Anda di halaman 1dari 13

Phinisi Integration Review

Vol. 3, No.1, Februari 2020 Hal 17-29


Website: http://ojs.unm.ac.id/pir
p-ISSN: 2614-2325 dan e-ISSN: 2614-2317
DOI: https://doi.org/10.26858/v3i1.13131
Pergeseran Permainan Tradisional Di Kota Makassar
Hasruddin Nur1, Muhammad Ferdhy Asdana2
1
Pendidikan Sosiologi, Universitas Sawerigading Makassar, Indonesia
2
Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Coresponden Author: Email: asrul23.23.a2@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberadaan permainan


tradisional di Kecamatan Tamalate Kota Makassar, bagaimana kehidupan bermain anak-
anak saat ini dan alasan masyarakat khususnya anak-anak memilih permainan modern
daripada permainan tradisional.Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis
dengan menggunakan analisis deskripsi kualitatif dengan tahapan mereduksi data,
mendisplay data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang di gunakan
observasi, wawancara,dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)
Keberadaan permainan tradisional di Kecamatan Tamalate Kota Makassar semakin
terkikis, karena Permainan tradisional sebagai pelarian disaat jenuh, kurangnya pengawas
anorangtua dan permainan modern lebih menarik. 2) Kehidupan bermaina nak-anak di
Kecamatan Tamalate Kota Makassar, yakni kehidupan bermain modern dengan
banyaknya Smartphone, Anak-anak mulai meninggalkan permainan tradisional. 3) Alasan
masyarakat khususnya anak-anak memilih permainan modern, yaitu adanya rasa malu
dan gengsi, faktor lingkungan, kurangnya lahan bermain untu kanak-anak.

Kata Kunci: Permainan Modern dan Tradisional, Kehidupan Bermain Anak-anak

Abstract. This study aims to describe the existence of traditional games in Tamalate Sub-
District of Makassar City, how the children's play life today and the reasons for the
community especially children to choose modern games rather than traditional games.
The data obtained in this study were analyzed using qualitative description analysis with
stages reducing data, displaying data, and drawing conclusions. Data collection
techniques used are observation, interviews, and documentation. The results showed that
1) The existence of traditional games in Tamalate Sub-district of Makassar City was
getting eroded, because traditional games as an escape when saturated, the lack of
parental supervision and modern games were more interesting. 2) Children's play life in
Tamalate Sub-district, Makassar City, which is modern play life with many Smartphones,
Children are starting to leave traditional games. 3) The reason people especially children
choose modern games, namely the existence of shame and prestige, environmental
factors, lack of playing ground for children.

Keywords: Modern and Traditional Games, Children's Play Lives

Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0


(https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ ).

17
Phinisi Integration Review. Vol 3(1) Februari 2020

PENDAHULUAN beberapa tahun belakangan ini, juga dipengaruhi


oleh perkembangan pola pikir masyarakat yang
Dunia anak-anak sangat erat kaitannya semakin maju sehingga meninggalkan
dengan bermain.Anak-anak bermain sampai kebiasaan-kebiasaan lama yang masih bersifat
lupa waktu untuk memenuhi kesenangan dan tradisional beralih kekebiasan modern yang
kegemarannya terhadap sebuah permainan tanpa serba instan.
melihat hasil akhir dari permainan Masyarakat dalam memanfaatkan
tersebut.Permainan dilakukan tanpa adanya permainan tradisional sebagai media belajar
pihak yang memaksa dan intimidasi dari dunia masih sangat kurang disebabkan masih
luar sehingga dunia bermain anak-anak tak minimnya pengetahuan mengenai pengaruh
mendapat gangguan.Bermain memberikan posistif dari permainan tradisional terhadap
keleluasaan berekspresi kepada anak-anak, perkembangan kemampuan yang dimiliki
sehingga menghadirkan kegiatan untuk anak.Tidak jarang kita temukan anak-anak
bersenang-senang dan menambah teman bermain menggunakan handphone dimana saja
baru.Permainan yang pertama kali dijumpai oleh kadang kita temukan di pinggir jalan dan kadang
anak-anak adalah permainan tradisional. juga didalam rumah karena permainan tersebut
Jenis permainan ini diperoleh secara tidak membutuhkan tempat-tempat
turun-temurun dari orang tua dahulu.dan khusus.Permainan individu tersebut tergolong ke
disebarkan dari mulut kemulut. Permainan dalam permainan modern dan permainan
tradisional yang dilakukan oleh dua orang atau modern dan memainkan permainan tersebut juga
lebih, mengajak anak untuk berinteraksi dengan membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Selain
anak lainnya.Interaksi sosial yang terbentuk itu anak-anak yang bermain permainan modern
melalui kegiatan bermain dapat mempengaruhi lebih banyak bermain statis sehingga sering
tingkat keberhasilan anak dalam membuat mereka tidak peduli dengan
pergaulan.Permainan tradisional adalah bentuk lingkungan mereka, akibat aspek sosial anak
kegiatan permainan yang berkembang dari suatu yang kurang bahkan tidak berkembang.Berbeda
kebiasaan masyarakat tertentu. Perkembangan dengan permainan yang dimainkan berkelompok
permainan tradisional selanjutnya dijadikan atau permaian-permainan tradisional.Pada
sebagai jenis permainan yang memiliki ciri dasarnya permainan tersebut sifatnya sederhana
kedaerahan asli yang terkadang mengalami dan mengandalkan kekompakan dari masing-
perubahan nama atau bentuk yang disesuaikan masing anak dalam bermain.
dengan tradisi budaya setempat dengan tujuan Berbeda dengan permainan individu
mendapatkan kegembiraan dan hiburan. biasanya dimainkan dimasa saja karena
Pemahaman sikap kepada anak-anak permainan tersebut dimainkan dengan komputer
untuk saling memahami dan mengerti bahwa ataupun handphone yang juga menyediakan
ada orang lain selain darinya yang lebih penting sarana bermain untuk anak-anak. Proses
dilakukan. Pembelajaran ini kelak akan akan kehidupan bermain anak-anak juga terdapat sisi
bermanfaat dalam mengembangkan perilaku dilematis, yang dimana anak-anak terjebak
sosial anak dan menghindari sikap egois serta diantara permainan tradisional dan permainan
individualis pada diri seorang anak- modern. Anak-anak yang memainkan permainan
anak.Kehadiran pemainan modern beberapa modern terkadang juga merasa bosan dengan
tahun terakhir secara perlahan menggeser permainan yang dimainkan.Hal ini
dominasi permainan tradisional.Permainan mengakibatkan anak-anak mulai mencari
modern adalah suatu bentuk kegiatan permainan kembali permainan tradisional untuk mengisi
yang merupakan perkembangan dan lanjutan waktu kekosongan tersebut.Akan tetapi faktor
dari permainan tradisional. kurangnya lahan permainan dan kurang teman
Permainan modern dengan segala bermain membuat anak-anak sulit untuk
kelebihan dan kecanggihannya mampu membius memainkan kembali permainan tradisional
anak-anak untuk menggunakannya. Permainan tersebut.
modern sudah menjadi magnet tersendiri untuk Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
anak-anak dikarenakan cara bermainnya yang peneliti di tiga wilayah di kecamatan Tamalate
cukup instan dan mudah, sehingga membuat kota Makassar. Ditemukan adanya kondisi
anak-anak lupa waktu hingga berjam-jam. dimana permainan tradisional perlahan sudah
Keterpurukan permainan tradisional dalam mulai hilang.Anak-anak sudah meninggalkan
18
Mur, Asdana. Pergeseran Permainan Tradisional

