Proposal - 1805025085 - Felicia Silmia Angguni-18082022
Proposal - 1805025085 - Felicia Silmia Angguni-18082022
DISUSUN OLEH
6. Jenis Hipertensi
a. Hipertensi Primer
Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana terjadinya
tekanan darah tinggi akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan
faktor lingkungan. Faktor–faktor penyebab hipertensi jenis ini antara
lain lingkungan, kelainan metabolisme intra seluler dan faktor–faktor
yang meningkatkan risikonya seperti obesitas, konsumsi alkohol,
merokok dan kelainan darah (Polisitemia) (Safitri, 2020).
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang
mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal
ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Faktor-faktor penyebab
hipertensi jenis ini yaitu gangguan hormonal, penyakit jantung,
diabetes, ginjal, penyakit pembuluh darah atau berhubungan dengan
kehamilan. Garam dapur akan memperburuk kondisi hipertensi, tetapi
bukan faktor penyebabnya (Safitri, 2020).
7. Faktor Risiko Hipertensi
a. Faktor Risiko yang Dapat Diubah
i. Status Gizi
Indikator status gizi yang sering digunakan yaitu Indeks
Masa Tubuh (IMT). IMT merupakan indeks dari berat badan
terhadap tinggi badan yang digunakan untuk mengklasifikasika
kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. Secara
sederhana IMT didefinisikan sebagai berat badan seseorang dalam
kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat (kg/m 2)
(Kemenkes RI, 2018). Klasifikasi IMT menurut WHO dan
Nasional dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Klasifikasi IMT menurut WHO
Klasifikasi IMT(Kg/m2)
Berat badan kurang (underweight) < 18,5
Normal 18,5 – 22,9
Berat badan berlebih (overweight) 23,0 – 24,9
Obesitas tingkat I 25,0 – 29,9
Obesitas tingkat II ≥ 30
Sumber : Kemenkes RI (2018).
Jenis kelamin 3
Beban Kerja
2
Stres Aktivitas saraf simpatis ↑
5
Konsumsi Kopi Aktivitas Tekanan
6 Resistensi perifer jantung ↑ darah ↑
Merokok
Aktivitas fisik 7
8
Asupan natrium
Sumber :
1
Maulidina (2019), Islami (2015), Melizza (2021), Hasanah et al., (2016), 5Kurniawaty & Insan (2016), 6Umbas et
2 3 4
RLPP
Konsumsi kopi
B. Defenisi Operasional
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
Skala
Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur
Variabel Dependen
Hipertensi Hasil pengukuran tekanan 1. Tensimeter 1. Jelaskan kepada 1. Pra Hipertensi : Jika Ordinal
darah sistolik dan diastolik 2. Kertas responden mengenai tekanan darah > 120
yang dilakukan sebanyak 2 3. Pulpen tujuan dan prosedur – 139 mmHg dan
kali dengan jeda minimal 5 pengukuran tekanan tekanan darah
menit dalam keadaan tenang. darah. diastolik > 80 – 89
Kemudian hasilnya 2. Pastikan responden mmHg
dikategorikan berdasarkan dalam kondisi tenang. 2. Hipertensi Stage 1 :
pengkategorian hipertensi 3. Pasangkan bladder Jika tekanan darah
menurut Kemenkes (2018). hingga melingkari sistolik 140 – 159
bagian tengah lengan mmHg dan tekanan
atas dengan rapi, tidak darah diastolik 90 –
terlalu ketat, dan terlalu 99 mmHg
longgar. 3. Hipertensi Stage 2 :
4. Posisikan lengan hingga Jika tekanan darah
membentuk sedikit dukut sistolik ≥ 160 mmHg
pada siku. dan tekanan darah
5. Tekan tombol pada diastolik ≥ 100 mmHg
tensimeter dan tunggu 4. Nornal : Jika tekanan
hingga selesai. darah <120 mmHg
6. Lakukan pemeriksaan dan tekanan darah
ke-2 dengan jeda diastolik <80 mmHg
minimal 5 menit.
7. Catat hasil pengukuran
pada kertas yang sudah
disediakan.
8. Jika terdapat selisih >10
mmHg, maka ulangi
pengukuran.
(Kemenkes, 2018).
