Anda di halaman 1dari 9

Proposal Penelitian

Mengembangkan Trasingan Traditional Game


untuk Mencegah Kecanduan Gadget
Pada Anak Usia 7-12 tahun

Disusun Oleh :
Nama Peneliti / No : 1. Mu'afa Rizqi Annufail/019
2. Gibran Maulana Albani /011
Kelas :X IPS 5
Bidang Penelitian :1. Ilmu Sosial
2. Ilmu Pendidikan

Jenjang : MA
Nama Pembimbing : Roisyah Ashshaddiqah Suwandi, S.Pd.

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


DIREKTORAT KSKK MADRASAH
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

(MADARASAH ALIYAH NEGERI 1 KARANGANYAR)


2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Anak anak zaman sekarang terlahir di era teknologi digital, seperti smartphone atau handphone
sudah menjadi teman sehari-hari bagi mereka. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan
menunjukkan bahwa 25% anak anak diseluruh dunia sudah memegang gadget ketika umur mereka
belum genap 8 tahun, satu dari tiga anak telah menggunakan gadget ketika berumur kurang lebih 3
tahun dan satu dari sepuluh anak sudah menikmati gadget ketika berumur 2 tahun. Kebanyakan orang
tua mengaku sudah memberikan handphone ketika usia dini para orang tua beralasan karena ditinggal
kerja ataupun dengan kesibukan masing masing. Anak anak cenderung menggunakan gadget untuk
bermain game, menonton video. Kebanyakan dari anak anak harus menggunakan gadget ketika
sebelum tidur dengan alasan untuk hiburan sebelum tidur, padahal dari bermain gadget itu mempunyai
dampak dampak tersendiri. (Zaini, 2019)

Dampak penggunaan gadget pada anak anak usia sekolah akan mempengaruhi perkembangan
sosial pada anak terganggu dan menyebabkan anak kurang berinteraksi dengan lingkungan nya dan
juga dengan orang tua. Penggunaan gadget pada anak dapat menyebabkan kecanduan dini pada gadget.
Penggunaan gadget secara terus menerus bisa membentuk suatu pola kebiasaan yang individualistik
pada anak. Efek lain dari penggunaan gadget secara terus menerus akan mempengaruhi pada kesehatan
anak karena efek radiasi pada sinar cahaya handphone sangat tidak baik pada kesehatan anak. Selain
itu, penggunaan gadget pada anak dapat menyebabkan gangguan pemusatan perhatian dan hiper
aktivitas pada anak anak. Dan dengan adanya gadget pada zaman sekarang memungkinkan anak
meninggalkan perminan tradisional karena terlalu asik dengan gadget nya.(Matur, 2021)

Permainan tradisional dianggap kuno oleh anak anak zaman sekarang, mungkin masih ada yang
memainkan permainan tradisional itu tetapi kebanyakan anak anak sudah tidak memainkan permainan
tradisional itu. Anak anak zaman sekarang lebih banyak mengakses game online karena lebih asik
dibandingkan permainan tradisional yang kuno. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh
para peneliti anak anak, sedikit anak yang masih suka dengan permainan tradisional seperti, congklak,
petak umpet, lompat tali, nekeran, dan lain lain.(Firmansyah, 2019)

Maka dari itu, kita harus memiliki solusi untuk menghindari kecanduan gadget pada anak usia
dini dengan cara mengembalikan efektivitas permainan tradisional pada anak untuk menghindari
kecanduan gadget. Ada banyak macam permainan tradisional yang kini sudah tidak dimainkan. Dari
solusi itu kami mengangkat judul jurnal kami dengan judul " Mengembangkan Trasingan Traditional
Game Untuk Mencegah Kecanduan Gadget Pada Anak Usia 7-12 Tahun "(Puspitasari)
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kelayakan Trasingan Traditional Game sebagai Upaya Untuk Mencegah


Kecanduan Pada Anak Usia 7-12 tahun?
2. Bagaimana efektifitas Trasingan Traditional Game untuk Mencegah Kecanduan Gadget Pada
Anak Usia 7-12 tahun?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menguji kelayakan Trasingan Traditional Game sebagai Upaya Untuk Mencegah Kecanduan
Gadget Pada Anak Usia 7-12 tahun
2. Menguji efektifitas Trasingan Traditional Game sebagai Upaya Untuk Mencegah Kecanduan
Gadget Pada Anak Usia 7-12 tahun

1.4 Manfaat Penelitian

- Mengurangi penggunaan gadget pada anak usia 7-12 tahun

- Menghindari kecanduan gadget pada anak usia 7-12 tahun.

- Mengembangkan kembali permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan


BAB II
KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Kecanduan Game

Kecanduan game didefinisikan sebagai pola perilaku bermain, baik permainan online maupun
offline (game digital atau video game) dengan beberapa tanda, sebagai berikut, Tidak dapat
mengendalikan keinginan bermain game, Lebih memprioritaskan bermain game dibandingkan minat
terhadap kegiatan atau aktivitas lainnya, Seseorang terus bermain game meski ada konsekuensi
negatif yang jelas terlihat. Dan dampak dari kecanduan game sangatlah berbahaya. Dan pada zaman
ini atau zaman modern atau juga sering disebut zaman generasi z yang sudah kecanduan game
sangatlah banyak mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Tetapi mayoritas orang yang
kecanduan game dialami oleh anak-anak baik usia dini maupun usia SD. Kecanduan game bisa
disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari orang tua, ketika usia dini sudah diberikan handphone,
kurangnya minat untuk keluar dari rumah, dan lain lain. Kecanduan game bisa dicegah dengan cara
pemberian pengawasan dari orang tua, sering diajak keluar rumah untuk jalan-jalan, bermain
permainan tradisional, dan masih banyak lagi.

2.1.2 Permainan Tradisional

Pada saat ini, permainan tradisional bagi anak-anak sudah tidak lagi banyak diminati. Karena
anak-anak lebih senang bermain game di gadget. Padahal hal itu menyebabkan keaktifan anak jadi
berkurang. Permainan tradisional adalah permainan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat.
Permainan tradisional berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya secara lisan. Umumnya permainan tradisional sudah hada sejak
zaman dahulu, karena sudah dimainkan turun-temurun dari nenek moyang. Permainan tradisional
dimainkan dalam suatu gerakan fisik, nyanyian, dialog, tebak-tebakan dan perhitungan. Permainan
tradisional memiliki 2 jenis mulai dari yang menggunakan alat dan tanpa menggunakan alat. Manfaat
dari permianan tradisional antara lain, anak menjadi kreatif, mengembangkan kecerdasan anak dari
permainan yang dimainkan, mengembangkan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan jujur pada
anak, juga bisa digunakan untuk terapi anak, dan juga masih banyak lagi. Contoh permainan
tradisional juga banyak, antara lain egrang, petak umpet, lomapat tali, kelereng, layang-layang,
congklak, gasing, gerobak sodor, dan lain lain.
2.1.3 Permainan Tradisional Trakol

Trakol merupakan jenis permainan tradisional yang menggunakan alat berupa bola kasti dan
pecahan batu bata, yang dimainkan dengan 2 regu yang setiap regu terdiri atas 5 orang atau lebih
pada setiap regu. Permainan ini dimainkan dengan cara melempar bola kearah tumpukan batu bata
yang disusun keatas membentuk seperti menara dengan jarak lemparan yang sudah ditentukan, jika
bola mengenai batu bata dan ambruk maka regu penjaga harus mengenai semua regu pelempar
supaya tidak bisa menyusun kembali batu bata tersebut dan bisa berganti melempar bola, begitu
pula untuk regu pelempar harus pandai-pandai untuk menghindar dari bola yang akan mengenainya
dan mengambil kesempatan untuk menyusun batu bata supaya tersusun rapi kembali dan
mendapatkan poin lalu bermain sebagai regu pelempar kembali.

2.1.4 Permainan Tradisional Singkongan


Singkongan merupakan permainan tradisional yang terdiri atas 4 orang atau lebih yang sebelum
bermain dilakukan pemilihan pemain penjaga dan pemain pelempar biasanya pemain penjaga terdiri
1 atau 2 orang sedangkan pemain pelempar 3 ataupu bisa lebih, permainan ini juga termasuk jenis
permainan yang menggunakan alat yang berupa sandal. Cara memainkannya dengan melemparkan
sandal kearah susunan sandal yang membentuk kerucut atau sandal saling disandarkan satu dengan
lain biasanya terdiri atas 3 sandal yang jarak lemparan nya sudah ditentukan jika sandal bisa jatuh
ataupun ambruk satu orang yang menjaga harus melemparkan sandal kearah pemain lawan agar kick
dari permainan. Dan tugas pemain pelempar adalah bersembunyi dahulu dari pandangan pemain
penjaga jika situasi sudah aman maka dengan cepatnya pemain pelempar menyusun sandal seperti
semula dan agar mendapatkan poin.

2.1.5 Permainan Tradisional TRASINGAN

Permainan tradisional trasingan merupakan penggabungan antara permainan trakol dengan


singkongan yang dimainkan dengan alat berupa bola kasti, sandal, dan batu bata. Permainan ini
terdiri atas 2 regu setiap regu terdiri atas 4 orang atau lebih, 2 regu itu terdiri atas regu penjaga dan
pelempar. Cara memainkannya pun hampir sama dengan trakol maupun singkongan, memainkan nya
memang cukup sulit untuk permainan ini karena susunannya terdiri atas batu bata dengan sandal dan
pemain penjaga harus menutup mata dahulu setelah bola mengenai susunan bata dengan sandal
tersebut, dan pemain pelempar bersembunyi dengan aman dahulu jika kondisi memungkinkan untuk
menata bata dan sandal maka regu pelempar harus menata dengan cermat dan cepat.

Metode Penelitian
Penelitian Menggunakan Reaserch and Development yang di gunakan untuk menghasilkan dan
menguji keefektifan produk.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Trasingan Tradisional
Game dan Mencegah Kecanduan Gadget Pada anak usia 7-12 tahun.

