Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DIRI

Iva Milia Hani Rahmawati, M. Kep


WHAT YOU THINK???
Definisi Konsep Diri
 Wiiliam D. Brooks
 those physical, social, and psychological perceptions of
ourselves that we have derived from experiences and our
interaction with others.
 Jadi, konsep diri adalah pandangan dan perasaan diri kita
bisa bersofat psikologi, sosial dan fisis.

 Faktor yang mempengaruhi: orang lain, significant others,


reference group.
Definisi
Konsep diri adalah semua
ide-ide, pikiran,
kepercayaan, dan pendirian
yang diketahui individu
tentang dirinya dan
mempengaruhi individu
dalam berhubungan dengan
orang lain.
(Stuart dan Sundeen,1991: 372 ).
Teori Perkembangan Konsep Diri

 Konsep diri belum ada sejak lahir tapi


berkembang secara bertahap dan
dipelajari
 melalui kontak sosial dan pengalaman
 proses eksplorasi diri sendiri, hubungan
dengan orang dekat & berarti bagi dirinya
Konsep diri berkembang dengan
baik bila..
 budaya dan pengalaman dalam keluarga memberikan
pengalaman yang positif
 individu memperoleh kemampuan yang berarti
 Mampu beraktualisasi diri

“Sehingga individu menyadari


potensi yang ada pada dirinya”
Pengalaman awal dalam kehidupan keluarga
merupakan
DASAR PEMBENTUKAN KONSEP DIRI
karena keluarga dapat memberikan perasaan diri
adekuat atau tidak adekuat, perasaan diterima
atau ditolak.
Rentang Respon Konsep Diri

Respon adaptif Respon Maladaptif


Konsep diri positif Kekacauan Identitas

 Aktualisasi diri Harga diri rendah Depersonalisasi


Rentang Respon Konsep Diri

 Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang


konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman yang nyata yang sukses dan
diterima.
 Konsep diri positif apabila individu memiliki
pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri.
 Harga diri rendah adalah transisi antara respon
konsep diri adaptif dengan konsep diri
maladaptif.
Lanjutan Rentang Respon Konsep Diri

 Identitas kacau adalah kegagalan individu


mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa
kanak-kanak ke dalam kematangan aspek
psikisosial kepribadian pada masa dewasa yang
harmonis.
 Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis
dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan
dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.
Dua Macam Konsep Diri :
Konsep Diri Negatif Konsep Diri Positif
 peka pada kritik  yakin akan kemampuan
 responsif sekali terhadap mengatasi masalah
pujian  merasa setara dengan
 Hiperkritis orang lain
 cenderung merasa tidak  menerima pujian tanpa
disenangi orang lain rasa malu
 bersikap pesimistis  sadar setiap keinginan
terhadap kompetisi dan perilaku tidak selalu
disetujui masyarakat
 mampu memperbaiki diri
Komponen Konsep Diri
1. Gambaran diri (body image) adalah pandangan
seseorang terhadap tubuhnya
2. Ideal diri (self ideal) adalah persepsi individu tentang
perilaku yang harus dilakukan sesuai dengan
standar, aspirasi, rujuan atau nilai yang ditetapkan.
Lanjut Komponen Konsep Diri
3. Harga diri (self esteem) adalah penilaian
tentang nilai individu dengan menganalisa
kesesuaian perilaku dengan ideal diri.
4. Peran (role performance) adalah seperangkat
perilaku yang diharapkan masyarakat sesuai
dengan fungsi individu di dalam masyarakat
tersebut.
5. Identitas (Identity) adalah penilaian individu
terhadap dirinya sebagai satu kesatuan yang
utuh, berlanjut, konsisten dan unik.
CIRI KONSEP DIRI
 Konsep diri yang positif
 Gambaran diri yang tepat dan positif
 Ideal diri yang realistis
 Harga diri yang tinggi
 Penampilan diri yang memuaskan
 Identitas yang jelas
Faktor yang mempengaruhi konsep diri

 Faktor yang mempengaruhi harga diri


 Faktor yang mempengaruhi penampilan
peran
 Faktor yang mempengaruhi identitas diri
Faktor Presipitasi
 Ketegangan peran adalah stres yang berhubungan
dengan frustasi yang dialami individu dalam peran
 Perkembangan transisi, yaitu perubahan norma yang
berkaitan dengan individu
 Situasi transisi peran, adalah bertambah atau
berkurangnya orang yang penting dalam kehidupan
individu melalui kelahiran atau kematian orang yang
berarti.
 Transisi peran sehat – sakit, yaitu peran yang
diakibatkan oleh keadaan sehat atau keadaan sakit.
Perubahan Perilaku
Gangguan Konsep Diri
 Perubahan perilaku pada gangguan citra tubuh
 Perubahan perilaku yang berhubungan dengan
harga diri rendah
 Perubahan perilaku yang berhubungan dengan
kerancuan identitas
 Perubahan perilaku yang berhubungan dengan
depersonalisasI : Afentif, Persepsi, Kognitif,
Perilaku.
Mekanisme Koping

 Jangka pendek

 Jangka panjang
Jangka pendek:
 Kegiatan yang memberi dukungan sementara :
(kompetisi olah raga, kontes popularitas).
 Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari
krisis identitas :(musik keras, pemakaian obat-
obatan, kerja keras, nonton tv terus-menerus).
 Kegiatan mengganti identitas sementara : (ikut
kelompok sosial, keagamaan, politik).
 Kegiatan yang mencoba menghilangkan anti
identitas sementara (penyalahgunaan obat-obatan)
Jangka panjang :
 Menutup identitas : Terlalu cepat mengadopsi
identitas yang disenangi dari orang-orang
yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat,
aspirasi, atau potensi diri sendiri.
 Identitas negatif :Yaitu asumsi yang
bertentangan dengan nilai dan harapan
masyarakat.
Diagnosis Keperawatan
Kecemasan
Koping individu inefektif
Harga diri Rendah
Tindakan Keperawatan
 Fokus tindakan adalah untuk menolong klien
untuk memahami dirinya secara utuh sehingga
dia mampu menggali kemampuan yang dimiliki
dan menggunakannya untuk mencapai perilaku
yang konstruktif
 Prinsip asuhan adalah pemecahan masalah
yang terlihat dari kemampuan klien yang
terdiri dari :Memperluas kesadaran diri,
eksplorasi diri, Mengevaluasi diri, Perencanaan
yang realistik, Pengambilan keputusan untuk
melakukan tindakan
Cara mengembangkan kesadaran
diri
 Membangun keterbukaan dan hubungan
saling percaya
 Bekerja pada klien pada tingkat kemampuan
yang dimilikinya
 Memaksimalkan peran serta klien dalam
hubungan terapeutik
cara eksplorasi diri
Membantu klien untuk menerima
pikiran dan perasaannya
Membantu pasien mengklarifikasi
konsep dirinya dan hubungannya
dengan orang lain melalui
keterbukaan
Menyadari dan memiliki kendali
terhadap perasaan Anda (perawat)
Berespons empati bukan simpati dan
tekankan bahwa kekuatan untuk
berubah ada pada klien
Cara Mengevaluasi Diri

 Bantu klien untuk menjabarkan


masalahnya secara jelas
 Gali respons koping adaptif dan
maladaptif klien terhadap masalah yang
diharapkan
Perencanaan realistis
Bantu klien nuntuk
mengidentifikasi alternatif
pemecahan
Bantu klien
mengembangkan tujuan
yang realistis
Pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan

 Fasilitasi kesempatan untuk sukses


 Kuatkan dan beri pengakuan pada kekuatan,
keterampilan dan aspek yang sehat dari
kepribadaian klien
 Bantu klien untuk mendapatkan bantuan yang
diperlukan
 Pakai kelompok yang dapat memberi harga
diri pada klien
 Tingkatkan pembedaan diri pada klien di
dalam keluarga, klien merasakan sebagai
individu yang unik
 Beri waktu yang cukup untuk berubah
 Sediakan dukungan yang cukup dan
“reinforcement positive” pada klien untuk
membantu mempertahankan kemampuannya
KUNCI KONSEP DIRI POSITIF
1. Self Disclosure (Membuka diri)/SD. Ingat Johary
Window Theory >> faktor yang mempengaruhi,
bagaimana melakukannya, bagaimana merespon SD
dari orang lain, cara meningkatkan SD, apa saja yang
mempengaruhi SD kita, dan apa manfaat SD
(pengetahuan diri, pengemb bakat terpendam,
efektifitas kom, hub yang penuh arti, kesehatan
fisiologis).
2. Self confidence, Maxwell Malts “believe in yourself and
you will succeed”. Bagaimana dengan Communication
Aprehension?
3. Selectivity: terpaan selektif, persepsi selektif dan
ingatan selektif
ATRAKSI INTERPERSONAL
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif
dan daya tarik seseorang. Makin tertarik kita dengan orang lain maka
semakin besar kecenderungan kita untuk berkomunikasi dengan
orang lain.
Atraksi timbul oleh adanya faktor-faktor baik yang bersifat personal
maupun situasional.

.
PENGARUH ATRAKSI
INTERPERSONAL PADA
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
 Daya tarik seseorang sangat penting bagi komunikasi
interpersonal.
 Jika kita menyukai seseorang maka kita cenderung melihat
segala sesuatu dari diri orang tersebut dengan positif
 sebaliknya jika kita tidak menyukai seseorang maka kita
akan melihat segala sesuatu dari orang tersebut secara
negatif.

 Situasi tersebut sangat penting bagi terciptanya komunikasi


interpersonal yang efektif, sebab semakin positif sikap kita
terhadap lawan bicara kita maka makin efektif pula kegiatan
komunikasi yang kita lakukan dengan orang tersebut
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai