Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK :

TERAPI BERMAIN DI RUMAH SAKIT UNTUK ANAK


RENTANG USIA 12 BULAN - 3 TAHUN DAN RENTANG USIA
7 - 10 TAHUN

Disusun oleh:
Kelompok 2
Dewi Damayanti (202212100057)
Fitriyanti (202212100059)
M. Nur Sobari (202212100062)
Pitdayani (202212100065)
Siti Habibah (202212100068)
Supriyadi (202212100069)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BOROBUDUR
2023
TERAPI BERMAIN ANAK DI RUMAH SAKIT

A. Pengertian

Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan


sosial, dan bermain merupakan mesia yang baik untuk belajar karena dengan bermain
anak-anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengenal waktu dan jarak
serta suara (Wong, 2009).
Bermain adalah pekerjaan atau aktivitas anak yang sangat penting. Melalui
bermain akan semakin mengembangkan kemampuan dan keterampilan motorik anak,
kemampuan kognitifnya, melalui kontak dengan dunia nyata, menjadi eksis di
lingkungannya, menjadi percaya diri dan masih banyak manfaat laninnya (Nasution,
2018).
Permainan yang terapeutik didasari oleh pandangan bahwa bagi anak
merupakan aktivitas yang sehat dan diperlukan untukkelangsungan tumbuh kembang
anak dan memungkinkan untuk dapat menggali dan megekspresikan perasaan dan
pikiran anak, mengalihkan perasaan nyeri dan relaksasi. Dengan demikian, kegiatan
bermain harus menjadi bagian integral dari pelayanan kesehatan anak di rumah sakit
(Supartini, 2014).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama dengan
kerja pada orang dewasa, yang dapat menurunkan stres anak, belajar berkomunikasi
dengan lingkungan, belajar mengenal dunia dan meningkatkan kesejahteraan mental
serta sosial anak.

B. Terapi Bermain di Rumah Sakit

Perawatan di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan hal


baru, lingkungan baru, orang-orang asing, kebiasaan baru dan kegiatan baru. Selain
itu beberapa kondisi juga menyebabkan ketidaknyamanan antara lain : nyeri dan
perlukaan, pembatasa aktivitas, menjalankan program terapi yang traumatik. Situasi
ini mengharuskan perawat mampu melakukan pengkajian yang spesifik sebagai
dampak hospitalisasi. Diagnosis keperawatan yang diidentifkasi juga seharusnya
mampu mendeskripsikan dengan teliti se;uruh respon yang terjadi selama proses
adaptasi hospitalisasi.
Beberapa tindakan telah banyak direkomendasikan untuk meminimalkan
dampak hospitalisasi, namun smapai saat ini yang paling banyak digunakan dan
diyakini paling efektif adalah terapi bermain. Pada saat bermain anak memiliki
kesempatan untuk memainkan perasaan dan permasalahannya, anak merasa menjadi
orang yang paling penting, mengatur situasi dan dirinya, tidak ada kritikan. Situasi
seperti ini sangat kondusif untuk anak yang sedang mengalami kecemasan, sehingga
rasa amannya terpenuhi.
Manfaat terapi bermain di rumah sakit
Keuntungan aktivitas bermain yang dilakukan pada anak yang dirawat di rumah
sakit, antara lain :
a. Meningkatkan hubungan antara klien (anak dan keluarga) dengan perawat,
karena dengan melaksanakan kegiatan bermain perawat mempunyai
kesempatan untuk membina hubungan yang baik dan menyenangkan dengan
anak dankeluarganya. Bermain merupakan alat komunikasi yang efektif
antara perawat dan klien.
b. Perawatan di rumah sakit akan membatasi kemampuan anak untuk mandiri.
Aktivitas bermain yang terprogram akan memulihkan perasaan mandiri pada
anak.
c. Akan memberikan rasa senang pada anak, dan juga membantu anak
mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas, takut, sedih, tegang dan nyeri.
d. Permainan terapeutik akan meningkatkan kemampuan anak untuk mempunyai
tingkah laku yang positif.
e. Permainan yang memberi kesempatan pada beberapa anak untuk berkompetisi
secara sehat, akan menurunkan ketegangan pada anak dan keluarganya
(Nikmatur, 2018).

C. Jenis Permainan/Karakteristik Bemain

1. Mainan yang dianjurkan untuk Bayi usia 6-12 bulan :


a. Blockies warna-warni jumlah, ukuran
b. Buku dengan gambar menarik
c. Balon, cangkir dan sendok
d. Boneka bayi
e. Mainan yang dapat didorong dan ditarik

2. Toddler (usia 1-3 tahun)


a. Mulai berjalan, memanjat, lari
b. Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
c. Senang melempar, mendorong, mengambil sesuatu
d. Perhatiannya singkat
e. Mulai memiliki “ini milikku...”
f. Karakteristik “Pararel play”
g. Toddler selalu bertengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
h. Senang dengan musik/irama
i. Mainan untuk Toddler :
1) Mainan yang dapat ditarik dan didorong
2) Alat masak
3) Malam/lilin
4) Boneka, blockies, telepon, gambar dalam buku, bola, drum yang dapat
dipukul, krayon, kertas

3. Pre- School (usia 3-6 tahun)


a. Cross motor dan fine motors
b. Dapat melompat, bermain dan bersepeda
c. Sangant energik dan imaginatif
d. Mulai terbentuk perkembangan moral
e. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dengan kelompok
f. Karateristik bermain
g. Assosiative play
h. Dramatic paly
i. Skill play
j. Laki-laki bermain di luar
k. Perempuan di dalam rumah
l. Mainan untuk Pre- School :
1) Peralatan rumah tangga
2) Sepeda roda tiga
3) Papan tulis/kapur
4) Lilin, boneka, kertas
5) Drum, buku dengan kata simple, kapal terbang, mobil, truk

4. Usia Sekolah (usia 6-12 tahun)


a. Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
b. Dapat belajar dengan aturan kelompok
c. Belajar independent, kooperatif, bersaing, menerima orang lain
d. Karakteristik “Cooperative Play”
e. Laki-laki : Mechanical
f. Perempuan : Mother Role
g. Mainan untuk usia sekolah 6-8 tahun, yaitu : kartu, boneka, robot, buku, alat
olahraga, alat melukis, mencatat, sepeda
h. Mainan untuk usia sekolah 8-12 tahun, yaitu : buku, mengumpulkan perangko,
uang logam, pekerjaan tangan, olahraga bersama, sepatu roda, sepeda.

D. Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain

1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan


2. Status kesehatan, anak sakit perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan lokasi, negara, kultur
5. Alat permainan  sengan dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status ekonomi

E. Bermain di Rumah Sakit

1. Tujuan
a. Melanjutkan tumbuh kembang selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
c. Beradaptasi efektif terhadap stres karena sakit atau dirawat
d. Mengurangi tingkat kecemasan
2. Prinsip
a. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat dan sederhana
b. Mempertibangkan keamanan
c. Kelompok umur/usia klien sama
d. Melibatkan keluarga atau orang tua
e. Tidak bertentangan dengan pengobatan

3. Upaya perawatan dalam pelaksanaan bermain


a. Lakukan saat tidak sedang tindakan perawatan
b. Lakukan diluar jadwal makan, istirahat dan terapi
c. Mencari kesempatan khusus

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan


a. Alat bermain
b. Tempat bermain
c. Kondisi peserta
d. Pendampingan orang tua
e. Pendampingan perawat ruangan

5. Pelaksanaan bermain di RS dipengaruhi oleh :


a. Faktor pendukung (pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama
Tim dan keluarga)
b. Faktor penghambat
1) Anak lelah
2) Anak bosan
3) Anak merasa takut dengan lingkungan
4) Kecemasan pada orang tua
5) Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain

6. Teknik Bermain di Rumah Sakit :


a. Berikan alat permainan untuk merangsang anak bermain sesuai
dengan  umur perkembangannya
b. Berikan cukup waktu dalam bermain dan menghindari interupsi
c. Berikan permainan yang bersifat mengurangi sifat emosi anak
d. Tentukan kapan anak boleh keluar atau turun dari tempat tidur sesuai
dengan kondisi anak
Permainan Tebak Gambar untuk Anak Usia 12 bulan – 3 tahun

6)Gambar
7) Kegiatan bermai
n tebak gambar
adalah kegiatan
dimana mengajak
anak-anak
8) menebak gambar
yang ada dengan
tujuan untuk men
ggali rasa ingin
tahu dan
9) kemampuan berpiki
r dalam menjabarkan
sesuatu yang dilihat
di sekitarnya.
10) Jenis permainan t
ebak gambar menurut
penelitian Dwi Prima
Hanis Kusumaningtiya
s
11) (2020) Pada anak
usia toddler dapat b
erkurang atau menuru
n setelah dilakukan
terapi
12) bermain tebak gam
bar selama 15 menit,
karena anak berusaha
mendapatkan autonomi
13) dan tujuan ini su
dah terlihat dalam s
ebagian besar perila
ku mereka (ketrampil
an motorik,
14) bermain, hubung
an interpersonal,
aktivitas harian
dan komunikasi).
Dalam keadaan
15) sakit, anak mungk
in tidak mencerita
kan keadaan mereka
karena takut, tet
api dengan
Kegiatan tebak gambar adalah kegiatan dimana mengajak anak-anak menebak
gambar yang ada dengan tujuan untuk menggali rasa ingin tahu dan kemampuan
berpikir dalam menjabarkan sesuatu yang dilihat di sekitarnya.
Jenis permainan tebak gambar menurut penelitian Dwi Prima Hanis
Kusumaningtiyas (2020), pada anak usia Toddler dapat berkurang atau menurun
setelah dilakukan terapi bermain tebak gambar selama 15 menit, karena anak berusaha
mendapatkan autonomi dan tujuan ini sudah terlihat dalam sebagian besar perilaku
mereka (ketermapilan motorik, bermain, hubungan nterpersonal, aktifitas harian dan
komunikasi). Dalam keadaan sakit, anak mungkin tidak menceritakan keadaan
mereka karena takut, tetapi dengan bermain anak memiliki kebebasan untuk
beraktifitas. Saat bermain, anak-anak akan lebih terasah empatinya, mereka juga bisa
mengatasi penolakan dan dominasi, serta bisa mengelola emosi.
Terapi Bermain Edukatif Ular Tangga untuk Usia 7 – 10 tahun

Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2


orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa
kotak digambar sejumlah "tangga" atau "ular" yang menghubungkannya dengan kotak
lain. Dalam permainan ular tangga edukatif ini, kelompok memodifikasi papan ular
tangga menjadi kotak – kotak yang berisi gambar – gambar edukatif untuk membantu
pengembangan intelektual anak.
Setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama (biasanya kotak di
sudut kiri bawah) dan secara bergiliran melemparkan dadu. Bidak dijalankan sesuai
dengan jumlah mata dadu yang muncul. Bila pemain mendarat di ujung bawah sebuah
tangga, mereka dapat langsung pergi ke ujung tangga yang lain. Bila mendarat di
kotak dengan ular, mereka harus turun ke kotak di ujung bawah ular. Pemenang
adalah pemain pertama yang mencapai kotak terakhir. Bila seorang pemain
mendapatkan angka 6 dari dadu, mereka mendapat giliran sekali lagi. Bila tidak,
maka giliran jatuh ke pemain selanjutnya

RANCANGAN BERMAIN TEBAK GAMBAR

Topik : Terapi aktifitas bermain anak pada usia Toddler (1-3 tahun) di unit NS 3
RS BMC Mayapada Bogor
Sub Topik :
a. Stimulasi fungsi kognitif
b. Stimulasi motorik
c. Stimulasi sensorik
Tempat : Unit NS 3 kamar 314 A
Waktu : Tanggal 22 Februari 2023
pukul 10.00 – 10.30 WIB (30 menit)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti terapi bermain diharapkan anak dapat mengembangkan
keterampilannya dan dapat mengekspresikan perasaannya selama dirawat di
rumahsakit untuk melanjutkan tumbuh kembang anak dan meminimalkan
hospitalisasi pada anak.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengiluti terapi bermain selama 30 menit diharapkan :
a. Segi kognitif
Anak mampu menyebutkan gambar sesuai yang diingat
b. Segi motorik
Anak mampu memegang gambar yang ditunjukkan saat bermain
c. Segi sensorik
Anak dapat membedakan warna dan gambar yang ditunjukkan saat bermain

B. Perencanaan
1. Jenis Program Bermain
Jenis permainan yang dipilih adalah permainan tebak gambar

2. Karakteristik Permainan
Pasien dibimbing untuk melatih kemampuan kognitif, motorik dan melalui kegiatan
tebak gambar.
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
- Anak usia toddler yaitu usia 1-3 tahun
- Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh
- Anak tidak terpasang alat-alat invasif (NGT, kateter)
- Tidak bedrest

b. Kriteria Eksklusi
- Suhu tubuh meningkat (>38 C)
- Bedrest

3. Sasaran
Pasien anak usia toddler (1-3 tahun) yang dirawat di kamar 314 unit NS 3, yang
terdiri dari :
a. 2 anak berusia 3 tahun
b. 1 anak berusia 1 tahun 3 bulan (ikut bermain semampunya)

4. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa/21 Februari 2023
Waktu : pukul 10.00 – 10.30 WIB
Tempat : kamar 314 Unit NS 3 RS BMC Mayapada Bogor

5. Pengorganisasian
Leader : M. Nur Sobari
Co. Leader : Supriyadi
Fasilitator : Dewi Damayanti dan Siti Habibah
Moderator : Pitdayani
Observer : Fitriyanti

6. Pembagian Tugas
a) Leader
Peran :
- Menjelaskan tujuan bermain
- Mengarahkan proses kegiatan pada anggota
- Menjelaskan aturan bermain pada anak
- Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan

b) Co. Leader
Peran : membantu leader dalam mengorganisasi anggota

c) Fasilitator
Peran :
- Menyiapkan alat-alat permainan
- Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang sedang
dijelaskan
- Mempertahankan kehadiran anak
- Mencegah gangguan/hambatan terhadap anak baik luar maupun dalam

d) Moderator
Peran : membuka kegiatan dan memandu jalannya terapi bermain

e) Observer
Peran :
- Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non verbal
- Mencatat seluruh proses yang dikajo dan semua perubahan perilaku
- Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program bermain

7. Metode Permainan
Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh anak
sesuai dengan instruksi yang diberikan. Langkah-langkah :
a) Moderator membuka acara, kontrak waktu menjeaskan tujuan dan manfaat terapi
bermain
b) Leader menunjukkan cara memasukkan sedotan ke dalam botol warna dimana
masing-masing anak memasukkan di warna yang berbeda
c) Peserta diinstruksikan dan dibimbing oleh fasilitator saat memasukkan sedotan ke
dalam botol warna
d) Leader menunjukkan kertas bergambar hewan, buah-buahan dan sayur-sayuran
e) Peserta diinstruksikan dan dibimbing oleh fasilitator untuk menyebutkan gambar-
gambar yang ditunjukkan leader
f) Fasilitator membimbing peserta dan keluarga untuk menunjukkan gambar hewan,
buah-buahan dan sayur-sayuran.
g) Selalu memberi reward untuk respon kooperatif dan positif dari para peserta

8. Media
a) Sedotan
b) Botol warna
c) Kertas bergambar

9. Setting Tempat

Keterangan :

: Leader : Pasien anak

: Co. Leader : Observer

: Fasilitator : Moderator

C. Rencana Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Waktu Respon
1. Persiapan 5 menit Ruangan, alat dan anak
- Menyiapkan ruangan bersama keluarga sudah
- Menyiapkan alat siap
- Menyiapkan anak dengan
keluarga

2. Proses :
- Mengucapkan salam, doa 20 menit - Menjawab salam
memperkenalkan diri dan
menjelaskan kontral waktu
- Menjelaskan pada anak dan - Memperhatikan
keluarga tujuan dan manfaat
terapi bermain
- Menjelaskan cara terapi bermain
- Memberi kesempatan untuk - Peserta bertanya
bertanya/klarifikasi
- Mengajak anak bermain - Peserta antusias
- Mengevaluasi respon anak dan mengikuti terapi
keluarga (perasaan) bermain
- Menyimpulkan
(reward/reinforcement positif) - memperhatikan
dilanjutkan doa

3. Penutup 5 menit
- menyimpulkan - menjawab salam
- mengucapkan salam

D. Antisipasi Meminimalkan Hambatan


1. Saat permainan berlangsung dilandasi dengan pengertian, kasih sayang juga
kesabaran dalam manghadapi sifat dan karakteristik anak yang berbeda-beda
2. Dilakukan berjenjang dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan
perkembangan anak
3. Gunakan alat yang sederhana, mudah murah dan mudah didapat, disesuaikan
dengan keadaan
4. Selalu berikan pujian atas keberhasilan yang dilakukan anak
5. Ciptakan suasana menyenangkan, bervariasi dan nyaman sehingga tidak
membosankan
6. Meminta nasehat kepala unit/CI bila ditemuka kesulitan

E. Evaluasi yang Diharapkan


1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat terapi bermain
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilaksanakan di Unit NS 3 kamar 314 RS BMC
Mayapada Bogor
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi bermain dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi terapi bermain
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat terapi bermain
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
a. Kecemasan akibat hospitalisasi pada anak menurun
b. Jumlah hadir dalam terapi bermain minimal 3 orang anak didampingi keluarga.

RANCANGAN BERMAIN ULAR TANGGA

Topik : Terapi aktifitas bermain anak pada usia sekolah (7-10 tahun) di unit NS 3
RS BMC Mayapada Bogor
Sub Topik :
a. Stimulasi fungsi kognitif
b. Stimulasi motorik
c. Stimulasi sensorik
Tempat : Unit NS 3 kamar 310
Waktu : Tanggal 23 Februari 2023
pukul 10.00 – 10.30 WIB (30 menit)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan program bermain pada anak usia sekolah (7-10 tahun)
selama kurang lebih 30 menit diharapkan anak dapat bermain sambil belajar
mengenal tanda umum anak bergizi baik.

2. Tujuan Khusus
Bagi anak:
a. Dapat  mengatur strategi dan kecermatan.
b.  Dapat mengenal tanda – tanda anak bergizi baik
c.  Dapat  mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan permainan
d. Dapat berlatih bersosialisasi
e. Dapat berlatih bersikap sportif
f. Dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan pada anak
g. Dapat belajar pramatematika yaitu saat menghitung langkah pada permainan
ular tangga dan menghitung titik – titik yang terdapat pada dadu.
Bagi perawat :
a. Membangun trust antara pasien  anak dan perawat
b. Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak usia 7-10 tahun
c. Mampu mengenal karakter tiap anak usia 7-10 tahun

B. Perencanaan

1. Jenis Program Bermain


Jenis permainan yang dipilih adalah permainan ular tangga

2. Karakteristik Permainan
Pasien dibimbing untuk melatih kemampuan kognitif, motorik dan melalui
kegiatan ular tangga .
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut :
a) Kriteria Inklusi
- Anak usia sekolah yaitu usia 7-10 tahun
- Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh
- Anak tidak terpasang alat-alat invasif (NGT, kateter)
- Tidak bedrest

b) Kriteria Eksklusi
- Suhu tubuh meningkat (>38 C)
- Bedrest

3. Sasaran
Pasien anak di kamar 310 unit NS 3 yang berisi 3 pasien anak :
a. 2 pasien berusia 10 tahun
b. 1 pasien berusia 7 tahun

4. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu/23 Februari 2023
Waktu : pukul 10.00 – 10.30 WIB
Tempat : kamar 310 Unit NS 3 RS BMC Mayapada Bogor

5. Pengorganisasian
Leader : Supriyadi
Co. Leader : Dewi Damayanti
Fasilitator : Pitdayani dan M. Nur Sobari
Moderator : Fitriyanti
Observer :Siti Habibah

6. Pembagian Tugas
a. Leader
Peran :
- Menjelaskan tujuan bermain
- Mengarahkan proses kegiatan pada anggota
- Menjelaskan aturan bermain pada anak
- Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan

b. Co. Leader
Peran : membantu leader dalam mengorganisasi anggota
c. Fasilitator
Peran :
- Menyiapkan alat-alat permainan
- Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang sedang
dijelaskan
- Mempertahankan kehadiran anak
- Mencegah gangguan/hambatan terhadap anak baik luar maupun dalam

d. Moderator
Peran : membuka kegiatan dan memandu jalannya terapi bermain

e. Observer
Peran :
- Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non verbal
- Mencatat seluruh proses yang dikajo dan semua perubahan perilaku
- Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program bermain

7. Metode Permainan
Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh
anak sesuai dengan instruksi yang diberikan. Langkah-langkah :
a. Moderator membuka acara, kontrak waktu menjeaskan tujuan dan manfaat
terapi bermain
b. Leader menunjukkan cara melempar dadu dan mennjalankan bidak sesuai
dengan jumlah dadu yang muncul
c. Peserta diinstruksikan dan dibimbing oleh fasilitator saat melempar dan
menjalankan dadu
d. Leader menunjukkan bila bidak mendarat di kotak dengan ular bidak harus
turun ke ujung ular tersebut, dan bila mendarat di kotak tangga maka bidak
harus naik sampai ujung tangga
e. Peserta diinstruksikan dan dibimbing oleh fasilitator untuk menjalankan bidak
sesuai instruksi dari leader
f. Peserta pertama yang mencapai kotak terakhir adalah pemenangnya
g. Selalu memberi reward untuk respon kooperatif dan positif dari para peserta

8. Media
a. Map ular tangga
b. Dadu dan bidak

9. Setting tempat
Keterangan :

: Leader : Observer

: Co. Leader : Fasilitator

: Moderator : Peserta

C. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Waktu Respon


1. Persiapan 5 menit Ruangan, alat dan anak
- Menyiapkan ruangan bersama keluarga sudah
- Menyiapkan alat siap
- Menyiapkan anak dengan
keluarga

2. Proses :
- Mengucapkan salam, doa 20 menit - Menjawab salam
memperkenalkan diri dan
menjelaskan kontrak waktu
- Menjelaskan pada anak dan - Memperhatikan
keluarga tujuan dan manfaat
terapi bermain
- Menjelaskan cara terapi bermain
- Memberi kesempatan untuk - Peserta bertanya
bertanya/klarifikasi
- Mengajak anak bermain - Peserta antusias
- Mengevaluasi respon anak dan mengikuti terapi
keluarga (perasaan) bermain
- Menyimpulkan
(reward/reinforcement positif) - memperhatikan
dilanjutkan doa

3. Penutup 5 menit
- menyimpulkan - menjawab salam
- mengucapkan salam

F. Antisipasi Meminimalkan Hambatan


1.  Bertengkar dengan anak yang lain     
- Lerai anak dari perselisihan. Libatkan fasilitator dalam melerai perselisihan
- Menanyakan alasan mengapa bertengkar dan memberikan pengertian pada anak
bahwa bertengkar itu tidak baik.
- Biarkan anak tenang dahulu, jangan memaksa anak untuk melanjutkan permainan
- Jika anak sudah tenang, bujuk anak untuk saling memaafkan dan melanjutkan
permainan

2. Menangis
- Tanyakan pada anak alasan ia menangis
- Lakukan pendekatan yang baik untuk menenangkan anak
- Setelah anak tenang, motivasi untuk melanjutkan permainan

3. Ingin BAK/BAB
- Sebelum permainan dimulai, anak dipersilahkan untuk BAK/BAB
- Jika saat permainan berlangsung, anak ingin BAK/BAB maka ditemani oleh
fasilitator

4. Anak tiba – tiba tidak mau bermain


- Tanyakan pada anak mengapa ia tidak mau bermain
- Jika memungkinkan, bujuk anak untuk bermain lagi
- Jika anak mengatakan capai atau lelah, anjurkan anak untuk istirahat dan bermain
dapat dilakukan lain waktu

5. Bosan
- Berikan permainan selingan, seperti ice breaking dan relaksasi ringan
- Terapis membuat situasi yang menyenangkan dan meningkatkan motivasi

G. Evaluasi yang Diharapkan


1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat terapi bermain
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilaksanakan di Unit NS 3 kamar 310 RS BMC
Mayapada Bogor
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi bermain dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi terapi bermain
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat terapi bermain
c. Peserta melempar dadu dan menjalankan bidak dengan benar
3. Evaluasi Hasil
a. Kecemasan akibat hospitalisasi pada anak menurun
b. Jumlah hadir dalam terapi bermain minimal 3 orang anak didampingi keluarga.

Anda mungkin juga menyukai