Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN

“Dibuat untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat”

Revitalisasi Kearifan Lokal: Membangkitkan Kembali Pesona Permainan Tradisional

Melalui Penyuluhan dan Pembuatan Taman Bermain Anak

Dosen pengampu :

M. Jufri Halim, S.Ag.

Disusun oleh :

Gadis Syahla Maharani 11230520000044

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2023 M / 1445 H
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia- Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal mata kuliah Pengantar
Pengembangan Masyarakat. Tak lupa kami haturkan Shalawat serta salam kepada tauladan
kita Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Dengan tulus dan penuh semangat, saya menghadirkan proposal ini sebagai upaya
untuk menciptakan perubahan positif dalam lingkungan kita. Melalui langkah-langkah yang
diusulkan dalam proposal ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan
terhadap pengembangan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Kami menyadari bahwa proposal ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca dan mudah-mudahan proposal ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 19 November 2023

Penyusun
Pendahuluan

1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, suku, Bahasa, hingga
permainan tradisional. Bermain merupakan kegiatan bersenang-senang yang sangat
dibutuhkan oleh anak dalam mengembangkan sosialisasi dan kreativitas. Beragam permainan
tradisional yang ada dapat menumbuhkan aktivitas motoric anak agar selalu aktif, lincah, dan
dapat berinterasi dengan baik dalam menjalin pertemanan.

Pada dasarnya, setiap anak senang dan mengemari permainan tradisional bersama teman-
temannya. Namun, sejak teknologi internet mengalami kemajuan zaman yang terus
berkembang semakin canggih, lambat-laun, permainan tradisional tersebut seolah hilang
karena tidak ada lagi yang memainkannya. Mayoritas anak-anak saat ini lebih memilih
permainan yang ada di gadget. Teknologi memiliki banyak manfaat di berbagai sektor
kehidupan saat ini. Namun, bagi anak-anak terutama di daerah pedesaan ini sangat
berpengaruh dengan turunnya minat anak-anak dalam bermain menggunakan permainan
tradisional. Apalagi saat ini, berbagai aplikasi yang tersedia di gadget cukup lengkap dan
menarik, sehingga anak-anak lebih memilih memainkannya. Selain itu, pandemi Covid-19
juga sangat berpengaruh, karena saat itu mengharuskan anak-anak untuk lebih banyak tinggal
di rumah. Kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi anak-anak zaman dahulu
yang lebih banyak bermain di luar rumah. Hal ini membuat anak lebih nyaman bermain di
dalam rumah menggunakan gadget yang mereka miliki.

Peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam permasalahan yang dialami saat ini. Banyak
kekhawatiran yang akan dirasakan apabila permainan tradisional ini hilang. Karena sejatinya
permainan tradisional memiliki fungsi yang sangat besar terhadap pola fikir dan
perkembangan anak. Sebab, seperti yang kita ketahui bahwa yang paling utama dalam
kehidupan anak adalah interaksi dan komunikasi antar teman sebaya. Permainan tradisional
yang dijalankan dengan teman sebaya dapat membantu mengembangkan keterampilan emosi
dan sosial anak. Pilihan terbaik yang harus dilakukan adalah mengurangi waktu anak bermain
di layer ponsel. Anak-anak harus diajarkan dan dibiasakan Kembali untuk terbiasa bermain di
luar dengan teman sebayanya, yang dengan hal ini dapat membantu anak memiliki kepekaan,
dan cepat menyesuaikan diri. Ini bukanlah permasalahan yang dialami pada Masyarakat
perkotaan, bahkan hamper seluruh Masyarakat terutama anak-anak di Indonesia.
2. Analisis Situasi

Analisis situasi ini meliputi 3 (tiga) tahapan, yaitu:


(1) Pengamatan secara langsung di Masyarakat.
(2) Melakukan analisis wawancara terhadap salah satu orang tua.
(3) Melakukan analisis wawancara terhadap beberapa anak-anak.

Pengamatan secara langsung di Masyarakat.

Berdasarkan pengamatan secara langsung di Masyarakat, kurangnya ketertarikan anak


pada permainan tradisional saat ini terbukti dengan jarangnya ditemukan anak-anak yang
biasanya bermain bersama di halaman rumah/lapangan. Sekalipun ada, mereka asyik dengan
gadget nya masing-masing.

Wawancara terhadap beberapa salah satu orang tua.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh ibu Eneng Mulyawati mengenai


permasalahan yang terjadi, beliau berpendapat memiliki perasaan khawatir pula mengenai
kurangnya minat pada anak-anak sekarang dalam bermain permainan tradisional, namun
disisi lain beliau lebih tenang dengan hadirnya anak di rumah ( anak bermain di rumah )
karena lebih bisa terawasi.

Wawancara terhadap beberaapa anak.

Pada proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara guna mencari pokok
permasalahan:

1) Nama : Rai Nona

Umur : 9 tahun

Permasalahan : permainan tradisional dianggap sudah tertinggal zaman dan


permainan yang ada di gadget saat ini lebih menarik.

2) Nama : Afara raisel

Umur : 12 tahun

Permasalahan : tidak adanya alat untuk bemain membuat sulitnya permainan


tradisional untuk dilakukan.. Selain itu, kurangnya minat dari teman yang lain
menyebabkan sulitnya permain tersebut untuk dilakukan
3. Identifikasi Masalah

Permasalahan analisis situasi diatas dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:


1. Permainan tradisional yang sudah dianggap tertinggal zaman dalam lingkungan
Masyarakat.
2. Permainan modern lebih menarik dibanding permainan tradisisonal
3. Kurangnya dorongan orang tua agar anak bermain di luar.

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis pilih, maka dapat dirumuskan
permasalahan ini sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menghidupkan Kembali permainan tradisional di Masyarakat?
2. Bagaimana menarik minat anak untuk bermain dengan teman sebaya?
3. Apa peran orang tua dalam membantu permasalahan ini?

5. Kelebihan dan Kelemahan gadget bagi anak

Kelebihan yang diterima orang tua mengenai anak yang lebih tertarik untuk bermain
gadget di dalam rumah adalah anak lebih terawasi pergaulannya, selain itu gadget tidak
hanya bisa digunakan untuk bermain saja namun untuk membantu dalam proses belajar agar
lebih mudah dan menyenangkan bagi anak. Sedangkan salah satu kekurangannya adalah
kurangnya sosialisasi dalam berteman menyebabkan kurangnya kesempatan anak untuk
bermain secara aktif dan kreatif.

6. Ancaman yang terjadi dari dampak hilangnya permainan tradisional

Meski permainan modern bisa merangsang kemampuan kognitif anak, tetapi


pergeseran tradisional ke modern ini dikhawatirkan bisa menumbuhkan sikap individualis
dan malas pada anak. Pengabaian terhadap permainan tradisional adalah sebuah ancaman
serius terhadap kepunahan budaya Indonesia. Hal ini semakin menenggelamkan permainan-
permainan tradisional Indonesia, sehingga lambat laun permainan tradisional akan punah dan
generasi penerus bangsa hanya akan mendengar cerita bahwa Indonesia pernah memiliki
beragam permainan tradisional.
7. Landasan Teori

Dalam hal ini teori yang digunakan mencakup beberapa aspek pendekatan yang
melibatkan aspek-aspek psikologis, sosial, maupun budaya, sehingga dapat merancang
strategi untuk memotivasi mereka agar Kembali dalam permaiann tradisional.

Teori Sosialisasi: Menggambarkan bagaimana anak-anak mempelajari perilaku dalam


masyarakat melalui interaksi sosial. Dalam hal ini, kurangnya minat bisa terkait dengan
perubahan nilai yang diperoleh dari pengaruh modern. Sehingga penekanan para peran
penting dari permainan tradisional harus disampaikan dalam menjaga nilai budaya serta
membangun interaksi sosial yang positif

Teori Motivasi: pemahaman akan faktor-faktor yang dapat memotivasi anak untuk
berpartisipasi dalam suatu aktivitas. Anak akan memperoleh kebahagiaan melalui permainan
tradisional tersebut. Melibatkan orang tua dalam penyuluhan dan kegiatan taman belajar
dapat meningkatkan dukungan mereka terhadap pemeliharaan budaya permainan tradisional
PROGRAM

Revitalisasi Kearifan Lokal: Membangkitkan Kembali Pesona Permainan Tradisional

Melalui Penyuluhan dan Pembuatan Taman Bermain Anak

A. Prakondisi

Ada beberapa prakondisi yang harus dipertimbangkan sebelum melaksanakan program ini.

 Melakukan pengenalan terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat lokal terkait


program.
 Memastikan keterlibatan dan dukungan aktif dari masyarakat setempat.
 Memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun aman dan memenuhi standar
keselamatan.
 Memahami dan memperoleh semua izin dan persetujuan yang diperlukan dari pihak
berwenang setempat sebelum melaksanakan program, termasuk izin untuk
pembangunan taamAn, penggunaan lahan, dan kegiatan publik.
 Mengumpulkan dukungan finansial dari pihak-pihak yang mungkin berminat, serta
menyusun anggaran yang realistis untuk melaksanakan program.

B. Tujuan dan Target Program


 Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang manfaat permainan tradisional dan
meningkatkan keterlibatan mereka dalam pendidikan anak-anak.
 Menjalin rasa sosialisasi antar teman sebaya.
 Mengurangi penggunaan gadget berlebih pada anak.
 menumbuhkan aktivitas motoric anak agar selalu aktif, lincah, dan dapat berinterasi
dengan baik dalam menjalin pertemanan.
 Dengan adanya taman belajar dan bermain ini, dapat dilakukannya penyuluhan yang
bersifat menyenangkan baik pada anak maupun orang tua.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan permainan
tradisional sebagai warisan budaya.
C. Sasaran Kegiatan

Dalam hal ini, sasaran kegiatan dilakukannya pembuatan taman belajar dan bermain ini
adalah anak-anak dan masyarakat setempat.

