Tugas akhir
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang negatif maupun yang positif. Dan dari setiap perkembangan itu selalu
belum berkembang pesat dan teknologi internet masih sulit diakses, mainan
permainan yang tergantikan oleh bangunan yang berdiri diatas lahan tempat
bermain anak-anak ini, yang mengakibatkan mereka tidak bisa bermain lagi di
berbasis teknologi dan internet yang mudah diperoleh dan diakses, yang
menggantikan itu semua. Banyak permainan tradisional yang kini sudah tidak
antar sesama, yang membuat anak-anak sekarang mudah murung dan marah.
Permainan tradisional merupakan salah satu warisan orang terdahulu
yang hidup sebelum kita, yang diturunkan dari generasi ke generasi hingga
kearifan lokal yang mengajarkan tentang etika dan norma yang berlaku di
saja, keterbatasan lahan serta tidak adanya wahana yang memungkinkan untuk
Saat ini permainan modern sangat berkembang dengan pesat, seiring dengan
untuk saling menghargai meskipun mereka memiliki watak dan latar belakang
ditanamkan sikap untuk bekerja sama, bekerja keras, sikap disiplin, serta sikap
Begitu pula di dalam pergaulan, hendaknya kita dan setiap individu selalu
untuk menjaga sikap, berbudi yang luhur, serta setia kawan dan jujur terhadap
sesama.
negara indonesia ini, tidak sampai situ saja, permainan tradisional juga dapat
senang yang membantu fungsi kognitif psikomotorik dan sosial pada anak.
mengatur kekompakan dan strategi dengan teman satu timnya agar timnya
cara memecahkan masalah disaat timnya beraa di posisi kalah, anak-anak akan
karena permainan tradisional tidak hanya melatih otak pada anak, didalam
permainan tradisional juga melatih rasa dan kerjasama. Hal tersebut tidak bisa
dibuat untuk melatih kreatifitas anak, namun banyak aspek yang justru ada di
dari itu perlu adanya upaya pelestarian yang harus dilakukan supaya
permainan tradisional tidak punah dimakan zaman. Karena di dalam
sama. Yang nantinya dari pola tersebut bisa menyaring orang-orang dengan
minat dan tujuan yang sama, kemudian menyebarkan dan mengedukasi lagi ke
potensi dan nilai-nilai dari permainan tradisional dengan tujuan yang nantinya
hadir dalam berbagai acara/event. Tidak itu saja, Komunitas Hong juga
pendidikan.
Upaya pelestarian permainan tradisional rakyat akan terus
18). Metode kualitatif dapat mendukung suatu data dalam merancang sebuah
karya film dokumenter Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
yaitu:
1. Data Primer
2. Data Sekunder
dibahas.
3. Observasi
Penulis juga melakukan pengamatan langsung ke tempat
kawasan Bandung.
B. Rumusan Masalah
keberadaan komunitas ini. Sampai pada akhirnya pada tahun 2010 komunitas
ini sempat viral dan banyak program TV yang meliputnya. Tapi kini
keberadaan Komunitas Hong semakin lama kian redup karena tidak banyak
lagi media yang meliputnya. Sehingga banyak masyarakat luas yang tidak
tentang sejarah Komunitas Hong dari awal mula berdiri hingga bertahan
sampai saat ini, didalamnya juga akan ada informasi berbagai permainan
juga dapat menjadi company profile yang bisa di manfaatkan Komunitas Hong
supaya lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas, dengan konsep hasil akhir
dokumenter.
permainan tradisional.
PGRI.
TINJAUAN OBJEK
A. Objek Penelitian
tradisional rakyat, yang berdiri pada tahun 2003 di Subang, Jawa Barat.
Komunitas ini berdiri dengan tujuan bisa bermanfaat untuk masyarakat dengan
Kata Hong sendiri memiliki arti bertemu, kang Zaini menjelaskan secara
dapat dikatakan bermain itu sama saja belajar tentang Tuhan. "Dunia ini hanya
harus serius, ada aturan didalamnya dan aturan itu harus ditegakkan”.