Variabel Independen
Lingkar Ukuran antropometri Metlin/pita ukur 1. Jelaskan kepada 1. Berisiko : jika wanita Rasio
pinggang responden bagian pinggang responden tujuan dan ≥ 80 cm, laki-laki ≥
sejajar dengan pusar yang prosedur pengukuran 90 cm.
digunakan sebagai indikator lingkar pinggang.
untuk mengetahui rasio 2. Minta responden untuk 2. Tidak berisiko : jika
lingkar pinggang panggul menaikan pakaian. wanita < 80 cm, laki-
(RLPP). Pengukuran 3. Raba dan tentukan batas laki < 90 cm
menggunakan metlin dalam bawah iga terakhir
posisi berdri tegak. dengan puncak tulang
panggul.
4. Tentukan pertengahan
antara batas bawah iga
terakhir dengan puncak
tulang panggul kemudian
tandai.
5. Lingkarkan pita ukur
secara horizontal melalui
bagian yang ditandai.
Pita ukur harus pas, tidak
longgar, dan tida Gereistianda (2016)
menekuk.
6. Baca dan catat hasil
ukuran lingkar pinggang
Lingkar Ukuran antropometri 1. Metlin atau pita 1. Jelaskan kepada 1. Berisiko : jika Rasio
panggul responden bagian panggul ukur responden tujuan dan wanita ≥ 80 cm,
paling menonjol digunakan 2. Pulpen prosedur pengukuran laki-laki ≥ 90 cm
sebagai indikator untuk lingkar panggul.
mengetahui rasio lingkar 2. Minta responden untuk 2. Tidak berisiko :
pinggang panggul (RLPP). menaikan pakaian. jika wanita < 80
Pengukuran menggunakan 3. Tentukan titik dari cm, laki-laki <
metlin dalam posisi berdri panggul yang paling 90 cm
tegak. menonjol.
4. Lingkarkan pita ukur
secara horizontal melalui
bagian yang ditandai.
Pita ukur harus pas, tidak
longgar, dan tidak
menekuk.
5. Baca dan catat hasil
ukuran lingkar panggul Gereistianda (2016)
Rasio lingkar Rasio ukuran lingkar 1. Kalkulator 1. Lakukan perhitungan 1. Berisiko : jika wanita Ordinal
pinggang pinggang dan lingkar 2. Kertas rasio lingkar pinggang ≥0,80 cm, laki-laki
panggul panggul. Nilai rasio antara 3. Pulpen panggul (RLPP) dengan ≥0,95 cm.
(RLPP) ukuran lingkar pinggang membagi besar lingkar
dibandingkan dengan lingkar pinggang dan lingkar 2. Tidak berisiko : jika
panggul dalam hasil desimal. panggul. wanita < 0.85 cm,
2. Kemudian hasil laki-laki < 0,95 cm
perhitungan
dikategorikan
berdasarkan cut off
Kemenkes RI (2017).
3. Catat hasil tersebut
dikertas yang sudah
disediakan.
(Par’i, et al., 2017) (Par’i et al., 2017)
Beban kerja Tingkat beban kerja Form Kuesioner Wawancara 1. Ringan : skor 1 – Ordinal
responden berdasarkan beban 2,9
waktu, beban mental dan 2. Sedang : skor 3 –
beban psikologi melalui 3,9
pernyataan yang diberikan. 3. Berat : ≥ skor 4
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan
variabel dependen dan independen pada satu satuan waktu tertentu. Metode
kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat
apakah variabel independen berhubungan dengan variabel dependen. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah hipertensi, sedangkan variabel
independen dalam penelitian ini adalah rasio lingkar pinggang panggul, beban
kerja, dan perilaku konsumsi kopi.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semua pasien penderita
hipertensi yang terdata di Wilayah Kerja Puskesmas Sentul dalam kurun
waktu 3 bulan (Maret-Mei 2022) dengan kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Responden yang terdiagnosis hipertensi oleh dokter atau tenaga
kesehatan lain saat melakukan pemeriksaan ke puskesmas ataupun
pelayanan kesehatan lainnya dalam kurun waktu minimal 2 tahun
terakhir.
Responden yang memiliki asupan natrium harian normal.
b. Kriteria Eksklusi
Responden dengan riwayat komplikasi selain yang bukan penyakit
pembuluh darah dan jantung
Responden yang mengonsumsi obat pengendali tekanan darah.
2. Sampel
Metode pengambilan sampel menggunakan teknik probabiliti
sampling yaitu teknik simple random sampling, dengan setiap responden
dalam populasi memiliki kesempatan sama. Jumlah sampel dihitung
dengan menggunakan uji hipotesis dua beda proporsi dua arah dengan
tingkat kepercayaan 90% (α5% ; Zα = 1.96) berdasarkan Rumus
Lemeshow. Perhitungan ini dilakukan menggunakan apliaksi software
Simple SIZE. Rumus yang digunakan yaitu :
¿¿
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z1-α/2 = Nilai baku distribusi normal dengan menggunakan CI
95%
Z1-β = Kekuatan uji 90% = 1,28.
P1 = perkiraan proporsi pada populasi 1
P2 = perkiraan proporsi pada populasi 2
P = (P1+P2)/2
Variabel P1 P2 n n×2
RLPP 0,08 0,22 46 92
Beban Kerja 0,043 0,29 46 92
Perilaku Konsumsi Kopi 0,042 0,31 41 82
Sumber: (Harahap & Mochtar, 2016), (Maulidina et al., 2019), (Mullo
et al., 2018)
Berdasarkan hasil perhitungan besar sempel pada Tabel 4.1
menggunakan perangkat lunak Simple SIZE diperoleh jumlah minimal sampel
terbesar terdapat pada variabel rasio lingkar pinggang panggul dan variabel
beban kerja pada penelitian sebelumnya, Sehingga jumlah minimal sampel
pada penelitian ini sebanyak 46 responden. Dikarenakan menggunakan Uji
Beda Dua Proporsi Dua Arah, maka besar sampel dikalikan 2 dan diperoleh
besar sampel minimum adalah 92 responden. Penambahan sebesar 10%
dilakukan untuk mengantisipasi jika terdapat responden yang drop out
sehingga total sampel yang digunakan sebesar 102 responden.
C. Lokasi dan Waktu Pengambilan Data
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2022 di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentul. Pengambilan data terkait karakteristik responden,
pengukuran antropometri (rasio lingkar pinggang panggul), pemeriksaan
tekanan darah dan wawancara beban kerja serta perilaku konsumsi kopi akan
dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan.
D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan melakukan pengukuran tekanan
darah secara langsung dan melakukan wawancara terkait karakteristik
responden, beban kerja, dan perilaku konsumsi kopi, serta melakukan
pengukuran antropometri (rasio lingkar pinggang panggul). Data primer
dalam penelitian ini meliputi:
a. Data wawancara karakteristik responden
b. Data pemeriksaan tekanan darah
c. Data pengukuran antropometri (rasio lingkar pinggang panggul)
d. Data wawancara beban kerja responden
e. Data wawancara perilaku konsumsi kopi
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini merupakan data dan informasi
yang diperoleh dari bagian administrasi puskesmas meliputi:
a. Data jumlah penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentul.
b. Data profil Puskesmas Sentul.
E. Intrumen Pengambilan Data
1. Masker
2. Form Naskah Penjelasan
3. Form Informed Consent
4. Alat Tensimeter
5. Alat Waist ruler
6. Form Kuesioner beban kerja
7. Form Kuesioner perilaku konsumsi kopi
8. Alat tulis
F. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh 3
orang teman dari jurusan S1 Ilmu Gizi yang sudah lulus mata kuliah
penilaian status gizi sebagai enumerator. Dimana sudah disamakan
persepsinya terkait pemeriksaan tekanan darah, pengukuran antropometri
untuk melihat rasio lingkar pinggang panggul (RLPP), serta wawancara
kuesioner terkait beban kerja dan perilaku konsumsi kopi pada penderita
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentul
G. Teknik Pelaksanaan
1. Persiapan administrasi perizinan dalam melaksanakan penelitian dari
bagian sekretariat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan UHAMKA ke
Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sentul.
2. Mempersiapkan kelengkapan alat dan bahan yang digunakan untuk
keperluan penelitian seperti alat tensimeter, waist ruler, form
kuesioner, serta alat tulis, dll.
3. Sehari sebelum turun lapangan, Peneliti yang dibantu oleh 3
enumerator akan mendata ulang populasi pasien penderita hipertensi
yang terdaftar di Wilayah Kerja Puskesmas Sentul. Setelah populasi
terdata lalu peneliti menentukan siapa saja yang akan dijadikan
responden yang sudah dibagi berdasarkan posbindu.
4. Di hari pertama pengambilan data, peneliti yang dibantu oleh 3
enumerator, akan memberi penjelasan pada calon responden terkait
maksud dan tujuan dari penelitian, dimana bertujuan untuk
membangun komunikasi yang baik kepada responden agar tidak terjadi
kesalah pahaman saat berlangsungnya pengambilan data nantinya,
serta dapat menerima persetujuan sebagai responden dengan
menandatangani informed consent.
5. Di hari yang sama saat setelah memberikan penjelasan kepada calon
responden dan telah menyetujui dijadikan sebagai responden, Peneliti
dan 3 enumerator akan melakukan pengambilan data terkait
karaktaristik responden, beban kerja responden, perilaku konsumsi
kopi responden menggunakan form kuesioner, pengukuran
antropometri (rasio lingkar pinggang panggul) menggunakan alat waist
ruler, dan pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat tensi darah.
H. Teknik Pengolahan Data
1. Editing
Proses ini dilakukan untuk mengecek apakah hasil pengukuran dan
jawaban dari tiap pertanyaan ataupun pemeriksaan sudah sesuai,
lengkap dan jelas
2. Coding
Proses coding dilakukan untuk memberikan kode pada tiap-tiap
variabel yang diukur dengan tujuan untuk mempermudah dalam
melakukan analisis data. Selain itu, koding ini digunakan sebagai tahap
agar dapat melihat skor dari tiap pengukuran sehingga variabelnya
dapat dikategorikan. Berikut kode yang digunakan pada penelitian ini:
a. Informasi Lapangan
Nama Pewawancara/Pengentri
Tanggal wawancara
b. Karakteristik
Nama responden, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
pekerjaan, status merokok. Hasil wawancara diinput kedalam
aplikasi perangkat lunak, dengan cara:
A.1 Merupakan pertanyaan untuk nama responden
A.2 Merupakan pertanyaan untuk jenis kelamin
A.3 Merupakan pertanyaan untuk usia responden
A.4 Merupakan pertanyaan untuk pendidikan responden
A.5 Merupakan pertanyaan untuk perkerjaan responden
A.6 Merupakan pertanyaan untuk status merokok responden
c. Pengukuran Antropometri
Pengukuran antropometri yang dilakukan menggunakan pita meter
dalam mengukur lingkar pinggang dan pinggul dan dihitung
berdasarkan rasionya, kemudian hasil pengkategorian akan diinput
kedalam software komputer berdasarkan pengkategorian hipertensi
yang sudah ditentukan.
d. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan yang dilakukan di tangan yang tidak sedang dalam
kondisi aktif. Catat hasil pemeriksaan, kemudian hasil pemeriksaan
akan diinput kedalam software komputer berdasarkan
pengkategorian hipertensi yang sudah ditentukan.
e. Beban Kerja
Wawancara menggunakan form kuesioner yang telah ditetapkan,
yang kemudian hasil wawancara dilakukan skoring dan akan
diinput kedalam software computer berdasarkan pengkategorian
beban kerja.
f. Perilaku Konsumsi Kopi
Wawancara menggunakan form kuesioner yang telah ditentukan,
kemudian hasil dikategorikan dan diinput kedalam software
computer berdasarkan pengkategorian beban kerja.
6. Penyajian Data
Bila seluruh data telah terkumpul, tahapan berikutnya adalah
menyajikan data dalam bentuk yang disesuaikan tergantung dari jenis
data dan skala pengukurannya. Dalam penelitian ini penyajian data
akan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Penggunaan narasi
dalam penyajian data ini adalah sebagai pendukung untuk penyajian
data dalam tabel. Sedangkan dalam bentuk tabel akan disajikan dengan
angka yang tersusun singkat dalam baris-baris dan kolom-kolom
sehingga memberikan gambaran sebagai perbandingan.
7. Analisis Data
Data akan dianalisis menggunakan Uji Statistik Chi-Square.
1. Analisis Data Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran
karakteristik, rasio lingkar pinggang panggul, beban kerja, perilaku
konsumsi kopi, dan hipertensi.
2. Analisis Data Bivariat
Untuk melihat hubungan masing–masing variabel yang diteliti
dilakukan dengan uji statistik. Pada penelitian ini, uji statistik
menggunakan chi square (x²) yaitu untuk menilai atau
membandingkan besarnya perbedaan antara frekuensi yang diamati
dan frekuensi yang diamati dan frekuensi yang diharapkan. Syarat
uji chi square yaitu:
a. Variabel Independen dan Dependen
1. Variabel Independen : resio lingkar pinggang panggul
(RLPP), beban kerja, dan perilaku konsumsi kopi.
2. Variabel Dependen : Tekanan darah.
b. Tidak ada harapan <1 (E<1)
c. Nilai harapan <5 maksimal 20%
d. Bila persyaratan diatas tidak dipenuhi, maka akan
menggunakan uji fisher exat, dalam menggabungkan kategori
perlu dilakukan agar diperoleh nilai harapan yang berharga
besar. Rumus chi- square (x²) yaitu:
X² = Ʃ
Keterangan :
X² : Statistik Chi-Square
O : Frekuensi observasi
E : Frekuensi yang diharapkan
Dalam Uji Statistik Chi Square, dilihat dari nilai p nya. Dimana yang
digunakan sebagai tingkat kemaknaan a = 0,05 yaitu bila diperoleh nilai p
kurang dari sama dengan 0,05 artinya terdapat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen akan tetapi bila diperoleh nilai p lebih
dari 0,05 maknanya tidak ada hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
DAFTAR PUSTAKA
Eka, P. S. (2010). Asupan Natrium dari Western Fast Food dengan Tekanan
Darah pada Remaja. 1–23.
Harahap, M., & Mochtar, Y. (2016). Gambaran Rasio Lingkar Pinggang Pinggul,
Riwayat Penyakit dan Usia pada Pegawai Polres Pekanbaru. Cahiers
D’anesthesiologie, 44(4), 361–363.
Melizza, N., Kurnia, A. D., Masruroh, N. L., Bekti, Y., Ruhyanudin, F., Mashfufa,
E. W., & Kusumawati, F. (2021). Prevalensi Konsumsi Kopi dan
Hubungannya dengan Tekanan Darah. 8(1), 10–15.
Safitri, S. (2020). Buku Saku Praktek Belajar Lapangan dari Rumah (Pbl-Dr)
Kelompok 13.
Sinubu, R. B., Rondonuwo, R., & Onibala, F. (2015). Hubungan Beban Kerja
dengan Kejadian Hipertensi pada Tenaga Pengajar di SMA N 1 Amurang
Kabupaten Minahasa Selatan. 3, 1–8.
Warni, H., Sari, N. N., & Agata, A. (2020). Perilaku Konsumsi Kopi dengan
Resiko Terjadinya Hipertensi. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia, 1(1), 2016–
2021.
Winata, W., et al. (2010). Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Kopi dan
Tekanan Darah pada Pasien Berumur 20 Tahun atau Lebih. Ebbers Payrus,
16(2), 93--104.
Informed Consent
(…………………………)
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Tanggal wawancara :
Nama pewawancara :
Kode Pertanyaan Jawaban Pilihan Jawaban
Nama_resp Nama responden
Jns_klmn_res Jenis kelamin 1. Laki-laki
p responden 2. Perempuan
Usia_resp Usia responden
Tgl_lhr_resp Tanggal lahir
responden
Notelp_resp No. Telpon atau
WhatsApp
Pkrjn_resp Apa pekerjaan anda 1. Tidak bekerja
saat ini? 2. Karyawan
swasta
3. Karyawan
BUMN
4. PNS
5. TNI/Polri
6. Wiraswasta
Almt_resp Alamat domisili saat
ini
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Nama responden :
Tanggal pengukuran :
Nama pengukur :
Kode
A.01 Nama Pengukur
A.02 Tanggal Pengukuran
Pengukuran Tekanan Darah
Td_1 Pengukuran 1 mmHg
Td_2 Pengukuran 2 mmHg
Pengukuran Lingkar Pinggang
Lp_1 Pengukuran 1 Cm
Lp_2 Pengukuran 2 Cm
Pengukuran Lingkar Panggul
Lpl_1 Pengukuran 1 Cm
Lpl_2 Pengukuran 2 Cm
Rasio Lingkar Pinggang Panggul
RLPP Cm
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Nama responden :
Tanggal wawancara :
Nama pewawancara :
Petunjuk Pengisian :
1. Jawablah setiap pertanyaan sesuai pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i dengan
sejujurnya dan perlu diketahui bahwa dalam pertanyaan ini tidak ada jawaban
benar atau salah.
2. Pilih jawaban dengan memberi checklist pada kondisi yang sesuai menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i.
Sangat Setuju (SS) : Bobot 5 poin
Setuju (S) : Bobot 4 poin
Kurang Setuju (KS) : Bobot 3 poin
Tidak Setuju (TS) : Bobot 2 poin
Sangat Tidak Setuju (STS) : Bobot 1 poin
Jawaban Responden
No
Beban Kerja SS S KS TS STS
.
5 4 3 2 1
1 Target yang harus saya capai
dalam pekerjaan saya terlalu
tinggi.
2 Saya memiliki pekerjaan
dengan tingkat kesulitan yang
tinggi.
3 Saya mengerjakan banyak
pekerjaan setiap harinya yang
harus segera selesaikan.
4 Pekerjaan saya terkadang
sifatnya mendadak dengan
jangka waktu yang singkat.
5 Pekerjaan saya sering
mengharuskan saya memiliki
target kerja baik di dalam
maupun di luar.
Nama responden :
Tanggal wawancara :
Nama pewawancara :