permainan tradisional dan beralih kepermainan tidaklah sama dengan orang dewasa, anak
modern.Kehidupan bermain anak-anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang
kehilangan arah dikarenakan faktor teman dari hukum dan ketertiban yang disebabkan oleh
bermain dan lahan yang sangat minim.Kondisi keterbatasan pengetahuan dan pengertian
ini membuat anak-anak lebih memainkan terhadap realita kehidupan, anak-anak lebih
permainan modern.Serta kurangnya kesadaran mudah belajar dengan contoh-contoh yang
orang tua terhadap manfaat permainan diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat
tradisional yang lebih mengedepankan nilai-nilai memaksa. Sobur dalam (Bahtiar,
sosial. 2013)mengartikan anak sebagai orang yang
mempunyai pikiran, perasaan, sikap dan minat
TINJAUAN PUSTAKA berbeda dengan orang dewasa dengan segala
keterbatasan.
A. Eksistensi (Santrock, 2007) mengemukakan bahwa
Eksistensi berasal dari bahasa periode perkembangan anak-anak berlangsung
latinexistere yang artinya muncul, ada, timbul, antara usia 6-11 tahun, merupakan masa kanak-
memiliki keberadaan actual. Existere disusun kanakan pertengahan dan akhir. Periode ini
dari ex yang artinya keluar dan sister yang merupakan masa sekolah dasar, dimana anak-
artinya tampil atau muncul.(Abidin, 2007: 33) anak aktif dalam bermain bersama teman-teman
terdapat beberapa pengertian tentang eksistensi sebayanya.
yang dijelaskan menjadi empat pengertian, Haditono dalam Hasan (2008:36)
yakni pertama adalah apa yang ada, kedua berpendapat bahwa anak merupakan makhluk
eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas, yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang
ketiga eksistensi adalah segala sesuatu yang dan tempat bagi perkembangannya.Selain itu,
dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada anak merupakan bagian dari keluarga, dan
dan keempat eksistensi adalah kesempurnaan. keluarga memberi kesempatan bagi anak untuk
Menurut kamus besar bahasa Indonesia belajar tingkah laku yang penting untuk
eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang perkembangan yang cukup baik dalam
mengandung unsur bertahan. Sedangkan kehidupan bersama.Kasiram dalam Hasan
menurut (Abidin, 2007: 16)eksistensi adalah (2008:38) mengatakan anak adalah makhluk
eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, yang sedang dalam taraf perkembangan yang
suatu, menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan mempunyai perasaan, pikiran, kehendak sendiri,
asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang kesemuanya itu merupakan totalitas psikis
yang artinya bersifat kaku dan terheni, dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada
melainkan lentur atau kenyal dan mengalami tiap-tiap fase perkembangannya.
perkembangan atau sebaliknya kemunduran, Anak adalah makhluk sosial seperti juga
tergantung pada kemampuan dalam orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain
mengaktualisasikan potensi-potensi. untuk dapat membantu mengembangkan
Eksistensi bisa kita kenal juga dengan kemampuannya karena anak lahir dengan segala
satu kata yaitu keberadaan. Dimana.keberadaan kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak
yang dimaksud adalah adanya pengaruh atas ada mungkin dapat mencapai taraf kemanusiaan
atau tidak adanya kita. Eksistensi bukanlah suatu yang normal. Dalam proses perkembangan
hal yang sudah selesai, tapi suatu proses terus manusia, dijumpai beberapa tahapan atau fase
menerus melalui tiga tahap, yaitu dari tahap dalam perkembangan, antara fase yang satu
eksistensi estatis kemudian ke tahap etis dan dengan fase yang lain selalu berhubungan dan
selnajutnya melakukan lompatan ke tahap mempengaruhi serta memiliki ciri-ciri yang
eksistensi religius sebagai tujuan akhir. relative sama pada setiap anak. Disamping itu
juga perkembangan manusia tersebut tidak
B. Anak-anak terlepas dari proses pertumbuhan, keduanya
Menurut John Locke dalam Hasan akan selalu berkaitan. Apabila pertumbuhan sel-
(2008:33) anak adalah pribadi yang masih bersih sel otak anak semakin bertambah, maka
dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang kemampuan intelektualnya juga akan
berasal dari lingkungan. Sedangkan menurut berkembang. Proses perkembangan tersebut
Agustinus dalam Hasan (2008:33), yang tidak hanya terbatas pada perkembangan fisik,
dipandang sebagai peletak dasar permulaan melainkan juga pada perkembangan psikis.
psikologi anak, mengatakan bahwa anak
19
Phinisi Integration Review. Vol 3(1) Februari 2020

Selain itu, anak memiliki fantasi yang akan bergerak dengan bebas hanya untuk
tinggi dan daya konsentrasi yang pendek.Anak memuaskan rasa ingin tahunya, dilakukan
senang dengan hal-hal yang bersifat imajinasi, tanpa aturan dan tujuan yang jelas.
sehingga rata-rata anak memiliki daya fantasi b. Competency Play (3 – 6 tahun)
yang tinggi.Namun, anak sulit untuk Pada tahap ini, anak melakukan aktivitas
berkonsentrasi pada suatu kegiatan dalam jangka dengan cara meniru orang lain yang
waktu yang lama. Anak dapat dengan cepat dilihatnya. Tahap ini juga anak sudah mulai
mengalihkan perhatian pada kegiatan lain, mampu untuk mencapai tingkat
kecuali kegiatan tersebut bervariasi, keterampilan tertentu, misalnya cara
menimbulkan rasa senang dan tidak memegang pensil.
membosankan. Sebagian besar potensi anak c. Achievement Play (7 – 10 tahun)
untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan Pada tahap ini identik dengan
stimulasi dari lingkungannya. permainan.Anak mulai melakukan kegiatan
bermain yang sifatnya kompetitif.Hal ini
Tahap Perkembangan Bermain dikarenakan anak mulai ingin menunjukan
Dunia bermain merupakan dunia yang kemampuan yang dimilikinya.
penuh dengan spontanitas dan menyenangkan
bagi anak.Anak, permainan, dan aktivitas Permainan
bermain merupakan satu kesatuan yang tidak (Tedjasaputra, 2001)menyebutkan
dapat dipisahkan.Masa kanak-kanak adalah bahwa melalui permainan, anak dapat memetik
masa bermain.Anak dapat mendapatkan berbagai manfaat bagi perkembangan aspek
berbagai manfaat bagi perkembangan aspek fisik-monotorik, kecerdasan dan sosial
fisik-motorik, kecerdasan dan sosial emosional. Kepribadian positif akan timbul
emosional.Bermain adalah aktivitas yang apabila dalam diri anak muncul rasa senang
menyenangkan dan merupakan kebutuhan yang untuk memaknai setiap kegiatan bermain yang
sudah melekat dalam diri setiap anak. mereka alami.
Hurlock (1978:324) mengemukakan
bahwa anak usia 2-3 tahun menganggap dan 1. Permainan Tradisional
membayangkan barang mainannya mempunyai Menurut (Kurniati, 2016: 1)Permainan
sifat hidup, seperti dapat bergerak, berbicara, tradisional sebagai satu di antara unsur
dan merasakan. Namun, anak pada usia 5-6 kebudayaan bangsa banyak tersebar di berbagai
tahun mulai mengalami penyusutan minat penjuru nusantara, namun dewasa ini
terhadap barang mainan yang sifatnya keberadaannya sudah berangsur-angsur
menyendiri. Anak pada usia ini lebih mengalami kepunahan, terutama bagi mereka
menginginkan teman untuk bermain bersama- yang saat ini tinggal di perkotaan, bahkan
sama. Jenis permainan yang anak mainkan pun beberapa diantaranya sudah tak dapat dikenali
mulai beragam, dari sifatnya yang hanya sekadar lagi oleh masyarakat dimana permainan tersebut
hiburan, olahraga sampai dengan bentuk berada. Beberapa jenis permainan tradisional
permainan yang mendidik. ada pula yang masih dapat bertahan, itupun
Bertambahnya jumlah hubungan sosial, desebabkan karena para pelaku permainan
kualitas permainan anak pun menjadi lebih tradisional tersebut berada jauh dari jangkauan
sosial. Anak yang telah memasuki usia sekolah, permainan moderen yang lebih mengutamakan
lebih tertarik dengan pola permainan yang alat-alat canggi. Permainan tradisional sebagai
sifatnya sosial. Hurlock (1978) mengemukakan salah satu bentuk dari kegiatan bermain diyakini
bahwa pada masa kanak-kanak, anak memasuki dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
tahap permainan berkawan.Tahap ini merupakan fisik dan mental anak, namun apa sebernarnya
tahap perkembangan sosial, yaitu anak bermain yang dimaksud dengan permainan tradisional
bersama teman sebayanya dalam aktivitas yang akan dijelaskan pada paparan berikutnya.
serupa atau identik, seperti permainan.Hartati (Bishop, dkk :2001)mendefinisikan
(Priyanto, 2005:47) mengemukakan tiga tahapan permainan tradisional sebagai permainan yang
bermain, yaitu: telah diturunkan dari satu generasi ke generasi
a. Exploration Play (0 – 2 tahun) berikutnya dengan permainan tersebut
Pada tahap ini, rasa keingintahuan anak mengandung nilai baik, positif, bernilai,dan
mulai tumbuh untuk menjelajahi dirinya diinginkan. Ada konsensus bahwa permainan
sendiri dan lingkungan sekitarnya. Anak tradisional merujuk pada aktivitas-aktivitas
20
Mur, Asdana. Pergeseran Permainan Tradisional

seperti hopscotch (enggklek), permainan tepat disebut sebagai sebuah teknologi.


kelerang, lompat tali, permainan karet dan Dibandingkan sebagai sebuah genre permainan,
sebagainya. Demikian juga beberapa permainan sebuah mekanisme untuk menghubungkan
seperti lelucon praktis, ritus iniasi, pemberian pemain bersama.Dibandingkan pola tertentu
nama julukan, dan sebagainya juga merupakan dalam sebuah permainan.
permainan tradisional selama permainan Permainan modern muncul akibat
tersebut memiliki sejarah yang panjang dan munculnya pengaruh-pengaruh budaya dari luar
terdokumentasi. yang kemudian diadopsi oleh sebagian
Berdasarkan defenisi diatas dapat kita anak.Untuk memainkan permainan modern
tarik kesimpulan bahwa permainan tradisional dibutuhkan sarana dan peralatan yang modern
adalah permainan yang diwariskan oleh generasi pula yang merupakan hasil ciptaan teknologi-
ke generasi sesuai dengan ketentuan yang teknologi terbaru. Permainan modern tidak
memiliki dampak positif bagai yang memaikan hanya dimainkan di wilayah kota tapi juga sudah
permainan tersebut dan juga memiliki nilai-nilai mulai menjangkau kawasan-kawasan pedesaan.
kemanusian yang terkandung dalam permainan
tersebut. Karakteristik Permainan Tradisional
(Khasanah, dkk, 2011)mengemukakan
2. Permainan Modern bahwa permainan tradisional memiliki empat
Era globalisasi membawa banyak karakteristik, yakni sebagai berikut:
pengaruh perubahan terhadap gaya hidup 1. Cenderung Menggunakan Alat
masyarakat saat ini. Dampak yang paling Permainan itu cenderung menggunakan
berpengaruh adalah pada ilmu pengetahuan dan atau memanfaatkan alat atau fasilitas di
teknologi inilah yang menghasilkan berbagai lingkungan kita tanpa harus membelinya
macam peralatan untuk membantu manusia sehingga perlu daya imajinasi dan kreativitas
dalam pekerjaannya, dan bukan hanya itu saja yang tinggi.Banyak alat-alat permainan yang
perkembangan tersebut juga membantu manusia dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah, genting,
dalam waktu bersantainya dengan menciptakan batu, atau pasir.Misalkan permainan dakon yang
berbagai hiburan, dimana bermain adalah salah menggunakan batu, biji sawo, biji salak, kulit
satunya. kerang, kerikil, dll.
Dengan perkembangan teknologi yang
mencakup banyak aspek-aspek, maka jenis-jenis 2. Dominan Melibatkan Pemain Yang Relatif
permainanpun mendapatkan Banyak
pengaruhnya.Sehingga haltersebut muncullah Permainan anak tradisional dominan
istilah permainan modern.Playstation dan Game melibatkan pemain yang relatif banyak.Tidak
Online merupakan permainan modern yang mengherankan, kalau kita lihat, hampir setiap
memanfaatkan teknologi dalam proses permainan rakyat begitu banyak
permainannya. Digemari oleh anak-anak karena anggotanya.Sebab, selain mendahulukan faktor
permainan modern ini memiliki ciri khas yang kesenangan bersama, permainan ini juga
berbeda dari permainan tradisional.Salah satu mempunyai maksud lebih pada pendalaman
ciri khas yang paling menonjol adalah kemampuan interaksi antar pemain (potensi
permainan modern kurang memiliki pola gerak interpersonal) seperti petak umpet, congklak,
dibandingkan dengan permainan tradisional dan gobak sodor.
yang banyak melakukan aktivitas fisik.
Permainan modern merupakan suatu 3. Memiliki Nilai-Nilai Luhur Dan Pesan-
bentuk kegiatan permainan yang merupakan Pesan Moral Tertentu
perkembangan dari permainan Permainan tradisional memiliki nilai-
tradisional.Permainan modern adalah permainan nilai luhur dan pesan-pesan moral tertentu
yang berasal dari industry dan pada umumnya seperti nilai-nilai kebersamaan, kejujuran,
menggunakan teknologi dalam pembuatan serta tanggung jawab, sikap lapang dada (kalau
permainannya.Permainan modrn biasanya kalah), dorongan berprestasi, dan taat pada
berbentuk video game, baik itu dalam bentuk aturan.Semua itu didapatkan kalau di pemain
console maupun computer dan juga berbentuk benar-benar menghayati, menikmati, dan
game online. Menurut Andrew Rolling dan mengerti sari dari permainan tersebut.
Ernest Adam dalam Jurnal (Tedi, 2015)
mengemukakan bahwa permainan online lebih 4. Sosialisasi
21
Phinisi Integration Review. Vol 3(1) Februari 2020