lebih 2.600 jenis mainan dan permainan tradisional yang terdapat dari seluruh
yang bisa dimainkan melalui ponsel, hal ini menjadikan kedudukan permainan
selaku (pendiri dari Komunitas Hong) pada tahun 2017, ditemukan bahwa
anak dan remaja karena minimnya tempat bermain, yang menjadikan mereka
lebih memilih bermain gam di ponsel miliknya. Karena seperti yang kita
ketahui, untuk dapat memainkan permainan tradisional kita perlu tempat yang
cukup luas. Berbeda dengan permainan modern yang bisa dimainkan dimana
saja, faktor inilah yang menjadi salah satu penyebab jarangnya anak-anak dan
dapat kita temukan salah satu komunitas di Bandung yang masih melestarikan
Hong merupakan (pusat kajian mainan dan permainan tradisional rakyat) yang
didirkan sejak tahun 2003 oleh Zaini Alif. Ia melakukan penelitian terhadap
ada di Indonesia. Saat ini, komunitas Hong memiliki 150 anggota dari
berbagai latar belakang berbeda. Melalui komunitas Hong Kang Zaini, Alif
penciptanya.
supaya budaya Indonesia tidak punah dan tetap Lestari. Komunitas Hong terus
permainan tradisional juga melatih rasa. Hal tersebut yang tidak ada di
dalam kegiatan kooperatif, belajar bertoleransi satu sama lain, memahami satu
sama lain dan saling memaafkan. Dengan ini anak-anak akan terbiasa
perkembangan sosial anak adalah pola permainan yang bernuansa sosial, yaitu
anak dalam suatu kelompok akan memenuhi kebutuhan atas hubungan dekat
dan kebersamaan.
ange dan masih banyak lagi. Sebelum memulai permainan biasanya anak-anak
akan menyerukan ucapan "Hompimpa Alaium Gambreng" kata tersebut
berasal dari Bahasa sansekerta yang berarti "Dari Tuhan kembali ke Tuhan"
yang kalo dijabarkan kata "Hom" "Om" atau "Aum" memiliki arti yang
berkontribusi kepada yang lainnya. dan kata "Gambreng" memiliki arti ayo
kalian sendiri yang memilih tangan hitam atau tangan putih. Artinya siapapun
yang kalah dalam hompipa ini harus menerima konsekuensinya. Secara tidak
langsung seruan hompipa ini mengajarkan kita untuk Ikhlas serta menerima
konsekuensi sebagai akibat dari tindakan dan pilihan yang kita lakukan
sendiri.
kesenian alat musik tradisional Sunda, seperti Karinding (salah satu alat musik
khas Sunda yang terbuat dari bambu atau pelepah batang aren yang dipahat
dengan bentuk tertentu dan dimainkan dengan cara dipukul atau digetarkan),
Keprak (alat musik perkusi yang terbuat dari bahan dasar kayu, dan bagian
utamanya adalah dua bilah kayu yang disusun sejajar dan diikat bersama
dengan tali atau anyaman bambu dimainkan dengan cara dipukul), Songah
(alat music terbuat dari bambu dimainkan dengan cara ditiup), Celempung
disusun sejajar di atas dudukan kayu. Dimainkan dengan cara dipetik) dan
B. Analisis Khalayak
1) Geografis
2) Demografi
Pendidikan: SD-Universitas
b) Sasaran Sekunder
3) Positioning
sebagai bahan promosi untuk menarik lagi minat anak-anak dan remaja
PERANCANGAN
A. Konsep Dasar Perancangan
teori-teori pendukung.
1. Konsep Media
Bagian ini berisi landasan teori terkait konsep media serta judul
B. Proses Perancangan
BAB IV
HASIL PERANCANGAN
A. Media Utama
perancangan meliputi:
1. Spesifikasi Media
Pada bagian ini menjelasan hasil perancangan media utama yang terdiri
dari:
sebagainya.
sebenarnya
c. Hasil Perancangan Media Utama
B. Media Pendukung
dibuat terkait objek penelitian dan media utama. Bagian ini juga menampilkan
1) Konsep perancangan
2) Spesifikasi media
pendukung utama.
merchandise.
C. Konsep Display
a. Konsep
b. Spesifikasi Media
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Pada bagian ini disampaikan saran bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian terkait secara detail dan spesifik. Bagian ini menjelaskan
Kotler, P., Adam, S., Brown, L., & Armstrong, G. (2003). Principles of
marketing. 2nd edn. Melbourne: Pearson Education Australia.
Pradipa, E. A. (2010, 8 Juni). Memaknai hasil gambar anak usia dini. Diakses dari
http://www.paud.int/gambar/komentar/Weblog/806.
1. Nama :
Tempat / Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Waktu wawancara :
Tempat wawancara :
Kompetensi sesuai objek penelitian :
2. Nama :
Tempat / Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Waktu wawancara :
Tempat wawancara :
Kompetensi sesuai objek penelitian :
3. dan seterusnya ...
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS