Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hari Mahardika

NIM : 17604221063

PGSD PENJAS B 2017

PEMBELAJARAN PENJAS DENGAN PERMAINAN TRADISONAL


DIRUMAH DEMI MENCEGAH COVID 19

A. Pendahuluan

Wabah yang saat ini masuk di Indonesia berdampak pada dunia


pendidikan. Pendidikan dengan kebijakan pemerintah yang membuat sistem
lockdown disetiap sekolah dan universitas untuk mencegah wabah Covid-19 tidak
menular ke setiap area. Wabah yang semakin berkembang dengan pesat telah
meresakan dunia. Virus corono atau Covid-19 menjadi bencana yang menggangu
kesehatan di dunia. Virus yang awal mulanya berasal dari kota Wuhan di Negara
china ini telah meresakan seluruh dunia yang sudah menjadi tersebar di banyak
Negara. Penyebaraan covid-19 yang terbilang sangat cepat memudahkan manusia
menjadi lebih cepat tertular dan tanpa disadari ia sudah terinfeksi wabah tersebut.
Hal ini membuat pemerintah Indonesia mengantisipasi dengan cara membuat
suatu kebijakan untuk menutup segala akses aktivitas untuk menghindari jumlah
yang penyebaran virus yang semakin lama bertambah setiap waktunya.
Pemerintah membuat kebijakan lockdown akses pada setiap jalur, seperti
dilarangnya berpergian, menutup tempat wisata, menutup sebagian pusat
berbelanjaan dan lain sebagainya yang memicu masyarakat dari keramaian.

Dengan adanya akses ini tak membuat pendidik dan peserta didik untuk
tidak ada aktivitas belajar mengajar. Aktivitas belajar mengajar tetap dilaksanakan
dalam dunia pendidikan walaupun akses lockdown di sekolah dan universitas
diberlakukan untuk mencegah penyebaran luas virus corona. Kebijakan pada
pendidikan bahwa aktivitas belajar mengajar disekolah dapat dilaksanakan
menggunakan Elearning berbasis daring dirumah. jika guru pendidikan jasmani
tidak dapat beradaptasi dengan cepat dalam menindak pembelajaran dimasa
pandemi, prestasi akademik siswa sudah pasti akan terpengaruh bahkan
kekhawatiran para ahli pendidikan jasmani akan ancaman ‘kekurangan gerak’
yang dapat menimbulkan masalah kebugaran dan berbagai macam penyakit pun
akan mendera anak-anak kita.

Saya sebagai calon guru penjas harus memastikan proses pengajaran mata
pelajaran pendidikan jasmani menggunakan pembelajaran jarak jauh yang
dilaksanakan dari rumah mampu untuk meningkatkan keterampilan motorik dan
nilai-nilai fungsional yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial, ditambah
materi pelajaran harus disusun ulang secara seksama agar pengalaman belajar
pendidikan jasmani dapat memuaskan kebutuhan perkembangan gerak lokomotor,
non-lokomotor dan manipulatif siswa.

Maka dari itu penulis memilih judul pembelajaran dengan metode


permainan tradisional untuk belajar dirumah karena permainan yang dapat
meningkatkan kreativitas, salah satunya adalah permainan tradisional. Permainan
tradisional merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan
mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan dibaliknya Permainan tradisional
merupakan hasil budaya yang besar nilainya bagi anak-anak dalam rangka
berfantasi, berekreasi, berkreasi, berolah raga yang sekaligus sebagaisarana
berlatih untuk hidup bermasyarakat, keterampilan, kesopanan serta ketangkasan.

B. Pembahasan
Menurut Andriani, Tuti (2012:122) Permainan tradisional merupakan
simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam
fungsi atau pesan dibaliknya Permainan tradisional merupakan hasil budaya yang besar
nilainya bagi anakanak dalam rangka berfantasi, berekreasi, berkreasi, berolah raga yang
sekaligus sebagai sarana berlatih untuk hidup bermasyarakat, keterampilan, kesopanan
serta ketangkasan.
Dengan permainan tradisional yang dilakukan dirumah untuk mencegah covid 19
dapat dilakukan dari perintah guru dari pesan watshaap kemudian dengan mengirim video
permainan yang dilakukan anak dirumah.
Berikut permianan tradisional yang dapat dilakukannya bersama anggota
keluarga atau mengenalkan pada anak yang lebih akrab dengan permainan
digital.
1. Lompat Tali
Dengan cara siapkan tali, ikat satu ujungnya di kursi (atau lainnya), lalu
anak dan pemain lain bergantian melompat. Bisa juga masing-masing ujung
diikat, sehingga anak bisa main sendiri. Idealnya memang memakai tali
karet karena lentur dan mudah mengikuti gerakan.

2. Kelereng
Seperti namanya, permainan ini membutuhkan kelereng warna-warni.
Dulu, permainan kelereng atau gundu biasanya dilakukan di tanah terbuka.
Tapi, sekarang Anda bisa memainkannya di dalam rumah. Kelereng bisa
dimainkan oleh banyak orang. Buatlah lingkaran kecil di lantai, setiap
pemain menaruh sebutir kelereng di dalam lingkaran. Setelah itu, lempar
yang lain ke arah lingkaran. Mereka yang berhasil melempar paling jauh
bisa bermain pertama kali.