Banyak manfaat-manfaat lain yang mengejar antara satu tim dengan tim yang
dapat kita ambil dari permainan tradisional lain.
misalkan sosialisasi mereka (anak) dengan orang b. Satu lawan semua semua lawan satu, yaitu
lain akan semakin baik; dalam permainan permainan lingkar berantai, misalnya: satu
berkelompok mereka juga harus menentukan pemain yang berdiri ditengah mencoba
strategi, berkomunikasi dan bekerja sama untuk menangkap teman-teman yang
dengan anggota tim (misalkan dalam permainan mengelilinginya ketika mereka bergerak.
engklek, congklak, lompat tali, c. Semua lawan semua, permainan ini terdiri
encrak/entrengan, bola bekel dan lain-lain. dari beberapa tim yang masing-masing tim
Manfaat-manfaat ini akan memperngaruhi ada yang berpartner dan ada yang berlawan.
perkembangan anak ke depannya. d. Permainan yang ambivalen, semua
permainan bisa menjadi teman atau menjadi
Klasifikasi Permainan Tradisional lawan dengan kriteria yang tidak
jelas(Iswinarti. 2017:9-10).
Klasifikasi permainan tradisional yang
lebih lengkap dikemukakan oleh (Marzoan, Faktor Penyebab Hilangnya Permainan
2017)yang membagi permainan tradisional Tradisional
menjadi 4 kategori yang didalam kategori Ada tiga faktor yang menyebabkan
tersebut masih bisa dibedakan menjadi beberapa hilangnya permainan tradisional di kalangan
jenis permainan lagi. Kalsifikasinya adalah masyarakat sebagai berikut.
sebagai berikut: a. Sarana dan tempat bermain tidak ada,
1. Permainan psikomotor, yaitu permainan seperti di kota besar, lahan permainan anak
yang memerlukan gerakan untuk telah beralih fungsi menjadi pusat belanjaan,
memainkannya namun tidak menunjukkan perumahan dan gedung perkantoran.
adanya komunikasi dalam gerakan tersebut b. Permainan tradisional tergeser oleh
diantaranya misalnya : yoyo, lompat-lompat, permainan modern. Permainan modern tidak
engklek, layang-layang. membutuhkan lahan yang luas, tidak
2. Permainan kerjasama, yaitu permainan yang terkendala waktu yang dapat dimainkan di
membutuhkan kerjasama antara permainan tiap waktu, baik pagi, siang, sore, ataupun
satu dengan permainan lainnya. Misalnya: malam hari.
permainan lingkaran, lompat tali, menari c. Terputusnya pewarisan budaya yang
bersama, ataupun permainan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Tidak
membutuhkan nyanyian bersama saling adanya catatan, data, dan sosialisasi sebagai
bersahutan. produk budaya kepada generasi selanjutnya.
3. Permaian yang mempunyai lawan:Satu Budaya instan yang sudah merasuk ke
lawan semua, salah seorang pemain harus generasi saat ini juga memberikan
menangkap pemain yang lain. Satu lawan sumbangan hilangnya permainan tradisional.
satu, yaitu terjadi perlawanan satu lawan
satu. Ini bisa dibedakan menjadi:Perlawan METODE
yang simetris, misalnya: bergulat, bertempur
dengan tongkat, saling menendang bola, Penelitian ini menggunakan pendekatan
saling melempar dan menangkap deskriptif kualitatif, karena bertujuan untuk
shuttlecock dengan raket kecil.Perlawanan memperoleh gambaran secara mendalam tentang
yang tidak simetris, misalnya: ponco. Semua Keberadaan Permainan Tradisional di Kota
lawan semua, yaitu perlawan antara semua Makassar.Berdasarkan masalah yang dikaji
pemain. Misalnya: berebut bola, balap dalam penelitian ini maka jenis penelitian yang
karung. digunakan adalah penelitian kualitatif.Penelitian
4. Permainan kerjasama-perlawanan kualitatif dapat didesain untuk memberikan
a. Tim lawan tim, yaitu perlawanan antara dua sumbangannya terhadap teori, praktis,
tim. Ada 2 kemungkinan, yaitu: Perlawanan kebijakan, masalah social dan tindakan. Bungin
yang simetris, misalnya: bentengan, kasti, (2007) mengatakan bahwa, dalam penelitian
gobag sodor. Perlawanan yang tidak kualitatif, fokus dan lokus masalah cenderung
simetris: misalnya menggiring bendera atau melihat realitas yang tidak kentara sebagai
menggelinding roda antara tim, salang fenomenas sosial yang akan diungkapkan

22
Mur, Asdana. Pergeseran Permainan Tradisional

maknanya yang berada dikedalaman fenomena b. Kehidupan bermain merupakn kegiatan


tersebut. yang dilakukan oleh setiap anak secara
Lokasi penelitian adalah tempat berulang-ulang, bahkan dikatakan anak
diadakannya suatu penelitian. Penelitian ini mengisi sebagian besar dari kehidupannya
dilaksanakan di Kota Makassar, Kecamatan dengan bermain.
Tamalate, Kelurahan Pa’baeng-baeng, c. Penyebab masyarakat atau anak-anak lebih
Kelurahan Mangasa, Kelurahan Manuruki, memilih permainan modern adalah hal-hal
dengan alasan bahwa di lokasi tersebut sebagian yang melatarbelakangi atau penunjang
anak-anaknya sudah mampu mengakses masyarakat atau anak-anak lebih memilih
permainan modern dan tidak meninggalkan permainan modern yang mengakibatkan
permainan tradisional atau sudah terkena permainan tradisional tidak lagi eksis di
dampak dari modernisasi. kalangan masyarakat.
Sasaran penelitian atau yang menjadi
informan dalam penelitian ini adalah orangtua HASIL DAN PEMBAHASAN
dan anaknya yang telah atau tidak lagi mengenal
permainan tradisional. Selain itu pemelihan A. Keberadaan Permainan Tradisional Di
informan dalam penelitian juga menggunakan Kecamatan Tamalate
carapurposive sampling atau pengambilan data Permainan tradisional merupakan
yaitu dengan menentukan kriteria informan simbolisasi dari pengetahuan yang turun
yakni anak-anak. Adapun kriteria dalam temurun dan mempunyai bermacam-macam
pemeilihan informan adalah: fungsi atau pesan di baliknya, di mana pada
a. Anak-anak berusia 6-12 Tahun. prinsipnya permainan anak tetap merupakan
b. Orangtua yang pernah melakukan permainan permainan anak.Dengan demikian bentuk atau
tradisional tetapi anaknya tidak. wujudnya tetap menyenangkan dan
Untuk memudahkan pengamatan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai
konseptualasi fokus penelitian, maka penelitian media permainan.Aktivitas permainan yang
ini berfokus pada: (a) Keberadaan permainan dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis
tradisional di kecamatan Tamalate Kota anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai
Makassar; (b) Kehidupan bermain anak-anak persiapan menuju dunia orang dewasa.
pada masyarakat Kecamatan Tamalate Kota Permainan digunakan sebagai istilah luas yang
Makassar; (c) Faktor masyarakat (khususnya mencakup jangkauan kegiatan dan prilaku yang
anak-anak) lebih memilih permainan modern luas serta mungkin bertindak sebagai ragam
daripada permainan tradisonal. tujuan yang sesuai dengan usia anak.
Permainan tradisional sering disebut
A. Deskripsi Fokus juga dengan permainan rakyat, merupakan
Berdasarkan masalah yang akan diteliti permainan yang tumbuh dan berkembang pada
“Pergeseran Permainan Tradisonal di masa lalu terutama tumbuh di masyarakat
Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Adapun pedesaan.Permainan tradisional tumbuh
deskripsi fokus dalam penelitian ini adalah berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat,
bagaiamana keberadaan permainan tradisonal, kebanyakan permainan tradisional dipengaruhi
kehidupan bermain anak pada masyarakat, dan oleh lingkungannya, oleh karena itu permainan
faktor masyarakat (khususnya anak-anak) lebih tradisional selalu menarik dan menghibur sesuai
memilih permainan modern daripada permainan dengan kondisi saat itu.Permaianan tradisional
tradisonal.Dari identifikasi masalah di atas merupakan permainan yang sangat mudah
diperoleh gambaran dimensi permasalahan yang ditemukan dan sangat mudah dimainkan karena
begitu luas.Namun peneliti menyadari adanya bahan yang dipergunakan untuk membuat
keterbatasan waktu dan kemampuan, maka permainan tradisional sangat mudah ditemukan
peneliti memandang perlu memberi batasan di sekeliling kita.
masalah secara jelas dan terfokus. Pembatasan Memang dahulu kala permainan
masalah ini mengandung konsep pemahaman tradisional seperti menjadi magnet tersendiri
sebagai berikut: bagi masyarakat khususnya anak-
a. Keberadaan adalah sesuatu yang ada, yang anak.Banyaknya varian dan jenis-jenis
memiliki kualitas dan yang pernah dialami permainan membuat permainan tradisonal tidak
serta menekankan bahwa sesuatu itu ada. bosan untuk dimainkan.Jenis permainan
tradisional yang populer pada waktu itu adalah
23
Phinisi Integration Review. Vol 3(1) Februari 2020

permainan kelereng, sembunyi-sembunyi asing- dijangkau. “masih sering ja saya kak pergi main
asing dan layang-layang. PS sama teman-temanku, ka biasa kalau kurang
Permainan tersebut populer di jamannya mi teman-temanku pergi main layang-layang
karena masih banyak anak-anak yang sama kelereng itu mami bisa ku maini. Susah ma
memainkannya dan bahan yang digunakan juga kak pergi main layang-layang sama
sangat mudah untuk didapatkan serta lahan kelereng ka tidak adami tempat untuk main-
permainan yang masih memadai. Berbeda main. Dari ku ji kelas 2 SD memang ma sering
dengan kondisi hari ini dimana permainan ka na ajak teman ku pergi main kak. Pertama na
tersebut sudah sangat jarang ditemui terutama di nda terlalu ku tau ji. Tapi lama-lama semakin
kecamatan Tamalate kelurahan Mangasa, seru i ku maini”. (Wawancara, 26 Maret 2019)
Kelurahan Mannuruki dan Kelurahan Pa’baeng- Berdasarkan apa yang di utarakan oleh
baeng. Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu Putra bahwa permainan tradisional saat ini
Herlina yang berusia 37 tahunbahwa saat ini semakin kurang diminati. Bukan cuman
permainan tradisional seperti kelereng, kehadiran smartphone dan warnet yang
sembunyi-sembunyi asing-asing dan layang- mempengaruhi keberadaan permainan
layang sudah sangat jarang dia temui. “dulu tradisional. Tetapi masih maraknya tempat
waktu ku SD mungkin umurku sekitar 10 tahun rental PS juga memberikan andil yang besar
hampir ka hari-hari main lompat karet, terhadap kehidupan bermain anak-anak dan
sembunyi-sembunyi sama main kelereng. sedikit demi sedikit menggeser keberadaan
Meskipun saya cewe tapi tetap tonja pergi main permainan tradisional. Ketersediaan lahan yang
kelereng sama teman ku yang laki-laki. Karena luas juga memberikan keterbatasan kepada
dulu seru mentong i di rasa kalau kumpul- anak-anak untuk memainkan permainan
kumpul mki baru pergi ki main sama-sama. tradisional seperti kelereng, sembunyi-sembunyi
Beda mi sekarang sama anak-anak yang baru a asing-asing dan layang-layang. Ini secara tidak
lahir kebanyakan di hape na mami main. Tidak lansung membuat anak-anak terkunkung dengan
pernah ma lagi anak-anak main lompat karet dunia bermainnya sehingga anak-anak beralih
sama kelereng di depan rumah. Itupun kalau ada kepermainan modern yang tidak terlalu banyak
mungkin sebagaian mami. (Wawancara, 26 membutuhkan ruang dan tempat yang luas.
Maret 2019) Anak-anak seolah dimanjakan oleh beberapa
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan permainan modern sehingga lupa dengan
oleh ibu Herlina bahwa kehadiran permainan permainan tradisional. Permainan tradisional
tradisional saat ini sudah langka. Dahulu ketika bagaikan sesuatu yang langka dan jarang
berumur 10 tahun ibu Herlina sangat senang ditemui dikehidupan bermain anak-anak.
dengan permainan lompat karet, sembunyi- Permainan tradisional hanyalah pelarian dikala
sembunyi dan kelereng. Permainan tradisional anak-anak jenuh bermain permainan modern.
membuat hubungan emosional sesama anak-
anak semakin meningkat di karenakan B. Kehidupan Bermain Anak-Anak Pada
permainan ini dilakukan secara lansung dan Masyarakat Di Kecamatan Tamalate
bersama-sama tanpa harus ada media yang Kota Makassar
modern untuk memainkannya. Permainan Bermain merupakan kebahagiaan bagi
tradisional seperti hilang ditelan zaman. anak-anak karena dengan bermain mereka bisa
Modernisasi salah satu faktor yang mengekspresikan berbagai perasaanya serta
menyebabkan permainan tradisional kian belajar bersosialisasi dan beradaptasi dengan
memudar. Hadirnya smartphone memberikan lingkungan yang ada di sekitar rumah
dampak yang cukup besar bagi anak-anak. mereka.Berbagai macam jenis permainan yang
Anak-anak mulai meninggalkan permainan berkembang seiring berjalannya waktu.Mulai
tradisional seperti kelereng, sembunyi-sembunyi dari permainan moderen sampai sengan
asing-asing dan layang-layang dan beralih ke permainan tradisional.Tentu saja semua itu
permainan modern. memerlukan pengawasan dari orang tua agar
Senada dengan yang diungkapkan oleh permainan yang dimainkan anak-anak tidak
Putra yang berumur 8 tahun bahwa dia lebih membahayakan bagi perkembangan anak
memilih dan menyukai jenis permainan modern tersebut. Orang tua juga berperan serta untuk
seperti main playstationdikarenakan seru bisa terlibat dalam permaianan, mendampingi dan
bermain bersama teman-teman juga karena mendukukng kegiatan bermain yang dilakukan
biayanya yang cukup murah dan mudah anak dan merangsang anak untuk
24
Mur, Asdana. Pergeseran Permainan Tradisional

mengoptimalkan fungsi permaianan terhadap bermain dengan permainan-permainan berbasis


