Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL TALI MERDEKA

DAERAH RIAU

Nofi Marlina Siregar


nofims@unj.ac.id

Abstrak. Prosedur penelitian dan pengembangan adalah analisis kebutuhan


yang akan menggambarkan kebutuhan yang menjadi masalah subjek
penelitian. Setelah mengetahui kebutuhan yang sedang dibutuhkan oleh
subjek penelitian langkah selanjutnya adalah menentukan rencana
pengembangan produk. Produk yang dikembangkan nantinya akan
dievaluasi terlebih dahulu sebelum diuji cobakan untuk mengetahui
kelemahan dan kekurangannya.Pembuatan produk awal yang telah dibuat, di
konsultasikan kepada para ahli untuk mendapatkan masukan dan saran.
Setelah dianggap layak dan mendapatkan revisi produk, Hasil-hasil
pengumpulan data dievaluasi sebagai dasar untuk menyempurnakan produk
dan menjadi produk final yang uji cobakan dalam kelompok kecil mahasiswa
Program Studi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Jakarta. Hasil secara keseluruhan berdasarkan yang diperoleh dari 1
ahli permainan 1 ahli rekreasi dan 1 ahli tes dan pengukuran olahraga yang
menyatakan bahwa model olahraga rekreasi yang dikemas dalam bentuk
permainan luar ruangan layak digunakan untuk penelitian.
Kata kunci : Permainan tradisional, Tali Merdeka Daerah Riau

PENDAHULUAN adat suatu kelompok masyarakat


Perkembangan zaman yang tertentu. Permainan tradisional
diikuti dengan perkembangan teknologi merupakan hasil penggalian dari budaya
perlahan-lahan menggeser keberadaan sendiri yang didalamnya banyak
permainan tradisional. Jarang sekali kita mengandung nilai-nilai pendidikan
melihat anak-anak jaman sekarang karena dalam kegiatan permainannya
memainkan permainan tradisional seperti memberikan rasa senang, gembira, ceria
petak umpet, egrang, conglak, lompat pada anak yang memainkannya. Selain
tali, gatrik, engklek, pesawat-pesawatan, itu permainannya dilakukan secara
layang-layang dan kelereng. Pada berkelompok sehingga menimbulkan
umumnya, permainan tradisional rasa demokrasi antar teman main dan
memiliki ciri kedaerahan asli sesuai alat permainan yang digunakan pun
dengan tradisi budaya setempat. Oleh relatif sederhana.
karena itu, dalam pelaksanaannya, Permainan olahraga tradisional
unsur-unsur permainan rakyat dan menjadi salah satu mata kuliah wajib di
permainan anak sering dimasukkan FIK UNJ khususnya Program Studi
dalam permainan tradisional. Olahraga Rekreasi, namun sangat
Dimungkinkan juga untuk memasukkan disayangkan perkuliahan yang ada
kegiatan yang mengandung unsur seni berjalan kurang efektif pada saat
seperti yang biasa kita sebut dengan seni mempresentasikan permainan tali
tradisional. merdeka ini. Bukan karena penyaji tidak
Permainan tradisional memiliki piawai dalam proses presentasi namun
ciri yang punya unsur tradisi dan karena minat dan pengetahuan
berkaitan erat dengan kebiasaan atau mahasiswa terhadap permainan ini

84
85

sangat minim, disamping itu para karena dalam kegiatan permainannya


mahasiswa menganggap permainan ini memberikan rasa senang, gembira, ceria
ketinggalan jaman dan kurang menarik. pada anak yang memainkannya. Selain
Dalam hal ini peneliti melihat itu permainannya dilakukan secara
temuan pada saat proses perkuliahan berkelompok sehingga menimbulkan
olahraga tradisional, yaitu kurangnya rasa demokrasi antar teman main dan
ketertarikan mahasiswa terhadap alat permainan yang digunakan pun
permainan tradisional tali merdeka ini. relatif sederhana.
Oleh karena itu maka peneliti bertujuan Permainan tradisional juga dikenal
untuk mengembangkan model sebagai permainan rakyat merupakan
permainan tali merdeka daerah Riau sebuah kegiatan rekreatif yang tidak
demi meningkatkan ketertarikan hanya bertujuan untuk menghibur diri,
mahasiswa FIK UNJ terhadap permainan tetapi juga sebagai alat untuk
tradisional tersebut. memelihara hubungan dan kenyamanan
sosial. Dengandemikian bermain suatu
Permaian Tradisional. Sebuah kebutuhan bagi anak. Jadi bermain bagi
permainan biasanya dilakukan untuk anak mempunyai nilai dan ciri yang
tujuan kesenangan. Permainan berbeda penting dalam kemajuan perkembangan
dari pekerjaan dan juga seni yang lebih kehidupan sehari-hari termasuk
sering merupakan ekspresi dari unsur dalampermainan tradisional.
estetika atau ideologi, namun perbedaan
ini tidak jelas dalam bentuk-bentuk Permainan Tali Merdeka Daerah
permainan tradisional masyarakat Riau. Tali Merdeka adalah salah satu
Indonesia, karena unsur seni dan juga jenis permainan tradisional yang berasal
pekerjaan terdapat di dalamnya. Di dari daerah Riau. Anak-anak melayu
beberapa kasus, permainan tradisional yang dibesarkan di era 80 dan 90-an
Indonesia bahkan mempunyai kaitan tentunya sangat familiar dengan
dengan unsur magis-religi. Huzziga permainan ini. Permainan yang
menyatakan bahwa “Play is older than membutuhkan kekuatan dan kelincahan
culture”, bahwa permainan itu lebih tua fisik ini masih menjadi permainan
dari budaya. Terlepas dari kontroversi favorit anak-anak perempuan pada era
pernyataan itu, nyatanya dalam setiap tersebut.
komunitas memang selalu terdapat Permainan lompat tali ini biasanya
permainan sebagai bagian dari identik dengan kaum perempuan tetapi
kebudayaan mereka. Dibeberapa budaya juga tidak sedikit anak laki-laki yang
yang menunjukan karakter bangsa ikut bermain.Permainan lompat tali
tersebut. Latar belakang dan sejarah merdeka biasa disebut di Riau, di daerah
termasuk kehidupan masyarakat yang masyarakat yang penduduknya Melayu
berbeda, secara bertahap telah ini ada sebuah permainan yang disebut
menciptakan bentuk tata asuh untuk anak Tali Merdeka.
yang berbeda pula di setiap tempat. Inti dari permainan ini adalah
Demikian pula hal ini jelas melompat tali-karet yang tersimpul.
memengaruhi jenis dan karakter mainan Penamaan permainan ini ada kaitannya
dan permainan yang muncul di wilayah dengan tingkah laku yang dilakukan oleh
tersebut. Permainan tradisional pemain itu sendiri, khususnya pada
merupakan hasil penggalian dari budaya lompatan yang terakhir. Pada pada
sendiri yang didalamnya banyak lompatan ini tali direnggangkan oleh
mengandung nilai – nilai pendidikan pemegangnya setinggi kepalan tangan
86

yag diacungkan ke udara. Kepalan adalah tali karet, yaitu karet gelang yang
tangan tersebut hampir mirip dengan apa dijalin memanjang. Gelang karet yang
yang dilakukan oleh para pejuang ketika digunakan adalah gelang karet biasa
mengucapkan kata “merdeka” yang banyak dijual di pasar. Biasanya
Gerakan tangan yang menyerupai digunakan untuk mengikat plastik-
simbol kemerdekaan inilah yang plastik pembungkus makanan dan
kemudian dijadikan sebagai nama barang-barang lain.
permainan yang bersangkutan. Kapan Tinggi rentangan tali karet dimulai
dan darimana permainan ini bermula dari bawah, kemudian terus dinaikkan
sulit diketahui secara pasti, namun dari mengikuti ruas-ruas tertentu pada tubuh
nama permainan itu sendiri dapat diduga pemegang tali karet. Adapun tingkatan
bahwa permainan ini mncul di zaman ketinggian rentangan tali yang harus
penjajahan. Sebenarnya di daerah lain dilompati oleh pemain tali merdeka
Indonesia juga banyak ditemukan adalah:
permainan ini tapi dengan nama yang 1. Tali sejajar telapak kaki (di atas
berbeda misalnya dengan nama lompat tanah/lantai).
tali, Lompatan. Inti dari permainan tali 2. Tali sebatas lutut
merdeka ini adalah melompati rentangan 3. Tali sebatas pinggang
tali karet dengan berbagai ketinggian 4. Tali berada sebatas dada
yang diukur dari badan pemain yang 5. Tali berada sebatas telinga
memegang rentangan tali. Tidak ada 6. Tali berada sebatas kepala
catatan sejarah yang bisa menjelaskan 7. Tali berada sebatas satu jengkal
tentang asal muasal penamaan di atas kepala
permainan ini. Jika dilihat dari cara 8. Tali berada pada posisi tertinggi,
bermain, maka penamaan permainan ini yaitu tali diletakkan di ujung jari
bisa dikaitkan dengan cara pemegang tali yang diacungkan lurus tinggi-
saat memegang tali pada ketinggian tinggi di atas kepala.
terakhir. Yaitu tali dipegang dengan cara
mengacungkan kepalan tangan setinggi Setelah berhasil melewati
mungkin di atas kepala layaknya para tantangan tertinggi maka tinggi
pejuang yang sedang meneriakkan rentangan akan diturunkan secara
pekikan 'merdeka'. Idealnya permainan bertahap. Akan tetapi bukan berarti
Tali merdeka dilakukan oleh 3-10 orang tantangan permainan ini berkurang.
pemain. Namun, jika tidak
memungkinkan bisa juga dilakukan oleh METODE
dua orang pemain. Namun, untuk bisa Penelitian dan pengembangan ini
memainkan permainan ini hanya dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
dua orang pemain dibutuhkan tiang kualitatif serta menggunakan model
sebagai alat bantu untuk mengikat salah pengembangan Research &
satu ujung tali karet. Development (R & D) dari Borg dan
Permainan tali merdeka bisa Gall yang terdiri dari sepuluh langkah.
dilakukan secara perorangan maupun Penelitian diawali dengan
kelompok. Jika dilakukan dalam mengumpulkan data berupa analisis
kelompok, pemain dibagi menjadi dua kebutuhan. Dimana analisis kebutuhan
kelompok, yaitu kelompok pertama tersebut akan menggambarkan
sebagai pemegang karet dan kedua kebutuhan yang menjadi masalah subjek
kelompok pelompat karet. Peralatan penelitian.
yang dibutuhkan pada permainan ini
87

HASIL MODEL Peraturan dan cara bermain


8 Model 8
harus diperjelas
Hasil dari pengembangan model Peraturan dan cara bermain
permainan tradisional tali merdeka 9 Model 9
harus diperjelas
daerah Riau. Dibuat menjadi sebuah
kegiatan aktualisasi untuk meningkatkan MODEL FINAL (Uji Coba
minat dan pengembangan model Pengenbangan Permainan Tali
permainan tradisional. Merdeka)
1. Nama permainan : Lingkaran Pola
EVALUASI PARA AHLI Jumlah permain : Setiap kelompok
Adapun kesimpulan dari uji ahli terdiri dari 6 atau lebih
yang dilakukan terangkum dalam tabel Alat : Peluit dan karet
1.1 berikut ini: Tujuan : Untuk melatih
Tabel 1.1 konsentrasi, berpikir, dan kecepatan
Cara bermain :
Penerimaan
N Model
Keterangan ➢ Mula mula peserta membuat
Nama
o lingkaran besar sambil memegang
Ya Tidak
1 Model 1 Ya Layak/Valid karet yang telah disimpul tanpa
2 Model 2 Ya Layak/Valid terputus
3 Model 3 Ya Layak/Valid ➢ Kemudian karet tersebut di
4 Model 4 Ya Layak/Valid lingkarkan di pinggang kemudian
5 Model 5 Ya Layak/Valid
6 Model 6 Ya Layak/Valid
menyanyikan lagu “balon ku ada
7 Model 7 Ya Layak/Valid lima” sambil berjalan melingkar
8 Model 8 Ya Layak/Valid ➢ Pada saat lagu di baik “door” maka
9 Model 9 Ya Layak/Valid pemandu akan meniupkan peluit,
10 Model 10 Ya Layak/Valid ➢ Tiupan satu kali peserta
membentuk pola segitiga
➢ Tiupan dua kali membetuk pola
Berdasarkan uji ahli yang
persegi,
dilakukan dapat ditarik kesimpulan
➢ Tiupan tiga kali membentuk pola
bahwasanya pengembangan model
lingkaran
olahraga tradisional tali merdeka layak.
➢ Dan empat kali tiupan peserta bisa
menentukan sendiri pola yang akan
REVISI PRODUK
dibentuk dalam gitungan 5 detik
Adapun kesimpulan revisi
➢ Kelompok yang paling lambat
produk yang dilakukan terangkum dalam
membentuk pola atau tidak sesuai
tabel 4.2 berikut ini:
dianggap gagal atau kalah.
Tabel 1.2
Model 2. Nama permainan: Karet bersambung
No Olahraga Saran dan Masukan
Rekreasi Jumlah pemain :1 kelompok 2
1 Model 1 Diberi durasi permainan orang.
2 Model 2 Gambar diberi keterangan Alat : Tali karet
3 Model 3 Gambar diberi keterangan
Model 4 Peraturan dan cara bermain
Tujuan : Untuk kecepatan
4 harus diperjelas dan tingkat dan perpindahan antar pemain
kesulitan harus ditambahkan Cara bermain :
Peraturan dan cara bermain
5 Model 5
harus diperjelas
➢ Peserta membuat kelompok
Peraturan dan cara bermain berjumlah 2 orang
6 Model 6
harus diperjelas
Peraturan dan cara bermain
7 Model 7
harus diperjelas
88

➢ Dua peresta tersebut diharuskan ➢ Kelompok pertama adalah


memegang karet atau tali yang pelempar, kelompok ke dua adalah
sama ujung dengan ujungnya yang akan dilempar
➢ Pada hitungan ke tiga, seluruh ➢ Kelompok kedua akan ada di
kelmpok berlari hingga garis finish dalam kotak yang disediakan
dengan pasangannya tanpa sedangkan kelompok pertama akan
melepaskan tali berada di luar kotak dan
➢ Kelompok yang lebih dahulu memegang bola yang di kaitkan
sampai du garis finis adalah dengan karet sehingga apabila bola
pemenangnya. dipantulkan akan balik lagi
➢ Pada hitungan ke tiga pelempar
3. Nama permainan : Karet balance akan melemparkan bola dari luar
Jumlah pemain : 4 orang/lebih kotak dengan jarak yang ditentukan
Alat : Bola kasti dan ➢ Apabila kelompok ke dua terkena
karet bola atau keluar dari kotak maka
Tujuan : Untuk kerjasama tim, dianggap sebagai poin bagi
kecepatan dan koordinasi kelompok pertama,
Cara bermain : ➢ Kemenangan ditentukan dari
➢ Peserta di bagi menjadi beberapa banyaknya poin yang diperoleh
kelompok, dari masing-masing kelompok.
➢ Masing-masing kelompok
berjumlah 6 orang 5. Nama permainan :Jembatan Tali
➢ Kemudian masing-masing anggota Jumlah pemain : Minimal satu
kelompok memegang dua tali kelompok 10 orang
panjang dan berpasangan Alat : Karet dan
➢ Masing-masing kelompok bertugas bola
menggiring bola tenis dari garis Tujuan : Melatih kecepatan,
start hingga finish, menggunakan kelincahan kerjasama dan disiplin.
media karet yang dipegang Cara bermain :
berpasangan ➢ Mula-mula peserta dibagi menjadi
➢ Kelompok yang berhasil sampai 2 kelompok dengan jumlah yang
lebih awal yang akan dianggap sama banyak
sebagai pemenang ➢ Kemudian kedua kelompok
➢ Apabila bola jatuh maka harus memberikan perwakilannya dua
mengulang dari gari start orang untuk memegang karet
memanjang dengan ditarik
4. Nama permainan :Bola Balik Karet kencang.
Jumlah pemain :Minimal 10 orang ➢ Setelah itu pemain yang tidak
pemain. memegang tali harus menginjak
Alat :Karet dan Bola tali yang sudah diikat kencang oleh
tenis. kedua perwakilannya.
Tujuan :Melatih kecepatan, ➢ Pemain yang menginjak tali harus
kelincahan dan kejujuran. berlari dengan cepat dan tidak
Cara bermain : boleh keluar/tali yang diinjak
➢ Peserta di bagi menjadi 2 kembali keatas.
kelompok besar, ➢ Jika hal itu terjadi maka pemain
tersebut harus kembali dan
mengulanginya dari awal lagi.
89

➢ Bila ada pemain yang sudah 7. Nama permainan : BALIK PAPAN


sampai maka pemain yang Tujuan : Melatih kelincahan
memegang tali palig ujung ditempt kreatifitas
pertukaran pemain atau finish Cara bermain :
harus berlari cepat ketempat start ➢ Buat dua kelompok yang masing-
dan pemain yang sampai masing kelompok sekitar 4 sampai
memegang tali yang ditinggalkan 6 orang,
dan juga pemain yang akan ➢ kemudian perwakilan kelompok
memegang tali diawal start yang suit terlebih dahulu supaya
berdiri. mengetahui siapa yang memegang
➢ Disini permainan ini kedua karet tersebut (jaga).
kelompok harus adu kecepatan ➢ Dalam permainan karet balik papan
siapa yan paling cepat ini kekompakan harus dibutuhkan
menyelesaikan jumlah anggota karena setiap kelompok harus
kelompok mereka. berjalan bergantian tetapi harus
➢ Kelompok yang paling cepat selalu bersama jika ada satu
menyelesaikan maka kelompok kelompom bersebrangan maka
tersebut dinobatkan sebagai harus berpindah tempat dan
pemenang. melewati karet tersebut sambil
mengucap “ balik papan “
6. Nama permainan : Estafet Karet
Lobang Cacing 8. Nama permainan : LOMPAT TALI
Jumlah Pemain : Minimal 10 orang Tujuan : Melatih kelincahan dan
dalam 1 kelompok kefokusan
Alat : Karet Cara bermain :
Tujuan: Kerja sama dam kecepatan ➢ Tiga orang pemain melakukan
Cara bermain : gamreng, setelah itu yang sendiri
➢ Pemain dibagi menjadi kedua dia yang berjalan pertama dan
kelompok dengan julah pemain kedua yang lainnya memegang
yang sama dalam satu kelompok. ujung dan ujung karet tersebut.
Setelah itu pemaain berbaris ➢ Kemudian yang berjaga atau yang
memanjang saling berpegangan memegang karet memutarkan karet
tangan. tersebut kepada yang sedang
➢ Kemudian bagaaimana cara karet berjalan.
tersebut bisa lewat sampai pemain ➢ Orang yang berjalan tersebut harus
terakhir tanpa harus melepas melompat agar tidak tersangkut
pegangan tangan tersebut. kepada karet tersebut jika
➢ Jika pegangan taangan terlepas tersangkut maka pemain berhenti
maka harus diulang dari awal lagi. dan bertukar orang kedua yang
➢ Disini ukuran diameter karet berjalan.
sangatlah kecil agar dapat
tantaangan dari pemain ini sendiri. 9. Nama permainan : Pasangan
➢ Dalam permainan ini kedua merdeka
kelompok harus cepet-cepetan Alat dan bahan : Karet yang sudah
mengestafetkan karet lobang dijadikan tali,
cacing tersebut sampai pemain Tujuan permainan : Melatih
terakhir. kerjasama, Melatih konsentrasi,
Melatih kesabaran
90

Cara bermain : 2. Pembuatan model yang diperoleh


➢ Peserta minimal 8 orang. secara keseluruhan dari ahli rekreasi
➢ Permainan dilakukan samahalnya menyatakan bahwa model yang
melakukan melakukan ntali dikembangkan termasuk dalam
merdeka pada umumnya yang kategori baik dan layak digunakan.
dilakukan mulai dari lutut sampai 3. Pembuatan model yang diperoleh
tangan mengepal ke atas kepala secara keseluruhan dari ahli
seperti merdeka. olahraga tradisional menyatakan
➢ Tetapi dalam permainan ini peserta bahwa model yang dikembangkan
yang bermain bukanlah seorang termasuk dalam kategori baik dan
diri tetapi berpasangan layak digunakan..
peraturanpun disamakan, tetapi 4. Uji coba kelompok kecil dinyatakan
bilamana salah seorang yang layak untuk dipergunakan.
berpasanga tersebut menyentuh 5. Melalui pengembangan model
tali sebelum diatas pinggang, maka permainan tradisional tali merdeka
dianggap gagal. yang telah peneliti buat,
10. Nama permainan : Kaki Karet pengembangan model permainan
Alat dan bahan : Karet yang sudah tradisional tali merdeka daerah Riau
dibuat tali sepanjang 5m min 4 buah layak dipergunakan.
Tujuan permainan : Melatih
kerjasama, Melatih kekuatan kaki DAFTAR PUSTAKA
Cara bermain :
Bruce Joyce, et al. 2002. Model of
➢ Peserta dibagi menjadi beberapa Teaching Boston: Allyn and
kelompok dengan setiap kelompok Bacon.
denga setiap berbaris kebelakang
dengan kaki yang diikat oleh tali Danandjaja, James. 2007. Folklor
yang diikat oleh tali karet yang Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng,
sudah disediakan sebelumnya. dan lain-lain. Jakarta: Grafiti.
➢ Saat aba-aba dimulai peserta tiap Emzir. 2008. Metodologi Penelitian
kelompk peserta tiap kelompok Pendidikan Kuantitatif &
berjalan dengan kaki yang telah Kualitatif. Jakarta : PT.
terikat karet, Rajagrafindo Persada.
➢ dan pemeganya adalah kelompok
yang tercepaat sampai garis finish. James Danandjaja. 1987.
Mengoptimalkan tumbuh
KESIMPULAN kembang anak melalui
Dalam penelitian pengembangan permainan tradisional.
model permainan tali merdeka daerah Jevalitera. Jogjakarta.
Riau. Berdasarkan data yang telah Komarudin. 2000. Kamus istilah karya
dikumpulkan dari hasil penelitian yang tulis ilmiah. Jakarta : Bumi
terdiri dari validasi ahli, dan uji coba Aksara.
kelompok kecil, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa: L. Nadler. 2000. Designing Training
1. Pembuatan model yang diperoleh Program Massachussetts:
secara keseluruhan dari ahli Addison Wesley Publishing
permainan menyatakan bahwa Company.
model yang dibuat termasuk dalam M.E. Winarno. 2011. Metodologi
kategori baik dan layak digunakan. Penelitian dalam Pendidikan
91

Jasmani Malang : Media


Cakrawala Utama Press.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2011.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
2010. Pola pelatihan penilik pembinaan
Generasi Muda, pemilik
olahraga dan pamong belajar
SKB. Jakarta : Depdikbud.
1996Restu Widi Kartiko, Asas
metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rita . Richey. 2014. The Theoritical and
Conceptual Bases of
Instructional Design. New York :
Nichols Publishing Company.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Setyo Budiwanto. 2006. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian dalam
Ilmu Keolahragaan. Malang :
Departemen Pendidikan Nasional
Universitas Negeri Malang
Lembaga penelitian.
Semiawan, Conny R. 2008. Belajar dan
Pembelajaran Prasekolah dan
Sekolah Dasar. Jakarta : PT
Index.

Anda mungkin juga menyukai