Disusun Oleh:
T.A 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan
anak secara optimal.Selain itu Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan
secara sukarela untuk memperoleh kesenangan, merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial.
Dalam kondisi sakit atau anak di rawat di rumah sakit pun aktivitas
bermain ini tetap perlu dilakukan, namun harus sesuai dengan kondisi anak.
Dari hal tersebutlah, pada kesempatan ini akan kami sajikan suatu metode
permainan pada anak sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengurangi dampak hospitalisasi pada anak .
2. Tujuan Khusus
a. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.
b. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak.
c. Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat.
d. Meningkatkan kreatifitas berfikir anak dengan media bermain.
e. Meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak.
f. Untuk mengembangkan imajinasi pada anak.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Kategori Bermain
a. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh : bermain sepak bola.
b. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas
(hanya melihat)
Contoh : memberikan support.
3. Ciri-Ciri Bermain
d. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang
terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya
dilakukan oleh anak usia sekolah.
6. Fungsi Bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangan sensorik , kognitif
,perkembangan social , kesadaran diri , perkembangan moral , terapi
serta komunikasi pada anak.
2. Prinsip :
a. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orang tua.
3. Upaya Perawatan Dalam Pelaksanaan Bermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
C. METODE
Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang
dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Langkah langkah :
1. Mengumpulkan peserta di ruangan yang telah ditentukan
2. Membentuk beberapa kelompok kecil
3. Membacakan aturan bermain
4. Menentukan batas waktu dalam bercerita
5. Membacakan cerita kepada anak.
D. PESERTA
Kegiatan Bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi:
a. Anak prescholl dan usia 5-10 tahun
b. Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh
c. Tidak terpasang alat-alat invasif (NGT, Kateter)
d. Tidak Bedrest
e. Tidak Infeksi
2. Kriteria Eksklusi:
a. Suhu tubuh meningkat (> 380C)
b. Terpasang alat-alat invasif
c. Bedrest
d. Infeksi
E. SETTING TEMPAT
Keterangan :
Observer Fasilitator
Presentator
F. PENGORGANISASIAN
1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua
2. Mengunpulkan anak pada ruangan terapi bermain
3. Menyiapkan alat yang diperlukan
4. Kegiatan dipimpin oleh Leader dibantu dengan fasilitator dan observer
5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung
G. URAIAN TUGAS
1. Leader :
a. Membuka Acara
b. Membaca peraturan bermain
c. Memimpin Jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada peserta
e. Menciptakan suasana menjadi meriah
f. Mengambil Keputusan
g. Memberikan Reward
2. Presentator :
a. Menyampaikan cerita terapi bermain
3. Fasilitator:
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
b. Mendampingi anak selama bermainan
c. Memberikan semangat dan motivasi
4. Observer:
a. Mengamati dan mengevaluasi permainan
b. Mengamati tingkah laku anak
c. Memberikan kritik dan saran
H. RENCANA PELAKSANAAN
No Kegiatan Respon
1. Fasilitator : ( 5 menit )
- Menyiapkan ruangan
- Menyiapkan Alat
- Menyiapkan anak dengan
keluarga
2. Moderator
Proses: ( 5 menit )
- Membuka proses terapi Menjawab salam
bermain dengan mengucap Memperkenalkan diri
salam, doa, memperkenalkan
diri, Kontrak waktu Medengarkan
- Menjelaskan kepada anak dan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain
- Menjelaskan cara bermain Memperhatikan
3. Presentator : ( 20 menit )
- Menyampaikan cerita yang
akan dibacakan.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan kasih -Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK BERCERITA
GEMBIRA ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Proposal terapi bemain
ini diajukan guna memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah
Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk
dapat menyelesaikan Proposal Terapi Bernain ini baik itu secara langsung
maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi ini Proposal Terapi Bernain masih jauh dari kategori
sempurna, baik dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan.oleh karen itu,
kritik dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan,
sangat kami harapkan demi kesempurnaan Proposal Terapi Bernain ini.
Kelompok 2
MATERI
B. TUJUAN BERCERITA
Metode ini bertujuan untuk memberi pengalaman pelajaran agar anak
memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik. Melalui
bercerita anak menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan
bercerita. Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai itu dihayati
anak dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, tujuan bercerita bagi anak usia 4-6 tahun adalah agar anak
mampu mendengarkan dengan seksama terrhadap apa yang disampaikan
orang lain, anak dapat bertanya apabila tidak memahaminya, anak dapat
menjawab pertanyaan, selanjutnya dapat melatih daya konsentrasi
,mendengarkan,membangun pemahaman, mengungkapkan apa yang
dipahaminya dan mengekspresikan terhadap apa yang didengarkan dan
diceritakannya, sehingga hikmah dari isi cerita dapat dipahami dan lambat
laun didengarkan, diperhatikan, dilaksanakan dan diceritakannya pada orang
lain. Karena menurut Frunner (Tampubolon, 1991 : 10 dalam Dhieni 2008 :
6.5) Bahasa berpengaruh besar pada perkembangan pikiran anak.