Anda di halaman 1dari 10

PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI

MAKALAH

disusun untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga

oleh:

Yulian Rahmawati (1400263)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
ABSTRAK

Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Namun,
persoalan karakter bangsa merupakan isu yang mengemuka di masyarakat saat ini. Jalan
keluar yang mampu ditempuh untuk permasalahan ini adalah dengan membangun dan menata
kembali karakter dan watak bangsa kita sendiri. Salah satunya dengan media yang tepat untuk
membangun dan mengembangkan karakter manusia dan bangsa Indonesia agar memiliki
karakter yang baik, unggul dan mulia adalah melalui jalur pendidikan. Namun dalam
perkembangannya, proses pembelajaran dalam lingkup pendidikan ini tentunya didukung
oleh adanya media pembelajaran. Melihat kenyataan bahwa kurang efektifnya media
pembelajaran yang biasa digunakan, maka diperlukan suatu inovasi atu perubahan. Oleh
karena itu, media pembelajaran pun dapat disesuaikan dengan jati diri dan budaya bangsa.
Proses pembelajaran berbasis pendidikan karakter bangsa, salah satunya dapat
ditunjang oleh permainan tradisional guna menghasilkan wahana pendidikan karakter yang
menyenangkan.

Permainan tradisional atau sering disebut permainan rakyat merupakan pemainan


yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita yang kemudian turun-temurun secara lisan
sampai ke zaman kita. Dalam permainan tradisional tersebut mengandung banyak sekali
nilai-nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat yang merupakan modal bagi pembentukan
karakter bangsa. Akan tetapi seiring dengan perkembangan iptek, ada beberapa permainan
yang tidak sampai ke jaman kita sekarang, dan pada jaman sekarang ini permainan tradisional
juga mulai ditinggalkan dengan adanya fasilitas gam komputer yang myngkin lebih menarik
tapi manfaatnya hanya sedikit.

Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak pemerintah, elemen
masyarakat, sekolah sekaligus orang tua untuk kembali menanamkan dan menumbuhkan
kembali permainan-permainan tradisional yang hampir hilang. Karena dengan permainan
tradisional kita dapat mempersiapkan para generasi penerus bangsa yang mewarisi karakter
para leluhur bangsang yang luhur sehingga bangsa Indonesia dapat mencapai cita-cita yang
telah didambakan.

II
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................................................... I
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... III
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
Pengertian ........................................................................................................................................... 2
Sejarah ................................................................................................................................................ 2
Perkembangan Dan Budaya Populer................................................................................................... 2
Cara Bermain ...................................................................................................................................... 3
Manfaat Permainan Lompat Tali ........................................................................................................ 4
GAMBAR ............................................................................................................................................... 5
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 7

III
PENDAHULUAN

Permainan tradisional telah lahir sejak ribuan tahun yang lalu, hasildari proses
kebudayaan manusia zaman dahulu yang masih kental dengannilai-nilai kearifan lokal.
Meskipun sudah sangat tua, ternyata permainantradisional memiliki peran edukasi yang
sangat manusiawi bagi proses belajarseorang individu, terutama anak-anak. Dikatakan
demikian, karena secara alamiah permainan tradisional mampu menstimulasi berbagai aspek-
aspek perkembangan anak yaitu: motorik, kognitif, emosi, bahasa, sosial, spiritual,ekologis,
dan nilai-nilai/moral (Misbach, 2007). Dengan kata lain, permainantradisional dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.

Namun sayangnya seiring kemajuan jaman, permainan yang bermanfaat bagi anak ini
mulai ditinggalkan bahkan dilupakan. Anak-anak terlena oleh televisi dan video game yang
ternyata banyak memberi dampak negatif bagi anak-anak, baik dari segi kesehatan,
psikologis maupun penurunan konsentrasi dan semangat belajar. Permainan Tradisional yang
semakin hari semakin hilang ditelan perkembangan jaman, sesungguhnya menyimpan sebuah
keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim, olahraga, terkadang
juga membantu meningkatkan daya otak. Berbeda dengan permainan anak jaman sekarang
yang hanya duduk diam memainkan permainan dalam layar monitor dan sebagainya.

Berdasarkan pemikiran itulah makalah ini disusun. Dengan upaya menampilkan dan
mengingatkan kembali salah satu permainan tradisional yaitu Lompat Tali.

1
PEMBAHASAN

Pengertian
Permainan lompat tali atau luncatan atau sering disebut karetan merupakan salah satu
permainan tradisional yang menggunakan alat bantu berupa karet gelang atau tali yang lain.
Lompat tali atau “main karet” pernah populer di kalangan anak angkatan 70-an hingga 80-an.
Permainan lompat tali ini menjadi favorit saat “keluar main” di sekolah dan setelah mandi
sore di rumah. Permainan lompat tali dimainkan secara bersama-sama oleh 3 hingga 10 anak.
Sebenarnya karet gelang ini tidak hanya dimanfaatkan untuk permainan luncatan saja
melainkan telah dimanfaatkan untuk permainan tradisional yang lain, antara lain jepret
panggang, kejar-kejaran, dll.
Karet yang digunakan dalam permainan luncatan adalah karet gelang yang telah
dirangkai sangat panjang sehingga membentuk suatu tali. Tali dari karet ini yang kemudian
dijadikan sebagai alat utama dalam permainan Luncatan. Selain menggunakan karet gelang,
luncatan juga bisa dimainkan dengan menggunakan tali yang lain seperti tampar atau talu
yang lain. Akan tetapi para anak-anak lebih sering menggunakan karet gelang karena jika
terkena badan tidak terlalu sakit.

Sejarah
Hingga kini belum jelas juga dari mana asal muasal permainan ini. Namun banyak
pihak menduga bahwa permainan yang sangat populer di tahun 70-an hingga 80-an ini
berasal dari Eropa yang dibawa ke Nusantara dan dimainkan oleh anak-anak Belanda pada
masa penjajahan. Hal ini sangat relevan mengingat permainan lompat tali di Belanda juga
dipegang oleh dua orang sedangkan satu orang melompat di antara putaran talinya.
Sedangkan di wilayah Eropa lainnya, permainan ini dimainkan oleh satu orang saja
sebagaimana yang biasa dimainkan saat lompat tali ketika sedang berolahraga.

Meski belum jelas benar asal mula permainan ini, namun beberapa pihak mengatakan
bahwa permainan ini telah dimainkan di Mesir sejak 1600 tahun sebelum Masehi. Namun
terdapat pula argumen yang menyatakan permainan ini berasal dari China mengingat variasi
permainan lompat tali begitu beragam di negeri tersebut hingga ke dataran Jepang. Namun
ada pula pendapat yang mengatakan bahwa suku Aborigin di Australia telah memainkan
permainan ini turun-temurun, mereka menggunakan media bambu, atau tanaman merambat
lain yang ada di hutan.

Perkembangan Dan Budaya Populer


Dalam bahasa Inggris permainan lompat tali berarti skipping rope. di Indonesia istilah
ini merujuk pada olahraga skipping yaitu melompati tali yang diayunkan oleh pemainnya
melewati kepala dan kaki. Olahraga ini dipercaya efektif dalam membakar lemak dan
menambah tinggi badan. Tali pemutarnya bukanlah yang terbuat dari jalinan karet gelang,
namun tali khusus yang dapat diperoleh di toko peralatan olahraga.

2
Di Amerika Serikat permainan ini disebut jump rope, di Kanada disebut rope skipping. Di
Negara-negara tersebut lompat tali dimainkan secara individu. Sedangkan di Jepang
permainan ini dimainkan oleh kelompok besar di mana lebih dari sepuluh orang melompati
satu putaran tali secara bersamaan.

Cara Bermain
Permainan loncatan ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Dan
dalam permainan loncatan ini memiliki 15 tingkatan dan ditambah satu tinggkat penyelesaian
permainan. Jika dimainkan individu maka masing-masing individu harus menyelesaikan 16
tingkatan gerakan itu sendirian, siapa yang lebih dulu menyelesaikannya, dia yang menang.
Jika dimainkan secara berkelompok, maka masing-masing anggota kelompok harus
menyelesaikan ke 16 tingkatan. Akan tetapi, bedanya kalau individu gagal melakukan salah
satu tingkatan maka ia harus menjadi pemutar karet, sedangkan kalau kelompok, jika salah
satu anggotanya gagal melakukan salah satu gerakan maka anggota yang lain boleh
membantu menyelesaikan baru setelah semuanya tidak mampu melakukan maka kelompok
itu baru menjadi pemutar karet.
Ke 16 tingkatan gerakan tersebut yaitu :
1) Gerakan berlari melewati putaran karet tanpa terkena karet atau tanpa putaran
karetnya berhenti,
2) Gerakan meloncat sebanyak 2 kali dari sisi setelah gerakan lari pada tingkat pertama
lalu keluarnya kempali ke sisi awal sebelum tingkatan pertama,
3) Gerakan meloncat sebanyak 3 kali, dan kembali ke posisi awal,
4) Gerakan meloncat sebanyak 4 kali, dan kembali ke posisi awal,
5) Gerakan meloncat sebanyak 5 kali sambil salan satu kakinya di tekuk, jadi melompat
dengan satu kaki,
6) Gerakan meloncat sebanyak 6 kali sambil memejamkan mata. Jadi pada tingkatan ini
para pemain harus berkonsentrasi menyesuaikan loncatan dengan irama putaran karet,
7) Gerakan meloncat sebanyak 7 kali sambil dodok,
8) Gerakan meloncat sebanyak 8 kali dengan putaran karet yang menggantung (tidak
menyentuh tanah, jadi pemain harus loncat lebih tinggi agat kakinya tidak tersangkut
karet yang menyembabkan ia gagal,
9) Gerakan meloncat sebanyak 9 kali sambil tepuk tangan,
10) Gerakan meloncat sebanyak 10 kali sambil menempelkan jari telunjuk di bibir (seperti
gerakan mengisin-isin orang lain), dan giginya tidak boleh sampai terlihat atau ketawa
saat diganggu lawan atau pemain lain yang tidal meloncat,
11) Gerakan meloncat sebanyak 11 kali sambil hormat,
12) Gerakan meloncat sebanyak 12 kali sambil meletakkan kedua tangan di belakang
badan sepeti posisi orang yang sedang istirahat di tempat pada orang yang sedang
melakukan kegiatan baris-berbaris,
13) Gerakan meloncat sebanyak 13 kali sambil menggabungkan kedua telapak tangan dan
meletakkannya di pipi seperti orang tidur / bobok,
14) Gerakan meloncat sebanyak 14 kali sambil meletakkan kedua tangan di pinggan,

3
15) Gerakan meloncat dan mengambil batu sambil jongkok sebanyak 15 kali, atau kalau
tidak melakukan gerakan itu juga bisa gerakan meloncat biasa sebanyak 60 kali atau
meloncat dengan kaki jinjit sebanyak 30 kali,
16) Gerakan ke 16 ini sering disebut gerakan mek wah / mengambil hadian / panen,
gerakannya meliputi gerakan dari tingkatan ke 3 sampai dengan ke 8 tanpa putus.

Manfaat Permainan Lompat Tali


1. Memberikan kegembiraan pada anak.
2. Melatih semangat kerja keras pada anak-anak untuk memenangkan permainan dengan
melompati berbagai tahap lompatan tali.
3. Melatih kecermatan anak karena untuk dapat melompati tali (terutama pada posisi-
posisi tinggi), kemampuaan anak untuk memperkirakan tinggi tali dan lompatan yang
harus dilakukanya akan sanagat membantu keberhasilan anak melompati tali.
4. Melatih motorik kasar anak yang sangat bermanfaat untuk membentuk otot yang
padat, fisik yang kuat dan sehat, serta mengembangkan kecerdasan kinestetik anak.
Permainan yang dilakukan dengan lompatan-lompatan ini juga bermanfaat
menghindarkan anak dari resiko mengalami obesitas.
5. Melatih keberanian anak dalam mengasah kemampuanya untuk mengambil
keputusan. Hal ini karena untuk melompat tali dengan ketinggian tertentu
membutuhkan keberanian untuk melakukannya. Anak juga harus mengambil
keputusan apakah akan melompat atau tidak.
6. Menciptakan emosi positif bagi anak. sebab, ketika bermain lompat tali, anak
bergerak, berteriak, dan tertawa. Gerakan, tawa, dan teriakan ini sangat bermanfaat
untuk membuat emosi anak menjadi positif.
7. Menjadi media bagi anak untuk bersosialisasi. Dari sosialisasi permainan ini, anak
belajar bersabar, menaati peraturan, berempati, dan menempatkan diri dengan baik
diantara teman-temanya.
8. Membangun sportifitas anak. Pembelajaran melalui sportifitas ini di peroleh anak
ketika harus menggantikan posisi pemegang tali ketika ia gagal melompati tali.

4
GAMBAR

CARA BERMAIN LOMPAT TALI

BAHAN MEMBUAT TALI KARET

5
KESIMPULAN

Permainan tradisional tidak hanya sekedar permainan yang mengandung kesenangan


semata. Namun permainan tradisional juga dapat melatih kemampuan motorik anak, sikap
anak, dan juga keterampilan anak. Serta dapat membentuk karakter anak yang luhur. Potensi
permainan tradisional dalam menanamkan pilar-pilar pendidikan karakter bangsa dapat
dibuktikan dengan banyaknya keterkaitan antara permainan tradisional dengan sembilan
pilar pendidikan karakter bangsa. Akan tetapi seiring dengan perkembangan iptek, ada
beberapa permainan yang tidak sampai ke jaman kita sekarang, dan pada jaman sekarang ini
permainan tradisional juga mulai ditinggalkan dengan adanya fasilitas gam komputer yang
myngkin lebih menarik tapi manfaatnya hanya sedikit.

Kita sebagai generasi muda sudah saatnya kita melestarikan permainan tradisional.
Kita seharusnya perkenalkan dulu pada anak kita tentang permainan tradisional walaupun di
zaman globalisasi saat ini. Karena pada usia dini, perkembangan anak sangat perlu
diperhatikan demi perkembangan fisik dan motorik anak. Selain itu permainan tradisional
sangat menguntungkan daripada permainan di zaman sekarang.

Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak pemerintah, elemen
masyarakat, sekolah sekaligus orang tua untuk kembali menanamkan dan menumbuhkan
kembali permainan-permainan tradisional yang hampir hilang. Karena dengan permainan
tradisional kita dapat mempersiapkan para generasi penerus bangsa yang mewarisi karakter
para leluhur bangsang yang luhur sehingga bangsa Indonesia dapat mencapai cita-cita yang
telah didambakan.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6245754/PERMAINAN_TRADISIONAL_SEBAGAI_WAHAN
A_PENDIDIKAN_KARAKTER_YANG_MENYENANGKAN

http://gpswisataindonesia.blogspot.com/2014/01/sejarah-permainan-tradisional-lompat.html

http://setiyaraharja.blogspot.co.id/2013/03/permainan-tradisional-modal-karakter.html

Misbach, Ifah H, dkk. 2007. Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif dalam
menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa. Bandung

Anda mungkin juga menyukai