Subjek Penelitian

A. Populasi

Populasi adalah seluruh warga di Desa Miri,Bulu,Polokarto,Kabupaten Sukoharjo.

B. SAMPEL

Yang di ambil sebanyak 20% yaitu 10 Keluarga.

C. Teknik Sampling

Teknik penelitian menggunakan observasi

2.2 Tinjauan Pustaka

Menutut penelitian yang dilakukan oleh Yudiwinata dan Handoyo (2014) menjelaskan bahwa zaman yang terus
berkembang memacu peradaban budaya yang semakin terus berubah. Tidak hanya perkembangan dari seni budaya
tetapi juga berkembangnya teknologi semakin bertambah maju. Perubahan tidak hanya terjadi pada lingkungan sosial
tetapi juga pada pola bermain anak-anak. Proses dan cara bermain anak-anak dari hari mengalami perkembangan. Pada
zaman sekarang anak-anak jarang mengenal permainan tradisional bahkan ada yang tidak mengenal permainan
tradisional. Hal ini menyebabkan banyak anak-anak tidak mengenal sama sekali permainan tradisional yang sebenarnya
merupakan sebuah sarana bagi anak-anak dari usia sebelum sekolah hingga usia sekolah. Anak-anak Indonesia
sebenarnya harus mampu mempertahankan permainan tradisional ini. Permainan tradisional bukan semata-mata
permainan aja didalamnya terdapat unsur budaya yang melekat kuat dan harus terus dilestarikan. Permainan tradisional
yang mungkin sudah jarang ditemui karena tidak adanya pengarahan dari orang tua ke anak ataupun dari guru ke murid
akan terus hilang ditambah dengan adanya permainan modern yang lebih dikenal dengan istilah gamebagi anak-anak.
Anak-anak yang sudah individualis akan lebih menjadi pribadi yang tertutup karena permainan initidak mengajarkan
kerja sama dan hal-hal positif lainnya. Tetapi sebenarnya masih ada anak yang memainkan permainan tradisional
biasanya mereka berasal dari desa atau perkampungan.

DAFTAR PUSTAKA
Jufrida, Basuki Rahmat Fibrika, Kurniawan Wawan (2021). Solusi Mengurangi Kecanduan Gadget pada

Anak. Jurnal Surya Masyarakat, 4 (1), 1-9.

Matur Prima Yustina, Simon Getrida Maria, Ndorang Acai Theofilus (2021). Hubungan Kecanduan

Game Online Dengan Kualitas Tidur pada Remaja di SMA Negeri Kota Ruteng. Jurnal Wawasan

Kesehatan, 6 (2), 55-66.


Zaini Muhammad, Soenarto (2019). Persepsi Orangtua terhadap Hadirnya Era Teknologi Digital di

Kalangan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3 (1), 254-264.

Puspitasari Dyah Novi (2021). Penerapan Permainan Tradisional Sebagai Wujud Nyata Untuk

Mengurangi Kecanduan Dalam Penggunaan Handphone Bagi Anak di Bawah Usia 12 Tahun

Dan Untuk Meningkatkan Jiwa Bersosialisasi Dalam Diri Anak. Jurnal Pendidikan Untuk Anak,

4 (1), 1-7.

Yudiwinata Prisia Hikmah, Handoyo Pambudi (2014). Permainan Tradisional Dalam Budaya dan

Perkembangan Anak. Jurnal Paradigma : Perkembangan Pada Anak, 2 (3), 1-5.

Rosaria Mei, Rahayu Setio Sri (2022). Mengembangkan Nilai Agama Moral Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional

Singkongan di TK Santa Anna. Jurnal : Sentra Cendikia, 3 (2) 81-84.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian Menggunakan Reaserch and Development yang di gunakan untuk menghasilkan


dan menguji keefektifan produk.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Trasingan
Tradisional Game dan Mencegah Kecanduan Gadget Pada anak usia 7-12 tahun.

a. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah bola kasti, sandal, dan batu bata

b. Rancangan Alat
sandal ditata seperti tugu bola dilemparkan
kearah sandal
c. Prosedur Pembuatan
1. Siapkan sandal, batu bata dan bola kasti
2. Susunlah sandal menjadi bentuk tugu atau mengerucut dan batu batu disusun dari
besar ke kecil
3. Atur jarak pelempar dengan sandal dan batu bata sekitar 2 meter
4. Lempar bola kearah sandal dan batu bata

3.2 Subjek Penelitian

A. Populasi

Populasi adalah seluruh anak-anak usia 7-12 tahun di Desa Miri,Bulu,Polokarto, Sukoharjo.

yaitu sekitar 50 anak

B. SAMPEL

Sampel yang di ambil sebanyak 10 anak

C. Teknik Sampling

Teknik sampling menggunakan multistage sampling

3.3 Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik penelitian menggunakan observasi. Dan alat pengumpul data berupa lembar observasi dan

kamera untuk mengambil foto

3.4 Rencana Analisis Data

Rencana analisis data menggunakan kualitatif karena analisis data yang diambil berbentuk deskripsi

3.5 Jadwal Penelitian

No
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai