Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH

OLEH :
Kelompok 3

Priyani 173210033
Riska Agustin 173210035
Silvi Anggraeni N.S 173210037
Siti Aisyah 173210038
Uswatun Hasanah 173210039
Zain Rachma A 173210040
Gleadys Merieta P 173210082
Agustina Ditubun 173210104

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan.
Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal
tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal.
Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira atau perasaan lainnya sehingga
hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk anak sehingga orang tua dapat
mengetahui suasana hati anak. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya
disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang perkembangan
anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktifitas bermain
ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.

B. Tujuan Terapi Bermain


Tujuan Umum
Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral,
dan bermain dengan terapi.
Tujuan Khusus
1.      Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas
2.      Meningkatkan keterampilan anak
3.      Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu
4.      Memberikan kesenangan dan kepuasan

C. Manfaat Terapi Bermain

1. Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan
terhadap suasana rumah sakit.
2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
BAB II
ISI

A. Definisi
Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan setiap hari
secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik bagi anak-anak
untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan
mental dan sosial anak.

B. Fungsi Bermain
Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-motorik, perkembangan
intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan bermain sebagai terapi.

1. Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan anak


dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan pengobatan.
2. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala
sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.
3. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkan
hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit.
4. Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.
5. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan mencoba
peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain.
6. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika belajar
membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar bertanggung jawab
atas segala tindakan yang telah dilakukan.
7. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya dan
relaksasi melalui kesenangannya bermain.

C. Tujuan Bermain
1.      Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit, pada
saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
2.      Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3.      Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4.      Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di rumah sakit.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Bermain
1.      Tahap perkembangan
2.      Jenis kelamin anak
3.      Status kesehatan anak
4.      Lingkungan yang tidak mendukung
5.      Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak

E. Prinsip-Prinsip Dalam Aktifitas Bermain


1.      Perlu energi ekstra
2.      Waktu yang cukup
3.      Alat permainan
4.      Ruang untuk bermain
5.      Pengetahuan cara bermain
6.      Teman bermain

F. Klasifikasi Bermain
Berdasarkan isi permainan :
1.      Sosial Affective Play
2.      Sense of Pleasure Play
3.      Skill Play
4.      Games atau Permainan
5.      Unoccupied Behaviour
6.      Dramatic Play

G. Pelaksanaan Terapi Bermain Untuk Anak Usia 4 – 6 Tahun


1.      Pengorganisasian
a. Leader
Tugas :
1.      Membuka acara, memperkenalkan nama-nama terapis
2.      Menjelaskan tujuan terapi bermain
3.      Menjelaskan aturan terapi permainan
b. Co. Leader :
Tugas :
1.      Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
2.      Menyampaikan jalannya kegiatan
3.      Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya

c. Observer :
Tugas :
Mengevaluasi jalannya kegiatan

d. Fasilitator :
Tugas :
1.      Memfasilitator kegiatan yang diharapkan
2.      Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan
3.      Sebagai Role Model selama kegiatan

2.      Jenis Permainan Yang Cocok Untuk Usia 4 – 6 Tahun


a)      Dramatic Play
Pada permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain
Contoh: Anak memerankan sebagai ayah atau ibu.
b)      Skill Play
Pada permainan ini akan meningkatkan keterampilan anak khususnya motorik kasar dan
halus. Contoh : Bermain bongkar pasang.
c)      Assosiative Play
Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan yang lain, tetapi tidak
terorganisir. Tidak ada pemimpin yang memimpin permainan dan tujuan yang tidak jelas.
Contoh: anak-anak bernyanyi sesuai selera masing-masing.
d)     Cooperative Play
Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas tetapi tujuan dan pimpinan permainan
jelas. Contoh : anak-anak bernyanyi bersama-sama dengan satu orang menjadi pemimpin.
3.      Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia 4 – 6 Tahun
a)      Stimulasi Sosial
Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan. Contoh: bermain pasir
bersama-sama.
b)      Stimulasi Keterampilan
Mengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak sehingga dapat mengetahui bakat
anak. Contoh: Menggambar, bernyanyi, menari.
c)      Stimulasi Kerjasama
Anak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-anak bermain menyusun puzzle,
bermain bola.

4.      Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Hari, tanggal : Kamis, 3 Juli 2012
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Balai Kabupaten

5.      Permainan
  Permainan Bongkar Pasang
Meningkatkan keterampilan anak mengenai motorik kasar dan halus.
Cara Bermain :
1.              Letakkan keping-keping puzzel disamping papan secara acak
2.              Ajaklah si anak untuk mencari pasangannya dengan meletakkan keping yang sesuai
dengan pola gambar di papan
3.              Lanjutkan dengan keping berikutnya sampai semua keping mendapat pasangannya
4.              Minta anak untuk menebak apa gambar yang terdapat di papan
5.              Beri reinforcement positif

  Lomba Mewarnai
Menumbuhkan kreatifitas, sportifitas dan meningkatkan semangat untuk berkompetisi dalam
lomba
Cara Bermain :
1.      Leader membagikan gambar dan pensil warna
2.      Minta anak untuk mewarnai sesuai dengan seleranya
3.      Berikan waktu 10 menit untuk mewarnai gambar
  Lomba Menyanyi
Menumbuhkan kepercayaan diri, bakat pada anak.
Cara Kerja :
1.      Minta anak untuk menyanyikan lagu kesukaannya
2.      Beri reinforcement positif

6.      Sasaran
Sasaran terapi bermain ini untuk anak usia 4 – 6 tahun
7.      Metode
Demonstrasi

8.      Kriteria Penilaian


a)      Evaluasi Struktur
1.        Peralatan bermain seperti boneka, buku gambar dan pensil berwarna sudah tersedia
2.        Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain
3.        Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktu
4.        Jumlah terapis 10 orang

b)      Evaluasi Proses


1.        Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan teratur
2.        Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik
3.        Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
4.        80 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir

c)      Evaluasi Hasil


1.        100 % anak merasa
2.        75 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
3.        25 % anak dapat menyatakan perasaan senang
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi anak bermain sama
saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak mempunyai fungsi yaitu untuk
perkembangan sensorik, motorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral
sekaligus terapi anak saat sakit.
Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal,
mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan idenya mengembangkan kreatifitas
dan kemampuan memecahkan masalah dan membantu anak untuk beradaptasi secara efektif
terhadap stress karena sakit dan di rawat di Rumah Sakit.

Saran
1.      Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaiknya di RS juga
disediakan fasilitas bermain bagi anak-anak yang di rawat di rumah sakit.
2.      Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat menerapkan
terapi di rumah dan di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai