“Dibuat untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat”
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
2023 M / 1445 H
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia- Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal mata kuliah Pengantar
Pengembangan Masyarakat. Tak lupa kami haturkan Shalawat serta salam kepada tauladan
kita Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Dengan tulus dan penuh semangat, saya menghadirkan proposal ini sebagai upaya
untuk menciptakan perubahan positif dalam lingkungan kita. Melalui langkah-langkah yang
diusulkan dalam proposal ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan
terhadap pengembangan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Kami menyadari bahwa proposal ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca dan mudah-mudahan proposal ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, suku, Bahasa, hingga
permainan tradisional. Bermain merupakan kegiatan bersenang-senang yang sangat
dibutuhkan oleh anak dalam mengembangkan sosialisasi dan kreativitas. Beragam permainan
tradisional yang ada dapat menumbuhkan aktivitas motoric anak agar selalu aktif, lincah, dan
dapat berinterasi dengan baik dalam menjalin pertemanan.
Pada dasarnya, setiap anak senang dan mengemari permainan tradisional bersama teman-
temannya. Namun, sejak teknologi internet mengalami kemajuan zaman yang terus
berkembang semakin canggih, lambat-laun, permainan tradisional tersebut seolah hilang
karena tidak ada lagi yang memainkannya. Mayoritas anak-anak saat ini lebih memilih
permainan yang ada di gadget. Teknologi memiliki banyak manfaat di berbagai sektor
kehidupan saat ini. Namun, bagi anak-anak terutama di daerah pedesaan ini sangat
berpengaruh dengan turunnya minat anak-anak dalam bermain menggunakan permainan
tradisional. Apalagi saat ini, berbagai aplikasi yang tersedia di gadget cukup lengkap dan
menarik, sehingga anak-anak lebih memilih memainkannya. Selain itu, pandemi Covid-19
juga sangat berpengaruh, karena saat itu mengharuskan anak-anak untuk lebih banyak tinggal
di rumah. Kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi anak-anak zaman dahulu
yang lebih banyak bermain di luar rumah. Hal ini membuat anak lebih nyaman bermain di
dalam rumah menggunakan gadget yang mereka miliki.
Peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam permasalahan yang dialami saat ini. Banyak
kekhawatiran yang akan dirasakan apabila permainan tradisional ini hilang. Karena sejatinya
permainan tradisional memiliki fungsi yang sangat besar terhadap pola fikir dan
perkembangan anak. Sebab, seperti yang kita ketahui bahwa yang paling utama dalam
kehidupan anak adalah interaksi dan komunikasi antar teman sebaya. Permainan tradisional
yang dijalankan dengan teman sebaya dapat membantu mengembangkan keterampilan emosi
dan sosial anak. Pilihan terbaik yang harus dilakukan adalah mengurangi waktu anak bermain
di layer ponsel. Anak-anak harus diajarkan dan dibiasakan Kembali untuk terbiasa bermain di
luar dengan teman sebayanya, yang dengan hal ini dapat membantu anak memiliki kepekaan,
dan cepat menyesuaikan diri. Ini bukanlah permasalahan yang dialami pada Masyarakat
perkotaan, bahkan hamper seluruh Masyarakat terutama anak-anak di Indonesia.
2. Analisis Situasi
Pada proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara guna mencari pokok
permasalahan:
Umur : 9 tahun
Umur : 12 tahun
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis pilih, maka dapat dirumuskan
permasalahan ini sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menghidupkan Kembali permainan tradisional di Masyarakat?
2. Bagaimana menarik minat anak untuk bermain dengan teman sebaya?
3. Apa peran orang tua dalam membantu permasalahan ini?
Kelebihan yang diterima orang tua mengenai anak yang lebih tertarik untuk bermain
gadget di dalam rumah adalah anak lebih terawasi pergaulannya, selain itu gadget tidak
hanya bisa digunakan untuk bermain saja namun untuk membantu dalam proses belajar agar
lebih mudah dan menyenangkan bagi anak. Sedangkan salah satu kekurangannya adalah
kurangnya sosialisasi dalam berteman menyebabkan kurangnya kesempatan anak untuk
bermain secara aktif dan kreatif.
Dalam hal ini teori yang digunakan mencakup beberapa aspek pendekatan yang
melibatkan aspek-aspek psikologis, sosial, maupun budaya, sehingga dapat merancang
strategi untuk memotivasi mereka agar Kembali dalam permaiann tradisional.
Teori Motivasi: pemahaman akan faktor-faktor yang dapat memotivasi anak untuk
berpartisipasi dalam suatu aktivitas. Anak akan memperoleh kebahagiaan melalui permainan
tradisional tersebut. Melibatkan orang tua dalam penyuluhan dan kegiatan taman belajar
dapat meningkatkan dukungan mereka terhadap pemeliharaan budaya permainan tradisional
PROGRAM
A. Prakondisi
Ada beberapa prakondisi yang harus dipertimbangkan sebelum melaksanakan program ini.
Dalam hal ini, sasaran kegiatan dilakukannya pembuatan taman belajar dan bermain ini
adalah anak-anak dan masyarakat setempat.
Dalam program ini sangat dibutuhkannya peran orang tua sebagai support system bagi
anak, orang tua dalam hal ini sebagai pendorong agar anak mengurangi penggunaan gadget
membantu mendorong untuk beralih kembali bermain bersama teman. Partisipasi aktif dari
orang tua, guru, dan anggota masyarakat (para pemuda) untuk menciptakan taman yang
mencerminkan nilai-nilai lokal. Peran pemuda disini dibutuhkan dalam menjaga kesuksesan
dan keberlanjutan program.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan diawali dengan kegiatan penyuluhan yang melibatkan orang tua, guru,
maupun beberapa tokoh masyarakat. Selanjutnya proses pembuatan taman akan dilakukan
dengan perkiraan waktu 5 hari, setelah itu barulah taman siap digunakan, baik untuk kegitan
bermain maupun kegiatan belajar mengajar.
Anggaran Biaya
Kegiatan Penyuluhan
No Keterangan Biaya
1 Konsumsi (kue basah) 100.000
2 Biaya Pembicara 500.000
Total 600.000
Pembuatan Taman
Estimasi biaya yang diperlukan dalam program ini adalah kurang lebih Rp.5.900.000
Biaya ini akan dipakai untuk pembelian material bangunan yang diperlukan untuk membuat
taman bermain, pembelian peralatan bermain, anggaran untuk penyelenggaraan sesi
penyuluhan serta biaya perawatan dan pemeliharaan taman belajar setelah program selesai.
Untuk menjamin keberhasilan program, berikut adalah beberapa sarana prasarana yang
dibutuhkan:
Pogram akan dilaksanakan dengan estimasi waktu 2 bulan, yang mana sudah masuk
didalamnya kegiatan penyuluhan maupun pembuatan taman bermain. Diharapkan dengan 2
bulan percobaan ini, program akan terus mengalami keberlanjutan yang baik bagi anak-anak
maupun masyarakat sekitar.
F. Rancangan Evaluasi
Evaluasi program adalah suatu kegiatan untuk memeriksa sejauh mana kualitas
kesuksesan kegiatan yang dirancang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi
dampak sosial program pada anak-anak, orang tua, guru, maupun masyarakat yang
melibatkan testimoni untuk menggambarkan perubahan positif. Sehingga dapat dilakukannya
rencana perbaikan berdasarkan temuan evaluasi untuk meningkatkan efektivitas program dan
menyempurnakan pelaksanaan yang akan dilakukan di masa depan.
G. Penutup