Disusun Oleh :
Nama Peneliti / No : 1. Mu'afa Rizqi Annufail/019
2. Gibran Maulana Albani /011
Kelas :X IPS 5
Bidang Penelitian :1. Ilmu Sosial
2. Ilmu Pendidikan
Jenjang : MA
Nama Pembimbing : Roisyah Ashshaddiqah Suwandi, S.Pd.
Anak anak zaman sekarang terlahir di era teknologi digital, seperti smartphone atau handphone
sudah menjadi teman sehari-hari bagi mereka. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan
menunjukkan bahwa 25% anak anak diseluruh dunia sudah memegang gadget ketika umur mereka
belum genap 8 tahun, satu dari tiga anak telah menggunakan gadget ketika berumur kurang lebih 3
tahun dan satu dari sepuluh anak sudah menikmati gadget ketika berumur 2 tahun. Kebanyakan orang
tua mengaku sudah memberikan handphone ketika usia dini para orang tua beralasan karena ditinggal
kerja ataupun dengan kesibukan masing masing. Anak anak cenderung menggunakan gadget untuk
bermain game, menonton video. Kebanyakan dari anak anak harus menggunakan gadget ketika
sebelum tidur dengan alasan untuk hiburan sebelum tidur, padahal dari bermain gadget itu mempunyai
dampak dampak tersendiri. (Zaini, 2019)
Dampak penggunaan gadget pada anak anak usia sekolah akan mempengaruhi perkembangan
sosial pada anak terganggu dan menyebabkan anak kurang berinteraksi dengan lingkungan nya dan
juga dengan orang tua. Penggunaan gadget pada anak dapat menyebabkan kecanduan dini pada gadget.
Penggunaan gadget secara terus menerus bisa membentuk suatu pola kebiasaan yang individualistik
pada anak. Efek lain dari penggunaan gadget secara terus menerus akan mempengaruhi pada kesehatan
anak karena efek radiasi pada sinar cahaya handphone sangat tidak baik pada kesehatan anak. Selain
itu, penggunaan gadget pada anak dapat menyebabkan gangguan pemusatan perhatian dan hiper
aktivitas pada anak anak. Dan dengan adanya gadget pada zaman sekarang memungkinkan anak
meninggalkan perminan tradisional karena terlalu asik dengan gadget nya.(Matur, 2021)
Permainan tradisional dianggap kuno oleh anak anak zaman sekarang, mungkin masih ada yang
memainkan permainan tradisional itu tetapi kebanyakan anak anak sudah tidak memainkan permainan
tradisional itu. Anak anak zaman sekarang lebih banyak mengakses game online karena lebih asik
dibandingkan permainan tradisional yang kuno. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh
para peneliti anak anak, sedikit anak yang masih suka dengan permainan tradisional seperti, congklak,
petak umpet, lompat tali, nekeran, dan lain lain.(Firmansyah, 2019)
Maka dari itu, kita harus memiliki solusi untuk menghindari kecanduan gadget pada anak usia
dini dengan cara mengembalikan efektivitas permainan tradisional pada anak untuk menghindari
kecanduan gadget. Ada banyak macam permainan tradisional yang kini sudah tidak dimainkan. Dari
solusi itu kami mengangkat judul jurnal kami dengan judul " Mengembangkan Trasingan Traditional
Game Untuk Mencegah Kecanduan Gadget Pada Anak Usia 7-12 Tahun "(Puspitasari)
1.2 Rumusan Masalah
1. Menguji kelayakan Trasingan Traditional Game sebagai Upaya Untuk Mencegah Kecanduan
Gadget Pada Anak Usia 7-12 tahun
2. Menguji efektifitas Trasingan Traditional Game sebagai Upaya Untuk Mencegah Kecanduan
Gadget Pada Anak Usia 7-12 tahun
Kecanduan game didefinisikan sebagai pola perilaku bermain, baik permainan online maupun
offline (game digital atau video game) dengan beberapa tanda, sebagai berikut, Tidak dapat
mengendalikan keinginan bermain game, Lebih memprioritaskan bermain game dibandingkan minat
terhadap kegiatan atau aktivitas lainnya, Seseorang terus bermain game meski ada konsekuensi
negatif yang jelas terlihat. Dan dampak dari kecanduan game sangatlah berbahaya. Dan pada zaman
ini atau zaman modern atau juga sering disebut zaman generasi z yang sudah kecanduan game
sangatlah banyak mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Tetapi mayoritas orang yang
kecanduan game dialami oleh anak-anak baik usia dini maupun usia SD. Kecanduan game bisa
disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari orang tua, ketika usia dini sudah diberikan handphone,
kurangnya minat untuk keluar dari rumah, dan lain lain. Kecanduan game bisa dicegah dengan cara
pemberian pengawasan dari orang tua, sering diajak keluar rumah untuk jalan-jalan, bermain
permainan tradisional, dan masih banyak lagi.
Pada saat ini, permainan tradisional bagi anak-anak sudah tidak lagi banyak diminati. Karena
anak-anak lebih senang bermain game di gadget. Padahal hal itu menyebabkan keaktifan anak jadi
berkurang. Permainan tradisional adalah permainan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat.
Permainan tradisional berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya secara lisan. Umumnya permainan tradisional sudah hada sejak
zaman dahulu, karena sudah dimainkan turun-temurun dari nenek moyang. Permainan tradisional
dimainkan dalam suatu gerakan fisik, nyanyian, dialog, tebak-tebakan dan perhitungan. Permainan
tradisional memiliki 2 jenis mulai dari yang menggunakan alat dan tanpa menggunakan alat. Manfaat
dari permianan tradisional antara lain, anak menjadi kreatif, mengembangkan kecerdasan anak dari
permainan yang dimainkan, mengembangkan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan jujur pada
anak, juga bisa digunakan untuk terapi anak, dan juga masih banyak lagi. Contoh permainan
tradisional juga banyak, antara lain egrang, petak umpet, lomapat tali, kelereng, layang-layang,
congklak, gasing, gerobak sodor, dan lain lain.
2.1.3 Permainan Tradisional Trakol
Trakol merupakan jenis permainan tradisional yang menggunakan alat berupa bola kasti dan
pecahan batu bata, yang dimainkan dengan 2 regu yang setiap regu terdiri atas 5 orang atau lebih
pada setiap regu. Permainan ini dimainkan dengan cara melempar bola kearah tumpukan batu bata
yang disusun keatas membentuk seperti menara dengan jarak lemparan yang sudah ditentukan, jika
bola mengenai batu bata dan ambruk maka regu penjaga harus mengenai semua regu pelempar
supaya tidak bisa menyusun kembali batu bata tersebut dan bisa berganti melempar bola, begitu
pula untuk regu pelempar harus pandai-pandai untuk menghindar dari bola yang akan mengenainya
dan mengambil kesempatan untuk menyusun batu bata supaya tersusun rapi kembali dan
mendapatkan poin lalu bermain sebagai regu pelempar kembali.
Metode Penelitian
Penelitian Menggunakan Reaserch and Development yang di gunakan untuk menghasilkan dan
menguji keefektifan produk.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Trasingan Tradisional
Game dan Mencegah Kecanduan Gadget Pada anak usia 7-12 tahun.
Subjek Penelitian
A. Populasi
B. SAMPEL
C. Teknik Sampling
Menutut penelitian yang dilakukan oleh Yudiwinata dan Handoyo (2014) menjelaskan bahwa zaman yang terus
berkembang memacu peradaban budaya yang semakin terus berubah. Tidak hanya perkembangan dari seni budaya
tetapi juga berkembangnya teknologi semakin bertambah maju. Perubahan tidak hanya terjadi pada lingkungan sosial
tetapi juga pada pola bermain anak-anak. Proses dan cara bermain anak-anak dari hari mengalami perkembangan. Pada
zaman sekarang anak-anak jarang mengenal permainan tradisional bahkan ada yang tidak mengenal permainan
tradisional. Hal ini menyebabkan banyak anak-anak tidak mengenal sama sekali permainan tradisional yang sebenarnya
merupakan sebuah sarana bagi anak-anak dari usia sebelum sekolah hingga usia sekolah. Anak-anak Indonesia
sebenarnya harus mampu mempertahankan permainan tradisional ini. Permainan tradisional bukan semata-mata
permainan aja didalamnya terdapat unsur budaya yang melekat kuat dan harus terus dilestarikan. Permainan tradisional
yang mungkin sudah jarang ditemui karena tidak adanya pengarahan dari orang tua ke anak ataupun dari guru ke murid
akan terus hilang ditambah dengan adanya permainan modern yang lebih dikenal dengan istilah gamebagi anak-anak.
Anak-anak yang sudah individualis akan lebih menjadi pribadi yang tertutup karena permainan initidak mengajarkan
kerja sama dan hal-hal positif lainnya. Tetapi sebenarnya masih ada anak yang memainkan permainan tradisional
biasanya mereka berasal dari desa atau perkampungan.
DAFTAR PUSTAKA
Jufrida, Basuki Rahmat Fibrika, Kurniawan Wawan (2021). Solusi Mengurangi Kecanduan Gadget pada
Matur Prima Yustina, Simon Getrida Maria, Ndorang Acai Theofilus (2021). Hubungan Kecanduan
Game Online Dengan Kualitas Tidur pada Remaja di SMA Negeri Kota Ruteng. Jurnal Wawasan
Kalangan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3 (1), 254-264.
Puspitasari Dyah Novi (2021). Penerapan Permainan Tradisional Sebagai Wujud Nyata Untuk
Mengurangi Kecanduan Dalam Penggunaan Handphone Bagi Anak di Bawah Usia 12 Tahun
Dan Untuk Meningkatkan Jiwa Bersosialisasi Dalam Diri Anak. Jurnal Pendidikan Untuk Anak,
4 (1), 1-7.
Yudiwinata Prisia Hikmah, Handoyo Pambudi (2014). Permainan Tradisional Dalam Budaya dan
Rosaria Mei, Rahayu Setio Sri (2022). Mengembangkan Nilai Agama Moral Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
b. Rancangan Alat
sandal ditata seperti tugu bola dilemparkan
kearah sandal
c. Prosedur Pembuatan
1. Siapkan sandal, batu bata dan bola kasti
2. Susunlah sandal menjadi bentuk tugu atau mengerucut dan batu batu disusun dari
besar ke kecil
3. Atur jarak pelempar dengan sandal dan batu bata sekitar 2 meter
4. Lempar bola kearah sandal dan batu bata
A. Populasi
Populasi adalah seluruh anak-anak usia 7-12 tahun di Desa Miri,Bulu,Polokarto, Sukoharjo.
B. SAMPEL
C. Teknik Sampling
Teknik penelitian menggunakan observasi. Dan alat pengumpul data berupa lembar observasi dan
Rencana analisis data menggunakan kualitatif karena analisis data yang diambil berbentuk deskripsi
No
DAFTAR PUSTAKA