aspek-aspek perkembangannya. Maka dari itu teknologi yang berasal dari luar negeri dan
kegiatan bermain sangat penting bagi mulai meninggalkan mainan tradisional.Seiring
perkembangan dan pertumbuhan anak. Kegiatan dengan perubahan zaman, Permainan tradisional
bermain harus dilakukan atas dasar keinginan perlahan lahan mulai terlupakan oleh anak-anak
anak tersebut sehingga menimbulkan rasa Indonesia. Bahkan, tidak sedikit dari mereka
senang atas semua kegiatan bermain yang anak- yang sama sekali belum mengenal permainan
anak lakukan yang akan menghasilkan proses tradisional.
belajar pada anak. Perkembangan zaman tidak terlepas dari
Kegiatan bermain anak dibagi menjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan
dua jenis yaitu bermain aktif dan bermain perkembangan teknologi yang juga semakin
pasif.Bermain aktif yaitu kegiatan yang pesat perkembangannya sepertiSmartphone
dilakukan seseorang dengan berbagai aktivitas danComputer. Permainan modern yang ada pada
gerak dalam bermain untuk memperoleh saat ini sangat mempengaruhi permainan
kesenangan dan kepuasan dari aktivitas yang tradisional yang merupakan warisan budaya
dilakukan.Selanjutnya bermain pasif di yang merupakan warisan budaya yang
defenisikan sebagai sebuah aktifitas bermain sebenarnya harus dipertahankan secara turun
dengan tindak melibatkan gerakan aktif dalam temurun oleh anak-anak . Permainan modern
mendapai tujuan permainan dalam permainan ini adalah suatu bentuk kegiatan permainan yang
anak biasanya hanya menonton TV, mendengar merupakan perkembangan dan lanjutan dari
radio ataupun bermain games. permainan tradisional.Permainan modern
Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu muncul akibat munculnya pengaruh-pengaruh
Lilis yang berusia 30tahun tentang kehidupan budaya dari luar khususnya Eropa yang
bermain anak-anak, bahwasanya: “kalau diliatki kemudian diadopsi oleh sebagian anak-
anak-anak sekarang namaini semuaki permainan anak.Untuk memainkan permainan modern
biasa kalau baru pulang dari sekolah nambil mi dibutuhkan sarana dan peralatan yang modern.
hp mainmi, jadi kalau sore-sore keluarmi lagi Peralatan yang moden ini diciptakan melalui
main layang-layang atau main bola sama teman- hasil teknologi-teknologi yang canggih.
temanna. Tapi tetapji kujagai kalau jam 5 mi na Kegiatan bermain anak-anak sekarang
belumpi datang dirumah pergima cari ki di perlahan telah beralih dari permainan tradisional
sekitar rumah tempatnya biasa main. Tapi itu kepermainan modern.Anak-anak lebih menyukai
lagi kalau malam mi main hp terus mi lagi permainan yang berbasis teknologi karena
dirumah itu mi biasaka marahi karna jarang mi tampilan yang disuguhkan lebih menarik dan
belajar to main gem di hp terusmi sampainna juga variatif. Seperti yang dipaparkan oleh Alfin
mau tidur.” (Wawancara, 25 Maret 2019) yang berusia 10 tahun bahwa dia lebih memilih
Berdasarkan dari penjelasan Informan permainan modern dikarenakan “lebih kusuka
mengenai kehidupan bermain anak, sekarang ini main hape kak, ka bisa ka ganti-ganti game
anak-anak sudah memainkan semua permainan sama bagus sekali kuliat gambar na. Biasa juga
mulai dari permainan tradisional sampai dengan na marahi ka mama ku kalau keluar-keluar
permainan moderen.Akan tetapi permainan rumah ka pergi main layang karena dulu pernah
moderen semakin mendominasi kehidupan ka ditabrak motor.” (Wawancara, 24 Maret
bermain anak sehingga membuat permainan 2019)
tradisional semakin terkikis.Semakin banyaknya Berdasarkan apa yang telah diutarakan
pilihan permainan mengakibatkan kehidupan oleh Alfin bahwa dia lebih memilih permainan
sehari-hari anak-anak dipenuhi dengan bermain modern seperti permainan yang ada di
dan mengurangi minat belajar. Smartphone karena tampilan dan grafis yang
ditawarkan sangat memukau dan memikat
C. Mengapa Masyarakat (Khususnya Anak- sehingga itu yang membuatnya lama betah
Anak) Lebih Memilih Permainan Modern didepan layar Smartphone. Disisi lain adanya
Daripada Permainan Tradisional kontrol orang tua yang sangat ketat sehingga
gerak anak-anak sangat terbatas untuk bermain
Permainan tradisional sangatlah populer di luar rumah. Anak-anak dimanjakan dengan
sebelum teknologi masuk ke Indonesia.Dahulu, Smartphone sehingga lupa dengan permainan
anak-anak bermain dengan menggunakan alat tradisional.
yang seadanya.Namun kini, mereka sudah
25
Phinisi Integration Review. Vol 3(1) Februari 2020

Pembahasan informan diatas yaitu Ibu Eda dan Ibu Herlina


yang mengungkapkan bahwa kehidupan
1. Keberadaan Permainan Tradisional di bermain mereka di waktu kecil sangatlah
Kecamatan Tamalate berbeda dengan kehidupan bermain anak saat ini
Di dalam kehidupan anak-anak bermain jika ditinjau dari bentuk permainan anak-anak
mempunyai arti yang sangat penting atau dapat saat ini. Permainan yang sering Ibu Eda dan Ibu
kita katakan bahwa setiap anak yang sangat Herlina mainkan berupa permainan tradisional
menyukai bermain.Aktivitas bermain anak-anak dengan berbagai macam jenis permainannya
merupakan suatu upaya mendidik dan sesuai dengan kesepakatan teman-temannya
memberikan pengajaran.Karena permainan pada saat mereka ingin bermain.
mencerminkan sarana yang efektif dan sukses Permainan tradisional sewaktu mereka
untuk mengaktualisasikan diri, tidak hanya masih anak-anak sangatlah beragam, mereka
tingkat pendidikan yang merupakan dasar dalam bebas memilih jenis permainan yang mereka
mengembangkan kepribadian positif. ingin mainkan, bahkan terkadang Ibu Herlina
Namun lebih dari itu, pada saat yang yang sebagai perempuan juga ikut memainkan
bersamaan aktivitas bermain dapat memberikan permaian yang bisa dimainkan laki-laki seperti
pengaruh terhadap kapabilitas anak dan bermain kelereng. Hal ini dikarenakan
kemampuan akal dan pengetahuan dilihat dari kebersamaan dan kondisi lingkungan sekitar
pemikiran, imajinasi dan daya ingat seorang tempat tinggalnya sangat mendukung untuk
anak-anak.Aktifitas bermain anak-anak dibagi bermain permainan tradisional. Begitupun
menjadi dua yaitu permainan dengan teman- dengan yang diungkapkan oleh Ibu Eda bahwa
teman dan permainan individu.Permainan sebagai seorang anak perempuan di zamannya
bersama teman biasanya dimainkan secara permainan tradisional sangatlah beragam,
berkelompok dan permainan tersebut bahkan seorang anak perempuan bisa meminkan
berlangsung disekitar rumah mereka.Permainan permainan laki-laki begitupun sebaliknya
tradisional merupakan simbolisasi dari dikarenakan hubungan sosial anak-anak saat itu
pengetahuan yang turun temurun dan sangatlah baik dan kuat, serta tersedianya wadah
mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan bagi anak-anak untuk bermain bersama. Wadah
di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan tersebut berupa sarana dan prasarana
anak tetap merupakan permainan anak.Dengan permaianan tradisional seperti masih banyaknya
demikian bentuk atau wujudnya tetap lahan kosong yang dijadikan lapagan permainan.
menyenangkan dan menggembirakan anak Selain itu, permainan tradisional
karena tujuannya sebagai media permainan. kelereng dulunya mudah ditemui karena lahan
Permainan tradisional sering disebut yang luas msih banyak ditemui di daerah
juga dengan permainan rakyat, merupakan perkotaan dan kelereng masih banyak dijual di
permainan yang tumbuh dan berkembang pada warung sekitar rumah, di toko-toko mainan,
masa lalu terutama tumbuh di masyarakat bahkan penjual mainan atau dikenal dengan
pedesaan, permainan tradisional seperti menjadi sebutan mas koke’koke’ di depan sekolah.
magnet tersendiri bagi masyarakat khususnya Namun saat ini permainan tersebut sudah sangat
anak-anak.Banyaknya varian dan jenis-jenis sulit ditemukan.Ini dikarenakan lahan tempat
permainan membuat permainan tradisonal tidak bermain kelereng dan penjual kelereng sudah
bosan untuk dimainkan.Jenis permainan sulit untuk ditemukan.Meskipun pada saat ini,
tradisional yang populer pada waktu itu adalah masih terdapat beberapa anak-anak yang
permainan kelereng, sembunyi-sembunyi asing- bermain kelereng, tetapi sudah sangat jarang
asing dan layang-layang.Permainan tersebut ditemukan.
populer di jamannya karena masih banyak anak- Namun berbeda dengan saat ini, arus
anak yang memainkannya dan bahan yang modernisasi yang masuk dan perlahan merubah
digunakan sangat mudah untuk didapatkan serta kehidupan masyarakat membuat keberadaan
lahan permainan yang masih memadai. permainan tradisional mengalami kemunduran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah tidak hanya dari segi nilai dan makna namun
dipaparkan diatas bahwa permainan tradisional eksistensi permainan tradisional juga terkikis
telah mengalami pergeseran, permainan seiring zaman. Permainan modern kini hadir
tradisional saat ini mulai hilang terkikis zaman menjadi teman bermain anak-anak, waktu
dan berganti menjadi permainan modern. Seperti bermain anak-anak dipenuhi dengan beragam
apa yang telah diungkapkan oleh kedua jenis permainan modern dan membuat
26
Mur, Asdana. Pergeseran Permainan Tradisional

permainan tradisional kehilangan tempat dalam B. Mengapa Masyarakat (Khususnya Anak-


pilihan permainan anak-anak. Seperti yang telah Anak) Lebih Memilih Permainan Modern
diungkapkan Ibu Tenri bahwa permainan Dari pada Permainan Tradisional
modern telah menjadi kebutuhan anak-anak Perkembangan zaman tidak terlepas dari
dalam bermain, hal itu dikarenakan dia melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan
aktivitas anaknya ketika pulang sekolah yang perkembangan teknologi yang juga semakin
mengisi waktu bermainnya dengan bermain pesat perkembangannya sepertiSmartphone
gagdet dan playstation. danComputer. Permainan modern yang ada pada
saat ini sangat mempengaruhi permainan
2. Kehidupan Bermain Anak-Anak pada tradisional yang merupakan warisan budaya
Masyarakat di Kecamatan Tamalate yang merupakan warisan budaya yang
Kota Makassar. sebenarnya harus dipertahankan secara turun
Kegiatan bermain anak dibagi menjadi temurun oleh anak-anak. Permainan modern
dua jenis yaitu bermain aktif dan bermain adalah suatu bentuk kegiatan permainan yang
pasif.Bermain aktif yaitu kegiatan yang merupakan perkembangan dan lanjutan dari
dilakukan seseorang dengan berbagai aktivitas permainan tradisional.Permainan modern
gerak dalam bermain untuk memperoleh muncul akibat munculnya pengaruh-pengaruh
kesenangan dan kepuasan dari aktivitas yang budaya dari luar khususnya Eropa yang
dilakukan.Selanjutnya bermain pasif di kemudian diadopsi oleh sebagian anak-
defenisikan sebagai sebuah aktifitas bermain anak.Untuk memainkan permainan modern
dengan tindak melibatkan gerakan aktif dalam dibutuhkan sarana dan peralatan yang modern.
mendapai tujuan permainan dalam permainan ini Peralatan yang moden ini diciptakan melalui
anak biasanya hanya menonton TV, mendengar hasil teknologi-teknologi yang canggih.
radio ataupun bermain games. Dari beberapa hasil wawancara di atas
Seiring dengan perkembangan teknologi dapat disimpulkan bahwa masyarakat khususnya
yang semakin canggih membuat manusia anak-anak di kecamatan Tamalate lebih memilih
mampu menciptakan berbagai macam aplikasi permainan modern daripada permainan
yang dapat digunakan sebagai hiburan untuk tradisional. Banyak faktor yang mengakibatkan
mengisi waktu luang.Maka terciptanya berbagai hal tersebut terjadi diantaranya adanya rasa malu
macam peralatan canggih yang menghibur yang dan gengsi didalam diri anak-anak yang
ada di smartphone maupun media-media lainnya disekitarnya bermain permainan modern, kurang
yang dilengkapi berbagai macam permainan ketersediaan lahan bermain untuk anak-anak
online maupun permainan off line.Dengan sehingga membuat anak-anak beralih
permainan permainan semacam ini, kepermainan modern. Kurangnya pengawasan
mengakibatkan perhatian anak-anak beralih dari orang tua keanak-anaknya sehingga ini membuat
permainan tradisional ke permainan moderen. akses anak-anak untuk bermain perrmainan
Hal ini mengakibatkan permainan- modern semakin mudah. Orang tua seolah
permainan tradisional yang sering dimainkan mendukung anak-anaknya untuk bermain
oleh anak-anak mulai ditinggalkan dikarenakan permainan tradisional dengan maksud bahwa
permainan moderen yang sifanya game on line anak-anaknya tidak terlalu jauh untuk bermain.
ataupun off line lebih menarik dan simple Banyak variasi dan ragam bentuk yang
dimainkan dibandingkan dengan permainan ditawarkan membuat anak-anak menjadi
tradisional yang membutuhkan orang banyak kecanduan dengan permainan
ataupun tempat yang luas untuk memainkan modern.Permainan online ataupun offline anak-
permainan tradisional tersebut. Berbeda dengan anak tidak perlu lagi tempat yang luas atau pun
permainan online ataupun offline anak-anak orang yang banyaak untuk memainkan permain
tidak perlu lagi tempat yang luas atau pun orang moderen tersebut dan anak-anak dapat
yang banyaak untuk memainkan permain memainkan permainan tanpa meninggalkan
moderen tersebut dan anak-anak dapat tempat duduk mereka.Dengan bentuk yang
memainkan permainan tanpa meninggalkan menarik, mudah dan praktis dimainkan,
tempat duduk mereka.Dengan bentuk yang permainan online dan offline berhasil mengikis
menarik, mudah dan praktis dimainkan, keberadaan permainan tradisional.
permainan online dan offline berhasil mengikis Jika ditinjau dari teori perubahan social,
keberadaan permainan tradisional. dapat diketahui bahwa proses modernisasi dalam
setiap kehidupan masyarakat berlangsung
27
Phinisi Integration Review. Vol 3(1) Februari 2020

dengan sangat cepat sehingga pembangunan ditinggalkan dikarenakan permainan moderen


infrastruktur dan bangunan megah lainnya yang sifanya game online ataupun offline lebih
secara massif membabat habis lahan kosong menarik dan simple dimainkan; (3) Masyarakat
yang menjadi tempat bermiain anak. Sehingga khususnya anak-anak di Kecamatan Tamalate
anak beralih ke permainan modern.Selain itu lebih memilih permainan modern daripada
teknologi digital seperti playstation, smartphone permainan tradisional. Banyak faktor yang
dan internet semakin mudah untuk di akses mengakibatkan hal tersebut terjadi diantaranya
bahkan untuk anak yang semestinya belum adanya rasa malu dan gengsi didalam diri anak-
menggunakannya.Hal ini kemudian mendorong anak yang dimana lingkungannya dipenuhi
anak untuk menghabiskan waktu bermainnya dengan permainan modern, kurang ketersediaan
dan memilih permainan modern sebagai lahan bermain untuk anak-anak sehingga
permainan sehari-harinya. membuat anak-anak beralih kepermainan
Kemudahan mengakses permainan modern. Kurangnya pengawasan orang tua
modern menjadi salah salah satu yang keanak-anaknya sehingga ini membuat akses
menjadikan anak-anak untuk berminat anak-anak untuk bermain perrmainan modern
memainkannya. Kurangnya pengawasan orang semakin mudah;
tua juga menjadi faktor pendukung sehingga Adapun saran dari penelitian ini adalah
permainan modern lebih mudah untuk diakses. (1) diharapkan kepada orangtua untuk tetap
Orang tua dengan leluasa memberikan memberikan ruang pemahaman kepada anak-
smartphone kepada anaknya sehingga ini anaknya tentang bagaimana sebuah permainan
membuat anak-anak lebih mudah untuk tradisional yang memiliki nilai-nilai tersendiri di
mengaksesnya. dalamnya yang bahkan lebih bermanfaat
dibandingkan dengan bermain melalui gadget
SIMPULAN DAN SARAN atau game-game online; (2) Diharapkan kepada
Dari serangkaian permsalahan yang anak-anak usia sekolah yang telah mengenal dan
dikaji dalam hasil penelitian yang ada, dapat mampu mengoperasikan gadget agar tetap
ditarik kesimpulan: (1) Maraknya menjalin hubungan dengan anak-anak lain yang
perkembangan dan persebaran permainan belum mengenal gadget ataupun game online,
modern seperti game online, smartphone dan dengan tujuan untuk lebih mampu bersosialisasi
playstation membuat keberadaan permainan dengan kawan sebayanya.
tradisional di Kecamatan Tamalate semakin hari
semakin terkikis. Permainan tradisional sebatas DAFTAR RUJUKAN
pelarian dikala anak-anak mulai jenuh dan bosan
Abidin, Z. (2007). Analisis eksistensial sebuah
dengan permainan modern.Kemudahan
pendekatan alternatif untuk psikologi
mengakses permainan modern menjadi salah
dan psikiatri. Abstrak.
salah satu yang menjadikan anak-anak untuk
berminat memainkannya. Kurangnya Bahtiar, N. (2013). Dampak Teknologi
pengawasan dan orang tua yang dengan leluasa Permainan Modern Terhadap
memberikan smartphone kepada anaknya Kehidupan Anak dan Remaja di
sehingga anak-anak lebih memilih bermain Kompleks Bumi Tamalanrea Permai
smartphone dibandingkan dengan permainan (BTP) Makassar, Skripsi, Universitas
tradisional. Dengan bentuk yang menarik, Hasanuddin, Makassar. Pepen
mudah dan praktis dimainkan, permainan online
Suherman, Amir Fatah Sofyan.
dan offline berhasil mengikis keberadaan
permainan tradisional; (2) Kehidupan bermain Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif,
anak di Kecamatan Tamalate kini dipenuhi Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
dengan berbagai macam peralatan canggih yang Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.
menghibur yang ada di smartphone maupun Jakarta, Prenada Media Group
media-media lainnya yang dilengkapi berbagai
macam permainan online maupun permainan Bishop, J. C., Curtis, M., & Opie, I. (2001). Play
offline. Dengan permainan permainan semacam today in the primary school playground:
ini, mengakibatkan perhatian anak-anak beralih Life, learning and creativity. Open
dari permainan tradisional ke permainan University Press Buckingham.
moderen. permainan-permainan tradisional yang
sering dimainkan oleh anak-anak mulai
28
Mur, Asdana. Pergeseran Permainan Tradisional

George, R. (2004). Sosiologi llmu Pengetahuan Nur, H. 2013. Membangun Karakter Anak
Berparadigma Ganda. Translation: Melalui Permainan Anak Tradisional.
Alimandan, Jakarta: PT Radjgrafindo Jurnal Pendidikan 1
Persada.
Priyanto, A. 2014. Pengembangan Kreativitas
Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian pada Anak Usia Dini Melalui Aktivitas
Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bermain. Jurnal Ilmiah Guru "COPE",
Bumi Aksara (2), 41-47)

Hurlock, E.B. 1978. Perkembangan Anak. Papayungan, M.M. 1992. Metode Penelitian
Jakarta, Erlangga Ilmu Sosial (Teori dan Praktek). Ujung
Pandang, Pusat Kependudukan
Iswinarti, I., & Cahyasari, A. (2017). Universitas Negeri Makassar
Meningkatkan konsentrasi anak
attention deficit hyperactivity disorder Saputra, S.Y. 2017. Permainan Tradisional vs
melalui permainan tradisional Permainan Modern Dalam Penanaman
engklek.Prosiding Temu Ilmiah Nilai Karakter di SekolahDasar. ELSE
Nasional X Ikatan Psikologi (Elementary School Education Journal).
Perkembangan Indonesia, 1. 1. E-ISSN: 2597-4122

Khasanah, I., Prasetyo, A., & Rakhmawati, E. Santrock, J. W. (2007). Remaja jilid 1 edisi 11.
(2011). Permainan tradisional sebagai Jakarta: Erlangga.
media stimulasi aspek perkembangan
Sudono, A. (2000). Sumber belajar dan alat
anak usia dini. PAUDIA: JURNAL
permainan untuk pendidikan anak usia
PENELITIAN DALAM BIDANG
dini. Grasindo
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, 1(1).
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Kurniati, E. (2016). Permainan Tradisional dan
Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta
Perannya Dalam Mengembangkan
Keterampilan Sosial Anak. Kencana. Tedi, W. (2015). Perubahan Jenis Permainan
Tradisional Menjadi Permainan Modern
Maryanti. 2014. Pelaksanaan Permainan
pada Anak-Anak di Desa Ijuk
Tradisional Dalam Mendukung
Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten
Perkembangan Perilaku Sosial Anak
Sekadau. Jurnal Sl Sosiologi, 3(4).
Usia Dini Di Kelompok Bermain (KB)
Alam Uswatun Khasanah, Kronggohan, Tedjasaputra, M. S. (2001). Bermain, Mainan
Gamping, Sleman. Skripsi, Universitas dan Permainan. Grasindo.
Negeri Yogyakarta
Wulansari, B.Y. (2017). Pelestarian Seni
Marzoan, H. (2017). Permainan Tradisional Budaya Dan Permainan Tradisional
sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler untuk Melalui Tema Kearifan Lokal Dalam
Meningkatkan Kompetensi Sosial Siswa. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.
Journal An-nafs: Vol, 2(1). Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah
dan Sekolah Awal, 2(1), 1-11.e-ISSN
Moleong, Lexi J. 2000. Metode Kajian
2524-004X.
Kualitatif. Jakarta, Remaja Rosdakarya

29

Anda mungkin juga menyukai