Pemain bisa menyentil kelereng di dalam lingkaran dengan kelereng lain.


Bila berhasil menabrak gundu yang dituju, maka gundu itu boleh
disimpan. Siapa yang bisa mengumpulkan lebih banyak kelereng keluar
sebagai pemenang

3. Engklek, Ingkling
Sering disebut juga dengan sundamanda, cara memainkan permainan ini
adalah dengan bergantian melompati petak-petak dengan satu kaki. Petak-
petak bisa digambar di lantai atau tanah. Jangan lupa sediakan gacuk
krewengnya. Kreweng adalah sebutan pecahan genteng. Untuk dimainkan
di dalam rumah, kreweng bisa diganti dengan kertas kardus bekas.
Dari pengalaman siswa dan ortu Rumah Citta, permainan ini seru
dimainkan bersama keluarga. Membakar lemak, mengundang tawa,
sembari olahraga atau berjemur dipagi hari.

4. Dhelikan, Petak Umpet


Anak-anak juga suka memainkan ini. Tantangannya selama #dirumahaja
adalah menemukan tempat persembunyian yang ada di dalam atau di
sekitaran rumah saja. Ini yang bikin seru karena memancing kreativitas
bersama.

5. Bekel
Permainan ini membutuhkan bola karet yang membal dan biji-biji bekel
dari kuningan dengan bentuk menyerupai kursi santai. Dengan satu
tangan, bola harus dilempar hingga membal sekali, lalu biji bekel
disebarkan di lantai. Pemain kemudian harus melempar bola sambil
mengambil setiap biji. Di level berikutnya, pemain harus mengambil
lebih banyak biji dalam setiap lemparan bola. Setelah itu, pemain harus
melempar bola lalu membalikkan biji bekel agar sisi pit di atas, lalu
membalikkan agar sisi roh di atas.
Gagal mengambil atau membalikkan biji bekel membuat pemain kalah
dan harus memberikan giliran pada pemain lain. Orang yang
menyelesaikan semua level tanpa kesalahan keluar jadi pemenang. Butuh
konsentrasi dan ketangkasan dalam bermain bekel. Bola bekel yang
melambung terlalu tinggi akan sulit ditangkap. Pemain pun harus
memperhatikan angle bola saat melempar agar tidak jatuh pada biji-biji
bekel.

Manfaat permainan tradisional

1. Berdasarkan Jurnal ilmiah Psikologi terapan penelitian yang dilakukan


oleh Nataliya (2015) dijelaskan pendapat dari Mulyani (2013)
permainan tradisional congklak dapat digunakan dalam pembelajaran
matematika untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada siswa.
Permainan congklak merupakan permainan tradisional yang dilakukan
oleh dua orang dengan menggunakan papan congklak dan 98 biji
congklak. permainan congklak memiliki aspek-aspek perkembangan
pada anak yaitu
1). psikomotorik (melatih kemampuan motorik halus, emosional
melatih kesabaran dan ketelitian,
2). kognitif melatih kemampuan menganalisa dan menyusun strategi,
3). sosial menjalin dengan kontak bermain, serta melatih jiwa
sportifitas.
2. Dalam penelitian yang dilakukan isniwarti (2010) bahwa permainan
tradisional seperti engklek memiliki nilai-nilai terapi
1). deteksi dini pada anak yang mempunyai masalah
2). Nilai untuk perkembangan fisik yang baik
3) Nilai untuk kesehatan mental yang baik
4) Nilai problem solving
5) Nilai Sosial

C. Penutup
a. Kesimpulan
Salah satu pembelajaran pendidikan jasmani diera pandemi covid
19 dengan cara meningkatkan potensi anak adalah dengan bermain. Salah
satu permainan yang bisa digunakan dalam bermain anak adalah
permainan tradisional, karena permainan tradisional mengandung banyak
unsur manfaat dan persiapan bagi anak menjalani kehidupan
bermasyarakat. Adapun manfaat permainan tradisonal dalam membentuk
karakter anak diantaranya yaitu: kejujuran, sportivitas, kegigihan dan
kegotong royongan. Dengan permainan tradisional anak-anak bisa melatih
konsentrasi, pengetahuan, sikap, keterampilan dan ketangkasanyang secara
murni dilakukan oleh otak dan tubuh manusia. Selain itu, permainan
tradisional bisa juga dapat mengembangkan aspek pengembangan moral,
nilai agama,sosial, bahasa, dan fungsi motorik.
Daftar Pustaka

Nataliya,Prima. (2015). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN


TRADISIONAL CONGKLAK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG
PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Universitas Muhammadiyah Malang : Fakultas
Psikologi

Iswinarti. (2010) . NILAI-NILAI TERAPIUTIK PERMAINAN TRADISIONAL


ENGKLEK PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR. Vol. 03, No.02, Januari
2015

Andriani,Tuti. (2012). Permainan Tradisional Dalam Membentuk Karakter Anak Usia


Dini. Jurnal Sosial Budaya Vol. 9 No. 1 Januari – Juli 2012

Anda mungkin juga menyukai