D. Pemanfaatan Sumber Daya

Dalam program ini sangat dibutuhkannya peran orang tua sebagai support system bagi
anak, orang tua dalam hal ini sebagai pendorong agar anak mengurangi penggunaan gadget
membantu mendorong untuk beralih kembali bermain bersama teman. Partisipasi aktif dari
orang tua, guru, dan anggota masyarakat (para pemuda) untuk menciptakan taman yang
mencerminkan nilai-nilai lokal. Peran pemuda disini dibutuhkan dalam menjaga kesuksesan
dan keberlanjutan program.

E. Tahapan Pelaksanaan Program


 Kegiatan Penyuluhan Awal

Kegiatan Penyuluhan ini dilakukan untuk memperkenalkan program, menjelaskan


manfaat permainan tradisional, dan membangun kesadaran akan kepentingan taman belajar
bagi anak. Selain itu akan adanya sesi pelatihan untuk guru, orang tua, maupun masyarakat
tentang cara memainkan permainan tradisional, memberikan mereka keterampilan untuk
membimbing anak-anak dalam bermain dengan aman.

 Waktu Pelaksanaan

No Hari/Tanggal Waktu Keterangan


1 Rabu, 27 Desember O8.00 WIB - Selesai Kegiatan penyuluhan
2023
2 27 Desember 2023 – 5 Hari Pembuatan Taman
2 Januari 2023

Kegiatan ini akan diawali dengan kegiatan penyuluhan yang melibatkan orang tua, guru,
maupun beberapa tokoh masyarakat. Selanjutnya proses pembuatan taman akan dilakukan
dengan perkiraan waktu 5 hari, setelah itu barulah taman siap digunakan, baik untuk kegitan
bermain maupun kegiatan belajar mengajar.

 Anggaran Biaya
Kegiatan Penyuluhan

No Keterangan Biaya
1 Konsumsi (kue basah) 100.000
2 Biaya Pembicara 500.000
Total 600.000

Pembuatan Taman

No Keterangan Jumlah Biaya


1 Rumput sintesis 200m 800.000
2 Ayunan gantung 2 buah 150.000
3 Bangku taman 3 buah 300.000
4 Berbagai macam mainan 7 buah 500.000
5 cat 5 buah 300.000
6 Papan kreatif 1 buah 50.000
7 Tempat sampah 4 buah 100.000
8 Tempat cuci tangan 2 bua 300.000
9 Tanaman hias 10 tanaman 2000.000
10 Raket 2 100.000
11 Bola 2 100.000
TOTAL 4.700.000

Estimasi biaya yang diperlukan dalam program ini adalah kurang lebih Rp.5.900.000
Biaya ini akan dipakai untuk pembelian material bangunan yang diperlukan untuk membuat
taman bermain, pembelian peralatan bermain, anggaran untuk penyelenggaraan sesi
penyuluhan serta biaya perawatan dan pemeliharaan taman belajar setelah program selesai.

 Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan

Untuk menjamin keberhasilan program, berikut adalah beberapa sarana prasarana yang
dibutuhkan:

1) Area untuk Taman


Diperlukannya Luas tanah yang mencukupi untuk pembangunan taman belajar.
2) Peralatan Permainan Tradisional
Peralatan yang dibutuhkan dalam Permainan tradisional seperti congklak, gasing,
egrang, monopoli, maupun permainan karet.
3) Fasilitas Kreatif
Diperlukannya Papan tulis atau papan kreatif untuk kegiatan seni dan Pendidikan
serta Tempat penyimpanan.

 Lama Target Pelaksanaan Kegiatan

Pogram akan dilaksanakan dengan estimasi waktu 2 bulan, yang mana sudah masuk
didalamnya kegiatan penyuluhan maupun pembuatan taman bermain. Diharapkan dengan 2
bulan percobaan ini, program akan terus mengalami keberlanjutan yang baik bagi anak-anak
maupun masyarakat sekitar.

F. Rancangan Evaluasi

Evaluasi program adalah suatu kegiatan untuk memeriksa sejauh mana kualitas
kesuksesan kegiatan yang dirancang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi
dampak sosial program pada anak-anak, orang tua, guru, maupun masyarakat yang
melibatkan testimoni untuk menggambarkan perubahan positif. Sehingga dapat dilakukannya
rencana perbaikan berdasarkan temuan evaluasi untuk meningkatkan efektivitas program dan
menyempurnakan pelaksanaan yang akan dilakukan di masa depan.

G. Penutup

Proposal ini diharapkan dapat memberikan banyak kontribusi baik di masyarakat,


terkhusus dalam upaya penghidupan kembali permainan tradisional di kalangan anak-anak
Dengan ini, besar harapan kami agar program ini dapat terlaksana dengan baik dan
bermanfaat bagi masyarakat maupun anak-anak dan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai