Disusun Oleh:
Kelompok 9
Alifia Dara Agustin (1911100011)
Ridho Hafizin (1911100393)
Yudi Govi Andrian (1911100237)
Kelas: A
Semester: 5
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulisan makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Penjaskes”
Shalawat teriring salam kami haturkan kepada baginda Nabi besar kita, Muhammad SAW,
kepada keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau yang setia sampai akhir zaman, semoga
kita semua mendapat syafa’at beliau di yaumul qiamah kelak. Aamiin ya robbal ‘alamin.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Budi Hartono, M. Pd.
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulis makalah ini. Dalam penulisan
makalah ini kami sadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisannya,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Permainan tradisional lompat tali merdeka adalah sebutan untuk mereka yang
tinggal di Provinsi Riau. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan gerakan
pemain yang khususnya pada lompatan terakhir, tali direnggangkan oleh pemain
setinggi kepalan tangan yang diacungkan keudara. Kepala tersebut hampir mirip dengan
apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika mengucapkan kata “Merdeka”. Inti dari
permainan ini melompat tali yang tersimpul dengan ketinggian yang bergradasi.
Permainan ini merupakan cooperative games yang merangsang anak untuk siap
bertindak (game stage). Dari proses game stage terkandung nilai moral yang tidak
secara langsung terlihat nyata, tetapi terlindung dalam sebuah simbol ketika anak bermain.
Nilai moral terbut adalah nilai kebersamaan, kesederhanaan, kejujuran, kepemimpinan,
tanggung jawab, sikap berlapang dada dan nilai taat aturan yang bermanfaat untuk
mengembangkan jiwa dan membentuk karakter anak.
1.3 Tujuan
Tujuan umum adanya tugas ini guna mendapatkan deskripsi tentang permainan
tradisional lompat tali. Sedangkan tujuan khususnya untuk menambah ilmu pengetahuan,
sebagaai tugas mata kuliah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Permainan tali merdeka adalah sebutan untuk mereka yang tinggal di provinsi Riau.
Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung kebudayaan melayu ini ada sebuah
permainan yang disebut sebagai tali merdeka. Inti dari permainan ini adalah lompat tali karet
yang tersimpul. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan
yang dilakukan pemain itu sendiri, maksudnya pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan
ini ( yang terakhir), tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang
diacungkan ke udara. Kepalan tangan tersebut hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh
para pejuang ketika mengucapkan "merdeka".
1
Hamzah Zubaidi, pedoman untuk guru sekolah dasar: Penjaskes (Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan), (Yogyakarta: Trans Media, 2020), h. 128-131.
2
Fungsi karet pada umumnya adalah sebagai pengikat plastik-plastik pembungkus
makanan, pengikat rambut dan barang-barang lainnya yang tidak membutuhkan pengikat
yang kuat, karena karet akan mudah putus jika dipakai untuk mengikat terlalu kuat pada suatu
benda. Oleh karena itu, sewaktu membuat anyaman untuk membentuk tali karet, diperlukan
dua buah karet yang disambungkan dengan dua buah karet lain agar tidak lekas putus oleh
anggota tubuh pemain yang sedang melompat. Ada kalanya tali-karet dianyam dengan
menyambungkan 3--4 buah karet sekaligus, agar tali menjadi semakin kuat dan dapat dipakai
berkali-kali.2
Cara bermain lompat tali Merdeka cukup sederhana hanya melompat melewati tali
yang dipegang oleh orang yang jaga. Pada kesempatan kali ini kami memodifikasi permainan
tali Merdeka menjadi "Lompat Tali Pengetahuan" karena ketika terus menyebutkan satu
nama yang diminta oleh orang pertama yang meloncat. Permainan ini dimulai dengan
mencari Siapa yang jaga dan memegang tali, setelah mendapatkan penjaga maka permainan
bisa segera dimulai.3
Para pemain melakukan hompipah atau pingsut untuk menentukan dua orang pemain
yang menjadi pemegang tali.
Kedua pemain yang menjadi pemegang tali melakukan pingsut untuk menentukan
siapa yang akan mendapat giliran bermain terlebih dahulu jika ada pemain yang gagal
melompat.
Kedua pemain yang menjadi pemegang tali perentang tali karet dan pemain harus
melompatinya satu persatu. ketinggian karet mulai dari setinggi mata kaki, lalu naik
ke lutut, paha, hingga pinggang. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain harus
melompat tanpa menyentuh tali karet. Jika ada pemain yang menyentuh tali karet
ketika melompat, gilirannya bermain selesai dan ia harus menggantikan pemain yang
memegang tali.
Posisi tali karet dinaikan ke dada, lalu dagu, telinga, ubun-ubun, tangan yang diangkat
ke atas dengan kaki berjinjit. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain boleh
menyentuh tali karet ketika melompat, asalkan pemain dapat melewati tali dan tidak
2
Ersan “Sejarah Permainan Lompat Tali”, https://ersan-ananto.blogspot.com/2012/08/sejarah-
permainan-lompat-tali-yang.html, Diakses pada 29 November 2021 pukul 20.00 WIB.
3
Hamzah Zubaidi, pedoman untuk guru sekolah dasar: Penjaskes (Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan), (Yogyakarta: Trans Media, 2020), h. 131-132.
3
terjerat. Pemain juga diperbolehkan menggunakan berbagai gerakan untuk
mempermudah lompatan, asalkan tidak memakai alat bantu.
Pemain yang tidak berhasil melompati tali karet harus menghentikan permainannya
dan menggantikan posisi pemegang tali. Jika semua tanggap ketinggian telah berhasil
diselesaikan oleh para pemain, tali karet kembali diturunkan dan permainan dimulai
dari awal. Begitu seterusnya hingga para pemain memutuskan untuk mengakhiri
permainan ini.4
4
2. Emosi
Untuk melakukan suatu lompatan dengan ketinggian tertentu dibutuhkan keberanian
dari anak. Berarti, secara emosi yang dituntut untuk membuat suatu keputusan besar, mau
melakukan tindakan melompat atau tidak. Dan juga saat bermain, anak-anak akan
melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa dan bergerak.
3. Ketelitian dan Akurasi
Anak juga belajar melihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika
tali diayunkan, Iya dapat melompat sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjerat tali
dengan berusaha mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerakan ayunan tali, semakin cepat
ia harus melompat.
4. Sosialisasi
Untuk bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti
memberi kesempatan nya untuk bersosialisasi sehingga ia terbiasa dan nyaman dalam
berkelompok. Iya dapat belajar berempati, bergiliran, menaati aturan dan yang lainnya.
5. Intelektual
Saat Melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar
lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan.
Umpamanya, anak harus melakukan 5 kali lompatan saat tali diayunkan, bila lebih atau
kurang ya harus gantian menjadi pemegang tali. Anak juga secara tidak langsung belajar
dengan cara melihat dari teman-temannya agar bisa Mahir dalam melakukan permainan
tersebut.
6. Moral
Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang atau kalah. Namun, menang
atau kalah tidak menjadikan para pemainnya bertengkar, mereka belajar untuk bersikap
sportif dalam setiap permainan. Dan juga tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya
kelebihan masing-masing untuk setiap permainan, hal tersebut meminimalisir ego diri anak-
anak.6
BAB III
6
Hamzah Zubaidi, pedoman untuk guru sekolah dasar: Penjaskes (Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan), (Yogyakarta: Trans Media, 2020), h. 133-135.
5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permainan Lompat Tali Merdeka adalah sebutan untuk mereka yang tinggal di Provinsi
Riau. Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung kebudayaan Melayu ini ada sebuah
permainan yang disebut sebagai tali merdeka. Inti dari permainan ini adalah melompat tali
karet yang tersimpul. Komponen-komponen permainan lompat tali merdeka yaitu pemain,
tempat dan peralatan permainan. Cara bermain lompat tali Merdeka cukup sederhana hanya
melompat melewati tali yang dipegang oleh orang yang jaga. Pada kesempatan kali ini kami
memodifikasi permainan tali Merdeka menjadi "Lompat Tali Pengetahuan" karena ketika
terus menyebutkan satu nama yang diminta oleh orang pertama yang meloncat. Permainan ini
dimulai dengan mencari Siapa yang jaga dan memegang tali, setelah mendapatkan penjaga
maka permainan bisa segera dimulai.
Permainan yang disebut sebagai tali merdeka ini mengandung nilai kerja keras,
ketangkasan, kecermatan dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat pemain
yang berusaha agar dapat melompati tali dengan berbagai macam ketinggian. Nilai
ketangkasan dan kecermatan tercermin dari usaha pemain untuk memperkirakan antara
tingginya tali dengan lompatan yang akan dilakukannya. Ketangkasan dan kecermatan dalam
bermain hanya dapat dimiliki, apabila seseorang sering bermain dan atau berlatih melompati
tali merdeka. Sedangkan nilai sportivitas tercermin dari sikap pemain yang tidak berbuat
curang dan bersedia menggantikan pemegang tali jika melanggar peraturan yang telah
ditetapkan dalam permainan.
B. Saran
Kami sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kami dengan senang hati menerima kritik maupun saran yang
membangun dari para pembaca sekalian, agar makalah yang akan datang bisa lebih baik
dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
6
Zubaidi, Hamzah. 2020. (Pedoman Untuk Guru Sekolah Dasar: Penjaskes (Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan). Yogyakarta: Trans Media.
Puspita, Ratih. 2021. (Makalah Permainan Tradisional Lompat Tali).
https://kuliahpendor.blogspot.com/2017/11/makalah-permainan-tradisional-lompat.html,
Diakses pada 29 November.
Ersan. 2021. (Sejarah Permainan Lompat Tali). https://ersan-ananto.blogspot.com/2012/08/sejarah-permainan-
lompat-tali-yang.html, Diakses pada 29 November.