing. Berapa jumlahnya, bisa disepakati terlebih dulu oleh siswa.
b. Si “Kucing” harus menyebutkan nama saat menemukan teman yang
bersembunyi. Satu demi satu sampai semuanya ketemu. Tentu ini mudah
karena ia sudah hafal dengan nama teman-temannya. Untuk itu, guru bisa
mengganti nama siswa-siswa yang bersembunyi dengan istilah-istilah dalam
materi. Jika sedang mempelajari organ pernafasan, guru bisa mengganti
nama siswa dengan trakhea, bronkus, alveolus, dan sebagainya. Atau jika
mempelajari materi zaman pergerakan nasional, guru bisa menggantinya
dengan nama tokoh-tokoh pergerakan nasional.
4. Gobak sodor
5
Pembelajaran PKn materi kerjasama sangat tepat jika dilakukan dengan
permainan ini. Siswa akan mengalami langsung bagaimana contoh bekerjasama
yang benar. Memberi kesempatan kepada siswa berdiskusi menentukan formasi
timnya, menunjuk ketua kelompok, dan mengatur strateginya. Ketua kelompok
akan bertindak sebagai selodor. Dengan begini, siswa terlatih bekerja sama dalam
memecahkan masalah dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diembannya.
5. Puzzle
e. Melatih kesabaran
6
Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini, kami melakukan permainan tradisional kepada mitra yaitu
seluruh siswa SD 060932 Medan Amplas dalam bentuk personal dan juga
dalam bentuk kelompok. Adapun permainan tradisional dalam bentuk
7
personal dan kelompok yaitu : congklak, gobak sodor, engklek, puzzle,
petak umpet dan lain sebagainya.
3. Tahap Evaluasi
Lomba
III. KESIMPULAN
1. Tahap persiapan
8
perubahan abad-21 yang akan dilaksanakan. Rancangan kegiatan yang
akan dilaksanakan pada tahap persiapan adalah :
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini, kami melakukan permainan tradisional kepada mitra yaitu
seluruh siswa SD 060932 Medan Amplas dalam bentuk personal dan juga
dalam bentuk kelompok. Adapun permainan tradisional dalam bentuk
personal dan kelompok yaitu : congklak, gobak sodor, engklek, puzzle,
petak umpet dan lain sebagainya.
3. Tahap Evaluasi
9
Lomba
10
Roy Martin Simangunsong, S.Pd, Lahir di Kabupaten Serdang Bedagai, 31
Oktober 2000. Penulis merupakan mahasiswa PPG Prajabatan gelombang II
tahun 2022 di LPTK Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan. Penulis
menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Saat ini
penulis menjabat sebagai ketua kelas PPG Prajabatan gelombang II tahun 2022
bidang PGSD di Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan dan
merupakan mahasiswa aktif dibidang akademik maupun non-akademik.
11